Jamaluddin. Mengenal Islam dari Sudut Fikih Indonesia. Penerbit DU16 Press

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN ANAK DAN ORANG TUA DILIHAT DARI UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TENTANG STATUS PERWALIAN ANAK AKIBAT PEMBATALAN NIKAH

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERNIKAHAN SIRRI SEORANG ISTRI YANG MASIH DALAM PROSES PERCERAIAN

BAB III Rukun dan Syarat Perkawinan

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6

Judul Buku : ENSIKLOPEDI WANITA MUSLIMAH Penulis : Haya binti Mubarok Al-Barik Harga :

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HAKIM PENGADILAN AGAMA. MALANG NOMOR 0038/Pdt.P/2014/PA.Mlg

Ditulis oleh Administrator Kamis, 07 Oktober :57 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 28 Oktober :12

BAB I PENDAHULUAN. keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami isteri memikul amanah dan

BAB I PENDAHULUAN. ikatan suci yang dinamakan perkawinan. Perkawinan adalah suatu hubungan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu manusia wajib berdoa dan berusaha, salah satunya dengan jalan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Apabila ada peristiwa meninggalnya seseorang yang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB5 PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NOMOR 1 TAHUN 1974.

Pada prinsipnya asas pada Hukum Acara Perdata juga berlaku di PA Asas Wajib Mendamaikan Asas Persidangan Terbuka Untuk Umum, kec.

MENGENAL PERKAWINAN ISLAM DI INDONESIA Oleh: Marzuki

BAB III PUTUSNYA PERKAWINAN KARENA MURTAD MENURUT HUKUM POSITIF. A. Putusnya Perkawinan karena Murtad dalam Hukum Positif di Indonesia

BAB IV KOMPARASI ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP STATUS PERKAWINAN KARENA MURTAD

BAB 1 PENDAHULUAN. kebijakan dan saling menyantuni, keadaan seperti ini lazim disebut sakinah.

BAB V PENUTUP A. Ikhtisar

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1989, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006,

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

melakukan pernikahan tetap dikatakan anak. 1

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perkawinan yang dimulai dengan adanya rasa saling cinta dan kasih sayang

PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

SOAL SEMESTER GANJIL ( 3.8 )

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1974 (1/1974) Tanggal: 2 JANUARI 1974 (JAKARTA)

Oleh Administrator Kamis, 15 Januari :42 - Terakhir Diupdate Rabu, 22 Desember :51

Penyuluhan Hukum Hukum Perkawinan: Mencegah Pernikahan Dini

ANALISIS AKTA PEMBAGIAN WARISAN YANG DIBUAT DI HADAPAN NOTARIS MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, suami istri memikul suatu tanggung jawab dan kewajiban.

PEDOMAN ISLAM. Dl INDONESIA. Hasbullah Bakry

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 786/PDT.G/2010/PA.MLG PERIHAL KUMULASI PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DAN IS BAT NIKAH

NIKAH SIRI DARI SUDUT PANDANG HUKUM ISLAM*

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dalam perjalanan di dunia mengalami 3 peristiwa yang

BAB V PENUTUP. 1. Rincian pasal-pasal tentang murtad sebagai sebab putusnya perkawinan dalam Kompilasi Hukum Islam

BAB I PENDAHULUAN. tangga dan keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami istri memikul

BAB I PENDAHULUAN. menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 2 Undang-Undang

SKRIPSI STUDI ANALISIS HUKUM PERKAWINAN ISLAM MENGENAI HUKUM AKAD NIKAH MELALUI TELEPON

Lingkungan Mahasiswa

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974 Tentang perkawinan BAB I DASAR PERKAWINAN. Pasal 1. Pasal 2

TINJAUAN YURIDIS DAMPAK PERKAWINAN BAWAH TANGAN BAGI PEREMPUAN OLEH RIKA LESTARI, SH., M.HUM 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan pernikahan dalam bentuk Ijab dan Qabul. Dalam pernikahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Qur anul Karim dan Sunnah Rosullulloh saw. Dalam kehidupan didunia ini, Firman Allah dalam Q.S. Adz-Dzaariyat : 49, yang artinya :

BAB I PENDAHULUAN. untuk akad nikah.nikah menurut syarak ialah akad yang membolehkan seorang

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. bahagia dan kekal yang dijalankan berdasarkan tuntutan agama. 1

BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR. A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana diketahui bahwa setiap perkawinan masing-masing pihak dari suami

BAB V PENUTUP. hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PEMAKSAAN MENIKAH MENURUT HUKUM ISLAM

BAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB IV ANALISIS PERNIKAHAN DALAM MASA IDDAH. A. Analisis Pemikiran Pernikahan dalam Masa Iddah di Desa Sepulu Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN. istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga ( Rumah Tangga ) yang bahagia

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN PERJANJIAN PRANIKAH PASCA PERKAWINAN (Studi Kasus di Desa Mojopilang Kabupaten Mojokerto)

BAB III PENGERTIAN UMUM TENTANG PENGADILAN AGAMA. peradilan di lingkungan Peradilan Agama yang berkedudukan di ibu kota

RATNA MUTIARA NASUTION

BAB IV ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 46/PUU- VIII/2010 TENTANG KEDUDUKAN ANAK DI LUAR PERKAWINAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam dilarang melangsungkan perkawinan dengan seorang laki-laki yang

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG ISBAT NIKAH. Mengisbatkan artinya menyungguhkan, menentukan, menetapkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN SIRI DALAM UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Oleh Sukhebi Mofea*) Abstrak

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Mata Kuliah : Fiqh Ibadah Fakultas : Syari'ah Jurusan : Ahwal Syakhshiyyah SKS : 2 SKS Kode : Prasyarat :

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan kodrat manusia, setiap manusia

BAB II KONSEP PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN sembarangan. Islam tidak melarangnya, membunuh atau mematikan nafsu

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB IV. A. Analisis Terhadap Putusan Hakim Tentang Pemberian Izin Poligami Dalam Putusan No. 913/Pdt.P/2003/PA. Mlg

BAB I PENDAHULUAN. menjadi khalifah Allah di bumi, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur an surat

BAB II TINJAUAN UMUM HARTA BERSAMA DAN TATA CARA PEMBAGIAN HARTA BERSAMA

BAB II PERJANJIAN PERKAWINAN MENURUT PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

Soal Instrumen Tes. Objektive

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PRAKTIK PENJATUHAN TALAK SEORANG SUAMI MELALUI TELEPON DI DESA RAGANG KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang

BAB III KONSEP MAQASID ASY-SYARI AH DAN PENCEGAHAN TERHADAP NIKAH DI BAWAH TANGAN

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya ditulis dengan UUP) menjelaskan, Perkawinan ialah ikatan lahir bathin

BAB V PENUTUP. Setelah penulis menyelesaikan pembahasan permasalahan yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran agama Islam mengatur hubungan manusia dengan Sang. Penciptanya dan ada pula yang mengatur hubungan sesama manusia serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada umumnya sangat menghormati lembaga perkawinan, sebagai

SURAT PERJANJIAN KAWIN ADAT DAYAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDATA ISLAM DI INDONESIA *)

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki harapan untuk membentuk sebuah keluarga dan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jl. Jenderal Sudirman No 790 Purwokerto

BAB 1 PENDAHULUAN. meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Diantara ciptaan-nya, manusia

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan penelitian penyusun sebagaimana pembahasan pada bab. sebelumnya, selanjutnya penyusun memaparkan beberapa kesimpulan

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak mampu. Walaupun telah jelas janji-janji Allah swt bagi mereka yang

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

2002), hlm Ibid. hlm Komariah, Hukum Perdata (Malang; UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

BAB I PENDAHULUAN. tangga. Melalui perkawinan dua insan yang berbeda disatukan, dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dalam semua tradisi hukum, baik civil law, common law, maupun

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan

Transkripsi:

Jamaluddin Mengenal Islam dari Sudut Fikih Indonesia Penerbit DU16 Press

2

Mengenal Islam dari Sudut Fikih Indonesia Penulis: Jamaluddin Copyright 2014 by Jamal Ke Malud Penerbit DU16 Press (jamalkarim246@yahoo.co.id) Desain Sampul: Taufik Fadhilah (t_fadhilah19@yahoo.com) Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 3

Ucapan Terima Kasih, 5 DAFTAR ISI, 9 Kata Pengantar, 18 BAB SATU HUKUM ISLAM, 21 A. Pengertian Hukum Islam, 21 a. Hukum Taklifi, 25 b. Hukum Wadl ie, 39 B. Keringanan Hukum Islam, 50 a. Bentuk Keringanan, 53 b. Alasan Keringanan, 56 BAB DUA ALAT TAHARAH (BERSUCI), 68 A. Macam-Macam air, 70 a. Suci dan Menyucikan, 71 b. Suci tapi Tidak Menyucikan, 71 c. Air Najis, 73 B. Najis, 74 a. Macam-Macam Najis, 75 b. Cara Bersuci dari Najis, 79 C. Najis yang Dimaafkan, 82 4

BAB TIGA MACAM-MACAM BERSUCI, 83 A. Wudlu, 85 a. Rukun Wudlu, 85 b. Sunah Wudlu, 89 c. Batal Wudlu, 95 d. Haram Wudlu, 98 B. Ghaslu, 99 a. Wajib Ghaslu, 100 b. Rukun Ghaslu, 102 c. Sunah Ghaslu, 104 d. Ghaslu Sunah, 105 e. Haram Ghaslu, 107 C. Istinja, 107 a. Syarat Istinja dengan selain air, 108 b. Adab Buang Air, 109 D. Tayammum, 110 a. Syarat Tayammum, 111 b. Rukun Tayammum, 112 c. Sunah Tayammum, 113 d. Batal Tayammum, 114 E. Siwak, 114 5

F. Darah dan Hak-hak Wanita, 116 a. Darah Haid, 119 b. Darah Nifas, 124 c. Darah Istihadlah, 124 d. Haram Haid dan Nifas, 125 BAB EMPAT PAKAIAN DAN FASHION, 126 A. Bahan Pakaian yang diperbolehkan, 128 B. Diskriminasi Aurat Pria dan Wanita, 130 BAB LIMA MAKANAN, MINUMAN, OBAT, DAN KOSMETIKA, 134 A. Kriteria Halal dan Haram Makanan, 135 B. Kriteria Halal dan Haram Minuman, 138 C. Kriteria Halal dan Haram Obat-obatan dan Kosmetika, 139 D. Hukum Halal dan Haram, 139 BAB ENAM UBUDIYYAH, 142 A. Sholat, 143 a. Rukun Sholat, 145 b. Batal Sholat, 156 c. Syarat Wajib Sholat, 158 d. Syarat Sah Sholat, 159 6

e. Gender dalam Sholat, 159 f. Ketinggalan dalam sholat, 161 g. Hak Asasi Manusia dalam Sholat Sunah, 164 h. Sholat Berjamaah di antara Misoginis, 166 i. Sholat Jama dan Qoshor, 168 B. Puasa, 171 a. Syarat Wajib Puasa, 173 b. Rukun Puasa, 174 c. Batal Puasa, 175 d. Sunah Puasa Membangun Peradaban, 177 e. Hari-hari Haram Puasa, 179 f. Berbuka Puasa Sebagai Strategi, 180 C. Haji dan Umroh, 183 BAB TUJUH HUKUM KELUARGA, 185 A. PERKAWINAN, 190 a. Rukun Nikah, 191 b. Haram Nikah, 193 c. Mahar, 195 d. Walimah, 196 e. Doa dan Hadiah Bagi Kedua Mempelai, 196 7

f. Usaha-usaha Yang Harus Ditempuh Sebelum Putusnya Hubungan Perkawinan, 197 g. Prinsip Mempersulit Perceraian, 201 h. Talak, 202 i. Iddah, 205 B. PENGASUHAN ANAK, 206 C. PERWALIAN DAN PENGAMPUAN, 207 a. Klasifikasi Orang-orang Yang di Bawah Pengampuan, 208 b. Hirarki dan Macam Wali, 209 c. Syarat-Syarat Wali dan Pengampu, 210 d. Hak dan Kewajiban Wali dan Pengampu, 211 e. Nafkah, 212 D. KEWARISAN DAN WASIAT, 213 a. Dari Fikih Mawaris/ Ilmu Faraid Ke Hukum Waris, 213 1. Hukum Waris di Dalam Hukum Islam, 217 8

2. Hukum Waris di Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW), 227 3. Hukum Waris di Dalam Hukum Adat, 230 4. Seputas Hukum Waris, 231 b. Rukun dan Syarat Kewarisan, 233 c. Ahli Waris Gila, Masih dalam Kandungan, dan Hilang, 235 d. Penggolongan Ahli Waris, 238 e. Sebab Timbulnya Kewarisan, 239 f. Halangan atau Hilangnya Kewarisan, 241 g. KUHPdt, KHI, dan Hukum Adat, 242 h. Prosedur Pengalihan Harta Waris Berupa Rumah atau Tanah, 249 i. Wasiat, 250 BAB DELAPAN EKONOMI ISLAM, 255 A. PENGERTIAN EKONOMI ISLAM, 255 B. KEDUDUKAN EKONOMI DALAM AJARAN ISLAM, 255 C. KARAKTERISTIK EKONOMI ISLAM, 259 9

1. Tujuan Ekonomi Islam, 261 2. Moral Sebagai Pilar Ekonomi Islam, 265 3. Nilai-nilai Dasar Ekonomi Islam, 269 a. Al Adl (keadilan), 270 b. Khilafah (tanggung jawab sebagai pengganti/utusan Allah di alam semesta), 278 c. Takaful (penjaminan oleh masyarakat), 281 4. Prinsip-prinsip Ekonomi dalam Islam, 283 5. Basis Kebijakan Ekonomi Islam, 287 6. Paradigma Ekonomi Islam, 289 D. RANCANG BANGUN SISTEM EKONOMI ISLAM, 290 1. Kepemilikan dalam Islam, 292 2. Maslahah sebagai Insentif Ekonomi, 295 3. Musyawarah sebagai Prinsip Pengambilan Keputusan, 296 4. Pasar yang Adil sebagai Media Koordinasi, 297 10

5. Pelaku Ekonomi dalam Islam, 297 a. Pasar dalam Ekonomi Islam, 298 b. Pemerintah dalam Ekonomi Islam, 299 c. Peran Masyarakat dalam Ekonomi Islam, 301 E. EKONOMI SYARIAH, 303 BAB SEMBILAN HUKUM PERIKATAN, 305 A. Sumber-sumber Perikatan Indonesia, 307 B. Asas-asas Perjanjian Indonesia, 310 C. Rukun dan Syarat Akad, 312 D. Macam-macam Akad Syariah, 316 a. Akad Tabarru, 316 b. Akad Tijari, 320 E. Perbankan Syariah, 325 a. Pebedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional, 327 b. Sistem Operasional Bank Syariah di Indonesia, 330 F. Pasar Modal Syariah, 347 a. Instrument Pasar Modal Konvensional, 355 11

b. Instrument Pasar Modal Syariah, 359 BAB SEPULUH PENGADILAN AGAMA, 364 A. Kedudukan dan Fungsi Pengadilan Agama, 365 B. Kewenangan Pengadilan Agama, 367 C. Hukum Acara Peradilan Agama, 369 BAB SEBELAS KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI), 372 A. Penyusunan KHI, 372 B. Keberadaan KHI, 375 C. Keberlakuan Hukum Islam, 378 Sebuah Epilog, 381 DAFTAR PUSTAKA, 386 Tentang Penulis, 395 Riwayat Kepenulisan, 401 12

BAB SATU HUKUM ISLAM A. Pengertian Hukum Islam Kita akan mempelajari Islam secara bertahap. Studi Islam kita mulai dari hukum Islam dalam arti produk fikih, baru kemudian ke tahap-tahap yang lain. Islam adalah agama yang mempunyai cita-cita untuk mempermudah kehidupan dunia dan menikmati kesenangan kehidupan akhirat. Untuk mewujudkan cita-cita agung tersebut Islam mempersembahkan peraturan-peraturan yang nyaman, menyegarkan, dan sesuai untuk kehidupan manusia dalam praktik sehari-hari. Studi Islam tidak hanya di negara berpenduduk Muslim. Studi Islam di negara-negara non-islam diselenggarakan di beberapa negara, antara lain: India, Chicago, Los Angeles, London, dan Kanada. 13

Di Aligarch University (India) studi Islam dibagi dua: Islam sebagai doktrin dikaji di Fakultas Ushuluddin yang mempunyai dua jurusan, yaitu Jurusan Madzhab Ahli Sunah dan Jurusan Madzhab Syiah. Sedangkan Islam dari aspek sejarah dikaji di Fakultas Humaniora dalam jurusan Islamic Studies. Di Jamiah Millia Islamia, New Delhi, Islamic Studies Program dikaji di fakultas Humaniora yang membawahi juga Arabic Studies, Persian Studies, dan Political Science. Di Amerika, studi-studi Islam pada umumnya mengutamakan studi sejarah Islam, bahasa-bahasa Islam selain bahasa Arab, sastra dan ilmu-ilmu sosial. Studi Islam di Amerika berada di bawah naungan Pusat Studi Timur Tengah dan Timur Dekat. 14