PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MELALUI PENGEMBANGAN USAHA TANI ORGANIK DI DESA WISATA BERJO KABUPATEN KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. kualitas maupun kuantitas komponen wisata. Secara garis besar kegiatan

RINGKASAN EKSEKUTIF HENNY NURLIANI SETIADI DJOHAR IDQAN FAHMI

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. subsektor peternakan. Suatu negara dapat dikatakan sistem

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

PELUANG PENGEMBANGAN BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK MENDUKUNG KEMANDIRIAN PETANI DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KUBURAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

I. PENDAHULUAN. melaksanakan usaha-usaha yang paling baik untuk menghasilkan pangan tanpa

PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA AGRO PAGILARAN BATANG JAWA TENGAH Dengan Tema Ekowisata

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Lingkungan untuk Manajemen. Pernerbit PT. Gramedia Pustaka Jakarta Utama, 2006

I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. pertanian dalam arti luas mencakup perkebunan, kehutanan, peternakan dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.52, 2010 Kementerian Pertanian. Pelatihan. Pertanian Swadaya. Pedoman.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. produksi pertanian baik secara kuantitas maupun kualitas. Pada tahun 1984

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Kediri Tahun

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan upaya sadar dan terancang untuk melaksanakan

agrowisata ini juga terdapat pada penelitian Ernaldi (2010), Zunia (2012), Machrodji (2004), dan Masang (2006). Masang (2006) yang dikutip dari

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kilometer dari Ibukota Kecamatan Imogiri. Batas administrasi Desa Kebonagung

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN

IbM di KELURAHAN SISIR KOTA BATU (BUDIDAYA SAYURAN/TOGA ORGANIK)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN Orang Jumlah Perempuan Orang Jumlah Total Orang Jumlah Kepala Keluarga Orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. daya hayati tropis yang tidak hanya sangat beragam tetapi juga unik. Keragaman

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris memiliki kekayaan alam hayati yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu proses yang ditujukan untuk. meningkatkan produksi pertanian bagi konsumen, yang sekaligus dapat

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zat-zat dalam Susu Nilai Kandungan

PENGANTAR. Latar Belakang. merupakan keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan bahan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Uraian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang penduduknya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya. Kebutuhan akan

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. tinggi secara langsung dalam pemasaran barang dan jasa, baik di pasar domestik

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

M.Yazid, Nukmal Hakim, Guntur M.Ali, Yulian Junaidi, Henny Malini Dosen Fakutas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. unggulan di Indonesia yang akan dipromosikan secara besar-besaran di tahun 2016.

5. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2018) pembangunan di urusan lingkungan hidup, urusan pertanian,

FOCUS GROUP DISCUSSION KAJIAN TERHADAP POTENSI WISATA KABUPATEN PANDEGLANG, BANTEN DALAM PENYUSUNAN MODEL DESTINASI PARIWISATA KREATIF

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi

PENGARUH AKTIVITAS BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWAR TERHADAP PERKEMBANGAN DESA JIMBARAN, KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. tambah, daya saing, dan ekspor serta (4) meningkatkan kesejahteraan petani (RKT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mengandalkan sektor pariwisata untuk membantu pertumbuhan ekonomi.

I PENDAHULUAN. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan pokok akan dapat menggoyahkan. masa yang akan datang IPB, 1998 (dalam Wuryaningsih, 2001).

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

I. PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura yang terdiri dari tanaman buah-buahan dan sayuran,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. ditengarai terdapat pergeseran orientasi, dari mass tourism menuju ke alternative

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) PADA USAHATANI MANGGIS

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebut sebagai negara agraris karena memiliki area pertanian

I. PENDAHULUAN. Produksi (kg)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

PROFESIONALISME DAN PERAN PENYULUH PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN PELAKU UTAMA PERIKANAN YANG BERDAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditentukan untuk bisa ditaati dan dilaksanakan oleh

Permasalahan Dalam Pengembangan Pertanian Organik. Amaliah, SP

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

Transkripsi:

PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI MELALUI PENGEMBANGAN USAHA TANI ORGANIK DI DESA WISATA BERJO KABUPATEN KARANGANYAR Sri Marwanti, Pardono Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Email: srimarwanti@yahoo.co.id ABSTRAK Pertanian di Kabupaten Karanganyar telah berkembang pesat dan telah memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi daerah dikarenakan pengembangan sumber daya pertanian di wilayah tersebut telah menciptakan berbagai peluang usaha yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Produk pertanian organik diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi konsumen atau wisatawan di desa wisata Berjo sehingga mendukung upaya pengembangan ekonomi kreatif bagi masyarakat petani dan penguatan ekonomi masyarakat. Pergeseran pola pikir masyarakat tentang kesehatan menuju pola konsumsi makanan sehat menyadarkan masyarakat untuk semakin cerdas dan selektif dalam memilih bahan konsumsi yang berasal dari produk pertanian organik. Metode pendekatan kajian adalah purposive dengan pendekatan usaha kelompok tani. Analisis situasi dengan pendekatan SWOT Analysis Hasil kajian menunjukkan, Usaha pertanian organik yang memproduksi sayuran organik di desa wisata Berjo menjadi peluang usaha yang dimanfaatkan oleh masyarakat petani yang tergabung dalam kelompok tani Gemah Ripah dan kelompok tani Sumber Rejeki. Pengembangan usaha tani organik oleh masyarakat petani merupakan bagian dari penyajian layanan kepada wisatawan dan masyarakat luas dalam bentuk tanaman organik dalam pot, tanaman organik dalam polibag, bibit tanaman organik, bahan konsumsi hasil pertanian organik dan layanan makanan hasil pengolahan produk pertanian organik yang memenuhi standar kesehatan bagi konsumen dan ramah terhadap lingkungan. Pengembangan usaha tani organik berkontribusi terhadap upaya penguatan ekonomi masyarakat petani melalui harga jual yang lebih tinggi untuk tanaman organic maupun produk produknya. Permasalahan yang dihadapi oleh petani organik adalah terbatasnya pengetahuan dan keterampilan, terbatasnya pemasaran hasil pertanian organik, minimnya jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik. Kata Kunci: penguatan ekonomi, petani, usahatani organik, desa wisata. Pendahuluan Pengembangan sumber daya pertanian menjadi daya tarik wisata selaras dengan tren wisata akhir-akhir ini dimana semakin banyak wisatawan berkeinginan untuk dekat dengan lingkungan alam (back to nature). Boudy (2001) dan Bowen (2001) mengungkapkan,substansi penggabungan kegiatan pertanian (agronomic activities) dengan pariwisata (tourism) adalah menciptakan harmoni antara manusia dengan alam lingkungannya sehingga pertanian dan pariwisata memiliki hubungan simbiotis (symbiotic relationship). Di satu sisi dengan melakukan kegiatan wisata berbasis sumber daya pertanian di alam terbuka, wisatawan akan memperoleh pengalaman bersentuhan langsung dengan halhal yang bersifat alamiah, keautentikan suasana, dan keharmonisan hubungan sosial antar anggota masyarakat yang jarang didapati di lingkungan perkotaan (urban environment). Dengan kata lain sumber daya pertanian dapat dimanfaatkan untuk mendiversifikasi produk Website http://uniba.ac.id 154

wisata dan memberikan pengalaman baru kepada wisatawan. Di sisi lain kedatangan dan kegiatan wisatawan akan berdampak pada aktivitas usaha masyarakat setempat, membantu menciptakan lapangan pekerjaan, mendiversifikasi kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan sehingga memberikan manfaat ekonomi maupun sosial budaya bagi masyarakat tersebut. Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang terletak didaerah perbatasan antara Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lokasi Ibukota Kabupaten Karanganyar berada sekitar 15 Km dari Kota Surakarta (lokasi Universitas Sebelas Maret). Wilayah Kabupaten Karanganyar berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri di sebelah selatan, Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo dan kabupaten Boyolali di sebelah barat, Kabupaten Sragen di sebelah utara, dan Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur di sebelah timur (Badan Statistik Kabupaten Karanganyar, 2013) Pemerintah Kabupaten Karanganyar telah lama menggencarkan program pembangunan pertanian, kepariwisataan, dan industri bagi mayarakatnya. Program ini antara lain dapat dilihat dari slogan pembangunan daerah Kabupaten Karanganyar yakni INTANPARI (Industri, Pertanian, dan Pariwisata). Pertanian di wilayah ini telah berkembang pesat dan telah memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi daerah. Hal ini didukung oleh banyaknya sumber daya pertanian dalam arti luas termasuk peternakan, perikanan, perkebunan, serta kehutanan yang memiliki potensi untuk mendukung peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dikarenakan pengembangan sumber daya pertanian di wilayah tersebut telah menciptakan berbagai peluang usaha yang dapat dilakukan oleh mastarakat (BAPPEDA Kab. Karanganyar, 2013) Di sisi lain akhir-akhir ini telah terjadi pergeseran pola pikir (mindset) masyarakat tentang kesehatan menuju pola konsumsi makaan sehat seperti makanan pokok (beras), buah, sayur, dan lauk pauk dari ikan, daging sapi, maupun kambing yang bebas dari residu pestisida dan zat berbahaya lainnya (Muchtadi, 2015). Dengan kata lain masyarakat telah semakin cerdas dan selektif dalam hal pola makanan dengan memilih bahan konsumsi yang berasal dari pertanian organik. Di samping mendukung upaya untuk mewujudkan hidup sehat melalui konsumsi produk pertanian organik, pengembangan pertanian organik juga menunjang pembangunan yang ramah lingkungan, hemat lahan. Beberapa daerah telah berupaya mengembangkan pertanian organik. Selain itu untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap makanan sehat yang terbebas dari bahan kimia, Website http://uniba.ac.id 155

kegiatan pertanian organik dikawasan pedesaan juga dapat menjadi daya tarik dan kegiatan wisata. Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu daerah yang telah menginisiasi pengembangan pertanian organik dengan memotivasi masyarakat petani di daerah pedesaan agar menanam berbagai jenis tanaman dan mengelola berdasarkan konsep pertanian organik. Bahkan juga telah dilakukan upaya untuk sekaligus mempersiapkan desa tersebut menjadi kawasan wisata minat khusus. Desa Berjo, menjadi kawasan wisata minat khusus dengan mengandalkan pada potensi pertanian organik. Produk pertanian organik diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi konsumsen sehingga mendukung upaya pengembangan ekonomi kreatif bagi masyarakat pedesaan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka (Marwanti S,dkk. 2013). Namun demikian, masih terdapat beberapa permasalahan di dalam mengembangan pertanian organik di Desa Wisata Berjo Karanganyar tersebut. Meskipun telah sering menggunakan istilah organik namun banyak diantara para pelaku belum mengetahui secara pasti atau belum memiliki pengetahuan yang utuh dan memadai mengenai pertanian organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi usaha pertanian organik dan upaya pengembangan usahatani organik untuk penguatan ekonomi masyarakat tani di desa wisata Berjo Kabupaten Karanganyar Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif (Miles, M. B., & Huberman, A. M, 1984), dan akan menghasilkan deskripsi hasil analisis terhadap potensi, permasalahan, dan hambatan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat petani dalam mengembangkan usahatani organik. Pemilihan tempat atau lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa di Kabupaten Karanganyar terdapat banyak sumber daya pertanian yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata yang memiliki potensi untuk menjadi produk unggulan pariwisata daerah. Desa Berjo merupakan desa wisata minat khusus di Kabupaten Karanganyar yang memiliki potensi usaha pertanian organik. Metode pemilihan sample adalah purposive dengan pendekatan kelompok usaha tani yang melaksanakan usaha pertanian organic. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode termasuk metode observasi (pengamatan lapangan), wawancara dan diskusi kelompok terarah (focus group discussion) Dua jenis data yang dikumpulkan, yakni data Website http://uniba.ac.id 156

primer dan data sekunder. Data primer berasal dari informan yang ditetapkan secara purposive dan data yang dikumpulkan melalui pengamatan lapangan. Analisis situasi dengan pendekatan SWOT Analysis. Hasil dan Pembahasan Desa Berjo memiliki banyak potensi wisata, termasuk agrowisata berbasis pertanian organik. Namun masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat petani seperti keterbatasan pengetahuan mengenai pertanian organik, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pengelolaan tanaman organik, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mengenai pengolahan hasil tanaman organik, keterbatasan pengetahuan mengenai pemasaran hasil pertanian organik, keterbatasan jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik, keterbatasan kreativitas pengembangan pertanian organik menuju ekonomi kreatif, keterbatasan sarana produksi pertanian organik. Usaha pertanian organik sudah mulai dilaksanakan oleh masyarakat Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar meskipun usaha tersebut masih memiliki beberapa keterbatasan. Namun, terlepas dari berbagai keterbatasan yang ada, terdapat sisi positif yang perlu dimanfaatkan untuk mendukung usaha pertanian organik di desa tersebut. Salah satunya adalah telah dicanangkannya Desa Berjo sebagai desa wisata sejak tahun 2003. Desa Berjo merupakan desa yang memiliki beragam potensi wisata, baik alam maupun budaya, sehingga pengembangan Desa Berjo sebagai desa wisata memang tepat. Untuk mendukung pengembangan Desa Berjo sebagai desa wisata, Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui beberapa instansi terkait seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta dinas/instansi terkait lainnya, telah melakukan fasilitasi bagi masyarakat setempat sebagai tuan rumah yang dituntut untuk bisa memberikan layanan yang profesional dan berkualitas kepada tamu atau wisatawan yang datang. Berbagai bidang dan sektor usaha yang berkaitan dengan pengembangan desa wisata antara lain adalah layanan boga dan penyediaan oleh-oleh. Salah satu usaha tani yang dapat dikembangkan untuk mendukung kegiatan wisata dan usaha wisata lainnya di desa tersebut adalah usaha pertanian organik. Usaha pertanian organic yang sudah dilakukan oleh masyarakat berbasis lahan tegal atau pekarangan dengan Website http://uniba.ac.id 157

tanaman berbasis polibag atau tanaman dalam pot. Jenis tanaman yang diusahakan secara organik berupa bibit tanaman sayuran dan tanaman buah dengan pemasaran yang ditujukan kepada wisatawan yang berkunjung ke desa wisata Berjo untuk layanan boga dan untuk oleh -oleh. Agribisnis Pertanian organik dapat difokuskan pada pengolahan hasil pertanian organik untuk membuat makanan sehat bagi wisatawan. Di samping itu dapat juga dikembangkan penyediaan oleh-oleh berbasis pertanian organik untuk wisatawan.berbagai usaha tersebut di atas dapat dikelola oleh warga masyarakat setempat khususnya para petani, melalui pengembangan usaha tani organik. Pada saat ini masyarakat petani yang telah membuka usaha tani organik, yakni kelompok usahatani Gemah Ripah dan Kelompok Usaha Tani Sumber Rejeki. Selama ini ke dua kelompok usaha pertanian organik tersebut masih mengandalkan pengetahuan tradisional dan bersifat ala kadarnya untuk melaksanakan usahatani organik. Ke depan kedua kelompok usaha pertanian organik tersebut menginginkan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan kegiatan pertanian organik sehingga hasilnya dapat memenuhi standar kesehatan dan kelestarian lingkungan. Masyarakat petani masih menghadapi beberapa permasalahan dalam kaitannya dengan pengembangan pertanian organik sebagai salah satu bentuk usaha untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Beberapa permasalahan yang teridentifikasi berkaitan dengan hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1)Keterbatasan pengetahuan mengenai pertanian organik., 2)Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan pengelolaan tanaman organic 3)Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mengenai pengolahan hasil tanaman organic 4)Keterbatasan pengetahuan mengenai pemasaran hasil pertanian organic 5)Keterbatasan manajemen dan jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik. 6)Keterbatasan kreativitas pengembangan pertanian organik menuju ekonomi kreatif melalui sinergi dengan pembangunan pariwisata.7)keterbatasan sarana produksi pertanian organik. Hasil diskusi terarah dengan mitra (pelaku usaha tani organik),tersusun persoalan prioritas yang didasarkan pada tujuh b i d a n g permasalahan yang teridentifikasi. Ke tujuh permasalahan yang dihadapi oleh petani organik adalah terbatasnya pengetahuan kelompok usaha tani tentang pertanian organik, terbatasnya pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pengelolaan tanaman organik, terbatasnya pengetahuan dan Website http://uniba.ac.id 158

keterampilan mengenai pengolahan hasil tanaman organik, kurangnya pengetahuan mengenai pemasaran hasil pertanian organik, minimnya jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik, rendahnya kreativitas pengembangan pertanian organik menuju ekonomi kreatif, serta terbatasnya sarana produksi pertanian organik. Penguatan Ekonomi Masyarakat Petani Melalui Pengembangan Usaha Tani Organik di Desa Wisata Berjo Kabupaten Karanganyar sesuai untuk dilaksanakan karena akan bermanfaat dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh kelompok usaha tani Gemah Ripah dan Sumber Rejeki. Untuk mengatasi masalah-masalah yang sudah diidentifikasi, diperlukan solusi untuk pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat petani. Ke tujuh solusi yang diperlukan masyarakat petani adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra (kelompok usaha tani) tentang pertanian organik, pengelolaan tanaman organik, pengolahan hasil tanaman organik, kurangnya pengetahuan mengenai pemasaran hasil pertanian organik, membantu merintis jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik, membangun kreativitas pengembangan pertanian organik menuju ekonomi kreatif, serta memberikan bantuan sarana produksi pertanian organic (tabel 1). Lebih lanjut berbagai hal tersebut diarahkan untuk mendukung upaya pengembangan kompetensi petani agar mereka dapat meningkatkan perekonomian melalui berbagai usaha kreatif berbasis sumber daya pertanian di daerahnya.yang digunakan untuk pengembangan usahatani organik. Dalam pelaksanaan program Penguatan Ekonomi Masyarakat Petani Melalui Pengembangan Usaha Tani Organik di Desa Wisata Berjo Kabupaten Karanganyar ini, m a s y a r a k a t p e t a n i b e r p a r t i s i p a s i a k t i f khususnya untuk mengikuti penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam rangka mengelola dan mengembangkan pertanian organik agar mereka dapat menghasilkan produk pertanian organik yang berkualitas dan menghasilkan nilai tambah untuk ekonomi keluarga. Dalam kontek memenuhi permintaan masyarakat konsumen (demand) dimana produk pertanian yang dihasilkan o l e h m a s y a r a k a t p e t a n i benar-benar aman bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya serta dalam kontek supply dimana lahan pertanian organik dapat dilestarikan lingkungannya. Tabel 1: Permasalahan dan Kebutuhan Pemecahan Masalah Masyarakat Petani Dalam Pengembangan Usahatani Organik di Desa Wisata Berjo Website http://uniba.ac.id 159

NO. BIDANG PERMASALAHAN YANG DIIDENTIFIKASI SOLUSI PEMECAHAN MASALAH 1. Pengetahuan tentang pertanian organik 2. Pengetahuan dan keterampilan tentang pengelolaan tanaman organik 3. Pengetahuan dan keterampilan tentang pengolahan hasil tanaman organik Pengetahuan kelompok usaha tani Gemah Ripah dan Sumber Rejeki di desa wisata Berjo mengenai pertanian organik secara umum masih terbatas. Pengetahuan dan keterampilan kelompok usaha tani Gemah Ripah dan Sumber Rejeki di desa wisata Berjo mengenai pengelolaan tanaman organik masih terbatas. Pengetahuan dan keterampilan kelompok usaha tani Gemah Ripah dan Sumber Rejeki di desa wisata Berjo mengenai pengolahan hasil tanaman organik masih terbatas. Menyelenggarakan penyuluhan (memberikan wawasan dan pengetahuan) tentang pengetahuan mengenai pertanian organik. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (memberikan pengetahuan dan keterampilan) tentang pengelolaan tanaman organik. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (memberikan pengetahuan dan keterampilan) tentang pengolahan hasil tanaman organik. 4. Pengetahuan tentang pemasaran hasil pertanian organik Pengetahuan kelompok usaha tani Gemah Ripah dan Sumber Rejeki di desa wisata Berjo mengenai pemasaran hasil pertanian organik masih terbatas. Menyelenggarakan penyuluhan(memberikan wawasan dan pengetahuan) tentang pemasaran hasil pertanian organik 5. Manajemen dan jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik 6. Kreativitas untuk mengembangkan pertanian organik melalui sinergi dengan pembangunan pariwisata Manajemen dan jejaring (network) yang dibangun kelompok usaha tani Gemah Ripah dan Sumber Rejeki di desa wisata Berjo untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik masih terbatas. Kreativitas kelompok usaha tani Gemah Ripah dan Sumber Rejeki di desa wisata Berjo untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik masih terbatas. Memberikan pendampingan untuk memperbaiki manajemen dan membangun jejaring dalam upaya mengembangkan usaha di bidang pertanian organik. Memberikan pendampingan untuk meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan usaha di bidang pertanian organik menuju ekonomi kreatif. 7. Sarana produksi pertanian organik Sarana produksi yang dimiliki oleh kelompok usaha tani Gemah Ripah dan Sumber Rejeki di desa wisata Berjo untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik masih terbatas. Memberikan bantuan sarana produksi untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organik menuju ekonomi kreatif. Tabel 2: Partisipasi Mitra (Kelompok Usaha Pertanian Organik). Website http://uniba.ac.id 160

NO. LEMBAGA/INSTITUSI PARTISIPASI MITRA MANFAAT 1 Mitra/Kelompok Usaha Tani Gemah Ripah 2 Mitra/Kelompok Usaha Tani Sumber Rejeki Mengikuti seluruh kegiatan secara aktif Mengikuti seluruh kegiatan secara aktif Pemecahan masalah kompetensi untuk melaksanakan pertanian organik. Pemecahan masalah kompetensi untuk melaksanakan pertanian organik. 3 Pemerintah Desa Berjo Memberikan ijin dan dukungan untuk kegiatan Kegiatan berjalan lancar dan aman. 4 Pemerintah Kecamatan Ngargoyoso Memberikan ijin dan dukungan untuk kegiatan Kegiatan berjalan lancar dan aman. 5 Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Karangnyar. Fasilitator Fasilitasi kegiatan pertanian organik di lapangan. 6 Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar Fasilitator Fasilitasi kegiatan pariwisata berbasis sumber daya pertanian di lapangan. Namun demikian, masyarakat belum menangkap peluang yang ada secara aktif dan belum memanfaatkan berbagai sumber daya pertanian secara optimal untuk pengembangan usahatani organik. Peningkatan kompetensi masyarakat tani melalui partisipasi pengelolaan yang tepat dan arif diharapkan dapat mendukung upaya peningkatan perekonomian lokal. Simpulan Usaha pertanian organik yang memproduksi sayuran organik di desa wisata Berjo menjadi peluang usaha yang dimanfaatkan oleh masyarakat petani yang tergabung dalam kelompok tani Gemah Ripah dan kelompok tani Sumber Rejeki. Pengembangan usaha tani organik oleh masyarakat petani merupakan bagian dari penyajian layanan kepada wisatawan dan masyarakat luas dalam bentuk tanaman organik dalam pot, tanaman organik dalam polibag, bibit tanaman organic, bahan konsumsi hasil pertanian organik dan layanan makanan hasil Website http://uniba.ac.id 161

pengolahan produk pertanian organik memenuhi standar kesehatan bagi konsumen dan ramah terhadap lingkungan. Pengembangan usaha tani organik berkontribusi terhadap upaya penguatan ekonomi masyarakat petani melalui harga jual yang lebih tinggi untuk tanaman organic maupun produk produknya. Permasalahan yang dihadapi oleh petani organik adalah terbatasnya pengetahuan dan keterampilan, terbatasnya pemasaran hasil pertanian organik, minimnya jejaring untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian organic Rekomendasi Penguatan Ekonomi Masyarakat Petani Melalui Pengembangan Usaha Tani Organik di Desa Wisata Berjo Kabupaten Karanganyar utamanya bagi kelompok Gemah Ripah dan kelompok Sumber Rejeki direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut. 1. Dalam rangka meningkatkan meningkatkan produk pertanian organik yang dihasilkan oleh kelompok Gemah Ripah dan kelompok Sumber Rejeki diperlukan upaya untuk meningkatkan motivasi kelompok dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pertanian organik. 2. Dalam rangka membangun pasar bagi produk pertanian organik yang dihasilkan oleh mitra diperlukan adanya upaya untuk membangun jejaring kerja sama dengan pihak swasta yang memiliki keberpihakan terhadap pengembangan pertanian organik dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat dan melestarikan fungsi lingkungan hidup. Daftar Pustaka BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Karanganyar, 2013, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013 2018). Badan Statistik Kabupaten Karanganyar, 2013, Kabupaten Karanganyar Dalam Angka Tahun 2012. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berjo, 2008, Profil Wisata Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Boudy, J. F. 2001. Interrelationships between tourism and agriculture. Tourism Recreation Research, 16(1), Bowen, R. L. 2001. The Interface between tourism and agriculture. The Journal of Tourism Studies, 12(2), 43 50. Website http://uniba.ac.id 162

Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2008, Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2025, Jakarta: Studi Ekonomi Kreatif Indonesia, Departemen Perdagangan Republik Indonesia Marwanti.S, Nurhaeni. I.D.A, Sugiarti R, 2013. Penguatan Partisipasi Masyarakat Petani Menuju Ekonomi Kreatif Melalui Pengembangan Pariwisata Berbasis Sumber Daya Pertanian. Laporan Penelitian Hibah Strategi Nasional. Miles, M. B., & Huberman, A. M, 1984, Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods, London: Sage Publications. Muchtadi,Deddy, 2015. Pangan, Gizi dan Kesehatan. Penerbit ALFABETA Bandung Razanur, Muhammad, 2013, Permasalahan pertanian organik di Indonesia, http://pertanianorgani.blogspot.com/ Setyoadji Damar,2016. Asyiknya Bercocok Tanam Sayuran Polybag & Tabulampot.Penerbit Araska, Bantul Yogyakarta. Website http://uniba.ac.id 163