Kebijakan Hukum Pidana Perlindungan Korban Perkawinan Terhadap. Kasus : Perkawinan Pujiono Cahyo Widianto. Dengan Lutviana Ulfah)

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN FORMULASI FUNGSI KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA MENURUT UNDANG UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. mampu memimpin serta memelihara kesatuan dan persatuan bangsa dalam. dan tantangan dalam masyarakat dan kadang-kadang dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak merupakan amanah dan karunia Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. kurang atau tidak memperoleh kasih sayang, asuhan bimbingan dan

PENGGUNAAN HUKUM PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang melekat dan menyatu pada

REORIENTASI KEBIJAKAN FORMULASI SANKSI PIDANA PENJARA TERHADAP PEREMPUAN PELAKU TINDAK PIDANA DALAM RANCANGAN KUHP (RKUHP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan hukum akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. faktor sumber daya manusia yang berpotensi dan sebagai generasi penerus citacita

KRIMINALISASI TERHADAP PERBUATAN SPAMMING MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TETANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

ANALISA YURIDIS PEMIDANAAN PADA TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR (STUDI KASUS PUTUSAN NO.85/PID.SUS/2014/PN.DPS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa,

BAB III PENUTUP. Berdasarkan analisa kasus diatas dapat disimpulkan bahwa ada. keterkaitan antara jumlah kerugian negara dengan berat ringannya pidana

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Jalan, Bagian Jalan, & Pengelompokan Jalan

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PEMIDANAAN ANAK DI BAWAH UMUR

PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN KEJAHATAN EKONOMI DI BIDANG PERBANKAN

PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA MELARIKAN WANITA YANG BELUM CUKUP UMUR

KEBIJAKAN APLIKASI DALAM TINDAK PIDANA NARKOTIKA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DI PENGADILAN NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pasangan muda yang usianya masih dibawah 15 tahun. Hal ini

PENYELESAIAN PELANGGARAN ADAT DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA. Oleh : Iman Hidayat

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN DALAM KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR)

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM UNDANG- UNDANG TENTANG PERKAWINAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan suatu alat negara yang mempunyai tujuan untuk. menertibkan, mendamaikan, dan menata kehidupan suatu bangsa demi

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI PENGADAAN BARANG DAN JASA. Nisa Yulianingsih 1, R.B. Sularto 2. Abstrak

PIDANA PENGAWASAN DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA. Oleh : I Made Ardian Prima Putra Marwanto

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ARTIS SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA CYBERBULLYING PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Pengaturan Tindak Pidana Perzinahan atau Kumpul Kebo

KEBIJAKAN FORMULASI ASAS SIFAT MELAWAN HUKUM MATERIEL DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

BAB III PIDANA DAN PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI. A. Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Korupsi yang Dimuat

I. PENDAHULUAN. berkaitan satu sama lainnya. Hukum merupakan wadah yang mengatur segala hal

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kasus pidana anak dibawah umur yang menyebabkan kematian, baik

I. PENDAHULUAN. masing-masing wilayah negara, contohnya di Indonesia. Indonesia memiliki Hukum

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum ( rechtstaats), maka setiap orang yang

BAB V PENUTUP. unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : dapat diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada. Oleh karena itu anak memerlukan perlindungan dalam rangka. 1. Fungsi orang tua sebagai pengayom.

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. wajib untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pertanggungjawaban

PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK (SUATU KAJIAN TERDAPAT PASAL 310 KUHP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat sebagai suatu kumpulan orang yang mempunyai sifat

BAB II PENGATURAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENCABULAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK. 1. Ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

I. PENDAHULUAN. dengan alat kelamin atau bagian tubuh lainnya yang dapat merangsang nafsu

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BALITA SEBAGAI KORBAN PERDAGANGAN ORANG DI TINJAU DARI ASPEK VIKTIMOLOGI

ANALISIS YURIDIS PENJATUHAN PIDANA TERHADAP ANAK PELAKU PIDANA YANG DIANCAM DENGAN KETENTUAN PIDANA YANG MEMILIKI KETENTUAN ANCAMAN MINIMAL KHUSUS

PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMALSUAN DAN PENGEDARAN UANG PALSU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masalah pidana yang diancamkan terhadap pelanggaran tertentu 2. Topik

BAB I PENDAHULUAN. segala kemungkinan yang dapat merusak baik fisik, mental dan spiritual anak.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara hukum, menyebabkan kita akan dihadapkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pergaulan

KUALIFIKASI PENGEMBALIAN ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM KEPADA ORANG TUA/WALI (STUDI PUTUSAN PERKARA NO: 9/PID.SUS.ANAK/2016/PN.

PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA PERKOSAAN SELAMA PROSES PERADILAN PIDANA

Kata kunci : Kebijakan Hukum Pidana, perlindungan, korban perkosaan

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Repulik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang

I. PENDAHULUAN. dalam kandungan. Anak sebagai sumber daya manusia dan bagian dari generasi muda, sudah

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU PERBUATAN SUMBANG (INCEST) DALAM KONSEP KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) BARU

KEBIJAKAN PEMBERIAN GANTI KERUGIAN KEPADA KORBAN MALPRAKTEK MEDIS SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM PIDANA

TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM (STUDY KASUS DI BAPAS KELAS II MATARAM)

II. TINJAUAN PUSTAKA. dimana keturunan tersebut secara biologis berasal dari sel telur laki-laki yang kemudian

I. PENDAHULUAN. mengisi kemerdekaan dengan berpedoman pada tujuan bangsa yakni menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan atas kekuasaan. Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1 ayat (3)

UPAYA PENEGAKAN HUKUM NARKOTIKA DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PIDANA


BAB I PENDAHULUAN. resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan

ABSTRACT. DewiHapsariYaraRizkia ( )

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya, diperoleh. kesimpulan penting sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. seseorang (pihak lain) kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagai

I. PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi penerus cita-cita bangsa, oleh karena itu komitmen dan

hukum terhadap tindak pidana pencurian, khususnya pencurian dalam keluarga diatur

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

I. PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Perubahan ke-4 Undang-Undang Dasar Hal ini. tindakan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Tujuan Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ANAK PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN. 1. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,

ANALISIS MENGENAI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU PERZINAHAN DALAM PERSPEKTIF KUHP

ANALISIS YURIDIS MENGENAI PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PENGGUNA JASA PROSTITUSI DALAM PERSPEKTIF KUHP

Kebijakan Kriminal, Penyalahgunaan BBM Bersubsidi 36

TINJAUAN PUSTAKA. Upaya penanggulangan tindak pidana dikenal dengan istilah kebijakan kriminal

TINDAK PIDANA ASUSILA TERHADAP HEWAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah Negara hukum berdasarkan Pancasila

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Dalam hal ini selain sumber daya alam, faktor

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta, Raja Grafindo Persada

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU SODOMI TERHADAP KORBAN YANG TELAH CUKUP UMUR

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) : HUKUM PIDANA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SANKSI KEBIRI KIMIA, TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN, DAN ANAK

PEMBERLAKUAN ASAS RETROAKTIF DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

KEBIJAKAN DALAM PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PELACURAN SESUAI DENGAN PERDA KOTA DENPASAR NO. 2 TAHUN

I. PENDAHULUAN. meminta. Hal ini sesuai dengan ketentuan Konvensi Hak Anak (Convention on the

I. PENDAHULUAN. mempunyai ciri dan sifat khusus, karena anak merupakan titipan dari Tuhan yang

PELAKSANAAN SISTEM PEMIDAAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM KORBAN KEJAHATAN PADA TAHAP PENUNTUTAN DALAM PERSPEKTIF RESTORATIVE JUSTICE. (Studi Kasus Penganiyayaan di Kota Malang)

I. PENDAHULUAN. Penyalahgunaan izin tinggal merupakan suatu peristiwa hukum yang sudah sering

BAB I PENDAHULUAN. dan kodratnya. Karena itu anak adalah tunas, potensi dan generasi muda penerus

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA POLITIK. Abstrak

Perkembangan/Pembaharuan HUKUM PIDANA INDONESIA. Dr. Hj.Nashriana, SH.M.Hum.

I.PENDAHULUAN. Pembaharuan dan pembangunan sistem hukum nasional, termasuk dibidang hukum pidana,

1. PENDAHULUAN. dengan meyusun Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum

I. PENDAHULUAN. dan undang-undang yang berlaku. Meskipun menganut sistem hukum positif,

BAB I PENDAHULUAN. yang telah tercakup dalam undang-undang maupun yang belum tercantum dalam

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 4. Bentuk sanksi yang dijatuhkan oleh hakim dalam perkara kekerasan dalam

Transkripsi:

Kebijakan Hukum Pidana Perlindungan Korban Perkawinan Terhadap Anak Di Bawah Umur (Studi Kasus : Perkawinan Pujiono Cahyo Widianto Dengan Lutviana Ulfah) Fadilah Nursirnayati, Nyoman Serikat Putra Jaya, Eko Soponyono *) Abstract One example of the phenomenon of child marriages were quite attracted various groups is a marriage performed by Pujiono Cahyo Widianto familiarly called Sheikh Praise then be shortened to PCW 43 (forty three years old) with Lutviana Ulfah 12 (twelve years old). This study aims to determine how the policy of protection of victims of criminal law marriage against minors present and future. The approach used in this study were analyzed using descriptive normative analytical. Keyword: Victims Protection Policy, Marriage Children under Age. *) Penanggung jawab penulis

Pendahuluan Ditelisik lebih jauh, fenomena pernikahan dini bukanlah hal yang baru di Indonesia, bahkan jaman dahulu pernikahan di usia matang akan menimbulkan pandangan buruk di mata masyarakat. Perempuan yang tidak segera menikah justru akan mendapat tanggapan miring atau lazim disebut perawan kaseb. Seiring perkembangan zaman, pandangan masyarakat justru sebaliknya. Arus globalisasi yang melaju dengan kencang mengubah cara pandang masyarakat. Perempuan (anak) yang menikah di usia belia dianggap sebagai hal yang tabu. Bahkan lebih jauh lagi, hal itu dianggap menghancurkan masaa depan anak perempuan, merenggut kreativitasnya serta mencegah yang bersangkutan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Pada kasus perkawinan yang dilakukan oleh PCW dengan Ulfah, kenyataanya PCW didakwa melanggar Pasal 81 Ayat 2 dan Pasal 88 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak karena menikahi Lutfiana Ulfah yang masih berusia di bawah umur dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 (lima belas) tahun dan denda maksimal Rp300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah). 1 Jika kasus PCW ini ditelusuri dari segi hukum pidana akan sangat menarik karena dapat diketahui landasan berpijak terhadap tindakan hukum apabila melakukan perkawinan dengan anak yang masih di bawah umur sehingga diharapkan hak anak dapat terjaga dan masyarakat tidak terpengaruh untuk meniru perilaku pengusaha kaligrafi dari Semarang tersebut, yakni PCW yang telah menikah Syiri dengan Ulfah. 1 Inilah.com, Penolakan Mahkamah Agung terhadap kasasi putusan sela Pujiono Cahyo Widianto alias Syekh Puji hendaknya menjadi yurisprudensi untuk penanganan kasus serupa, kemungkinan muncul pada masa mendatang, diakses tanggal 24 april 2012 pada pukul 00.03WIB

Metode Bagian ini berisi urutan mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian hukum ini, didalamnya meliputi 4 (empat) Sub-Bab, yaitu: Sub-Bab (A) Metodee Pendekatan; Sub-Bab (B) Spesifikasi Penelitian; Sub-Bab (C) Metode Pengumpulan Data; Sub-Bab (D) Metode Analisis Data. Hasil dan Pembahasan Undang-undang yang berkaitan dengan kebijakan hukum pidana perlindungan korban perkawinan terhadap anak di bawah umur adalah : 1. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. A. Kebijakan Hukum Pidana Saat Ini dalam Rangka Perlindungan Korban Perkawinan terhadap Anak di Bawah Umur (Ius Constitutum) 1. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) Perkawinan terhadap anak di bawah umur dalam KUHP berhubungan dengan delik asal usul pernikahan dan delik kesusilaan, yaitu dalam Buku II Bab XIII tentang Kejahatan Terhadap Asal Usul Pernikahan, yang diatur dalam Pasal 277-280 KUHP, sementara dalam Buku II Bab XIV tentang Kejahatan Terhadap Kesusilaan diatur pada Pasal 281-303 KUHP. B. Kebijakan Hukum Pidana di Masa yang Akan Datang dalam Perlindungan Korban Perkawinan terhadap Anak di Bawah Umur (Ius Constituendum)

1. Kebijakan Formulasi Tindak Pidana yang Berhubungan dengan Perkawinan di Bawah Umur dalam Konsep KUHP Baru Tahun 2012 Hukum pidana dilihat dalam konteks ius constituendum padaa hakikatnya berkaitan dengan masalah politik hukum, yaitu usaha untuk mewujudkan peraturan- Masalah ini peraturan yang baik sesuai dengan keadaan dan situasi pada suatu waktu. menyangkut antara lain kriminalisasi, yaitu suatu proses penetapan suatu perbuatan yang semula bukan tindak pidana menjadi tindak pidana. Perkawinan di bawah umur dilihat dari perspektif hukum pidanaa sebagai ius constituendum memiliki kaitan dengan masalah kriminalisasi. Menurut Sudarto, Kriminalisasi merupakan proses penetapan suatu perbuatan orang sebagai perbutan yang dapat dipidana. Proses ini diakhiri dengan terbentuknya undang-undang dimana perbuatan itu diancam dengan suatu sanksi yang berupa pidana. dikemukakan Barda Nawawi Arief, bahwa kebijakan kriminalisasi perbuatan yang semula bukan tindak pidana (tidak dipidana), menjadi Hal senada adalah suatu suatu tindak pidana (perbuatan yang dapat dipidana). 2 Seperti diketahui bahwa Pasal dalam KUHP yang berhubungan dengan perkawinan terhadap anak di bawah umur adalah Pasal yang termasuk dalam kelompok delik asal-usul pernikahann dan delik kesusilaan. Pengelompokkan ini terdapat dalam KUHP Bab XIII Buku II yang termasuk jenis kejahatan terhadap asal-usul pernikahan dan Bab XIV Buku II yang termasuk jenis kejahatan terhadap kesusilaan. Demikian Konsep Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Nasional yang terdiri dari 2 (dua) buku yaitu : 1. Buku I (Ketentuan Umum) 2 Barda Nawawi Arief, 2001, Kebijakan Kriminalisasi dan Masalah Yurisdiksi Tindak Pidana Mayantara, makalah pada Seminar Nasional Penyusunann RUU Teknologi Informasi, Kerjasama FH/MIH UNDIP-Departemen Perhubungan, Semarang, 26 Juli 2001, hlm. 2-3.

Yang terdiri dari Bab I-Bab VI Ketentuan Penutup. 2. Buku II (Tindak Pidana) Yang tediri dari Bab I- Bab XXXVIII Ketentuan Penutup. Pada Konsep Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Nasional lebih mendasarkan pada aliran neo-klasik (neo-clasical school) yaitu sama dengan pernyataan dari Barda Nawawi Arief di atas yaitu kesimbangan antara faktor obyektif (perbuatan / lahiriah) dan faktor subyektif (orang / batiniah / sikap batin) yang memusatkan perhatiannya tidak hanya pada perbuatan atau tindak pidana yang terjadi tetapi juga pada aspek- anak di aspek individual si pelaku tindak pidana (daad-dader strafrecht). Pengelompokkan Pasal yang berhubungan dengan perkawinan terhadap bawah umur sebagai salah satu bentuk delik asal-usul pernikahan dan kesusilaan masih diteruskan dan dipertahankan oleh konseptor KUHP baru. Pengaturan mengenai Tindak Pidana yang berhubungann dengan perkawinan terhadap anak di bawah umur dalam Konsep KUHP Tahun 2012 tersebut terdapat pada beberapa pasal dalam Bab XV bagian ketiga mengenai tindak pidana terhadap asal-usul pernikahan. Diatur dalam Pasal 463 ayat (1) dan (2), Pasal 466, dan Pasal 490 dalam konsep KUHP tahun 2012. Simpulan Anak sebagai generasi muda merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, modal pembangunan yang akan memelihara, mempertahankan, dan mengembangkan hasil pembangunan yang ada sehingga memerlukan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangann fisik, mental, dan sosial secara utuh, serasi, dan seimbang. 3 3 Darwan Prinst, Hukum Anak di Indonesia, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1997), hlm. 2

Oleh karena itu, negara bersama-sama dengan segenap anggota masyarakat lainnya, perlu bahu-membahu memberikan perlindungan yang memadai kepada anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan dan manipulasi yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, agar anak sebagai pewaris bangsa dapat berdiri dengan kokoh dalam memasuki kehidupan yang semakin keras dimasa-masa yang akan datang. Daftar Pustaka Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001; Darwan Prinst, Hukum Anak di Indonesia, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1997; Inilah.com