KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L) CALIFORNIA (CALLINA-IPB 9) DALAM RUANG WARNA HSV DAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDUGAAN KELAS MUTU BUAH PEPAYA BERDASARKAN CIRI TEKSTUR GLCM MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

Pengolahan Citra Berwarna

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

ARTIKEL APLIKASI KLASIFIKASI JENIS JENIS BUAH JERUK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pengolahan citra. Materi 3

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

Pertemuan 2 Representasi Citra

Laporan Akhir Praktikum Mempelajari Karakterisitk Visual Citra Tomat Menggunakan Image Processing. Avicienna Ulhaq Muqodas F

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Buah-buahan memiliki tingkat permintaan yang tinggi.

KLASIFIKASI HELPDESK UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI MENGGUNAKAN CONCEPT FREQUENCY-INVERSE DOCUMENT FREQUENCY (CF-IDF) DAN K-NEAREST NEIGHBORS (K-NN)

OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS

Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 3, November 2016

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN

Gambar 3.1 Contoh Citra yang digunakan

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 1, Mei 2015

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

IMPLEMENTASI ALGORITMA CONNECTED-LABELLING UNTUK MENDETEKSI OBJEK BINTANG PADA CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. mulai menopang kehidupan manusia. Teknologi merupakan sebuah hasil

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

BAB II LANDASAN TEORI

FERY ANDRIYANTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Deteksi Warna. Resty Wulanningrum,S.Kom Universitas Nusantara PGRI Kediri

5. IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN. Pendahuluan

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN APLIKASI PEMILIHAN BUAH TOMAT UNTUK BIBIT UNGGUL BERDASARKAN WARNA DAN UKURAN MENGGUNAKAN HSV DAN THRESHOLDING

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK FILTERING ADAPTIVE NOISE REMOVAL PADA GAMBAR BERNOISE

Identifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN K-MEANS DAN FUZZY C- MEANS DENGAN BERBAGAI RUANG WARNA

Pengolahan Citra untuk Bidang Pertanian(Menentukan Kematangan Buah) Oleh Nama:Wahyu Abid A. NRP : Kelas :2D4 IT(B)

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

III. METODOLOGI PENELITIAN

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Point Process

UJI COBA PERBEDAAN INTENSITAS PIKSEL TIAP PENGAMBILAN GAMBAR. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

Grafik Komputer dan Pengolahan Citra. Pengolahan Citra : Representasi Citra. Universitas Gunadarma Pengolahan Citra : Representasi Citra 1/16

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Drawing, Viewport, dan Transformasi. Pertemuan - 02

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk identitas citra adalah nama file, tanggal pengambilan,

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia merupakan suatu system yang sangat kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini bagi sebagian masyarakat kendaraan bermotor

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

BAB I PENDAHULUAN. Buah pepaya (Carica papaya L.) terkadang dipandang. dengan sebelah mata, padahal buah ini identik dengan pola

BAB III METODE PENELITIAN

Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Muhammad Zidny Naf an, Lc., S.Kom., M.Kom. Genap 2015/2016

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Pengenalan Tulisan Tangan Dengan Menggunakan Metode Diagonal Feature Extraction dan K-Nearest Neighbour. Yustar Pramudana

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI MASA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORHOOD

SAMPLING DAN KUANTISASI

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

COLOR SPACE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L) CALIFORNIA (CALLINA-IPB 9) DALAM RUANG WARNA HSV DAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS Sigit Sugiyanto*, Feri Wibowo Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh, PO BOX 202 Purwokerto 53182 Telp.(0281) 636751 *Email: seagyt@gmail.com ABSTRAK Permasalahan pascapanen pada buah pepaya yang diproduksi secara skala besar atau industri, salah satunya adalah dalam hal penyortiran buah pepaya, selama ini buah pepaya diidentifikasi tingkat kematangannya berdasarkan analisa warna kulit buah secara visual mata manusia yang memiliki keterbatasan. Proses identifikasi seperti ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya yaitu membutuhkan tenaga lebih banyak untuk memilah, tingkat persepsi kematangan buah yang berbeda, tingkat kekonsitenan manusia dalam hal menilai kematangan buah tidak menjamin, karena manusia dapat mengalami kelelahan, dan manusia juga dalam menilai kematangan buah terkadang bersifat subjektif. Metode yang diusulkan untuk membantu identifikasi tingkat kematangan buah pepaya california (callina) dalam proses sortasi adalah dengan membangun sebuah aplikasi berbasis teknologi pengolahan citra digital dan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbors (KNN). Pengujian dengan jumlah K tetangga 3 dan jumlah data citra uji sebanyak 12 data, didapatkan tingkat keakuratan algoritma KNN sebesar 75%, dengan data output yang tidak sesuai dengan target sejumlah 3 data dan yang sesuai target sejumlah 9 data. Pengujian dengan jumlah K tetangga 5 dan jumlah data citra uji sebanyak 12 data, didapatkan tingkat keakuratan algoritma KNN sebesar 83,34%, dengan data output yang tidak sesuai dengan target sejumlah 2 data dan yang sesuai target sejumlah 10 data. Kata kunci: pepaya, pengolahan citra digital, KNN. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah-buahan tropis terbesar di ASEAN, bersamasama dengan Filipina, Thailand, dan Vietnam. Buah-buahan yang dihasilkan Indonesia yang merupakan komoditas tertinggi di pasar international adalah buah pisang, nanas, pepaya, dan mangga. Dari beberapa buah komsoditas unggulan Indonesia tersebut salah satunya yaitu buah pepaya yang merupakan salah satu buah tropis yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan dan sumber ketersedian gizi. Buah pepaya sebagai buah yang tidak mengenal musim, produksi pepaya di Indonesia selama tiga tahun terakhir mulai dari tahun 2011, 2012, dan 2013 cenderung stabil yaitu sebesar 958.251, 906.305, dan 909.818, dalam satuan ton ( Kementrian Pertanian, 2013). Salah satu permasalahan produksi pepaya dalam skala besar adalah permasalahan pascapanen. Pascapanen pertanian meliputi 2 hal, teknologi proses dan teknologi alat dan mesin. Teknologi proses berfungsi sebagai inovasi teknologi proses untuk membantu dunia usaha menghasilkan produk yang disukai oleh konsumen. Inovasi produk pertanian yang dilakukan akan membantu menambah daya simpan, menghilangkan rasa/aroma yang tidak disukai, warna produk lebih menarik dan menambah jenis produk olahan. Teknologi alat dan mesin digunakan untuk mempermudah teknologi proses yang dihasilkan, dengan inovasi alat dan mesin dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas produk, menghasilkan produk dengan efisien dan memberikan kenyamanan kepada operator (Darmanto, 2011). Salah satu permasalahan pascapanen pada buah pepaya yang diproduksi secara skala besar atau industri adalah dalam hal penyortiran buah pepaya, selama ini buah pepaya diidentifikasi tingkat kematangannya berdasarkan analisa warna kulit buah secara visual mata manusia yang memiliki keterbatasan. Proses identifikasi seperti ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya yaitu membutuhkan tenaga lebih banyak untuk memilah, tingkat persepsi kematangan buah yang berbeda, tingkat kekonsitenan manusia dalam hal menilai kematangan buah tidak menjamin, karena manusia dapat mengalami kelelahan, 335

dan manusia juga dalam menilai kematangan buah terkadang bersifat subjektif, sehingga dari fakta-fakta tersebut akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan dalam memilah dan mengidentifikasi tingkat kematangan buah pepaya. Berdasarkan deskripsi diatas dibutuhkan sebuah metode yang dapat mengidentifikasi untuk mengklasifikasikan tingkat kematangan buah pepaya california (callina)secara tepat dengan bantuan komputer, yaitu menggunakan metode pengolahan citra digital yang akan menghasilkan data fitur (ekstraksi fitur) dalam ruang warna HSV ( Hue SarutraionValue) yang akan diproses menggunaan algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) sehingga dapat digunakan untuk menentukan tingkat kematangan buah pepaya. Sebuah citra merupakan kumpulan piksel-piksel yang disusun dalam larik ( array) dua dimensi. Sebuah piksel adalah sampel dari citra yang mengandung intensistas citra yang dinyatakan nilainya dalam bilangan bulat. Indeks baris dan kolom dari sebuah piksel (x,y) di nyatakan dalam bilangan bulat. Piksel dengan koordinat (0,0) terletak pada sudut kiri atas pada citra. Karakteristik operasi dalam pengolahan citra dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu operasi tingkat titik ( point level), operasi tingkat lokal ( local level), operasi tingkat global ( global level), dan operasi tingkat obyek ( object level) (Ahmad, 2005). Ruang warna RGB menggunakan tiga komponen dasar yaitu merah (R), hijau (G), dan biru (B). Setiap piksel dibentuk oleh ketiga komponen tersebut. Model warna RGB biasa disajikan dalam bentuk kubus tiga dimensi, dengan warna merah, hijau, dan biru berada pada pojok sumbu ( Kadir and Susanto, 2012)Ruang warna HSV dan HSL merupakan contoh ruang warna yang merepresentasikan warna seperti yang dilihat oleh mata manusia. H berasal dari kata hue, S berasal dari kata saturation, L berasal dari kata Luminance, I berasal dari kata Intensity, dan V berasal dari value. Ruang warna HLS terkadang disebut HLS, sedangkan HSV terkadang dinakaman HSB, dengan B berasal dari kata Brightness. Model HSV yang pertama kali diperkenalkan oleh A.R. Smith pada tahun 1978. KNN adalah metode klasifikasi yang menentukan kategori berdasarkan mayoritas kategori pada k- tetangga terdekat. Jika D adalah sekumpulan data pelatihan maka ketika data uji d disajikan, algoritma akan menghitung jarak antara setiap data dalam D dengan data uji d. penghitungan jarak dilakukan dengan menggunakan euclidian distance. Kemudian k buah data dalam D yang memiliki jarak terdekat dengan d diambil. Himpunan k merupakan k-nearest neighbor. Selanjutnya kategori data uji d ditentukan berdasarkan label mayoritas kategori dalam himpunan k-tetangga terdekat (Farsiah dkk., 2013). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan perangkat lunak komputer yang berfokus pada pengolahan citra digital dan algoritma K-Nearest Neighbor. Data input berupa data citra pepaya california (callina) yang berjumlah 25 data citra. Langkah operasional yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data yang berupa data citra pepaya california (callina) yang diambil menggunakan kamera 5MP, dan data citra yang diambil berjumlah 25. 2. Menentukan skema pemrosesan keanggotaan warna pada citra input, dengan skema seperti pada Gambar 1. Gambar 1. Skema pemrosesan keanggotaan warna. 336

3. Dari skema pemrosesan keanggotaan warna seperti pada Gambar 1, langkah pertama adalah merubah citra input warna kedalam citra biner, untuk melakukan konversi ke citra biner, melalui mekanisme seperti terlihat pada Gambar 2. Gambar 2. Mekanisme konversi ke citra biner. 4. Citra biner yang didapat digunakan untuk menjadi citra acuan permosesan, yaitu piksel bernilai 1 atau berwarna putih yang akan dilakukan pemrosesan. Jadi dengan acuan citra biner ini piksel yang akan diproses hanya piksel pada objek, sedangkan piksel pada latar belakang tidak akan diproses. Kemudian setelah mendapatkan citra biner langkah selanjutnya adalah melakukan konversi citra input warna ke dalam HSV. Formula yang digunakan untuk konversi ke bentuk HSV adalah sebagai berikut:,, (1) max,, (2) 1,, 0, 0 60 2 60 4, 0 0, 0,,, 5. Kemudian setelah melakukan proses konversi ke dalam ruang warna HSV, kemudian melakukan perhitungan jumlah derajat keanggotaan dengan model fuzzy untuk setiap warna dengan menghitung piksel pada citra berwarna yang nilai pada citra biner berupa 1. Langkah ini adalah langkah ekstraksi fitur, yang akan menghasilkan fitur-fitur seperti komponen Hue, Saturation dan Value yang nantinya akan dijadikan input pada algoritma KNN (K-Nearest Neighbor). 6. Kemudian apabila akan dilanjutkan untuk segmentasi sehingga pada citra input juga terlihat batas antar warna, maka segmetasi dilakukan dengan perpedoman pada susunan warna pada model fuzzy untuk dimensi Hue. Yaitu dengan cara melakukan perubahan nilai hue yang berdekatan dengan warna yang menjadi titik pusat dari fungsi keanggotaan fuzzy. Sebagai contoh warna hijau dengan hue=80 akan dibuah nilainya menjadi 85. Apabila tidak akan dilanjutkan dengan segementasi maka cukup sampai dengan langkah pada point 5. (3) (4) HASIL DAN PEMBAHASAN Tahapan pertama yang dilakukan adalah analisis sistem yang akan dibangun dan pengumpulan data. Hasil analisis sistem, ditentukan bahwa sistem yang dibangun dapat melakukan klasifikasi kematangan buah pepaya california (callina) kedalam tiga kategori kelas kematangan yaitu kategori mentah, sedang, dan matang. Pada tahap pengumpulan data, data diambil menggunakan kamera beresolusi 5MP. Pepaya california (callina) yang akan dijadikan data penelitian diambil dari beberapa pedagang buah yang ada di kota Purwokerto yang banyak di suplai dari petani pepaya di daerah kabupaten Kebumen. Pada tahap ini telah dikumpulkan sebanyak 31 citra buah pepaya california (callina) dengan rincian 19 citra refrensi yang telah di beri label keterangan tingkat kematangan, dan 12 citra untuk pengujian. Beberapa sampel citra yang telah terkumpul 337

seperti ditunjukkan pada Gambar 3. (a) Citra pepaya mentah (b) Citra pepaya matang (c) Citra pepaya matang Sedang Gambar 3. Citra sampel pepaya. Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah analisis dan pengumpulan data adalah membuat desain alur sistem. Desain alur sistem yang dilakukan pada penelitian ini memiliki beberapa tahapan proses yaitu proses akuisisi citra menggunakan kamera, kemudian tahap preprocessing citra, segmentasi citra, ekstraksi fitur citra, pelabelan data citra refrensi dan proses pengujian K-nearest neighbors. Ekstraksi fitur diawali dengan konversi citra dalam ruang warna RGB ke ruang warna HSV. Citra biner yang didapat di tahap sebelumnya digunakan untuk menjadi citra acuan permosesan, yaitu piksel bernilai 1 atau berwarna putih yang akan dilakukan pemrosesan. Jadi dengan acuan citra biner ini piksel yang akan diproses konversi ke ruang warna HSV adalah hanya piksel pada objek, sedangkan piksel pada latar belakang tidak akan diproses. Kemudian setelah melakukan proses konversi ke dalam ruang warna HSV, melakukan perhitungan jumlah derajat keanggotaan dengan model fuzzy untuk setiap warna dengan menghitung piksel pada citra berwarna yang nilai pada citra biner berupa 1. Langkah ini adalah langkah ekstraksi fitur, yang akan menghasilkan fitur-fitur seperti komponen Hue, Saturation dan Value yang nantinya akan dijadikan input pada algoritma KNN (K-Nearest Neighbor). Proses klasifikasi dengan KNN ditunjukkan pada Gambar 4. Mulai Nilai fitur citra pepaya input yang didapat dari ekstraksi Tentukan nilai K Hitung jarak nilai fitur baru degan data refrensi berlabel Tentukan k labeled data yang mempunyai jarak yang paling minimal Klasifikasikan data baru ke dalam labeled data yang mayoritas Selesai Gambar 4. Diagram Alir Proses Klasifikasi dengan KNN 338

Tahap selanjutnya adalah menentukan struktur tabel untuk menyimpan data ekstraksi fitur citra pepaya dan tabel untuk menyimpan data nilai euclidean distance tiap citra pepaya uji. Tabel 1. Struktur tabel data ekstraksi fitur Atribut Tipe data Index Id int(11) Pk meanred double meanorange double meanyellow double meangreen Maturity Varchar(20) Tabel 2. Sturktur tabel nilai euclidean distance Atribut Tipe data index Id int(11) Pk meanred meanorange meanyellow meangreen euclideandistance Maturity Varchar(20) Tahap implementasi merupakan tahap menerjemahkan hasil analisa dan desain sistem menjadi sebuah program menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrogaman yang digunakan dalam hal ini adalah Bahasa pemrograman C# dan dibantu dengan IDE MS Visual Studio 2010, database manajemen sistem yang digunakan adalah MySQL server. a. Halaman utama aplikasi Halaman utama merupakan halaman aplikasi saat pertama dijalankan, pada halaman utama terdapat menu home. Menu home terdapat sub menu open, proses ekstraksi fitur, dan exit. b. Proses ekstrasi fitur Setelah citra pepaya di pilih, proses selanjutnya adalah melakukan proses ekstraksi fitur yang diawali dengan segmentasi citra kemudian memberikan label keterangan kematangan pepaya sesuai dengan data yang ada. Proses ekstraksi fitur ini dapat dilakukan melalui menu proses ekstraksi nilai warna seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5. Proses ekstraksi fitur nilai warna 339

c. Proses simpan data citra refrensi Proses selanjutnya setelah melakukan proses ekstraksi fitur adalah menyimpan datanya ke dalam database, hal ini dilakukan karena data ini akan di jadikan data refrensi ketika dilakukan proses klasifikasi data citra pepaya uji menggunakan algoritma K-Nearest Neighbors. d. Proses pengujian Setelah semua data citra pepaya refrensi telah tersimpan dalam database, proses selanjutnya adalah melakukan pengujian menggunakan data citra pepaya uji. Tahap proses pengujian yang dilakukan hampir sama dengan tahap sebelumnya, yaitu memilih citra pepaya uji terlebih dahulu, kemudian melakukan ekstraksi fiturnya, dan ditambah dengan proses klasifikasi menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor dengan mengacu data citra refrensi yang telah disimpan dalam database. Pengujian akan dilakukan dengan dengan 2 kali percobaan, yang pertama dengan jumlah K tetangga sebanyak 3, dan yang kedua dengan jumlah K tetangga 5. Proses pengujian seperti ditunjukan pada Gambar 6. e. Hasil pengujian Gambar 6. Pengujian citra uji dengan jumlah K tetangga 3. Pengujian dilakukan dengan 2 kali percobaan, yang pertama dengan jumlah K tetangga sebanyak 3, dan yang kedua dengan jumlah K tetangga 5. Pada pengujian dengan jumlah K tetangga 3 dan jumlah data citra uji sebanyak 12 data, output yang tidak sesuai dengan target sejumlah 3 data dan yang sesuai target sejumlah 9 data, maka tingkat keakuratan algoritma KNN sebesar 75%. Pengujian dengan jumlah K tetangga 5 dan jumlah data citra uji sebanyak 12 data, output yang tidak sesuai dengan target sejumlah 2 data dan yang sesuai target sejumlah 10 data, maka tingkat keakuratan algoritma KNN sebesar 83,34%. Data pengujian di sajikan pada Tabel 3 dan 4. Tabel 3 Hasil pengujian dengan K tetangga 3. No Citra Meand Mean Red Uji Orange Mean Yellow Mean Green Output Target 1 0 0.04397 0.09715 0.95831 Mentah 2 0 0.00038 0.06409 0.86496 Mentah 3 0 0 0.13931 0.89934 Mentah mentah 4 0 0.01712 0.18291 0.86214 Sedang 5 0 0.03931 0.14815 0.88419 Sedang 6 0 0.0307 0.39072 0.62789 Sedang 7 0 0 0.2094 0.81294 Sedang 8 0 0.0406 0.22527 0.74265 Sedang sedang 9 0.0857 0.09421 0.23287 0.81124 Sedang 10 0.19009 0.08453 0.83469 0.25786 Matang 11 0 0.12586 0.75044 0.32484 Matang matang 12 0 0.01845 0.45624 0.55249 Sedang 340

Tabel 4 Hasil pengujian dengan K tetangga 5. No Citra Mean Uji Red Meand Orange Mean Yellow Mean Green Hasil Target 1 0 0.04397 0.09715 0.95831 Mentah 2 0 0.00038 0.06409 0.86496 Mentah 3 0 0 0.13931 0.89934 Mentah mentah 4 0 0.01712 0.18291 0.86214 Mentah 5 0 0.03931 0.14815 0.88419 Mentah 6 0 0.0307 0.39072 0.62789 Sedang 7 0 0 0.2094 0.81294 Mentah 8 0 0.0406 0.22527 0.74265 Sedang sedang 9 0.0857 0.09421 0.23287 0.81124 Sedang 10 0.19009 0.08453 0.83469 0.25786 Matang 11 0 0.12586 0.75044 0.32484 Matang matang 12 0 0.01845 0.45624 0.55249 Sedang KESIMPULAN Simpulan dari penelitian ini adalah terbangunnya sebuah aplikasi berbasis pengolahan citra digital dan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbors untuk klasifikasi otomatis tingkat kematangan buah pepaya california (callina). Pada tahapan pengujian dilakukan dengan 2 kali percobaan, yang pertama dengan jumlah K tetangga sebanyak 3, dan yang kedua dengan jumlah K tetangga 5. Pengujian dengan jumlah K tetangga 3 dan jumlah data citra uji sebanyak 12 data, didapatkan tingkat keakuratan algoritma KNN sebesar 75%, dengan data output yang tidak sesuai dengan target sejumlah 3 data dan yang sesuai target sejumlah 9 data. Pengujian dengan jumlah K tetangga 5 dan jumlah data citra uji sebanyak 12 data, didapatkan tingkat keakuratan algoritma KNN sebesar 83,34%, dengan data output yang tidak sesuai dengan target sejumlah 2 data dan yang sesuai target sejumlah 10 data. Saran dalam penelitian ini adalah data citra pepaya california (callina) yang digunakan untuk citra refrensi lebih banyak lagi, misalkan lebih dari 100 data citra untuk tiap tingkat kematangan, sehingga diharapkan aplikasi yang dibangun akan lebih akurat dalam mengklasifikasikan data citra uji. Kemudian dapat dibuatkan alat khusus untuk proses akuisisi citra, misalkan sebuah bok dari kayu yang terintegrasi dengan sebuah kamera yang terhubung dengan perangkat komputer, sehingga diharapkan proses akuisisi citra akan lebih cepat. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang telah memberikan dana dalam pelaksanaan penelitian ini. 2. Ketua LPPM yang telah memberi dorongan dan persetujuannya, sehingga penelitian ini berjalan dengan baik. 3. Dekan Fakultas Teknik yang telah memberi kesempatan dan fasilitas dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, U., 2005, Pengolahan Citra Digital & Teknik Pemrogramannya, Graha Ilmu, Yogyakarta. Darmanto, 2011, Dukungan Teknologi Pascapanen Terhadap Dunia Usaha Dan Pengembangan Pertanian, Prosiding seminar teknologi inovatif pascapanen pertanian ISBN: 978-979-116-32-9, Bogor. Farsiah, L, dkk, 2013, Klasifikasi gambar berwarna menggunakan k-nearest neghbor dan support vector machine, SNASTIKOM, Banda Aceh. Kadir, A. & Susanto, A. 2012, Teori dan Aplikasi Pengolahan citra, Penerbit Andi, Yogyakarta. Kementrian Pertanian, 2013, Basis data statistik pertanian, http://aplikasi.deptan.go.id/bdsp/newkom.asp, diakses pada tanggal 2 Maret 2015 341