Peningkatan Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital melalui Metode Penugasan pada siswa Kelas V SDN Inti Tondo Palu

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS II SDN 7 BALAESANG

Catatan: J.P. van Bruggen H. van der Giessen Otto von Bismarck Vasco da Gama

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

THE ANALYSIS OF THE USE OF CAPITAL LETTERS ON THE ESSAY DESCRIPTION FIFTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 1 PEKANBARU

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

THE ANALYSIS OF THE UNDERSTANDING OF GRADE 5 STUDENTS OF SD NEGERI 136 PEKANBARU IN USING CAPITAL LETTERS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

Joyful Learning Journal

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Kata kunci: metode, question student have, kooperatif, pembelajaran, IPS

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN

PENERAPAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN SISWA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MELALUI METODE DEMONSTRASI LANGSUNG PADA SISWAKELAS VIIA SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENGGUNAAN METODE SAS DENGAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SURAT RESMI DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Joyful Learning Journal

Pendahuluan. Kharisma et all, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS DI SMK

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

Petunjuk: Pilih satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada A, B, C, D atau E pada lembar jawaban!

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES PADA SISWA KELAS V SDN TAWANG 02 TAHUN 2013 SKRIPSI

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2013

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

Joyful Learning Journal

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Peningkatan Kemampuan Siswa Menggunakan Huruf Kapital Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 1 Sidole

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENERAPAN TEKNIK GUIDED NOTE TAKING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS DRAMA. Andriani * ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang peningkatan pemahaman siswa tentang materi peristiwa proklamasi

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Key Words: map board media, social science learning achievement, ethnic and culture diversity in Indonesia

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Joyful Learning Journal

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN KOTAK KATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 6. EYDLatihan Soal 6.1

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016 KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

Transkripsi:

1 Peningkatan Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital melalui Metode Penugasan pada siswa Kelas V SDN Inti Tondo Palu 1* Ulfah 1* Dosen FKIP, Universitas Tadulako Abstract The problem in this research was whether the application of assignment method can improve the fifth grade students ability using the capital letters at SDN Inti Tondo Palu? The study aimed to improve the fifth grade students ability using the capital letters through the assignment method at SDN Inti Tondo Palu. The researh methodology used a descriptive method by applying the class action research with phases of planning, action, observation and reflection. The data collection technique was conducted by using observation and evaluation, while data analysis method through formulation of the classical and individual completeness as well as determine the students average score in each cycle. The results showed the average score of 6,07 was obtained in the first cycle and the average score of 9 was obtained in the second cycle. As a result the research was considered succeeded. Keywords: The Capital Letters Usage Ability, Assignment Method Abstrak Permasalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode penugasan dapat meningkatkan kemampuan menggunakan huruf kapital pada siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu? Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan menggunakan huruf kapital dengan menerapkan metode penugasan pada siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu. Metode penelitian, metode deskriptif dengan jenis penelitian tindakan kelas melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan evaluasi sedangkan teknik analisis data yakni menggunakan rumus mencari ketuntasan klasikal dan ketuntasan individual dan menentukan nilai rata-rata siswa setiap siklus. Hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil pada siklus satu, yakni nilai rata-rata siswa 6, 07 Sedangkan hasil pada siklus dua diperoleh nilai rata-rata siswa, yakni 9. Hasil penelitian ini dinyatakan berhasil. Kata Kunci: Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital, Metode Penugasan PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa ditujukan untuk meningkatkan kemampuan, pemahaman, dan penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis. Sesuai pedoman GBPP, pengajaran bahasa Indonesia pada sekolah dasar dilaksanakan secara terpadu dimaksudkan agar siswa sekaligus mampu memahami aspek-aspek keterampilan berbahasa. Terampil berbahasa berarti terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis.

2 Tujuan khusus pengajaran bahasa dan sastra Indonesia mencakup tiga komponen. (1) kebahasaan, kajiannya meliputi ejaan dan tanda baca, struktur bahasa, kosakata, paragraf, dan wacana, (2) pemahaman kajiannya meliputi aspek keterampilan berbahasa reseptif, yakni mendengarkan, membaca, dan mengapresiasi sastra, (3) penggunaan kajiannya meliputi aspek keterampilan berbahasa produktif, yaitu berbicara dan menulis. Kemampuan memahami penggunaan huruf capital berarti memahami kapan dan di mana digunakan huruf kapital dalam sistem ejaan bahasa tulis. Hasil pengamatan di kelas pembelajaran penggunaan huruf kapital pada siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu masih rendah karena ketika guru bertanya dan memberikan tugas mengenai materi huruf kapital, dari 14 siswa hanya sekitar 40% yang memiliki kemampuan menggunakan huruf kapital. Berdasarkan pemikiran di atas, penulis melakukan penelitian tindakan kelas yang dengan judul Peningkatan Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital pada Siswa Kelas V SDN Inti Tondo Palu melalui Metode Penugasan. Adapun alasan penulis memilih metode penugasan ini adalah dengan mengasumsikan bahwa melalui metode ini dapat mencari informasi tentang pengalaman dan hasil belajar yang diperoleh siswa yang dapat dijadikan sebagai dasar penilaian dan patokan dalam membelajarkan siswa kembali, sehingga dapat meningkatkan kemampuan belajarnya. Apabila penerapan metode penugasan mendapat respon dari berbagai tingkat sekolah akan lebih utuh dan memberikan manfaat yang lebih baik karena pengajaran melalui metode penugasan ini menawarkan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dan kreatif. Mengingat pentingnya pengajaran kebahasaan dalam ragam bahasa tulis, khususnya penggunaan huruf kapital melalui metode penugasan bagi siswa, maka diharapkan guru dapat kreaktif dalam menghubungkan pengetahuan dalam keseharian dalam hal ini, guru dituntut lebih banyak berurusan dengan strategi dan memberi informasi. Sesuai dengan komponen yang dikemukakan di atas pengajaran kebahasaan dimaksudkan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang pemahaman dan penggunaan dalam bidang kebahasaan khususnya penggunaan huruf kapital pada siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu yang terdiri atas 15 penggunaan huruf kapital dalam bahasa Indonesia. Namun, dari 15 kategori hanya lima kategori yang diujikan, yakni 1) huruf kapital digunakan pada penulisan huruf pertama di awal kalimat, 2) huruf kapital digunakan pada penulisan nama orang, 3) huruf kapital digunakan pada penulisan nama daerah atau tempat, 4) Huruf kapital digunakan pada penulisan nama hari besar, dan 5) huruf

3 kapital digunakan pada penulisan nama Tuhan. Ruang Lingkup Penggunaan Huruf Kapital Keterampilan berbahasa mencakup empat segi yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan tersebut berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya, sehingga untuk memperoleh keterampilan berbahasa biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur, mula-mula pada masa kecil kita belajar membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan menurut Dawson (dalam Tarigan, 1990:27). Berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan pemakaian huruf kapital terdiri atas: 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat. Misalnya: Siapa yang bilang?, Dia merokok!, dan Apa maksudnya? 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang Misalnya : Dewi Sartika, Amir Hamzah 3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan Kitab Suci ternasuk kata Gusti untuk Tuhan. Misalnya: Allah, Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Hindu, Islam, Kristen, Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-nya, Kepada-Mulah aku berlindung. 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah Misalnya: Tahun Hijriah, Bulan Agustus bulan Maulid, hari Jumat, hari Lebaran, Perang Candu, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama. Misalnya: Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanyaperlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia. 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya: Asia Tenggara, Bukit Barisan, Danau Toba, Gunung Tangkuban Perahu, Jalan Sudirman. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur utama diri. Misalnya: Berlayar ke teluk Mandi di kali

4 Menyebrangi selat Pergi ke arah tenggara Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis Misalnya: Garam inggris Gula jawa Kacang bogor Pisang ambon 6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung Misalnya : Kakak bertanya, Kapan kita pulang? Kemarin engkau terlambat katanya Ibu menasihatkan, berhati-hati, Nak! 7. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang diikuti nama orang Misalnya: Raja Hayam Wuruk Nabi Muhamad Haji Ahmad Fadilah Sultan Bolkiah 8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi atau nama tempat Misalnya: Wakil Presiden Yusuf Kalla, Perdana Menteri Nehru, Profesor Supomo, Laksamana Muda Udara Husein, Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian, Gubernur Sulawesih Tengah 9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, bahasa dan nama kota Misalnya: Bangsa Indonesia, Suku Jawa, Kota Bogor Huruf kapital tidak dipakai dengan huruf pertama bangsa, suku, dan bahasa sebagai bentuk dasar kata turunan Misalnya: Mengindonesiakan kata asing Keinggris-inggrisan

5 10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama Negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan Misalnya : Republik Indonesia, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Departemen Pendidikan Nasional, Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2008 Huruf kapital tidak dipakai sebagau huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan serta nama dokumen resmi Misalnya: Menjadi sebuah republik Beberapa badan hokum Kerja sama antara pemerintah dan rakyat Menurut undang-undang yang berlaku 11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama gelar, gelar dan sapaan Misalnya: Prof. (Profesor) Sdr. (Saudara) Ny. (Nyonya) 12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan serta dokumen resmi. Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Rencana Undang-Undang Kepegaiwan 13. Hurif kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar judul karangan kecuali kata seperti : di, ke, dan, dari, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Saya telah membawa buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma Bacalah majalah bahasa dan sastra Dia adalah agen surat kabar sinar pembangunan Ia menyelesaikan makalah asas-asas hukum perdata

6 14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti Bapak, ibu, saudara, kakek, adik, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacauan. Misalnya: Kapan Bapak Berangkat? Tanya Tono Adik bertanya, itu apa BU? Surat saudara sudah saya terimah Besok paman akan datang Mereka pergi ke rumah pa camat Para ibu mengunjungi ibu hasan Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacauan dan penyapaan. Misalnya: Kita harus menghormati bapak dan ibu kita Semua kakak dan adik sudah berkeluarga 15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti anda. Misalnya : Sudahkah Anda Tahu? Pengertian Metode Penugasan Surat Anda telah kami terima Apakah Anda datang ke pestaku? Apakah Anda seorang kondektur? Metode penugasan menjadi salah satu cara penyampaian pengajaran yang dirancang untuk peserta didik agar bersemangat untuk menarik dan menemukan sendiri jawaban-jawaban atas tugas yang diberikan guru. Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditanda tangani dengan adanya tugas guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok. (Mulyani Sumantri. 2001 : 130). Selain itu, pengertian metode penugasan ini dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan sebutan pekerjaan rumah. Namun, sesungguhnya metode penugasan ini mempunyai defenisi yang lebih luas yang bukan hanya semata sebagai pekerjaan rumah bagi siswa, tetapi merupakan suatu tugas dan kewajiban yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk diselesaikan dan dipertanggungjawabkan. Metode penugasan ini merupakan suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh siswa di sekolah, di perpustakaan, di rumah atau di tempat-tempat lain yang kiranya dapat menunjang terselesaikannya tugas yang dibebankan kepadanya.

7 Metode ini bertujuan agar siswa lebih aktif dalam mendalami pelajaran dan memiliki keterampilan tertentu. Pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan kemudian siswa harus mempertanggungjawabkan atau melaporkan hasil tugas tersebut. Tugas yang diberikan guru dapat berupa masalah yang harus dipecahkan dan prosedurnya tidak diberitahukan.metode ini berbeda dengan Pekerjaan Rumah (PR). PR merupakan tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk dikerjakan di rumah sedangkan metode penugasan tidak harus dikerjakan di rumah melainkan dapat dikerjakan di laboraturium, perpustakaan atau tempat lain yang berhubungan dengan materi pelajaran yang diberikan. Metode penugasan ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, merangsang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Kekurangan metode ini terletak pada sulitnya mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri. http://fadilah.student.fkip.uns.ac.id/tugas-sbm/bu-uut/metode-pembelajaran/ Peranan metode penugasan dalam peningkatan hasil belajar adalah agar siswa memperoleh hasil belajar yang mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama mengerjakan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi, (Darmanto,1987:12). Hal ini terjadi disebabkan siswa mendalami situasi atau pengalaman yang berbeda disaat menghadapi masalah-masalah baru. Di samping itu, untuk memperoleh pengetahuan melalui tugas-tugas tertentu akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan siswa di sekolah. Oleh karena itu, melalui kegiatan melaksanakan tugas, siswa aktif belajar dan merasa terangsang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani bertanggung jawab sendiri. Selanjutnya, metode penugasan ini pada umunya ditandai dengan adanya suatu pembahasan pertanyaan dan jawaban dalam hal ini guru mengajukan pertanyaan dan para siswa menyediakan sejumlah jawaban berdasarkan sebuah buku teks atau penyajian pendek oleh guru sebelum pemberian tugas. Dengan demikian, setelah memahami batasan metode penugasan seperti di atas, ada hal-hal yang hendaknya diketahui oleh guru sebagai berikut: 1.Tugas dapat diajukan kepada siswa secara perorangan, kelompok atau klasikal.

8 2. Tugas dapat diselesaikan di sekolah (kelas) atau di perpustakaan dan di luar sekolah (rumah). 3. Tugas ditujukan untuk meninjau pelajaran yang baru, mengingat pelajaran yang telah diberikan, menyelesaikan latihan-latihan pelajaran, mengumpulkan informasi atau data-data yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan tugas pada mata pelajaran atau pokok bahasan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa semua bentuk metode yang digunakan dalam pembelajaran bukanlah suatu tujuan, melainkan suatu cara atau strategi dalam mentransfer atau mengalihkan suatu konsep atau ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Demikian pula halnya dengan metode penugasan, merupakan salah satu strategi dalam pembelajaran, karena melalui metode penugasan akan semakin melatih dan mengasah pemikiran siswa yang tentu saja dampak positifnya ke arah perbaikan tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran. Alasan Penggunaan Metode Penugasan Setelah tanya jawab atau ceramah diketahui bahan-bahan yang perlu mendapatkan penekanan dan harus dikuasai peserta didik, guru memberikan tugas dengan alasan agar peserta didik dapat belajar sendiri atau berkelompok mencari penngayaannya atau sebagai tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya. (Mulyani Sumantri. 2001: 130 131). Kekuatan dan Keterbatasan Metode Penugasan Kekuatan dari penggunaan metode penugasan ini adalah: 1. Membuat peserta didik aktif belajar. 2. Merangsang peserta didik belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru maupun pada saat jauh dari guru didalam sekolah maupun di luar sekolah. 3. Mengembangkan kemandirian peserta didik. 4. Lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas tentang apa yang dipelajari. 5. Membina kebiasaan peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi. 6. Membuat peserta didik bergairah belajar karena dapat dilakukan dengan bervariasi. 7. Mengembangkan kreativitas peserta didik. 8. Mengembangkan kreativitas peserta didik.

9 Adapun keterbatasan metode penugasan adalah : 1. Sulit mengontrol peserta didik apakah belajar sendiri atau dikenakan orang lain. 2. Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu peserta didik. 3. Tugas yang monoton dapat membosankan peserta didik. 4. Tugas yang banyak dan sering, dapat membuat beban dan keluhan peserta didik. 5. Tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu atau peserta didik yang rajin dan pintar. (Mulyani Sumantri: 2001 : 131 132) METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Pada siklus pertama dilakukan untuk menggunakan tingkat kemampuan siswa dalam menggunakan huruf kapital. Pada siklus kedua akan diberikan lagi evaluasi. Namun, bila target yang dicapai tidak memuaskan, akan dilanjutkan pada siklus kedua. Adapun pelaksanaan rencana penelitian yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. a. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan merupakan langkah awal pra pelaksanaan tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini yaitu: 1. Membuat skenario pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang berhubungan dengan penggunaan huruf kapital dengan menggunakan metode penugasan. 2. Membuat lembar observasi untuk melihat begaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika metode penugasan diterapkan untuk meningkatkan kemampuan siswa. 3. Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka peningkatan kemampuan siswa menggunakan huruf kapital. 4. Merancang alat evaluasi untuk mengukur tingkat kemampuan siswa baik evaluasi proses maupun hasil. b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan tindakan pembelajaran kemampuan siswa dalam menggunakan huruf kapital di kelas V SDN Inti Tondo Palu dengan rancangan pembelajaran berupa desain pembelajaran yang telah dibuat. Tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan secara bersiklus. Setiap siklusnya dijalani dengan satu kali pertemuan.

10 Apabila hasil tes dan kemampuan siswa dalam menggunakan huruf kapital pada siklus pertama belum berhasil maka dilakukan tindakan kedua yaitu dengan cara mengulang kembali kegiatan belajar mengajar seperti pada siklus pertama dengan memperbaiki kekurangan yang diperoleh dari hasil penilaian siswa dan guru. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan evaluasi. Observasi dilakukan saat tindakan berlangsung di kelas. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan evaluasi dilakukan diakhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggunakan huruf kapitar setelah dilakukan metode penugasan. Teknik Analisis Data Data yang dikumpulkan akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data dilakukan oleh guru (peneliti) terhadap subyek yang diteliti, adapun cara menganalisis data dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Nilai Individu = Jumlah skor perolehan siswa masing-masing soal M= Fx N Keterangan : M = Nilai rata-rata siswa Fx = Penjumlahan antara frekuensi nilai siswa dan nilai siswa N = Jumlah siswa HASIL PENELITIAN Adapun data yang diambil sebagai hasil penelitian, yaitu data hasil observasi guru dan observasi kegiatan siswa. Data hasil observasi guru NP (Nilai Persentase) = Jumlah setiap skor x 100 % Jumlah seluruh skor Adapun hasil persentase setiap penilaian berdasarkan rumus di atas sebagai berikut: 1. NP = 2 23 x 100 = 9 % 2. NP = 10 x 100 = 43 % 23 3. NP = 11 x 100 = 48 % 23 Dari persentase di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam kegiatan belajar mengajar masih perlu ditingkatkan karena hasil yang diinginkan belum tercapai.

11 Data Hasil Observasi Proses Kegiatan Belajar Siswa Observasi ini dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, tujuannya untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu dalam menggunakan huruf kapital dalam ragam tulisan melalui metode penugasan, penilaian dalam kegiatan ini melalui penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui tingkat partisipasi dan motivasi siswa dalam belajar, beberapa aspek penilaian proses tersebut meliputi keaktifan siswa bertanya, menjawab pertanyaan, kesungguhan mengerjakan tugas, kemampuan berpartisipasi dan mengerjakan tugas kelompok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel lembar penilaian proses sebagai berikut: Hasil Penelitian Siklus I Data yang diperoleh berdasarkan hasil penilaian kemampuan menggunakan huruf kapital siswa pada saat pemberian tugas di kelas. Adapun hasil kemampuan menggunakan huruf kapital siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu terdapat dalam tabel 1 berikut ini: Hasil persentase nilai tersebut selanjutnya disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, sebagai perolehan hasil kemampuan menggunakan huruf kapital melalui metode penugasan pada siswa kelas V SDN Inti tondo Palu diolah dengan rumus di bawah ini: Mean (M) = F. X N Tabel 1 Hasil Perolehan kemampuan Menggunakan Huruf kapital Menggunakan Metode penugasan pada Siswa Kelas V SDN Inti Tondo Palu. No Nilai Frekuensi F. X Ket 1 9 1 9 2 8 1 8 3 7 2 14 4 6 4 24 5 5 6 30 Jumlah N= 14 85 Dari distribusi nilai siswa tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: Mean (M) = F. X N Diketahui M = Nilai rata-rata F.X = Frekuensi N = Jumlah sampel M = 85/14 = 6,07

12 Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 6,07 diketahui bahwa pembelajaran keterampilan menulis menggunakan huruf kapital melalui metode penugasan pada siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu dapat dikategorikan berhasil. Namun, perlu ditingkatkan karena belum sesuai dengan hasil yang diharapkan. Hasil Penelitian Siklus II Berdasarkan hasil yang diperoleh pada sikklus dua kemampuan siswa menggunakan huruf kapital belum mencapai target yang diinginkan. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan tindakan selanjutnya pada siklus kedua untuk memperoleh hasil kemampuan yang diharapkan. Adapun data yang diperoleh berdasarkan kemampuan menggunakan huruf kapital siswa dengan tepat dapat dipaparkan dalam tabel 2 berikut: Tabel 2 Hasil Perolehan Kemampuan Menggunakan Huruf Kpital Menggunakan Metode Penugasan pada siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu. No Nilai Frekuensi F. X Ket 1 10 4 40 2 9 6 54 3 8 4 32 Jumlah N=14 126 Dari distribusi nilai siswa tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: Mean (M) = F. X N Diketahui M = Nilai rata-rata F.X = Frekuensi N = Jumlah sampel M = 126/14 = 9 Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yang mencapai 9 dapat dinyatakan bahwa pembelajaran keterampilan menulis menggunakan huruf kapital melalui metode penugasan pada siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu dapat dikategorikan berhasil karena hasil yang diharapkan telah tercapai. Dengan tercapainya kriteria keberhasilan, hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat diterima. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil pada siklus satu, yakni diperoleh nilai rata-rata 6, 07. Hasil pada siklus satu belum mencapai target yang ditentukan dengan nilai rata-rata 6,5. Oleh karena itu, dilakukan siklus dua dengan perolehan nilai rata-rata siswa sebesar 9. Berdasarkan hasil perolehan pada siklus dua,

13 peneltian ini dinyatakan berhasil dalam meningkatkan kemampuan menggunakan huruf kapilal dengan menerapkan metode penugasan pada siswa kelas V SDN Inti Tondo Palu DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi I ). Yogyakarta : Rineka Cipta. Bambang. 1983. Tata Bahasa Indonesia Baku. Jakarta : Nusa Indah. Chaer, A. 1998. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta Depdikbud. 1981. Buku Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Proyek Pengadaan Buku Pelajaran, Perpustakaan, Keterampilan SLU. Hadi. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia. H. B., Usman, dkk. 2003. Pedoman Penyusunan dan Penilaian Karya Ilmiah. Palu :Departemen Pendidikan Nasional Universitas Tadulako Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Geras, Gorys. 1991. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta : Grasindo. Margono, S. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Subana, M. Sudrajat. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Setia. Muhsetyo, Gatot dkk., 2011. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PT Raja Grafindo. Sumiati. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Suryabrata. 2004. Rahasia Melejitkan daya Ingat. Jakarta: PT Pindo Deli. Wardhani, IGAK, Dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.