PERHITUNGAN HEAT GENERATION MECHANICAL SEAL PADA POMPA SENTRIFUGAL 019P111A JENIS OVERHUNG DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP

dokumen-dokumen yang mirip
Kerusakan Mechanical Seal Pada Pompa 14P7 A Plan 21 Di PT. Pertamina RU 4 Cilacap. Bahrul Luthfi Nasution

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LANDASAN TEORI MECHANICAL SEAL

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

ANALISA POMPA AIR PADA GEDUNG BERTINGKAT

METODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

Yuwono, Sihabudin, Edi Mulyono

PERENCANAAN ULANG INSTALASI POMPA PENYALUR BASE OIL DI PT PERTAMINA PRODUCTION UNIT GRESIK

BAB IV HASIL PENGAMATAN & ANALISA

MARABUNTA MACHINDO Hydraulic and Hard Chrome Specialist CNC Miling and CNC Lathe

BAB IV. kemudian diteruskan ke elemen mesin yang lain yang terdapat pada mesin automatic. Power (2.1)

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN ULANG DAN PEMILIHAN POMPA INSTALASI DESTILATE WATER PADA DESALINATION PLANT UNIT 6 DI PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

BAB IV PERHTUNGAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR DAN BIODIESEL B20 TERHADAP PERFORMANSI ENGINE VOLVO D9B 380

ANALISA KAPASITAS DAN EFESIENSI POMPA TORAK. : Danang Sularso Wicaksono :

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

Bab 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

DESAIN DAN PERHITUNGAN TEORITIS POMPA SENTRIFUGAL DENGAN STUDI KASUS DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

PREDIKSI PERFORMA LINEAR ENGINE BERSILINDER TUNGGAL SISTEM PEGAS HASIL MODIFIKASI DARI MESIN KONVENSIONAL YAMAHA RS 100CC

BAB IV PERHITUNGAN HIDRAULIK

BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN

BAB III SPESIFIKASI ALAT

Dosen Pembimbing Dr. Bambang Sudarmanta, ST, MT

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

ANALISA PENGARUH FLYWHEEL DAN FIRING ORDER TERHADAP PROSES KERJA MESIN DIESEL

PERANCANGAN CENTRIFUGAL SLURRY BOOSTER PUMP DENGAN KAPASITAS 3000 LITER PER MENIT

TES TERTULIS. 1. Terkait Undang-Undang RI No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Pasal 2 apa kepanjangan dari K2 dan berikut tujuannya?

V. SPESIFIKASI PERALATAN

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERHITUNGAN PERFORMA ALAT PENUKAR KALOR AIR PREHEATER A DAN B TIPE ROTARY LAP UNIT 1 PLTU 3 JAWA TIMUR TANJUNG AWAR-AWAR

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN TRANSMISI PADA MESIN PERAJANG TEMBAKAU DENGAN PENGGERAK KONVEYOR

PENGARUH VARIASI ELEKTROLIT KALIUM HIDROKSIDA (KOH) PADA GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA & EMISI GAS BUANG MESIN SUPRA X PGMFi 125 cc

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

BAB V PACKING. Gambar 5.1 Stuffing box housing

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

PUMP SETTING DEPTH (PSD)

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

TUGAS AKHIR ANALISA MINIMALISASI WATER HAMMER DENGAN VARIASI PEMILIHAN GAS ACCUMULATOR PADA SISTEM PERPIPAAN DI PT.

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN EFISIENSI POMPA CENTRIFUGAL DENGAN JET-PUMP

ANALISA POMPA AIR PENDINGIN (COOLING WATER PUMP) KAPASITAS 166M 3 /H, HEAD 25M DI PLTA RENUN LAPORAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN ULANG FIRE PROTECTION SYSTEM

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Laju Erosi dan Perhitungan Lifetime Terhadap Material Stainless Steel 304, 310, dan 321

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MESIN FLUIDA ANALISIS PERFORMANSI POMPA MULTISTAGE PENGISI AIR UMPAN KETEL YANG DIGERAKKAN OLEH TURBIN UAP DIBANDING DENGAN ELEKTROMOTOR SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Pengujian Torsi Mesin Motor Supra-X 125 cc

PERANCANGAN IMPELLER DAN VOLUTE POMPA SENTRIFUGAL DENGAN FLUIDA KERJA AIR GAMBUT

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

Bab I. Pendahuluan. satu pompa air laut milik PT. Petrokimia Nusantara Interindo. Keretakan ini

BAB III PERANCANGAN PROSES

Konsep Dasar Getaran dan Gelombang Kasus: Pegas. Powerpoint presentation by Muchammad Chusnan Aprianto

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DATA

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

Perencanaan Ulang Instalasi Perpipaan dan Pompa pada Chlorination Plant PLTGU PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB III ANALISA IMPELER POMPA SCALE WELL

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Transkripsi:

PERHITUNGAN HEAT GENERATION MECHANICAL SEAL PADA POMPA SENTRIFUGAL 019P111A JENIS OVERHUNG DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP Nama : Abdi Pangestu NPM : 20411009 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Iwan Setyawan, ST., MT.

Latar Belakang Mechanical seal merupakan sistem sealing di dalam pompa karena sangat menentukan keberhasilan kerja suatu pompa. Kendala yang biasanya terjadi pada pompa yaitu terdapat di dalam sistem sealing karena pada saat pengoperasiannya biasanya sering terjadi kegagalan. Penyebab kegagalan pada pompa yang sering terjadi adalah akibat kebocoran atau kerusakan pada mechanical seal yang tidak dapat diprediksi karena disebabkan tanda awal kerusakan tidak dapat diidentifikasi. Kerusakan yang terjadi pada mechanical seal juga biasanya terjadi akibat adanya panas yang timbul (heat generation) di bagian mechanical seal karena adanya gaya gesek yang berlebih disebabkan karena kecepatan putaran dan berpengaruh pada bagian mechanical seal sehingga mengalami kerusakan. Tujuan Menghitung panas yang terjadi dan timbul pada mechanical seal agar tidak sering mengalami kerusakan pada pompa 019P111A di PT. Pertamina RU IV Cilacap

Pompa 019P111A Pompa 019P111A merupakan salah satu pompa sentrifugal jenis overhung yang dimiliki oleh PT. Pertamina RU IV Cilacap. Pompa ini Produk Cylinder Compressi Type K15 bekerja dengan penggerak motor sebagai penggerak utamanya. Dilihat dari performanya pompa ini dapat bekerja dengan kecepatan putaran mencapai sekitar 1460 rpm dan kecepatan putaran motor mencapai 1500 rpm. Pompa ini bekerja mengalirkan fluida yaitu air.

Data Pompa 019P111A Ini merupakan data spesifikasi dari pompa 019P111A yang terdapat di PT.Pertamina RU IV Cilacap : Spesification Pump Tag no. pump 019P111A Manufacture Ingersoll - Rand Type of sealing Mechanical Seal Service Heater Circulating Operating Condition Liquid Water Capacity 419 m³ / Hours Temperature Normal : 217 o C, Max : 231 o C Performance RPM 1460 rpm Rated BHP 145 HP Material of Construction Nozzles Size Rating Facing Location Suction 10 cm 300 R.F End Discharge 8 cm 300 R.F Top Impeller type Closed Bearing type Radial, Thrust Mfr. Coupling Fast, Spacer type Mfr. mechanical seal Borg Warner

Flowchart Perhitungan Heat Generation pada Mechanical Seal Pompa 019P111A Start Perhitungan Luas Face Perhitungan Seal Balance Perhitungan Tekanan Pegas Perhitungan Tekanan Face Total Perhitungan Diameter Meanface Perhitungan Torsi Running Perhitungan Daya Perhitungan Panas Yang Timbul (Qheat) Finish

Perhitungan Heat Generation pada Mechanical Seal Pompa 019P111A Perhitungan untuk menentukan panas yang timbul di dalam mechanical seal terlebih dahulu melakukan pengukuran komponen mechanical seal pada bagian seal face menggunakan jangka sorong yang terdapat di gudang PT. Pertamina RU IV Cilacap. didapat data sebagai berikut : Diameter luar pada seal face : OD = 90,01 mm Diameter dalam pada seal face : ID = 83,63 mm Diameter seal balance : BD = 85,32 mm Pengukuran Bagian Rotating dari Mechanical Seal

Kemudian pengukuran selanjutnya dilakukan pengukuran pada pegas yang terdapat di mechanical seal. Dimensi ini didapat dari pengukuran pegas mechanical seal dengan menggunakan jangka sorong, di dapat data sebagai berikut : Diameter kumparan pegas : D : 5,60 mm Diameter kawat pegas : d : 0,88 mm Jumlah Lilitan pegas : 14 lilitan Diameter kawat Diameter Kumparan Jumlah lilitan pegas Pegas Helikal pada Mechanical Seal Pegas Kompresi Helikal

Fsp = k x x Sebelum menghitung tekanan pegas, pada perhitungan ini diperlukan nilai gaya pegas untuk mendapatkan nilai ketetapan pegas dan perpindahan pegas. Menurut teori Castigliano harga ketetapan pegas dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut [4] : k = G d 4 8 D 3 Jumlah lilitan Jadi pada perhitungan ini untuk mendapatkan nilai ketetapan pegas yaitu dengan menentukan material pegas yang digunakan. Berdasarkan data material pegas, material pegas mechanical seal yang digunakan ini yaitu dengan kode 316 menggunakan jenis stainless steel. Maka, G (modulus elastisitas pegas) = 10 Mpsi atau 10x10 6 Psi = 68948 N/mm 2

Maka nilai ketetapan pegas (k) adalah : k = G d 4 N = 68948 mm2 (0,88 mm)4 8 D 3 Jumlah lilitan 8 (5,60 mm) 3 14 Nilai ketetapan pegas ini hanya untuk 1 pegas. Pegas yang terdapat di dalam mechanical seal ini ada 8 pegas dan dipasang secara paralel, sehingga untuk mendapatkan nilai ketetapan pegas secara keseluruhan yaitu : K paralel = (2,06 N/mm x 8) = 16,48 N/mm Diketahui nilai x 1 dan x 2 yaitu sebagai nilai perpindahan pegas ( x) : x = x 1 - x 2 = (92,08 mm - 88,11 mm) = 3,97 mm Maka nilai gaya pegas yang didapat yaitu : Fsp = k x x = 16,48 N/mm x 3,97 mm = 65,42 N = 2,06 N mm

Tekanan pada stuffing box : D p = 61,21 Psi = 0,422 N/mm 2 Kecepatan putaran face : N = 1460 rpm Koefisien pressure drop K = 0,5 (asumsi) Koefisien friksi f = 0,07 Nilai koefisien friksi ini di dapat dari jenis material primary ring yaitu carbon dan material mating ring yaitu tungsten carbide. Koefisien Friksi

Perhitungan : 1. Luas face : A = π 4 OD 2 ID 2 (mm 2 ) = 3,14 4 = 869,63 mm 2 ( 90,01 mm 2 83,63 mm) 2 2. Seal balance : B = OD2 ;BD 2 OD 2 ;ID 2 = (90,01 mm)2 ; (85,32 mm) 2 (90,01 mm) 2 ; (83,63 mm) 2 = 0,742

3. Tekanan pegas : Psp = Fsp A ( N mm 2 ) = 65,42 N 869,63 mm 2 = 0,075 N mm 2 4. Tekanan face total : P total = D p B K + P sp ( N mm 2 ) P total = 0,422 = 0,177 N 0,74 0,5 + 0,075 N mm 2 mm 2 N mm 2

5. Diameter meanface : MD = (OD:ID) 2 (mm) MD = (90,01 mm ; 83,63 mm) 2 = 86,82 mm 6. Torsi running : RT = P total A f MD 2000 (Nm) RT = 0,177 = 0,43 Nm N mm 2 869,63 mm2 0,07 (86,82 mm) 2000

7. Daya : P = RT N 9550 (kw) P = 0,43 Nm 1460 rpm 9550 = 0,065 kw 8. Panas yang timbul : Q heat = P 3412 (Btu/hours) Q heat = 0,065 kw 3412 = 221,78 Btu/hours

Kegunaan Perhitungan Heat Generation Kegunaan yang didapat setelah menghitung heat generation adalah untuk menghitung beban panas yang terdapat pada mechanical seal di pompa 019P111A sehingga menyebabkan kerusakan. Material face mechanical seal untuk pompa 019P111A yaitu jenis material seal face yang digunakan pada bagian primary ring adalah carbon dan material pada bagian mating ring adalah tungsten carbide sehingga menimbulkan panas yaitu 221,78 btu/hours. Material lain yang dapat digunakan dan dapat diganti untuk mengantisipasi dan mengurangi terjadinya panas berlebih yaitu dapat menggunakan material pada bagian primary ring yaitu carbon dan pada bagian mating ring yaitu silicon carbide. Nilai koefisien friksi yang dimiliki material tungsten carbide yaitu 0,07 dan nilai koefisien friksi yang dimiliki silicon carbide yaitu 0,02. Nilai koefisien pada material sangat menentukan pada perhitungan panas ini karna koefisien friksi mempengaruhi gaya gesek material pada bagian face ini. Jadi material yang lebih baik dan lebih tepat adalah silicon carbide karna memiliki nilai koefisien friksi yang lebih kecil.

Kesimpulan 1. Sistem sealing pada pompa sering terjadi kebocoran atau kerusakan pada bagian mechanical seal. 2. Pada pompa 019P111A di bagian mechanical seal sering timbul panas di bagian seal face. 3. Proses perhitungan heat generation didapatkan panas yang timbul sebesar 221,78 Btu/hours yang dihasilkan oleh mechanical seal pada bagian seal face di pompa 019P111A yang dimiliki oleh PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap. 4. Hasil perhitungan heat generation yang telah di hitung dapat digunakan untuk menentukan proses laju pendinginan dan menentukan fluida yang sesuai untuk proses pendinginan dan pelumasan pada bagian mechanical seal. 5. Material lain yang dapat digunakan dan dapat diganti untuk mengantisipasi dan mengurangi terjadinya panas berlebih yaitu dapat menggunakan material pada bagian primary ring yaitu carbon dan pada bagian mating ring yaitu silicon carbide. 6. Koefisien friksi dapat mempengaruhi gaya gesek material pada bagian face tersebut.