KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

Transkripsi:

No.27/05/72/Th. XIX, 04 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016 FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,46 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tengah pada Februari 2016 mencapai 1.494.757 orang, bertambah sebanyak 110.522 orang dibanding angkatan kerja Agustus 2015 sebanyak 1.384.235 orang atau bertambah sebanyak 68.230 orang dibanding Februari 2015. Jumlah penduduk yang bekerja di Sulawesi Tengah pada Februari 2016 mencapai 1.443.060 orang, bertambah sebanyak 115.642 orang dibanding keadaan pada Agustus 2015 sebanyak 1.327.418 orang atau bertambah 59.141 orang dibanding keadaan Februari 2015. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Tengah pada Februari 2016 mencapai 3,46 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2015 sebesar 4,10 persen, namun mengalami kenaikan jika dibanding dengan TPT Februari 2015 sebesar 2,99 persen. Selama setahun terakhir (Februari 2015 Februari 2016), jumlah penduduk yang bekerja mengalami penurunan pada sektor Pertanian sebanyak 71.178 orang (33,78 persen) dan Kontruksi sebanyak 4.609 orang (2,19 persen), sedangkan sektor yang mengalami kenaikan yaitu Sektor Perdagangan, Rumah makan dan Jasa Akomodasi sebanyak 48. 932 (23,22 persen), Jasa Kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebanyak 37.461 orang (17,78 persen), Industri Pengolahan sebanyak 16.956 orang (8,05 persen), Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan sebanyak 10.388 orang (4,93 persen), sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 3.947 (1,87 persen) dan sektor lainnya sebanyak 17.244 (8,18 persen). Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2016, sebanyak 909.523 orang (63,03 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 150.963 orang (10,46 persen). Pada Februari 2016, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 669.469 orang (46,39 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 37.460 orang (2,60 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak 114.887 orang (7,96 persen). 1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Tengah pada setahun terakhir (Februari 2015-Februari 2016) menunjukkan adanya perkembangan ke arah positif yang digambarkan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja maupun jumlah penduduk bekerja walaupun tingkat pengangguran juga meningkat. Hal ini Berita Resmi Statistik No. 27/05/Th. XIX, 04 Mei 2016 1

menunjukkan bahwa penduduk usia kerja yang masuk pasar kerja tidak semuanya dapat terseap pada semua lapangan usaha yang tersedia. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2016 bertambah sebanyak 110.522 orang dibanding keadaan Agustus 2015 dan bertambah sebanyak 68.230 orang jika dibandingkan keadaan Februari 2015. Penduduk yang bekerja pada Februari 2016 bertambah sebanyak 115.642 orang dibanding keadaan Agustus 2015, dan bertambah sebanyak 59.141 orang jika dibanding keadaan setahun yang lalu (Februari 2015). Sementara jumlah penganggur pada Februari 2016 mengalami penurunan yaitu sebanyak 5.120 orang jika dibanding keadaan Agustus 2015, dan bertambah sebanyak 9.089 orang jika dibanding keadaan Februari 2015. Dalam setahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami kenaikan sebesar 1,99 persen. Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2014 2016 Jenis Kegiatan Utama Satuan (7) 1. AngkatanKerja orang 1.427.819 1.342.615 1.426.527 1.384.235 1.494.757 Bekerja orang 1.386.103 1,293,226 1,383,919 1.327.418 1.443.060 Penganggur orang 41.716 49,389 42,608 56.817 51.697 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 71,79 66.76 70.21 67,51 72.20 3. Tingkat Pengangguran Terbuka % 2,92 3.68 2.99 4,10 3.46 4. Pekerja tidak penuh orang 508.418 498,641 554,038 492.184 533.537 Setengah penganggur orang 140.543 129,537 171,311 149.355 168.967 Paruh waktu orang 367.875 369,104 382,727 342.829 364.570 2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan pada Februari 2016 mengalami perubahan jika dibandingkan dengan Februari 2015. Pada Februari 2015, tiga besar penyumbang penyerapan tenaga kerja secara berurutan didominasi oleh sektor Pertanian, Jasa kemasyarakatan, dan Sektor Kontruksi, namun pada Februari 2016, urutan ke tiga yaitu kontruksi, telah digantikan oleh sektor Industri Pengolahan. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2015, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada 7 (tujuh) sektor yakni Sektor Perdagangan sebanyak 48.932 orang (23,22 persen), sektor Jasa Kemasyarakatan sebesar 37.461 (17,78 persen), Sektor lainnya sebanyak 17.244 orang (8,18 persen), Industri Pengolahan sebesar 16.956 orang (8,05persen), Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan sebanyak 10.388 orang (4,93 persen), serta sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 3.947 orang (1,87 persen), sedangkan yang mengalami penurunan cukup signifikan adalah Sektor Pertanian 71.178 orang (33,78 persen), dan sektor Kontruksi sebesar 4.609 orang (2, 19 persen). Berita Resmi Statistik No. 27/05/Th. XIX, 04 Mei 2016 2

Tabel 2. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2014 2016 (orang) Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian 642.485 616.626 701.354 664.142 630.176 Industri 77.769 63.587 59.777 53.869 76.733 Konstruksi 74.825 71.949 75.713 73.525 71.104 Perdagangan 216.896 206.094 231.002 217.697 279.934 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 56.566 44.583 46.787 40.872 50.734 Keuangan 17.342 16.775 20.552 17.328 30.940 Jasa Kemasyarakatan 257.032 255.211 232.424 233.497 269.885 Lainnya**) 43.188 18.401 16.310 26.488 33.554 Jumlah 1.386.103 1.293.226 1.383.919 1.327.418 1.443.060 **) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, dan sektor Listrik, Gas, dan Air 3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2016 sebanyak 436.135 orang (30,22 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 1.006.925 orang (69,78 persen) bekerja pada kegiatan informal. Dalam setahun terakhir (Februari 2015 Februari 2016), penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap berkurang 12.250 orang dan penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan bertambah sebanyak 22.073 orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal bertambah sekitar 9.823 orang namun secara persentase pekerja formal turun dari 30.80 persen pada Februari 2015 menjadi 30,22 persen pada Februari 2016. Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di nonpertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Februari 2015-Februari 2016), pekerja informal secara absolut bertambah sebanyak 49.318 orang, dan secara persentase bertambah dari 69,20 persen pada Februari 2015 menjadi 69,78 persen pada Februari 2016. Kenaikan ini berasal dari hampir seluruh komponen pekerja informal, kecuali penduduk bekerja dengan status pekerja bebas dipertanian yang berkurang sebanyak 26.034 orang atau secara persenase turun sebanyak 2,05 persen point. Berita Resmi Statistik No. 27/05/Th. XIX, 04 Mei 2016 3

Tabel 3. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2014 2016 (orang) Status Pekerjaan Utama Berusaha sendiri 237.838 265,872 263,058 253.344 307.072 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 292.638 254,059 286,318 287.906 303.038 Berusaha dibantu buruh tetap 46.481 55,532 56,328 61.545 44.078 Buruh/Karyawan 410.199 374,792 369,984 381.408 392.057 Pekerja bebas di pertanian 63.024 53,530 83,515 61.752 57.481 Pekerja bebas di nonpertanian 46.448 41,908 47,107 40.343 58.665 Pekerja keluarga/tak dibayar 289.475 247,533 277,609 241.120 280.669 Jumlah 1.386.103 1,293,226 1,383,919 1.327.418 1.443.060 4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas perminggu. Pada Februari 2016 jumlahnya mencapai 909.523 orang (63,03 persen). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) berkurang sebanyak 20.501 orang dibandingkan Februari 2015 menjadi 533.537 (36,97 persen) atau mengalami penurunan 3,70 persen. Di samping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu pada Februari 2016 mencapai 150.963 orang (10,46 persen). Tabel 4. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2014 2016 (orang) Jumlah Jam Kerja per Minggu 1 7 37.904 29,502 39,528 29.143 45,791 8 14 67.096 81,922 88,374 74.273 105,172 15 24 201.015 176,005 213,615 182.896 176,961 25 34 202.403 211,212 212,521 205.872 205,613 1 34 508.418 498,641 554,038 492.184 533,537 35+ **) 877.685 794,585 829,881 835.234 909,523 Jumlah 1.386.103 1,293,226 1,383,919 1.327.418 1,443,060 **) Termasuk sementara tidak bekerja Berita Resmi Statistik No. 27/05/Th. XIX, 04 Mei 2016 4

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2016 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebanyak 669.469 orang (46,39 persen) dan Sekolah Menengah Pertama di peringkat ke dua sebanyak 263.204 (18,24 persen), Sekolah Menengah Atas diurutan ke tiga, sebanyak 245.050 orang (16,98 persen),dan Sekolan Menengah Kejuruan sebanyak 112.990 (7,83%). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi sebanyak 152.347 orang mencakup 37.460 orang (2,60 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 114.887 orang (7,96 persen) berpendidikan Universitas. Perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) dan diiringi meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas). Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah naik secara jumlah, namun menurun secara persentase yaitu dari 906.067 orang (65,47 persen) pada Februari 2015 menjadi 932.673 orang (64,63 persen) pada Februari 2016. Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa pekerja dengan tingkat pendidikan tinggi mulai mendapatkan lapangan pekerjaan. Penduduk bekerja berpendidikan tinggi di Sulawesi Tengah, naik dari 137.516 orang (9,94 persen) pada Februari 2015 menjadi 152.347 orang (10,56 persen) pada Februari 2016. Tabel 5. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2014 2016 (orang) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan SD Kebawah 678.621 643.854 641.225 629.499 669.469 Sekolah Menengah Pertama 237.823 219.401 264.842 231.003 263.204 SekolahMenengahAtas 246.422 213.722 247.275 237.707 245.050 SekolahMenengahKejuruan 82.264 73.858 93.061 83.642 112.990 Diploma I/II/III 39.626 35.488 29.437 29.360 37.460 Universitas 101.347 106.903 108.079 116.207 114.887 Jumlah 1.386.103 1.293.226 1.383.919 1.327.418 1.443.060 6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Jumlah pengangguran pada Februari 2016 mencapai 51.697 orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,46 persen, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan TPT Februari 2015 ( 2,99 persen), turun jika dibandingkan TPT Agustus 2015 ( 4,10 persen). Pada Februari 2016, TPT untuk pendidikan Diploma I/II/III menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 8,59 persen, disusul oleh TPT Sekolah Menengah umum sebesar 6,32 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 1,68 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2015, TPT pada tingkat pendidikan tertentu mengalami fluktuasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Berita Resmi Statistik No. 27/05/Th. XIX, 04 Mei 2016 5

Tabel 6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2014 2016 (persen) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan SD Kebawah 1,22 1.88 1.70 1,54 1.68 Sekolah Menengah Pertama 1,79 2.94 2.78 4,50 3.17 Sekolah MenengahAtas 6,73 6.40 3.99 7,58 6.32 Sekolah Menengah Kejuruan 6,31 8.90 5.93 11,02 4.29 Diploma I/II/III 5,63 4.55 8.71 7,10 8.59 Universitas 3,17 6.08 4.41 3,29 5.39 Jumlah 2,92 3.68 2.99 4,10 3.46 Berita Resmi Statistik No. 27/05/Th. XIX, 04 Mei 2016 6