KAJIAN KEPUSTAKAAN. berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard.

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN KEPUSTAKAAN. : Anas platyrhynchos (domestic duck) Itik sangat identik dengan kehidupan nya yang selalu berkelompok dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut menunjukan bahwa ayam lokal mempunyai potensi yang baik untuk

PENDAHULUAN. sebagian hidupnya dilakukan ditempat berair. Hal ini ditunjukkan dari struktur fisik

I PENDAHULUAN. Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena,

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

JADUAL KULIAH BIOKIMIA KELAS I (KODE MAK 144, 3 (2-1) SKS)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes,familyPhasianidae dan

TINJAUAN PUSTAKA. ini akan dinilai apakah pantas atau layak dilaksanakan didasarkan kepada

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masuk tetua tersebut ke wilayah Indonesia (Prasetyo et al., 2006). Itik ini berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia berasal dari Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto Propinsi Jawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk diambil

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

KAJIAN KEPUSTAKAAN. beriklim kering. Umumnya tumbuh liar di tempat terbuka pada tanah berpasir yang

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

PENGANTAR BIOKIMIA OLEH : Cerika Rismayanthi, M.Or

HASIL DAN PEMBAHASAN

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

Pakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aaaaapuyuh secara ilmiah dikelompokkan dalam kelas Aves, ordo Galliformes,

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

BAB III KOMPOSISI KIMIA DALAM SEL. A. STANDAR KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan Mampu Memahami Komposisi Kimia Sel.

KAJIAN KEPUSTAKAAN. dengan menggunakan bahan pakan sumber kalsium (ISA, 2009). kerabang maka kalsium dapat diserap sampai 72% (Oderkirk, 2001).

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

A. Pengertian Sel. B. Bagian-bagian Penyusun sel

TINJAUAN PUSTAKA. Masyarakat saat ini mengenal tiga tipe ayam yaitu ayam tipe ringan, tipe medium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

dari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron

BAB I PENDAHULUAN. tergantung orang tua. Pengalaman-pengalaman baru di sekolah. dimasa yang akan datang (Budianto, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghasilkan daging untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Ternak itik

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan ayam hutan hijau

KAJIAN KEPUSTAKAAN. besar pasang gen yang masing-masing dapat berperan secara aditif, dominan dan

TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kampung. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam

PENDAHULUAN. telurnya karena produksi telur burung puyuh dapat mencapai

Kompartemen cairan di dalam tubuh

ENZIM PADA METABOLISME LEMAK DI SISTEM PENCERNAAN DAN MEKANISME KERJANYA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Itik Cihateup merupakan salah satu unggas air, yaitu jenis unggas yang

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. bagi kesehatan. Pengobatan tradisional telah banyak digunakan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Negara China, Amerika maupun Australia. Itik Peking merupakan itik yang dapat

II KAJIAN KEPUSTAKAAN

PROSES PEMANFAATAN PAKAN PADA TUBUH IKAN

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

PENDAHULUAN. Tingkat keperluan terhadap hasil produksi dan permintaan masyarakat berupa daging

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler tidak dibedakan jenis kelamin jantan atau betina, umumnya dipanen

BAB I PENDAHULUAN. zaman dahulu jus buah dijadikan minuman raja-raja untuk menjaga kesehatan

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umur 5-6 minggu dengan tujuan sebagi penghasil daging dengan bobot badan 1,9 kg

A. Judul Praktikum : Uji Keasaman Minyak (Uji Lipid) B. Tujuan Praktikum : untuk mengetahui sifat Asam dan Basa Minyak. C. Latar Belakang : Lipid

ISTILAH-ISTILAH. Ilmu Pakan Ternak Suatu ilmu yang berhubungan dng.pakan dan zat pakan yang terkandung di dalamnya thdp.kesehatan ternak dan manusia.

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Protein Hati Itik

TINJAUAN PUSTAKA A. Puyuh

REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Glukosa. mempengaruhi kinerja sistem tubuh. Hasil pengamatan rataan kadar glukosa dari

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

BAB I. Prinsip dan Tujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

S E L. Suhardi, S.Pt.,MP

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Pencernaan Manusia

M.Nuralamsyah,S.Kep.Ns

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

II KAJIAN KEPUSTAKAAN 1.1. Itik Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bahasa Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik). Prasetyo dkk, (2006), menyatakan bahwa itik lokal adalah keturunan dari tetua pendatang yang telah mengalami domestikasi tetapi belum jelas tahun masuk tetua tersebut ke wilayah Indonesia. Berdasarkan pengamatan di Jawa Barat, itik lokal tersebut dikelompokkan menurut habitatnya, yaitu itik dataran rendah (Cirebon, Karawang, Serang), itik gunung atau itik dataran tinggi (Cihateup) dan itik rawa (alabio). Taksonomi itik dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Scanes dkk., 2004) : Filum : Chordata Sub fillum : Vertebrata Kelas : Aves Super ordo : Carinatae Ordo : Anseriformes Spesies : Anas platryhynchos Itik dibagi dua jenis yaitu itik petelur dan pedaging. Itik petelur adalah bangsa itik yang memiliki produktivitas telur tinggi, sedangkan produksi dagingnya rendah. Umumnya, itik petelur bertubuh ramping, kecil, dengan daging yang kurang tebal. Walaupun daya konfersi pakan menjadi daging rendah, konversi pakan menjadi telur tinggi. Itik pedaging adalah bangsa itik yang memiliki

9 produktivitas daging (karkas) tinggi, namun produksi telurnya rendah. Umumnya, bangsa itik pedaging berbadan besar dengan daging yang tebal. Konversi pakan menjadi daging tinggi, sedangkan konversi pakan terhadap telur rendah (Cahyono, 2011). Itik bersifat omnivorus (pemakan segala) yaitu memakan bahan dari tumbuhan dan hewan seperti biji-bijian, rumput-rumputan, ikan, bekicot dan keong. Itik merupakan unggas yang mempunyai ciri-ciri kaki relatif lebih pendek dibandingkan tubuhnya, jarinya mempunyai selaput renang, paruhnya ditutupi oeh selput halus yang sensitif, bulu berbentuk cekung tebal dan berminyak, itik memiliki lapisan lemak di bawah kulit, dagingnya tergolong gelap (dark meat), tulang dada itik datar seperti sampan (Suharno dan Setiawan, 1999). Kebutuhan nutrien itik petelur dan itik pedaging terhadap perbedaan kebutuhan energi metolisme, protein, Ca, P, lisin, dan metionin pada ketiga kategori tersebut dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2. Tabel 1. Kebutuhan Nutrien Itik Petelur Berbagai Umur Starter 0-8 minggu Grower 9-20 minggu Layer 20 minggu Jenis Nutrien Energy metabolis (kkal/kg) 3100 2700 2700 Protein kasar (%) 17 20 15 18 17 19 Ca (%) 0,6 1,0 0,6 1,0 2,9-3,25 Fosfor total (%) 0,6 0,6 0,6 Lisin (%) 1,05 0,74 1,05 Metionin (%) 0,37 0,29 0,37 Sumber : Sinurat (2000)

10 Tabel 2. Kebutuhan Nutrien Itik Pedaging Berbagai Umur Jenis Nutrien Starter 0-8 minggu Grower 9-20 minggu Layer 20 minggu Energy metabolis (kkal/kg) 2900 3000 2900 Protein kasar (%) 22 16 15 Ca (%) 0,65 0,60 2,75 Fosfor total (%) 0,40 0,30 - Lisin (%) 0,90 0,65 0,60 Metionin (%) 0,40 0,30 0,27 Sumber : NRC, 1994 1.2. Elektrolit Elektrolit adalah molekul-molekul yang berdisosiasi dalam larutan air menjadi anion (partikel bermuatan negatif) dan kation (partikel bermuatan positif). Contoh dari anion adalah klorida (Cl - ) dan bikarbonat (HCO3 - ) sedangkan contoh dari kation adalah natrium (Na + ) dan kalium (K + ). Elektrolit-elektrolit yang terdapat dalam jumlah besar di dalam tubuh antara lain adalah natrium (Na + ), kalium (K + ), kalsium (Ca ++ ), magnesium (Mg ++ ), klorida (Cl - ), bikarbonat (HCO 3- ), fosfat (HPO4 2- ) dan sulfat (SO4 2- ). Yang merupakan anion-anion utama yaitu klorida (Cl - ) bikarbonat (HCO 3- ), fosfat (HPO4 2- ), sulfat (SO4 2- ) sedangkan sodium (Na + ), potassium (K + ),kalsium (Ca ++ ), magnesium (Mg ++ ) merupakan kation-kation utama yang terdapat dalam cairan tubuh (Piliang 2000). Kation yang terbanyak terdapat dalam cairan adalah sodium, sedangkan chlorida merupakan anion yang terbanyak terdapat dalam cairan ekstraselular. Dalam cairan intraslular potassium merupakan kation utama dan fosfat merupakan anion yang terbanyak. Cairan ekstraselular mengandung sodium dan potasium

11 dengan perbandingan yang tinggi yaitu 28 : 1, sedangkan cairan intraselular mengandung sodium dan potasium dengan perbandingan 15 : 1 (Pilliang 2000). Di dalam tubuh kesetimbangan antara air (H2O) dengan elektrolit diatur secara ketat agar sel-sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pada tubuh elektrolit-elektrolit ini akan memiliki fungsi antara lain dalam menjaga tekanan osmotik tubuh, mengatur pendistribusian cairan ke dalam kompartemen badan air (body s fluid compartement), menjaga ph tubuh dan juga akan terlibat dalam setiap reaksi oksidasi dan reduksi serta ikut berperan dalam setiap proses metabolisme. Keseimbangan kation : anion dalam ransum adalah suatu mekanisme utama dalam mempengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Mongin (1980) menggambarkan keseimbangan kation : anion sebagai berikut : meq (Na + + K + + Ca ++ + Mg ++ ) meq (Cl - + SO4 2- + H2PO4 - + HPO4 2- ), namun faktanya hanya Na, K dan Cl yang terlibat dalam homeostasis. Mineral Na, K dan Cl adalah mineral yang memiliki peran dalam mengatur tekanan osmosis dan memelihara keseimbangan asam-basa dari cairan tubuh. Untuk fisiologis normal perlu adanya keseimbangan elektrolit dari ketiga unsur tersebut. Keseimbangan elektrolit secara sederhana digambarkan oleh Na + K Cl dalam meq/kg ransum, untuk fungsi fisiologis normal pada imbangan elektrolit 250 meq/kg. Tubuh memiliki sistem buffer yang mempertahankan keseimbangan elektrolit dan keseimbangan asam basa. Pada kondisi ekstrim yang membutuhkan sistem buffer yang berdampak pada kondisi fisiologi. Mongin (1980), menyatakan bahwa ketika keseimbangan elektrolit dalam ransum lebih kecil atau lebih besar dari 250 meq/kg dapat mengakibatkan acidosis atau alkalosis yang dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan.

12 1.3. Protein Protein merupakan salah satu kelempok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi. Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini dapat juga dipakai sebagai sumber energi keistimewaan lain dari protein adalah strukturnya yang selain mengandung N, C, H, O, kadang mengandung S, P, dan Fe (Sudarmadji, 1989). Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptide. Asam amino yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen, beberapa asam amino disamping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, iodiom dan coblat. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat moekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya (Almatsier, 1989; Soeharsonodkk., 2010). Biomolekul protein merupakan senyawa organik yang sangat penting. Beberapa fungsi protein antara lain sebagai biokatalisator (enzim), alat transportasi dan penyimpanan, penyebab gerakan, pendukung system kekebalan tubuh, pembentukan dan transmisi system implus syaraf, pengontrol pertumbuhan dan diferensiasi. Menurut Sastradipradja (1984) protein dibedakan; 1) protein struktural yang berperan membentuk protein bermassa besar sebagai bahan pembangun jaringan, dan 2) protein fungsional yang berperan dalam mengatur fungsi-fungsi tubuh.

13 Kendati massa potein ini kecil saja, tetapi peranannya sangat penting dalam fisiologis dan metabolisme. Protein merupakan unsur penyusun protoplasma terbesar setelah air. Protein dan bahan-bahan yang berkaitan dengan protein berperan dalam beberapa fungsi protoplasma dan sel. Molekul protein yang berukuran besar merupakan faktor penting dalam pemeliharaan tekanan osmotis dan sel. Sehingga kandungan air dalam sel relatif selalu dalam keadaan tetap (konstan). Berdasarkan fungsi biologinya, protein dapat diklasifikasikan sebagai enzim (dehydrogenase, kinase), protein penyimpanan (ferritin, myoglobin), protein pengatur (protein pengikat DNA, hormon peptide), protein structural (kolagen, proteoglikan), protein pelindung (faktor pembekuan darah, immunoglobulin), protein pengangkut (hemoglobin, lipoprotein plasma) dan protein kontraktil atau motil (aktin, tubulin) (Murray, 2003). 1.4. Lemak Lemak merupakan kelompok senyawa heterogen yang mempunyai sifat larut dalam pelarut organik (eter, klorofom, dan benzene) dan tidak larut dalam air. Lemak merupakan bahan yang penting bagi tubuh, karena lemak berfungsi sebagai sumber energi, sumber air metabolik, pembawa vitamin A, D, E dan K, mengandung asam-asam lemak esensial, pembentuk hormon steroid, dan sebagai bantalan pelindung organ. Lemak dibedakan menjadi 2 kelompok besar, yaitu lemak berbasis gliserol (lemak, glikolipid, lesitin, sefalin) dan lemak berbasis non gliserol (wax, serebrosid, steroid, dan sfingomielin). Lemak dalam bentuk gliserida dan terutama trigliserida, merupakan bentuk lemak yang disimpan berfungsi sebagai sumber energi.

14 Kandungan lemak dalam darah terdiri dari kolestrol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas (Assman,1982). Metabolisme lemak merupakan proses asam-asam lemak yang diubah dan digunakan untuk energi, produksi telur atau disimpan sebagai lemak tubuh (Anggordi, 1995). Lemak disintesis oleh proses seluler anabolik yang disebut lipogenesis, dimana lemak tersebut dipecah melalui proses hidrolisis menjadi asam lemak gliserol (Frandson, 1998). Pencernaan dan penyerapan lemak terjadi terutama pada bagian usus halus sampai bagian ileum. Lemak diemulsi oleh garam empedu lalu diendolisis oleh enzim lipase di duodenum dan dipecah menjadi monogliserida dan asam-asam lemak (Ensminger, 1992). Asam-asam lemak yang dibebaskan dari makanan diserap dan sampai di hati. Gliserol dimetabolisme melalui posforilasi menjadi gliserol posfat dan melalui glikogenesis akan terbentuk glikogen. Triase posfat kemudian dioksidasikan oleh glikolisis menjadi asam piruvat. 1.5. Hati Hati terletak di belakang diafragma dan cenderung di sisi kanan. Hati memegang peranan yang sangat penting dalam fungsi fisiologis tubuh. Hati adalah kelenjar terbesar didalam tubuh (Ressang, 1984). Hati memiliki fungsi diantaranya dalam proses metabolisme protein, karbohidrat, lemak, detoksi zat-zat yang dapat membahayakan tubuh, menyimpan vitamin dan destruksi sel-sel darah merah (Aminudin, 1990). Melalui verna vortal glukosa masuk ke sinusoid hati/hepar dimana akan terjadi kontak dengan sel-sel epitel hati. Glukosa yang berada di hati mengalami metabolisme dan kelebihan glukosa sebagian diubah menjadi glikogen di hati dan sebagian lagi menuju ke sirkulasi umum melalui vena-vena sentral dari

15 hati menuju ke vena hepatik kemudian masuk ke vena cava caudal menuju ke jantung, seterusnya menuju ke sel-sel otot untuk dimetabolisme menjadi glikogen otot dan lemak (Andi Mushawwir, 2007). Hati juga menyimpan glukogen dan merubah sisa-sisa pembakaran urine menjadi asam urine dan bahan lainnya yang dikeluarkan melalui ginjal. Menurut Ressang (1984) hati sebagai alat penyaring dari zat makanan dan mempunyai fungsi lain sebagai sekresi empedu, metabolisme lemak, metabolisme zat telur, metabolisme zat arang, metabolisme zat besi, dan yang paling penting adalah sebagai alat detoksifikasi ransum.