UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun oleh : RETNO SANTORO MELYANNY SITOHANG INDAH SEPTIANY DWITARETNANI DIMAZ PRASETYO

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH 2006/2007 BAB X KONSOLIDASI 1 REFERENSI

MEKANIKA TANAH KEMAMPUMAMPATAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

KONSOLIDASI (ASTM D )

MEKANIKA TANAH SOIL SETTLEMENT/ PENURUNAN TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

KONSOLIDASI. Konsolidasi.??? 11/3/2016

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang

UJI KONSOLIDASI CONSTANT RATE OF STRAIN DENGAN BACK PRESSURE PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH BATUNUNGGAL (BANDUNG SELATAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TRIAXIAL UU (UNCONSOLIDATED UNDRAINED) ASTM D

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

PENGUJIAN KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST)

STUDI PARAMETER UJI KONSOLIDASI MENGGUNAKAN SEL ROWE DAN UJI KONSOLIDASI KONVENSIONAL TANAH DAERAH BANDUNG (012G)

Tabel 1.1 Flowchart Pengerjaan Tugas Akhir

UNCONFINED COMPRESSION TEST (UCT) ASTM D

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH MODUL 10 KONSOLIDASI

I. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa

UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) ASTM D1883

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa

TEORI TERZAGHI KO K N O S N O S L O I L DA D S A I S SA S T A U T U DI D ME M N E S N I S

Soil Compressibility and Consolidation Settlement

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

IX. UJI TEKAN BEBAS (ASTM D )

STUDI PENGARUH BAHAN VIENISON SB TERHADAP INDEKS PEMAMPATAN (C C ) dan KOEFISIEN KONSOLIDASI (C V ) PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG

GESER LANGSUNG (ASTM D

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & LANDASAN TEORI

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D

Rekayasa Fondasi 1. Penurunan Fondasi Dangkal. Laurencis, ST., MT. Modul ke: Fakultas TEKNIK PERENCANAAN & DESAIN. Program Studi Teknik Sipil

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

MODUL 4 (MEKANIKA TANAH II) Penurunan Konsolidasi Tanah Consolidation Settlement

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJI BERAT ISI DAN KADAR AIR TANAH ASTM C-29 DAN ASTM D

Karakteristik Kuat Geser Puncak, Kuat Geser Sisa dan Konsolidasi dari Tanah Lempung Sekitar Bandung Utara

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

TRIAKSIAL PADA KONDISI UNCONSOLIDATED-UNDRAINED (ASTM D (1999))

UJI BATAS BATAS ATTERBERG ASTM D

DATA HASIL PENGUJIAN Laboratorium. Lampiran A

UJI KUAT GESER LANGSUNG TANAH

UJI KOMPAKSI ASTM D698 DAN ASTM D1557

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa Pasir

Metode uji kuat geser langsung tanah tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase

PERCEPATAN PENURUNAN TANAH DENGAN METODA ELEKTROKINETIK, BAHAN IJUK DAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI DRAINASI VERTIKAL

STUDI PERBANDINGAN SAND DRAIN DAN IJUK DIBUNGKUS GONI SEBAGAI VERTIKAL DRAIN

PERBANDINGAN PENURUNAN KONSOLIDASI. Hanny Tangkudung ABSTRAK

METODE PENELITIAN. daerah Rawa Sragi, Lampung Timur. Lokasi pengujian dan pengambilan. sampel tanah dapat dilihat pada Gambar 5

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

Mata kuliah MEKANIKA TANAH Dr. Ir. Erizal, MAgr.

I. PENDAHULUAN. yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke dalam tanah

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsolidasi merupakan keluarnya air dari dalam pori yang menyebabkan

BAB III METODE PENELITIAN

Cara uji pengukuran potensi keruntuhan tanah di laboratorium

PENGARUH TEBAL LAPISAN TANAH KOHESIF TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI PRIMER AKIBAT TIMBUNAN ABSTRAK

PENGARUH BENTUK DASAR MODEL PONDASI DANGKAL TERHADAP KAPASITAS DUKUNGNYA PADA TANAH PASIR DENGAN DERAJAT KEPADATAN TERTENTU (STUDI LABORATORIUM)

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... ABSTRACT...

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang berasal dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

KASUS DILAPANGAN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES KONSOLIDASI PENURUNAN PENURUNAN AKIBAT KONSOLIDASI PENURUNAN AKIBAT PERUBAHAN BENTUK TANAH

I. PENDAHULUAN. beban akibat konstruksi di atasnya, maka diperlukan perencanaan yang

METODOLOGI PENELITIAN. berasal dari Desa Karang Anyar, Lampung Selatan. Tanah yang digunakan

PENGARUH BAHAN CAMPURAN ARANG TEMPURUNG TERHADAP KONSOLIDASI SEKUNDER PADA LEMPUNG EKSPANSIF

Pengaruh Derajat Kejenuhan Terhadap Kuat Geser Tanah (Studi Kasus : di Sekitar Jalan Raya Manado-Tomohon)

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

CBR LABORATORIUM (ASTM D )

BAB 3 METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Dalam pembangunan konstruksi sipil, tanah mempunyai peranan yang sangat

BAB IV METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah : Dalam penelitian ini tanah yang digunakan adalah tanah berbutir halus

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG YANG DITAMBAHKAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBGRADE JALAN. (Studi Kasus: Desa Carangsari - Petang - Badung)

TINJAUAN JARAK PENGAMBILAN SAMPEL PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DARI Ds. JONO Kec. TANON Kab. SRAGEN YANG DISTABILISASI DENGAN KOLOM PASIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

INFO TEKNIK Volume 9 No. 2, Desember 2008 ( )

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III LANDASAN TEORI. Boussinesq. Caranya dengan membuat garis penyebaran beban 2V : 1H (2 vertikal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOMPOSISI TANAH. Komposisi Tanah 2/25/2017. Tanah terdiri dari dua atau tiga fase, yaitu: Butiran padat Air Udara MEKANIKA TANAH I

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

VI. Konsolidasi ( Lanjutan )

BAB III DATA PERENCANAAN

LABORATORIUM UJI BAHA JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

TINJAUAN KUAT DUKUNG, POTENSI KEMBANG SUSUT, DAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG PEDAN KLATEN. Abstraksi

PERCEPATAN PENURUNAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI DRAINASE VERTIKAL

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP PARAMETER KONSOLIDASI

V. BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH

DAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

Praktikum 3 : CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO)

KORELASI KAPASITAS DUKUNG MODEL PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR DENGAN LUAS PERKUATAN GEOTEKSTIL (STUDI LABORATORIUM) Muhammad. Riza.

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

NAMA PRAKTIKAN : Genta Dewolono Grace Helen Y. T Muh. Akram Ramadan KELOMPOK : R 11 TANGGAL PRAKTIKUM : 17 Maret 2016

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

Transkripsi:

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435 1. LINGKUP Uji konsolidasi dilakukan pada tanah lempung atau lanau yang jenuh air berdasarkan teori Terzaghi. Khusus untuk tanah ekspansif dan tanah organik, maka tidak termasuk dalam lingkup pengujian ini. 2. DEFINISI Konsolidasi adalah proses dimana tanah yang jenuh air mengalami kompresi akibat beban dalam suatu periode waktu tertentu, dimana kompresi berlangsung akibat pengaliran air keluar dari poripori tanah. Tekanan air pori ekses adalah tekanan air pori tanah akibat pemberian beban seketika. Dengan mengalirnya air dari pori-pori tanah, tekanan air pori ekses ini akan menurun secara berangsur-angsur, peristiwa ini disebut disipasi tekanan air pori. Derajat konsolidasi adalah rasio antara tekanan air pori yang menurun setelah beberapa waktu berdisipasi terhadap tekanan air pori ekses mula mula selama proses konsolidasi. Disebut juga sebagai persentase disipasi tekanan air pori. Derajat konsolidasi rata-rata (U) adalah rata-rata derajat konsolidasi sepanjang ketinggian contoh tanah. Dapat dibuktikan bahwa derajat konsolidasi rata-rata sama dengan rasio pemampatan tanah pada saat tertentu terhadap pemampatan final dari contoh tanah. Kompresi awal adalah pemampatan yang terjadi seketika setelah beban diberikan kepada contoh tanah, sebelum proses disipasi berlangsung. Konsolidasi primer adalah bagian dari kompresi tanah akibat pengaliran air pori dari pori tanah hingga seluruh proses disipasi selesai. Konsolidasi Sekunder adalah pemampatan tanah yang berlangsung setelah konsolidasi primer selesai. Koefisien kemampatan, a v adalah perubahan angka pori per satuan perubahan tegangan akibat konsolidasi pada perubahan tegangan tersebut. e a v = p Koefisien pemampatan volume (coefficient of volume compressibility), m y adalah perubahan volume per satuan volume untuk setiap satuan perubahan tegangan. V V o m v = = p a v 1+ e Koefisien konsolidasi, (c v ) adalah parameter yang menghubungkan perubahan tekanan air pori ekses terhadap waktu. Faktor waktu (Time Factor), T v adalah parameter tak berdimensi yang menghubungkan waktu, koefisien konsolidasi, dan jarak pengaliran (drainage path); digunakan untuk menentukan kecepatan pengaliran air secara teoritis pada kurva konsolidasi. c v x t T v = d² 3. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA APLIKASI UJI KONSOLIDASI Maksud uji konsolidasi adalah memberikan beban secara bertahap kepada tanah dan mengukur perubahan volume (atau perubahan tinggi) contoh tanah terhadap waktu. Tujuan dari uji konsolidasi adalah untuk menentukan sifat kemampatan tanah dan karakteristik konsolidasinya yang merupakan fungsi dari permeabilitas tanah. (a) Sifat kemampatan tanah dinyatakan dengan koefisien kemampatan volume (m v ) atau dengan indeks kompresi (c c ). (b) Karakteristik konsolidasi dinyatakan oleh koefisien konsolidasi (c v ) yang menggambarkan kecepatan kompresi tanah terhadap waktu. 4. MANFAAT Hasil uji konsolidasi ini dapat digunakan untuk menghitung prediksi penurunan tanah akibat proses konsolidasi, dan secara tidak langsung dapat pula digunakan untuk menentukan permeabilitas tanah, k, dengan rumus : k = m v. w. C v

5. KETERBATASAN Uji ini hanya untuk konsolidasi 1 dimensi (arah vertikal saja). 6. PERALATAN Alat konsolidasi, terdiri dari 2 bagian : alat pembebanan dan alat konsolidasi. Arloji ukur Peralatan untuk meletakkan contoh tanah ke dalam ring konsolidasi Timbangan dengan ketelitian 0.01 dan 0.1. Oven Desikator Stopwatch Alat pemotong yang merupakan pisau tipis dan tajam serta pisau kawat. Penggaris (scale) 7. KETENTUAN Setiap alat perlu diperhitungkan besar beban untuk memdapatkan tekanan yang diinginkan. Untuk memperhitungkan faktor pengaruh alat harus diadakan koreksi terhadap pengaruh alat, yang dapat ditentukan dengan menggunakan alat uji besi yang mempunyai ukuran sama dengan ukuran benda uji (contoh tanah yang di uji). Pembebanan dilakukan seperti biasa, penurunan yang dibaca pada setiap pembebanan adalah nilai koreksinya Untuk menjaga agar tidak terjadi perubahan kadar air mula-mula, contoh tanah harus secepatnya diperiksa. Contoh tanah tidak boleh dipasang dan dibiarkan terlalu lama sebelum beban pertama diberikan. Pada awal percobaan, batu pori harus benarbenar rapat pada permukaan contoh tanah, dan pelat penumpu serta alat beban harus benarbenar rapat satu sama lain. Jika hal ini tidak diperhatikan maka pada pembebanan pertama mungkin diperloleh pembacaan penurunan yang lebih besar dari nilai sesungguhnya. Selama percobaan sel konsolidasi harus tetap penuh air. Pada beberapa macam tanah tertentu ada kemungkinan pada pembebanan pertama akan terjadi pengembangan (swelling) setelah sel konsolidasi diisi dengan air. Bila hal ini terjadi, segeralah pasang beban kedua, dan baca arloji penurunan seperti prosedur.jika pada pembebanan kedua masih terjadi pengembangan maka beban ketiga harus dipasang, demikian seterusnya sampai tidak terjadi pengembangan 8. PROSEDUR UJI 1. Ukur tinggi dan diameter dan berat ring konsolidasi (dengan ketelitian 0.1 gram). 2. Ambil contoh tanah dengan diameter yang sama dengan diameter ring, disini dipakai diameter 6,5 cm dan tinggi 2 cm. 3. Masukkan contoh tanah tadi ke dalam ring dengan hati-hati, lapisan atas harus terletak di bagian atas. 4. Contoh tanah dan ring dtimbang 5. Tempatkan batu pori pada bagian atas dan bawah ring sehingga contoh tanah yang sudah dilapisi kertas pori terapit oleh kedua batu pori. Kemudian masukkan dalam sel konsolidasi. 6. Pasang pelat penumpu diatas batu pori. 7. Letakkan sel konsolidasi yang sudah berisi contoh tanah pada alat konsolidasi, bagian yang runcing dari pelat penumpu tepat menyentuh alat pembebanan. 8. Aturlah kedudukan arloji pengukur penurunan, kemudian dibaca dan dicatat. 9. Pasanglah beban pertama sehingga tekanan pada contoh mencapai besar 0.25 k /cm². Lakukan pembacaan pada detik ke 6,15, 30, dan pada menit ke 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 90, 120, 180, 330, 420, 1140 setelah beban dipasang. Sesudah pembacaan 1 menit sel konsolidasi diisi air. 10. Setelah beban bekerja 24 jam pembacaan arloji yang terakhir dicatat. Pasang beban kedua sebesar beban pertama sehingga tekanan menjadi 2x semula. Kemudian baca dan catat arloji seperti pada butir 9. 11. Lakukan butir 9 dan 10 untuk beban-beban selanjutnya. Contoh tanah diberi beban-beban ¼ k /cm², ½ k /cm², 1 k /cm², 2 k /cm², 4 k /cm², 8 k /cm² dan seterusnya dengan LIR (load increment rato) = 1. Besarnya beban maksimum yang diberikan tergantung pada tegangan yang akan bekerja pada lapisan tanah tersebut. 12. Setelah beban 8 k /cm² dikerjakan selama 24 jam, beban dikurangi hingga mencapai 2 k /cm²

dan kemudian ¼ k /cm². Beban beban tersebut dibiarkan selama 4 jam, dan dibaca besar pengembangannya dari masing-masing beban tersebut. 13. Setelah pembacaan terakhir dicatat, keluarkan contoh tanah dan ring dari sel konsolidasi, kemudian batu pori diambil dari permukaan atas dan bawah. 14. Timbang ring yang berisi contoh tanah setelah dibersihkan dari genangan air yang terdapat pada sel konsolidasi. 15. Masukkan ring yang berisi contoh tanah tersebut ke dalam oven selama 24 jam untuk mengetahui berat kering contoh tanah. 9. PELAPORAN HASIL UJI 1. Tentukan berat jenis (Gs) dari contoh tanah yang dicari dari pengujian tersendiri. 2. Hitung berat tanah basah, berat isi, kadar air contoh sebelum dan dan sesudah pembebanan, dan hitung pula berat tanah keringnya (Ws). 3. Hitung tinggi efektif contoh tanah dengan rumus sebagai berikut : Ws Hs = A.Gs di mana : Hs A Ws Gs 4. Hitung angka pori semula Hv e o = Hs dimana : = Tinggi efektif benda uji (tinggi butir -butiran tanah jika dianggap menjadi satu) = luas benda uji = berat contoh tanah kering = berat jenis contoh tanah Hv = tinggi pori (Hi Hs) 5. Hitung angka pori mula-mula pada setiap pembebanan. H e = s 6. Hitung angka pori mula-mula pada setiap pembebanan. e = e o - e 7. Hitung derajat kejenuhan (sr) sebelum dan sesudah percobaan. w.gs Sr = e 8. Tentukan harga koefisien konsolidasi (C v ) ada 2 cara untuk menentukan C v,yaitu : a. Square Root Fitting Method Hitung tinggi contoh tanah rata-rata (hm) pada setiap pembebanan Buat grafik penurunan terhadap waktu dari setiap pembebanan (skala biasa). Sebagian grafik ini merupakan garis lurus. Jika garis ini diteruskan akan memotong sumbu y pada titik 0 titik nol yang sebenarnya dan memotong sumbu x yang berjarak a dari titik perpotongan salib sumbu. Buat garis OA, diama titik A terletak pada sumbu x yang berjarak 1.15a dari perpotongan salib sumbu. Titik OA dengan lengkung penurunan adalah t 90 waktu untuk mencapai konsolidasi sebesar 90%. Hitung harga koefisien konsolidasi pada setiap pembebanan dengan rumus 0.848H² c v = t 90 dimana : 0.848 = Tv (time factor) untuk 90% konsolidasi c v H = koefisien konsolidasi (cm²/detik) = ½ tinggi benda uji rata rata ( drainase ganda) (cm) t 90 = waktu untuk mencapai 90% konsolidasi (detik). b. Log Fitting Method Buat grafik penurunan terhadap log waktu dari setiap pembebanan (skala semi log). Dua bagian yaitu bagian tengah dan bagian akhir diteruskan hingga berpotongan pada R 100 (100% konsolidasi). Titik koreksi nol R 0 terletak diatas sebuah titik pada grafik di sekitar pembacaan 0.1 menit, dengan jarak sama dengan jarak vertikal titik tersebut dengan suatu titik pada grafik yang waktunya 4 x lebih besar, Sebaiknya dilakukan koreksi paling tidak dua kali. R 50 adalah setengah dari jumlah R 0 dan R 100. Dengan diketahuinya t 50 (waktu untuk mencapai konsolidasi 50%). Hitung harga koefisien konsolidasi pada setiap pembebanan dengan rumus 0.197H² c v = t 50 dimana : 0.197 = time factor 90% konsolidasi

c v = koefisien konsolidasi (cm²/detik) H = ½ tinggi benda uji rata-rata (drainase ganda) (cm) t 50 = waktu untuk mencapai 50% konsolidasi (detik) 9. Hitung harga primary compression ratio (r), dengan rumus : Square Root Fitting Method 10 / 9 (R 0 R 90) r = R I - R f Log Fitting Method (R 0 R 100 ) r = R I - R f dimana : r = primary compression ratio R 0 = titik koreksi nol R 100 = pembacaan penurunan pada 100% konsolidasi dari log fitting method R 90 = pembacaan penurunan pada 90% konsolidasi dari square root fitting menthod R I = pembacaan penurunan pada Awal percobaan R f = pembacaan penurunan pada Akhir percobaan 10. Hitung harga compression index (Cc). Buat grafik hubungan antara angka pori e dengan log tekanan. Kemiringan grafik ini adalah harga compression index. de Cc = d (log 10 P) 11. Harga koefisien kompresibilitas (a v ) : dimana : P a v = 0.435 x Cc = harga peningkatan tekanan rata - rata ½ (P 1 +P 2 ) P Harga a v dapat juga diperoleh dengan membuat grafik hubungan antara angka pori e dengan tekanan (skala biasa). Kemiringan grafik ini merupakan harga av. 12. Harga coefficient of volume compressibility (m v ) a v m v = 1+e 0 C v x a v x w k = 1 + e dimana : w = berat isi air Hasil percobaan : Hasil percobaan konsolidasi biasanya disajikan berbentuk grafik grafik, sebagai berikut: Grafik hubungan antara penurunan dengan waktu, untuk menentukan c v. Grafik hubungan antara angka pori dengan log tekanan, untuk menentukan c c, a v, m v. Drafik hubungan antara angka pori dengan tekanan, untuk menentukan a v Grafik hubungan antara c v dengan log tekanan. Catatan: Time factor (Tv) adalah factor waktu, bergantung kepada derajat konsolidasi (U) : U = Penurunan pada waktu Penurunan Setelah Selesai (t = ) Hubungan antara time factor dengan Derajat konsolidasi adalah sebagai berikut: U % T 20 0.031 40 0.126 50 0.197 60 0.287 80 0.565 90 0.848 13. Harga koefisien permeabilitas (k) Koefisien permeabilitas dapat dihitung dari rumus

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435 DATA SEBELUM PENGUJIAN Tinggi ring, t ring (cm) Diameter ring, t ring (cm) Luas sampel, A ring (cm 2 ) Volume sampel, V ring (cm 3 ) Berat ring, W ring (gr) Berat ring + sampel tanah, W ring+tanah basah (gr) Berat sampel tanah, W tanah basah (gr) Berat jenis tanah, Gs e 0 Ws (gr) Hs (cm)

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435 DATA PENGUJIAN KONSOLIDASI - LOADING t t 0.5 0.25 kg/cm 2 0.50 kg/cm 2 1.00 kg/cm 2 2.00 kg/cm 2 4.00 kg/cm 2 8.00 kg/cm 2 (menit) (menit 0.5 ) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm) 0.00 0.000 0.10 0.316 0.25 0.500 0.50 0.707 1 1.000 2 1.414 4 2.000 8 2.828 15 3.873 30 5.477 60 7.746 90 9.487 120 10.954 180 13.416 330 18.166 420 20.494 1440 37.947

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435 DATA PENGUJIAN KONSOLIDASI - UNLOADING t t 0.5 4.00 kg/cm 2 2.00 kg/cm 2 1.00 kg/cm 2 0.50 kg/cm 2 0.25 kg/cm 2 (menit) (menit 0.5 ) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm) (div) (mm) 0 0.000 60 0.316 120 0.500 PEMERIKSAAN KADAR AIR SETELAH PENGUJIAN Kontainer, W 1 (gr) Kontainer + tanah basah + ring, W 2 (gr) Kontainer + tanah kering + ring, W 3 (gr) Tanah basah, W 4 = W 2 W 1 (gr) Tanah kering, W 5 = W 3 W 1 (gr) Berat air, W 6 = W 4 W 5 (gr) Kadar air, w = (W 6 /W 5 ) x 100% Berat isi kering, dry (gr/cm 3 )

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435 PERHITUNGAN KONSOLIDASI No. P (kg/cm 2 ) 1 0 2 0.25 3 0.5 4 1 5 2 6 4 7 8 8 4 9 2 10 1 11 0.5 12 0.25 Final Dial (cm) h (cm) e e H (cm) t 90 (sec) Square Root Cv (cm 2 /sec) t 90 (sec) Log Fiiting Cv (cm 2 /sec)

LOG FITTING METHOD LOAD = 0.25 kg/cm 2 0.1 1 10 100 1000 10000 t (menit) R 01 = cm R 100 = cm R 02 = cm R 50 = cm R 0 = cm t 50 = cm

LOG FITTING METHOD LOAD = 0.50 kg/cm 2 0.1 1 10 100 1000 10000 t (menit) R 01 = cm R 100 = cm R 02 = cm R 50 = cm R 0 = cm t 50 = cm

LOG FITTING METHOD LOAD = 1.00 kg/cm 2 0.1 1 10 100 1000 10000 t (menit) R 01 = cm R 100 = cm R 02 = cm R 50 = cm R 0 = cm t 50 = cm

LOG FITTING METHOD LOAD = 2.00 kg/cm 2 0.1 1 10 100 1000 10000 t (menit) R 01 = cm R 100 = cm R 02 = cm R 50 = cm R 0 = cm t 50 = cm

LOG FITTING METHOD LOAD = 4.00 kg/cm 2 0.1 1 10 100 1000 10000 t (menit) R 01 = cm R 100 = cm R 02 = cm R 50 = cm R 0 = cm t 50 = cm

LOG FITTING METHOD LOAD = 8.00 kg/cm 2 0.1 1 10 100 1000 10000 t (menit) R 01 = cm R 100 = cm R 02 = cm R 50 = cm R 0 = cm t 50 = cm

SQUARE ROOT FITTING METHOD LOAD = 0.25 kg/cm 2 t 05 (menit 05 ) R 0 = cm 05 t 90 = menit 0.5 R 90 = cm t 90 = menit

SQUARE ROOT FITTING METHOD LOAD = 0.50 kg/cm 2 t 05 (menit 05 ) R 0 = cm 05 t 90 = menit 0.5 R 90 = cm t 90 = menit

SQUARE ROOT FITTING METHOD LOAD = 1.00 kg/cm 2 t 05 (menit 05 ) R 0 = cm 05 t 90 = menit 0.5 R 90 = cm t 90 = menit

SQUARE ROOT FITTING METHOD LOAD = 2.00 kg/cm 2 t 05 (menit 05 ) R 0 = cm 05 t 90 = menit 0.5 R 90 = cm t 90 = menit

SQUARE ROOT FITTING METHOD LOAD = 4.00 kg/cm 2 t 05 (menit 05 ) R 0 = cm 05 t 90 = menit 0.5 R 90 = cm t 90 = menit

SQUARE ROOT FITTING METHOD LOAD = 8.00 kg/cm 2 t 05 (menit 05 ) R 0 = cm 05 t 90 = menit 0.5 R 90 = cm t 90 = menit

e GRAFIK KONSOLIDASI Log P Log P

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435 PARAMETER KONSOLIDASI : Cc = Cr = Cs = Po = Pc = OCR =

UJI KONSOLIDASI (CONSOLIDATION TEST) ASTM D2435 FOTO ALAT UJI Peralatan Pengujian Konsolidasi Peralatan Pengujian Konsolidasi FOTO PROSES PENGUJIAN Pengujian Konsolidasi Pengujian Konsolidasi