PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN (Kasus: Taman Lesmana dan Taman Pandawa)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARAHAN PENATAAN KAWASAN TEPIAN SUNGAI KANDILO KOTA TANAH GROGOT KABUPATEN PASIR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

RENCANA PENATAAN LANSKAP PEMUKIMAN TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PERANCANGAN LANSKAP WATERFRONT SITU BABAKAN, DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN, JAKARTA SELATAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

REVITALISASI TAMAN BALEKAMBANG SEBAGAI TEMPAT REKREASI DI SURAKARTA

REVITALISASI KAWASAN CITRA NIAGA SAMARINDA

BAB IV ANALISIS PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT TENTANG ASPEK PERANCANGAN KOTA

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

IV. METODOLOGI 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

III. METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV PANDUAN KONSEP

ARAHAN PENATAAN PEMAKAMAN UMUM TRUNOJOYO BANYUMANIK DENGAN KONSEP TAMAN TUGAS AKHIR

VI. PERENCANAAN HUTAN KOTA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMEDASI

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

APARTEMEN LIFE STYLE BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemilihan Kantor Pemerintahan Desa Merdikorejo Pengguna Bangunan Beserta Aktivitasnya

STUDI PERSEPSI TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KENYAMANAN KAWASAN SIMPANG LIMA SEBAGAI RUANG TERBUKA PUBLIK TUGAS AKHIR

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ARSITEKTUR ARC 205

Disajikan oleh: LIA MAULIDA, SH., MSi. (Kabag PUU II, Biro Hukum, Kemen PU)

DAFTAR ISI. Halaman PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

Nomor 27 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 27 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

1.5. Metodologi Pembahasan Metode Pengamatan 9

11.1 Tinjauan sport centre 7

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A

HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA

BAB III: METODE Pendekatan Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR KEBONDALEM PURWOKERTO SEBAGAI KAWASAN WISATA BELANJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

PEDOMAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (Permen PU 06/2007)

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENDESAIAN MALL PADA SUB KAWASAN CIBADUYUT SEBAGAI SENTRA PERDAGANGAN SEPATU

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA

PUSAT KREATIVITAS ANAK DI SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I. Pendahuluan. Selatan, pemerintah telah membuat kebijakan dan program yang tertuang dalam

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

BAB III METODE PERANCANGAN. ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali sehingga memungkinkan kita

BAB III METODE PERANCANGAN. merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang diperoleh dari studi

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kampus sebagai Generator Pertumbuhan Kawasan.

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bontang terletak 150 km di utara Samarinda. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

Konsep perencanaan dan perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KANTOR SEWA DENGAN TEMA PERKANTORAN TAMAN DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. RTH :Ruang terbuka hijau adalah ruang terbuka di wilayah. air(permen PU No.5 Tahun, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Perancangan Tempat Pemrosesan Akhir(TPA) tentunya membutuhkan beberapa metode guna

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan transportasi meningkat dengan pesat sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Perancangan. Pusat perbelanjaan modern berkembang sangat pesat akhir-akhir ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN (Kasus: Taman Lesmana dan Taman Pandawa) TUGAS AKHIR Oleh: ADRIADI DIMASTANTO 15403057 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA SEKOLAH ARSITEKTUR PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

ABSTRAK Taman lingkungan yang merupakan ruang terbuka publik bagi masyarakat di lingkungan permukiman memiliki peran penting sebagai media beraktifitas di ruang terbuka bagi masyarakat lingkungan permukiman di sekitarnya, selain memberi fungsi sosial, ekologis, dan fungsi penting lainnya. Persoalan yang terjadi adalah buruknya kualitas taman lingkungan yang ada serta sediaan taman yang tidak memadai dari sisi jumlah dan luas taman, di tengah kepadatan penduduk yang relatif padat. Menanggapi hal ini, Pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan strategis, namun kebijakan yang ada hanya meninjau sisi sediaan (supply) tanpa meninjau sisi permintaan dan preferensi masyarakat, yang sebenarnya merupakan potensi utama dalam perencanaan taman di lingkungan permukiman. Oleh karena itu persoalan yang diangkat dalam studi ini adalah belum adanya arahan dalam perancangan taman lingkungan terutama dalam bentuk prinsip-prinsip perancangan, yang mempertimbangkan persepsi dan preferensi masyarakat, dan studi ini bertujuan untuk merumuskan hal tersebut. Dengan menggunakan kriteria-kriteria kualitas taman lingkungan berdasarkan studi literatur, dilakukan terlebih dahulu identifikasi terhadap kondisi dan kualitas taman lingkungan yang ada agar selanjutnya dapat dirumuskan prinsip-prinsip perancangan. Kriteria yang digunakan adalah keamanan, keselamatan, kesehatan, daya tarik, kenyamanan, aksesibilitas, dan keindahan. Selain itu, dilakukan pula identifikasi persepsi dan preferensi masyarakat yang tinggal di sekitar taman sebagai pengguna potensial taman. Persepsi dan preferensi masyarakat diidentifikasi untuk mengetahui penilaian masyarakat terhadap kondisi dan kualitas taman serta keinginan masyarakat terhadap kondisi taman yang diharapkan. Penilaian terhadap kondisi dan kualitas taman serta persepsi dan preferensi masyarakat kemudian dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun prinsip-prinsip perancangan. Hasil penilaian dan persepsi masyarakat menunjukkan bahwa taman lingkungan yang menjadi objek studi memiliki kualitas yang buruk. Berdasarkan preferensi masyarakat dan ketentuan normatif perancangan lingkungan serta dengan mempertimbangkan kondisi yang ada, maka disusunlah suatu prinsipprinsip perancangan taman lingkungan, yang mencakup ketentuan-ketentuan perancangan komponen-komponen taman, yaitu vegetasi, tempat duduk, lampu penerangan, pembatas sub-ruang, penutup permukaan, tempat sampah, fasilitas aktifitas aktif, jalur masuk, tanda / rambu (signage), elemen air, jalur pejalan, pagar, dan tangga/ramp. Prinsip perancangan yang dihasilkan merupakan prinsip perancangan umum dan prinsip perancangan khusus. Prinsip perancangan umum merupakan pedoman dalam setiap perancangan taman lingkungan, sedangkan prinsip perancangan khusus merupakan pedoman perancangan yang bersifat kontekstual terhadap objek studi. Prinsip perancangan khusus terhadap objek studi merupakan upaya rehabilitasi dan renovasi taman lingkungan, yaitu dengan mengembalikan kondisi komponen fisik taman yang mengalami degradasi, serta dengan melakukan pengubahan dan penyesuaian bagian-bagian taman.

DAFTAR ISI ABSTRAK... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... vi BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Persoalan... 4 1.3 Tujuan, Sasaran, dan Manfaat Studi... 5 1.4 Ruang Lingkup Studi... 6 1.4.1 Lingkup Materi... 6 1.4.2 Lingkup Wilayah Studi... 7 1.5 Metode Penelitian... 13 1.6 Sistematika Penulisan... 19 BAB 2 DASAR-DASAR PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN... 21 2.1 Pengertian dan Fungsi Taman... 21 2.2 Klasifikasi dan Jenis Taman... 23 2.3 Definisi Taman Lingkungan... 31 2.4 Aspek-Aspek yang Dipertimbangkan dalam Perancangan Taman... 32 2.4.1. Kebijakan dan Peraturan Pertamanan... 32 2.4.2. Program Pengembangan Taman... 39 2.4.3. Preferensi Masyarakat Sebagai Pertimbangan dalam Perancangan Taman... 40 2.4.4. Kriteria-Kriteria dalam Perancangan Taman Lingkungan... 43 2.5 Kriteria, Komponen dan Indikator dalam Perancangan Taman Lingkungan... 53 BAB 3 KONDISI DAN KUALITAS TAMAN LESMANA DAN TAMAN PANDAWA... 61 3.1 Karakteristik Fisik Wilayah Penelitian... 61 3.1.1. Luas dan Skala Pelayanan Taman... 61 3.1.2. Lokasi Taman... 61 ii

3.1.3. Keberadaan Komponen Taman... 62 3.1.4. Penilaian Kualitas Taman... 65 3.2 Karakteristik Pengguna dan Penggunaan Taman... 81 3.2.1. Karakteristik Pengguna Taman... 81 3.2.2. Karakteristik Penggunaan Taman... 82 3.3 Analisis Tapak... 86 3.4 Persepsi dan Preferensi Masyarakat Setempat Mengenai Kondisi dan Kualitas Taman... 103 3.4.1. Persepsi Masyarakat Setempat Mengenai Kualitas Taman... 103 3.4.2. Preferensi Masyarakat Setempat Mengenai Fasilitas Taman... 107 BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN... 111 4.1 Temuan Studi... 111 4.2 Kesimpulan... 114 4.3 Program Pengembangan Taman Lingkungan... 116 4.4 Penyusunan Prinsip-Prinsip Perancangan Taman Lingkungan... 117 4.3.1 Prinsip Perancangan Umum... 118 4.3.2 Prinsip Perancangan Khusus... 133 4.5 Rekomendasi... 151 4.5.1. Rekomendasi Bagi Perancangan Taman Lingkungan Secara Umum... 151 4.5.2. Rekomendasi Bagi Taman Lesmana dan Taman Pandawa... 152 4.6 Kelemahan Studi... 156 4.7 Saran Studi Lanjutan... 156 DAFTAR PUSTAKA... 157 LAMPIRAN A... 159 LAMPIRAN B... 161 LAMPIRAN C... 163 LAMPIRAN D... 169 LAMPIRAN E... 173 LAMPIRAN F... 181 iii

DAFTAR TABEL Tabel I.1 Taman di Kota Bandung Bagian Barat dengan Luas 1.250-5.000 dengan Luas 1.250-5.000 m 2... 9 Tabel I.2 Taman Lingkungan sebagai Objek Studi... 9 Tabel I.3 Metode Penelitian... 17 Tabel II.1 Klasifikasi Taman Berdasarkan Luas dan Skala Pelayanan... 25 Tabel II.2 Jenis-Jenis Taman... 28 Tabel II.3 Beberapa Kriteria Perancangan Taman Lingkungan... 55 Tabel II.4 Tabel II.5 Keterkaitan Kriteria dan Komponen Perancangan Taman Lingkungan... 56 Kriteria, Komponen dan Indikator Perancangan Taman Lingkungan... 60 Tabel III.1 Deskripsi Taman Lesmana... 63 Tabel III.2 Deskripsi Taman Pandawa... 64 Tabel III.3 Penilaian Kualitas Taman Lesmana... 65 Tabel III.4 Pembobotan Kualitas Taman Lesmana... 67 Tabel III.5 Penilaian Kualitas Taman Pandawa... 69 Tabel III.6 Pembobotan Kualitas Taman Pandawa... 70 Tabel III.7 Karakteristik Masyarakat yang Tinggal di Sekitar Taman... 82 Tabel III.8 Karakteristik Aktifitas Harian di Taman Lesmana... 83 Tabel III.9 Karakteristik Aktifitas di Taman Lesmana Berdasarkan Frekuensi, Waktu, Teman, dan Jenis Aktifitas... 84 Tabel III.10 Karakteristik Aktifitas Harian di Taman Pandawa... 85 Tabel III.11 Karakteristik Aktifitas di Taman Pandawa Berdasarkan Frekuensi, Waktu, Teman, dan Jenis Aktifitas... 85 Tabel III.12 Persepsi Responden mengenai Keamanan Beraktifitas... 104 Tabel III.13 Persepsi Responden mengenai Daya Tarik Taman Lingkungan105 Tabel III.14 Persepsi Responden mengenai Kenyamanan Beraktifitas... 106 Tabel III.15 Persepsi Responden mengenai Aksesibilitas Taman... 106 Tabel III.16 Preferensi Responden mengenai Penyediaan Fasilitas Taman Berdasarkan Kriteria Perancangan Taman Lingkungan... 108 Tabel III.17 Preferensi Responden mengenai Aktifitas yang Diinginkan... 109 Tabel III.18 Preferensi Responden mengenai Fasilitas Aktifitas Aktif yang Diinginkan... 109 Tabel IV.1 Komponen dan Indikator Perancangan Taman Lingkungan... 115 iv

Tabel IV.2 Prinsip-Prinsip Umum Perancangan Taman Lingkungan... 118 Tabel IV.3 Prinsip-Prinsip Umum Perancangan Komponen Taman Lingkungan... 121 v

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Orientasi Taman Lemana dan Taman Pandawa... 11 Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran Studi... 18 Gambar 3.1 Identifikasi Potensi Internal Taman Lesmana... 73 Gambar 3.2 Identifikasi Persoalan Internal Taman Lesmana... 75 Gambar 3.3 Identifikasi Potensi Internal Taman Pandawa... 77 Gambar 3.4 Identifikasi Persoalan Internal Taman Pandawa... 79 Gambar 3.5 Analisis Tapak Taman Lesmana (pemanfaatan ruang)... 87 Gambar 3.6 Analisis Tapak Taman Lesmana (sirkulasi)... 89 Gambar 3.7 Analisis Tapak Taman Lesmana (komponen alamiah)... 91 Gambar 3.8 Analisis Tapak Taman Lesmana (komponen buatan)... 93 Gambar 3.9 Analisis Tapak Taman Pandawa (pemanfaatan ruang)... 95 Gambar 3.10 Analisis Tapak Taman Pandawa (sirkulasi)... 97 Gambar 3.11 Analisis Tapak Taman Pandawa (komponen alamiah)... 99 Gambar 3.12 Analisis Tapak Taman Pandawa (komponen buatan)... 101 Gambar 4.1 Urutan Perancangan Taman Lingkungan... 120 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Prinsip Umum Perancangan Akses Masuk Taman (komponen jalur masuk dan pagar)... 125 Prinsip Umum Perancangan Pembagian Sub-Ruang (komponen pembatas sub-ruang dan fasilitas aktifitas aktif)... 125 Prinsip Umum Perancangan Sirkulasi (komponen jalur pejalan & tangga/ramp)... 127 Gambar 4.5 Prinsip Umum Perancangan Penutup Permukaan... 127 Gambar 4.6 Prinsip Umum Perancangan Komponen Alamiah (vegetasi)... 129 Gambar 4.7 Prinsip Umum Perancangan Komponen Buatan (penerangan). 129 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Prinsip Umum Perancangan Komponen Buatan (tempat duduk dan tempat sampah)... 131 Prinsip Umum Perancangan Komponen Buatan (signage dan elemen air)... 131 Gambar 4.10 Prinsip Perancangan Khusus Taman Lesmana (jalur masuk dan pagar)... 135 Gambar 4.11 Prinsip Perancangan Khusus Taman Lesmana (pengaturan subruang aktifitas)... 135 Gambar 4.12 Prinsip Perancangan Khusus Taman Lesmana (pengaturan sirkulasi)... 137 Gambar 4.13 Prinsip Perancangan Khusus Taman Lesmana (penutup permukaan)... 137 vi

Gambar 4.14 Prinsip Perancangan Khusus Taman Lesmana (vegetasi)... 139 Gambar 4.15 Prinsip Perancangan Khusus Taman Lesmana (penerangan)... 139 Gambar 4.16 Prinsip Perancangan Khusus Taman Lesmana (tempat duduk, tempat sampah)... 141 Gambar 4.17 Prinsip Perancangan Khusus Taman Lesmana (signage)... 141 Gambar 4.18 Prinsip Perancangan Khusus Taman Pandawa (jalur masuk dan pagar)... 143 Gambar 4.19 Prinsip Perancangan Khusus Taman Pandawa (pengaturan subruang aktifitas)... 143 Gambar 4.20 Prinsip Perancangan Khusus Taman Pandawa (pengaturan sirkulasi)... 145 Gambar 4.21 Prinsip Perancangan Khusus Taman Pandawa (penutup permukaan)... 145 Gambar 4.22 Prinsip Perancangan Khusus Taman Pandawa (vegetasi)... 147 Gambar 4.23 Prinsip Perancangan Khusus Taman Pandawa (penerangan).. 147 Gambar 4.24 Prinsip Perancangan Khusus Taman Pandawa (tempat duduk, tempat sampah)... 149 Gambar 4.25 Prinsip Perancangan Khusus Taman Pandawa (signage, air mancur)... 149 vii