BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB 6 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012 )

BAB V STRATEGI MONEV

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI KABUPATEN POHUWATO

Pemantauan atau juga dikenal sebagai monitoring bertujuan untuk:

VI.1. Gambaran Umum Pemantauan Dan Evaluasi Sanitasi

BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014

Bab VII : Monitoring dan Evaluasi Sanitasi Kota Bogor

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB Vi Strategi monitoring dan evaluasi sanitasi

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Bab 5: Strategi Monev

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG

BUPATI BOLAANG MONGONDOW

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

STRATEGI MONEV SETRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN PELALAWAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi capaian ssk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STRATEGI SANITASI KOTA KAB. SIDENRENG RAPPANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

B A B I P E N D A H U L U A N

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Penyusunan Rencana Kerja dan Pembagian Tugas Pokja Hasil rencana kerja terlampir,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 119 TAHUN 2012

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

BAB VI MONITORING & EVALUASI

1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN PPSP STRATEGI SANITASI KOTA. III.1. Aspek Non Teknis

Pendahuluan. Bab Latar Belakang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

PENGUKURAN KINERJA (FISIK) TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2015

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

Bab 5: Strategi Monev Petunjuk Umum: Waktu dan tahapan Pelaksanaan Tingkat Hierarkhi harapan dalam kerangka kerja logis

BAB V. STRATEGI MONEV

Pendahuluan 1. BAB I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 40 TAHUN 2013

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

POKJA SANITASI KAB. BANGGAI

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.

WALIKOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V STRATEGI MONEV

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUN 2015

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Transkripsi:

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI Proses monitoring dan evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Monitoring atau pemantauan dapat mempermudah kita dalam mengamati terus-menerus trend dan masalah, dan bila perlu melakukan penyesuaian dalam rencana implementasi atau proses pengelolaan secara tepat waktu. Evaluasi tidak hanya dapat mengidentifikasi hasil-hasil program, tetapi juga dapat menyediakan informasi mengenai kapan, mengapa, dan bagaimana implementasi program meleset dari rencana semula dan kemudian menyajikan rekomendasi untuk mengatasi masalah itu. Monitoring dan evaluasi dapat dipakai mengidentifikasi dan mengatasi masalah. Monitoring dan evaluasi juga penting dalam upaya untuk merekam temuan, inovasi, hasil, dan praktik, baik untuk disebarluaskan serta dimanfaatkan pihak dan daerah lain dan juga sebagai dasar untuk mengukur keberhasilan. Hasil monitoring adalah simpulan-simpulan tentang ketepatan hasil dan waktu perencanaan sehingga wujud akhir dari hasil monitoring adalah berupa rekomendasi. Rekomendasi pada umumnya berkaitan dengan 3 hal yaitu pembenahan metode, percepatan proses dan perubahan pelaksanaan. Rekomendasi pembenahan metode pelaksanaan dilakukan jika dalam proses ternyata pelaksanaannya tidak sesuai dengan rencana. Hasil evaluasi adalah simpulan-simpulan tentang tingkat efektivitas dan efisiensi pelaksanaan. Evaluasi efektivitas dilakukan untuk melihat ketepatan hasil melalui pembandingan hasil dengan target rencana. Sedangkan evaluasi efisiensi dilakukan untuk melihat tingkat kehematan pemanfaatan sumber daya melalui pembandingan realisasi pemanfaatan sumber daya dengan rencana pemanfaatan sumber daya. 6.1. Gambaran Umum Struktur Monitoring Dan Evaluasi Sanitasi Monitoring dan evaluasi Kinerja Sanitasi memerlukan data dan informasi yang tepat waktu, akurat, relevan dan lengkap. Kegiatan monitoring diperlukan untuk mencatat perkembangan kondisi sanitasi, memantau proses dan kemajuan pelaksanaan kebijakan secara terus-menerus, mengidentifikasi masalah dan penyimpangan yang muncul, merumuskan pemecahan masalah, dan membuat laporan kemajuan secara rutin dalam kurun waktu yang pendek. Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengkaji relevansi, efisiensi, efektivitas dan dampak program percepatan sanitasi permukiman sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. VI-1

Keberhasilan pelaksanaan monitoring dan evaluasi perlu dilandasi oleh kejujuran, motivasi dan kesungguhan yang kuat dari para pelaku. Selain itu, prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi program percepatan sanitasi permukiman adalah: (1) Obyektif dan profesional Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara profesional berdasarkan analisis data yang lengkap dan akurat agar menghasilkan penilaian secara obyektif dan masukan yang tepat program percepatan sanitasi permukiman. (2) Transparan Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara terbuka dan dilaporkan secara luas melalui berbagai media yang ada agar masyarakat dapat mengakses dengan mudah tentang informasi dan hasil kegiatan monitoring dan evaluasi. (3) Partisipatif Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan melibatkan secara aktif dan interaktif para pelaku program percepatan sanitasi permukiman, termasuk masyarakat miskin. (4) Akuntabel Pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus dapat dipertanggung-jawabkan secara internal maupun eksternal. (5) Tepat waktu Pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus dilakukan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. (6) Berkesinambungan Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkesinambungan agar dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi penyempurnaan kebijakan. (7) Berbasis indikator kinerja Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria atau indikator kinerja, baik indikator masukan, proses, keluaran, manfaat maupun dampak. 6.1.1. Gambaran Umum Monitoring Dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi disampaikan dalam bentuk laporan berkala. Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja kebijakan/program secara obyektif dan sistematik. Pelaporan dilakukan oleh semua pihak yang terlibat sebagai pelaku monev pembangunan sanitasi, baik institusi dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Berau maupun diluar Pemerintah Kabupaten Berau. Laporan yang dihasilkan oleh berbagai pihak tersebut harus diverifikasi dan dikonsolidasi agar menghasilkan informasi yang akurat dan sistematis. VI-2

Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi dilakukan secara teratur dan berkala serta disusun dalam bentuk laporan lengkap dan laporan populer yang sederhana, menarik, dan mudah dipahami serta mudah diakses oleh publik. Pelaporan hasil-hasil monev disesuaikan dengan proses perencanaan pembangunan daerah, baik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maupun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dalam siklus tahunan, laporan monev tingkat daerah disampaikan secara reguler dalam laporan tiga bulanan. Laporan Monev bulan ke-12 (Desember) menjadi bahan masukan bagi proses penyusunan RKPD tahun berikutnya yang ditetapkan pada akhir bulan April tahun yang bersangkutan. A. Definisi monitoring Monitoring merupakan rangkaian kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan /atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin, dengan durasi kegiatan rutin lebih pendek atau cepat daripada evaluasi, misalnya : mingguan, bulanan atau triwulanan. Monitoring kegiatan Strategi Sanitasi Kabupaten Berau akan dilakukan secara Triwulanan, merujuk Tabel Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau. B. Objek monitoring Objek monitoring pelaksanaan mencakup tiga hal sebagai berikut: 1. Rencana dan realisasi masukan berupa jumlah/besaran anggaran 2. Rencana dan realisasi keluaran berupa satuan produk fisik dan non fisik. 3. Rencana dan ralisasi hasil berupa kinerja program dan sasaran setingkat outcome. C. Definisi evaluasi Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi terhadap rencana standard baik untuk indikator masukan (input)-keluaran (output)-hasil (outcome), dengan durasi kegiatan insidentil lebih lambat daripada monitoring, misalnya : triwulanan, semesteran bahkan tahunan. Evaluasi kegiatan Strategi Sanitasi Kabupaten Berau akan dilakukan secara tahunan, merujuk TabelTahapan Evaluasi Strategi Sanitasi Kabupaten Berau. D. Objek evaluasi Objek evaluasi pada strategi sanitasi kabupaten adalah laporan monitoring masukan dan keluaran dan penetapan tujuan program/kegiatan terhadap hasil (outcome) capaian tujuan. VI-3

6.1.2. Monitoring dan Evaluasi Pengambilan Keputusan serta Pelaksanaan A. Monitoring dan evaluasi pengambilan keputusan Bappeda memfasilitasi kegiatan verifikasi dan konsolidasi laporan monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi, melalui Kelompok Kerja Sanitasi. Laporan tersebut akan disampaikan kepada semua Pemangku Kepentingan, sebagai bahan untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanaan strategi, kebijakan dan program pembangunan sanitasi daerah, untuk kemudian diambil rekomendasi kebijakan untuk menyikapinya. Selanjutnya hasilhasil monev dilaporkan kepada Bupati untuk kemudian dibahas bersama DPRD. Disamping itu laporan hasil-hasil monev disampaikan ke berbagai lembaga terkait, serta dipublikasikan kepada masyarakat luas. B. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Data dan informasi yang diperlukan dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan sanitasi diperoleh dari: (1) hasil laporan rutin seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan lembaga pelaksana kebijakan dan program; (2) hasil pendataan oleh Kantor Badan Pusat Statistik, dan lembaga pengumpul data lainnya; (3) hasil penelitian dan kajian yang dilakukan oleh perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat; (4) hasil pemberitaan media; dan (5) hasil laporan dari kelompok masyarakat. VI-4

6.1.3. Struktur Monitoring Dan Evaluasi Input (jumlah dana,sdm dan sistem) Proses (satuan fisik dan non fisik yang diadakan) Output (jumlah dan jenis produk fisik/non-fisik) Hasil (rasio perubahan dari sebelum kegiatan dengan sesudah dilaksanakan kegiatan) M O N I T O R I N G E V A L U A S I Dampak (jumlah dana, SDM dan sistem) CAPAIAN SASARAN DAPAT DIKETAHUI 6.2. Struktur Kelembagaan Untuk Monitoring Dan Evaluasi Sanitasi 6.2.1. Struktur Kelembagaan Monitoring Dan Evaluasi Dalam tatanan kelembagaan monev pembangunan sanitasi daerah Pokja Sanitasi menjadi penanggung jawab utamanya. Pokja Sanitasi memfasilitasi Forum Konsultasi Monitoring dan Evaluasi Pembangunan sanitasi Daerah (Forum Konsultasi Monev Daerah) yang merupakan institusi tertinggi untuk pengkajian dan pengambilan kebijakan atas hasil-hasil monev pembangunan sanitasi, baik yang dilakukan secara internal oleh lembaga pemerintah maupun secara independen oleh lembaga non pemerintah di daerah. Forum Monev Daerah adalah sebuah forum lintas pelaku yang unsur-unsurnya melibatkan lembaga-lembaga non pemerintah. Sedangkan untuk melakukan kegiatan teknis operasional konsolidasi hasil-hasil monev, Pokja Sanitasi membentuk Unit Monitoring dan Evaluasi Pembangunan sanitasi Daerah (Unit Monev Daerah). Unit Monev Daerah dikoordinasi oleh Bappeda sebagai lembaga dengan fungsi perencanaan, VI-5

monitoring dan evaluasi pembangunan di daerah, didukung oleh Kantor BPS dan lembaga lain yang terkait. Hasil konsolidasi monev oleh Pokja Monev Daerah disampaikan kepada Forum Monev Daerah. Pokja Sanitasi A. Penggalian data dan informasi Pengumpulan data merupakan bagian dari upaya pemantauan dan evaluasi implementasi Strategi Sanitasi Kabupaten Berau. Data dan informasi yang dikumpulkan selain berbagai indikator sumber daya dan penganggaran, juga meliputi data dan informasi kinerja kebijakan/program pembangunan sanitasi yang dapat memberikan gambaran status dan pencapaian. Data dan informasi yang diperlukan dalam rangka monitoring dan evaluasi SSK diambil dari: 1. Sumber data primer 2. Sumber data sekunder Sumber data primer berasal dari survei hasil (manfaat) dan dampak. Sedangkan sumber data sekunder umumnya berasal dari APBD, DPPA-SKPD, LKIP-SKPD (sanitasi), Laporan RFK- SKPD (sanitasi), Laporan Bulanan SKPD terkait sanitasi, dan lain terkait. B. Entry data dan pengolahan data Pengentrian data dan pengolahan data dilakukan oleh pokja sanitasi bidang monitoring & evaluasi dan pelaporan SKPD kunci (terkait sanitasi). VI-6

C. Evaluasi dan analisis data Evaluasi sebagai rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar tentu saja memerlukan data dan informasi sebagai bahan evaluasi dari pelaksanaan strategi sanitasi Kabupaten. Proses pelaksanaan evaluasi dan analisis dilakukan melalui rapat kerja/rapat koordinasi/rapat SKPD kunci yang dipimpin oleh Bappeda. D. Koordinasi pembahasan Koordinasi pembahasan merupakan rapat yang melibatkan pimpinan daerah dan DPRD sebagai tindak Lanjut Monev dalam upaya perbaikan, rekomendasi, rencana aksi atas permasalahan yang muncul pada hasil monitoring dan evaluasi. E. Tindak lanjut Monitoring dan Evaluasi Tindak lanjut monitoring dan evaluasi sebagai upaya perbaikan, rekomendasi, dan rencana aksi atas permasalahan yang dihadapi terhadap hasil monitoring dan evaluasi. Hasil temuan dari kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan: (1) memberikan umpan balik bagi perbaikan kebijakan dan program pembangunan sanitasi, (2) melakukan pengarusutamaan dan sinkronisasi berbagai kebijakan dan program, (3) meningkatkan keterbukaan pengelolaan, dan (4) pertanggungjawaban publik terhadap pelaksanaan kebijakan dan program. Pada tingkat pemerintahan, hasil monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi menjadi pembahasan pada rapat dan atau pertemuan Bupati dengan DPRD. Selanjutnya, hasil pembahasan ditindaklanjuti dalam bentuk reorientasi perencanaan dan penganggaran pembangunan dengan mengeluarkan rekomendasi kebijakan yang harus ditindaklanjuti oleh SKPD dan lembaga terkait dalam bentuk keputusan baik berupa tindakan untuk meneruskan, menghentikan sementara ataupun membatalkan suatu kebijakan dan program pembangunan sanitasi. 6.2.2. Organisasi Monitoring Dan Evaluasi Sistem monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi dilakukan dengan suatu pembagian peran yang proporsional pada mekanisme di tingkat komunitas/lokal, di tingkat daerah dan di tingkat nasional. Akan tetapi, kegiatan monev tidak perlu mengembangkan suatu struktur kelembagaan baru, melainkan lebih kepada upaya revitalisasi, penguatan dan peningkatan kapasitas kelembagaan serta VI-7

penyempurnaan prosedur dan mekanisme kerja dari berbagai institusi yang sudah ada. Disamping itu, sejalan dengan semangat yang melandasi keseluruhan dokumen ini, sistem monev pembangunan sanitasi bersifat partisipatif, yang memungkinkan keterlibatan seluas-luasnya dan proporsional dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan sanitasi. A. Pemantauan Pemantauan merupakan kegiatan rutin pada saat kegiatan sedang berjalan dan dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Sanitasi sesuai dengan tupoksi dimasing-masing SKPD. Pemantauan/Monitoring adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. Pemantauan dilakukan sesuai tahapan dalam perencanaan maupun pelaksana pembangunan yaitu : 1. Pemantauan pada tataran perencanaan. 2. Pemantauan pada saat pelaksanaan pembangunan. 3. Pemantauan pada saat operasional/pasaca pelaksanaan Pemantauan Capaian Pelaksanaan kegiatan adalah untuk menilai tingkat investasi dan keluaran dari pelaksanaan kegiatan berkaitan sanitasi oleh Pemerintah Kabupaten. Kegiatankegiatan ini mengacu kepada usulan kegiatan (rencana tindak) SSK maupun kegiatan-kegiatan diluar usulan SSK yang dilaksanakan oleh SKPD. Pemantauan Capaian Strategis adalah untuk menilai tingkat capaian tujuan dan sasaran pembangunan subsektor sanitasi dengan melihat indikator-indikator yang telah ditetapkan. Secara garis besar, kegiatan pemantauan mengacu pada tabel berikut ini. VI-8

Tabel A.1 Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Air Limbah Domestik Data Dasar Target 2011 2012 2013 2014 2015 No sampai Sumber akhir tahun & Tahun 2015 Sasaran Indikator Nilai I II III IV Tw I Tw II III IV Tw I Tw II III IV Tw I Tw II III IV Tw I Tw II III IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) 1 2 3 4 VI-9

Tabel A.2 Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Persampahan Data Dasar Target 2011 2012 2013 2014 2015 No sampai Sumber akhir tahun & Tahun 2015 Sasaran Indikator Nilai I II III IV Tw I Tw II III IV Tw I Tw II III IV Tw I Tw II III IV Tw I Tw II III IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) 1 2 3 4 VI-10

Tabel A.3 Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Drainase Data Dasar Target 2011 2012 2013 2014 2015 No sampai Sumber akhir tahun & Tahun 2015 Sasaran Indikator Nilai I II III IV Tw I Tw II III IV Tw I Tw II III IV Tw I Tw II III IV Tw I Tw II III IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) 1 2 3 4 VI-11

Tabel A.4 Tahapan Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor PHBS Data Dasar Target 2011 2012 2013 2014 2015 No sampai Sumber akhir tahun & Tahun 2015 Sasaran Indikator Nilai I II III IV Tw I Tw II III IV Tw I Tw II III IV Tw I Tw II III IV Tw I Tw II III IV (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) 1 2 3 4 VI-12

B. Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk menemukan penyebab munculnya deviasi antara rencana tercantum dalam SSK dengan realisasi capaian. Untuk evaluasi pelaksanaan kegiatan, deviasi dapat dilihat dari jumlah kegiatan yang diusulkan dalam SSK dengan jumlah kegiatan yang diakomodasi SKPD. Disamping itu dapat dilihat pula dari perbandingan jumlah investasi dan keluaran kegiatan. Evaluasi capaian strategis dapat dilihat dari deviasi target dengan capaian sasaran subsektor sanitasi. Kegiatan evaluasi capaian strategis menggunakan data yang disarikan dari kegiatan pemantauan pelaksanaan kegiatan dan pemantauan capaian strategis pemerintah kabupaten. Meskipun begitu, evaluasi ini perlu memperhatikan kontributor diluar pemerintah kabupaten yaitu swasta dan masyarakat. Oleh karena itu, survei sanitasi seluruh kabupaten perlu dilakukan untuk menilai capaian beberapa indikator. Survei ini hendaknya dilakukan minimal setiap tahun sekali dan menggunakan metode yang sama. Evaluasi berkaitan dengan dampak dari dilaksanakannya kegiatan perlu dilakukan tersendiri dalam jangka waktu yang lebih panjang (5 tahunan). Evaluasi kegiatan strategi sanitasi Kabupaten Berau dilakukan periode tahunan, merujuk tabel berikut ini. VI-13

Tabel B.1 Tahapan Evaluasi Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Air Limbah Data Dasar Target 2011 2012 2013 2014 2015 No sampai Sumber akhir & tahun Sasaran Indikator Nilai Tahun 2015 renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 2 3 4 VI-14

Tabel B.2 Tahapan Evaluasi Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Persampahan Data Dasar Target 2011 2012 2013 2014 2015 No sampai Sumber akhir & tahun Sasaran Indikator Nilai Tahun 2015 renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 2 3 4 VI-15

Tabel B.3 Tahapan Evaluasi Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Drainase Lingkungan Data Dasar Target 2011 2012 2013 2014 2015 No sampai Sumber akhir & tahun Sasaran Indikator Nilai Tahun 2015 renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 2 3 4 VI-16

Tabel B.4 Tahapan Evaluasi Strategi Sanitasi Kabupaten Berau Sub sektor Pola Hidup Bersih dan Sehat Data Dasar 2011 2012 2013 2014 2015 No Sumber Target & Sasaran Indikator Nilai Tahun renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. renc. real. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 2 3 4 VI-17

VI-18

6.3. Monitoring Strategi Sanitasi 6.3.1. Pengelolaan Pengumpulan Data Dan Informasi Pengumpulan data merupakan bagian dari upaya pemantauan pembangunan sanitasi. Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi data dan informasi kinerja kebijakan/program pembangunan sanitasi yang dapat memberikan gambaran status dan pencapaian upaya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat terhadap sektor sanitasi. Kegiatan Pengelolaan Pengumpulan Data dan Informasi meliputi : Optimalisasi fungsi Pokjasan bidang Monev sebagai kordinator pendataan lintas SKPD kunci; Optimalisasi bagian pendataan dan pemantauan setiap SKPD kunci untuk mendukung kegiatan monev; Penganggaran khusus kegiatan pendataan sekunder dan primer; Penetapan tim survei lapangan 6.3.2. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Mekanisme Minitoring dan Evaluasi meliputi kegiatan sebagai berikut : Perancangan format survei primer untuk monev hasil (outcome) dan dampak (impact) Perancangan format monev masukan, kegiatan, dan keluaran (disarankan mengacu kepada format LAKIP-SKPD atau DPPA-SKPD) Waktu pendataan dan penyusunan laporan pemantauan Waktu pendataan dan penyusunan laporan evaluasi Menerapkan monitoring dengan peranserta masyarakat seperti survei EHRA tetapi ditambah dengan community consultation dalam penyusunan laporan hasil survei pada tingkat kecamatan yang dihadiri oleh stakeholders tingkat kecamatan termasuk tokoh formal dan non formal 6.4. Dokumentasi Data-data yang akan digunakan untuk menentukan data dasar atau baseline indikator tujuan dan sasaran subsektor adalah data-data yang ada di SKPD masing-masing berupa: laporan realisasi fisik dan keuangan (RFK), data hasil survey dan studi yang dilakukan di SKPD masing-masing. Pokja akan mendokumentasi semua data dan informasi yang masuk sebagai upaya untuk mengembangkan data base terkait sanitasi. VI-19

6.4.1. Dokumentasi Hasil Monev A. Bentuk dokumentasi Bentuk dokumentasi selain berupa hard copy seperti foto cetak dan isian kuesioner juga berupa soft copy dalam bentuk CD dan flashdisk. B. Penanggung jawab Penanggung jawab kegiatan dokumentasi adalah Pokjasan yang dipimpin oleh Bappeda. C. Sarana dokumentasi Sarana dokumentasi yang digunakan tidak hanya bersifat manual tetapi juga menggunakan sarana komputasi. 6.4.2. Distribusi Informasi A. Arus distribusi monev Arus distribusi monitoring dan evaluasi adalah sebagai berikut : Kepada Kepala SKPD kunci berupa laporan monev masukan, kegiatan (proses), keluaran; Kepada Bupati/Walikota/DPRD berupa laporan monev masukan, keluaran, hasil dan dampak; Kepada Pemerintah Provinsi berupa laporan keluaran, hasil dan dampak. Kepada Pemerintah Pusat (TTPS) berupa laporan masukan, keluaran, hasil dan dampak. B. Sarana distribusi informasi Sarana pendistribusian monitoring dan evaluasi tidak hanya melalui media cetak, tetapi juga bisa menggunakan sarana email dan web site Pemerintah Kabupaten Berau. Hasil monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi menjadi hak publik yang dapat diakses secara terbuka, cepat dan mudah. Oleh sebab itu, hasil laporan monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi perlu didesiminasikan kepada para pengambil keputusan, media massa dan masyarakat luas melalui berbagai saluran informasi seperti media cetak, media elektronik seperti www.berau.go.id maupun www.bapeda.berau.go.id dan media komunikasi lain yang mudah diakses oleh publik. VI-20