LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM- KEWIRAUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

Bisnis Budidaya Ikan Bawal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SEOK GU : SENDOK MAKAN TERBUAT DARI SAGU METROXYLON SP. BERSIFAT BIODEGRADABEL, EDUKATIF, DAN EDIBEL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

LAPORAN KEMAJUAN MOCAFLICIOUS: BOLU KUKUS TEPUNG MOCAF BEBAS GLUTEN DENGAN ANEKA RASA BUAH DAN SAYURAN LOKAL YANG KAYA SERAT BIDANG KEGIATAN : PKM-K

PENDAHULUAN. Tabel 1 Jenis-jenis produk pangan IPB 2 Jenis produk. Bio yoghurt. Chicken nugget stick & wings Jambu Taiwan IPB 02

I. PENDAHULUAN. Produksi (kg)

Ekonomi Pertanian di Indonesia

DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 ANALISIS SISTEM 4.1 Kondisi Rantai Pasok Jagung

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber : [18 Februari 2009]

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Tanah Datar Bergerak disektor Pertanian dan Peternakan.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

I. PENDAHULUAN. pertanian dalam arti luas mencakup perkebunan, kehutanan, peternakan dan

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

LAPORAN AKHIR PKM-K. Delicia Dorayaki PENGANAN KHAS JEPANG DENGAN BAHAN DASAR UBI JALAR INDONESIA (Ipomoea batatas)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA AKUAPONIK PADA TANAMAN SAYUR DAN IKAN LELE SANGKURIANG. (Clarias gariepinus)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat semakin

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dilihat dari

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM OYBON (OYSTER BONBON): PERMEN SEHAT DARI JAMUR TIRAM PUTIH CEGAH PENYAKIT JANTUNG

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. inflasi, substitusi impor dan memenuhi permintaan dalam negeri (Direktorat Jendral

LAPORAN AKHIR PKM-K JUDUL PROGRAM. CELLO MINI (PARCEL ORGANIK MINI) : Paket Komplit Tanaman Organik Untuk Lahan Sempit

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Akuakultur merupakan sektor yang berkembang dengan pesat. Pada tahun

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi Tanaman Sayuran di Indonesia Tahun Produksi (Ton)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

TEKNOLOGI PRODUKSI BAWANG MERAH OFF-SEASON MENGANTISIPASI PENGATURAN IMPOR PRODUK B. MERAH. S u w a n d i

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

HIDROPONIK, AEROPONIK, VERTIKULTUR DAN TABULAMPOT (BUDIDAYA TANAMAN NON KONVENSIONAL) 3 SKS (2-1)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi menarik sehingga mampu menambah selera makan. Selada umumnya

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Tahun Bawang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik berarti melakukan budidaya tanaman tanpa media tanah. Dalam

LAPORAN AKHIR SATE PENTOL MISS VEGGIE : JAJANAN VEGETARIAN YANG UNIK, EKONOMIS DAN BERNILAI GIZI TINGGI BIDANG KEGIATAN : PKM-K.

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

LAPORAN AKHIR SEPATU SANDAL BONGKAR PASANG (STAND KARS) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus

AKUAPONIK. Sutrisno Estu Nugroho Anang Hari Kristanto,

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat sebagai konsumen utama produk hasil

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

LAPORAN AKHIR PKM-K. Oleh:

LAPORAN AKHIR PKM-K JUDUL PROGRAM : BONEKA DANWOOD: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU SEBAGAI MEDIA EDUKASI DAN SOUVENIR BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN

ANALISIS SWOT: KONSEP & APLIKASI BAGI KOPERASI TERNAK. Bimbingan Teknis Koperasi Ternak Jombang November 2014

I. PENDAHULUAN. sayuran terutama sawi. Hal ini terjadi karena sawi memiliki kandungan gizi yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gandum dan padi. Biji Jagung menjadi makanan pokok sebagian penduduk Afrika

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG PERTANIAN UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN DAN ENERGI BERBASIS PERTANIAN

STUDI KASUS PERMASALAHAN KOMODITAS KEDELAI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dalam arti sempit dan dalam artisan luas. Pertanian organik dalam artisan sempit

KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI PADI SAWAH DI DESA KALIBENING KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendapatan bagi sekitar ribu RTUT (Rumah Tangga Usahatani Tani) (BPS, 2009).

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Volume 11 Nomor 2 September 2014

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi lebih dari 95 persen penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

: Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kota Pontianak. 2. Nama Instansi/SKPD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Lengkap Ekonomi Collins (1997) dalam Manaf (2000),

Good Agricultural Practices

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MR. SIMBA : SIMBIOSIS MUTUALISME BAWAL AIR TAWAR (Collossoma macropomum) DAN SAYURAN HIJAU DENGAN METODE AKUAPONIK BIDANG KEGIATAN: PKM- KEWIRAUSAHAAN Disusunoleh: Anis Haerunnisa C24100027 2010 Rinrin Haryanti W. C24100012 2010 Rahmat Jayanto C44090046 2009 Akhmad Nur Hijayat C24120034 2012 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

RINGKASAN Mr. Simba merupakan sebuah usaha tani yang bergerak dalam bidang pertanian dan perikanan secara bersama-sama dengan menerapkan keseimbangan kedua ekosistem sehingga diperoleh efisienitas usaha. Sistem produksi yang digunakan adalah sistem akuaponik. Akuaponik merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang simbiotik. Akuaponik memanfaatkan limbah dari ekosistem budidaya ikan menjadi sarana untuk tumbuh bagi tanaman-tanaman hortikultura. Sistem akuaponik sudah terbukti memberikan produktivitas bercocok tanam lebih tinggi dibandingkan bercocok tanam tradisional, namun penerapannya belum banyak dilakukan. Keunggulan lainnya adalah biaya variabel yang lebih rendah dibandingkan menjalankan bisnis budidaya ikan bawal dan hortikulutura secara terpisah. Komoditi yang dihasilkan Mr. Simba melalui penerapan sistem akuaponik berkarakter lebih organik karena tidak menggunakan pestisida sehingga aman untuk konsumsi. Komoditi sayur kemudian dikemas untuk menjaga kesegaran dan meminimalisir kontak dari luar sehingga terhindar dari kerusakan. Jenis kemasan yang digunakan yaitu plastik berlogo IPB. Logo IPB diterapkan agar terciptanya ciri khas komoditi mr simba dari komoditi lain. Selain itu, tercantumnya logo IPB diharapkan mampu meningkatkan permintaan pasar terhadap produk Mr. Simba. Tahap awal Mr. Simbaakan memasarkan komoditi sayuran dan ikan bawal ke berbagai perumahan sekitar kampus darmaga ipb. Selanjutnya pasar untuk komiditi sayur akan dikembangkan dengan cara menjalin kerjasama dengan minimarket agrimart IPB. Sementara pasar untuk ikan bawal akan dipasok ke rumah-rumah makan dan kantin yang ada disekitar kampus IPB darmaga. Lebih jauh pasar akan diperluas dengan mengikuti berbagai event-event seiring berkembangnya skala usaha Mr. Simba.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maraknya kegiatan impor bahan pangan merupakan bukti bahwa kegiatan pertanian yang dilaksanakan petani indonesia masih belum optimal. Padahal dengan kondisi iklim indonesia yang mendukung seharusnya produksi hortikultura negara indonesia dapat mencukupi kebutuhan pangan nasional. Hal ini berdampak pada ketidakstabilan dan persaingan harga pada tingkat petani dengan harga bahan pangan impor. Jika dibiarkan maka kondisi petani semakin terpuruk. Berikut merupakan data impor beberapa jenis bahan pangan hortikultura menurut Abim (2013). Tabel beberapa jenis bahan pangan impor tahun 2012 No Komoditi Jumlah (ton) Nilai (US $) 1 Beras 1.800.000 945.600.000 2 Jagung 1.700.000 501.900.000 3 Kedelai 1.900.000 1.200.000.000 4 Gandum 6.300.000 2.300.000.000 5 Tepung terigu 479.000 188.800.000 6 Gula pasir 91.100 62.000.000 7 Singkong 13.300 9.900.000 8 Kentang 54.100 36.400.000 Salah satu penyebab seringnya impor bahan pangan adalah teknik-teknik yang digunakan dalam bertani masih konvensional. Teknik bertani yang masih konvensional menghasilkan produktiktivitas yang rendah dibandingkan teknik bertani modern. Selain itu, penggunaan teknik bertani konvensional mempergunakan lahan yang lebih luas dan memerlukan biaya lebih besar. Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam usaha tani adalah sistem aquaponik. Keunggulan sistem ini dapat diterapkannya 2 jenis bidang usaha yaitu budidaya ikan dan budidaya sayuran. Penggunaan sistem ini dalam lahan yang terbatas namun dapat memberikan hasil yang optimal. Sayuran hijau adalah salah satu jenis komoditi hortikultura yang paling umum ditemukan, baik pasar tradisional maupun pasar modern. Umum ditemukan karena permintaan sayuran hijau cukup tinggi sehingga membuka peluang pasar. Namun sayangnya ketersediaan sayuran hijau tidak didukung oleh kualitas yang baik. Penyebab kualitas sayuran hijau rendah adalah keterdapatan kandungan pestisida, penanganan pasca panen yang buruk dan penampilan sayur tersebut. 1.2 Perumusan masalah Permasalahan yang menjadi latar belakang proposal ini adalah : Terbatasnya lahan yang tersedia untuk kegiatan budidaya ikan dan pertanian sehingga perlu adanya inovasi dalam teknik bertani sekaligus berbudidaya. Tidak mencukupinya jumlah pasokan ikan bawal di pasar konsumsi. Rendahnya kualitas sayuran hijau yang beredar di pasar. 1.3 Tujuan program Program ini bertujuan: Menyediakan komoditi sayuran hijau (sawi, bayam hijau, bayam merah dan selada) organik yang dihasilkan melalui sistem aquaponik.

Menyediakan ikan bawal yang baik yang dihasilkan melalui sistem aquaponik. Menjadi sarana peningkatan keterampilan (softskill) berwirausaha dibidang pembudidayaan ikan. Membantu pemerintah lokal dalam memenuhi kebutuhan ikan bawal dan sayuran hijau bagi masyarakat lokal. BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Mr. Simba merupakan sebuah usaha tani yang bergerak dalam bidang pertanian dan perikanan secara bersama-sama dengan menerapkan keseimbangan kedua ekosistem sehingga diperoleh efisienitas usaha. Sistem produksi yang digunakan adalah sistem akuaponik. Akuaponik merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang simbiotik. Akuaponik memanfaatkan limbah dari ekosistem budidaya ikan menjadi sarana untuk tumbuh bagi tanaman-tanaman hortikultura. Lingkungan dengan ketersediaan air bersih merupakan syarat mutlak yang dapat dijadikan sebagai lokasi yang strategis untuk mengembangkan usaha ini. Pasalnya air bersih adalah hal yang paling penting agar proses produksi berjalan dan menghasilkan kualitas sayur dan ikan bawal yang baik. Kualitas yang baik tak hanya dicapai saat proses produksi namun penanganan pasca panen untuk komoditi sayur akan ditangani dengan cold chain. Pemberian kemasan plastik berlogo IPB dimaksudkan selain menjaga kesegaran komoditi sayur juga untuk meningkatkan permintaan. Analisis SWOT (O) Opportunities: Kesempatan untuk mengembangkan usaha terbuka lebar karena pesaing masih sedikit. (S) Strenghts: Menawarkan ikan bawal dan sayuran hijau yang berkualitas. Pasar ikan bawal yang terbuka lebar. Harga yang terjangkau. Strategi promosi yang menarik. Menawarkan wirausaha yang efektif. SO. Mengangkat aspek keunggulan produk ikan bawal dan sayuran hijau yang berkualitas sehingga tahan penyakit dan merupakan produk organik.. Mempromosikan produk ini di berbagai tempat yang strategis.. Mengangkat keunggulan pembelajaran berwirausaha melalui pertanian sebagai basic penting lainnya. (W) Weaknesses: Produk berupa mahluk hidup sehingga dapat berkurang akibat kematian. WO. Produk dapat diberi perlakuan khusus terlebih dahulu untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ekstrim. (T) Threats: Budidaya ikan yang berkualitas belum banyak dikenal dan belum menjadi bahan pertimbangan. ST. Konsep pemasaran dan logo yang menarik akan menambah daya pikat produk ini.. Optimalisasi kualitas produk dan pemahaman keuntungan menggunakan produk yang berkualitas. WT. Maksimalkan upaya promosi dan teknik produksi. Meningkatkan inovasi produk

Berikut ini merupakan desain rencana tata letak usaha Mr. Simba Gambar tata letak usaha Mr. Simba a. STP (Segmentation, targetting, Positioning) Posisi produk Mr.simba adalah penyedia bahan baku. Target pasar dari produk ini adalah masyarakat bogor dengan segmentasi penjual sayur, rumah makan, dan ibu rumah tangga. Diharapkan ikan bawal dan sayuran Mr. Simba menjadi pilihan utama bagi konsumen untuk memilih produk yang berkualitas dan terjangkau. b. Bauran Pemasaran 1) Tempat Tempat pemasaran akan dilakukan secara langsung di gerai Mr. Simba. Hal ini dilakukan agar konsumen dapat melihat secara langsung fasilitas dan teknik pemeliharaan untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Hal ini akan membuat rasa percaya konsumen terhadap produk kami meningkat. Agar dapat berbaur dengan pasar yang ada maka kami akan menempatkan stand Mr. Simba dalam event-event usaha yang ada. 2) Promosi Promosi merupakan alat utama dalam pemasaran produk apalagi untuk sebuah produk yang memiliki banyak pesaing namun produknya tak berkualitas. Kami menyadari bahwa produk kami ini membutuhkan masa pengenalan untuk masyarakat sehingga kami menginvestasikan anggaran yang cukup besar untuk promosi. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mempromosikan produk kami yaitu: Penggunaan sarana teknologi dan informasi Penerapan sarana teknologi dan informasi sebagai media iklan dan pemasaran sangatlah penting. Hal ini penting kami lakukan untuk memperluas daerah pemasaran. Kami akan menggunakan situs jejaring sosial dan web yang berisikan keunggulan produk Mr. Simba serta daftar harga jual produknya. Pemberian informasi secara langsung Promosi akan dilakukan oleh setiap anggota tim dengan mendatangi distributor sayuran dan ikan yang terkemuka di kota bogor. Pemberian brosur wajib kami lakukan untuk dalam melakukan pemberian informasi secara

langsung. Hal ini akan mempermudah konsumen untuk memahami produkproduk kami. Hal yang sama akan kami lakukan untuk mempromosikan Mr. Simba sebagai tempat pembelajaran bagi pelajar yang berminat untuk belajar berbudidaya. 3) Produk Mr. Simba menghasilkan produk dari ikan dan sayuran hijau yang berkualitas. Produk ikan dan sayuran Mr. Simba memiliki keunggulan berupa bebas dari bahan-bahan anorganik seperti pupuk buatan dan zat-zat kimia lainnya. Hal ini mengingat metode yang kami gunakan yaitu sistem keterkaitan antara kolam ikan dan media penanaman sehingga akan memberikan simbiosis mutualisme asupan nutrien. Untuk menghasilkan produk yang baik kami lakukan pemeliharaan yang baik terhadap ikan dan tanaman tersebut dengan memberikan pakan alami berkualitas seperti keong, daun mata lele dan yang lainnya. Pemeliharaan pemberian pakan dan perawatan yang teratur diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan dan menjaga ikan agar dalam kondisi yang selalu sehat. Seluruh pemeliharaan induk dan benih ikan mengacu pada kesesuaian lingkungan. BAB 4 HASIL YANG DICAPAI Penentuan lokasi usaha Tempat usaha yang kita gunakan berada di Kecamatan Mulyajaya Kabupaten Bogor. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi usaha adalah lingkungan, keamanan, kualitas air, ketersediaan air, dan jarak. Lokasi usaha yang digunakan telah memenuhi kriteria yang baik. kolam telah tersedia dengan keadaan yang cukup baik. Persiapan kolam Kolam untuk pemeliharaan ikan bawal dipersiapkan seperti halnya ikan air tawar lainnya. Persiapan kolam dibagi menjadi beberapa tahapan diantaranya adalah : a. Pengeringan kolam Kolam yang kita gunakan adalah kolam beton dengan panjang 8m x 15 m. Kolam dalam kondisi cukup baik namun tergenang air dalam waktu yang cukup lama sehingga ada beberapa bagian kolam yang mengalami kerusakan. Pada tahap pertama persiapan kolam dilakukan pengeringan kolam yaitu membuang semua air yang tergenang di kolam hingga kering. b. Pembersihan kolam Tahap selanjutnya yaitu pembersihan kolam dari kotoran-kotoran atau sedimen yang mengendap di dasar kolam. Tujuan dari pembersihan kolam dari sedimen yaitu : - Membasmi ikan-ikan liar yang bersifat predator atau kompetitor. - Mengurangi senyawa-senyawa beracun lainnya yang terbentuk selama kolam terendam. c. Perbaikan kolam Perbaikan kolam dilakukan pada beberapa titik di bagian kolam yang mengalami kerusakan, diantaranya bagian inlet, outlet, dan beberapa kebocoran kolam. Inlet dan outlet kolam mengalami kerusakan. Dua bagian tersebut

merupakan bagian yang penting pada kolam pemeliharaan ikan, karena inlet dan outlet adalam media untuk mengatur kuantitas air kolam sehingga air kolam akan lebih mudah untuk dikontrol dan sirkulasi air kolam akan berjalan dengan baik. Pada bagian-bagian kolam yang bocor dilakukan penutupan. Bagian bocor tersebut dapat mengganggu stabilitas air kolam dan juga ada kehawatiran masuknya predator terhadap ikan bawal sehingga harus dilakukan perbaikan dengan baik. setelah dilakukan perbaikan pada beberapa bagian kolam, kolam dibiarkan selama tiga hari dikeringkan hal tersebut bertujuan untuk membunuh beberapa bakteri dan bibit-bibit penyakit di dasar kolam yang dihawatirkan dapat menjadi gangguan terhadap ikan bawal. d. Pemilihan benih Pemilihan benih mutlak penting, karena hanya dengan benih yang baik ikan akan hidup dan tumbuh dengan baik. Beberapa indikator benih yang baik antara lain yaitu sehat, aktif bergerak, anggota tubuh lengkap, ukuran seragam, tidak cacat, tidak terkena virus penyakit, dan jenis unggul. e. Pengisian air kolam Pada tahap pengisian air kolam pertama, kolam diisi dengan air setinggi kurang lebih 50 cm. Kolam tidak diisi penuh. Air digunakan untuk membantu pada pengapuran dan pemupukan kolam. f. Pengapuran kolam dan pemupukan kolam Pengapuran kolam adalah pemberian kapur pada kolam bertujuan untuk menetralkan ph kolam sehingga ph kolam sesuai untuk proses pembesaran ikan bawal. Pemupukan kolam yaitu pemberian pupuk pada kolam bertujuan untuk menumbuhkan pakan-pakan alami di kolam sebagai pakan tambahan untuk ikan bawal. Kolam dibiarkan selama satu minggu. Setelah satu minggu proses pengapuran dan pemupukan kolam dilakukan pengisian air hingga batas ketinggian yang ditentukan dan sesuai untuk pemeliharaan ikan bawal. Sirkulasi air kolam akan teratur dengan adanya inlet dan outlet. g. Penebaran benih Benih ikan bawal sebelumnya telah dipesan dari petani bibit benih ikan. Benih ikan bawal yang akan kita tebar adalah bibit bawal berukuran kurang lebih 10 cm sebanyak 5000 ekor benih bawal dan akan ditebar pada kolam yang telah disiapkan sebelumnya. h. Pemeliharaan ikan Pemeliharaan ikan bawal memerlukan waktu sekitar tiga bulan sehingga ikan bawal akan memenuhi ukuran siap konsumsi. Pemeliharaan dilakukukan dengan pemberian pakan secara teratur. Pada tahap ini juga dilaksanakan pembuatan media tanam sayuran dan penanaman sayuran hingga terbentuk sistem akuaponik yang sesuai. Sehingga pertumbuhan ikan bawal dan sayuran akan optimum. i. Pembuatan media tanam sayuran hijau Media tanam sayuran dirancang sesuai dengan bentuk kolam. Berupa media tanam akuaponik yang dapat mengalirkan air hingga mengelilingi kolam dan memungkinkan adanya penyerapan air oleh tanaman. Berbahan dasar dari pipa plastik. j. Penanaman sayuran hijau Sayuran hijau yang ditanam adalah bayam, kangkung, dan selada. Pemilihan tanaman sayuran adalah tanaman yang mudah dirawat dan memiliki nilai jual yang tinggi.

k. Panen ikan dan panen sayuran Ikan dipanen setelah dilakukan pemeliharaan selama tiga bulan dengan ukuran 250 gram sehingga sudah layak konsumsi. Sayuran dipanen setelah satu bulan pemeliharaan. BAB 5 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA a. Menebar ikan dan menanam sayuran tahap 2 b. Menambah jumlah kolam pemeliharaan c. Menambah jenis ikan dan sayuran. d. Memperluas pasar ANALISIS USAHA No Uraian Dana 1 Biaya investasi Rp 4.500.000 2 Biaya produksi Rp 3.600.000 3 Biaya operasional Rp 2.500.000 4 Kesekretariatan dan lain-lain Rp 900.000 Total Rp 11.500.00 Analisis Total biaya produksi = Rp 3.600.000 Total pendapatan (500 X 23.000) + sayuran = Rp.12.500.000 Keuntungan = pendapatan (total biaya produksi + operasional terpakai) = Rp 12.500.000 Rp 6.100.000 = Rp 6.400.000 Analisis R/C (Revenue/Cost) R/C = pendapatan (revenue) / (total biaya produksi + operasional) = Rp 6.400.000 / Rp 6.100.000 = 1,04 Jangka waktu pengembalian modal = 4.500.000 x 3 (bulan) 6.400.000 = 2,10 siklus

LAMPIRAN 1. Dokumentasi Saluran irigasi Kolam pemeliharaan Kolam produksi Pemberian pakan Blog sebagai alat promosi