BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL 3.1 DESKRIPSI PERALATAN PENGUJIAN. Peralatan pengujian yang dipergunakan dalam menguji torsi dan daya roda sepeda motor Honda Karisma secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1 Skema Rangkaian Alat Pengujian Torsi dan Daya Keterangan gambar : 1. Bantalan 2. Rol Pendukung 3. Rem 4. Display Pengukuran 5. Tachometer 6. Sprocket 7. Rantai 8. Sprocket 9. Rangka 10. Hand Rem 1
3.1.1. Mesin Tugas Akhir ini akan membahas pengujian terhadap mesin sepeda motor Honda karisma yang dilakukan dilaboratorium teknik mesin UNIMUS. Adapun spesifikasi dari mesin tersebut adalah sebagai berikut : Pabrik : Honda Model : NF 125 D Tipe : Mesin SOHC, 4 langkah, Pendingin Udara Jumlah Silinder : Satu Diameter x Langkah : 52,4 x 57,9 mm Volume Silinder : 124,9 cm 3 Tenaga Maksimum : 9,3 kw/ 7500 Rpm Torsi Maksimum : 1,03 Nm Perbandingan Kompresi : 9,0 : 1 Sistem Pelumasan : Sirkulasi dengan pompa oli Volume Tangki Bahan Bakar : 3,7 Liter Volume Minyak Pelumas : 0,7 liter Berat Kosong Mesin : 98,6 kg Transmisi Reduksi awal : 3,650 Reduksi akhir : 2,428 Gigi 1 : 2,500 Gigi 2 : 1,550 Gigi 3 : 1,150 Gigi 4 : 0,923 3.1.2. Tachometer. Tachometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur banyaknya putaran suatu poros, lazimnya dinyatakan dalam jumlah putaran tiap menit (revolutions per minute). Pengujian ini digunakan dua buah tachometer manual. Tachometer pertama untuk 2
mengukur putaran mesin kendaraan yang akan diuji. Sedangkan tachometer yang kedua digunakan untuk mengukur putaran rol beban. 3.1.1 Pengukuran Torsi dan Daya. Skema Pengukuran Torsi dan Daya Gambar 3.2 Skema Pengukuran Torsi dan Daya Keterangan gambar : 1. Tachometer 2. Mesin 3. Roda Belakang Motor 4. Rol Pendukung 5. Tachometer 6. Bantalan 7. Blower/Kipas Angin 8. Spocket Atas 9. Rantai 10. Tromol Rem 3
11. Spocket Bawah 12. Hand Rem 13. Display Pengukuran 3.2 PENGUJIAN. Untuk mendapatkan nilai torsi dan daya pada roda belakang, maka pengujian yang dilaksanakan meliputi pengukuran putaran mesin dan pengukuran rol beban. 3.2.1 Persiapan Pengujian Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu perlu persiapan agar pengujian yang akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Adapun yang harus dilakukan dalam persiapan ini adalah : a. Memeriksa oli pelumas dalam mesin dan jika sudah kotor sebaiknya diganti. b. Memeriksa tingkat kekencangan rantai. c. Memeriksa baut-baut pengencang pada rangka Prony Breake untuk menghindari pergerakan ketika motor dinyalakan. d. Memasang seluruh peralatan pengukur. Adapun yang termasuk dalam peralatan pengukur adalah Display Digital. e. Menyediakan peralatan pendukung, yakni tachometer. f. Menambah kipas angin sebagai pendingin mesin. g. Mengatur personil yang bertugas saat pengujian dilaksanakan. 3.2.2 Prosedur Pengujian. Sebelum melaksanakan pengujian perlu adanya persiapan dan pengecekan peralatan pengujian, agar pengujian bisa berjalan lancer dan memperoleh data yang baik. Adapun prosedur yang dilaksanakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut : 1. Meletakkan kendaraan diatas rol penyangga/pendukung prony breake, roda belakang diposisikan tepat berada diatas rol pendukung. 2. Menyalakan display dan menyambungkan tachometer pada mesin motor, setelah itu kendaraan dihidupkan pada gigi netral. 4
3. Kendaraan dijalankan pada gigi satu pada putaran tertentu. 4. Mengunci putaran gas pada putaran mesin yang diinginkan, sementara tachometer mulai mengukur putaran mesin. 5. Menarik handle beban pengereman pada rol pendukung yang akan mengakibatkan roda belakang berhenti sampai data terbaca pada display dan tachometer. 6. Mengamati data yang terbaca pada display dan tachometer, kemudian operator akan mencatatnya, kemudian handle beban pengereman dilepaskan kembali sampai roda belakang berjalan kembali. 7. Memasang tachometer pada rol pendukung selama waktu yang didinginkan kemudian data yang terbaca oleh tachometer dicatat oleh operato. 8. Setelah seluruh rangkaian pengujian selesai, putaran mesin diturunkan dan memposisikan gigi pada keadaan netral, lalu mesin dimatikan untuk pendinginan mesin sesaat. 9. Mengulangi pengujian untuk variasi gigi dan variasi putaran mesi lainnya. 3.3 Diagram aliran perhitungan Torsi dan Daya Roda Belakang. Dibawah ini adalah diagram alir proses perhitungan torsi dan daya roda belakang sepeda motor : Mulai Data Pengujian : Putaran Mesin (η mesin ) Putaran Rol beban (ω rb ) Terhadap waktu (t) Hitung : Percepatan sudut rol beban (α rb ) Torsi rol beban (T rb ) Daya rol beban (P rb ) Hitung : Rugi bantalan (L b ) Rugi-rugi total (L tot ) 5
Hitung : Daya roda belakang (P w ) Torsi roda belakang (T w ) Daya roda belakang (P w ) Torsi roda belakang (T w ) Selesai 6