PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL : MEWUJUDKAN KERJA NYATA ANAK BANGSA DI ERA PERDAGANGAN BEBAS

dokumen-dokumen yang mirip
IKATAN AKUNTAN INDONESIA PROFESI AKUNTAN PADA ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

PROFESI AKUNTANSI MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi Free Trade Area (AFTA) dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. pada ASEAN Economic Community (AEC) yang mana merupakan pedoman

PENDIDIKAN AKUNTANSI SEBAGAI PONDASI PENINGKATAN KOMPETENSI AKUNTAN PROFESIONAL

PROFESI AKUNTAN MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK

LATAR BELAKANG PELUNCURAN CA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sinergitas Asosiasi Profesi dalam Penguatan Profesionalisme Akuntan di Indonesia. Dewan Pengurus Nasional (DPN) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

MENYIAPKAN AKUNTAN PROFESIONAL INDONESIA (CA INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN. jasa, aliran investasi dan modal, dan aliran tenaga kerja terampil.

Peluang dan Tantangan Akuntan di Era MEA

PERKEMBANGAN PROFESI AKUNTANSI & ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 PUSAT PEMBINAAN AKUNTAN DAN JASA PENILAI KEMENTERIAN KEUANGAN RI

I. Informasi tentang Chartered Accountant (CA)

PENGUATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS TENANT INKUBATOR MENYONGSONG MEA: STUDI KASUS INKUBATOR TEKNOLOGI LIPI

Simposium Akuntan Pendidik Medan, 16 September Oleh: MUSTOFA, CA. Anggota Dewan Penasihat IAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terluas di Asia

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik di Indonesia sebanyak orang dan 55% berdomisili di

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

UU NO 34 TAHUN 1954 TENTANG PEMAKAIAN GELAR AKUNTAN UU NO 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PMK TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada akhir tahun 2015 ini, akan mulai diberlakukan Masyarakat Ekonomi

SEMINAR STRATEGI DAN REGULASI PENDIDIKAN TINGGI AKUNTANSI SESUAI CETAK BIRU PROFESI AKUNTAN PROFESIONAL

INTERNATIONAL DUAL CERTIFICATION: ACCOUNTING, FINANCE & BUSINESS PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

PENDAHULUAN Latar Belakang

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 & PENGUATAN REGULASI PROFESI AKUNTANSI

Substansi Revisi PMK No.25/PMK.01/2014 BANDUNG, 22 JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang sedemikian pesat baik dari segi jumlah, ukuran, maupun. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak

ETIKA PROFESI FAKLULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA. Disusun Oleh : : Eko Aprianto Nugroho NPM :

Keterangan pemerintah pada sidang kali ini akan kami bagi dalam 3 (tiga) Bagian.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia perekonomian global dan modern. Dengan meningkatnya kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa eksekutif jurusan akuntansi Universitas Esa Unggul (UEU)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Statistik Indonesia menjelaskan sebagai berikut : Lowongan Pencari kerja

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas

SISTEM PENGENDALIAN MUTU DALAM KANTOR JASA AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang dapat distandardisasi secara internasional di setiap negara.

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WTO), General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), dan General Agreement on Trade in Services (GATS) tidak hanya

KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI: ANTISIPASI CA. Dr. Supriyadi, M.Sc., C.M.A., C.A., Ak. Dosen Tetap - Jurusan Akuntansi FEB UGM Ketua IAI KAPd

Strategi Profesi Akuntan Indonesia dalam Menghadapi Liberalisasi Jasa ASEAN

OUTLINE. 1. Pendahuluan. 2. Kode Etik Akuntan Profesional

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang sehat dan efisien. Seiring dengan berjalan nya kemajuan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Robert Bolton,

SINERGITAS ASOSIASI PROFESI DALAM PENGUATAN PROFESIONALISME AKUNTAN DI INDONESIA. Simposium Nasional Akuntansi Bandar Lampung, 25 Agustus 2016

BAB II LANDASAN TEORI. Ikatan Akuntan Indonesia dan Tujuannya. Menurut Tuanakotta (2007), organisasi akuntan di Indonesia adalah Ikatan

BLUEPRINT PROFESI AKUNTAN, RPMK TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DAN KAITANNYA DENGAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

LATAR BELAKANG PELUNCURAN CA

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung hanya kepada lulusan perguruan tinggi negeri tertentu atau melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOSIALISASI PMK NO.25/PMK.01/2014 Tentang AKUNTAN BEREGISTER NEGARA. Malang, 13 Mei 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. juga motivasi peneliti melakukan penelitian serta penjelasan mengenai proses

3.3. JURUSAN AKUNTANSI VISI

INFORMASI LENGKAP TENTANG CA (CHARTERED ACCOUNTANT)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Prof. Mardiasmo, Ketua DPN IAI/Wakil Menteri Keuangan RI

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa

LANGKAH ANTISIPATIF PEMPROV DALAM MENGHADAPI MEA / AEC

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Tunjung Irmawati B

BAB II LANDASAN TEORI

AUDIT I. The Audit Standars Setting Proces. Afly Yessie, SE, Msi, Ak, CA. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Akuntan Publik Sumber: PPPK Kementerian Keuangan RI (2014),

KESIAPAN MAHASISWA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DI AKPER YKY

2 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara

Ketentuan Pengalaman Praktik Keprofesian di Bidang Akuntansi Anggota Utama/Pemegang Sertifikat CA IAI

PENYIAPAN TENAGA TERAMPIL MENYONGSONG PEMBERLAKUAN PASAR BEBAS MEA 2015

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Persaingan Global Profesi Pustakawan dalam Era MEA

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas audit termasuk salah satu jasa yang sulit untuk diukur secara

STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN sehingga Institut

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian auditor dan kriteria seorang auditor

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dalam Mempersiapkan Tenaga Keperawatan di Era Masyarakat

What are Professional Accountancy Organizations?

AKUNTAN DAN ERA KETERBUKAAN ARUS LALU LINTAS JASA. Vidia Gati Dosen FEBI UINSA Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

PROSPEK KJA KEDEPAN. Oleh: Doni Budiono, ST., SE., Ak., SH., MH., MSA., CA

Keynote Speech. Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal

LAPORAN WORKSHOP. 27 November 2014 Di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) Bandung

KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi, sistem informasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dijalani setelah selesai menempuh pndidikan program sarjana (S1) Jurusan Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (dalam Iqbal, 2011) menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih jurusan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

331

Akuntan Dalam Memenangkan Persaingan Di Era Mea Dyah Puspitasari Sunaryo Putri dyah.puspita80@gmail.com Abstract Asean Economic Community (AEC), which came into effect on January 1st, 2016 has become a challenge that must be overcome by Indonesia in any sectors. Accountant is a profession that was potentially targeted by the other ASEAN member countries. This literature review paper reveals that the accountant current acquired competency is insufficient to win the the competition during MEA. The review shows the importance other aspects, such as soft skills development and competence continuously improvement, accompanied by network establishment, integrity and prepared mental as a player. It is also a necessity to empower the Indonesian professional accountants organization (IAI), as well as the other main accountants stakeholders; universities, government and business world. I also can be concluded that, for qualified accountants, the MEA brings more opportunities rather than threats to anticipate. Key Words : AEC, Competition, Accountant, IAI, Stakeholders Abstrak Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mulai berlaku 1 Januari 2016 merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia di berbagai sektor. Salah satu profesi di Indonesia yang diincar oleh berbagai negara anggota ASEAN lainnya adalah akuntan. Dengan menggunakan metode penelitian pustaka maka dihasilkan bahwa memenangkan persaingan di era MEA, akuntan tidak cukup mengandalkan kompetensi yang dimiliki saat ini. Setidaknya perlu area pengembangan soft skills, terus meningkatkan kompetensi, membangun networking, memiliki integritas tinggi dan persiapan mental sebagai player. Selain itu juga perlu peranan dari IAI sebagai organisasi profesi akuntan di Indonesia serta stakeholders utama akuntan yaitu Perguruan Tinggi, pemerintah dan dunia bisnis. Akuntan tidak perlu takut menghadapi MEA, jika kompetensi bagus justru MEA menjadi peluang emas bagi akuntan. Kata Kunci : MEA, Persaingan, Akuntan, IAI, Stakeholders 304

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan tenaga kerja akan semakin ketat menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau Pasar Bebas ASEAN tahun 2016. Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) merupakan konsep yang mulai digunakan dalam Declaration of ASEAN Concord II (Bali Concord II), Bali, Oktober 2003. MEA adalah salah satu pilar perwujudan ASEAN Vision, bersama-sama dengan ASEAN Security Community (ASC) dan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC). MEA adalah tujuan akhir intergrasi ekonomi seperti dicanangkan dalam ASEAN Vision 2020 :.. to create a stable, prosperous and highly competitive ASEAN economic region in which there is a free flow of goods, services, skilled labor and afree flow of capital, equitable economic development and reduced poverty and socio economic disparities in year 2020. (Winantyo, dkk; 2008) Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, Saat ini dalam WTO (World Trade Organization) telah diatur 40 profesi yang akan bebas terbuka untuk semua negara. Beberapa jenis profesi dikelompokkan dalam 6 kelompok profesi yang meliputi: pengacara, akuntan, profesional services, personal computer services, tourism services, dan medicine services. Akuntan merupakan salah satu dari 6 kelompok profesi yang tersebut diatas. Profesi akuntan memang dihadapkan pada tantangan bagaimana meningkatkan nilai di dunia bisnis agar bisa bersaing di era perdagangan bebas, bila kita tidak mampu menyediakan akuntan professional mencukupi maka akuntan lain akan mengisi kebutuhan tersebut. Dalam era MEA saat ini, salah satu profesi di Indonesia yang diincar oleh berbagai negara anggota ASEAN lainnya adalah akuntan, CEO PT Zahir Internasional Muhamad Ismail menyatakan Fenomena ini mungkin sudah terjadi sebelumnya, namun setelah era MEA semakin masif 305

dilakukan, Hal ini tidak mengherankan, mengingat Indonesia merupakan pasar terbesar di era MEA. Pasar Indonesia mencakup 40 persen dari total pasar MEA. Muhamad menambahkan, saat ini para akuntan dari sejumlah negara, terutama Filipina, mengincar pasar Indonesia. Para akuntan dari Filipina cukup mahir bahasa Inggris, memiliki sertifikasi profesi yang diakui internasional. Bahkan pada tahap awal bersedia dibayar dengan standar lokal, dan mereka pun dibekali bahasa Indonesia, tutur Muhamad. (Republika, Januari 20, 2016) Kesiapan Profesi Akuntan di Indonesia Dalam Menghadapi MEA harus lebih ditingkatkan, dan dengan adanya sektor jasa yang terbuka akan memberika peluang dan tantangan bagi semua profesi penyedia jasa dan tenaga kerja Indonesia (Triani, Ni Nyoman Alit, dkk, 2014). Di satu sisi MEA merupakan tantangan namun disisi lain MEA memberi peluang bagi akuntan. Akuntan Indonesia yang kompeten bebas bekerja di negara ASEAN lainnya yang memberikan imbalan dan masa depan lebih baik dari perusahaan/institusi di Indonesia. Berdasarkan ulasan tersebut diatas, maka penulis mengangkat judul dalam karya tulisnya ini, yaitu Akuntan Dalam Memenangkan Persaingan Di Era MEA. IAI menyatakan untuk memenangkan persaingan di era MEA, butuh sinergi antara akuntan dan seluruh stakeholders utamanya (IAI, Perguruan Tinggi, Pemerintah, Dunia Bisnis) dan itu tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. 1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka dapat dirumuskan Rumusan Masalah adalah sebagai berikut : a) Bagimana strategi akuntan agar mampu berdaya saing di era perdagangan bebas? b) Bagaimana peran IAI dalam mewujudkan peran akuntan di era perdagangan bebas? c) Bagaimana peran stakeholders akuntan di era perdagangan bebas? 306

II. REVIEW PUSTAKA Berikut ini adalah beberapa penelitian dan karya tulis ilmiah sejenis serta terkait untuk dijadikan acuan bagi penulis : a. Puspita N., W. Diana (2015) PERANAN KURIKULUM DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI LULUSAN AKUNTANSI DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Ekonomi FE UNY "Profesionalisme Pendidik dalam Dinamika Kurikulum Pendidikan di Indonesia pada Era MEA". Tulisan ini membahas bagaimana Universitas perlu melakukan perencanaan kurikulum untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam menghadapi persaingan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Terdapat persamaan peranan Perguruan Tinggi dalam menghasilkan lulusan akuntan yang mampu bersaing di era MEA. Namun terdapat perbedaan yaitu peneliti terdahulu hanya meneliti peranan Perguruan Tinggi, sedangkan penelitian ini selain strategi akuntan individual juga peranan IAI, Perguruan Tinggi, pemerintah dan dunia bisnis. b. Upa, Ananta Vierly (2015). STARTEGI PROFESI AKUNTAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI LIBERALISASI JASA ASEAN. Disini membahas bagaimana persiapan yang dilakukan pemerintah dan IAI, sebagai strategi dalam menghadapi liberalisasi jasa ASEAN. Terdapat persamaan peranan pemerintah dan IAI yang merupakan komponen penting dalam mewujudkan peran akuntansi di MEA. Adapun perbedaannya, pada penelitian terdahulu lebih membahas peranan pemerintah dan IAI, sedangkan penelitian ini selain membahas dua hal tersebut diatas juga membahas lebih detail bagaimana strategi akuntan induvidu, Perguruan Tinggi dan dunia bisnis. c. Kuswanto, Hedy (2013) DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS TERHADAP PERUSAHAAN, ORGANISASI, MANAJEMEN STRATEGI DAN AKUNTANSI MANAJEMEN. Tulisan ini membahas bagaimana perubahan lingkungan bisnis yang berdampak pada lingkungan bisnis, munculnya perusahaan 307

berkelas dunia, adanya paradigma baru organisasi dan manajemen, paradigma manajemen mutu, akuntansi manajemen serta pada profesi akuntansi manajemen. Terdapat persamaan bagaimana profesi akuntan terhadap perubahan lingkungan bisnis. Adapun perbedaannya adalah pada penulisan yang dilakukan oleh Hedy Kuswanto berfokus pada akuntan manajemen, sedangan di penelitian cakupannya lebih luas yaitu profesi akuntan. III. METODOLOGI PENELITIAN Penulis menyusun penelitian ini adalah penelitian pustaka yaitu satu bentuk penelitian kualitatif yang objek kajiannya adalah data kepustakaan, ia memuat gagasan atau pikiran-pikiran yang didukung oleh data kepustakaan dimana sumbernya dapat berupa jurnal penelitian, tesis desertasi, laporan penelitian, buku tesk, makalah, laporan seminar, dokumentasi hasil diskusi ilmiah, dokumen resmi dari pemerintah dan lembaga lainnya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah adalah sebagai berikut: a) Melakukan penelusuran melalui internet pada situs resmi IkatanAkuntan Indonesia IAI dengan alamat www.iaiglobal.or.id b) Studi literatur dengan mengumpulkan data kepustakaan yang berhubungan dengan penulisan. Cakupan penelitian ini adalah bagaimana mewujudkan peran nyata akuntan di era perdagangan bebas (MEA) melalui sinergi antara strategi induvidu akuntan, peran IAI, peran stakeholders akuntan yaitu perguruan tinggi, pemerintah dan dunia bisnis. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 STRATEGI AKUNTAN AGAR MAMPU BERDAYA SAING DI ERA PERDAGANGAN BEBAS Menurut M. Nasir yang juga anggota Dewan Penasihat Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan persaingan global yang semakin tanpa batas menuntut akuntan Indonesia untuk selalu meningkatkan kompetensi 308

dan menjaga integritasnya. Karena itu, ia mendorong penataan profesi ini mengacu pada best practice global dengan mengedepankan kualitas dan profesionalisme akuntan Indonesia sebagai prioritas, sambil secara terus-menerus memacu peningkatan akuntan profesional secara kuantitas. (iaiglobal.co.id, diakses pada tanggal 10 September 2016). Dalam memenangkan persaingan di era MEA, setidaknya ada 3 area bagi akuntan yang perlu dikembangkan : A. Meningkatkan soft skill Dalam menghadapi persaingan global, terutama dalam level Asia Tenggara, Indonesia harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN akan memasuki era baru dalam bidang perekonomian, terlebih di area pasar bebas dengan membentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tentunya ini memberikan tantangan tersendiri bagi akuntan, dan ini akan semakin berat bagi mereka yang tidak memiliki skill yang memadai. Kemampuan berbahasa asing, kecepatan mengelola teknologi, dan etos kerja yang tinggi adalah modal soft-skill yang harus dimiliki untuk menghadapi MEA. (zahiraccounting.com, diakses pada tanggal 12 September 2016) IAI melalui DewanStandar Akuntan Profesional (DSAP), Dr. Setio Anggoro Dewo, SE., MBA., PhD., Ak., CA menyampaikan soft skills terdiri dari 2 bagian yaitu: 1) Interpersonal skills: leadership, motivasi, komunikasi efektif, negosiasi, problem solving 2) Intra-personal skills: integritas, profesional, character building, creative thinking B. Meningkatkan kompetensi Selain soft-skill, kemampuan dibidang profesionalpun tidak kalah pentingnya. Seorang akuntan yang ingin profesinya diakui dalam level ASEAN harus melalui ASEAN Charter Professional Accountant (ACPA). Untuk terdaftar dalam ACPA, akuntan harus memiliki sertifikat profesi dari asosiasi atau regulator 309

profesi di negara masing-masing. Professional Regulatory Authority (PRA) di Indonesia adalah PPAJP, sedangkan National Accountancy Body (NAB) adalah IAPI, IAI, dan IAMI. Jika akuntan Indonesia tidak siap dalam menghadapi MEA, maka akuntan dari negara lain yang akan datang ke Indonesia. Terlebih lagi Indonesia memiliki potensi market jasa akuntansi yang sangat besar. Tentu saja hal ini dapat menggeser kedudukan akuntan Indonesia. Karena itu ada beberapa strategi untuk menghadapi MEA, seperti pengembangan profesi akuntansi, memperkuat regulasi profesi, bekerjasama dengan asosiasi profesi akuntan dari negara lain, serta bersinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan profesi akuntansi, seperti praktisi, akademisi, asosiasi, dan regulator. Sedang dalam hal peningkatan kualitas profesionalisme mencakup peningkatan kualitas pendidikan akuntansi, sertifikasi profesi akuntansi, standar akuntansi, dan standar profesi yang sesuai dengan standar internasional. Tenaga akuntan harus mempersiapkan diri dengan mengikuti sertifikasi profesi. Melalui sertifikasi profesi ini, akuntan Indonesia didorong untuk kreatif, inovatif, terampil, dan memiliki daya saing yang tinggi. Knowledge dan skill yang dibutuhkan oleh akuntan profesional akan terus berkembang dengan pesat. Peran organisasi profesi sangat penting dalam menghadapi tantangan ini. Akuntan Indonesia harus siap dan mampu menjadi tenaga yang handal dan mampu bersaing di tingkat internasional. (zahiraccounting.com, diakses pada tanggal 12 September 2016) C. Membangun networking Disini akuntan melakukan proses aktif membangun dan mengelola hubungan-hubungan yang produktif. Jejaring merupakkan hubungan yang luas dan kokoh baik personal maupun organisasi. Selanjutnya dikatakan jejaring dalam organisasi merupakan suatu proses pemeliharaan, penumbuhan serta pengintegrasian kemampuan-kemampuan terpilih, bakat-bakat, hubungan dan partner dengan cara mengembangkan kemitraan yang kreatif dan strategis untuk meningkatkan kinerja organisasi. 310

Seorang akuntan dituntut mempunyai jaringan dan acuran standar internasional. Jaringan ini penting karena seorang akuntan harus bisa mempromosikan dirinya agar bisa eksis di ASEAN. Sedangkan akuntan harus up to date dengan kondisi terbaru akuntansi yang dijadikan patokan internasional D. Memiliki sertifikasi akuntan professional Untuk menjaga profesionalisme dan kompetensi dalam menghadapi MEA, akuntan Indonesia dituntut untuk menjaga dan meningkatkan kapabilitas keilmuannya. Sebagaimana diatur dalam PMK akuntan beregister negara ini, agar kapabilitas akuntan tetap terjaga, akuntan wajib mengikuti Program Pendidikan Berkelanjutan (PPL) yang diselenggaraan oleh IAI, PPAJP, dan/atau pihak lain yang diakui IAI dan/atau Pusat Pembinaan Akuntansi dan Jasa Penilai (PPAJP). (Media Keuangan, Vol. IX/No.79/Maret 2014, hal.47) E. Memiliki integritas yang tinggi Integritas merupakan salah satu kode etik akuntan Indonesia untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan public, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Itegritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas melandasi kepercayaan public dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seseorang anggota untuk antara lain bersikap jujur, berterus terang tampa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kekurangan atau peniadaan prinsip. IAI menambahkan bersaing tidak berarti menghalalkan segala cara, tetapi menjunjung kejujuran. Di lain pihak, Industri atau pemakai jasa akuntan profesional akan memilih akuntan yang berintegritas. F. Mempersiapkan mental menjadi player 311

Sebagaimana disampaikan oleh Edward Tanujaya Direktur Komunikasi Pemasaran Manajemen Eksekutif Ikatan Akuntan Indonesia Pusat, dalam sambutan dan paparannya pada Workshop Pengembangan Kurikulum Akuntansi Sesuai Standar Internasional dan Kompetensi CA, di Kampus I Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) Senin Selasa 25-26 Juli 2016 bahwa Akuntan harus mempunyai mental player bukan victim, mental player akan menjadikan para akuntan optimis menghadapi MEA, dan tidak gentar dengan akuntan asing. Sedangkan mental victim hanya menjadi jago kandang yang bisa tergilas oleh masuknya akuntan asing. 4.2 PERAN IAI DALAM MEWUJUDKAN PERAN AKUNTAN DI ERA PERDAGANGAN BEBAS Tiga tujuan strategis itu adalah terwujudnya IAI sebagai organisasi yang menjaga integritas dan profesionalisme akuntan, terwujudnya IAI sebagai organisasi yang kuat di internal dan berwibawa di eksternal, dan terwujudnya IAI sebagai organisasi yang memberikan value bagi key stakeholders IAI. (iaiglobal.or.id, di akses tanggal 13 September 2016) IAI adalah satu-satunya asosiasi profesi akuntan yang ditetapkan Pemerintah (KMK Nomor 263/KMK.01/2014 tanggal 17 Juni 2014). Peran IAI sangat strategi dimana IAI diharapkan : 1) Mengakselerasi jumlah akuntan profesional dengan tetap menjaga kualitasnya Dengan jumlah akuntan yang masih kalah dengan beberapa negara ASEAN lainnya, maka perlu upaya percepatan produksi jumlah akuntan professional. 2) Mendorong anggotanya untuk terus meningkatkan kompetensi tambahan Anggota IAI diminta tidak hanya memenuhi ketentuan minimal dalam PPL, tetapi meningkatkan kompetensi yang lebih agar dapat berkompetisi dengan akuntan asing. 3) Terus meningkatkan sinergi dengan Perguruan Tinggi, dunia usaha, regulator, serta kerja sama internasional Terdapat 10 Action Plan IAI untuk mempersiapkan akuntan Indonesia dalam MEA, yaitu adalah sebagai berikut : 312

1. Pendidikan Profesi Akuntan (PPA). PPA saat ini dapat diikuti oleh D-IV dan S1 selain akuntansi, agar Akuntan di Indonesia semakin bertambah. 2. Ujian Sertifikasi (CA). Melalui gelar Chartered Accountant, maka Akuntan Indonesia dapat menunjukkan identitas sebagai akuntan professional yang bersertifikasi internasional. Hal ini juga dapat membantu akuntan dalam negeri bersaing dengan akuntan negara lain. 3. Panduan dan penilaian pengalaman praktik akan digunakan sebagai wujud pengawasan atas kinerja anggota IAI dan untuk menjaga profesionalisme dari setiap anggota 4. IAI juga tengah melaksanakan proses MRA (Mutual Recognition Agreement) dengan mitra Professional Accountancy Organization (PAO). MRA tersebut diharapkan nantinya menjadi pedoman ketika seorang warga negara asing bermaksud mengajukan permohonan untuk dapat terdaftar dalam register negara 5. IAI juga menyusun sistem pengendalian mutu KJA, panduan proses review mutu KJA, dan standar professional jasa akuntansi (SPJA). Hal ini agar jasa yang diberikan oleh KJA memiliki kualitas yang terjamin dan kompetitif. 6. IAI pun melakukan revisi kode etik akuntan untuk disesuaikan dengan Code of Ethics IFAC. Dengan demikian, kode etik akuntan yang berlaku Indonesia sejalan dengan kode etik akuntan yang berlaku secara internasional. 7. IAI juga menyusun dan melaksanakan mekanisme penegakan disiplin anggota IAI. Hal ini merujuk pada PMK 25/PMK.01/2014 yang menerangkan bahwa Menteri Keuangan dengan pertimbangan organisasi profesi dapat memberikan sanksi administratif jika seorang akuntan melakukan pelanggaran. Sanski dan pengawasan yang ketat juga diberikan pada akuntan asing yang bekerja di Indonesia. 8. Pembinaan anggota IAI melalui kegiatan PPL. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas para anggota IAI sehingga dapat mempersiapkan bersaing dalam MEA 9. IAI sedang melakukan penataan organisasi sehingga mampu melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab yang tertuang dalam PMK 25/PMK.01/2014 313

10. Proses registrasi ulang merupakan action plan yang telah dan sedang dilaksanakan oleh IAI. Diperkirakan akuntan yang mendaftar ulang melebihi jumlah yang tercatat di Kementerian Keuangan, maka dari itu IAI sedang mempersiapkan sistem Information and Communication Technology (ICT) untuk proses registrasi ulang dan pendaftaran anggota IAI 4.3 PERAN STAKEHOLDERS AKUNTAN DI ERA PERDAGANGAN BEBAS Edward Tanujaya selaku Direktur Komunikasi Pemasaran Manajemen Eksekutif Ikatan Akuntan Indonesia Pusat, dalam sambutan dan paparannya pada Workshop Pengembangan Kurikulum Akuntansi Sesuai Standar Internasional dan Kompetensi CA, di Kampus I Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) Senin Selasa 25-26 Juli 2016 menyampaikan bahwa peningkatan kompetensi akuntan merupakan tanggung jawab bersama IAI dan para stakeholders, termasuk perguruan tinggi (uty.ac.id, diakses pada tanggal 14 September 2016). Ada tiga stakeholders utama akuntan membantu akuntan menghadapi MEA : 1. Perguruan Tinggi Pemerintah melalui kementerian riset, teknologi, dan pendidikan tinggi dan kementerian terkait perlu menyiapkan kurikulum Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi untuk menghasilkan lulusan sarjana akuntansi yang siap dalam menghadapi persaingan lingkup ASEAN dan juga persaingan global. Yang tidak kalah penting adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi harus membekali diri dengan kompetensi bidang akuntansi berdasarkan kurikulum yang ditetapkan ditambah dengan kemampuan bahasa asing yang baik, semangat kewirausahaan, kemandirian, kreativitas, dan optimisme untuk menyambut masa depan yang lebih menjanjikan (Wahyudi, 2015). IAI menyampaikan Ada empat hal yang dilakukan Perguruan Tinggi dalam berperan menyiapkan akuntan Indonesia menghadapi MEA, yaitu adalah sebagai berikut : a) Sinkronisasi kurikulum dengan IES b) Mengurangi gap antara kurikulum dengan kebutuhan dunia bisnis. 314

c) Membekali mahasiswa dengan soft skills yang mencukupi. d) Memberi keterampilan bahasa asing yang mencukupi. 2. Pemerintah Pemerintah Indonesia bersama dengan seluruh anggota Negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN sudah menyepakati pemberlakukan MEA pada tahun 2015. Pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan yang diharapkan akan dapat memaksa akuntan di Indonesia mempersiapkan diri dalam menghadapi MEA, hal tersebut berupa PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara. Peraturan ini memiliki 4 poin penting yaitu : - PMK ini mewajibkan seluruh akuntan beregister untuk daftar ulang dan menjadi anggota IAI dalam jangka waktu tiga tahun setelah terbitnya PMK, apabila tidak melakukan registrasi ulang, register negaranya akan dicabut atau hangus a) Ujian sertifikasi akuntan professional. Setiap peserta yang lulus dalam ujian sertifikasi berhak mendapatkan gelar CA (Chartered Accountant) yang telah diakui secara internasional. Melalui hal tersebut, diharapkan para akuntan professional di Indonesia dapat bersaing dengan akuntan dari negara lain. b) Pendirian Kantor Jasa Akuntansi (KJA). KJA ini nantinya akan melayani publik terkait jasa-jasa akuntansi non assurance (non audit), seperti jasa pembukuan, kompilasi laporan keuangan, jasa manajemen, akuntansi manajemen, konsultasi manajemen, jasa perpajakan, dan sebagainya. PMK ini juga mengatur bahwa para akuntan asing tidak dapat mendirikan KJA tanpa bekerjasama dengan akuntan beregister di Indonesia. Hal ini menunjukkan dukungan pemerintah pada para akuntan Indonesia dalam menghadapi MEA. c) PMK ini menetapkan IAI sebagai organisasi profesi akuntan di Indonesia.Peraturan ini menunjukkan bahwa IAI bertanggung jawab atas terlaksananya PMK 25/PMK.01/2014. Menyadari hal tersebut, maka IAI telah mempersiapkan 10 action plan. 315

3. Dunia Bisnis Dunia bisnis sebagai pemakai dari jasa akuntan tidak kalah pentingnya dalam memberi peranan agar akuntan mampu menghadapi MEA. IAI dalam seminarnya menjelaskan ada 2 peranan yang dilakukan dunia bisnis, yaitu adalah sebagai berikut: a) Menjadikan akuntan dan akuntan profesional sebagai persyaratan rekrutmen pegawai. b) Memberi insentif/reward kepada para akuntan profesional. V. KESIMPULAN Profesi akuntan dihadapkan pada tantangan bagaimana meningkatkan nilai di dunia bisnis agar bisa bersaing di era perdagangan bebas, karena apabila tidak mampu menyediakan akuntan professional mencukupi maka akuntan lain akan mengisi kebutuhan tersebut. Untuk itu perlu adanya startegi agar menang persaingan di era MEA. Dalam memenangkan persaingan di era MEA, butuh sinergi antara akuntan dan stakeholders utamanya, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Melalui kolaborasi semua stakeholders mencakup akademisi, regulator, praktisi dan profesi, revitalisasi peran akuntan bisa dilakukan untuk menuju akuntan Indonesia unggul dan mampu bersaing di regional dan global. Akuntan tidak perlu takut menghadapi MEA dan menjadikannya sebagai ancaman, namun jadikan hal tersebut sebagai peluang. Bila akuntan Indonesia dan asing sama-sama memiliki kompetensi yang sama (bisa dilihat dari sertifikat profesi internasional yang dimiliki), maka secara teoritis memiliki kemampuan/kompetensi yang setara. Selain itu Akuntan Indonesia yang kompeten bebas bekerja di negara ASEAN lainnya yang memberikan imbalan dan masa depan lebih baik dari perusahaan/institusi di Indonesia (strategi ofensif). 316

DAFTAR PUSTAKA a. Buku Arens, A. Alvin & James K. Loebbecke. 2005.Auditing Pendekatan Terpadu. Terjemahan Amir Abadi Yusuf. Edisi Indonesia. Jakarta. Penerbit Salemba Empat. Harto, Puji. Februari 2004. Era New Economy : Tantangan dan Harapan Bagi Profesi Akuntan. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Volume 4, No.1, 70-80. Winantyo. R, Rahmat Dwi Saputra, Sri Fitriani, Rita Morena. Masyarakat Ekonomi ASEA (MEA) 2015 Memperkuat Sinergi Global Di Tengah Kompetisi Global. 2008. PT. Elex Media Kompetindo b. Jurnal Kuswanto, Hedy. 2013. Dampak Perubahan Lingkungan Bisnis Terhadap Perusahaan, Organisasi, Manajemen Strategi Dan Akuntansi Manajemen. http://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/index.php/de/article/view/34 Media Keuangan. Vol IX/No.79/ Maret 2014, hal. 47 Pramudya, Anung. September 2014. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean Tahun 2015. JBMA Vol. II, No. 2, Yogjakarta. Upa, Ananta Vierly. Desember 2015. Strategi Profesi Akuntan Indonesia dalam Menghadapi Liberalisasi Jasa ASEAN. Jurnal GEMA AKTUALITA, Vol. 4 No. 2. http://dspace.uphsurabaya.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/793 Wangke, Humphrey. 2014. Peluang Indonesia Dalam Masyarakat Ekonomi Asean 2015. Info Singkat Hubungan Internasional. Vol. VI, No. 10/II/P3DI/Mei/2014. http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/info%20singkat-vi-10-ii-p3di-april- 2014-4.pdf c. Internet Akuntan Online. 2015. Enam Strategi Akuntan Hadapi MEA 2015. http://www.akuntanonline.com/showdetail.php?mod=art&id=925&t=enam%20strate gi%20akuntan%20hadapi%20mea%202015%20&kat=organisasi Hasyir, Dede Abdul. 2006. Dampak Era Globalisasi Terhadap peran Akuntan dan Kurikulum Pendidikan Akuntansi. http://journal.unnes.ac.id/artikel_sju/aaj/337 Himawan, Adhitya. 2016. Sambut MEA, Akuntan Indonesia Siap Bersaing dengan Akuntan Asing. http://www.suara.com/bisnis/2016/03/20/190105/sambut-meaakuntan-indonesia-siap-bersaing-dengan-akuntan-asing IAI. Peluang dan Tantangan Akuntan Di era MEA. http://www.iaiglobal.or.id/v03/files/file_publikasi/6.%2017%20sept_panel%20sessio n_prof.%20ilya%20avianti.pdf 317

IAI. Urgensi Persaingan Global Tuntut Akuntan Indonesia Tingkatkan Kompetensi Dan Jaga Integritas. http://iaiglobal.or.id/v03/berita-kegiatan/detailberita-942-%e2%80%9curgensipersaingan-global-tuntut-akuntan-indonesia--tingkatkan-kompetensi-dan-jagaintegritas%e2%80%9d Kelana, Irwan. MEA Incar Profesi Akuntan. http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis-global/16/01/20/o183ww374-meaincar-profesi-akuntan Puspita N, W Diana. 2015 Peranan Kurikulum Dalam Peningkatan Kompetensi Lulusan Akuntnsi Di Era Masyarakat Ekonomi Asean. http://eprints.uny.ac.id/21938/ Triani, Ni Nyoman Alit, Erlina Diamstuti, Merlyana Dwinda Yathi. 2015. Kesiapan Profesi Akuntan di Indonesia dalam Menghadapi MEA. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/6121?show=full Universitas Teknologi Yogyakarta. Ciptakan Akuntan Bermental Player Bukan Victim. http://uty.ac.id/2016/08/ciptakan-akuntan-bermental-player-bukan-victim/ Wahyudi. Kesiapan Sarjana Akuntansi Indonesia Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (Mea) 2015. http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/asset/files/post/1076_a/kti%20wakhyudi%20- Kesiapan%20Sarjana%20Akuntansi%20Indonesia.pdf Zahira Accounting. Peluang Dan Tantangan Bagi Akuntan Indonesia Dalam Menghadapi MEA. http://zahiraccounting.com/id/blog/peluang-dan-tantangan-bagiakuntan-indonesia-dalam-menghadapi-mea/ Zahira Accounting. Persiapan Lulusan Perguruan Tinggi Menghadapi MEA. http://zahiraccounting.com/id/blog/persiapan-lulusan-perguruan-tinggi-menghadapimea/ https://html1-f.scribdassets.com/4ukbf1x2f44esf07/images/5-1a18eb2ad0.jpg 318