Wanita Subadra Abioso, Ir., M.T Halaman 1 dari 6

dokumen-dokumen yang mirip
ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

TEORI ARSITEKTUR I SEMESTER GENAP 2016/ 2017

2. Sejarah Desain Interior

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Titik Suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran seder-hana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM

INTERIOR Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 dan 2)

BAB III TINJAUAN KHUSUS

KOMPOSISI FASAD MASJID AL MUBAROK DI NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KERAGAMAN KARAKTER FORMAL BANGUNAN FASILITAS PENDIDIKAN PENINGGALAN KOLONIAL BELANDA DI YOGYAKARTA

Dasar Dasar Desain 1 08FTPD. Modul ke: Prinsip Rupa : Ukuran. Fakultas. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Program Studi Desain Produk

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Geometri: Aturan-aturan yang Mengikat

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

arsitektur. Memberikan pemahaman tentang penerapan Kaidah, Konsep, dan Kriteria serta ketentuan-ketentuan rancangan lain pada suatu karya

BAB II LANDASAN TEORI

Skripsi Museum Keroncong

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

MENGKOMUNIKASIKAN GAMBAR DENAH, POTONGAN, TAMPAK DAN DETAIL BANGUNAN

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

04FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

Brainstorming Digunakan oleh arsitek yang memerlukan ide-ide kreatif untuk memecahkan permasalahan dalam rentang waktu yang sangat ketat, cepat dan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

KEPEKAAN MERUANG SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN DISAIN INTERIOR. Syaifuddin Zuhri UPN Veteran Jawa Timur

MANAKALA GEDUNG BPI ITB UNJUK KEKUATAN

APLIKASI REGIONALISME DALAM DESAIN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Struktur Elemen Kusudama & Platonic Solid

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

MUSIK BAB I PENDAHULUAN

KEGAGALAN SEBUAH KARYA ARSITEKTUR; Dapatkah diukur? 1

GEDUNG KEDUTAAN BERPALING DARI JALAN UTAMA. Tidak lazim bagi bangunan di koridor Thamrin, Jakarta, memalingkan wajahnya dari jalan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III: TINJAUAN KHUSUS

PENDEKATAN DESAIN PENCAHAYAAN FASADE BANGUNAN BERSEJARAH

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB II Dasar Perancangan Desain Grafis

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB I PENDAHULUAN. 1

RINCIAN KEGIATAN DAN ALOKASI PERTEMUAN DALAM SEMESTER

BAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1

BAB I PENDAHULUAN. sebelum manusia mengenal makna arsitektur itu sendiri, namun pada saat ini signage

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

Tinjauan Pelatihan Beladiri Jepang di Daerah Istimewa vnnuakarta

ASPEK-ASPEK ARSITEKTUR BENTUK DAN RUANG.

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

BAB IV ANALISIS. Diagram 6 : skema hubungan fasilitas

1 of 5 11/5/2010 7:37 AM

TEORI ARSITEKTUR 1 CIRI VISUAL BENTUK. dosen penanggung jawab: Hamdil Khaliesh, ST.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung di dalam kelas merupakan usaha sadar dan terencana untuk

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Kebutuhan akan merancang memerlukan beberapa aspek data dan metode

Menarikan Jejak Ruang

Karakter Visual Bangunan Stasiun Kereta Api Tanjung Priok

ASPEK-ASPEK PERANCANGAN RUMAH TINGGAL. Oleh : Glinggang Setiyoko. Abstract

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Apa yang harus dipahami Desainer Grafis?

ORGANISASI RUANG. Berikut ini adalah jenis-jenis organisasi ruang : Organisasi Terpusat

BAB IV KONSEP DESAIN

Kajian Karakteristik Bangunan Ikonik Pada Gedung Puspa Iptek Kota Baru Parahyangan

adanya perbedaan temperatur.

DAFTAR ISI. Halaman Judul Lembar Pengesahan Lembar Persembahan. Abstraksi Kata Pengantar. Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

BAB 1 MENYIAPKAN BIDANG KERJA PENGGAMBARAN

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB III METODE PERANCANGAN

Di era kiwari efisiensi tidak saja dilakukan terhadap (Desain) Arsitektur atau gedung sebagai sistem secara mandiri, namun harus dilakukan pula

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB V KAJIAN TEORI. Tema desain menjadi sebuah konsep untuk merancang dan membuat

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB V KAJIAN TEORI. Pengembangan Batik adalah arsitektur neo vernakular. Ide dalam. penggunaan tema arsitektur neo vernakular diawali dari adanya

MODUL-2 : PERANCANGAN ARSITEKTUR

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian perbandingan antara ruang nyata dan

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III METODE PERANCANGAN. sebuah proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang

BAB III METODE PERANCANGAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB VI R E K O M E N D A S I

[PENGANTAR DESAIN GRAFIS T.I D3-UDINUS

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

Pola Fraktal sebagai Pemberi Bentuk Arsitektur Apartemen yang Menenangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Arsitektur Lanskap 2.2. Desain Lanskap

Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan

Transkripsi:

TEORI ARSITEKTUR I SEMESTER GENAP 2013/ 2014 PERTEMUAN KEENAM DAN KETUJUH RHYTHM (IRAMA) KAIDAH-KAIDAH UMUM BERBAHASA ARSITEKTURAL BERDASARKAN TEORI ARSITEKTUR MODEREN (LANJUTAN) Rhythm (irama) merupakan bagian dari proses kehidupan. Kita bernafas berdasarkan irama, yang akan meningkat apabila mengalami tekanan emosional. Hal yang sama pun terjadi pada detak jantung kita. Irama yang lebih lebar jaraknya terjadi pada peristiwa tidur dan bangun manusia, yang berada dalam rentang irama yang lebih lebar seperti matahari, bulan, pasang, dan iklim. Dan irama yang paling jelas adalah keberadaan kita sebagai umat manusia yang senantiasa melalui polapola pertumbuhan, yang secara intens bergerak bagi semua yang merasakannya. Para arsitek akan menghadapi tugas untuk melakukan seleksi terhadap pola-pola ritmik yang ekspresif, yang diharapkan dapat membangkitkan mood dan emosi para pengamat dan penggunanya. Sebagai contoh a very slow, atau bahkan beat, monotone, dinamik, yang akan mengajak para pengamat masuk ke dalam kerangka perasaan yang sugestif terhadap hal-hal yang berhubungan dengan martabat, majesty (keagungan), poised assurance (kondisi-kondisi seperti mengambang, seimbang, di tepian) yang merupakan esensi dari sense of monumentality. ORIGINALITY Originality = orisinalitas = keaslian dapat dijelaskan sebagai berikut, pada saat tidak satupun dari hal-hal seperti novelty = kebaruan, difference = perbedaan, dan conviction = kepastian menciptakan suatu orisinalitas, maka kombinasi dari kualitas-kualitasnya justru dapat menciptakan suatu orisinalitas. Atau dengan perkataan lain apabila seorang arsitek menemukan di dalam dirinya suatu ide untuk suatu novel = hal baru Halaman 1 dari 6

atau perbedaan dan dia meyakini akan hasilnya secara intens, maka hal tersebut tidak lain adalah orisinalitas. Pernyataan berada di dalam diri sang arsitek, maksudnya bukan hanya sumber dari orisinalitas akan tetapi adalah keunikan puncak (ultimate uniqueness) dari personalitas individual sang arsitek seperti yang telah dibahas pada sub bab style (personal style) dan bukan historical style. Keunikan tersebut tentu saja diselimuti oleh begitu banyak layers (lapisan) yang terdiri atas ide-ide, nilai-nilai, dan pola-pola perilaku, yaitu produk-produk budaya yang selama ini dialaminya secara umum. PROPORTION Secara arti kata proporsi adalah perbandingan antara bagian-bagian yang berada dalam satu benda atau sistem. Namun apabila dikaitkan dengan arsitektur proporsi tidak hanya melibatkan ukuran-ukuran dari dua bagian yang diperbandingkan, akan tetapi akan melibatkan pula faktor-faktor lain yang akan mempengaruhi suatu rancangan. Proporsi adalah suatu korespondensi (dalam konteks ini adalah perbandingan) antara ukuran-ukuran bagian-bagian dalam suatu keseluruhan bentuk, dan perbandingan antara keseluruhan bentuk terhadap bagian tertentu yang telah ditetapkan sebagai standar. Hal-hal di atas menghasilkan prinsip-prinsip simetri. Tanpa simetri dan proporsi tidak ada prinsip-prinsip desain untuk kuil; artinya apabila tidak terjadi hubungan yang jelas antara bagian-bagian seperti halnya a well shaped man. Vitruvius, [1] The Ten Books of Architecture (III, Ch. 1) Halaman 2 dari 6

Dalam arsitektur yang dimaksud dengan keseluruhan bukan hanya gedung akan tetapi meliputi set and setting dari tapak. Hal-hal lain yang membuat suatu gedung dan tapaknya "well shaped" meliputi orientasi tapak dan gedung di atasnya hingga fitur-fitur di atas tapak tersebut. Cahaya, bayangan, angin, tampak, pemilihan material, seluruhnya berhubungan dengan standar dan dapat dikatakan what is it that makes it what it is, and what is it that makes it not something else. Parktik-praktik arsitektural seringkali menggunakan sistem-sistem proporsional untuk mengembangkan atau sebaliknya membatasi bentuk-bentuk yang dianggap cocok untuk diterapkan pada suatu gedung. Di setiap tradisi gedung terdapat hubungan-hubungan sistem matematik yang mengatur hubungan antara aspek-aspek dengan desain. Sistem-sistem proporsi seringkali sangat sederhana; whole number ratios atau incommensurable ratios (seperti the vesica piscis atau the golden ratio) ditentukan dengan menggunakan metodametoda geometris. Secara umum tujuan penerapan sistem proporsional adalah untuk memproduksi a sense of coherence and harmony antara elemenelemen pada suatu gedung. Halaman 3 dari 6

SEQUENCE Sequence = sekwens = urut-urutan memiliki abstraksi sebagai (pengertian) berikut, apabila dikaitkan dengan arsitektur sekwens merupakan experience (pengalaman) para pengguna dan pengamat pada saat towards (menuju), into (memasuki), dan through (melalui) suatu bangunan gedung. Dan motion (seluruh pergerakan) tersebut melibatkan waktu. Apabila dikaitkan dengan gedung publik, maka urut-urutan tersebut akan diawali dari sang observer (pengamat) pada saat approaching the building (mendekati), maka yang akan dialami adalah impresi terhadap siluet gedung atau bentuk massa gedung dari jarak tertentu, begitu pengamat tersebut semakin mendekat (bergerak dalam waktu) maka pengalaman yang dialami akan berbeda karena yang dilihat bukan siluet lagi akan tetapi kejelasan atas bagian-bagian utama dan bagian-bagian sekunder, dan demikian seterusnya. Pergerakan ini memerlukan waktu, setiap waktu yang berlalu akan menjadikan impresi awal sang pengamat terhadap bangunan gedung sebagai pengetahuan yang berperan sebagai persiapan yang melatarbelakangi pengalaman berikutnya, dan pada setiap perpindahan akan melibatkan emosi (mood) pengamat bersangkutan. Persiapan-persiapan itu yang disebut sebagai esensi dari Sequential Art (Seni Bersekwens). Sekwens secara arti kata dapat dimengerti sebagai urut-urutan atau rangkaian atau susunan seri dari beberapa hal seperti: benda, kegiatankegiatan, atau peristiwa-peristiwa yang tersusun atau terjadi dalam order tertentu atau memiliki hubungan yang spesifik. Logika struktur boleh jadi telah atau tidak didramatisasi. Elemen-elemen seperti jendela, skala dan irama, akan mempengaruhi pengamat, seperti halnya efek mutual dari bentukan-bentuka geometris dan bagaimana ruang-ruang tersebut terartikulasi. Pergerakan melalui a sequence of spaces memiliki kekuatan naratif force; tidak satu point of view pun yang dapat dideskripsikan dengan baik. Pengulangan Halaman 4 dari 6

bentukan-bentukan tematik, muncul dalam beragam penampilan dan konteks, memberi andil bagi unity dan menciptakan perasaan-perasaan relaksasi dan perlindungan atau stimulasi dan kemampuan menciptakan rasa yang luar biasa. Boleh jadi elemen kuncinya adalah proporsi, yang di sini diterjemahkan sebagai hubungan antar beragam dimensi satu sama lain dan hubungannya dengan skala manusia. Menurut Eugene Raskin, sequential art dalam berarsitektur sangat penting guna memberi pengalaman ruang yang kaya. Mulai dari approaching building, toward building, going into building, dan within building. Seluruh stage tersebut agar diakomodasi melalui bagianbagian rancangan sesuai dengan pengalaman ruang yang ingin atau sebaiknya diciptakan. BALANCE Balance = kesimbangan memiliki abstraksi sebagai komposisi gedung yang dialami baik secara 2 dimensional maupun 3 dimensional, dan memberikan impresi sebagai gedung yang memiliki bagian yang simetris (edge center edge). Keseimbangan dapat digolongkan ke dalam 2 bagian yaitu keseimbangan statik dan dinamik. Keseimbangan statik menunjukkan komposisi gedung atau kumpulan gedung yang memiliki bagian yang simetris, adapun bagian-bagian Halaman 5 dari 6

yang terbagi oleh sumbunya memiliki besaran, desain, dan karakter yang sama. Sebaliknya keseimbangan dinamik bagian-bagian yang terbagi oleh sumbunya memiliki besaran, desain, dan karakter yang berbeda sama sekali meskipun memiliki bagian yang simetris (bagian tengah). Halaman 6 dari 6