LAMPIRAN Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KINERJA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015

3 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

BAB IV PENUTUP. Capaian Keuangan % Kategori Terpenuhinya jaminan kesehatan bagi sangat baik

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI SEMARANG NOMOR : 061/0217/2016 TENTANG RENCANA KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI SEMARANG NOMOR : 061/ 0217 / 2016 TENTANG RENCANA KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PERJANJIAN KINERJA BUPATI SEMARANG TAHUN 2016 Form A

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Lampiran Meningkatnya cakupan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 10 TAHUN 2014 PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 15.A TAHUN 2012

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 277 / 02/ VII / 2013

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU TAHUN 2015

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

BAB II EVALUASI CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TRIWULAN II TAHUN 2015

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2015 (PERUBAHAN) No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2015

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2013 SERI E.10 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

BAB V VISI DAN MISI 5.1. Pokok-Pokok Pikiran RPJPD Tahap Pertama dan Tahap Kedua

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH. Sekretaris Daerah. Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Transkripsi:

LAMPIRAN Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2015

BUPATI SEMARANG KEPUTUSAN BUPATI SEMARANG NOMOR : 061/0113/2015 TENTANG RENCANA KINERJA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa sebagai prioritas dan sasaran program pembangunan serta penerapan Sistem Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kabupaten Semarang agar berjalan efektif, efesien dan akuntabel maka perlu disusun Rencana Kinerja Pemerintah Kabupaten Semarang setiap tahunnya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka Rencana Kinerja Tahun 2015 Kabupaten Semarang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Semarang. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 67 Tahun 1958 tentang Perubahan Batas-batas Wilayah Kotapraja Salatiga Dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1652); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3500); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 24. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9 /M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama dilingkungan Instansi Pemerintah; 25. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama 26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 2013; 27. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2005 Nomor 25 seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 25) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5); 28. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 16 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 16 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 14);

29. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 17, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 15) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 1); 30. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 18, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 16) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 10); 31. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 17) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 11); 32. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 18) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 4);

33. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD )Kabupaten Semarang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2009 Nomor 5 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 2); 34. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2013 Nomor 1 ); 35. Peraturan Bupati Semarang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2015 ( Berita Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2015 Nomor 1 ); 36. Peraturan Bupati Semarang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2015 ( Berita Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2015 Nomor 2 ); MEMUTUSKAN : Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA : : : : : : Rencana Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Semarang, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Rencana Kinerja sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU digunakan untuk Pengukuran Pencapaian Kinerja melalui Sistem Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dalam penyusunan dan pelaksanaan evaluasi laporan. Rencana Kerja sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU merupakan hasil perencanaan kinerja yang berupa proses penetapan kegiatan setiap tahun dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Semarang Tahun 2015 Segala biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Semarang. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Ungaran pada tanggal 27-03 - 2015 BUPATI SEMARANG, Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth ; 1. Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang; 2. Kepala BAPPEDA Kabupaten Semarang; 3. Inspektur Pada Inspektorat Kabupaten Semarang. MUNDJIRIN

Lampiran Keputusan Bupati Semarang Nomor : 061/0001113/2015 Tanggal : 27-03 2015 Tentang Rencana Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Kabupaten Semarang No Tujuan Sasaran Daerah Indikator Kinerja Utama Target 1 2 3 4 5 1 Meningkatnya Terpenuhinya jaminan Cakupan pelayanan Derajat Kesehatan kesehatan bagi kesehatan rujukan pasien Masyarakat masyarakat miskin masyarakat miskin Prosentase pelayanan 17,05 Jamkesmas Prosentase Pelayanan 4,78 Jamkesda Prosentase Pelayanan 30 Puskesmas kepada Maskin Meningkatnya akses Rasio posyandu (per satuan 22 kesehatan masyarakat balita) terhadap pelayanan Rasio puskesmas, poliklinik, 0,38 kesehatan yang pustu (per satuan penduduk) berkualitas Rasio Rumah Sakit per satuan 0,0004 penduduk Rasio dokter (persatuan 0,24 penduduk) Rasio tenaga medis 0,31 (persatuan penduduk) Cakupan pelayanan 136,84 puskesmas Prosentase Desa/Kelurahan Universal Child Immunization Prosentase jumlah indicator kinerja SPM Pelayanan Kesehatan yang memenuhi target RPJMD Terwujudnya pola hidup Rata rata Angka Harapan 72,5 bersih dan sehat pada Hidup (pertahun) masyarakat Rata Rata Angka Kematian 8 Bayi (per Kh) Rata Rata Angka Kematian Ibu (per Kh) 102 Meningkatnya sanitasi lingkungan dan terpenuhinya kebutuhan air bersih Terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui, anak balita serta anak sekolah dasar Terwujudnya norma keluarga kecil yang Rata Rata Angka Kematian 5 Balita (per Kh) Cakupan Desa Siaga Aktif Prosentase rumah tangga 93,64 yang menggunakan air bersih Persentase penduduk 89,36 berakses air minum Cakupan Lingkungan Sehat 73,25 dan aman yang didukung dengan Prasarana, Sarana dan Utilitas umum Persentase rumah tinggal 62,2 bersanitasi Persentase luas permukiman yang tertata 55,21 Prosentase balita gizi buruk mendapat perawatan Persentase pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Rasio Akseptor Keluarga Berencana (per Keluarga)

No Tujuan Sasaran Daerah Indikator Kinerja Utama Target berkualitas dan sejahtera Rata rata jumlah anak (per keluarga) 3,1 Prosentase Keluarga 22 Sejahtera Kat. I Prosentase Keluarga Pra Sejahtera 20 Terwujudnya sarana dan prasarana kesehatan di wilayah selatan prosentase tahapan pendirian Rumah Sakit 80 2 Mewujudkan Meningkatnya akses Angka Partisipasi PAUD 40,92 masyarakat cerdas, pelayanan pendidikan Angka Partisipasi Murni (APM) Kreatif, berbudaya, yang berkualitas dan SD/MI 95,13 berkarakter dan berdaya saing pada SMP/MTs 81,84 menguasai ilmu semua jenjang SMA/SMK/MA 40,1 pengetahuan pendidikan Angka Partisipasi Kasar (APK) teknologi dan Meningkatnya akses SD/MI 104,98 Ketaqwaan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan SMP/MTs 96,04 berdaya saing pada SMA/SMK/MA 52,91 semua jenjang Angka Putus Sekolah pendidikan SD/MI 0,11 SMP/MTs 0,21 SMA/SMK/MA 0,7 Angka Melanjutkan dari 92 SD/Mi ke SMP/MTs Angka Melanjutkan dari 69 SMP/MTs ke SMA/MA/SMK Angka Melek Huruf usia > 99,98 Meningkatnya jumlah dan kualitas pendidikan baik formal maupun non formal Tersedianya tenaga pendidikan dan tenaga kependididkan yang memenuhi kompetensi yang memiliki intellengence quotient (daya tangkap), emotional quotient (kecerdasan emosional), spiritual quotient (kecerdasan spiritual) Tersedianya sekolah sekolah kejuruan yang sinergi dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industry 15 th Prosentase Ruang kelas sekolah dasar yang sesuai standar ketentuan Prosentase Ruang kelas Sekolah menengah yang sesuai standar ketentuan Prosentase Ruang kelas sekolah menengah atas dan Kejuruan yang sesuai standar ketentuan 90 90 41 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SD/MI 0,8 SMP/MTs 0,31 SMA/SMK/MA 0,15 Prosentase Angka Kelulusan - SD/MI 99,98 - SMP/MTs 99,65 - SMA/SMK/MA 99,05 Guru yang berpendidikan S1/D-IV TK/RA, SD/MI 61 SMP/MTs 94 SMA/MA/SMK 98 Prosentase Guru bersertifikat pendidik - SD/MI 84 - SMP/MTs 86 - SMA/SMK/MA 89 Jumlah tenaga pendidik yang mengikuti diklat Prosentase kurikulum pendidikan kejuruan yang berbasis industri Prosentase ketersediaan laboratorium industri pada persekolahan 6.901

No Tujuan Sasaran Daerah Indikator Kinerja Utama Target Tersedianya tenaga kerja terampil dan berkualitas sesuai kebutuhan serta memiliki daya saing Prosentase Tenaga Kerja yang Mendapatkan Pelatihan Berbasis Kompetensi 70 Tumbuhnya sikap dan Jumlah industri Rumah 10.368 perilaku kewirausahaan Tangga masyarakat sehingga Jumlah Industri Kecil 1.505 mampu menciptakan Menengah lapangan kerja Jumlah Tenaga Kerja Sektor 102.534 3 Meningkatnya kegiatan Usaha Daerah Dengan Memanfaatkan Sumber Daya Local Terwujudnya sinergitas antara pemerintah, lembaga social kemasyarakatan dan keagamaan dalam pendidikan budi pekerti, budaya dan agama Terwujudnya sentra/klaster usaha skala umkm dengan produk khas daerah yang memiliki daya saing Terwujudnya kawasan industry yang menyerap tenaga kerja lokal Meningkatnya akses petani terhadap sarana produksi, modal dan pemasaran Terwujudnya diversifikasi usaha pertanian, menuju agrobisnis, agroindustri dan agro wisata dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk dan daya tarik usaha sector pertanian Industri Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana pertunjukan kesenian Cakupan pembinaan 1200 organisasi kesenian Jumlah Organisasi 18 Kepemudaaan Jumlah Organisasi Olahraga 150 Jumlah pencapaian prestasi 12 olahraga tingkat provinsi Jumlah pencapaian prestasi 6 Olah raga tingkat nasional Jumlah grup kesenian 1200 Jumlah gedung kesenian 1 Jumlah penyelenggaraan 10 festival seni dan budaya Jumlah sarana 5 penyelenggaraan seni dan budaya Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan 5 34 Jumlah UMKM yang aktif 26.771 Jumlah sentra /klaster skala 8.302 UMKM Jumlah Kawasan Industri 3 (lokasi) Prosentase Penyerapan 87,25 Tenaga Kerja Lokal Prosentase peningkatan 0,45 produksi Petani Jumlah ketersediaan 234 GAPOKTAN yang aktif Prosentase peningkatan produksi padi palawija dan holtikultura Padi 205.658 Palawija 57.225 Holtikultura 57.500 Kontribusi PDRB Pertanian 2.205.223, 5 Jumlah agrobisnis, agrowisata 4 & agro industri Diterapkannya teknologi Jumlah Teknologi Tepat Guna 2 tepat guna berwawasan lingkungan dalam rangka Berwawasan Lingkungan Jumlah Pengembangan 52,5 pengembangan jenis dan kualitas produk industry local Produk Industri Local Berkembangnya industry Prosentase peningkatan 10 pariwisata yang berbasis masyarakat dan budaya jumlah kunjungan wisata Kontribusi PDRB Pariwisata 2.881.763 local Jumlah promosi budaya 9 Tumbuhkembangnya Jumlah peningkatan 40

No Tujuan Sasaran Daerah Indikator Kinerja Utama Target kelompok usaha kelompok usaha petani produktif badan usaha melalui program CSR milik petani dan lembaga keuangan mikro antara lain melalui kemitraan bisnis dan pengembangan program tanggungjawab social perusahaan ( corporate 4 Mewujudkan pelaksanaan pemerintahan, pelayanan masyarakat dan pembangunan yang efektif efesien dan akuntabel 5 Menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan investasi social responsibility ) Meningkatnya disiplin, kompetensi dan profesionalisme aparatur pemerintah, sehingga redponsif terhadap perubahan paradigma pemerintahan Meningkatanya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan satuan kerja perangkat daerah Terciptanya transparansi dan pelaksanaan pembangunan Meningkatnya kemampuan manajemen pemerintahan dan pembangunan melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan berbasis data dan arah kebijakan prioritas yang didukung pengendalian dan pengawasan secara optimal Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik meliputi SDM aparatur, system manajemen dan kelembagaan Terwujudnya pelayanan masyarakat yang bermutu Tersedianya Dokumen Tata Ruangan sebagai Acuan Pemanfaatan Ruang Meningkatanya pelayana perijinan yang tertib,tepat waktu transparan dan akuntabel Meningkatnya keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi hukum Tersedianya regulasi dan promosi yang Prosentase aparatur yang sesuai kompetensi jabatannya Prosentase penyelesaian penanganan kasus pelanggaran PNS Prosentase menurunnya kasus pelanggaran oleh PNS Rata Rata skor evaluasi lakip SKPD 2014 Jumlah media informasi pembangunan dan pemerintahan Jumlah informasi pembangunan dan pemerintahan yang dimuat dalam media informasi Prosentase SKPD yang aktif menginformasikan pelaksanaan pembangunan Prosentase SKPD yang mengakomodir penganggaran yang responsive gender Prosentase penerapan system pengendalian intern pemerintah Opini BPK terhadap laporan Keuangan daerah Prosentase SKPD yang menerapkan SPM Prosentase SKPD yang menerapkan standar pelayanan Publik Prosentase SKPD yang memperoleh skor baik penilaian IKM Jumlah ketersediaan dokumen penataan ruang Prosentase Jumlah ijin yang diterbitkan Prosentase penerbitan perijinan yang tepat waktu Prosentase penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) Prosentase Penurunan pelanggaran ketertiban Jumlah Kebijakan yang mendukung iklim usaha 0,004 CC 4 2500 10,97 WTP 24,6 2 0,102 2

No Tujuan Sasaran Daerah Indikator Kinerja Utama Target mendukung investasi Jumlah promosi yang mendukung investasi 2 6 Mewujudkan Tersedianya sarana Jumlah Angkutan umum 2.951 infrastruktur prasarana transportasi yang layak jalan pembangunan yang yang berkualitas dan Prosentase pemenuhan berkualitas dan merata sarana prasarana merata di seluruh kelengkapan pelayanan wilayah terminal angkutan Prosentase ketersediaan rambu rambu lalu lintas Prosentase panjang jalan 75 dalam kondisi baik Prosentase Jembatan dalam 70 kondisi baik Tersedianya jaringan Rasio jaringan irigasi dalam 65,61 irigasi dan sumber air untuk pertanian kondisi baik Prosentase lahan pertanian yang teraliri jaringan irigasi 7 Mewujudkan peran serta dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan tanpa membedakan gender dengan memperhatikan hak-hak anak Tersedianya prasarana olahraga, ruang public dan ruang terbuka hijau diperkotaan Tersedianya sarana dan prasarana air bersih yang memadai Tersedianya rumah layak huni dan rumah bersanitasi Tersedianya saran dan prasarana pengelolaan sampah Terpenuhinya kebutuhan energi listrik Terpenuhinya sarana dan prasarana perdagangan Meningkatnya peran serta dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan daerah Prosentase penyediaan 55,81 Luasan Ruang Terbuka Hijau untuk publik Jumlah sarana olahraga 19 Prosentase rumah tangga 93,64 yang menggunakan air bersih Jumlah instalasi PDAM 35.640 Prosentase rumah tangga 82,54 layak huni Prosentase rumah tangga 62,2 bersanitasi Rasio ketersediaan tempat 0.25 pembuangan sampah (Per 1.000 penduduk) Prosentase Penanganan 79.55 sampah Prosentase Rumah tangga pengguna listrik Jumlah instalasi listrik PLN 253.380 Jumlah pasar tradisional yang 33 memenuhi standar Jumlah pasar modern yang 95 memenuhi standar Jumlah usulan pembangunan 1.600 dalam musrenbang Jumlah kegiatan 4 pembangunan swadaya oleh masyarakat Meningkatnya Prosentase Partisipasi 6,88 pemberdayaan angkatan kerja perempuan perempuan dan Prosentase Partisipasi 5,44 penyandang masalah perempuan dilembaga social dalam proses Pemerintah pembangunan disegala Prosentase Partisipasi 82,18 bidang guna peningkatan kualitas hidup perempuan di lembaga swasta Prosentase penurunan angka 50 penyandang masalah kesejahteraan sosial Meningkatnya Prosentase tenaga kerja 0,99 pemenuhan kebutuhan dibawah umur terhadap hak hak anak Prosentase penyelesaian 0,03 melalui sinergitas pengaduan perlindungan pemerintah masyarakat perempuan dan anak dan swasta Meningkatnya Jumlah PKK aktif 8001

No Tujuan Sasaran Daerah Indikator Kinerja Utama Target pemberdayaan Jumlah Posyandu Aktif 1400 kelembagaan desa dan Jumlah lembaga 235 masyarakat Pemberdayaan Masyarakat yang aktif 8 Memanfaatkan Diterapkannya teknologi Jumlah penerapan tehnologi 3 sumber daya alam tepat guna dalam upaya tepat guna dalam upaya secara optimal dan berkelanjutan pelestarian sumber daya alam pelestarian SDA Terwujudnya jejaring kerjasama dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan Terkendalinya pengelolaan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan Terwujudnya konservasi lahan melalui pengembangan hutan rakyat Meningkatnya penggunaan pupuk organic dalam pengembangan usaha pertanian Terkendalinya pemanfaatan lahan untuk pembangunan ekonomi dan investasi daerah yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Desain Tata Ruang Jumlah penerapan kerjasama pengelolaan SDA dan lingkungan Prosentase peningkatan jumlah DAS yang terlindungi Prosentase penurunan pertambangan tanpa ijin Cakupan pantauan pencemaran lingkungan (titik) Prosentase pengembangan hutan rakyat Rata rata Penyediaan pupuk per tahun Prosentase pemenuhan kebutuhan pupuk untuk petani Prosentase optimalisasi pemanfaatan dan penggunaan lahan untuk pembangunan ekonomi 5 45 1,4 13.500 45.870 Ungaran, 27 Maret 2015 BUPATI SEMARANG H.MUNDJIRIN ES