BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN. 4.1 Prosedur persiapan prototipe dispenser beras

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Dibawah ini merupakan flowchart metode penelitian yang digunakan,

SISTEM KEAMANAN KAMAR KOS DENGAN PERINGATAN ALARM DAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega32 ABSTRAKSI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

BAB IV UJI COBA ALAT DAN ANALISA

MERANCANG SISTEM KEAMANAN BRANKAS YANG DIDUKUNG DENGAN PENGAMAN BERBASIS RFID DAN MENGGUNAKAN SISTEM PADA ARDUINO UNO

KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC UNTUK STARTING DAN BREAKING PADA PINTU GESER MENGGUNAKAN PID

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III PERANCANGAN ALAT

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III ANALISA SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENULISAN

RANCANG BANGUN MODEL SISTEM PENGENDALI DAN PENGAMANAN PINTU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU IDENTIFIKASI DAN HANDPHONE

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT. Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

RANCANG BANGUN SISTEM SMART CLASS DENGAN KONTROL PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Input ADC Output ADC IN

PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN AKSES BUKA PINTU MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN PENGIRIMAN INFORMASI KE PONSEL

PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN PENGUKURAN BERAT PADA TIMBANGAN KENDARAAN SECARA AUTOMATIS

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PINTU OTOMATIS YANG TERHUBUNG DENGAN SISTEM DATABASE PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN SISTEM

Transkripsi:

BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT 4.1 Pengujian Alat Dalam bab ini akan dibahas pengujian seluruh perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi RFID dan Verifikasi PIN. Setelah melakukan perancangan sistem dan pembuatan alat, didapatkan hasil miniatur alat seperti pada gambar 4.1; gambar 4.2; dan gambar 4.3 dibawah ini. Gambar 4.1 Miniatur Alat keseluruhan (tampak atas) 44

45 Gambar 4.2 Miniatur Alat - bagian RFID Reader dan RFID Card Gambar 4.3 Miniatur Alat - Bagian kontroller

46 Penjelasan masing-masing bagian adalah sebagai berikut : A. RFID Reader 1 dan 2 di letakkan di bagian samping pintu sebagai pendeteksi/pembaca kartu RFID. Saat RFID reader mendeteksi adanya seseorang pembawa kartu dan akan membuka pintu, RFID reader akan langsung mengirim data identitas kartu tersebut ke kontroller untuk diidentifikasi. Apabila datanya valid, maka kontroller akan mengeluarkan output agar pintu terbuka. B. Kartu RFID digunakan sebagai media akses masuk pintu pertama. C. Sensor infrared diletakan pada bagian belakang pintu sebagai sensor pendeteksi objek yang telah memasuki pintu pertama. Saat sensor ini mendeteksi adanya objek, sensor akan mengirim data ke mikrokontroller, dan mikrokontroller akan segera menutup pintu pertama. D. Rangkaian mikrokontroller sebagai otak pengolahan data dan pusat pengendali sensor serta aktuator. E. LCD sebagai penampil data objek dan karakter yang dihasilkan oleh keypad. F. Rangkaian Keypad 4X4 sebagai inputan data verifikasi yang dipakai untuk membuka pintu berikutnya. G. Motor dan driver motor sebagai aktuator atau penggerak pintu. H. Buzzer sebagai keluaran berupa alarm peringatan. I. Saklar utama untuk menyalakan dan mematikan sistem Setelah semua bagian terpasang dan terintegrasi dengan baik, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan pengujian. Pengujian Alat dilakukan secara bertahap bagian per bagian untuk mengetahui apakah bagian tersebut dapat bekerja dengan baik sebelum melakukan pengujian alat secara keseluruhan. Bagian-bagian yang akan diuji akan dibahas pada sub bab di bawah.

47 4.2 Pengujian RFID Reader dan RFID Card 4.2.1 Tujuan Tujuan pengujian RFID Reader dan RFID Card adalah untuk mengetahui apakah RFID Reader tersebut dapat mendeteksi dan mengenali data/identitas yang ada pada RFID Card. 4.2.2 Peralatan yang Digunakan Peralatan yang akan digunakan dalam pengujian RFID Reader dan RFID Card yaitu: a) Mikrokontroller b) 2 RFID Reader c) 2 RFID Card d) 2 LED indikator e) Catu daya / sumber tegangan 4.2.3 Proses Pengujian Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengujian adalah sebagai berikut : a) Pin 4 pada masing-masing output port RFID reader 1 dan 2 dihubungkan ke Pin E.0 (RX) dan Pin D.2 (RX) pada mikrokontroller. b) LED indikator 1 disambung ke pin (E.4 E.5), sementara indikator 2 disambung ke pin (E.6 E.7) pada mikrokontroller. c) Semua rangkaian disambungkan ke catu daya. d) Setelah tersambung dengan catu daya dan program sudah didownload, maka RFID reader siap untuk digunakan. e) RFID card digunakan dengan cara mendekatkan atau men-tap kartu tersebut pada RFID reader 1 dan 2 pada jarak sampai dengan 2 cm. f) Indikasi RFID card dapat dibaca / dikenali oleh RFID reader akan ditunjukkan oleh LED indikator 1 & 2. Jika RFID card dapat dibaca, maka LED indikator akan menyala / ON. Sebaliknya, jika RFID card tidak dapat dibaca, maka LED indikator tidak akan menyala / OFF.

48 Untuk menghindari pengaksesan 2 RFID secara bersamaan maka akan dipilih waktu pengaksesan mana yang tercepat. 4.2.4 Hasil Pengujian Hasil pengujian RFID Reader dan RFID Card dengan 10 kali pengujian pada jarak sampai dengan 2 cm dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil pengujian RFID Reader dan RFID Card NO RFID Reader 1 RFID Reader 2 LED 1 LED 2 LED 1 LED 2 1 ON OFF OFF ON 2 ON OFF OFF ON 3 ON OFF OFF ON 4 ON OFF OFF ON 5 ON OFF OFF ON 6 ON OFF OFF ON 7 ON OFF OFF ON 8 ON OFF OFF ON 9 ON OFF OFF ON 10 ON OFF OFF ON 4.2.5 Analisa Hasil Setelah melakukan pengujian pada RFID Reader dan RFID Card, didapatkan hasil yang diharapkan, yakni : RFID Reader dan RFID Card dapat bekerja dengan baik sampai dengan jarak 2 cm ditandai dengan LED indikator yang menyala, dan juga RFID reader tidak dapat bekerja bersamaan saat RFID reader 1 bekerja maka RFID reader 2 tidak dapat bekerja, demikian juga sebaliknya.

49 4.3 Pengujian Rangkaian Sensor Infrared 4.3.1 Tujuan Tujuan pengujian Rangkaian Sensor Infrared adalah untuk mengetahui apakah sensor tersebut dapat mendeteksi adanya objek yang melewati pintu pertama. 4.3.2 Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam pengujian Sensor Infra red yaitu : a) Mikrokontroller b) 2 Rangkaian Sensor Infrared c) 2 LED indikator d) Catu daya / sumber tegangan 4.3.3 Proses pengujian Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengujian adalah sebagai berikut : a) Output dari rangkaian sensor Infrared 1 dihubungkan ke pin D.5, sementara output dari rangkaian sensor Infra red 2 dihubungkan ke pin D.7 kontroller. b) LED indikator 1 dan 2 dihubungkan ke pin E.2 dan pin D.1 kontroller. c) Semua rangkaian disambungkan ke catu daya. d) Setelah tersambung dengan catu daya dan program sudah didownload, maka sistem dapat dinyalakan. e) Sebelum dimulai pengujian, sensor terlebih dahulu dikalibrasi untuk mengetahui jarak pendeteksian. Pada sistem ini, sensor dikalibrasi pada jarak pendeteksian 8 cm. f) Setelah dikalibrasi, maka uji / tes sensor Infrared 1 dan 2 dengan cara menggerakkan / melewatkan beberapa objek di depan sensor tersebut. 4.3.4 Hasil Pengujian Hasil pengujian sensor Infrared dengan 10 kali pengujian pada jarak 8 cm dicatat pada tabel 4.2 dibawah ini.

50 Tabel 4.2 Hasil pengujian sensor Infrared NO Sensor Infra red 1 Sensor Infra red 2 LED 1 LED 2 1 ON ON 2 ON ON 3 ON ON 4 ON ON 5 ON ON 6 ON ON 7 ON ON 8 ON ON 9 ON ON 10 ON ON 4.3.5 Analisa Hasil Setelah melakukan pengujian sebanyak 10 kali, didapatkan hasil yang diharapkan, yakni Sensor Infrared 1 dan 2 dapat mendeteksi objek yang melewatinya pada jarak sampai dengan 8 cm. Disaat yang bersamaan ditandai dengan LED indikator di posisi yang berlawanan akan menyala. 4.4 Pengujian LCD dan Keypad 4x4 4.4.1 Tujuan Tujuan pengujian LCD adalah untuk mengetahui apakah LCD dapat menampilkan karakter yang di-input melalui Keypad dengan benar 4.4.2 Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam pengujian LCD & Keypad yaitu : a) Mikrokontroller b) Keypad 4x4

51 c) LCD d) Catu daya / sumber tegangan 4.4.3 Proses Pengujian Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengujian adalah sebagai berikut : a) Kaki-kaki LCD dihubungkan ke PORT B pada mikrokontroller. b) Kaki-kaki Keypad dihubungkan ke PORT A pada mikrokontroller. c) Semua rangkaian disambungkan ke catu daya. d) Setelah tersambung dengan catu daya dan program sudah didownload, maka sistem dapat dinyalakan. e) Layar LCD akan menyala setelah sistem dihidupkan. f) Layar LCD diuji dengan cara memasukkan / mengirimkan beberapa sampel karakter melalui keypad yang telah tersedia. 4.4.4 Hasil Pengujian Hasil pengujian LCD dengan mengirimkan beberapa karakter dapat di lihat pada Tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Hasil pengujian inputan ke LCD Angka yang ditekan pada keypad Digit yang tampil pada LCD 0123 **** 0456 **** 0789 **** 000 *** 1 * 22 ** 333 *** 4444 **** 55555 *****

52 4.4.5 Analisa Hasil Setelah melakukan pengujian dengan mengirimkan beberapa karakter ke LCD, didapatkan hasil yang diharapkan, yakni LCD dapat menampilkan jumlah digit karakter sesuai dengan input keypad yang diberikan, namun karakter yang ditampilkan berupa bintang (*), sesuai dengan program yang didownload. 4.5 Pengujian Motor dan Rangkaian Driver Motor DC 4.5.1 Tujuan Tujuan pengujian Motor dan Rangkaian Driver Motor DC adalah untuk mengetahui apakah driver dapat menggerakan motor dan motor dapat bergerak dengan baik dengan benar. 4.5.2 Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam pengujian Motor dan Rangkaian Driver Motor DC yaitu : a) 2 buah motor DC b) Driver motor DC c) Mikrokontroller d) 2 buah saklar e) Catu daya / sumber tegangan 4.5.3 Proses Pengujian Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengujian adalah sebagai berikut : a) Driver motor DC dihubungkan ke PORT C (C.0 C.3) pada mikrokontroller. f) Pin OUT0 dan OUT1 pada Driver motor DC dihubungkan ke Motor 1, sementara pin OUT2 dan OUT3 disambungkan ke Motor 2. b) Saklar 1 disambungkan ke pin E.0 dan saklar 2 disambungkan ke pin D.2. c) Semua rangkaian disambungkan ke catu daya.

53 d) Setelah tersambung dengan catu daya dan program sudah didownload, maka sistem dapat dinyalakan. e) Motor dapat dinyalakan dengan cara meng-aktifkan saklar dan dimatikan dengan cara me-non-aktifkan saklar. f) Catat hasil pengujian. 4.5.4 Hasil Pengujian Hasil pengujian Motor dan Rangkaian Driver Motor DC dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4 Hasil pengujian Motor dan Rangkaian Driver Motor DC NO Saklar Motor Saklar Motor 1 2 1 2 NO 1 2 1 2 1 ON OFF ON OFF 1 OFF ON OFF ON 2 ON OFF ON OFF 2 OFF ON OFF ON 3 ON OFF ON OFF 3 OFF ON OFF ON 4 ON OFF ON OFF 4 OFF ON OFF ON 5 ON OFF ON OFF 5 OFF ON OFF ON 4.5.5 Analisa Hasil Setelah melakukan pengujian dengan menyalakan dan mematikan saklar selama 5x percobaan, maka didapatkan hasil yang diharapkan, yakni driver motor dapat menerima perintah dan motor dapat bergerak sesuai dengan yang input (saklar) yang diberikan.

54 4.6 Pengujian Rangkaian Keseluruhan 4.6.1 Tujuan Tujuan pengujian rangkaian secara keseluruhan adalah untuk mengetahui apakah semua bagian dapat terintegrasi dengan baik dan dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. 4.6.2 Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam pengujian Rangkaian secara keseluruhan yaitu : a) RFID Reader dan RFID Card b) Sensor Infrared c) Mikrokontroller d) Motor dan Driver motor DC e) LCD dan Keypad f) Buzzer dan LED indikator g) Catu daya / sumber tegangan 4.6.3 Proses Pengujian Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengujian adalah sebagai berikut : a) Pin 4 pada masing-masing output port RFID reader 1 dan 2 dihubungkan ke Pin E.0 (RX) dan Pin D.2 (RX) pada mikrokontroller. b) Output dari rangkaian sensor Infrared 1 dihubungkan ke pin D.5, sementara output dari rangkaian sensor Infra red 2 dihubungkan ke pin D.7 kontroller. g) Kaki-kaki LCD dihubungkan ke PORT B (B.0 B.7) pada mikrokontroller. c) Kaki-kaki Keypad dihubungkan ke PORT A (A.0 A.7) pada mikrokontroller. g) Driver motor DC dihubungkan ke PORT C (C.0 C.3) pada mikrokontroller. d) Pin OUT0 dan OUT1 pada Driver motor DC dihubungkan ke Motor 1, sementara pin OUT2 dan OUT3 disambungkan ke Motor 2.

55 e) Pada tahapan ini, mekanik pintu dapat dipasang pada papan peraga dan disambungkan dengan motor DC secara mekanis. f) LED indikator 1 dan 2 dihubungkan ke pin E.2 dan pin D.1 kontroller. g) Buzzer dihubungkan ke pin E.3 kontroller. h) Semua rangkaian disambungkan ke catu daya. i) Setelah tersambung dengan catu daya dan program sudah didownload, maka sistem dapat dinyalakan dengan meng-aktifkan saklar utama. j) Program yang didownload berisi 3 identitas kartu yang didaftarkan. k) Setelah itu, pengujian dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut : - Proses identifikasi Dilakukan dengan cara mendekatkan kartu RFID pada RFID reader pintu pertama. - Proses akses masuk Sesaat setelah proses identifikasi dinyatakan valid, maka pintu pertama akan terbuka, dan dapat digunakan untuk akses masuk. Pintu pertama akan menutup sesaat setelah melewati sensor infrared. - Proses verifikasi Setelah pintu pertama kembali tertutup, maka proses verifikasi dapat dilakukan dengan memasukkan kode / pin sesuai dengan kartu yang digunakan pada proses identifikasi. - Proses akses keluar Jika proses verifikasi dinyatakan berhasil, maka pintu kedua akan terbuka dan dapat digunakan untuk akses keluar. Jika proses verifikasi dinyatakan gagal, maka proses verifikasi dapat diulang kembali. Pintu kedua akan menutup sesaat setelah sensor infrared pada pintu kedua terlewati. 4.6.4 Hasil Pengujian Hasil pengujian Rangkaian dengan menggunakan 4 sampel kartu secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.5 & 4.6 dibawah ini.

56 Tabel 4.5 Hasil pengujian proses identifikasi dan proses akses masuk No Kartu LED1 Pintu 1 SENSOR 1 Pintu 1 NO (Setelah tap kartu) (Setelah sensor aktif / tidak aktif) 1 A ON BUKA ON TUTUP 2 A ON BUKA OFF TUTUP setelah 10s 3 B ON BUKA ON TUTUP 4 B ON BUKA OFF TUTUP setelah 10s 5 C ON BUKA ON TUTUP 6 C ON BUKA OFF TUTUP setelah 10s 7 D ON TUTUP OFF TUTUP 8 D ON TUTUP OFF TUTUP Tabel 4.6 Hasil pengujian proses verifikasi dan proses akses keluar NO No Kartu Input PIN Pintu 2 Pintu 1 Alarm 1 A BENAR BUKA TUTUP TIDAK BUNYI 2 A SALAH TUTUP BUKA setelah BUNYI kesalahan input PIN 3x 3 B BENAR BUKA TUTUP TIDAK BUNYI 4 B SALAH TUTUP BUKA setelah BUNYI kesalahan input PIN 3x 5 C BENAR BUKA TUTUP TIDAK BUNYI 6 C SALAH TUTUP BUKA setelah kesalahan input PIN 3x BUNYI

57 4.6.5 Analisa Hasil Setelah melakukan pengujian dengan menggunakan 4 buah sampel kartu dengan identitas berbeda, yaitu kartu A, B, C, dan D dimana kartu A, B, C merupakan sampel kartu yang sudah didaftarkan (dimasukkan ke dalam program), sedangkan kartu D merupakan sampel kartu yang tidak didaftarkan (tidak dimasukkan ke dalam program), maka didapatkan hasil yang diharapkan, yakni : - Kartu A, B, dan C, jika digunakan untuk akses dan diberi masukan PIN yang benar, maka sistem dapat mengidentifikasi dan memverifikasi kartu tersebut dengan output pada kedua pintu, karena kartu-kartu tersebut sudah didaftarkan dalam sistem (program). - Kartu D, jika digunakan untuk akses dan diberi masukan PIN, maka sistem tidak dapat mengidentifikasi dan memverifikasi kartu tersebut karena kartu tersebut belum didaftarkan, sehingga sistem tidak dapat mengenali kartu tersebut. - Meskipun kartu A, B, C dapat digunakan untuk mengakses pintu pertama, namun jika diberi masukan PIN dengan salah, maka pintu kedua tidak akan terbuka, karena verifikasi yang dilakukan salah. - Pengguna yang salah dalam melakukan verifikasi pada kesempatan ketiga akan membunyikan alarm sebagai tanda peringatan. - Seorang pengguna dapat melakukan akses pada kedua pintu sekaligus, jika pengguna tersebut melakukan identifikasi dengan kartu yang sudah didaftarkan dan melakukan verifikasi dengan memasukkan PIN yang benar pula. - Kartu A, B, C dapat dikenali dengan baik oleh Reader pada rentang jarak hingga 2 cm.