1. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis saat ini mengalami perubahan dari beberapa dekade terakhir

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. skala nasional maupun internasional. Persaingan bisnis yang semakin ketat serta

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Semakin baik kinerja

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia adalah mengenai penempatan kerja karyawan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA NETTY LAURA.S.SE.MM

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cara melakukan perbaikan dan peningkatan kondisi internal dan eksternal

BAB I PENDAHULUAN. industri manufaktur di Indonesia. Untuk menghadapi tekanan persaingan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kerja, disiplin kerja, kinerja dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam Undang- Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia di era globalisasi saat ini menjadi promotor utama

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. sering menjadi kendala dalam kehidupan masyarakat. Dengan kemampuannya

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerjaan dengan menggunakan seluruh sumber daya manusia. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

I. PENDAHULUAN. serta meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tidak ditunjang dengan tenaga kerja yang cakap maka kemungkinan besar sasaran

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produksi yaitu tenaga kerja, modal dan keahlian dimana ketiga faktor tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kedua sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan suatu koordinasi sejumlah kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

I. PENDAHULUAN. (SDM) lah yang dapat mendayagunakan sumber-sumber daya organisasi lainnya

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah memasuki berbagai lapisan kehidupan di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER TRADA MOTOR CABANG BANDAR LAMPUNG. Oleh Nia Nur Arini

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan maju tidaknya suatu bangsa (Rachmawati, 2008: 171). Oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menumbuhkembangkan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

I. PENDAHULUAN. mencapai kualitas pendidikan adalah guru. Guru adalah figur yang

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan hanya sekedar

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. otomatis perusahaan pun tidak akan berkembang pula. Tantangannya adalah

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan yang unggul, salah satu bagian terpenting yaitu adanya

I. PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan. Dalam usahanya memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun perkembangan dan persaingan dunia usaha maupun

Transkripsi:

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini mengalami perubahan dari beberapa dekade terakhir dimana dunia bisnis ditandai dengan ketatnya persaingan. Kualitas dan kuantitias barang maupun jasa menjadi semakin beragam sehingga konsumen dihadapkan oleh berbagai pilihan. Salah satu cara untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus bisa mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Usaha tersebut tidak hanya bertumpu pada alat-alat yang canggih tetapi juga melibatkan SDM yang kompeten, maka perusahaan harus senantiasa mengembangkan serta memelihara SDM yang ada. Pandangan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), karyawan disetiap perusahaan merupakan aset yang bernilai dan berharga. Karyawan apabila tidak diperhatikan dan dikembangkan maka hal ini sewaktu-waktu akan menjadi boomerang bagi perusahaan. Ketika suatu perusahaan tidak mampu mengembangkan kualitas SDM sesuai terhadap perubahan lingkungan yang akhirnya mengakibatkan menurunnya produktivitas. Mengelola SDM melibatkan setiap orang yang ada didalam perusahaan dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Hal ini dilakukan dengan upaya memperbaiki cara kerja sehingga hasil yang diinginkan dapat diperoleh.

2 Mengelola SDM meliputi mengelola karyawan, kebijakan dan praktek yang digunakan perusahaan saat ini. Karyawan adalah aset yang sangat penting dalam perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan. Perusahaan berusaha untuk dapat merealisasikan fungsi tersebut tentunya karyawan perlu diarahkan, dibina, dan dibimbing agar mampu menjalankan fungsinya sesuai dengan harapan perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut perlu diarahkan secara efektif dan efisien melalui fungsi manajemen yang baik. Salah satu faktor penting tersebut adalah SDM. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia itulah maka organisasi dapat mencapai tujuannya. Pendayagunaan sumber daya manusia yang tepat dalam mengelola suatu organisasi menjadi penentu bagi kelangsungan hidup organisasi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting bagi suatu organisasi. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kualitas pengawasan dan disiplin kerja yang tinggi untuk mencapai visi misi organisasi Sebagai manusia terkadang para pekerja melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya di tempat mereka bekerja, hal ini tentunya menuntut agar pimpinan perusahaan melakukan peningkatan dalamfungsi pengawasan. Pelaksanaan pengawasan bertujuan agar yang telah direncanakan perusahaan telah sesuai.

3 Fungsi pengawasan ialah proses penetapan alat ukur, mengadakan penilaian, tindakan koreksi yang bertujuan memastikan aktivitas yang terlaksana sesuai dengan rencana. Ada beberapa faktor yang membuat pengawasan semakin diperlukan oleh setiap organisasi, menurut Siswanto (2009) Faktor-faktor itu antara lain : 1. Perubahan lingkungan organisasi, berbagai perubahan lingkungan tak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk, pesaing baru, peraturan pemerintah baru dan sebagainya. Melalui fungsi pengawasan, pengawas mendeteksi perubahan-perubahan yang terjadi sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan oleh perusahaan tersebut. 2. Peningkatan kompleksitas organisasi, semakin besar organisasi semakin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati, berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin bahwa kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. 3. Kesalahan-kesalahan, pada setiap organisasi atau perusahaan pasti memilki masalah atau kesalahan-kesalahan, yang biasanya kesalahan tersebut biasa dilakukan oleh para bawahan, misalnya kesalahan pengiriman, penyimpangan dari peraturan, dan lain sebagainya. Sistem pengawasan memungkinkan pengawas mendeteksi kesalahan-kesalahan tersebut sebelum menjadi lebih buruk. Terlaksananya fungsi pengawasan yang baik maka diharapkan akan meningkatkan kedisiplinan karyawan yang nantinya akan meningkatkan produktivitas perusahaan.

4 Selain masalah pengawasan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, perusahaan juga dihadapkan oleh tingkat kedisiplinan karyawan yang rendah. Kedisplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi produktivitas kerja yang dapat dicapai optimal. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi atau perusahaan mencapai hasil yang optimal. Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan kedisiplinan karyawan diantaranya ialah datang tidak tepat waktu, tata tertib serta peraturan yang dilanggar dan masih banyak yang lainnya. Disiplin mercerminkan sikap karyawan akan tingginya rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya. Disiplin kerja juga akan berpangaruh pada tingkat produktivitas karyawan, untuk meningkatkan produktivitas maka perusahaan perlu meningkatkan kedisiplinan karyawan. Tingkat kedisiplinan diperlukan dengan adanya aturan-aturan yang ketat serta mengikat dengan sanksi yang tegas. Apabila aturan-aturan ini ditegakkan maka disiplin kerja karyawan terjaga dengan baik yang nantinya akan membantu visi misi perusahaan dalam mencapai target produktivitas. Pencapaian tingkat produktivitas menjadi salah satu tolak ukur perusahaan dalam mencapai tujuan. Karena itulah tingkat pencapaian dikatakan berhasil apabila produksinya sesuai seperti yang telah direncanakan (planning). Namun, apabila pencapaian tingkat produktivitas tidak sesuai target, hal ini mengindikasikan ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Kenyataan saat ini banyak sekali masalah yang terjadi dalam hal produktivitas, salah satu faktornya ialah bersumber dari SDM itu sendiri. Seperti lemahnya pengawasan yang dilakukan dari perusahaan maupun

5 tingkat kesadaran akan pentingnya kedisiplinan yang rendah. Untuk mendapatkan suatu hasil produk yang baik dan bermutu tinggi maka diperlukan pengawasan dan disiplin kerja yang baik. PT So Good Food Pesawaran Lampung adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang makanan, perusahaan yang beralamatkan di Jalan Raya Negeri Sakti KM 12 Desa Negeri Sakti, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Produk yang dihasilkan adalah sosis dengan merk Sosis So Nice. Perusahaan ini hadir seiring meningkatnya jumlah penduduk. Manusia berupaya untuk memenuhi kebutuhan akan makanan. Salah satu bentuk upaya untuk pengadaan makanan dengan membuat makanan cepat saji yang dapat disimpan dalam kurun waktu yang lebih panjang dari kondisi biasanya. Pada perusahaan manufaktur tingkat produktivitas menjadi penting untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Suatu perusahaan dalam menanggapi respon permintaan pasar yang pesat harus diimbangi hasil yang maksimal agar perusahaan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Seringkali perusahaan masih terkendala dalam mencapai tingkat produktivitas. Setiap hasil produktivitas semua prosesnya bergantung pada sumber daya yang tersedia. Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan diantaranya ialah pengawasan oleh pimpinan yang masih kurang dan juga banyaknya karyawan yang kurang disiplin. Berikut data karyawan bagian produksi PT So Good Food Pesawaran Lampung.

6 Tabel 1.1 Komposisi Karyawan Bagian Produksi PT So Good Food Pesawaran Lampung 2013 No Bagian / bidang Jumlah 4 Group 1. Supervisor 1 4* 2. Material Handling (MH) 2 8* 3. Leader 5 20* 4. Grinding 8 32* 5. Filler 10 40* 6. Retort 3 6 24* 7. Packing 60 240* 8. Administration 3 3** Total 95 371 Sumber : PT So Good Food Pesawaran Lampung (Diolah) *) Karyawan terbagi menjadi 4 group (A, B, C, dan D) Jam operasi perusahaan selama 24 jam yang terbagi menjadi 3 shift. **) Bagian administration tidak terbagi dalam grup hanya bekerja dalam satu shift. Bagian Material Handling adalah karyawan yang menguasai setiap mesin pada semua bagian/bidang. Hal ini dimaksudkan apabila ada karyawan berhalangan masuk kerja material handling bisa menggantikannya. Leader adalah koordinator untuk memberi intruksi pada operator disetiap bidang / bagiannya. Grinding bertugas untuk membuat olahan sosis/pasta. Filler bertugas menjalankan mesin pencetakan sosis. Retort adalah bagian dalam proses memasak sosis. Bagian Packing bertugas dibagian akhir dalam proses pembuatan sosis yakni bagian pengemasan produk. Tabel 1.1 menunjukkan komposisi dan jumlah karyawan perusahaan PT So Good Pesawaran Lampung dan juga menunjukan jumlah supervisor masih kurang proporsional mengingat banyaknya bawahan yang harus diawasi dalam bekerja yakni 1 supervisor berbanding 94 karyawan (Material Handling, Leader, Grinding, Filler, Retort,Packing dan administration). Hal ini membuat pelaksanaan pengawasan kerja

7 karyawan yang dilakukan supervisor menjadi tidak maksimal, mengingat banyaknya bidang dan karyawan yang harus diawasi. Tabel 1.2 Tingkat Absensi Karyawan Bagian Produksi PT So Good Food Pesawaran Lampung Januari-Desember 2013 Bulan Kehadiran penuh ( Jumlah Hari x Jumlah Karyawan) Absensi Persentase Absensi (%) Januari 23x371 = 8533 499 5,9% Februari 20x371 = 6678 488 7,3% Maret 23x371 = 8533 560 6,6% April 24x371 = 8904 648 7,3% Mei 23x371 = 8533 231 2,7% Juni 19x371 = 7049 402 5,7% Juli 23x371 = 8533 625 7,3% Agustus 19x371 = 7049 706 10% September 21x371 = 7791 530 6,9% Oktober 17x371 = 6307 358 5,7% November 21x371 = 7791 488 6,3% Desember 9x371 = 3339 224 6,7% Rata-rata 7222 489 6,53% Sumber : PT So Good Food Pesawaran Lampung (Diolah) Persentase Ketidakhadiran = Absensi x 100% Total Hari Kerja Tabel 1.2 menunjukkan tingkat absensi karyawan pada PT So Good Food Pesawaran Lampung pada kurun waktu satu tahun terakhir (Januari-Desember 2013). Dari tabel tersebut dapat dilihat tingkat rata-rata absensi adalah 6,53% ini mencerminkan tingkat disiplin karyawan PT So Good Food Pesawaran Lampung masih tergolong rendah. Tingkat ketidakhadiran terendah terjadi pada bulan agustus yaitu sebesar 10%. Sedangkan tingkat kehadiran tertinggi

8 pada bulan mei yaitu sebesar 2,7%. Perusahaan berupaya memberikan sanksi bagi karyawan yang tidak menaati peraturan berlaku dengan mengacu pada peraturan yang berlaku mulai dari sanksi ringan sampai berat, akan tetapi dalam penerapannya belum dilaksanakan secara maksimal. Menurut pengamatan peneliti melalui wawancara tidak terstruktur oleh beberapa karyawan mengenai pengawasan dan disiplin kerja yang dilakukan PT So Good Food Pesawaran Lampung pengawasan yang dilakukan masih kurang ketat selama jam kerja berlangsung, seperti ketika karyawan tidak hadir atau terlambat masuk kerja, pimpinan tidak memberikan sanksi yang tegas. Kemudian selama jam kerja berlangsung karyawan membawa dan menggunakan handphone, hal ini tentunya melanggar peraturan perusahaan, permasalahan tersebut dikarenakan kurangnya pengawasan dan sanksi tegas terhadap pelanggaran yang terjadi dan tentunya akan menjadi penghambat dalam mencapai tingkat produktivitas perusahaan.

9 Tabel 1.3 Target dan Realisasi Produksi PT So Good Food Pesawaran Lampung Januari-Desember 2013 No Bulan Realisasi (karton) Target (karton) Kekurangan (karton) Persentase 1. Januari 175.699 180.000-4.301 97,61% 2. Februari 176.418 180.000-3.583 98,01% 3. Maret 188.285 200.000-11.715 94,14% 4. April 189.575 200.000-10.425 94,79% 5. Mei 76.828 200.000-123.172 38,41% 6. Juni 141.043 200.000-58.957 70,52% 7. Juli 187.216 186.000 +1.216 100,65% 8. Agustus 131.990 186.000-54.010 70,96% 9. September 176.927 195.000-18.073 90,73% 10. Oktober 141.386 195.000-53.614 72,51% 11. November 174.564 195.000-20.436 89,52% 12. Desember 51.125 195.000-143.875 26,22% Rata-rata 150.921 192.667 41.745 78,618% Sumber : PT So Good Food Pesawaran Lampung (Diolah) Berdasarkan Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa jumlah rata-rata realisasi produktivitas perusahaan selama tahun 2013 adalah sebesar 150.921 karton. Jumlah yang jauh dari target yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 192.667 karton. Adapun rata-rata selisih target sebesar 41.847 karton. Dan secara persentase, rata-rata sepanjang tahun 2013 perusahaan hanya sebesar 78.618%. Selama dua belas bulan hanya terdapat satu bulan tingkat produksi yang melebihi target yakni pada bulan agustus dan sebelas bulan lainnya target selalu gagal untuk dipenuhi sedangkan realisasi terendah berada pada bulan mei dan desember. Pada bulan mei ketika perusahaan menaikkan jumlah target dari 180.000 karton menjadi 200.000 karton justru produktivitas malah menurun realisasi hanya 76.828 atau sebesar 38,41% jika dibandingkan empat bulan sebelumnya. Kemudian pada bulan desember terjadi tingkat realisasi terendah sepanjang tahun 2013, perusahaan hanya mampu merealisasikan sebesar 51.125 karton dari target perusahaan sebesar 195.000 karton atau dalam persentase hanya

10 sebesar 26,22%. Angka tersebut menunjukan bahwa perlu adanya tindak lanjut serius yang dilakukan perusahaan seperti peningkatan pengawasan yang dilakukan serta peningkatan kesadaran karyawan akan tanggung jawab dalam sikap disiplin kerja. Target produksi akan tercapai dengan baik apabila pelaksanaan pengawasan dan disiplin dilaksanakan dengan baik pula. Karena dengan pengawasan kerja perusahaan bias mengukur hasil pekerjaan,mengadakan penilaian dengan membandingkan hasil pekerjaan, dan tindakan perbaikan apabila ada hasil yang tidak sesuai. Pelaksanaan disiplin kerja juga membantu perusahaan untuk memperbaiki pelanggaran yang dilakukan dan mencegah kembalinya pelanggaran serupa. Berdasarkan latar belakang dan data tersebut yang berkaitan dengan pengawasan, disiplin dan produktivias di lingkungan perusahaan manufaktur. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Pengawasan Kerja Terhadap Disiplin Kerja Dan Implikasinya Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT So Good Food Pesawaran Lampung. 1.2 Rumusan Masalah Masih terdapat beberapa kekurangan yang menyertai PT So Good Food Pesawaran Lampung sebagai salah satu perusahaan makanan cepat saji di Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Masalah pengawasan tidak terlepas dari pimpinan organisasi, karena pimpinan yang bertugas mengawasi bawahanya dalam hal ini ialah supervisor bagian produksi PT So Good Food Pesawaran Lampung. Jumlah supervisor dan

11 bawahan tidak berimbang yakni satu orang supervisor harus mengawasi bawahannya sebanyak 94 karyawan. Selain itu sering terjadi pergantian supervisor baru karena supervisor yang lama mengundurkan diri. Kejadian ini menyebabkan tidak efektifnya fungsi pengawasan yang dilakukan karena perusahaan memerlukan waktu untuk mencari pengganti ditambah masa pelatihan dan adaptasi bagi seorang supervisor baru. PT So Good Food Pesawaran Lampung adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi dibidang makanan yang mengedepankan kebersihan dan kesehatan dari produk yang dihasilkan, oleh karenanya perusahaan memerlukan seorang pimpinan organisasi yang memahami tentang proses pembuatan sozzis sesuai standar GMP yang diterapkan perusahaan. Ketidaktegasan pimpinan membuat perusahaan dihadapkan masalah lain yakni tingkat kedisiplinan. Karyawan dalam melaksanankan pekerjaannya sering terlambat, meskipun terlambat karyawan mendapat toleransi dari atasan dengan mendapat surat peringatan. Ternyata hal tersebut tidak membuat karyawan lain menjadi lebih disiplin, ini dikarenakan surat peringatan yang tidak tegas dan dianggap sebagai peringatan biasa yang tidak perlu dikhawatirkan. Selain itu masih terdapat karyawan yang tidak menggunakan pakaian kerja sesuai Good Manufacturing Practice (GMP) dimana GMP adalah aturan dari perusahaan seperti karyawan tidak menggunakan masker (penutup mulut) mengingat perusahaan yang bergerak dibidang makanan haruslah mengedepankan faktor kesehatan dan kebersihan bagi konsumen.

12 Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat ditarik rumusan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah pengawasan kerja berpengaruh positif terhadap disiplin kerja karyawan bagian produksi PT So Good Food Pesawaran Lampung. 2. Apakah disiplin kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT So Good Food Pesawaran Lampung. 3. Apakah pengawasan kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT So Good Food Pesawaran Lampung. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh pengawasan kerja terhadap disiplin kerja karyawan bagian produksi PT So Good Food Pesawaran Lampung. 2. Mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT So Good Food Pesawaran Lampung. 3. Mengetahui pengaruh pengawasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT So Good Food Pesawaran Lampung.

13 1.4 Manfaat Penelitian Dalam pembahasan mengenai pengaruh pengawasan kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, maka diharapkan akan dapat memberikan kegunaan teoritis maupun kegunaan praktis. 1. Bagi lembaga akademik diharapkan dapat memberi masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu ekonomi serta dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk penelitian selanjutnya. 2. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian baik secara teoritis maupun praktik. 3. Bagi perusahaan sebagai masukan dan pertimbangan dalam menentukan kebijakan atau keputusan dalam rangka meningkatkan pengawasan kerja dan disiplin kerja karyawan sehingga produktivitas kerja karyawan meningkat.