PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENGHITUNG TARIF SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN PADA SMA INSTITUT INDONESIA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
kelangsungan hidup perusahaan tersebut dalam persaingan global. Setiap perusahaan

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI PENDEKATAN BARU UNTUK MENGHITUNG TARIF SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN PADA SMP SETIABUDHI SEMARANG

PERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG

ALTERNATIF PENENTUAN TARIF SPP MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC)SYSTEM DI SMK YPPM BOJA

ABC SYSTEM (ACTIVITY BASED COSTING) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENGHITUNG TARIF KAMAR PADA HOTEL INDRAPRASTA SEMARANG

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD. CAHAYA JATI PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC

PENENTUAN HARGA POKOK TARIF KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI PENDEKATAN BARU PADA HOTEL SEGORO JEPARA

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI

Gloria S.Rotikan, Penerapan Metode Activity... PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT.

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BERSALIN JEUMPA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

PERHITUNGAN TARIF RAWAT INAP DI RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING. Oleh: Kania Sofadista

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan)

PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI ANTARA SISTEM JOB COSTING DAN FULL COSTING. (Studi Kasus Pada Meubel Bagus Semarang)

ANALISIS PENGGUNAAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENENTUKAN TARIF SPP SMP-SMA PADA YPI NASIMA SEMARANG TAHUN 2010

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui harga pokok produksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam) PONTIANAK

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya

Analisis Penggunaan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Tarif Kamar Pada Hotel Cendrawasih Lahat

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

Zinia Th. A. Sumilat, Penentuan Harga Pokok. PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA RSU PANCARAN KASIH GMIM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67

PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (STUDI PADA HOTEL GREEN EDEN MANADO) ABSTRACT

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF LEMBAGA PENDIDIKAN PADA THE BRIDGE MANADO ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. misalnya usaha konveksi dimana dalam bidang usaha ini perusahaan dituntut untuk

ABSTRAK. Kata kunci : Activity Based Costing System dan Harga Pokok Produk. Universitas Kristen Maranatha

Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo)

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

BAB II LANDASAN TEORI. secara terperinci mengenai biaya yang berhubungan dengan produksi dan

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015

Analisis Estimasi Penentuan Kos Produksi Tape Menggunakan Time Driven Activity Based Costing pada UKM Raja Madu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

Keywords: Activity Based Costing, Price and Hotel

EVALUASI TARIF KAMAR RAWAT INAP DENGAN MENERAPKAN METODE ABC PADA RSUD UNGARAN ABSTRAKSI

ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENETAPAN TARIF RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Pada Rumah Sakit Islam Gondanglegi Malang)

ABSTRACT. Key words: product cost, overhead cost, ABC system. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words: Overhead cost, Production cost, Conventional method, Activity-Based Costing (ABC) Method. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

Analisis Perhitungan Kos Produk Kubah Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada UKM Bakat Jaya

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADAA LOTUS GARDEN HOTEL AND RESTAURANT KEDIRI PERIODE 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan perawatan intensif untuk mempermudah mengamati

Septyani M. Lepar., J. Morasa., L. Mawikere. Penetapan Harga Pokok

MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Hal itu, dikarenakan akuntansi biaya dapat membantu kelancaran

ANALISIS BIAYA PERBAIKAN ULIR DI PT. ALLOY MAS OILFIELD SERVICES DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang

IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

Jurnal MONEX Vol.6 No 1 Januari 2017

Tria Tomayahu,. J.J. Tinangon. Analisis Perhitungan Harga

Grifyth P. C. Sangeroki., J.J. Tinangon. Penerapan Metode Activity

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.

PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Pada RSUP Dr.

ABSTRACK. Keywords: Activity-based costing system, Mark-up. Universitas Kristen Maranatha

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing, Activity Based Management. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. masa kompetitif saat ini sedang menjadi topik perekonomian, dimana perusahaan

Transkripsi:

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENGHITUNG TARIF SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN PADA SMA INSTITUT INDONESIA SEMARANG Disusun oleh : Ocky Satrya Wicaksono B12.2011.01848 ABASTRACT Nowadays, schools have to increase the service quality which would they can survive in service industries.one of the example is increasing the calculation of the costs. A method of Activity Based Costing (ABC), was a new methods that would improve details carefulness in the cost of, imposition and accuracy of the fees are accurate. This method identify all kinds of activities that have done in an organization and collects the cost with a base that existed from those activities. The research was conducted at Setiabudhi Junior High School Semarang. The Data were obtained through interviews with the school and the fulfillment of the required data in the research. In this study, using descriptive analysis method was determining the cost driver, categorize expenses, calculate group rates, and analyzing the price of the SPP with a method of Activity Based Costing (ABC), then compare rates of the SPP rates set in Setiabudhi Junior High School with a method of Activity Based Costing (ABC). Based on the research results in calculating the SPP rates at Institut Indonesiai Senior High School using Activity Based Costing (ABC) shows the price of Rp.245.293.00. While in the price calculation carried out by the school shows a price of Rp.290.000,00. If compared to the price of the schools used with the Activity Based Costing (ABC), provides results which are smaller (Overcost). Keys: SPP Rates, Activity Based Costing (ABC), and Cost

PENDAHULUAN Semakin majunya tekhnologi dari jaman ke jaman dan derasnya arus informasi menuntut perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut dalam persaingan global. Setiap perusahaan saat ini di hadapkan dengan persaingan. Bagi perusahaan manufaktur dituntut untuk dapat menciptakan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Pengalokasian biaya dan penentuan harga produk dalam perusahaan merupakan hal yang penting, agar tidak terjadi overcosting atau undercosting dalam penentuan harga pokok. Metode perhitungan yang tradisional sering memberi hasil yang kurang akurat jika melihat kondisi perusahaan yang memiliki banyak aktivitas. Metode Activity Based Costing merupakan metode baru yang tepat untuk melakukan perhitungan biaya-biaya agar lebih akurat. Metode ini memiliki penerapan penelusuran biaya-biaya yang lebih menyeluruh dibanding dengan metode tradisional. Sehingga dengan metode Activity Based Costing System dapat menyajikan informasi harga pokok produk atau jasa secara cermat dan akurat bagi kepentingan manajemen perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil objek pada SMA Institut Indonesia Semarang, khususnya pada satu level saja pengambilan objek tersebut dikarenakan pada objek tersebut masih menggunakan sistem perhitungan tradisional. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode Activity Based Costing System. Penelitian ini tertuju pada Biaya Pendidikan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan pendidikan yaitu Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Pengertian Biaya TINJAUAN PUSTAKA Menurut Mulyadi (2012), Biaya merupakan objek yang di proses oleh akuntansi. Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang dihitung dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak semua sumber ekonomi disebut dengan istilah biaya. Istilah lain yang digunakan untuk menggambarkan pengorbanan sumber ekonomi, baik yang sudah terjadi maupun yang secara potensial akan terjadi adalah kos dan rugi. Dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Untuk membedakan pengertian biaya dalam arti luas pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva ini disebut dengan istilah kos. Istilah kos juga digunakan untuk menunjukkan pengorbanan sumber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Pengertian Activity Based Costing System Activity Based Costing System merupakan sistem yang menerapakan konsepkonsep akuntansi aktivitas untuk menghasilkan perhitungan harga pokok yang lebih akurat. Namun, dari prespektif manajerial, sistem Activity Based Costing tidak hanya menawarkan lebih dari sekedar informasi biaya produk yang akurat akan tetapi juga

menyediakan informasi tentang biaya dan kinerja dari aktivitas dan sumber daya serta dapat menelusuri biaya-biaya secara akurat ke objek biaya selain produk, misalnya pelanggan dan saluran distribusi. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas merupakan pendekatan perhitungan biaya yang membebankan biaya sumber daya ke objek biaya seperti produk, jasa, atau pelanggan berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya tersebut Konsep-Konsep Activity Based Costing System Activity Based Costing System (ABC) adalah suatu sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa. Activity Based Costing System menyediakan informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas adalah setiap kejadian atau kegiatan yang memicu biaya (cost driver) yakni, bertindak sebagai fator penyebab dalam pengeluaran biaya dalam organisasi. Tahapan untuk menerapkan Activity Based Costing System Tahap-tahap dalam penerapan Activity Based Costing adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas Pengidentifikasian aktivitas-aktivitas menghendaki adanya daftar jenis-jenis pekerjaan yang terdapat dalam perusahaan yang berkaitan dengan proses produksi. 2. Membebankan biaya ke aktivitas-aktivitas Setiap kali suatu aktivitas ditetapkan, maka biaya pelaksanaan aktivitas tersebut ditentukan. 3. Menentukan activity driver Langkah berikutnya adalah menentukan activity driver untuk masing-masing aktivitas yang merupakan faktor penyebab pengendali dari aktivitas-aktivitas tersebut. 4. Menentukan tarif Dalam menentukan tarif ini, total biaya dari setiap aktivitas dibagi dengan total activity driver yang digunakan untuk aktivitas tersebut 5. Membebankan biaya ke produk Langkah selanjutnya adalah mengkalikan tarif yang diperoleh untuk setiap aktivitas tersebut dengan aktivitas driver yang dikonsumsi oleh tiap-tiap jenis produk yang diproduksi kemudian membaginya dengan jumlah unit yang diproduksi untuk tiap produk. Pengertian Sekolah Pengertian sekolah pada umumnya adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran/pengetahuan. Sekolah di pimpin oleh seorang kepala sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan.

2.1 Kerangka Pemikiran Agar penelitian ini mudah di pahami maka digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut : Yayasan Pendidikan SMA Institut Indonesia Data Keuangan SPP SMA Institut Indonesia Perhitungan Sistem Tradisional Aktivitas sesuai Cost Driver Aktivitas Tingkat Unit Aktivitas Tingkat Bacth Aktivitas Tingkat Produk Aktivitas Tingkat Fasilitas Hasil perhitungan secara Tradisional Hasil perhitungan ABC System Hasil Perbandingan METODE PENELITIAN Metode Analisis Data Dalam menganalisa data yang terkumpul penulis menggunakan metode analisis deskriptif yang bertujuan untuk memahami data dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa dan menginterpretasikan data-data yang di peroleh dari SMA Institut Indonesia Semarang dengan menghitung Tarif Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dengan sistem yang digunakan sekolahan saat ini dan

membandingkan hasil perhitungan dengan metode Activity Based Costing System dengan metode yang digunakan saat ini. Tekhnik Analisis Data berikut : Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Menghitung Tarif Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) pada SMA Institut Indonesia Semarang. 2. Menghitung Tarif Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dengan menggunakan metode Activity Based Costing System. 3. Menarik kesimpulan dan memberikan saran untuk dijadikan sebagai bahan masukan bagi manajemen perusahaan. Gambaran Objek Penelitian Yayasan Pendidikan Institut Indonesia Semarang berdiri sejak tahun 1949, tepatnya tanggal 17 Agustus 1949. Yayasan Pendidikan yang dibangun oleh (alm) Bapak Soetyono Koesoewida ini berada pada Jl. Maluku No.25, Kelurahan Karang Tempel, Kecamatan Semarang Timur, Semarang. Yayasan Pendidikan Institut Indonesia Semarang berdiri berdasarkan status menurut SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 229/D/4/1974 tanggal 20 September 1974 merupakan SMA Bersubsidi dan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah No. 007/C/Kep/I.85 tanggal 17 Januari 1985 merupakan SMA Disamakan. Yayasan Pendidikan Institut Indonesia Semarang merupakan salah satu sekolah swasta untuk kalangan menengah keatas. Tentunya kegiatan belajar mengajar dari Yayasan Pendidikan Insitut Indonesia Semarang ini mempunyai sistem yang sama pada sekolah-sekolah lainnya, baik itu sekolah negeri ataupun sekolah swasta. Pada penelitian ini terfokuskan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Tabel 1 Jumlah Siswa SMA Institut Indonesia Semarang No Tingkatan Jumlah Siswa 1 X 190 2 XI 180 3 XII 167 Total 537 Sumber : Data Sekunder 2014

Tabel 2 Pengeluaran Tetap SMA Institut Indonesia Semarang No Jenis Pengeluaran Keterangan Jumlah 1 Biaya Tenaga Kerja Pegawai Tetap Guru 23 3.000.000 12 bulan 828.000.000 Karyawan 13 1.700.000 12 bulan 265.200.000 Pegawai Tidak Tetap Guru 10 25.000/jam 30 jam 12 bulan 90.000.000 Biaya Listrik 2 dan Air 12 kali setahun 72.693.000 3 Biaya Telepon dan Internet 12 kali setahun 10.366.000 4 Biaya Pengembangan SDM 1 kali setahun 35.000.000 Total Pengeluaran Tetap 2014 1.301.259.000 Sumber: Data Sekunder 2014 Tabel 3 Tarif SPP SMA Intitut Indonesia Semarang No Tingkatan Tarif SPP (Rp) 1 Kelas X 290.000 2 Kelas XI 280.000 3 Kelas XII 265.000 Sumber : Data Sekunder, 2014

Tabel 4 Penentuan Tarif SPP SMA Intitut Indonesia Semarang Pengalokasian Siswa Jumlah Yang Dialokasi Tarif SPP (Rp) SPP Dibebankan (Rp) SPP Kelas X 50% x 1.301.259.000 190 650.629.500 12 Bulan 285.363 290.000 Sumber : Data Sekunder, 2014 Tabel 5 Pengeluaran Tidak Tetap SMA Institut Indonesia Semarang No Jenis Pengeluaran Jumlah (Rp) 1 Pengadaan Perlengkapan 145.500.000 2 Kegiatan Ulangan dan Evaluasi 80.300.000 3 Kegiatan Ujian Nasional 62.660.000 4 Operasional Rutin 78.575.000 5 Perawatan Sarana dan Prasarana 350.750.000 Total Pengeluaran Tidak Tetap 717.785.000 Sumber : Data Sekunder, 2014 Tabel 6 Perhitungan Tarif DPP SMA Institut Indonesia Semarang DPP Kelas X Pengalokasian Siswa Jumlah Yang Dialokasi 100% x 717.785.000 Sumber : Data Sekunder, 2014 190 717.785.000 1 Tahun Tarif DPP (Rp) DPP Dibebankan (Rp) 3.777.815 3.800.000

Perhitungan metode Activity Based Costing Tabel 7 Biaya Tenaga Kerja No Jenis Keterangan 1 Pegawai Guru 14 3.000.000 12 Bulan 504.000.000 Tetap Karyawan 13 1.700.000 12 Bulan 93.827.760 2 Pegawai Tidak Tetap Guru 10 25.000/jam 30 jam/bulan 12 Bulan 90.000.000 TOTAL 687.827.760 Sumber : Data Sekunder 2014, Diolah No Ruang Tabel 8 Perhitungan Biaya Listrik dan Air KWH Tarif (Rp) Biaya Aktivitas (Rp) ( 4 = 3 x 2 ) 1 Kelas X1 5.300 1.352 7.165.600 2 Kelas X2 5.100 1.352 6.895.200 3 Kelas X3 5.100 1.352 6.895.200 4 Kelas X4 5.100 1.352 6.895.200 5 Kelas X5 5.100 1.352 6.895.200 6 Kelas X6 5.100 1.352 6.895.200 7 Komputer 6.700 1.352 9.058.400 8 Perpustakaan 2.600 1.352 3.515.200 9 Guru 5.800 1.352 7.841.600 10 Tata Usaha 2.800 1.352 3.785.600 11 BK 2.400 1.352 3.244.800 Total 51.100 1.352 69.087.200 Sumber : Data yang Diolah Tabel 9 Perhitungan Biaya Telepon dan Internet Jenis Menit Tarif (Rp) Biaya Aktivitas (Rp) (4 = 3 x 2) Biaya Telepon dan Internet 48.000 250 12.000.000 Sumber : Data Sekunder 2014, Diolah

Tabel 10 Perhitungan Biaya Pengembangan SDM Jenis Peserta Tarif (Rp) Biaya Aktivitas (Rp) (4 = 3 x 2) Pelatihan Soft Skill 46 700.000 32.200.000 Sumber : Data yang Diolah Tabel 11 Perhitungan Biaya Pengadaan Perlengkapan Jenis Pool Rate Jumlah Siswa Biaya Aktivitas (Rp) (4 = 2 x 3) Pengadaan Perlengkapan 270.949 190 51.480.310 Sumber : Data yang Diolah Tabel 12 Perhitungan Biaya Kegiatan Ulangan Jenis Pool Rate Siswa Biaya Aktivitas (Rp) (4 = 2 x 3) Kegiatan Ulangan 149.534 190 28.411.460 Sumber : Data yang Diolah Tabel 13 Perhitungan Biaya Ujian Nasional Jenis Pool Rate Jumlah Siswa Biaya Aktivitas (Rp) ( 4 = 2 x 3 ) Kegiatan Ujian Nasional 116.685 167 19.486.395 Sumber : Data yang Diolah

Tabel 14 Perhitungan Biaya Operasional Jenis Pool Rate Siswa Biaya Aktivitas (Rp) ( 4 = 2 x 3 ) Biaya Operasional 146.322 190 27.801.180 Sumber : Data yang Diolah Ruang Tabel 15 Perhitungan Biaya Perawatan Sarana dan Prasarana Luas Ruang (m 2 ) Presentase Biaya Perawatan (4) Total (Rp) ( 5 = 3 x 4 ) Kelas X1 64 0,0128 350.750.000 4.489.600 Kelas X2 64 0,0128 350.750.000 4.489.600 Kelas X3 64 0,0128 350.750.000 4.489.600 Kelas X4 64 0,0128 350.750.000 4.489.600 Kelas X5 64 0,0128 350.750.000 4.489.600 Kelas X6 64 0,0128 350.750.000 4.489.600 Total 384 0,0768 350.750.000 26.937.600 Sumber : Data yang Diolah Ruang Harga per meter (Rp) Tabel 16 Perhitungan Penyusutan Kelas Luas Ruang(m 2 ) Presentase (4) Harga Penyusutan Kelas (Rp) ( 5 = 2 x 4 ) Kelas X1 5.000.000 64 0,0128 64.000 Kelas X2 5.000.000 64 0,0128 64.000 Kelas X3 5.000.000 64 0,0128 64.000 Kelas X4 5.000.000 64 0,0128 64.000 Kelas X5 5.000.000 64 0,0128 64.000 Kelas X6 5.000.000 64 0,0128 64.000 Total Penyusutan Kelas 384.000 Sumber : Data Sekunder 2014, Diolah

Fasilitas Harga Satuan Tabel 17 Perhitungan Penyusutan Fasilitas Jumlah Harga Perolehan Fasilitas Umur Ekonomis Nilai Residu Penyusutan Meja Kursi Siswa 300.000 30 9.000.000 5 500.000 1.700.000 Meja Kursi Guru 600.000 1 600.000 5 100.000 100.000 Papan Tulis 200.000 2 400.000 5 40.000 72.000 AC 1.700.000 2 3.400.000 4 300.000 775.000 Pigura 40.000 6 120.000 5-48.000 Papan Info 25.000 1 25.000 5-5.000 LCD+layar 6.000.00 1 6.000.000 7 400.000 800.000 Komputer 3.000.000 1 3.000.000 5 400.000 520.000 Televisi 1.100.000 1 1.100.000 5 150.000 190.000 Total Penyusutan 4.210.000 Sumber : Data Sekunder 2014, Diolah

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tabel 18 Perhitungan Biaya dibebankan Untuk Siswa SMA Institut Indonesia Jenis Aktivitas Biaya Tenaga Kerja Biaya Listrik dan Air Biaya Telepon dan Internet Biaya Pengembangan Guru Pengadaan Perlengkapan Biaya Aktivitas (dalam 1 tahun) Biaya Dibebankan 50 % 687.827.760 343.913.880 69.087.200 34.543.600 12.000.000 6.000.000 32.200.000 16.100.000 Biaya Dibebankan 100 % 51.480.310 51.480.310 Kegiatan Ulangan 28.411.460 28.411.460 Kegiatan Ujian Nasional 19.486.395 19.486.395 Operasional Rutin 27.801.180 27.801.180 Perawatan sarana dan pra 26.937.600 26.937.600 Penyusutan Kelas 384.000 384.000 Penyusutan Fasilitas TOTAL 959.825.905 Sumber : Data yang diolah 4.210.000 4.210.000 400.557.480 158.710.945 559.268.425 Unit Tabel 19 Penentuan Tarif SPP dengan Metode Activity Based Costing (ABC) Siswa Diterima Biaya Dibebankan SPP per Tahun per Bulan SMA 190 559.268.425 46.605.702 245.293 Sumber : Data yang diolah

Tabel 20 Perbandingan Tarif SPP SPP/Bulan Total SPP yang Dibayar Siswa Konvensional (Rp) ABC (Rp) Keterangan 290.000 290.000 245.293 Overcost Rp 44.707 Sumber : Data yang diolah Berdasarkan perbandingan perhitungan Tarif SPP pada SMA Institut Indonesia Semarang antara perhitungan konvensional dengan perhitungan Activity Based Costing. Pada perhitungan tersebut didapatkan hasil sebesar Rp 44.707 yang merupakan selisih antara perhitungan biaya konvensional dengan Activity Based Costing. Hasil tersebut menunjukkan posisi Overcost atau dengan kata lain perhitungan konvensional lebih tinggi dari perhitungan dengan menggunakan Activity Based Costing. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis di SMA Institut Indonesia Semarang, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perhitungan tarif SPP dengan menggunakan metode konvensional, di peroleh tarif SPP pada SMA Institut Indonesia sebesar Rp 290.000. Penentuan tarif tersebut dihitung dengan menggunakan biaya tetap yang dikeluarkan pihak sekolahan selama satu tahun. Selain itu biaya DPP yang diperoleh dari biaya tidak tetap yang di keluarkan SMA Institut Indonesia sebesar Rp 717.785.000. Perhitungan tarif SPP dengan menggunakan metode Activity Based Costing di peroleh tarif SPP pada SMA Institut Indonesia sebesar Rp 245.293. Perhitungan tarif dengan memperhatikan segala aktivitas yang terjadi pada SMA Institut Indonesia sehingga didapatkan data yang andal. Terdapat perbedaan perhitungan yang terjadi antara harga tarif SMA Institut Indonesia dengan menggunakan metode konvensional dan dengan menggunakan metode Activity Based Costing. Keseluruhan dana yang harus dikeluarkan oleh orang tua siswa setiap bulan menurut metode yang diterapkan pada SMA Insitut Indonesia adalah sebesar Rp 290.000,00, sedangkan jika dengan metode Activity Based Costing sebesar Rp 245.293. Hasil tersebut menyimpulkan bahwa terjadi Overcost sebesar Rp 44.707. Saran Dalam hal ini, penulis hanya ingin memberikan alternatif pilihan kepada pihak manajemen SMA Institut Indonesia dalam menghitung tarif SPP yang berlaku

dikemudian hari dengan menggunakan metode Activity Based Costing. Dengan menggunakan metode Activity Based Costing, maka pembebanan tarif SPP lebih sesuai, tepat, dan detail berdasarkan aktivitas, perencanaan keuangan, dan sumber yang diperoleh sehingga kebutuhan dapat terpenuhi sesuai dengan anggaran tersedia dan jumlah konsumsi yang dilakukan. Diharapkan dengan metode Activity Based Costing pertanggungjawaban atas pengolahan dana lebih jelas dan dapat mengurangi sifat ketergantungan terhadap subsidi silang untuk memperbaiki laporan keuangan tiap unit sekolah agar mudah dievaluasi. Dengan menggunakan metode Activity Based Costing, akan terlihat detail dimana segala aktivitas yang mencerminkan segala kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh pihak sekolahan, sehingga kebutuhan tersebut tidak mengambang. Penentuan kebutuhan tersebut tentunya akan dapat meminimalisir pembengkalan dalam perencanaan anggaran dan rencana sekolah dimasa yang akan datang. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti biaya-biaya yang terjadi pada tiap tahun ajaran. Dengan kata lain, peneliti selanjutnya diharap meneliti biaya yang terjadi pada tingkatan kelas X, XI, dan XII. Selain itu peneliti selanjutnya diharap dapat memilah aktivitas yang terjadi dan sesuai pada tiap tahunnya, sehingga didapat perhitungan Activity Based Costing dapat diimplementasikan sepenuhnya. DAFTAR PUSTAKA Blocher. 2011. Manajemen Biaya (Penekanan Strategis). Salemba Empat. Jakarta Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14. Salemba Empat. Jakarta. Dunia, Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Kedua. Salemba Empat. Jakarta. Hansen dan Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Salemba Empat. Jakarta. Hongren, Charles T. 2009. Pengantar Akuntansi Manajemen. Edisi 7. Erlangga. Jakarta.

Indriantoro dan Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta. Lepar, Martha Septiyani. 2014. Penetapan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing Pada PT.Fortuna Inti Alam Di Manado Sulawesi Utara. Jurnal EMBA, Vol. 2 Nomor 2 Juni, Hal 1349-1360. Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. Putri. 2011. Analisis Penggunaan Metode Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Tarif SPP SMP-SMA Pada YPI Nasima Semarang. Jurnal EMBA, Vol.1 Nomor 3 September, Hal 454-464. Rahmaji, Danang. 2013. Penerapan Activity Based Costing System Untuk Menentukan Harga Pokok Produksi PT.Celebes Mina Pratama. Jurnal EMBA, Vol. 1 Nomor 3 September, Hal 63-73. Rotikan, Gloria S. 2013. Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT.Tropica Cocoprima. Jurnal EMBA, Vol. 1 Nomor 3 September, Hal 1019-1029. Sumilat, Zinia Th. A. 2013. Penentuan Harga Pokok Penjualan Kamar Menggunakan Activity Based Costing Pada RSU Pancaran Kasih GMIM. Junal EMBA, Vol. 1 Nomor 3 September, Hal 454-464. Tinangon, Jantje J. 2014. Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap Pada BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal EMBA, Vol. 2 Nomor 2 Juni, Hal 1448-1459. Tirtarahardja, Umar. 2008. Pengantar Pendidikan. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta.

Wijayanti, Lardin K. 2011. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing Pada UKM Torakur Di Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Jurnal Tekhnis, Vol. 8 Nomor 3 Desember, Hal 122-128.