V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jalan Raya Kasomalang merupakan jalan provinsi Jawa Barat yang menghubungkan Kecamatan Jalan Cagak dengan Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. Jalur tersebut menghubungkan antara Kabupaten Subang dengan Kabupaten Sumedang, mempunyai kontribusi yang besar dalam melayani mobilitas manusia maupun distribusi komoditi perdagangan. Ruas jalan ini juga sebagai jalan alternatif penghubung antara Kota Jakarta dan Kota Bandung. Jalan Raya Kasomalang melewati perkebunan teh dan nanas, permukiman penduduk, Pasar Kasomalang dan juga melawati pinggiran Sungai Cipunagara. Jalan Raya Kasomalang memiliki tipe dua jalur-dua arah tak terbagi (2/2 UD). Jalan Raya Kasomalang berfungsi sebagai jalan Kolektor Sekunder yang melayani pergerakan dari Subang ke Jakarta dan Kabupaten Sumedang, termasuk kelas jalan III A dengan kondisi geometrik berupa alinyemen vertikal dan horizontal yaitu tanjakan, turunan dan tikungan (Dokumen Amdal Lalu Lintas Tirta Investama, 2010). Jalan Raya Kasomalang merupakan jalur alternatif untuk menuju daerah di luar Kabupaten Subang. Ruas jalan yang terbatas tersebut banyak dilalui truk-truk barang dan mobil-mobil pribadi yang menuju Kota Sumedang, Cirebon dan sekitarnya. Jalan Raya Kasomalang melewati tiga desa di Kecamatan Kasomalang, yaitu Desa Kasomalang Kulon, Kasomalang Wetan dan Desa Sindangsari. Panjang jalan provinsi yang melewati tiga desa tersebut adalah sepanjang 10,5 km. Desa Kasomalang Kulon dilalui oleh Jalan Raya Kasomalang (jalan 38
provinsi) dengan kilometer terpanjang. Desa dengan jumlah dan tingkat perkembangan penduduk terbesar pada tahun 2010 adalah Desa Sindangsari. Tabel 5.1 Tiga Desa di Kecamatan Kasomalang yang Dilintasi Jalan Raya No Desa Tk kemiringan Jml Jml Perkembangan Pjg Jalan tanah Pddk KK Pddk Th 2009-2010 Provinsi 1 Kasomalang 20 0 6960 2045 94 5 km Kulon 2 Kasomalang 45 0 5862 1715 232 4 km Wetan 3 Sindangsari 25 0 7095 1906 1213 1,5 km Sumber: Data Administrasi Desa, 2010 Selain itu, Jalan Raya Kasomalang merupakan jalur angkutan umum dengan trayek Pamanukan-Jalan Cagak-Kasomalang, yang menurut Dinas Perhubungan Kabupaten Subang terdapat 45 armada. 5.2 Karakteristik Responden Masyarakat sekitar jalan raya yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Kasomalang yang bertempat tinggal pada radius 15 meter dari pinggir jalan dengan populasi 766 jiwa (220KK). Menurut komposisi jenis kelamin, responden masyarakat sekitar jalan raya sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Kisaran umur responden antara 27-58 tahun. Tingkat pendidikan responden bervariasi mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi, namun sebagian besar berpendidikan SMA. Jenis pekerjaan responden juga bervariasi mulai dari perdagangan, industri maupun jasa-jasa lainnya. Jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada Gambar 5.1. 39
Sumber: Diolah dari data primer, 2011 Gambar 5.1 Profil Pekerjaan Responden Masyarakat Sekitar Jalan Sebagian besar responden masyarakat sekitar jalan raya berprofesi sebagai pedagang. Tingkat pendapatan responden umumnya diantara Rp 1.500.000,00 sampai Rp 2.000.000,00 per bulan. Profil pendapatan responden masyarakat sekitar jalan dapat dilihat pada Gambar 5.2 Sumber: Diolah dari data Primer, 2011 Gambar 5.2 Profil Pendapatan Responden Masyarakat Sekitar Jalan Responden lainnya dalam penelitian ini adalah pengguna jalan. Seluruh responden pengemudi angkutan umum berjenis kelamin laki-laki dengan kisaran umur antara 33 tahun sampai dengan 64 tahun. Pengalaman mengemudi angkutan antara 10 hingga 20 tahun. Responden penumpang angkutan umum sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Responden terbanyak dari pengemudi dan penumpang angkutan umum berusia antara 40-50 tahun. Seluruh responden 40
pengendara kendaraan pribadi berjenis kelamin laki-laki, responden terbanyak dari pengendara kendaraan pribadi berusia antara 30-40. Grafik profil sosial responden pengguna jalan berdasarkan tingkat usia dapat dilihat pada Gambar 5.3a. Sumber: Diolah dari data primer, 2011 Gambar 5.3a Jumlah Responden Pengguna Jalan Berdasarkan Usia Tingkat pendidikan responden pengguna jalan mulai dari SD sampai dengan Perguruan Tinggi. Pada ketiga kelompok responden pengguna jalan, jumlah terbanyak adalah responden dengan pendidikan terakhir SMA. Profil sosial responden pengguna jalan berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 5.3b. Sumber: Diolah dari data primer, 2011 Gambar 5.3b Jumlah Responden Pengguna Jalan Berdasarkan Tingkat Pendidikan 41
Jenis pekerjaan responden pengguna jalan juga bervariasi, mulai dari pertanian, perdagangan, industri maupun jasa-jasa lainnya. Jenis pekerjaan responden pengendara kendaraan pribadi sebagian besar adalah pedagang sedangkan responden penumpang angkutan umum sebagian besar bekerja sebagai buruh tani. Profil sosial responden pengguna jalan berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 5.3c. Sumber: Diolah dari data primer, 2011 Gambar 5.3c Jumlah Responden Pengguna Jalan Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tingkat pendapatan responden pengemudi angkutan umum dan penumpang angkutan umum sebagian besar di bawah Rp 1.000.000,00 per bulan. Sedangkan responden terbanyak dari pengendara kendaraan pribadi adalah responden dengan tingkat pendapatan antara Rp1.000.000,00 - < Rp 1.500.000,00 per bulan. Profil ekonomi responden pengguna jalan dapat dilihat pada Gambar 5.4. 42
Sumber: Diolah dari data primer, 2011 Gambar 5.4 Tingkat Pendapatan Responden Pengguna Jalan 5.3 Kualitas Udara Ambien di Sekitar Ruas Jalan Raya Kasomalang Data pencemar udara ambien disekitar Jalan Raya Kasomalang didapat dari data sekunder. Pengukuran pencemar udara, suara atau kebisingan serta kebauan dari aktivitas kendaraan di sepanjang jalan raya dilakukan pada dua lokasi. Lokasi pertama yaitu permukiman penduduk pada satu sisi ruas Jalan Raya Kasomalang yang dekat dengan pabrik Air Minum dalam Kemasan (AMDK) dan lokasi ke-dua yaitu area parkir truk pengangkut AMDK di Kecamatan Kasomalang. Hasil pengukuran dibandingkan dengan baku mutu kualitas udara ambien berdasarkan PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 660.31/SK/694-BKPMD/82. (Tabel 5.2) 43
Tabel 5.2 Hasil Pengukuran Kualitas Udara Ambien di Sekitar Jalur I. Pencemar Udara No Paramater Satuan Baku mutu Hasil Pengujian KIMIA U1 U2 1 NO 2 µg/nm 3 150 < 4 < 4 2 SO 2 µg/nm 3 365 123 145 3 CO µg/nm 3 10.000 631,8 503,1 4 O 3 µg/nm 3 235 25,7 84,5 5 H 2 S µg/nm 3 40 < 10 40 6 NH 3 µg/nm 3 4000 < 880 < 200 7 Pb µg/nm 3 2 0,35 8 Debu (TSP) µg/nm 3 230 191,3 40 II. Kebisingan dba 55 60,9-68,9 56,1-61,2 Keterangan : I : Sampling dilakukan selama 1 jam II : Sampling dilakukan setiap 5 detik 10 menit U1 : Pangkalan Truk AMDK Desa Kasomalang, Kecamatan Kasomalang U2 : Pemukiman penduduk Desa Darmaga, Kecamatan Cisalak Sumber : Lab Pegendalian Kualitas Lingkungan PDAM Kota Bandung, 2009 Secara kesuluruhan, zat pencemar udara hasil pencatatan pada tahun 2009 masih di bawah baku mutu. Namun, kadar debu (TSP) yang mencapai 191,3 µg/nm 3 hampir mendekati nilai baku mutu yaitu sebesar 230 µg/nm 3. Hasil pengujian kebisingan yang tercatat sebesar 56,1-68,9 dba. Nilai ini telah melebihi baku mutu yang ditetapkan yaitu 55 dba. Kadar pencemar udara dan intensitas kebisingan di sekitar ruas Jalan Raya Kasomalang kemungkinan besar telah meningkat saat ini. 44