PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MEMBACA NYARING DI KELAS II SDN 11 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO OLEH OLA HENDRIK Pembimbing I: Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd M.Pd Pembimbing II: Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd Mahasiswa Program Studi S1-PGSD UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK Ola Hendrik. 2014. Penggunaan Media Audio Visual Dalam Membaca Nyaring Di Kelas II SDN 11 Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd, M.Pd dan Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd.Permasalahan penelitian ini adalah Bagaimanakah Penggunaan Media Audio Visual Dalam Membaca Nyaring Di Kelas II SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo? penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penggunaan Media Audio Visual Dalam Membaca Nyaring Di Kelas II SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui prosedur angket, wawancara, observasi dan dokumentasi.hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual dalam membaca nyaring Di kelas II SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo mencapai rata-rata 94,32%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dalam membaca nyaring di kelas II SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo yang dilaksanakan oleh guru dikategorikan baik. Dikatakan demikian, karena tingkat kemampuan dalam menggunakan media audio visual dalam pembelajaran membaca nyaring dalam berbagai aspek yang diamati berada pada rentangan 76%-100% yang dikategorikan baik. Kata Kunci 1 : Media Audio Visual, Membaca Nyaring. 1 Ola Hendrik Penggunaan Media Audio Visual dalam Membaca Nyaring Di kelas II SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo, Sumarni Mohamad, S.Pd, M.Pd, Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd.
Menurut A.S Broto (1975:200) Membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan. Dengan demikian, membaca pada hakikatnya merupakan suatu bentuk komunikasi tulis. Adapun jenis-jenis membaca, di antaranya yaitu membaca nyaring, membaca dalam hati dan membaca teknik. Tetapi peneliti lebih memfokuskan pada jenis membaca nyaring. Membaca nyaring adalah proses melisankan sebuah tulisan dengan memperhatikan suara, intonasi, dan tekanan secara tepat, yang diikuti oleh pemahaman makna bacaan oleh pembaca dan pendengar. Sebagaimana pendapat dari Tarigan (2008:23) Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun membaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan. Membaca nyaring sering kali disebut membaca bersuara. Disebut demikian karena pembaca mengeluarkan suara secara nyaring pada saat membaca. Dalam hal ini yang perlu mendapat perhatian guru adalah lafal, intonasi dan ketepatan tanda baca serta isi bacaan itu sendiri perlu mendapat perhatian dari guru. Perhatian tersebut dapat berupa bimbingan secara teratur. Kompetensi dasar membaca nyaring di kelas II semester 2 sekolah dasar berbunyi membaca nyaring dengan indikator pembelajaran yaitu siswa mampu membaca nyaring teks sebanyak 15-20 kalimat dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat (Depdiknas, 2003:31). Indikator pembelajaran tersebut menuntut siswa dapat membaca nyaring sesuai dengan lafal dan intonasi yang tepat, tetapi pada kenyataannya siswa masih sulit untuk mencapai indikator tersebut. Hal ini disebabkan media, metode ataupun model pembelajaran yang digunakan oleh kurang tepat diterapkan pada pembelajaran membaca nyaring. Sebagai seorang guru seharusnya kreatif dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, agar pembelajaran menjadi menarik. Untuk menjadikan pembelajaran di kelas menarik, guru harus menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat yang dapat digunakan guru untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa. Salah satu media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran yaitu media audio visual. Menurut Sanjaya (2009:211-216) media audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, slide suara, dan berbagai ukuran flim.
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengadakan penelitian yang berjudul Penggunaan Media Audio Visual dalam Membaca Nyaring Di Kelas II SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Hakikat Media Menurut Rossi dan Breidle bahwa media pembelajaran merupakan seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti televisi, radio, buku, majalah, koran, dan sebagainya. Menurut Rossi, alat-alat semacam televisi dan radio digunakan untuk diprogramkan dalam pendidikan, maka merupakan media pembelajaran (dalam Sanjaya 2009:204). Hakikat Media audio visual Menurut pendapat Sanjaya (2009:211-216) bahwa media audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, slide suara, dan berbagai ukuran flim. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua. Hakikat Membaca Menurut Mansoer (2004:69) bahwa membaca adalah pekerjaan mengidentifikasi simbol-simbol dan mengasosiasikannya dengan makna, atau dengan kata lain membaca adalah proses mengidentifikasi dan komprehensi. Aspek lain yang dapat dilihat pada waktu orang membaca adalah bahasa yang digunakan dan proses komunikasi. Membaca mengandung interaksi penulis dan membaca. Membaca berarti menelusuri pesan yang disampaikan melalui sistem bahasa. Hakikat Membaca Nyaring Menurut Mulyati, dkk. (2007:4.12) dalam membaca bersuara atau membaca nyaring dalam belajar bahasa, kegiatan membaca sangat besar kontribusinya terhadap berbicara. Melalui membaca bersuara atau membaca nyaring anak belajar mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang dipelajari dengan benar. Bukan hanya belajar mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang dipelajarinya, tetapi juga belajar mengucapkan kelompok kata, kalimat, dan bahkan mengucapkan suatu wacana utuh dengan benar melakukan membaca. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca nyaring yaitu : 1) Lafal adalah suatu cara seseorang atau sekelompok orang dalam mengucapkan bunyi bahasa. Bunyi Bahasa Indonesia meliputi vokal, konsonan, diftone, gabungan konsonan. 2) Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat.
3) Menguasai tanda-tanda baca sederhana seperti: titik (.), koma (,), tanda Tanya (?), dan tanda seru (!). Dari beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan Membaca nyaring adalah proses melisankan sebuah tulisan dengan memperhatikan suara, intonasi dan tekanan yang tepat. Yang diikuti oleh pemahaman makna bacaan oleh pembaca. Membaca nyaring merupakan aktifitas antara guru dan murid atau pembaca dengan pendengar untuk bersama-sama memahami makna suatu bacaan. Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan bersuara dengan memperhatikan struktur kata dan kalimat, lafal, intonasi dan jeda. METODE PENELITIAN Penetapan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di sekolah dasar negeri 11 Limboto Barat berlokasi di Jalan Amal Modjo Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Sekolah terletak di dusun IV Buhutayadu di bagian timur, berbatasan dengan rumah kepala desa ombulo dan mesjid Asyuhada di sebelah barat, di bagian utara terdapat rumah warga dan sebelah selatan terdapat rumah warga atau rumah Kadus IV Buhutayadu. Sekolah ini dibangun sejak tahun 1957 dengan luas areal lahan 2160 m 2. Ruangan yang dimiliki saat ini terdiri atas 6 ruang kelas, 1 ruang dewan guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang UKS, 1 ruang Komputer, dan 1 ruang perpustakaan. Bangunan permanen lain yang dimiliki seperti 2 buah perumahan guru, 4 buah wc 2 untuk siswa, 2 untuk guru. Halaman tersedia dengan luas areal 1223 m 2. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis deskriptif yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang sudah terkumpul sebagaimana adanya. Sugiono (2013:207) Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian satu variabel yang diteliti adalah Penggunaan Media Audio Visual dalam Membaca Nyaring Di Kelas II SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo Populasi dan Sampel Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang mempunyai karakterisrik tertentu dan terdiri atas, obyek atau subyek yang ditentukan oleh peneliti. Sugiono (2013: 117). Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu 27 orang siswa kelas II SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Sampel Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah menggunakan sampling jenuh sebagai teknik sampling. Di mana sampling jenuh ini merupakan teknik untuk
menentukan sampel apabila yang digunakan sebagai sampel adalah seluruh anggota populasi adalah 27 orang siswa kelas II. Sugiono (2013: 124) Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Angket Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan agar memperoleh informasi dari responden. Arikunto (2006:151). Responden yang dimaksud yaitu sisiwa kelas II yang berjumlah 27 orang siswa itu sendiri dengan maksud mempermudah untuk memperoleh data tentang Penggunaan Media Audio Visual dalam Membaca Nyaring Di Kelas II SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara terstruktur, wawancara yang akan dilakukan bersama guru kelas II SDN 11 Limboto Barat, seperti halnya angket yang terdiri dari serentetan pertanyaan dimana pewawancara tinggal memberi tanda cek () pada pilihan jawaban yang telah disiapkan. Arikunto (2006:155). Observasi Observasi merupakan pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra atau disebut juga dengan pengamatan langsung pada proses pembelajaran guru dengan menggunakan media audio visual dalam membaca nyaring. Arikunto (2006:156). Dokumentasi Dokumentasi yaitu berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dan dokumen lainnya. Arikunto (2006:158). Tujuan digunakan metode ini untuk memperoleh data secara jelas dan konkret tentang Penggunaan Media Audio Visual dalam Membaca Nyaring Di Kelas II. Analisis Data Analisis distribusi frekuensi relatif. Mahfoedz (dalam skripsi Cindrawaty Musa 3013:21) dengan rumus sebagai berikut: = 100% Keterangan : p = Persentase capaian responden f = Frekuensi N = Jumlah frekuensi/banyaknya responden 100 = Bilangan tetap = Sr Smin x 100 R ( Arikunto 2010:234 dalam humokor 2014:27)
Keterangan : P Sr Smin R = Persentase = Skor Indikator/ Responden = Skor minimal yang mungkin dicapai = Selesih antara skor maksimal dengan skor minimal Deskripsi Hasil Penelitian Hasil Angket Berdasarkan hasil angket siswa dapat dilihat bahwa penggunaan media audio visual dalam membaca nyaring pada kelas II di SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dari keseluruhan indikator memperoleh hasil 90,11% dengan klasifikasi baik. hal ini terlihat dari tiap indikator yaitu penggunaan media audio visual diperoleh hasil 89,70%, dan membaca nyaring memperoleh hasil 90,53%. Dikatakan demikian karena kemampuan siswa berada pada rentangan 76%-100% yang dikategorikan baik. Hasil Wawancara Guru Dapat diperoleh akumulasi hasil wawancara secara keseluruhan terhadap guru berdasarkan aspek yang dinilai menunjukkan hasil persentase rata-rata 100% dengan kategori baik. Dikatakan demikian, karena kemampuan guru berada pada rentangan 76%-100% yang dikategorikan baik. Hasil Observasi Dari tabel di atas dapat diketahui kemampuan guru secara keseluruhan terhadap penggunaan media audio visual dalam membaca nyaring berdasarkan hasil observasi menunjukkan persentase rata-rata 92,85% dengan kategori baik. Dikatakan demikian, karena kemampuan guru berada pada rentangan 76%-100% yang dikategorikan baik. Pembahasan Dari tabel di atas, dapat dilihat kemampuan guru dalam penggunaan media audio visual pembelajaran membaca nyaring, berdasrkan hasil angket, wawancara dan observasi mencapai persentase rata-rata 94,32% dengan kategori baik. Kesimpulan Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dalam membaca nyaring pada kelas II di SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo yang dilaksnakan dikategorikan baik. Saran Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan media audio visual dalam membaca nyaring di kelas II SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo, maka disarankan sebagai berikut :
Dari pihak kepala sekolah SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo hendaknya sosialisasi mengenai mata pelajaran Bahasa Indonesia kepada guru perlu ditingkatkan baik melalui penataran, pelatihan-pelatihan, atau seminar-seminar tentang pelaksanaan pembelajaran. Seorang guru harus lebih mengetahui karakter siswa, sehingga penerapan metode ataupun strategi belajar dapat terlaksana efektif. Terutama pada kelas rendah yang membutuhkan manajemen kelas yang tepat. Siswa harus lebih memperhatikan penjelasan dari guru ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, agar siswa mampu memahami materi yang sedang diajarkan guru. Keberhasilan pembelajaran membaca nyaring sangat ditentukan oleh beberapa pihak seperti kepala sekolah, guru, dan siswa. Guru harus melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun dalam RPP agar pembelajaran berjalan secara optimal DAFTAR PUSTAKA Abbdurahman, Mulyono, 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakatra. Penerbit Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta. Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Mulyati, Yeti. dkk. 2007. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta. Penerbit Universitas Terbuka. Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca disekolah Dasar. Jakarta. PT bumi aksara. Rosdiana, Yusi. 2008. Bahasa Dan Sastra Indinesia SD. Jakarta. Penerbit Universitas Terbuka. Sadiman, S. Arief. dkk, 2007. Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta. Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Santosa, Puji, dkk. 2011. Materi Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta. Penerbit Universitas Terbuka. Sugiyono. 2013.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. W, Anitah, Sri, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta. Penerbit Universitas Terbuka.
Wina, Sanjaya. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta. Penerbit Kencana. Tarigan, Guntur, Henry. 2008. Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung. Penerbit Angkas