BAB I PENDAHULUAN. bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pengaruh Efisiensi Operasi, Kualitas Aktiva, Permodalan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumd Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. 27 Oktober 1988 (PAKTO) yang mencakup bidang keuangan, moneter dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Menurut Undang-undang RI No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. atau melakukan penagihan. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. serius dalam bisnis perbankan, sebagian besar bank kesulitan karena modal

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

Analisis Rasio Likuiditas Pada Pt. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten, Tbk (Bank BJB) Periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bisa dipastikan bahwa semua orang sudah mengerti arti bank, baik yang

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam fungsinya memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat strategis dan keberadaannya sangat mutlak dalam

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Bank Negara Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, bank berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dikenal dengan fungsi perantara (intemediary) keuangan. Karena

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak didukung oleh peran perbankan dalam membangun negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. signifikan, hal ini ditandai dengan diterbitkannya paket-paket deregulasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya akan dapat mendorong efektivitas kebijakan moneter. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat dan kompetitif dengan

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya (Kasmir, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi seperti jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. kembali dalam bentuk kredit. Artinya, bank memiliki fungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya bank umum swasta nasional non devisa, bank persero, bank asing, bank

BAB I PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Kepercayaan masyarakat terhadap bank

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Bank menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah lembaga yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia pembangunan ekonomi tetap merupakan sentral dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa modern seperti sekarang ini, lembaga keuangan atau bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam menunjang kegiatan pembangunan nasional dan penggerak perekonomian di Indonesia. Peran itu diwujudkan dalam fungsi utamanya sebagai lembaga intermediasi atau institusi perantara antara debitur dan kreditur sehingga bank dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Saat ini, Industri perbankan mengalami kemajuan yang cukup pesat sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan kebijakan deregulasi. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk meletakkan landasan-landasan yang kokoh untuk perkembangan perbankan yang lebih sehat. Kebijakan deregulasi selanjutnya yang dikenal PAKTO 27 ( Paket Kebijakan Oktober 27) yang tujuannya berupaya meningkatkan efisiensi lembaga keuangan dan perbankan serta diijinkannya pembukaan cabang-cabang bank di seluruh daerah, yang implikasinya adalah tumbuh dan berkembangnya bisnis perbankan. Selain itu, Perkembangan sosial budaya yang disebabkan oleh perubahan global dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi menimbulkan nilai-nilai dan kebutuhan baru bagi masyarakat dilihat dari semakin maraknya minat masyarakat untuk menggunakan jasa-jasa perbankan. Sehingga tuntutan di bidang teknologi sangat diperlukan. Adanya teknologi dan komunikasi yang ditawarkan perbankan akan memberikan kemudahan kepada nasabah dalam bertransaksi keuangan. 1

Bank di Indonesia dibagi menjadi dua jenis yaitu Bank Sentral dan Bank Umum. Bank Sentral sebagai Bank Indonesia adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort. Sedangkan, Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran atau bank komersial. Menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, jenis bank berdasarkan kepemilikannya dibagi menjadi bank pemerintah dan bank swasta. Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai salah satu bank milik pemerintah memiliki fungsi dan peranan sebagai pengembang perekonomian dan penggerak pembangunan di daerah. Selain itu, Bank Pembangunan Daerah memiliki tugas untuk menyediakan pembiayaan keuangan pembangunan di daerah, menghimpun dana serta melaksanakan dan menyimpan kas daerah (pemegang/penyimpan kas daerah) disamping menjalankan kegiatan bisnis perbankan. Selain itu, BPD memiliki fungsi yang unik selain menjalankan fungsinya sebagai bank, namun juga menjadi agen perubahan di suatu daerah (Agent of Regional Development) yang tak dimiliki oleh bank lain. Diperlukan bank dengan kinerja keuangan yang sehat agar fungsi intermediasi dapat berjalan dengan lancar. Kinerja keuangan bank dapat 2

diukur dengan beberapa indikator. Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian untuk mengukur kinerja adalah laporan keuangan. Laporan keuangan bank terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Neraca merupakan laporan yang menunjukan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal (ekuitas) pada saat tertentu. Sedangkan, Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu. Berdasarkan laporan keuangan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan. Rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas adalah tolak ukur yang sering digunakan dalam pengukuran kinerja bank. Faktor lain yang juga mempengaruhi kinerja perbankan adalah besarnya kredit bermasalah (non performing loan) yang dimiliki oleh bank. Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Rasio solvabilitas, yaitu rasio yang memberikan informasi apakah modal yang dimiliki mencukupi untuk kegiatan operasional bank dan mampu menutupi apabila terjadi kerugian yang terjadi. Rasio rentabilitas selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektivitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Saat ini tercatat 26 Bank Pembangunan Daerah yang ada di Indonesia, setiap provinsi mempunyai satu Bank Pembangunan Daerah tetapi ada juga yang melayani dua Provinsi. Bank Pembangunan Daerah yang melayani Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten yaitu PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk sering juga disebut atau dikenal dengan 3

Bank BJB. Bank ini melayani berbagai kalangan masyarakat baik perorangan, kelompok, lembaga pemerintah daerah atau BUMD setempat. Perkembangan yang signifikan ditunjukan dengan mampunya perusahaan memperluas jaringan hingga ke Luar Negeri. Sejak Juli 2010 BJB sudah melakukan beberapa aksi korporasi (corporate action) diantaranya; menjadi Bank Daerah pertama di Indonesia yang berstatus bank devisa, melakukan spin off bank BJB syariah, dan melaksanakan intial public offering/ipo sebagai bank daerah pertama yang melakukannya. Bank BJB melakukan IPO sebesar 25% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Sedangkan, kepemilikan saham Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar 38,26%, Provinsi Banten 5,37%, Pemerintah Kabupaten dan Kota se-jawa Barat 23,61%, Pemerintah Kabupaten dan Kota se-banten 7,76%. Pasca pelepasan saham, Bank Jabar Banten (BJB) dapat meningkatkan kinerjanya. Membaiknya prospek bank setelah melakukan IPO juga terindikasi dari peningkatan harga saham di bursa yang meningkat tiga kali dibandingkan saat tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini posisi modal inti Bank BJB lebih dari Rp5 triliun. Keputusan penyertaan modal inti Bank BJB berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Menurut Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro, masuknya Bank BJB pada Buku III memberi peluang bagi Bank BJB melakukan ekspansi bisnis. Termasuk melakukan pengembangan bisnis ke luar negeri. Pengembangan tersebut akan difokuskan ke kawasan Asia. Seperti menggarap bisnis remiensi. Bank BJB juga berencana menyusun sejumlah rencana strategis. Perusahaannya merencanakan adanya Subsidiary 4

Office di beberapa negara Asia. Mendirikan Subsidiary Office adalah langkah yang paling logis, ketimbang membangun kantor cabang di negara tertentu. Disertakannya laba tahun 2012 ke modal inti sejalan dengan pertumbuhan laba Bank BJB di 2012. Tahun lalu, Bank BJB mencatat pemerolehan laba Rp1,19 triliun tumbuh sekitar 24% dari tahun 2011. Berdasarkan keputusan pemegang saham, laba Rp663, 8 miliar atau 56% diberikan dalam bentuk dividen tunai. Sementara Rp521,6 miliar atau 44% untuk cadangan umum. Dividen tunai sebesar Rp68 per lembar diberikan kepada pemegang saham sesuai porsi kepemilikan saham di Bank BJB. Jumlah tersebut lebih baik dari tahun 2011 yang hanya Rp61 per lembar saham. Peningkatan tersebut dikarenakan pertumbuhan laba Bank BJB yang cukup ekspansif. Pemprov Jabar menjadi penerima dividen tunai terbesar dengan kepemilikan 38% saham. Pemprov Jabar mendapat dividen tunai Rp254 miliar. Naik signifikan dari pemerolehan dividen tunai 2011 sebesar Rp226,6 miliar. Selain Pemprov Jabar, Provinsi Banten mendapat dividen atas laba 2012 sebesar Rp35,6 miliar. Selain kesepakatan pembagian dividen, RUPS juga menyepakati laporan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham perseroan tahun 2010. Di mana, 80% saham digunakan untuk kredit UMKM, 10% untuk pengembangan IT, dan 10% lainnya untuk pengembangan jaringan dalam status belum habis. Pada RUPS tersebut, Bank BJB mencatat total aset sebesar Rp70,8 triliun atau lebih tinggi 30,1% dari pada 2011. Begitu pula dengan dana pihak ketiga (DPK), yang kini bernilai Rp50,6 triliun atau lebih tinggi 29,6 % dari pada periode 2011. 5

Tidak semua Bank Pembangunan Daerah mampu melakukan intial public offering (IPO), sehingga hal itulah yang menarik penulis untuk mengukur kinerja keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk setelah melakukan intial public offering (IPO). Dengan demikian penulis mengangkat penelitian dengan judul: ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN T,bk 2010-2012. 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang pemilihan judul di atas, maka dapat di indentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana proses pelaporan keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk? 2. Berapa tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. pada periode 2010-2012? 3. Bagaimana kinerja keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk selama periode 2010-2012 dilihat dari rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas? 6

1.3 Tujuan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat mencapai tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui proses pelaporan keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk 2. Mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk periode 2010-2012 3. Mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk berdasarkan rasio keuangan periode 2010-2012 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Merupakan suatu penerapan teori yang penulis dapatkan selama duduk dibangku perkuliahan untuk menganalisa kinerja keuangan di PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk. Dan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menempuh ujian Diploma III Program Studi Manajemen Pada Fakultas Bisnis Dan Manajemen Universitas Widyatama. 2. Bagi Akademisi Merupakan tambahan ilmu pengetahuan khususnya mengenai kinerja keuangan PT. BANK PEMBANGUNAN 7

DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk dilihat dari sudut pandang rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. 3. Bagi Perusahaan Penelitian ini bisa memberikan informasi mengenai gambaran hasil yang telah didapat oleh perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai alat pertimbangan untuk menentukan langkah perusahaan selanjutnya dimasa yang akan datang. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil tugas akhir ini bisa dijadikan sebagai acuan dan landasan untuk melakukan penelitian selanjutnya dibidang yang sama. 5. Bagi Pihak Lainnya Memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan tersebut kepada pihak lain sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi. 1.5 Batasan Masalah Untuk menghindari keluasan masalah, dalam pembahasan ini peneliti membatasi penelitian pada : 1. Data yang digunakan yaitu laporan keuangan triwulan (neraca dan laporan laba rugi) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk periode 2010-2012. 2. Karena keterbatasan data dan informasi yang didapat, sehingga masalah yang diteliti tidak mencakup semua unsur, peneliti 8

membatasi hanya pada aspek LDR, CAR, NPL dan BOPO pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk periode 2010-2012. 3. Penelitian dilakukan di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Cabang Utama Bandung. 1.6 Metodologi Penelitian Proses penelitian yang penulis lakukan menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti suatu objek, kondisi, sistem dan suatu peristiwa pada masa sekarang. Adapun tujuan dari penelitian dengan metode deskrpitif adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematik faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan-hubungan antara fenomena yang diteliti. Untuk memperoleh data dalam penelitian Laporan Tugas Akhir ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Penelitian Lapangan Merupakan penelitian yang ditujukan untuk mendapatkan data aktual yang diperlukan guna memecahkan masalah yang telah didefinisikan sebelumnya dengan cara: a. Observasi Langsung Observasi langsung, yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. 9

b. Komunikasi Langsung (wawancara) Komunikasi langsung, yaitu pengumpulan informasi dengan cara tanya jawab langsung kepada pihak yang bersangkutan untuk mengetahui masalah yang akan diteliti dan dibahas, dari hasil wawancara tersebut penulis memperoleh data mengenai gambaran umum perusahaan. 2. Studi Kepustakaan Merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data, referensi dan landasan teoritis yang relevan yang bersumber dari bukubuku yang kemudian akan dijadikan dasar kriteria dalam membahas masalah yang ditemukan pada saat penelitian. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dilakukan di Kantor Bank Bjb Cabang Utama Bandung yang beralamat di, Jl. Braga No 12 Bandung. Waktu kerja praktek 1 Bulan (20 Januari 2014-20 Februari 2014). 10