Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

seseorang. Setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk Kozier(2008) dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

PERBANDINGAN TINGKAT KEMAMPUAN MEKANISME KOPING SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN BIMBINGAN INDIVIDU PADA MAHASISWA PROFESI DI RUMAH SAKIT JIWA*

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel

BAB I PENDAHULUAN. Praktik klinik dalam keperawatanadalah kesempatan kepada semua. yang sesungguhnya(emilia, 2008). Pembelajaran klinik tidak hanya

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB I PENDAHULUAN. kadar gula darah, dislipidemia, usia, dan pekerjaan (Dinata, dkk., 2015). Angka

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Program pendidikan profesi Ners disebut juga sebagai proses

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap

HUBUNGAN STRESOR DENGAN STRES DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STUDI COSS SECTIONAL DI STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang

TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN SINDROM PRA MENSTRUASI PADA SISWI SMA NEGERI 1 PADANG PANJANG TAHUN 2011

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

BAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM D3 KEPERAWATAN. Sri Widowati ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGANMEKANISME KOPING DAN SIKAP DALAM MENJALANKAN PROFESI NERS PADA MAHASISWA UNIVERSITASRESPATI YOGYAKARTAANGKATAN

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesuburan atau infertilitas (Agarwa et al, 2015). Infertil merupakan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN SONGGORUNGGI DAGEN JATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Ansietas Menghadapi Ujian Nasional di SMA Negeri 15 semarang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN

TERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA

BAB III METODE PENELITIAN. Surakarta. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA KELAS VII DAN VIII YANG MENGALAMI PUBERTAS DI SMP BUDI LUHUR CIMAHI. Lela Juariah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada remaja biasanya disebabkan dari beberapa faktor

KONSEP DIRI OIeh: Purwanta, S.Kp., M.Kes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara variabel bebas (tingkat stress) dan variabel terikat (mekanisme

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

HUBUNGAN MEKANISME KOPING INDIVIDU DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA MAHASISWA NERS

BAB 1 PENDAHULUAN. dua miliar pada tahun 2050 (WHO, 2013). perkiraan prevalensi gangguan kecemasan pada lanjut usia, mulai dari 3,2 %

BAB I PENDAHULUAN. tingkat D3 Keperawatan, S1 Keperawatan dan juga profesi ners. Imbasnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN. hubungan atau kaitan antara penggeneralisasian satu terhadap

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional ialah suatu

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGA DENGAN TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA SUMBER CANGKRING KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA TOLERANSI STRES DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK JALUR ANVULEN DI STIKES ASIYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan (Anxiety) adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan

Performance Hospital Service Against The Level Of Anxiety In Child. Performance Pelayanan Rumah Sakit Terhadap Tingkat Kecemasan Anak

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KOPING PENDERITA GASTROENTERITIS KRONIK DI RSUD. DR. HAULUSSY AMBON TAHUN *Dewiyusrianti Lina

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari 2017 terhadap 82

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN. Yulianto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

ABSTRAK Hubungan antara Derajat Stres Kerja dan Kepuasan Kerja pada Perawat Pelaksana Rumah Sakit Jiwa Cimahi Stephen P.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

Transkripsi:

Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Mahasiswa Semester II D-III Keperawatan Dalam Menghadapi Praktek Klinik Keperawatan Di Universitas Nusantara PGRI Kediri Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri Email: endahfajarina@gmail.com Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik. Kecemasan jika tidak terkontrol akan menghambat pencapaian tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme koping mahasiswa semester II Prodi D-III Keperawatan dalam menghadapi praktek klinik keperawatan di Universitas PGRI Nusantara Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua mahasiswa semester II Prodi D-III Keperawatan sebanyak 80 orang dan sampel sebanyak 67 orang. Teknik sampling adalah sampling random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan cara coding, scoring, tabulating, setelah ditabulasi kemudian dibuat skala penyimpulan. Hasil uji statistik didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar = 0,034 (p<0,05) artinya H 0 ditolak atau H1 diterima, maka kesimpulannya ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan mekanisme koping mahasiswa semester II Prodi D III Keperawatan di Universitas PGRI Nusantara Kediri. Melihat hasil penelitian diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi pendidikan tentang usaha peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada mahasiswa tentang kecemasan sebelum menghadapi praktik klinik. Kecemasan dialami oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun (Stuart, 2001). Mahasiswa dalam kesehariannya juga mengalami kecemasan, dan dalam kesehariannya memiliki banyak pekerjaan, tantangan dan tuntutan yang harus dijalankan. Tantangan sekaligus tuntutan tersebut salah satunya adalah praktik klinik di lahan praktek. Sebagian besar mereka belum memiliki gambaran tentang realitas yang akan mereka hadapi saat praktik klinik. Kurangnya pemahaman hal tersebut di atas membuat mahasiswa cemas, stres, tergantung, dan bahkan menarik diri (Nursalam, 2002). Dari data yang didapat menerangkan bahwa mahasiswa dalam menghadapi praktik klinik memiliki tingkat kecemasan sebagai berikut : mahasiswa yang mengatakan sangat cemas, takut dan bingung menghadapi 19 Jurnal Nomor 27

praktik klinik sebanyak 1 orang (10%), mahasiswa yang mengatakan tidak percaya diri dan sulit tidur sebanyak 6 orang (60%), mahasiswa yang mengatakan sedikit gelisah dan tampak tenang sebanyak 2 orang (20%) dan mahasiswa yang mengatakan tidak cemas dan tenang-tenang saja sebanyak 1 orang (10%). Informasi tambahan lainnya yaitu terdapat beberapa hambatan yang ditemui mahasiswa antara lain; kurangnya penguasaan materi, kesulitan menghafal langkah-langkah dalam prosedur, waktu yang diberikan minim, merasa tidak percaya diri dalam menjalankan tugas, takut melakukan kesalahan. Tentunya mahasiswa akan memberikan respon yang beragam, mulai dari koping yang adaptif sampai mal adaptif seperti pelampiasan merokok. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (mekanisme koping) dan variabel dependen (tingkat kecemasan) pada mahasiswa semester II D-III Keperawatan di Universitas Nusantara PGRI Kediri menghadapi praktik klinik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa semester II Program Studi D-III Keperawatan di Universitas Nusantara PGRI Kediri, dengan jumlah sebanyak 80 orang. Sampel yang diperlukan sejumlah 67 responden dengan tehnik pengambilan simple random sampling. Instrument yang digunakan meliputi data diri mahasiswa, kuesioner tingkat kecemasan menggunakan skala HARS, serta kuesioner tentang mekanisme koping. Dalam analisis ini dilakukan pengujian statistik dengan Spearman Rho melalui bantuan program SPSS. Hasil Penelitian a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 1.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di Universitas PGRI Nusantara Kediri Prodi D- III Keperawatan pada tanggal 02 Juli 2013. No. Usia Frekuensi Prosentase (%) 1. 18-22 tahun 48 71,6 2. 23-27 tahun 19 28,4 Jumlah 67 100,0 Berdasarkan tabel 1.1 diatas, menunjukkan bahwa hampir semua responden berusia 18-20 tahun sebanyak 48 responden (71,6%). b. Tingkat Kecemasan responden 20 Jurnal Nomor 27

Tabel 1.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat kecemasan di Universitas PGRI Nusantara Kediri Prodi D-III Keperawatan pada tanggal 02 Juli 2013. No. Tingkat Kecemasan Frekuensi Prosentase (%) 1. Ringan 38 56,7 2. Sedang 29 43,3 3. Berat 0 0,0 Jumlah 67 100,0 Sumber: kuesioner 2013 Berdasarkan tabel 1.2 diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami tingkat kecemasan ringan sebanyak 38 responden (56,7%), responden yang mengalami tingkat kecemasan sedang sebanyak 29 responden (43,3%) sedangkan pada tingkat kecemasan berat tidak ada responden yang mengalaminya. c. Mekanisme Koping responden Tabel 1.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan mekanisme koping di Universitas PGRI Nusantara Kediri Prodi D-III Keperawatan pada tanggal 02 Juli 2013. No. Mekanisme Koping Frekuensi Prosentase (%) 1. Maladaptif 22 32,8 2. Adaptif 45 67,2 Jumlah 67 100,0 Berdasarkan tabel 1.3 diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki mekanisme koping adaptif sebanyak 45 responden (67,2%) dalam menghadapi praktik klinik. d. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Mahasiswa semester II Prodi D III Keperawatan di Universitas PGRI Nusantara Kediri. 21 Jurnal Nomor 27

Tabel 1.4 Analisis hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme koping responden di Universitas PGRI Nusantara Kediri Prodi D-III Keperawatan pada tanggal 02 Juli 2013. Tingkat Kecemasan Ringan Sedang Berat Mekanisme Koping 13 9 0 Maladaptif 19.4% 13.4% 0% Adaptif 25 20 0 37.3% 29.9% 0% Jumlah 38 29 0 56.7% 43.3% 0% Total 22 32.8% 45 67.2% 67 100.0% Berdasarkan tabel 1.4 dapat dijelaskan bahwa dari 22 responden (32,8%) yang mekanisme kopingnya maladaptif dapat dilihat bahwa 13 responden (19,4%) memiliki tingkat kecemasan ringan dan 9 responden (13,4%) memiliki tingkat kecemasan sedang. Dan dari 45 responden (67,2%) yang mekanisme kopingnya adaptif dapat dilihat bahwa 25 responden (37,3%) memiliki tingkat kecemasan ringan dan 20 responden (29,9%) memiliki tingkat kecemasan sedang. Hasil uji statistik dengan spearman s rho bahwa hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme koping responden di Universitas PGRI Nusantara Kediri Prodi D-III Keperawatan pada tanggal 02 Juli 2013 menunjukkan didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar = 0,034 (p<0,05) artinya H0 ditolak atau H1 diterima, maka kesimpulannya ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan mekanisme koping mahasiswa Pembahasan Kecemasan adalah kekhwatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya dan keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik (Stuart, 2006). Sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan sebagai konsekuensi dari masa peralihan atau masa transisi ini. Dengan kata lain, terjadi gejolak dalam diri remaja. Perubahan-perubahan selama masa awal masa remaja terjadi dengan pesat, salah satunya adalah meningginya emosi. Begitupun mahasiswa dalam menghadapi praktik klinik, tidak jarang membuat rnahasiswa menjadi cemas sebab pada umumnya merupakan pengalaman yang baru untuk mereka. Sebagian besar mereka belum memiliki gambaran tentang realitas yang akan mereka hadapi saat praktik klinik. Kurang pemahaman hal tersebut di atas membuat mahasiswa cemas, stres, tergantung, dan bahkan menarik diri. 22 Jurnal Nomor 27

Mekanisine koping yang digunakan pada setiap mahasiswa menghadapi kecemasan ini berbeda-beda tergantung pada kemampuan menyelesaikan masalah tersebut. Jika masalah tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik maka mahasiswa tersebut akan marah-marah, frustasi hingga depresi, sedangkan jika masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik maka akan memacu mahasiswa untuk belajar dan lebih berkreatifitas, sehingga dapat melahirkan cikal bakal yang kreatif dan kompeten dalam profesi keperawatan. Meskipun jumlah responden yang mempunyai mekanisme koping maladaptive prosentasenya lebih sedikit, akan tetapi tetap memerlukan perhatian dari para pendidik. Koping maladaptive dari segelintir orang dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan teman sekitarnya dan yang lebih penting lagi akan menghambat proses akademik. Oleh karena itu, penting kiranya para pendidik mengenal tanda-tanda jika terjadi gejala stress meskipun masih dalam tingkatan ringan. Pendidik tidak hanya memberikan materi saja tapi juga dituntut mampu melakukan komunikasi dua arah untuk memberikan arahan dan sharing dengan mahasiswa. Simpulan Sebagian besar responden mengalami tingkat kecemasan ringan sebanyak 38 responden (56,7%). Sebagian besar responden memiliki mekanisme koping adaptif sebanyak 45 responden (67,2%) dalam menghadapi praktik klinik. Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan mekanisme koping mahasiswa semester II Prodi D III Keperawatan di Universitas PGRI Nusantara Kediri. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan a. Perlu dilakukan usaha-usaha seperti: latihan skil lab intensif, latihan kasus, dan juga pengenalan lahan. b. Meningkatkan komunikasi dengan mahasiswa untuk menurunkan kecemasan 2. Bagi Mahasiswa Keperawatan a. Sebaiknya sebelum melaksanakan praktik klinik keperawatan untuk mencari informasi lebih banyak mengenai praktik klinik, baik melalui senior ataupun melalui institusi pendidikan. 23 Jurnal Nomor 27

b. Dalam menghadapi kecemasan sebaiknya mahasiswa melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengurangi kecemasan seperti: latihan fisik (olahraga), istirahat, tidur, teknik relaksasi, kegiatan spiritualitas seperti berdoa dan meditasi. Referensi Hawari Danang, 2008. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Edisi II. Jakarta: FKUI. Mustikasari, 2006. Stres, Koping dan Adaptasi. Diakses tanggal 22 Mei 2013. Http://mustikanurse.blogspot.com/2006/12/mekanisme.stres-koping-adaptasi. Shohib, M. 2005. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya. Stuart, G.W.,& Sundeen, S.J (2002). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St. Louis: Mosby Year Book. Wangsadjaja, R., (2007). Koping. Didapat dari http//rumahbelajarpsikologi.com pada tanggal 18 Mei 2013). 24 Jurnal Nomor 27