BAB 2 KOMPONEN FISIK DAN MORFOLOGI TANAH

dokumen-dokumen yang mirip
SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH

TINJAUAN PUSTAKA. Erodibilitas. jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.

26/03/2010. Klasifikasi menurut bentuk. Klasifikasi Struktur Tanah. Definisi. Tipe/bentuk

BAB IV STRUKTUR TANAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH

BAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah

I. PENDAHULUAN. Nanas merupakan salah satu tanaman hortikultura, yang sangat cocok

Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan

Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara pedologi, tanah didefinisikan sebagai bahan mineral ataupun organik di

Soal Jawab DIT (dibuat oleh mahasiswa)

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH

DASAR ILMU TA AH 0 5: : S

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol

TINJAUAN PUSTAKA. Tingkat Perkembangan Tanah. daerah tropika: 1. Tahap awal bahan induk yang tidak terkikis; 2. Tahap yuwana

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

I. PENDAHULUAN. induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah

REFERENSI 16/03/2009 STRUKTUR TANAH. gumpalan tanah yang berasal dari partikel-partikel tanah yang saling

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 05: Sifat Fisika (1)-Tekstur Tanah

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

BAB II TI JAUA PUSTAKA

Warna Tekstur Tanah Struktur Tanah Konsistensi Pori

Laporan. Praktikum Dasar Ilmu Tanah. Tekstur. Cynthia Diesta Firly Hari Selasa, WIB Assisten : Himawan

Munawar Raharja POLTEKKES BANJARMASIN Jurusan Kesehatan Lingkungan Banjarbaru

TANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :

KUALITAS TANAH DAN KRITERIA UNTUK MENDUKUNG HIDUP DAN KEHIDUPAN KULTIVAN BUDIDAYA DAN MAKANANNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TANAH. Oleh : Dr. Sri Anggraeni, M,Si.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai

PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN

HUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN

SOIL COMPONENT EKOSARI R. 2011

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hantaran Hidrolik

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam dunia pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting, tanah sangat

Gambar 1. Tabung (ring) tembaga dengan tutup Tahapan-tahapan pengambilan contoh tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. =^

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

DASAR-DASAR ILMU TANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih

IV. SIFAT FISIKA TANAH

Daftar Isi. III. Pengelolaan Tanah Masam Pengertian Tanah Masam Kendala Tanah Masam Mengatasi Kendala Tanah Masam 84

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

DASAR-DASAR ILMU TANAH WIJAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

Company LOGO ILMU TANAH. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc

Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa

DASAR-DASAR ILMU TANAH

BAB VIII UDARA TANAH

TUGAS EKOLOGI TUMBUHAN DISUSUN OLEH : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Sifat-sifat Tanah. Sifat Morfologi dan Fisika Tanah. Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil

II. TINJAUAN PUSTAKA. media tanamnya. Budidaya tanaman dengan hidroponik memiliki banyak

17/02/2013. Matriks Tanah Pori 2 Tanah. Irigasi dan Drainasi TUJUAN PEMBELAJARAN TANAH DAN AIR 1. KOMPONEN TANAH 2. PROFIL TANAH.

Please download full document at Thanks

BAB 4. KOMPONEN KIMIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi tanah adalah ilmu yang mengamati sifat tanah dalam berbagai lapisan

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6

II. TINJAUAN PUSTAKA. sekitar 29,7% dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan-kelemahan

06/11/2012. Tekstur Struktur Konsistensi Warna Temperatur Lengas Udara

TINJAUAN PUSTAKA. Limbah Pabrik Kelapa Sawit. Kandungan hara pada 1m3 limbah cair setara dengan 1,5 kg urea, 0,3 kg SP-36,

Kriteria Agregat Berdasarkan PUBI Construction s Materials Technology

hendak dicapai, maka diskusi antara insinyur perencana dan pemborong pekerjaan

Sifat-sifat Fisika Tanah ILMU TANAH (DASAR-DASAR ILMU TANAH)

e 0 Tidak Lekat (non sticky)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

TUGAS GEOGRAFI TANAH DAN LINGKUNGAN TENTANG TEKSTUR TANAH. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah geografi tanah dan lingkungan ABKA 535

PENGARUH TAKARAN BAHAN ORGANIK DAN TINGKAT KELENGASAN TANAH TERHADAP SERAPAN FOSFOR OLEH KACANG TUNGGAK DI TANAH PASIR PANTAI

Universitas Gadjah Mada 43

II. TINJAUAN PUSTAKA. menunjang pertumbuhan suatu jenis tanaman pada lingkungan dengan faktor

PUSTAKA YANG DIGUNAKAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.

PENDAHULUAN BIOLOGI TANAH DOSEN: DR. TIEN AMINATUN

Sifat-sifat fisik tanah. Texture Structure Soil density Bulk density Moisture content Porosity Measurement methods

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

BAB I PENDAHULUAN. dari bebatuan yang sudah mengalami pelapukan oleh gaya gaya alam.

PENGANTAR ILMU PERTANIAN (IPB 107), SKS =2(2-0) =

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

PEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR

I. PENDAHULUAN. Tanah disebut padat apabila porositas totalnya, terutama porositas yang terisi

Mikrobia dan Tanah KULIAH 1 PENDAHULUAN 9/5/2013 BIOLOGI TANAH BIOLOGI TANAH TANAH. Tanah merupakan habitat yang sangat heterogen. Penghuninya beragam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

29/12/2010. Tekstur Struktur Konsistensi Warna Temperatur Lengas Udara

STUDI BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH PADA BEBERAPA UMUR PERSAWAHAN DI KECAMATAN PEMAYUNG

Transkripsi:

BAB 2 KOMPONEN FISIK DAN MORFOLOGI TANAH 1. Sifat dasar Akibat pelapukan dan proses penghancuran yang lain, bahan mineral tanah akan menjadi butir primer ( zarah, partikel, butir tunggal) dengan berbagai ukuran (diameter) dan perbandingan tiap-tiap ukuran beraneka ragam tergantung jenis tanahnya. Pada umumnya sifat tanah ini merupakan sifat tanah yang hakiki dan mantap (stable). Klasifikasi ukuran butir primer ada dalam tabel 1. (hal 23 table 3-1) Sifat penting yang diakibatkan ialah makin kecil ukuran butir primer jumlah butir makin banyak dan permukaannya makin luas, sehingga permukaan aktifnya makin luas dan tenaga tarik-menariknya makin besar untuk setiap satuan berat. Permukaan aktif ini berguna untuk : - (1). menarik butir-butir yang lain menjadi butir sekunder atau agregat - (2). ditarik oleh bahan yang diameternya jauh lebih besar dapat berfungsi sebagai perekat. - (3). menarik ion, molekul atau bahkan gugus bahan yang nanti akan berkaitan dengan KPK tanah Sifat tanah yang berkaitan langsung dengan butir primer tanah adalah tekstur tanah. Yang berkaitan langsung dan tidak langsung adalah untuk sifat fisik tanah : agregat, pori dan kadar air atau lengas tanah dan untuk sifat kimia dan fisikokimia tanah : KPK, Kejenuhan ion dan koloid tanah. Yang berkaitan secara tidak langsung adalah beberapa sifat genetis tanah yang lain, untuk sitat fisika tanah konsistensi dan struktur, untuk sifat kimia dan fisika kimia : ketersedian unsur (hara), tahana (status) unsur dan ph tanah, untuk sifat morfologi tanah : dinamika air atau lengas, pelindian, migrasi, udara dan keruangan tanah (jeluk mempan). Tabel 1 menunjukkan bahwa menurut ukuran butir telah disepakati ada 3 kelompok atau klas atau yang sering disebut fraksi. Ukuran diameter butir tanah terbesar 2 mm, jadi yang bahan mineral yang berdiameter lebih dari 2 mm sudah bukan merupakan bahan mineral tanah. Butir-butir primer bahan mineral yang besar digolongkan sebagai bahan masukan (inclussion) yang dapat berupa kerikil, kerakal dan batu. Ada 3 fraksi utama : pasir (sand) (0,5-2,0 mm), debu (silt) (0,0020,5 mm) dan lempung (clay) ( < 0,002 mm). Tekstur Universitas Gadjah Mada 1

merupakan perbandingan secara nisbi kadar ketiga fraksi tersebut. Nama tekstur sama dengan nama fraksi yang merajai, bila ketiganya dalam keadaan setimbang disebut sebagai tekstur geluh (loam). Tekstur tanah tidak dapat diubah secara langsung dengan usaha pengclolaan tanah. Secara alami tekstur tanah termodifikasi dengan pembentukan agregat (butir sekuder) dan struktur tanah. Kedua sifat ini yang digunakan untuk mempengaruhi sifat tekstur yang tidak sesuai melalui pengelolaan tanah atau usaha perbaikan yang lain. Agregat atau butir sekunder terbentuk dari penyatuan antar butir primer atau butir primer dengan butir sekunder atau antar butir sekunder. Penyatuan butir-butir tanah ini akibat dari proses perekatan atau sementasi, mulai dari yang paling sederhana akibat perekatan oleh air (H2O), lalu oleh bahan organik, oleh koloid-koloid baik yang organik maupun yang anorganik, sampai pada pengikatan secara biologi oleh jasad hidup dan secara kimiawi oleh oksida-oksida misal kapur dan besi. Pengikatan secara biologi dapat dilakukan oleh akar serabut tanaman dan oleh kegiatan jasad hidup tanah yang makro maupun yang mikro. Penyatuan butirbutir tanah dapat berlangsung sangat hebat dalam proses genesis tanah sehingga terbentuk konkresi, padas dll yang perubahannya diluar jangkauan ilmu pengelolaan tanah. Mengenai proses pembentukan agregat telah banyak dibahas di dalam ilmu Fisika Tanah sehingga tidak dikemukakan disini. Sifat agregat dapat diukur dengan besarnya, kemantapannya dan tingkat agregasinya. Di dalam pengelolaan tanah string dilakukan usaha untuk mendorong pembentukan agregat, tetapi dapat pula sebaliknya untuk menghancurkan agregat agar sesuai dengan kebutuhan budidayanya. Misalnya pengolahan lapis olah tanaman padi sawah dengan menghancurkan agregat menjadi butir-butir yang halus (lumpur). Sebaliknya penggunaan bahan pembenah tanah (soil conditioner) dapat untuk memacu pembentukan agregat. Disamping itu pengelolaan agregat juga ditentukan oleh keadaan tekstur tanahnya. Pada tanah dengan tekstur kasar (pasir) kemantapan agregatnya rendah dipacu agar terbentuk agregat yang lebih mantap dan memperbaiki porositas tanah. Tanah bertekstur halus (lempung) dipacu agar terbentuk agregat yang lebih besar dan mantap dan meningkatkan porositasnya. Pada tanah yang bertekstur sedang agregasi diperlukan untuk meningkatkan erodibilitas tanahnya walaupun mungkin secara tidak langsung. Pembentukan agregat yang mantap dan sangat mantap perlu waktu yang cukup lama ratusan sampai ribuan tahun. Di dalam pengelolaan tanah tingkat pembentukan agregat (agregasi) yang akan dicapai hanya sampai pada tingkatan yang cukup mantap saja. Dalam keadaan yang cukup mantap ancaman bahaya kerusakan sudah dapat dihindarkan, keadaan yang baik sudah dapat dicapai dan pengolahan tanah nya tidak terganggu lebih fleksibel (luwes). Universitas Gadjah Mada 2

Sifat lain yang dapat memodifikasi tekstur adalah struktur tanah. Sifat ini berkaitan dengan morfologi tanah, berbeda dengan agregat yang tidak terikat oleh profil tanah. Oleh karena itu Pengamatan struktur tanah yang paling baik bila dilakukan di lapangan. Adakalanya pengamatan struktur tanah dapat dilakukan di luar lapangan ( di basecamp dll), yaitu untuk struktur yang keberadaannya berkaitan dengan saw lapisan atau horison tertentu. Ada yang memisahkan pengertian struktur tanah ( van Schuylenborg, 1947) menjadi - Struktur aktual Struktur intrinsik kapasitas struktur Ada yang membagi menjadi : Sruktur-jonjot Struktur mikro - Struktur makro Struktur mikro dibagi menjadi - Kersai - Gumpal (bulat, bongkah, kubus, prisma, batu bata, keping) Butir A. Plyusnin menyarankan agar dibedakan antar pengertian struktur dari segi genesis dan dari segi agronomi. Dalam pengertian pertama struktur terbentuk dibawah pengaruh lingkungan alami bersama-sama dengan proses pembentukan tanah. Struktur semacam itu bersama dengan faktor yang lain, menunjukkan difcrensiasi yang jelas diantara horison genetik di dalam tanah Setiap jenis pembentukan tanah berkait dengan struktur yang terbentuk, seperti : granuler-bongkahan di tanah Chernozem, foliate yang terselaput di hor A2 tanah podsolik prismatik-bongkah di hor B tanah solonetzik dsb Struktur dapat menghambat keanekaragaman yang besar. Di tanah Chernozem banyak dikemukakan (displayed) karena banyak menghambat mencapaian struktur agronomik yang optimum. Jenis struktur yang agronomik terjadi dibawah keadaan produksi agronomik Biasanya dirajai oleh struktur yang granuler-bongkahan yang hampir seragam untuk berbagai zona, walaupun secara substansial bervariasi dalam kaitan (with regard to) dengan bentuk dan ukuran agregatnya. Universitas Gadjah Mada 3

Tanah dapat mempunyai struktur granuler-bongkah atau tidak berstruktur dalam keadaan butiran. Struktur pertama memberikan kerapuhan yang diperlukan, regime air, udara dan suhu yang sesuai menjamin keadaan yang terbaik untuk pengembangan jasad renik yang berguna dan tanaman. Selanjutnya jugs dapat mempercepat perkolasi air, memberikan lapisan yang berguna kemantapan untuk melawan pelindian (ablation) dan pencucian. Sedangkan tanah yang tak berstruktur dalam keadaan cerai-berai atau masif secara nisbi lebih jelek, kehilangan air dengan evaporasi sangat nyata. Susunan horison genetik dalam profit : A - akumulasi humus, akumulasi secara biologis dari humus, nitro gen dan unsur hara tanaman. Umumnya berupa horison yang berstruktur, berwarna gelap dari perakaran. Terbagi menjadi: A0- sisa bo, umumnya tidak tercampur bahan mineral. A1- awal akumulasi humus, biasanya berstruktu A2- horison eluviasi - pencucian B - horison illuviasi herisi kebannyakan bahan yang tercuci, terdiri atas : B1- horison peralian B2- berupa (proper) horison illuviasi, dapat berisi carbonat; kadanglaka ada sub-horison lagi B3 berupa sulfat C - sudah jeiah ada pengaruh pembentukan tanah tetapi masih dapat dikenali (recognisable) bahan induk pembentuk tanah, terdiri atas : C1- batuan yang telah melapuk oleh pembentuk tanah C2- batuan yang sedikit telah melapuk oleh pembentuk tanah. R - bahan induk yang belum melapuk 2. Sifat turunan Sifat fisik turunan berupa kerapatan butir dan bongkah, pori, kembangkerut, konsistensi, kekerasan, koheren, tilth, air/lengas regim suhu dll. 3. Sifat fisika-kimia Lebih kurang 98 % kerak bumi tersusun dari delapan unsur kimia : Oksigen 46,6 % Silicon 27,7 % Universitas Gadjah Mada 4

Aluminium 8,1 % Besi 5,0 % Kalsium 3,6 % Natrium 2,8 % Kalium 2,8 % Magnesium 2,1 % Dari delapan unsur tersebut Oksigen dan Silicon mencapai 75 % Umsur yang lain kurang dari 1 % dan tidak tersebar merata dipermukaan bumi. Universitas Gadjah Mada 5