RANCANG BANGUN MODIFIKASI TEMPAT SAMPAH KERTAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANO MODEL DAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN DESAIN KEMASAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE KANO DAN QFD

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MODIFIKASI TEMPAT SAMPAH KERTAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANO MODEL DAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL KANO DALAM MENGUKUR KEPUASAN PELANGGAN DI RESTAURAN CEPAT SAJI

PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN MEJA PRODUKSI AYAM POTONG MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PERSEPSI JASA PELAYANAN PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN IPA PADA PERGURUAN XYZ

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

PERANCANGAN BABY BOX MULTIFUNGSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

INTEGRASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN KANO GUNA PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK GUNTING MULTIFUNGSI

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Integrasi Metode Kano dan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Baureno)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Model Kano Evaluasi Model Kano

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

RE-DESIGN ALAT SORTASI KELAPA SAWIT DENGAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN MODEL KANO

OPTIMASI KUALITAS PELAYANAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS PT. BANK XYZ)

DESAIN ALAT PENGGILING KEDELAI MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBERIAN GARANSI LAPTOP MENGGUNAKAN MODEL KANO-QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

GITA ASTETI GINTING DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

SKRIPSI PERANCANGAN MODEL MATEMATIS QFD-KANO DALAM MENENTUKAN TARGET KARAKTERISTIK TEKNIS RAK SEPATU

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

Analisis Kepuasan Konsumen Gula Rafinasi Dengan Pendekatan Model Kano Berdasarkan Dimensi Supply Chain Operation Reference

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

METODE KANO (STUDI KASUS PADA MAHASISWA S1 TELKOM UNIVERSITY ANGKATAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab III Metode Penelitian

Analisis Kualitas Layanan Perpustakaan Menggunakan Metode Kano Di Perpustakaan Universitas Kadiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah produk shoulder bags untuk wanita usia 17 sampai

BAB 2 LANDASAN TEORI...

Pengembangan Metode Permainan Dalam Pengenalan Standar Kepada Anak SMA Dengan Menggunakan Analisis Kano Dan QFD

APLIKASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PERANCANGAN INTERIOR MOBIL LISTRIK NASIONAL (MOLINA) UNS

, REFINED KANO S UNTUK SURABAYA MEN DIAJUKAN PUTRI ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Usulan Rancangan Baby Tafel Portable dengan Menggunakan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) *

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

PENGEMBANGAN PRODUK LAMPU MEJA BELAJAR DENGAN METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA KERJA LAS DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (STUDI KASUS PT DWI GADING WIJAYA MANDIRI)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS SISTIM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL KANO

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. sebanyak 30 buah. Kemudian dilakukan uji valliditas dan reliabilitas.

Kata Kunci: Kualitas Jasa, Perbaikan layanan, SERVQUAL, Importance Performance Analysis (IPA), Kano, Integrasi IPA-Kano. xvi

PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS

OPTIMASI KEPUASAN KONSUMEN DENGAN INTEGRASI PENERAPAN MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

BAB III METODE PENELITIAN

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal.

REDESAIN FILTER AIR RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Rancang Bangun Meja Tata Cara Kerja yang Ergonomis Berdasarkan Data Antropometri untuk Praktikum Pengukuran Waktu Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN DESAIN TEMPAT SAMPAH DENGAN METODE QFD DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PERANCANGAN ALAT PENYISIR IJUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ANTROPOMETRI (STUDI KASUS DI CV.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No.1, Mei 2014 pp

TUGAS AKHIR PERANCANGAN PRODUK TAS FITNESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harapan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Terhadap Program Studi (Room 1)

LAPORAN TUGAS AKHIR REDESAIN GEROBAK USAHA MARTABAK MENGGUNAKAN ANTROPOMETRI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

PERBAIKAN RANCANGAN ALAT LARYNGEAL MIRROR PADA RSU DR. PIRNGADI MEDAN MENGGUNAKAN METODE QFD, MARKOV CHAIN DAN AXIOMATIC DESIGN

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

MEMINIMALKAN GAP KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN BASIS IPA PADA SUPERMAKET DI PT X

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT PENYADAP KARET DI KABUPATEN LANGKAT SUMATERA UTARA DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN MODEL KANO

EVALUASI PROSES PERAKITAN PRODUK SPRING BED UNTUK MENDAPATKAN RANCANGAN YANG EFISIEN ANDY PRIMA NIM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

PENENTUAN ATRIBUT PERSYARATAN TEKNIS ALAT PEMERAS SANTAN DI UMKM XYZ KOTA BATU

Transkripsi:

RANCANG BANGUN MODIFIKASI TEMPAT SAMPAH KERTAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KANO MODEL DAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Pitri Puspita Dewi 1), Jazuli 2), Ratih Setyaningrum 3) Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang E-Mail: pitripuspita55@gmail.com 1), Jazuli@dsn.dinus.ac.id 2), Ratihha@gmail.com 3) Abstrak Kebersihan lingkungan merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga alam sekitar. Salah satu contohnya dengan membuang sampah di tempat sampah. Ada 2 jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Sebagai contoh di kantor atau di sekolah sering dijumpai sampah anorganik sejenis kertas, sampah kertas sering memenuhi kapasitas tempat sampah. Karena hal tersebut Mereka enggan untuk memadatkan isi tempat sampah dengan menggunakan kaki atau tangan kosong. Dari hasil penyebaran kuisioner 30 respoden menyatakan 97 % tempat sampah belum efektif dan 90% perlu adanya inovasi pada tempat sampah. Dari permasalahan tersebut, tujuan peneliti yaitu merancang produk tempat sampah kertas yang sesuai dengan kebutuhan konsumen melalui pendekatan model Kano dan metode QFD serta perhitungan antropometri. Pendekatan model kano digunakan untuk mengklasifikasikan atribut-atribut kebutuhan konsumen ke dalam 4 kategori. Hasil pengolahan metode Kano menunjukkan bahwa tidak ada atribut yang masuk ke dalam kategori Indifferent, dimana dari 11 pernyataan 3 masuk pada kategori attractive, 4 pada one dimensional dan 4 sisanya pada must be. Sedangkan pengolahan metode Quality Function Deployment (QFD) dan House Of Quality (HOQ) menerjemahkan kebutuhan konsumen dalam bentuk karakteristik teknis dan dikembangkan ke dalam target spesifikasi serta analisa perhitungan untuk mendapatkan urutan prioritas untuk perancangan produk. Hasil dari QFD dan HOQ menunjukan atribut yang memiliki prioritas pertama yaitu adanya inovasi penambahan alat press pada produk tempat sampah ketas dengan nilai absolute importance sebesar 161,35. Untuk perancangan produk menggunakan perhitungan Anthropometri yang menghasilkan ukuran produk sebesar 37 x 30 cm. Hasil semua perhitungan diwujudkan dalam perancangan produk dalam bentuk prototype. Kata Kunci :Model Kano, Metode Quality Function Deployment (QFD), House Of Quality (HOQ) Abstract The cleanliness of the environment is a matter that needs to be considered to keep the natural surroundings. One example to throw garbage in the trash. There are 2 types of waste that is organic and anorganic. For example, in the office or at school often encountered similar inorganic waste paper, waste paper bins often meet capacity. Because it is they are reluctant to condense the contents of the trash on legs or bare hands. From the results of the questionnaire 30 respondents stated 97% bins have not been effective and 90% the need for innovation in the trash. These problems, the goal of researchers is to design a trash paper products that fit the needs of consumers through Kano model approach and methods of QFD and anthropometric calculations. Kano model approach is used to classify the attributes consumers' needs into four categories. Kano method of processing results showed that none of the attributes that fit into the category Indifferent, where of 11, 3 statement entered in the category of attractive, 4 on one-dimensional and 4 rest on must be. While processing method of Quality Function Deployment (QFD) and House Of Quality (HOQ) to translate the needs of consumers in the form of technical characteristics and developed into a target specification and analysis calculations to get the order of priorities for the design of the product. Results of QFD and HOQ shows the attributes that have first priority is innovation in addition to the press tool trash ketas products with a value of 161.35 absolute importance. For designing products using anthropometric the

yield calculation Product size of 37 x 30 cm. The results of all the calculations embodied in the design of the product in the form prototpye. Keywords: Kano Model, Method Quality Function Deployment (QFD), House Of Quality (HOQ) 1. PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk lingkungan (homo ecologus). Artinya manusia adalah bagian yang tak terpisahkan dari suatu ekosistem (Dwiyatmo, 2007). Manusia dan lingkungan memiliki ikatan keterjalinan sedemikian dekat satu dengan yang lain. Begitu pentingnya lingkungan bagi kehidupan kita mengharuskan kita untuk selalu menjaganya. Salah satu contoh aktivitas untuk menjaga lingkungan sekitar yaitu membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, sehingga lingkunganpun akan menjadi bersih dan bebas dari pencemaran sampah. Banyak kota-kota besar di Indonesia yang memiliki masalah besar dalam hal kebersihan lingkungan. Di kota Semarang sampah menjadi salah satu masalah terbesar yang harus diatasi. Dimana dari jumlah penduduk Kota Semarang Tahun 2012 sebesar 1.489.495 jiwa (BPS, 2012). Volume timbunan sampah yang di hasilkan oleh masyarakat di Kota Semarang sebesar 4.500 m3/hari, dengan presentase sampah organik 62 %, sampah anorganik dapat dimanfaatkan 29 %, sampah anorganik tidak dapat dimanfaatkan 9 %. Sebagai contoh pada lingkungan sekolah dan lingkungan kantor terdapat sampah anorganik seperti kertas, karton, dan lain sebagainya. Sampah jenis kertas ini biasanya sering memenuhi kapasitas penampungan tempat sampah. Mereka pun enggan untuk memadatkan isi tempat sampah dengan menggunakan kaki atau tangan kosong sehingga tempat sampah menjadi kurang efektif untuk menampung sampah kertas. Hasil dari survey terhadap 30 responden pengguna tempat sampah menyatakan bahwa 97% menyatakan tempat sampah kertas saat ini belum efektif, 90% perlu adanya inovasi terhadap tempat sampah, 65% pada perubahan desain dan 74% untuk penambahan teknologi. Tujuan penelitian ini adalah merancang produk tempat sampah kertas berdasarkan identifikasi kebutuhan konsumen menggunakan pendekatan Kano model dan Quality Function Deployment (QFD). 2. TINJAUAN PUSTAKA Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli (Ulrich&Eppinger, 2001). Produk merupakan keluaran yang diperoleh dari suatu proses produksi dan pertambahan nilai yang dilakukan terhadap bahan baku (material input). Proses transformasi akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun dimensi fisik dari bahan baku serta material lainnya (non fisik) sesuai dengan rancangan. Model Kano merupakan model yang digunakan untuk mengkategorikan atribut suatu produk berdasarkan seberapa baik produk tersebut mampu memberikan efek terhadap kepuasan pelanggan. Hasil survey untuk kuesioner Model Kano kemudian diolah untuk menentukan kategori setiap atribut bedasarkan Model Kano. Pada pengolahan hasil survey model kano ini, jumlah/nilai masingmasing kano dalam tiap-tiap atribut terhadap semua responden dihitung, kemudian setelah didapatkan jumlah/nilai kategori kano setiap atribut pada semua responden yaitu kategori Kano tiap atribut ditentukan dengan menggunakan Blauth s formula dengan menggunakan persamaan ( Kano, 1984) : 1. Jika jumlah nilai (one dimensional + attractive + must be) > jumlah nilai (indiferent + reverse + questionable) maka grade diperoleh nilai paling maksimum dari (one dimensional, attractive,must be)...(1) 2. Jika jumlah nilai (one dimensional + attractive + must be) < jumlah nilai (indifferent + reverse + questionable) maka grade diperoleh yang paling maksimum dari (indifferent, reverse, questionable)....(2) 3. Jika jumlah nilai (one dimensional + attractive + must be) = jumlah nilai (indifferent + reverse + questionable) maka grade diperoleh yang paling maksimum diantara semua kategori kano yaitu (one dimensional, attractive, must be dan indifferent, reverse, questionable )....(3) Sedangkan untuk perhitungan nilai Extent of Satisfaction dan Extent of Dissatisfaction menggunakan persamaan (Amran, 2010) : Extent of Satisfaction (1) A+O A+O+M+I...(4) Extent of Dissatisfaction (2) O+M (A+O+M+I)(-1)...(5) Analisis data merupakan cara yang digunakan dalam menganalisis dan mengolah data. Analisis

data yang digunakan selanjutnya adalah QFD (Quality Function Deployment). Tahapan-tahapan analisis data dengan menggunakan QFD adalah sebagai berikut: 1.Pengumpulan Data Kuisioner QFD 2.Penentuan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan 3.Nilai Goal dan Nilai K Value Nilai Goal di dapat dari membandingkan nilai terbaik pada tingkat kepuasan konsumen. Nilai Goal ditujukan untuk menunjukkan sasaran yang ingin dicapai peneliti untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan memberikan nilai dengan skala 1 sampai dengan 5. Untuk nilai K Value masingmasing dari kategori kano mempunyai nilai ketentuan, yaitu: ( Hashim, 2012) Must-be (M) = 0,5 One Dimensional (O) = 1 Attractive (A) = 1,5 Indifferent (I) = 0 4.Nilai Adjustment Factor, Improvement Ratio, Adjusted Improvement Ratio dan Adjustment Importance a. Adjustment Factor Nilai adjustment factor merupakan nilai yang digunakan untuk menghitung nilai adjusted improvement ratio. ( Hashim, 2012) Adjustment Factor = max([cs],[cd])...(6) Dimana, CS = Customer Satisfaction DS = Customer Dissatisfaction b. Rasio Perbaikan (Improvement Ratio) Improvement ratio merupakan nilai yang bertujuan untuk mengukur derajat kepuasan konsumen pada setiap pengguna atribut untuk masing-masing kualitas yang tercantum. Sedangkan nilai improvement ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ( Hashim, 2012) Improvement Ratio, R 0 = t/u...(7) Dimana, t = User Satisfaction target (goal) u = User importance c. Adjusted Improvement Ratio Nilai ini merupakan langkah perhitungan yang digunakan untuk menghubungkan parameter dalam metode kano ke dalam matriks QFD. Hasil ini dapat memberikan kepentingan mutlak untuk memperoleh analisis akhir. Adapun rumus perhitungan adjusted improvement ratio adalah sebagai berikut : ( Hashim, 2012) R I = (1+f) k x R 0...(8) Dimana, f = Adjustment factor k = Kano category R 0 = Improvement ratio d. Adjustment Importance Hasil nilai ini dapat memberikan pemahaman yang jelas tentang memprioritaskan kualitas yang diharapkan oleh pengguna. Adapun rumus perhitungan Adjustment Importance adalah sebagai berikut : ( Hashim, 2012) Adjustment importance = adjusted improvement ratio x user importance....(9) Tahapan-tahapan perhitungan House Of Quality (HOQ)adalah sebagai berikut: 1.Penentuan Respon Teknis Penentuan respon teknis yaitu perencanaan target kebutuhan berdasarkan kebutuhan yang diinginkan konsumen. Kebutuhan konsumen tersebut akan diterjemahkan dalam bentuk istilah teknis. 2. Matriks Korelasi Teknis Pada Korelasi teknis ini yang saling berkorelasi antara sesama karakteristik teknis. Simbol korelasi teknis yang digunakan sebagai berikut: (Catur, 2012) Simbol Tabel 1. Simbol Korelasi Teknis Arti Tidak ada hubungan Hubungan kuat Hubungan yang sangat kuat 3. Matriks Relasi Untuk matriks relasi yaitu korelasi antara karakteristik teknis dengan kebutuhan konsumen. Berikut simbol yang digunakan: (Catur, 2012) Tabel 2. Simbol Matrik Relasi Simbol Arti Nilai Tidak ada hubungan 0 Hubungan lemah 1 Hubungan sedang 3 hubungan kuat 9 4. Nilai Absolute Weight dan Absolute Importance Perhitungan absolute weight dan absolute importance digunakan untuk memperoleh hasil prioritas kebutuhan konsumen yang akan diaplikasikan pada perancangan dan pengembangan produk pada tahap selanjutnya. Berikut Rumus perhitungannya: ( Hashim, 2012) Absolute Weight, AW = i x r...(10) Absolute Importance, AI = j x r...(11) Keterangan : i = User Importance j = Adjusment Importance r = Relationship Rating 5. Menentukan Target Spesifikasi Pengembangan atribut pada karakteristik teknis yang berdasarkan kebutuhan konsumen digunakan untuk menentukan target spesifikasi pada perwujudan desain produk selanjutnya. Dalam merancang produk dibutuhkan data antropometri, dimana ukuran dan bentuk produk

menyesuaikan dengan keadaan fisik pengguna. Tahapan dalam sebagai berikut: (Nurmianto, 2008) 1. Uji Kecukupan Data Anthropometri Data dinyatakan cukup apabila N lebih kecil dari N (responden). (Nurmianto, 2008) Tingkat kepercayaan (k) = 95% = 2 Tingkat ketelitian (s) = 5% = 0,05 N = 2 k...(12) 2 2 s N X X X 2. Uji Keseragaman Data Anthropometri Data dinyatakan seragam apabila perhitungan berada di antara Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB). (Nurmianto, 2008) ( x) N 1 2 x...(13) Peta Kontrol dengan tingkat kepercayaan 95% BKA X + k...(14) BKB X - k...(15) 3. METODE PENELITIAN Obyek penelitian pada pengguna tempat sampah kertas di area kota Semarang. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya data primer dan data sekunder, dimana data primer berasal langsung dari obyek penelitian berupa data kuisioner, sedangkan data sekunder berasal dari jurnal dan buku-buku pustaka. Langkah-langkah alur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan Kuesioner Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 30 orang responden, diketahui terdapat 11 atribut pernyataan. Adapun pertanyaan yang disampaikan kepada para responden dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Daftar Pernyataan Identifikasi Atribut dengan Model Kano Kategori Kano dibuat berdasarkan tabel fungsional dan disfungional. Data dari tabel fungsional dan disfungsional diperoleh dari 50 respoden dan disesuaikan dengan ketentuan rekapkitulasi Kano. Rekapitulasi Kuesioner Model Kano dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rekapitulasi Kuesioner Model Kano Gambar 1. Alur Penelitian Keterangan : A = attractive O = one dimensional M = must be I = indifferent R = reserve Q = Questionable Kuesioner yang telah disebar dan dikumpulkan kembali, terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum pengolahan data lebih lanjut. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa seluruh variabel dinyatakan valid dan reliabel. Setelah dilakukan perhitungan dan analisa pengklasifikasian kategori Kano berdasarkan persamaan rumus 1,2 dan 3, maka diperoleh jumlah/nilai kategori kano tiap-tiap atribut keinginan konsumen atau Customer Requirement (CR) terhadap semua responden seperti pada Tabel 5.

Tabel 5. Tabulation of Survey ke kategori Indefferent. Untuk pernyataan 3,10,4 masuk ke dalam kategori Attractive, pernyataan1,2,5,11 masuk dalam kategori One dimensional dan untuk kategori Must be yaitu pernyataan 6,7,8,9. Berikut pemetaannya: Tabel 7. Pemetaan Atribut Pernyataan Sebelum memposisikan atribut ke dalam Diagram Kano yang perlu dilakukan adalah melakukan perhitungan nilai Extent of Satisfaction dan Extent of Dissatisfaction berdasarkan persamaan rumus 4 dan 5. Sehingga hasil yang diperoleh dapat dilihat di tabel 6. Tabel 6. Nilai Extent of Satisfaction dan Extent of Dissatisfaction Setelah nilai Extent of Satisfaction dan Extent of Dissatisfaction telah diketahui, kemudian dimasukan ke dalam bentuk diagram. Dari Diagram Kano dapat dilihat posisi atribut-atribut masuk dalam kategori apa saja. Hasil Analisis Metode QFD 1.Pengumpulan Data Kuisioner QFD Pengumpulan data pada tahap ini dilakukan dengan penyebaran kuisioner kepada 50 responden. Kuisioner QFD yang di sebar mengenai tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk tempat sampah kertas. 2.Penentuan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Penentuan tingkat kepentingan dan kepuasan dilakukan dengan memberikan bobot persentase pada masing masing atribut dengan menggunakan skala prioritas. Dalam hal ini digunakan modus yang didapat dari kuesioner tertutup sesuai dengan skala Likert 1-5. 3.Nilai Goal dan Nilai K Value Tabel 8. Nilai Goal dan K Value Gambar 2. Diagram Kano Diagram Kano menunjukkan bahwa dari 4 kategori yang ada tidak ada pernyataan yang masuk

Tabel 9. Nilai Adjustment Factor, Improvement Ratio, Adjusted Improvement Ratio dan Adjustment Importance Perhitungan nilai - nilai di atas berdasarkan pada persamaan rumus 6,7,8 dan 9. Perhitungan House of Quality (HOQ) Dari hasil perhitungan Perhitungan absolute weight dan absolute importance berdasarkan persamaan rumus 11 dan 12 diketahui urutan prioritas sebagai berikut: 1. Adanya alat press pada produk untuk menekan sampah bila penuh 2. Konstruksi produk yang kuat 3. Dimensi produk yang ideal 4. Bahan material produk yang kuat dan awet 5. Harga produk terjangkau 6. Kapasitas penampungan minimal 10 liter 7. Penggunaan produk yang nyaman 8. Pengoperasian produk yang mudah 9. Mempunyai bentuk dan warna yang menarik 10. Perawatan produk mudah 11. Produk mudah dipindah-pindahkan 5. Menentukan Target Spesifikasi Tabel 12. Target Spesifikasi Tabel 10. Matriks Korelasi Teknis Tabel 11. Korelasi antara karakteristik teknis dengan kebutuhan konsumen Data Anthropometri Dalam produk tempat sampah kertas ini hanya dibutuhkan data Tinggi Popliteal (TPO). Perhitungan Uji kecukupan data berdasarkan persamaan rumus 12. Dari hasil perhitungan diketahui nilai N adalah 6,78 lebih kecil dari jumlah responden (50), maka data dinyatakan cukup. 2. Uji Keseragaman Data Anthropometri Dari hasil pengujian diketahui hasil untuk standar deviasi 2,73, hasil BKA 46,91 dan hasil dari BKB 36,01. Dan hasil menunjukkan bahwa data TPO berada diantara BKA dan BKB. Perhitungan tersebut berdasarkan persamaan 13, 14 dan 15. Kemudian hasil perhitungan diolah dalam bentuk grafik uji keseragaman data padagambar grafik 3.

Analisa Biaya Setelah rancangan desain selesai maka dilakukan perhitungan biaya berdasarkan kebutuhan bahan yang diperlukan, selanjutnnya perhitungan harga jual produk. Tabel 14. Harga Jual Produk Gambar 3. Grafik Uji Keseragaman Data 3. Perhitungan Persentil Tabel 13. Perhitungan Persentil Dimensi P5 P50 P95 Tinggi Popliteal 36,97 41,46 45,95 Persentil yang digunakan dalam perancangan produk menggunakan persentil 5 karena operator yang memiliki tinggi popliteal terkecil bisa menjangkau tinngi tempat sampah, secara otomatis yang memiliki tinggi popliteal terbesar juga dapat menjangkau. Perancangan Produk Berikut ini adalah desain gambar tampak depan dan tampak atas beserta dengan ukurannya: 5. KESIMPULAN Kesimpulan dari perancangan produk tempat sampah kertas yaitu Perancangan Produk tempat sampah kertas menggunakan metode Kano dan Quality Funtion Deployment (QFD). Dari hasil pendekatan Kano model diketahui pengelompokan atribut dari 11 pernyataan masuk dalam 3 kategori yaitu 3 pernyataan pada kategori Attractive, 4 pernyataan pada kategori One dimensional dan 4 pernyataan kategori Must be. Dari keseluruhan atribut tidak ada yang masuk ke kategori Indefferent. Kemudian masuk pada hasil korelasi model kano dengan Quality Funtion Deployment (QFD) diketahui hasil urutan prioritas atribut dalam target spesifikasi yang akan digunakan untuk perancangan produk. Hasil dilihat dari nilai Absolute Importance tertinggi sebesar 161,35 yaitu pada pernyataan adanya inovasi penambahan alat press pada tempat sampah kertas. Dari hasil urutan priotitas kemudian perhitungan data anthropometri menggunakan dimensi tinggi popliteal untuk mengetahui ukuran perancangan produk, dengan data yang diambil pada persentil 5 sebesar 36,97. Dan tahap akhir dari ukuran yang didapat di buat dalam sebuah desain dan direalisasikan dalam bentuk prototype. Gambar 4. Desain Gambar

6. DAFTAR PUSTAKA Amran, Tiena. 2010. Pengukuran Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metode Kano Dan Root Cause Analysis (Studi Kasus PLN Tangerang). Univeritas Trisakti, Jakarta. BPS, 2012. Kota Semarang Dalam Angka, Pemerintah Kota Semarang. Catur, Hana. 2012. Aplikasi Metode Kano dan QFD dalam Desain Sepatu Wanita untuk Meningkatkan Daya Saing Produk UKM. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sidoarjo.. Dwiyatmo, Kus. 2007. Pencemaran Lingkungan dan Penangananya. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama. Hashim, Aldila. and Dawal, Siti Z. 2012. Kano Model and QFD Integration Approach For Ergonomic Design Improvement. University of Malaya, Malaysia. Kano, N., Seraku, N., Takahashi, F., & Tsuji, S. (1984). Attractive Quality and Must-be Quality. The Journal of the Japanese Society for Quality Control, 39-48. Nurmianto, E. 2008. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya. Ulrich, Karl T. and Steven D, Eppinger. 2001. Perancangan dan Pengembangan Produk. Jakarta: Salemba Teknik.