PENERAPAN IPTEKS. Peningkatan Pendapatan Anggota Kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bilah Hulu Labuhan Batu Dengan Menggunakan Oven Serbaguna.

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN IPTEKS. Pemberdayaan Uppks Kelompok Melati Kelurahan Sei Raja Kota Tanjung Balai. Izwar Lubis

Pemberdayaan UPPKS Bintang Kecamatan Batang Kuis Berbasis Teknologi Tepat Guna

PENERAPAN IPTEKS. Pemberdayaan UPPKS Kelompok Kartika Helvetia Medan. Mukti Hamjah Harahap

Pembinaan Kelompok UPPKS Maju Bersama Deli Serdang. Sulaiman Lubis (Dosen Jurusan Manajemen Universitas Negeri Medan)

PENERAPAN IPTEKS. Peningkatan Pemberdayaan UPPKS Al-Riska Melalui Inovasi Pengemasan Produk di Kota Tanjung Balai. Alkhafi Maas Siregar

Pembinaan UPPKS Berkah di Kabupaten Langkat. Farida Hanim Saragih (Dosen Jurusan Bahasa Inggris Universitas Negeri Medan)

PEMBINAAN KELOMPOK UPPKS WANITA MANDIRI DALAM

PENERAPAN IPTEKS. Pemberdayaan UPPKS Florist Berbasis Web di Kota Medan. Dedy Husrizal Syah

Pembinaan Kelompok UPPKS Ibu Berkarya di Kabupaten Serdang Bedagai. Izwar lubis (Dosen Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan)

PEMBUATAN OVEN PENGERING KOPRA DENGAN SISTEM BAK PASIR SEBAGAI PERATA PANAS

IbM PENGRAJIN KUE BAGIAK DI KABUPATEN BANYUWANGI. Herlina dan Triana Lindriati

PADA GURU SMA DENGAN MENGAKTIFKAN MGMP DI LABUHAN BATU SELATAN

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rima Puspita Sari, 2013

Pembinaan Sekolah SMK untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru PKn Melalui PTK dan Publikasi Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada Maret 2015 sebanyak 28,59 juta orang (11,22 %) dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI MAKANAN RINGAN LADU DENGAN MENGGUNAKAN INOVASI TEKNOLOGI DI DESA BANJAREJO DUSUN LAJU KECAMATAN NGANTANG

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 6 Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA SEI KEPAYANG TENGAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA

USAHA KECIL UNTUK MANFAAT BESAR (Peran Serta Pemda untuk Para Pelaku Usaha Sale Pisang) (Oleh : Subkhan)

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

I. PENDAHULUAN. Arah kebijakan pembangunan pertanian yang dituangkan dalam rencana

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( I b M) PADA KELOMPOK TANI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI SUBUR MAKMUR DESA PARONGPONG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup

Judul IbM A. Analisis Situasi

Setia Wardani 1), Ratna Purnama Sari 2), Wibawa 3) 1), 2), 3)

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PETANI JAMBU METE

BAB 1 PENDAHULUAN. efisiensi dan efektivitas pada kegiatan pencapaian perfomance perusahaannya,

Tugas Akhir Kajian Pemberlakuan Syarat Sertifikasi Keterampilan Kerja bagi Tenaga Kerja Mandor BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk penanggulangan kemiskinan dengan

PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL UNTUK MELINDUNGI INDUSTRI KECIL DI KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan pelayanan

IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Semakin tinggi tingkat pendidikan petani akan semakin mudah bagi petani tersebut menyerap suatu inovasi atau teknologi, yang mana para anggotanya terd

INTRODUKSI TEHNOLOGI PENGOVENAN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI PADA USAHA PEMBUATAN BAKPIA

PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL. Jalan Menoreh Tengah X no 22 Semarang

Peningkatan Produktivitas Usaha Briket dan Tungku di Daerah Sleman Guna Mendukung Penyediaan Bahan Bakar Alternatif yang Ramah Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

STRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA RUMAHAN BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian masih sangat penting bagi perekonomian nasional. Hal

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. Indonesia dan sebaliknya, Provinsi Riau akan menjadi daerah yang tertinggal

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan

MAGANG KEWIRAUSAHAAN PADA INDUSTRI MENDONG BAGI MAHASISWA PGSD UPI SEBAGAI TINDAK LANJUT PROGRAM KWU. HODIDJAH, dkk

I. PENDAHULUAN. pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri. Kakao Indonesia

A. Gambaran Umum Daerah

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, Indonesia merupakan bagian dari negara

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Strategi sanitasi kabupaten bintan Tahun anggaran Latar Belakang

KINERJA PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM DI PROVINSI LAMPUNG

STRATEGI DAN KEBIJAKAN INOVASI PENGEMBANAGAN AGROINDUSTRI ROTAN DI KALIMANTAN TENGAH

Jurnal INFORMA Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 1 Tahun 2015

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu penggerak utama dari roda. perekonomian. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian

RINTISAN MIKRO INDUSTRI KUE KERING DALAM WADAH UPPKS DI DESA BANGUNSARI KECAMATAN PAGERUYUNG KABUPATEN KENDAL

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi masyarakat senantiasa berawal dari adanya target pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan

TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU

PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

Pengembangan Usaha kecil dan

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI UMKM DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN KAIMANA PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IBM USAHA KERAJINAN PERHIASAN PERAK GUNA MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA BAGI KARANG TARUNA KELURAHAN TANJUNGREJO

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah segala sesuatu yang berguna dalam. membangun nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya dalam jangka panjang akan berdampak terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang mempunyai peranan penting

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. potensial. Berdasarkan hasil analisis ekonomi, komoditas ini memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

Transkripsi:

Peningkatan Pendapatan Anggota Kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bilah Hulu Labuhan Batu Dengan Menggunakan Oven Serbaguna Irfandi Abstrak Kegiatan ini bertujuan untuk Meningkatkan kemampuan kelompok UPPKS dalam hal pengembangan usaha dengan berbasis penguasaan teknologi tepat guna, dimana selama ini kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bila Hulu Kabupaten Labuhan Batu dalam berbagai kegiatan pengembangan perekonomian keluarga dalam usaha kuliner masih berbasis kepada alat-alat konvensional dan tradisional. Sehingga hal ini berhubungan erat dengan hasil produksi yang kurang memadai dan Optimal, maka dari permasalahan tersebut perlu adanya peningkatan teknologi yang berbasis teknologi tepat guna, hal ini akan sejalan dengan Peningkatan kemampuan UPPKS dalam memanajemen usahanya. Sehingga dengan pengembangan berbasis teknologi tepat guna tersebut kelompok UPPKS mampu menguasai segmentasi pasar dengan meningkatkan produksi yang bermuara pada kwalitas dan kwantitas produk, maka dari itu perkembangan usaha kelompok UPPKS dapat secara real terlihat dan dirasakan dampaknya secara langsung oleh kelompok UPPKS. Hasil akhir kegiatan ini adalah mampunya kelompok UPPKS menerapkan dan mengembangkan Produksi usahanya berbasis Teknologi tepat guna, serta alat yang berbasis teknologi tepat guna yang diberikan mampu meningkatkan hasil produksi Kelompok UPPKS. Untuk itu dibuat serangkaian kegiatan untuk meningkatkan produksi serta kwalitas dari Kelompok UPPKS sehingga dapat meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat secara umum. Namun secara keseluruhan kegitan ini harus dilanjutkan secara kontiniu untuk terus membantu kelompok UPPKS dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan awal Kata Kunci : Labuhan Batu, Oven Serbaguna, TTG, UPPKS. PENDAHULUAN Upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup serius. Hal ini menjadi perhatian pemerintah yang telah dituangkan melalui IMPRES no 5 tahun 1993, yang kemudian ditindaklanjuti dengan IMPRES no 3 tahun 1996, tentang Pembangunan Keluarga Sejahtera Dalam Rangka Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan. Upaya penanggulangan kemiskinan tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, akan tetapi seluruh elemen bangsa yang dapat berkontribusi untuk mencapai tujuan tersebut. Universitas Negeri Medan melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat juga turut berperan dalam upaya tersebut melalui dharma ketiga perguruan tinggi. Oleh karena itu untuk dapat terwujud di masyarakat, maka Lembaga Pengabdian Masyarakat menjalin kerjasama dengan BKKBN Sumatera Utara dengan membuat satu MoU pada tahun 2013 untuk pembinaan masyarakat dalam meningkatkan pendapatan keluarga pra sejahtera dibawah binaan BKKBN Sumatera Utara. Pada tahun 2013 LPM Unimed telah melakukan pembinaan peningkatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan 4 kelompok UPPKS di Kabupaten Tebing Tinggi. Pembinaan ini dijadikan oleh BKKBN Sumatera Utara untuk di jadikan pola pembinaan UPPKS di Indonesia dengan kerjasama dengan perguruan tinggi. Oleh karena itu pada tahun ini LPM berusaha meningkatkan kerjasama tersebut baik dari segi kualitas maupun kuantitas pembinaan sehingga keberadaan Universitas Negeri Medan di Sumatera Utara khususnya dapat dirasakan masyarakat manfaatnya dalam penigkatan pendapatan keluarga sejahtera melalui kelompok UPPKS. Kabupaten Labuhan Batu secara Geografi terletak pada 1 0 26-2 0 11 Lintang Utara, 91 0 01-97 0 07 Bujur Timur dengan JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 21 Nomor 80 Tahun XXI Juni 2015 33

ketinggian 0 2.151 m di atas permukaan laut. Kabupaten Labuhan Batu merukan salah satu Kabupaten yang luas dan berada di wilayah pantai timur di bagian timur Sumatera Utara. Setelah mengalami pemekaran menjadi tiga kabupaten, Kabupaten Labuhan Batu memiliki luas wilayah 2.561,38 Km 2. Kepadan penduduknya dapat dilihat seperti pada table dibawah ini. Sektor pertanian dan sektor perkebunan memberikan kontribusi 23,4% dalam pembentukan PDRB Kabupaten Labuhan Batu, sehingga menjadi sektor kedua terbesar dalam struktur perekonian Labuhan Batu. Diluar kedua sektor tersebut perlu dikembangkan berbagai inovasi penciptaan lapangan kerja sebagai sember pendapatan masyarakat, untuk meningkatkan perekonomian Masyarakat sehingga terbentuk masyarakat yang sejahtera. Maka dari itu pembinaan UPPKS di Kabupaten Labuhan batu menjadi suatu keniscayaan dalam hal peningkatan pendapatan keluarga, karena secara tidaklangsung UPPKS menyentuh pada lapisan keluarga dalam hal peningkatan perkonomian masyarakat. PERMASALAHAN MITRA Berdasarkan kerjasama dengan BKKBN Sumatera Utara, pada tahun 2013 LPM Unimed telah melakukan pemetaan kelompok UPPKS di Sumatera Utara sesuai dengan data yang dimiliki oleh BKKBN Sumatera Utara. Dari hampir 1600 kelompok UPPKS yang tersebar di 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara diperoleh berbagai permasalahan yang mereka hadapi dalam pengembangan usahanya. Dari hasil pemetaan ada enam permasalahan utama yang mereka hadapi diantaranya : 1. Mendesain Produk 2. Peralatan Produksi Masih Tradisional 3. Mendesain Kemasan 4. Strategi Pemasaran 5. Penggunaan Teknologi Media 6. Permodalan. Dari ke enam permasalahan utama tersebut maka yang akan dilakukan pembinaan adalah untuk menyelesaikan pemasalahan point 2 (Peralatan Produksi Masih Tradisional). Tim PENERAPAN IPTEKS pengabdi tertarik dengan temuan adanya masyarakat yang membutuhkan peralatan produksi yang lebih baik agar dapat meningkatkan kualiatas maupun kuantitas produksinya. Peralatan yang dimaksud disini adalah alat Oven dengan dengan kapasitas Produksi sampai sampai 100 kg yang berbentuk cabinet drying. Serta memiliki temperatur yang dapat disesuaikan dengan bahan-bahan makanan ringan baik berupa kue kering maupun cake yang akan dipanaskan. Sehingga dapat meningkatkan serta mempermudah hasil Produksi pada UPPKS Manalagi di Kabupaten Labuhan batu. Selama ini mereka sangat terbatas kemampuannya dalam memanggang atau memanaskan kue kue kering ataupun cake hanya mengandalkan oven biasa yang kapasitasnya hanya 1-10 kg sehingga produksi dari kuliner ini agak sedikit terhambat. Serta temperatur pada oven yang biasa digunakan tidak dapat disesuaikan dengan makanan apa yang sedang dibuat sehingga tekstur dari makanan ringan tersebut kurang begitu menarik. Disamping produksi yang sulit untuk ditingkatkan, juga kualitasnya masih rendah. Sehingga hal menjadi kendala bagi kelompok UPPKS dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya. Oleh karena itu TIM pengabdian LPM melalui kegiatan ini ingin berusaha untuk bersama dengan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. SOLUSI YANG DITAWARKAN Program pembinaan dan pendampingan kelompok UPPKS yang dilakukan ditargetkan dapat memberikan luaran bagi perguruan tinggi dan BKKBN untuk melahirkan satu model pembinaan yang berkualitas dan terukur sehingga dapat dijadikan sebagai acuan bagi perbaikan pembinaan sebelumnya dan dapat dikembangkan dimasa yang akan datang. Hasil model pembinaan yang dilakukan juga dapat dijakan sebagai landasarkan pembinaan berkelanjutan bagi kelompok UPPKS khususnya yang sudah mendapatkan pelatihan dan JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 21 Nomor 80 Tahun XXI Juni 2015 34

pendapingan dan kelompok UPPKS lainnya yang belum terakomodasi pada tahun ini. Dalam hal ini luaran yang akan dihasilkan dalam pembinaan berupa alat Oven dengan dengan kapasitas Produksi sampai sampai 100 kg yang berbentuk cabinet drying. Serta memiliki temperatur yang dapat disesuaikan dengan bahan-bahan kuliner yang akan dipanaskan. Sehingga dapat meningkatkan serta mempermudah hasil Produksi pada UPPKS Manalagi di Kabupaten Labuhan batu. spesifikasi luaran dapat dilihat dalam diagram dibawah ini: KONSEP PERBAIKAN DAN MODEL PEMBIMBINGAN Pembinaan dan pendampingan yang akan dilakukan didasarkan pada hasil pemetaan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok UPPKS. Dari hasil itu dilakukan kunjungan langsung ke kelompok bersama atau UPPKS dengan pihak BKKBN. Sehingga didapatkan klasifikasi masalah yang sangat mendesak untuk perkembangan UPPKS yang dikelola, untuk menyelesaikan masalah yang ada maka sangan diperlukan pendampingan secara sinergis dan bersinambungan untuk mengeksplorasi kendalakendala yang dihadapi dan lewat pendampingan terstuktur tersebut setiap detail langkah pembinaan dapat dilakukan secara tepat dan objektif. Sehingga masalah masalah yang muncul di tengah proses langsung dapat disikapi dan diselesaikan dengan solusi yang efektif dan efisien. 4.1. Model Pelaksanaan Kegiatan Banyaknya persoalan-persoalan dalam pengembangan usaha dari kelompok UPPKS yang dihadapi di Kabupaten Labuhan Batu, tim pengabdian memfokuskan pada penggunaan teknologi yang ada pada UPPK karena hal yang cukup penting dan menjadi sebuah barometer penting dalam kesuksesan usaha adalah Penggunaan teknologi yang tepat guna, untuk membenahi usaha agar dapat meningkatkan daya saing kelompok dalam hal menjamin kwantitas dan kwalitas produknya, yang selama ini produk hanya dibuat dengan menggunakan alat-alat sederhana dan tradisional yang hanya mampu menghasilkan luaran produk dengan jumlah yang sangat terbatas dan banyak menggunakan tenaga manusi, maka dari itu tim pengabdi mengupayakan kepada kelompok usaha agar dapat menggunakan alat-alat produksi dalam proses pembuatan hasil makanan dan kerajianan kuliner dengan menggunakan alat-alat produksi yang berbasis teknologi tepat guna. Sehingga Kawantitas dan kwalitas dariusahanya dapat bersaing secara global dan mampu memenuhi tuntutan pasar yang ada. Harus dipahami bahwa saat ini kelompok uppks masih kurang dalam melakukan inovasi dan dan menggunakan teknologi tepat guna sehingga perkembangan usaha yang dilakukan sangat tidak dapat berkembang dengan baik. Oleh karenanya perlu dilakukan pendampingan dan pembimbingan serta memberikan inovasi pengembangan usaha dengan berbasis teknologi tepat guna kepada kelompok UPPKS tersebut dalam mengembangkan usahanya sehingga usaha yang sudah ditekuni dapat memasuki pasar global. Pembimbingan yang dilakukan dalam mendampingi kelompok UPPKS adalah membimbing kelompok tersebut untuk bisa memahami penggunaan alat-alat produksi yang berbasis teknologi tepat guna, yang secara tidak langsung membantu pengembangan dalam hal kwalitas dan kwantitas produksi yang dilakukan. JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 21 Nomor 80 Tahun XXI Juni 2015 35

4.2. proses dan hasil Pelaksanaan kegiatan Proses dari hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan UPPKS Kelompok Manalagi Kecamatan Bilah Hulu Labuhan Batu ini dilakukan dengan beberapa tahapan antara lain : a. Tim pengabdian Masyarakat melakukan Maping Area dengan melakukan eksplorasi terhadap permasalahan yang dialami oleh kelompok UPPKS Manalagi Kecamatan Bilah Hulu Labuhan Batu, dengan teknik wawancara pendekatan kelompok. Sehingga didapatlah permasalahan pada oven pembakaran usaha kuliner rumahan yang digunakan merupakan oven yang masih tadisional, sehingga dibutuhkan sentuhan dari konsep teknologi tepat guna. b. Tim pengabdi pendampingan ke kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera berangkat dari medan menuju Kabupaten Labuhan Batu. Kebarangkatan sudah diberitahu kepihak dinas dengan mengirimkan surat permohonan untuk pelaksanaan kegiatan atau beraudiensi. Tujuan dari keberangkatan awal melakukan pertemuan dengan dinas BkkbN Kabupaten Labuhan Batu untuk melakukan diskusi. Setelah kedatangan tim pengabdian berdiskusi kepada dinas untuk mendiskusikan program yang akan dilaksanakan. Dimana pada waktu pelaksanaan pertama dengan peserta kelompok usaha dilakukan dengan harapan tidak menganggu aktifitas para peserta kelompok. Tempat pelaksanaan pertemuan selama proses pelatihan berlangsung dilakukan di aula kantor BKKBN Kabupaten Labuhan Batu yang didukung dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan selama proses Kegiatan berlangsung. c. Workshop Pada saat pelaksanaan workshop, terlebih dahulu disampaikan beberapa tujuan dan target pelaksanaan kegiatan. Materi workshop disampaikan dalam waktu dua setengah jam mulai dari cara penggunaan alat Oven dengan kapasitas tinggi dan serbaguna, tata cara penggunaan serta bila terjadi permasalahan pada oven yang digunakan. Pola yang dipergunakan adalah penguraian materi dan dialog secara terbuka, kemudian dilanjutkan dengan demontrasi alat selesai dilakukan dihari yang sama. d. Evaluasi Dengan melakukan evaluasi, pengabdi mencoba merivew semua kegiatan yang dilakukan untuk melakukan sebuah analisis yang menyangkut tentang kekurangan serta hal yang harus dipertahankan serta dilanjutkan dari program yang dilaksanakan ini. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan tim pengabdian Masyarakat yang menggunakan dengan cara workshop, demontrasi dan diskusi terbuka, maka didapatlah berbagai hal yang dapat dilakukan sharing permasalahan yang dengan menggunakan alat teknologi tepat guna yang diberikan tidak hanya berbahan baku gas saja akan tetapi bisa diganti dengan arang apabila gas langka dipasar. Gambar. 1. Melakukan Pendampingan dan pembinaan UPPKS JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 21 Nomor 80 Tahun XXI Juni 2015 36

Gambar. 2. Melakukan Pendampingan Terhadap masalah dan kendala UPPKS dilapangan 4.3.Skema keberlanjutan kegiatan Setelah kegiatan tim pengabdi pelatihan dan pendampingan kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejatera yang dilakukan diharapkan menjadi penceraan dan masukan bagi kelompok usaha dan BkkbN untuk dapat melanjutkan kegiatan yang sama dalam rangka pembinaan kelompok uppks yang ada di Kabupaten Labuhan Batu. Keberlanjutan kegiatan ini sangat memungkinkan untuk dapat dilanjutkan karena para pelaku usaha kelompok uppks yang telah mengikuti pelatihan dan pendampingan dapat diberdayakan untuk kelompok usahanya. Selain itu juaga digharapkan setelah pendampingan yang berkelanjutan LPM unimed juga mampu untuk mengambil peran strategis sebagai pusat Konsultasi teknologi tepat guna bagi UPPKS yang menjadi binaan LPM Unimed. 4.4.Rencana perbaikan Upaya-upaya perbaikan yang akan dilakukan tim pengabdi pada pelatihan, pmberian alat teknologi tepat guna serta pendampingan yang dilakukan pada kelompok UPPKS pada pelaksanaan kegiatan pengabdian antara lain: a. Diupayakan kelompok mitra harus memanfaatkan alat yang berbasis teknologi tepat guna dalam upaya untuk dapat menghasilkan produksi yang berkwalitas dan berdaya saing tinggi. b. Diupayakan kelompok UPPKS penerima bantuan alat teknologi tepat guna dapat mempergunakan alat dengan sebaikbaiknya, dan dengan diberikan bantuan alat tersebut sehingga meningkatkan produktivitas usaha yang dilakukan oleh kelompok UPPKS tersebut. c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelatihan dengan menambah dana sehingga pelatihan dapat dilakukan secara berkesinambungan. JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 21 Nomor 80 Tahun XXI Juni 2015 37

Kesimpulan a. Pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Kelompok UPPKS Berbasis Teknologi Tepat Guna pada Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Medan telah terlaksana sesuai perencanaan. b. Dilihat dari jumlah peserta yang hadir (semua peserta terlampir) dan dari kehadiran peserta dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan kelompok UPPKS Berbasis Teknologi Tepat Guna pada Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Medan merupakan kegiatan aktual dan sangat dibutuhkan oleh kelompok UPPKS. c. Meningkatkan pengetahuan dan semangat kelompok UPPKS dalam melakukan pengembangan usahanya melalui Teknologi Tepat Guna dan menjadikan LPM Unimed sebagai mitra untuk berkonsultasi. Nasution H.A. Bustanul A.N Mukhammad S., 2001, Membangun Spirit Entrepreneur Muda Indonesia, Jakarta, Gramedia. Ridwan, A. S. 2013. Pembinaan Masyarakat Berbasis IPTEKS, Citapustaka Media Perintis, Bandung. Sularso dan Saga. 1983. Elemen Mesin. Pradnya Paramita. Jakarta. http://bappeda.labuhanbatukab.go.id/index.ph p?option=com_content&view=article&id =63&Itemid=100, di akses pada tanggal 1 Juni 2014 pukul 14.00 wib http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678 9/34626/5/Chapter%20I.pdf, di akses pada tanggal 1 juni 2014 pukul 14.15 Wib Daftar Pustaka Almar, Buchori, 2001, kewirausahaan, Bandung, Alfabeta. Drucker, P.F, 1996, Konsep Kewirausahaan Era Globalisasi, Erlangga: Jakarta. Terjemahan JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 21 Nomor 80 Tahun XXI Juni 2015 38

JURNAL Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 21 Nomor 80 Tahun XXI Juni 2015 39