BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS TERHADAP TERJEMAH KURAN JAWI BAGUS NGARPAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ayat-ayat kawniyyah dalam pandangan al-ra>zi> adalah ayat-ayat yang

Membahas Kitab Tafsir

BAB 5 KESIMPULAN. kesimpulan akan dibuat terhadap kajian kitab Tafsir Quran Marbawi beserta ketokohan

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

BAB III METODE PENELITIAN. Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu masa kanak-kanak. Sebagaimana diungkapkan oleh Syaiful Bahri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

Mengapa Al-Quran Diturunkan Berbahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. dan manusia akan selalu mencari model-model atau bentuk serta sistem

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah salah satu dari empat kitab

BAB I PENDAHULUAN. Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

TELAAH IHWAL HUKUM MENERJEMAHKAN NAS KEAGAMAAN DILIHAT DARI TEORI MENERJEMAH. Oleh Syihabuddin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN ! #$ %&

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

METODE HERMENEUTIKA UNTUK AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB III METODE PENELITIAN. pustaka baik berupa konsep, teori-teori dan lain-lainnya yang berhubungan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARANAN. Setelah kajian secara teliti dilakukan terhadap tajuk yang dipilih dan dipersetujui,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/ Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mampu menentramkan kehidupan manusia terlebih dalam hal kerohanian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti kebudayaan Minang, Sumba, Timor, Alor dan lain-lain). Dalam Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kegiatan komunikasi ini manusia menyampaikan pikiran dan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH

BAB III PENAFSIRAN AYAT 33 SURAT MARYAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah sepatutnya kita menyadari bahwa Al Qur an merupakan kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. spiritualitas, di samping membuktikan ajaran-ajaran Al-Qur an yang bersifat

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ASAS-ASAS ISLAM. Agama Islam Iman & Taat Kenabian Pentafsiran Iman Ibadat-ibadat Agama & Syariah Hukum Syariah

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

Keistimewaan Membaca Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. dibaca dan dipelajari hingga sekarang oleh umat muslim di dunia. Al-Qur an

MUTLAK DAN MUQAYYAD DALAM AL-QURAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

METODE DAKWAH DALAM AL-QUR A<N (STUDI KOMPARATIF ATAS TAFSIR FI< Z}ILA<L AL-QUR A<N DAN TAFSIR AL-MISHBA<H{)

SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan yang Islami secara tidak langsung telah diajarkan

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

KONSEP MENUTUP AURAT DALAM AL-QUR AN SURAT AL-NŪR AYAT DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan Al-Qur'an Al-Azhim sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, salah satunya yaitu dengan membaca Kitab Suci Al-Qur an dan. memahami isi dari kitab tersebut dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Quran menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai dua fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. 1. Syaikh Abu Bakar Jabir al-jazairi merupakan salah satu ulama yang

BAB V PENUTUP. pada Surah al-baqarah dalam Tafsir al-mishbah dan Abdul Hayei A.S. dalam Tafsir

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

Transkripsi:

75 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari paparan bab-bab sebelumnya dalam skripsi ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kuran Jawi merupakan produk terjemah tafsir Al-Qur'a>n yang merujuk kepada beberapa kitab sebagai sumber rujukan dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'a>n. Dengan merujuk 22 (dua puluh dua) karya-karya keislaman lainnya, karya tafsir yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa oleh abdi dalem ulama nagari (kerajaan) tersebut berinterteks dengan teks-teks lain. Dan dari banyaknya kitab rujukan, paling tidak dapat digolongkan menjadi 7 (tujuh) bidang ilmu (tafsir dan ilmu tafsir, bahasa dan tata bahasa, fiqh, falaq, kamus, hikmah, tarikh). Hal ini menunjukkan bahwa pengarangnya tidak miskin akan bacaan literatur-literatur keislaman klasik. Selain menyertakan nama kitab sebagai rujukan, sang mufassir juga menuangkan pemikirannya sendiri untuk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'a>n. Penafsirannya yang ringkas tapi mencakup, menjadikan sistem pennerjemahan yang digunakan termasuk dalam kategori terjemah tafsiriyah. Penggunaan metode ini bukan tanpa alasan, karena sang mufassir faham betul keadaan masyarakat muslim waktu itu yang masih lemah dari segi keagamaan, maka metode ini dipandang sangat tepat sebagai media dakwah dengan keunggulannya yang lebih praktis dan mudah dipahami bagi masyarakat awam. 2. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, ditemukan paling tidak tiga naskah yang berbeda dengan isi yang sama. Dua naskah dengan sebutan tafsir, dan yang satunya terjemah Al-Qur'a>n. Naskah pertama berjudul Al-Juz u al-awwal min Tafsi>r Al-Qur'a>n al-'az}i>m, kedua berjudul Tafsi>r Al-Qur'a>n Suci Basa Jawi, dan ketiga adalah Terjemah Kuran

76 Jawi. Dan berangkat dari beberapa ulasan di bab tiga, bisa dipahami bahwa Bagus Ngarpah hanya selaku orang yang menerjemahkan produk tafsir Al-Qur'a>n yang ditulis seseorang ke dalam bahasa Jawa (Aksara Jawa), bukan pemilik karya asli tafsir yang diterjemahkan. Produk tafsir yang diterjemahkan sangat dimungkinkan tafsir milik Raden Pengulu Tafsir Anom yang berjudul Al-Juz u al-awwal min Tafsi>r Al-Qur a>n al-'az}i>m. Alasan ini dikarenakan isi naskah terjemah Kuran Jawi sama persis apa yang ditulis Raden Pengulu Tafsir Anom dalam tafsirnya. 3. Terjemah Kuran Jawi adalah salah satu dari sekian banyak produk buatan manusia. Dimana isinya merupakan hasil ijtihad, yakni hasil olah pikir manusia yang mempunyai kelemahan dan keterbatasan. Penilaiannya yang bersifat relatif, menjadikan kelebihan yang terdapat pada terjemah ini dalam suatu aspek bisa jadi memiliki kekurangan pada aspek yang lain. Namun kelebihan dan kekurangan tersebut bukan merupakan sifat negatif, tetapi menunjuk pada ciri-ciri yang ada pada terjemahnya. Di antara kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut: a. Kelebihan 1. Penafsiran ayat-ayat Al-Qur'a>n secara singkat dan global sehingga mudah dipahami masyarakat masa itu yang baru belajar agama Islam, sekaligus membantu perkembangan agama Islam. 2. Penafsiran ayat-ayat Al-Qur'a>n secara singkat dan global sehingga dapat menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh subyektifitas sang mufassir. 3. Penggunaan bahasa Jawa (huruf Aksara Jawa) dalam terjemah Kuran Jawi memberi kemudahan dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'a>n yang dijadikan sebagai media dakwah waktu itu.

77 4. Terjemah Al-Qur'an karya kyai Bagus Ngarpah memberi gambaran tentang kehidupan orang Islam di masa lampau dalam memahami Al-Qur'a>n. 5. Digunakannya huruf Aksara Jawa dalam terjemah Kuran Jawi, sebagai bukti keberanian masyarakat Indonesia dalam melawan pemerintah kolonial Belanda. 6. Meski dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'a>n sangat singkat dan global, tapi hal ini bukan berarti pengarangnya miskin bacaan akan literatur-literatur keislaman klasik. Banyaknya kitab-kitab yang dijadikan sumber rujukan menunjukkan bahwa pengarangnya banyak membaca karya-karya keislaman. b. Kekurangan 1. Pendekatan secara tekstual (tanpa banyak beranjak dari makna lahir dari teks Al-Qur'a>n) dalam menafsirkan ayat-ayat Al- Qur'a>n mengakibatkan terbatasanya upaya menangkap pesanpesan Al-Qur'a>n dan terkurung pada lingkup historis-sosiologis ke-arab-an yang mewarnai ayat-ayat Al-Qur'a>n. 2. Penerjemahan ayat-ayat Al-Qur'a>n ke dalam bahasa Jawa, meskipun sudah ditransliterasi ke dalam huruf latin menunjukkan bahwa kitab tafsir tersebut bersifat lokal yang hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa saja. Sedang bagi orang non Jawa tetap akan mengalami kesulitan, karena bahasa Jawa bukan merupakan bahasa Internasional. 3. Tidak disertakannya tulisan ayat-ayat Al-Qur'a>n dalam terjemah Kuran Jawi, sehingga mengurangi kemukjizatan Al- Qur'a>n baik lafadz maupun maknanya. Selain itu, orang tidak tahu bunyi ayat Al-Qur'a>n yang diterjemahkan. 4. Tidak semua ayat-ayat Al-Qur'a>n diberi penafsiran dalam terjemah Kuran Jawi (jilid ketiga), hal ini menunjukkan tidak sesuainya sistem terjemah tafsiriyah pada terjemah Al-Qur'a>n ini.

78 5. Banyaknya perbedaan dalam memberikan nomor ayat antara terjemah Kuran Jawi dengan Al-Qur'a>n pada umumnya, hal ini memberikan pemahaman yang keliru pada masyarakat masa itu. Padahal pengetahuan tentang awal dan akhir ayat Al-Qur'a>n adalah bersifat tauqifi, yaitu atas petunjuk Nabi Muhammad SAW. 6. Terdapat berbagai kesalahan pengejaan istilah Arab terutama pada nama-nama surat Al-Qur'a>n dan tidak disertakannya nama surat Al-Qur'a>n yang biasanya ditulis di bagian pojok kiri atau kanan atau tengah atas seperti dalam terjemah atau tafsir lainnya, sehingga menyulitkan bagi penggunanya. 7. Selaras dengan sifat penafsirannya yang singkat dan global, maka karya tafsir ini tidak cukup dapat mengantarkan pembaca untuk mendialogkan Al-Qur'a>n dengan permasalahan sosial maupun keilmuan yang aktual dan problematis. B. Saran-saran Tafsir atau terjemah Al-Qur'a>n merupakan cara untuk memahami kandungan Al-Qur'a>n dengan mewujudkan fungsinya sebagai petunjuk pada aras realitas kehidupan umat Islam yang mempedomaninya. Sehingga keberadaan Al-Qur'a>n akan selalu dibutuhkan sesuai perannya dengan kondisi umat dan perubahan zaman. Untuk itu penting bagi para mufassir dan para penerjemah Al-Qur'a>n untuk tetap menjaga kemukjizatannya baik lafaz maupun maknanya. Selain itu, dibutuhkan kesadaran seorang mufassir dalam mengunakan metodenya agar menghasilkan penafsiran Al- Qur'a>n yang tepat dan jelas, karena hasil penafsiran ini akan mempengaruhi maju mundur bagi umat Islam. Selebihnya, peneliti berharap apa yang telah dilakukan ini ada manfaatnya khususnya bagi peneliti sendiri, dan umumnya bagi para pembaca skripsi ini. C. Penutup Demikian akhirnya dengan mengucap alh}amdulilla>hi rabbil

79 'a>lami>n, proses penelitian skripsi ini dapat diselesaikan sekalipun masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalamnya.