BAB II EVALUASI CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TRIWULAN II TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II EVALUASI CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TRIWULAN II TAHUN 2015"

Transkripsi

1 BAB II EVALUASI CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TRIWULAN II Berdasarkan hasil evaluasi Capaian Indikator Kinerja Pembangunan Daerah sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 dan Target RPJMD Tahun 2015 pada setiap Prioritas dan Arah Kebijakan Daerah, dapat diketahui bahwa: 1. Perwujudan Masyarakat Sehat, dengan arah kebijakan: a. Peningkatan pelayanan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin. Capaian indikator kinerja pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 pada RSUD Ungaran untuk Jamkesmas/BPJS mencapai pasien dan Jamkesda mencapai 286 pasien, sedangkan pada RSUD Ambarawa untuk Jamkesmas/BPJS mencapai pasien dan Jamkesda mencapai pasien. Angka capaian diatas belum bisa dibandingkan dengan target capaian 2015 karena prosentase penduduk diatas garis kemiskinan dan prosentase penduduk miskin belum dapat diukur. Terhadap capaian indikator kinerja ini, diharapkan untuk dapat terus ditingkatkan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin, sehingga prioritas Masyarakat Sehat dapat terwujud. b. Peningkatan SDM dan sarana prasarana pelayanan kesehatan. Capaian Kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015, rata-rata indikator kinerja yang mendukung arah kebijakan peningkatan SDM dan sarana prasarana kesehatan telah mencapai target tahun 2015, yaitu rasio posyandu per satuan balita, rasio rumah sakit per satuan penduduk, rasio dokter per satuan penduduk, rasio tenaga medis per satuan penduduk, cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan, cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD, cakupan puskesmas, cakupan pembantu puskesmas. Capaian indikator tersebut diatas telah mencapai target, namun tetap harus senantiasa ditingkatkan dalam upaya mendukung terwujudnya Masyarakat Sehat melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Sedangkan rasio puskesmas, pustu per satuan penduduk masih dibawah target tahun 2015 yaitu 0,13 per penduduk dari 0,38 per penduduk yang ditargetkan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dan cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA dan cakupan kunjungan bayi dalam proses pencapaian target Terhadap capaian indikator kinerja tersebut, masih perlu ditingkatkan sehingga akses masyarakat terhadap layanan kesehatan menjadi lebih terjangkau dan mendukung penurunan jumlah kematian bayi. c. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat melalui upaya promotif dan preventif kesehatan di masyarakat, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usaha Kesehatan Kerja (Ukesja). Capaian kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015, pada arah kebijakan tersebut diatas, didukung oleh indikator kinerja Jumlah Pembinaan Kantin Sehat Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 1

2 Sekolah dan Kantin Sehat Sekolah serta Penyuluhan PHBS. Namun pada indikator kinerja Jumlah Pembinaan Kantin Sehat Sekolah dan Kantin Sehat Sekolah tidak dapat diukur karena kegiatan tersebut ditiadakan. Sehingga hanya dapat diukur melalui indikator kinerja Penyuluhan PHBS kepada 26 kader dari target 20 kader yang ditetapkan tahun Melalui indikator kinerja Penyuluhan PHBS ini diharapkan menjadi upaya preventif bagi masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan. Capaian yang melebihi target ini merupakan indikator kinerja yang perlu mendapat dukungan secara berkelanjutan. Terhadap indikator kinerja Pembinaan Kantin Sehat Sekolah yang belum mendapat dukungan dalam pelaksanaannya, pada tahun selanjutnya, perlu mendapat dukungan dalam upaya mengajarkan sejak dini upaya pemeliharaan kesehatan pada masyarakat, selain juga merupakan upaya preventif dan promotif dalam menjaga kesehatan masyarakat. d. Peningkatan kesehatan ibu dan anak. Capaian kinerja Triwulan II Tahun 2015, angka kematian bayi mencapai 85 kasus dan angka kematian balita mencapai 92 kasus. Sedangkan angka kematian ibu sebanyak 13 kasus dan persentasi balita gizi buruk sebesar 0,02% dari target tahun 2015 sebesar 0,11%. Angka capaian indikator kinerja tersebut tidak bisa dibandingkan dengan target capaiannya karena prosentase angka kematian bayi, balita dan ibu belum dapat dihitung sampai dengan akhir tahun. e. Perwujudan norma keluarga kecil yang berkualitas dan sejahtera. Capaian kinerja pada indikator kinerja rasio akseptor KB dan cakupan peserta KB aktif pada Triwulan II tahun 2015 dapat mencapai target yang diharapkan. Indikator rata-rata jumlah anak per keluarga 3,37 orang belum mencapai target sebanyak 3,22 orang, sedangkan indikator keluarga pra KS dan KS 1 baru dapat dihitung pada awal tahun Capaian indikator kinerja pada upaya perwujudan norma keluarga kecil berkualitas dan sejahtera diharapkan dapat terwujud pada tahun Hal ini terlihat pada capain indikator kinerja yang ada. Dukungan terhadap capain indikator kinerja ini tetap perlu terus ditingkatkan sebagai bagian dari upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. 2. Perwujudan Masyarakat Berpendidikan dan Berdaya Saing, dengan arah kebijakan: a. Peningkatan sarana prasarana pelayanan pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang pendidikan. Capaian indikator kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 pada rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah, baik SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA hampir mencapai target pada tahun 2015, yaitu 0,75% dari target 0,80%; 0,28% dari target 0,31%; dan 0,15% dari 0,15%. Demikian halnya dengan ruang kelas SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK sesuai standar telah melebihi target tahun Kondisi ini juga didukung oleh sarana pendukung berupa jumlah perpustakaan dengan koleksi bukunya dan pengunjung perpustakaan yang telah melebihi target tahun Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 2

3 Capaian indikator kinerja pada Arah kebijakan Peningkatan sarana prasarana pelayanan pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang pendidikan berhasil mencapai target yang diharapkan. Hal ini akan meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan yang pada akhirnya akan mendukung pada pencapaian Prioritas pembangunan dalam Mewujudkan Masyarakat Berpendidikan dan Berdaya Saing. Terhadap capaian indikator kinerja tersebut, meskipun telah mencapai target, tetap harus terus ditingkatkan, sehingga harapannya masyarakat dapat menjadi pelaku pembangunan yang memiliki daya saing dan mendukung pencapaian masyarakat yang Sejahtera. b. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Capaian indikator kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 dapat diukur melalui (1) Persentase Guru yang berpendidikan S1/D-IV untuk TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK telah mencapai target yang ditetapkan tahun 2015; (2) Guru bersertifikat pendidik belum mencapai target, yaitu SD sebesar 60,88% dari target 84%, SMP sebesar 60,49% dari 86%, dan SMA/SMK sebesar 38,51% dari 89%. Indikator kinerja tersebut diatas perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah, karena dukungan dalam pencapaian target peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan akan berpengaruh nyata terhadap kualitas pendidikan. c. Perwujudan sekolah kejuruan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Capaian indikator kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 untuk jumlah sekolah kejuruan yang bekerjasama dengan dunia usaha dan industri telah mencapai target sebanyak 38 buah. Terhadap capaian indikator kinerja tersebut, meskipun telah berhasil mencapai target yang ditetapkan, perlu terus ditingkatkan guna mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam dunia usaha atau kerja. Hal ini akan mendukung upaya menurunkan angka pengangguran maupun kemiskinan di Kabupaten Semarang. d. Tersedianya tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki perilaku kewirausahaan melalui pelatihan/kursus ketrampilan. Capaian indikator kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 pada persentase pencari kerja yang ditempatkan telah melebihi target yang ditetapkan yaitu 60,71% dari target tahun 2015 sebesar 21,25%. Sedangkan untuk rasio penduduk yang bekerja dan tingkat partisipasi angkatan kerja belum mencapai target. Rasio penduduk yang bekerja sebesar 37,36% dengan target 52,2% dan tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 49,11% dengan target 87,25%. Capaian indikator kinerja pada tingkat partisipasi angkatan kerja dan rasio penduduk yang bekerja masih belum memenuhi target. Kondisi ini perlu dikejar capaiannya guna mendukung penurunan angka pengangguran. Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 3

4 e. Peningkatan kualitas pendidikan non formal dan informal. Capaian indikator kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 untuk arah kebijakan ini didukung oleh indikator kinerja Angka Partisipasi PAUD, Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Kelulusan, Angka Putus Sekolah, Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs, Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK, Angka Melek Huruf Usia > 15 tahun, Jumlah Organisasi Pemuda, Jumlah Organisasi Olahraga, Jumlah Kegiatan Kepemudaan, Jumlah Kegiatan Olahraga, Jumlah Gedung Olahraga, Jumlah Grup Kesenian, Jumlah Gedung Kesenian, Jumlah Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya, Jumlah Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya, dan Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan telah mencapai target yang ditetapkan Tahun Namun untuk indikator kinerja Jumlah Klub Olahraga realisasinya sebesar buah, masih dibawah target sebesar buah. Capaian indikator kinerja diatas telah mencapai target dan mendukung capaian arah kebijakan Peningkatan kualitas pendidikan non formal dan informal. Terhadap capaian indikator kinerja dimaksud, perlu tetap ditingkatkan capaiannya guna meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. 3. Perwujudan Kedaulatan Pangan, dengan arah kebijakan: a. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian. Capaian indikator kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 yang menunjang arah kebijakan ini sebagian besar telah mencapai target, seperti: Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar, Kontribusi sub sektor tanaman pangan terhadap PDRB, Kontribusi sub sektor kehutanan terhadap PDRB, dan Kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB. Selain itu juga terdapat beberapa indikator kinerja yang belum memenuhi target, seperti: Kontribusi sub sektor perkebunan terhadap PDRB, Ketersediaan pangan utama, Regulasi ketahanan pangan, Produksi perikanan, Produksi perikanan tangkap, dan konsumsi ikan. Indikator kinerja Pola pangan harapan dalam proses survei dan Rehabilitasi hutan dan lahan kritis akan dilaksanakan setelah Triwulan II Tahun Capaian indikator kinerja pada arah kebijakan peningkatan produksi dan produktifitas pertanian perlu terus ditingkatkan guna mendukung terwujudnya Kedaulatan Pangan di Kabupaten Semarang. Beberapa indikator kinerja, seperti : Kontribusi sub sektor perkebunan terhadap PDRB, Ketersediaan pangan utama, Regulasi ketahanan pangan, Produksi perikanan, Produksi perikanan tangkap, dan konsumsi ikan perlu dikejar pencapaian targetnya. b. Perwujudan diversifikasi usaha pertanian menuju agrobisnis, agroindustri dan agrowisata. Capaian indikator kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015, untuk indikator kinerja jumlah agrobisnis 5 buah, belum mencapai target tahun 2015 sebanyak 6 buah. Sedangkan Jumlah agroindustri 12 buah dengan target 1 buah dan Jumlah agrowisata 40 buah dengan target 4 buah telah melebihi target yang ditetapkan. Capaian indikator ini telah berhasil mewujudkan diversifikasi usaha pertanian melalui agrobisnis, agroindustri dan agrowisata. Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 4

5 c. Peningkatan kelembagaan dan akses petani terhadap sarana produksi, modal dan pemasaran. Capaian indikator kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 untuk mendukung arah kebijakan tersebut dapat diukur dengan cakupan binaan kelompok tani dan cakupan binaan kelompok nelayan yang telah melebihi target yang ditetapkan pada tahun Cakupan binaan kelompok tani sebesar 14% melebihi target 9,89% dan cakupan binaan kelompok nelayan sebanyak 40 kelompok sesuai dengan target. Capaian indikator tersebut diatas telah mendukung capaian arah kebijakan peningkatan kelembagaan. d. Perwujudan diversifikasi pangan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal. Capaian indikator kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 untuk kreasi pangan lokal belum terlaksana, sedangkan festival pangan direncanakan akan dilaksanakan pada Bulan November Perwujudan kemandirian ekonomi yang berdaya saing, dengan arah kebijakan: a. Peningkatan kewirausahaan dan jaringan usaha bagi UMKM dan koperasi berdasarkan klaster. Capaian indikator kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 yang menunjang arah kebijakan ini beberapa telah mencapai target, seperti: Jumlah UKM Non BPR/LKMUKM sebanyak orang melebihi target orang, Terbinanya pelaku UMKM sebanyak orang melebihi target orang, Kontribusi sektor Lembaga Keuangan, Jasa dan Persewaan terhadap PDRB sebesar Rp ,00 melebihi target Rp ,00, Kontribusi sektor industri terhadap PDRB sebesar Rp ,00 melebihi target Rp ,00, dan Fasilitasi pengembangan UKM sebanyak 25 orang sesuai dengan target. Namun juga terdapat beberapa indikator kinerja yang belum sesuai dengan target, seperti: Bertambahnya jumlah koperasi, Persentase koperasi aktif, Peningkatan koperasi aktif, Jumlah BPR/LKM, Usaha mikro dan kecil, Ekspor bersih perdagangan, Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal, Pertumbuhan industri, Cakupan bina kelompok pengrajin, Fasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM, dan Pengembangan klaster bisnis. Capaian indikator kinerja pada upaya peningkatan kewirausahaan dan jaringan usaha bagi UMKM dan koperasi masih perlu ditingkatkan capaiannya melalui percepatan pelaksanaan program/kegiatan yang strategis. b. Fasilitasi pembangunan kawasan industri yang dapat menyerap sumber daya lokal. Capaian indikator kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 ditunjukkan dengan indikator Perencanaan Kawasan Industri. Pada target kondisi akhir Tahun 2015 sejumlah 5 kawasan industri, target tersebut telah tercapai dengan tersusunnya 5 rencana kawasan industri, yaitu: Rencana Kawasan Industri Bawen, Rencana Kawasan Industri Pringapus, Rencana Kawasan Industri Tengaran, Rencana Kawasan Industri Susukan, dan Rencana Kawasan Industri Kaliwungu. Capaian indikator kinerja melalui penyusunan perencanaan Kawasan Industri telah tersusun sehingga mendukung upaya pencapaian arah kebijakan pembangunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 5

6 Kawasan industri yang dapat menyerap sumber daya lokal. Namun demikian, kondisi ini perlu dibarengi dengan upaya menarik investor guna meningkatkan investasi di Kabupaten Semarang dan penyerapan sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya. c. Penerapan teknologi tepat guna dan pengembangan industri kreatif berbahan baku lokal yang berwawasan lingkungan. Capaian indikator kinerja sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 rata-rata belum mencapai target yang telah ditetapkan, seperti: Fasilitasi bagi IKM dalam pemanfaatan sumber daya sebanyak 60 IKM dengan target 80 IKM, Pembinaan keterkaitan produksi industri hulu hingga hilir dan Penerapan SNI belum dapat terlaksana. Indikator kinerja Sosialisasi E-Commerce telah mencapai target. Capaian indikator kinerja terhadap arah kebijakan penerapan teknologi tepat guna dan pengembangan industri berbahan baku lokal belum dapat mencapai target. Kondisi ini perlu didukung dengan upaya percepatan melalui pelaksanaan program kegiatan yang strategis. Namun demikian, upaya dimaksud juga telah didukung dengan adanya E-Commerce. d. Peningkatan kualitas destinasi wisata dan desa wisata yang berbasis masyarakat dan budaya lokal. arah kebijakan ini telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu: Kunjungan wisata, Jumlah, kelas dan jenis restoran, Jumlah, kelas dan jenis penginapan/hotel, dan Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB (Perdagangan, RM dan Akomodasi). Capaian indikator di atas telah memenuhi target, sehingga harapannya mampu meningkatkan kualitas destinasi wisata dan desa wisata yang berbasis masyarakat. Peningkatan terhadap capaian indikator diatas masih perlu ditingkatkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB. e. Pengembangan kemitraan usaha besar dengan UMKM dan Koperasi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Untuk arah kebijakan tersebut, indikator kinerjanya belum dapat diukur saat ini, baru dapat tersusun pada akhir tahun anggaran. 5. Perwujudan Pemerintahan yang partisipatif, efektif, efisien dan akuntabel, dengan arah kebijakan: a. Penerapan Electronic Government dalam rangka peningkatan kualitas, pemerataan pelayanan publik dan pembangunan sistem data (data base). arah kebijakan ini beberapa telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu: Jumlah penyiaran radio/tv lokal sebanyak 11 buah dengan target 9 buah, Website milik Pemerintah Daerah sejumlah 69 sub domain dengan target 40 sub domain, Sistem informasi manajemen Pemda sebanyak 13 buah dengan target 12, Sistem informasi pelayanan perijinan dan administrasi pemerintah sebanyak 1 paket sesuai dengan target, Rasio pasangan ber-akta nikah sebesar 81% dengan target 60%, Rasio bayi berakta kelahiran, Ketersediaan database kependudukan skala provinsi, dan Penerapan KTP Nasional berbasis NIK mencapai 100% sesuai dengan target. Namun Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 6

7 juga terdapat beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target, yaitu: Jumlah jaringan komunikasi sebanyak 128 unit dengan target 250 unit, Jumlah surat kabar nasional/lokal sebanyak 11 buah dengan target 12 buah, Rasio penduduk ber-ktp per satuan penduduk sebesar 94,57% dengan target 100%, Kepemilikan akta kelahiran per penduduk sebanyak 621 orang dengan target orang, dan Kepemilikan KTP sebanyak orang dengan target orang. Capaian indikator dalam rangka penerapan Elektronik Government telah mencapai target pencapaiannya. Hal ini mendukung terwujudnya Pemerintahan yang partisipatif, efektif, efisien dan akuntabel. Namun demikian jumlah jaringan komunikasi dan surat kabar belum memenuhi target dan perlu ditingkatkan upaya pencapaiannya. Indikator kinerja Buku Kabupaten Dalam Angka dan Buku PDRB Kabupaten belum ada data, karena sedang dalam proses pengolahan. Sedangkan Angka Pertumbuhan Penduduk belum tersedia. b. Peningkatan kapasitas SDM aparatur pemerintah. arah kebijakan ini adalah Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan yang hanya mencapai 2 kegiatan dari 15 kegiatan yang ditargetkan. Terhadap capaian indikator kinerja ini, kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan perlu dikejar pencapaiannya melalui pelaksanaan bimtek maupun diklat. c. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan SKPD. arah kebijakan ini adalah Penerapan pengelolaan arsip secara baku mencapai 32%, belum mencapai target sebesar 50%. Terhadap capaian indikator kinerja penerapan pengelolaan arsip secara baku ini perlu dikejar pencapaiannya guna meningkatkan kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan SKPD. d. Peningkatan pengelolaan pembangunan melalui perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja didukung pengendalian dan pengawasan optimal. arah kebijakan ini adalah: (1) Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan PERDA, pada periode waktu RPJMD , Kabupaten Semarang tidak melakukan penyusunan RPJPD dimana periode RPJPD Kabupaten Semarang adalah tahun ; (2) Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA, pada tahun 2015 direncanakan akan dilakukan penyusunan RPJMD namun karena adanya regulasi baru bahwa Pilkada dilaksanakan serentak pada 9 Desember 2015 sehingga penyusunan RPJMD dilaksanakan pada tahun 2016; (3) Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan Perkada dan (4) Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD, ditetapkan target sebanyak 6 buku yang mana merupakan angka kumulatif, tahun 2015 telah tersusun Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2015 tentang RKPD Kabupaten Semarang Tahun 2016, sehingga apabila dihitung secara kumulatif terdapat 6 dokumen RKPD yaitu RKPD 2011, RKPD 2012, RKPD 2013, RKPD 2014, RKPD 2015 dan RKPD Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 7

8 Capaian indikator kinerja tersebut diatas telah mendukung upaya pencapaian Peningkatan pengelolaan pembangunan melalui perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja didukung pengendalian dan pengawasan optimal. Terhadap capaian indikator kinerja dimaksud perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya. Indikator kinerja (5) Pertumbuhan ekonomi, (6) PDRB ADHB, (7) PDRB ADHK, (8) PDRB ADHB per kapita, dan (9) PDRB ADHK per kapita diprediksikan melebihi target yang telah ditetapkan. Namun demikian, untuk mencapai target indikator kinerja pertumbuhan ekonomi dan PDRB, program kegiatan pembangunan ekonomi maupun infrastruktur harus dilaksanakan secara sinergis dan saling mendukung dalam pelaksanaan pembangunannya. 6. Perwujudan iklim usaha yang kondusif, dengan arah kebijakan: a. Peningkatan pelayanan perijinan terpadu yang mendukung investasi melalui penyederhanaan perijinan. arah kebijakan ini adalah: (1) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) mencapai Rp45,437 milyar, belum memenuhi target sebesar Rp401,23 milyar; (2) Lamanya proses perijinan sesuai dengan target yaitu 3 sampai dengan 14 hari; (3) Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN sebesar Rp45,437 milyar, melebihi target sebesar Rp36,48 milyar. Upaya perwujudan iklim usaha yang kondusif melalui arah kebijakan Peningkatan pengelolaan pembangunan melalui perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja didukung pengendalian dan pengawasan optimal telah dilakukan dengan terlaksananya proses perijinan selama 3 14 hari. Namun demikian jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) masih jauh dari targetnya. Terhadap indikator kinerja dimaksud perlu adanya upaya yang strategis yang mendukung percepatan pencapaiannya. b. Tersedianya regulasi yang mendukung investasi. arah kebijakan ini secara kumulatif telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu Perda yang mendukung investasi sebanyak 29 dokumen dengan target 26 dokumen, dan Perbup yang mendukung investasi sebanyak 7 dokumen sesuai dengan target. Indikator kinerja tersedianya regulasi yang mendukung investasi telah mencapai targetnya sehingga mampu mendukung upaya perwujudan iklim usaha yang kondusif. c. Penyelenggaraan promosi yang mendukung investasi. Arah kebijakan ini didukung oleh indikator kinerja pameran/ekspo, sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 telah dilaksanakan 1 kali, belum memenuhi target sebanyak 2 kali pameran/ekspo. Dalam rangka mendukung terwujudnya iklim investasi yang kondusif, promosi telah dilaksanakan namun belum mencapai targetnya. Terhadap capaian indikator kinerja ini perlu adanya dukungan pemerintah daerah yang lebih baik guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten semarang. Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 8

9 d. Peningkatan penyelenggaraan penataan ruang berdasarkan pada ketentuan perundang-undangan untuk mewujudkan ruang wilayah yang nyaman, produktif dan berkelanjutan. Untuk arah kebijakan tersebut, indikator kinerjanya belum dapat diukur saat ini, baru dapat tersusun pada akhir tahun anggaran. 7. Perwujudan Budaya Tertib, dengan arah kebijakan: a. Peningkatan kepatuhan terhadap regulasi Arah kebijakan ini didukung oleh indikator kinerja penegakan Perda, sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 telah tertangani sebanyak 134 kasus. Indikator kinerja penegakan perda ikut mendukung dalam pencapaian perwujudan Budaya Tertib. b. Penerapan pelaksanaan regulasi yang sinergis, sederhana dan tertib. arah kebijakan ini yaitu: Jumlah pajak daerah sebanyak 11 jenis telah memenuhi target sebanyak 10 jenis, dan Jumlah retribusi daerah sebanyak 22 jenis belum memenuhi target sebanyak 31 jenis. Arah kebijakan penerapan pelaksanaan regulasi yang sinergis, sederhana dan tertib telah dilaksanakan, namun masih perlu ditingkatkan capaian indikatornya. c. Peningkatan kondisi keamanan, budaya tertib dan sosial masyarakat. arah kebijakan ini beberapa telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu: Angka kriminalitas 311 kasus dengan target 535 kasus dan Jumlah demo 9 kegiatan dengan target 14 kegiatan, hal ini menunjukkan capaian yang positif karena angka kriminalitas dan jumlah demo yang terjadi lebih rendah dari yang diperkirakan. Indikator kinerja lainnya yang telah mencapai target adalah Rasio Siskamling per jumlah desa/kelurahan 14,56% dengan 13,481%, Kegiatan pembinaan politik daerah 6 kegiatan dengan target 2 kegiatan, Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP sesuai dengan target 1 kegiatan, Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) 2 kegiatan dengan target 1 kegiatan, Keselamatan dan perlindungan 89,69% melebihi target 75%, sedangkan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) direncanakan akan dilaksanakan setelah Triwulan II Tahun Namun juga terdapat indikator kinerja yang belum mencapai target, yaitu: Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per penduduk sebanyak 46% dengan target 86%, Jumlah linmas per jumlah penduduk sebanyak 77,67% dengan target 104,1%, Cakupan patroli petugas Satpol PP 245 kegiatan dengan target 503 kegiatan, Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan) 93,28% dengan target 100%, Tingkat waktu tanggap daerah layanan kebakaran wilayah manajemen kebakaran 69% dengan target 100%, Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) 0,78% dengan target 1,03%, Cakupan pelayanan bencana kebakaran 0, % dengan target 0,0005%, Angka sengketa pengusaha pekerja per tahun 2,58% dengan target 2,45%. Terhadap capaian indikator kinerja yang belum mencapai targetnya, perlu adanya upaya-upaya nyata, sehingga Peningkatan pengelolaan pembangunan melalui Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 9

10 perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja didukung pengendalian dan pengawasan optimal. d. Penegakan keadilan dan supremasi hukum. arah kebijakan ini adalah (1) Terfasilitasinya penanganan perkara peradilan (TUN & Perdata) di tingkat Pertama, Banding dan Kasasi telah terfasilitasi sebanyak 1 perkara dengan target 3 perkara; (2) Advokasi permasalahan hukum terlaksana 6 kegiatan dengan target 10 kegiatan. Terhadap capaian indikator kinerja dimaksud perlu adanya peningkatan sehingga penegakan keadilan dan supremasi hukum di Kabupaten Semarang dapat terwujud. 8. Perwujudan infrastruktur yang berkualitas dan merata, dengan arah kebijakan: a. Pembangunan infrastruktur jalan, terutama jalan kabupaten, jalan poros desa dan jalan/akses yang mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. arah kebijakan ini beberapa telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu: Jalan penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) 100% melebihi target 70% dan Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (kecepatan kend > 40 km/jam) 85% melebihi target 75%. Namun untuk indikator kinerja Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik mencapai 66%, masih di bawah target 75% dan Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (lebar > 1,5 m) belum mencapai target. Terhadap capaian indikator kinerja yang belum tercapai targetnya perlu didukung upaya pencapaiannya dalam rangka mewujudkan infrastruktur yang berkualitas dan merata. b. Peningkatan sarana dan prasarana transportasi. arah kebijakan ini beberapa telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu: Jumlah uji KIR angkutan umum sebanyak kendaraan dengan target kendaraan, Angkutan darat 0,0288% dengan target 0,0185%, Kepemilikan KIR angkutan umum kendaraan dengan target kendaraan, Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) sesuai target 30 menit. Indikator kinerja Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bis (dalam hal ini jumlah terminal bis) untuk terminal bis tipe C sesuai dengan target 7 terminal, sedangkan untuk tipe A belum tercapai namun tersedia 1 terminal bis tipe B. Selain itu juga terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai, yaitu: Jumlah arus penumpang angkutan umum sebanyak orang dengan target orang, Rasio ijin trayek sebesar 0,000481% dengan target 1,1%, Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0,00467% dengan target 0,0052%, Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum dan Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal per tahun sebanyak orang dengan target orang, Pemasangan rambu-rambu sebanyak 25 buah dengan target 722 buah. Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 10

11 Terhadap capaian indikator kinerja yang belum tercapai dan masih jauh dari target, perlu didukung dengan program/kegiatan serta anggaran yang memadai sehingga peningkatan sarana prasarana transportasi yang mendukung perkembangan sektor perekonomian nantinya dapat terwujud. c. Penyediaan prasarana olah raga, ruang publik dan ruang terbuka hijau, utamanya di perkotaan. arah kebijakan ini adalah Ruang publik atau taman ,53 m2 melebihi target m2. Kondisi ini tentunya mendukung tersedianya prasarana perkotaan yang mampu menciptakan dan mendukung kehidupan sosial masyarakat. d. Penyediaan sarana dan prasarana air bersih yang memadai. arah kebijakan ini adalah Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih sebanyak 89,75% dengan target 93,64% dan Persentase penduduk berakses air minum sebanyak 82,91% dengan target 89,36%. Kedua indikator kinerja tersebut belum mencapai target yang ditetapkan. Capaian indikator kinerja diatas masih perlu ditingkatkan dalam mendukung terwujudnya penyediaan sarana dan prasarana air bersih yang memadai dan meningkatkan kesehatan masyarakat. e. Peningkatan ketersediaan rumah layak huni dan rumah bersanitasi. arah kebijakan ini beberapa telah mencapai target, yaitu: Persentase rumah tinggal bersanitasi 76,90% dengan target 62,20% dan Persentase luas permukiman yang tertata 58,74% dengan target 55,21%. Namun juga terdapat beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target, yaitu: Rasio rumah layak huni 76,48% dengan target 82,54%, Rasio permukiman layak huni 76,48% dengan target 79,68%, Lingkungan permukiman Ha dengan target Ha, Lingkungan permukiman kumuh 940 Ha dengan target 962 Ha. Capaian indikator pada arah kebijakan peningkatan ketersediaan rumah layak huni dan rumah bersanitasi masih perlu ditingkatkan sehingga mendukung tercapainya masyarakat sehat dan sejahtera. f. Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah. arah kebijakan ini adalah Persentase penanganan sampah 40,48% belum mencapai target sebesar 79,50% dan Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk 0,66% telah mencapai target sebesar 0,25%. Capaian indikator persentase penanganan sampah belum mencapai target capaiannya, namun rasio tempat pembuangan sampah sudah melebihi target yang ditetapkan. Berkaitan dengan indikator kinerja tersebut perlu adanya upaya penanganan yang lebih optimal sehingga mampu menciptakan kondisi lingkungan yang bersih dan sehat. g. Pemenuhan kebutuhan energi listrik. arah kebijakan ini rata-rata telah mencapai target yang ditetapkan, seperti: Rasio Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 11

12 ketersediaan daya listrik sesuai target 100%, Rumah tangga pengguna listrik sesuai target 99%, dan Kontribusi sektor listrik, gas dan air minum terhadap PDRB Rp ,00 dengan target Rp ,00. Namun terdapat indikator yang belum mencapai target yaitu Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik sebesar 99% dengan target 100%. Capaian indikator pada arah kebijakan pemenuhan kebutuhan energi listrik sebagian besar telah melebihi target yang ditetapkan. Namun persentase rumah tangga yang menggunakan listrik masih kurang 1% pencapaiannya dari seluruh jumlah penduduk. Berkaitan dengan indikator dimaksud, perlu adanya dukungan yang lebih baik. 9. Perwujudan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, dengan arah kebijakan: a. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan tanpa membedakan gender. arah kebijakan ini rata-rata telah mencapai target yang ditetapkan, seperti: Rata - rata jumlah kelompok binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sesuai dengan target 235 organisasi, Jumlah LSM 17 organisasi melebihi target 11 organisasi, dan Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 7,53% melebihi target 5,44%. Sedangkan Partisipasi angkatan kerja perempuan masih di bawah target 0,02% dengan target 30,15%. b. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan penyandang masalah sosial dalam proses pembangunan di segala bidang guna peningkatan kualitas hidup. arah kebijakan ini beberapa telah mencapai target yang ditetapkan, seperti: Rata - rata jumlah kelompok binaan PKK kelompok melebihi target kelompok, Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi sebanyak 47 buah dengan target 40 buah, dan Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial 80,95% dengan target 2,17%. Namun juga terdapat beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target, yaitu: PKK aktif sebesar 50% dengan target 100%, Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan baru mencapai 0,015% dari target 0,03%, Rasio KDRT 0,02% melebihi target 0,015%. Terhadap capaian indikator kinerja yang mash belum mencapai target seperti : PKK aktif, penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan dan KDRT, perlu adanya upaya keras untuk dapat mencapai target yang ditetapkan dalam rangka meningkatkan pemberdayaan perempuan dan penyandang masalah sosial dalam proses pembangunan dan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat. c. Peningkatan pemenuhan kebutuhan terhadap hak - hak anak melalui kerjasama yang sinergis antara pemerintah, masyarakat dan swasta. arah kebijakan ini Posyandu aktif 50% belum mencapai target yang ditetapkan sebesar 100% dan Persentase jumlah tenaga kerja di bawah umur yang belum dapat dihitung pada Triwulan II dengan target 0,95%. Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 12

13 Terhadap arah kebijakan Peningkatan pemenuhan kebutuhan terhadap hak - hak anak melalui kerjasama yang sinergis antara pemerintah, masyarakat dan swasta, baru dapat diukur melalui pelaksanaan kegiatan Posyandu aktif yang belum tercapai. Diperlukan adanya upaya peningkatan pelaksanaan posyandu aktif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sejak usia balita. 10. Perwujudan kemandirian kelembagaan desa dan masyarakat, dengan arah kebijakan: a. Peningkatan kemandirian kelembagaan desa dan masyarakat melalui peran serta aktif dalam pembangunan. arah kebijakan ini adalah Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik sebesar 60% belum mencapai target yang ditetapkan 100%. Peningkatan terhadap capaian indikator terpenuhinya sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa perlu dilakukan guna mendukung terwujudnya kemandirian kelembagaan desa dan masyarakat. b. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa. arah kebijakan ini adalah Pelatihan BUMDes, Pelatihan Manajemen Desa, dan Pelatihan Pengelolaan Keuangan Desa telah sesuai dengan target yang ditetapkan sebanyak 208 desa. c. Mendorong keswadayaan masyarakat dalam pembangunan. arah kebijakan ini adalah Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat Rp ,00 belum mencapai target sebesar Rp ,00. Perlu ditingkatkan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan, sehingga diharapkan dapat mendukung terwujudnya kemandirian kelembagaan desa dan masyarakat. 11. Perwujudan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, dengan arah kebijakan: a. Peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui penerapan teknologi tepat guna dan pemanfaatan jejaring kerjasama dengan tetap menjaga kelestariannya. arah kebijakan ini adalah Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB Rp ,00 telah melebihi target yang ditetapkan Rp ,00. Capaian indikator kinerja telah mencapai target yang ditetapkan, namun perlu tetap ditingkatkan guna mendukung pertumbuhan ekonomi. b. Pengendalian pengelolaan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan. arah kebijakan ini adalah Pertambangan tanpa ijin sebanyak 7 unit belum mencapai target 0 unit, Cakupan pantauan pencemaran status mutu air dengan target 45 titik, pada Tahun 2015 ditargetkan sebanyak 9 titik namun akan dilaksanakan setelah Triwulan II Tahun Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 13

14 Upaya pengendalian pengelolaan sumber daya alam dan kerusakan alam belum optimal dan perlu ditingkatkan, yaitu melalui capaian indikator pertambangan tanpa ijin, dan cakupan pantauan pencemaran status mutu air. c. Peningkatan konservasi lahan melalui pengembangan hutan rakyat. Arah kebijakan ini didukung oleh indikator kinerja Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air, sumur resapan dan biopori belum dilaksanakan pada Triwulan II Tahun Terhadap indikator kinerja tersebut perlu upaya percepatan pencapaian indikator kinerja karena sampai dengan triwulan II belum dilaksanakan. d. Pengendalian pemanfaatan lahan dengan memperhatikan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan RTRW dan RDTR. arah kebijakan ini adalah Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL, SPPL 48 pelaku usaha belum mencapai target sebanyak 52 pelaku usaha dan Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau kerusakan LH penegakan hukum lingkungan sebanyak 4 kasus di bawah target 50 kasus. Terhadap capaian indikator kinerja tersebut, perlu adanya upaya peningkatan kinerja dalam rangka mencapai target pengendalian pemanfaatan lahan dengan memperhatikan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan RTRW dan RDTR. Untuk lebih jelasnya indikator keberhasilan untuk setiap prioritas pembangunan adalah sebagaimana Tabel 2.1. berikut ini: Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 14

15 Tabel 2.1. Prioritas Pembangunan, Arah Kebijakan dan Capaian Indikator Kinerja Kabupaten Semarang sampai dengan Tiwulan II Tahun 2015 PRIORITAS PEMBANGUNAN Perwujudan masyarakat sehat ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDIKATOR 2015 SATUAN Peningkatan pelayanan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin Peningkatan SDM dan sarana prasarana pelayanan kesehatan CAPAIAN S/D TRIWULAN II KONDISI AKHIR (TARGET) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin - Jamkesmas/BPJS % 17,05 RSUD Ungaran pasien pasien RSUD Ambarawa pasien pasien - Jamkesda % 4,78 RSUD Ungaran 286 pasien 804 pasien RSUD Ambarawa pasien pasien Prosentase penduduk diatas garis % - 93,57 kemiskinan Prosentase Penduduk miskin % - 6,43 Rasio posyandu per satuan balita Per 1000 balita 23,11 22 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per Per 1000 penduduk 0,13 0,38 satuan penduduk Rasio Rumah Sakit per satuan Per 1000 penduduk 0,004 0,004 penduduk Rasio dokter per satuan penduduk Per 1000 penduduk 0,35 0,24 Rasio tenaga medis per satuan Per 1000 penduduk 0,4 0,31 penduduk Cakupan komplikasi kebidanan yang % ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh % 48,73 95 tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan desa/kelurahan Universal % akhir tahun 100 Child Immunization (UCI) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat % perawatan Cakupan penemuan dan penanganan % 13,42 70 penderita penyakit TBC BTA Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 15

16 PRIORITAS PEMBANGUNAN Perwujudan masyarakat yang berpendidikan dan berdaya saing ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDIKATOR 2015 SATUAN Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat melalui upaya promotif dan preventif kesehatan di masyarakat, usaha kesehatan sekolah (UKS), dan usaha kesehatan kerja (Ukesja) CAPAIAN S/D TRIWULAN II KONDISI AKHIR (TARGET) Cakupan penemuan dan penanganan % penderita penyakit DBD Cakupan kunjungan bayi % 51,22 92 Cakupan puskesmas % 136,84 136,84 Cakupan pembantu puskesmas % 28,94 28,94 Jumlah Pembinaan Kantin Sehat SD - 10 Sekolah Kantin Sekolah Sehat sekolah - 19 Penyuluhan PHBS kader Peningkatan kesehatan ibu dan anak Angka Harapan Hidup*) tahun - 72,5 Angka Kematian Bayi Per 1000 KH 85 kasus 8 Angka Kematian Ibu Per KH 13 kasus 102 Angka Kematian Balita Per 1000 KH 92 kasus 5 Persentase balita gizi buruk % 0,02 0,11 Perwujudan norma keluarga kecil yang berkualitas dan sejahtera; Peningkatan sarana prasarana pelayanan pendidikan yang berkualitas pada semua jenjang pendidikan Rata-rata jumlah anak per keluarga orang 3,37 3,22 Rasio akseptor KB % 89, Keluarga Pra KS dan KS1 % dihitung awal 22,1 dan 23,2 tahun 2016 Cakupan peserta KB aktif % 83,13 82,67 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah - SD/MI % 0,75 0,8 - SMP/MTs % 0,28 0,31 - SMA/SMK/MA % 0,15 0,15 Ruang kelas SD/MI sesuai standar % 91,18 90 Ruang kelas SMP/MTs sesuai standar % 97,41 90 Ruang kelas SMA/SMK sesuai standar % 97,98 41 Jumlah perpustakaan unit Jumlah pengunjung perpustakaan per orang tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Judul eksemplar Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 16

17 PRIORITAS PEMBANGUNAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDIKATOR 2015 SATUAN Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Perwujudan sekolah kejuruan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industry CAPAIAN S/D TRIWULAN II KONDISI AKHIR (TARGET) Guru yang berpendidikan S1/D-IV - TK/RA, SD/MI % 73, SMP/MTs % 90, SMA/MA/SMK % 97,66 98 Guru bersertifikat pendidik - SD % 60, SMP % 60, SMA/SMK % 38,51 89 Jumlah Sekolah kejuruan yang buah bekerjasama dengan dunia usaha dan industri Tersedianya tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki perilaku kewirausahaan melalui pelatihan/kursus ketrampilan Peningkatan kualitas pendidikan non formal dan informal Rasio penduduk yang bekerja % 37,36 52,2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 49,11 87,25 Pencari kerja yang ditempatkan % 60,71 21,25 Angka Partisipasi PAUD % 47,18 40,92 Angka Partisipasi Murni (APM) - SD/MI % 95,15 95,13 - SMP/MTs % 81,8 81,84 - SMA/SMK/MA % 40,1 40,1 Angka Partisipasi Kasar (APK) - SD/MI % ,98 - SMP/MTs % 96 96,04 - SMA/SMK/MA % 58,64 52,91 Angka Kelulusan - SD/MI % ,98 - SMP/MTs % 99,99 99,65 - SMA/SMK/MA % 99,96 99,05 Angka Putus Sekolah - SD/MI % 0,1 0,11 - SMP/MTs % 0,41 0,21 - SMA/SMK/MA % 0,75 0,7 Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 17

18 PRIORITAS PEMBANGUNAN Perwujudan kedaulatan pangan ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDIKATOR 2015 SATUAN Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian CAPAIAN S/D TRIWULAN II KONDISI AKHIR (TARGET) Angka Melanjutkan dari SD/Mi ke % 91,66 92 SMP/MTs Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke % 75,11 69 SMA/MA/SMK Angka Melek Huruf usia > 15 th % 99,97 99,98 Jumlah organisasi pemuda buah Jumlah organisasi olahraga buah Jumlah kegiatan kepemudaan Keg; lok; orang 18 12; 13; 300 Jumlah kegiatan olahraga cabang Jumlah klub olahraga buah Jumlah gedung olahraga buah 1 1 Jumlah grup kesenian Group Jumlah gedung kesenian buah 1 1 Jumlah penyelenggaraan festival seni kali dan budaya Jumlah sarana penyelenggaraan seni buah 5 5 dan budaya Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan lokasi Produktivitas padi atau bahan pangan Kw/Ha 58,99 Kw/Ha 55,65 utama lokal lainnya per hektar Kontribusi sub sektor tanaman pangan Rp. (Juta) , ,70 terhadap PDRB Kontribusi sub sektor perkebunan Rp. (Juta) , ,50 terhadap PDRB Ketersediaan pangan utama % 147,65 166,81 Pola pangan harapan skor - 90 Regulasi ketahanan pangan Buah - 3 Rehabilitasi Hutan dan lahan kritis % - 27,6 Kontribusi sub sektor kehutanan Rp. (Juta) , ,80 terhadap PDRB Produksi perikanan ton 1694, ,00 Produksi perikanan tangkap ton 216, ,30 Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 18

19 PRIORITAS PEMBANGUNAN Perwujudan kemandirian ekonomi yang berdaya saing ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDIKATOR 2015 SATUAN Perwujudan diversifikasi usaha pertanian menuju agrobisnis, agroindustri dan agrowisata Peningkatan kelembagaan dan akses petani terhadap sarana produksi, modal dan pemasaran; Perwujudan diversifikasi pangan dengan memanfaatkan bahan pangan local Peningkatan kewirausahaan dan jaringan usaha bagi UMKM dan koperasi berdasarkan klaster CAPAIAN S/D TRIWULAN II KONDISI AKHIR (TARGET) Konsumsi ikan Kg/kapita 15,33 18,4 Kontribusi sub sektor Perikanan terhadap PDRB Rp. (Juta) , ,80 Jumlah agrobisnis buah 5 6 Jumlah agroindustri buah 12 1 Jumlah agrowisata buah 40 4 Cakupan binaan kelompok tani % 14 9,39 Cakupan binaan kelompok nelayan kelp Kreasi Pangan lokal kali - 5 Festival Pangan kali - 5 Bertambahnya jumlah koperasi unit Persentase koperasi aktif. % 63,33 92,3 Peningkatan koperasi aktif Unit Jumlah UKM non BPR/LKMUKM Org Terbinanya pelaku UMKM Org Jumlah BPR/LKM Unit Kontribusi sektor Lemb. Keu, Jasa dan Rp. (Juta) , ,80 Persewaan terhadap PDRB Usaha mikro dan kecil % 17 28,3 Ekspor Bersih Perdagangan US $ , ,99 Cakupan bina kelompok % pedagang/usaha informal Kontribusi sektor industri terhadap Rp. (Juta) , ,40 PDRB Pertumbuhan industri % 2,27 9,04 Cakupan bina kelompok pengrajin % 25,7 56 Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil org dan Menengah Memfasilitasi peningkatan kemitraan UKM Usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pengembangan klaster bisnis UKM - 50 Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 19

20 PRIORITAS PEMBANGUNAN Perwujudan pemerintahan yang partisipatif, efektif, efisien dan akuntabel ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDIKATOR 2015 SATUAN Fasilitasi pembangunan kawasan industri yang dapat menyerap sumber daya lokal; Penerapan teknologi tepat guna dan pengembangan industri kreatif berbahan baku lokal yang berwawasan lingkungan Peningkatan kualitas destinasi wisata dan desa wisata yang berbasis masyarakat dan budaya local Penerapan Electronic Government dalam rangka peningkatan kualitas, pemerataan pelayanan publik dan pembangunan sistem data (data base) CAPAIAN S/D TRIWULAN II KONDISI AKHIR (TARGET) Perencanaan Kawasan Industri KI - 5 Fasilitasi bagi IKM dalam pemanfaatan IKM sumber daya Sosialisasi E-Commerce paket 1 1 Pembinaan Keterkaitan Produksi Pelaku usaha - 20 Industri Hulu Hingga Hilir Penerapan SNI IKM - 2 Kunjungan wisata Orang Jumlah, kelas dan jenis restoran unit Jumlah, kelas dan jenis hotel penginapan/hotel Kontribusi sektor pariwisata terhadap Rp. (Juta) , ,60 PDRB (Perdagangan, RM dan Akomodasi) Jumlah jaringan komunikasi unit Jumlah surat kabar nasional/lokal buah Jumlah penyiaran radio/tv lokal buah 11 9 Web Site milik pemerintah daerah Sub domain Sistem informasi Manajemen Pemda buah Sistem Informasi Pelayanan Perijinan paket 1 1 dan administrasi pemerintah Rasio penduduk ber KTP persatuan % 94, penduduk Kepemilikan akta kelahiran per 1000 orang penduduk Rasio pasangan ber-akte Nikah % Rasio bayi berakte kelahiran % Kepemilikan KTP orang Ketersediaan database kependudukan % skala provinsi Penerapan KTP Nasional berbasis NIK % Angka Pertumbuhan Penduduk % - 1,3 Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 20

21 PRIORITAS PEMBANGUNAN Perwujudan iklim usaha yang kondusif ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDIKATOR 2015 SATUAN Peningkatan kapasitas SDM aparatur pemerintah Peningkatan kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan SKPD Peningkatan pengelolaan pembangunan melalui perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja didukung pengendalian dan pengawasan optimal. Peningkatan pelayanan perizinan terpadu yang mendukung investasi melalui penyederhanaan perijinan Tersedianya regulasi yang mendukung investasi Penyelenggaraan promosi yang mendukung investasi. CAPAIAN S/D TRIWULAN II KONDISI AKHIR (TARGET) Buku Kabupaten Dalam Angka dokumen - 6 Buku PDRB Kabupaten dokumen - 3 Kegiatan peningkatan SDM pengelola Kegiatan 2 15 kersipan Penerapan pengelolaan arsip secara % 32%/20 desa 50 baku Tersedianya dokumen perencanaan buku - 1 RPJPD yang telah ditetapkan PERDA Tersedianya dokumen perencanaan buku - 1 RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/ PERKADA Tersedianya dokumen perencaaan RKPD buku 1 6 yang telah ditetapkan PERKADA Penjabaran Program RPJMD ke dalam buku 1 6 RKPD Pertumbuhan Ekonomi % - 6,1 PDRB ADHB Rp. (Juta) ,00 PDRB ADHK Rp. (Juta) ,40 PDRB ADHB per kapita Rp ,00 PDRB ADHK per kapita Rp ,50 Jumlah investor berskala nasional bh (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional Rp. milyar 45, ,23 (PMDN/PMA) Lama proses perijinan hari 3 s.d 14 3 s.d. 14 Kenaikan/penurunan nilai Realisasi Rp. milyar 45,437 36,48 PMDN Perda yang mendukung investasi dok Perbup yang mendukung investasi dok 7 7 Pameran / ekspo kl 1 2 Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 21

22 PRIORITAS PEMBANGUNAN Perwujudan budaya tertib ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDIKATOR 2015 SATUAN Peningkatan penyelenggaraan penataan ruang berdasarkan pada ketentuan perundang-undangan untuk mewujudkan ruang wilayah yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan. CAPAIAN S/D TRIWULAN II KONDISI AKHIR (TARGET) Rasio bangunan ber-imb per satuan % - 80 bangunan Luas wilayah produktif Ha - 44,325 Luas Wilayah industri Ha Luas wilayah kebanjiran Ha (Perkotaan) - 0,12 Luas wilayah kekeringan Ha Luas wilayah perkotaan Ha ,50 Peningkatan kepatuhan terhadap regulasi Penegakan Perda kasus Penerapan pelaksanaan regulasi yang sinergis, sederhana dan tertib Peningkatan kondisi keamanan, budaya tertib dan sosial masyarakat Jumlah pajak daerah Jenis Jumlah retribusi daerah Jenis Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per % penduduk Jumlah linmas per jumlah % 77,67 104,1 penduduk Rasio Siskamling per jumlah % 14,56 13,481 desa/kelurahan Angka kriminalitas kasus Jumlah demo kegiatan 9 14 Kegiatan pembinaan politik daerah Kegiatan 6 2 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Kegiatan 1 1 ormas dan OKP Cakupan patroli petugas Satpol PP Kegiatan Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 % 93, (ketertiban, ketentraman dan keindahan) Tingkat waktu tanggap daerah layanan % kebakaran wilayah manajemen kebakaran Petugas Perlindungan Masyarakat % 0,78 1,03 (Linmas) Cakupan pelayanan bencana kebakaran % 0, ,0005 Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah II - 22

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penggunaan indikator kinerja pembangunan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan. Indikator kinerja juga digunakan dalam

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dari sisi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 A. Visi dan Misi Sasaran pembangunan daerah tahun 2015 ditetapkan dalam rangka upaya pencapaian visi-misi Bupati Semarang periode 2010-2015 sebagaimana

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana periode A 1. 1.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Kesejahteraan Masyarakat dan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja daerah adalah indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan Pemerintahan. Dalam hal ini, indikator kinerja daerah

Lebih terperinci

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja Kabupaten Parigi Moutong bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil

Lebih terperinci

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017 NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH - 180 - BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Kepala dan Wakil Kepala pada akhir

Lebih terperinci

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak k G 1 Pi ( Qi 1) i 1 Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR KONDISI KINERJA PADA AWAL

Lebih terperinci

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) 3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 Sasaran pembangunan daerah tahun 2013 ditetapkan dalam rangka upaya pencapaian visi-misi Bupati Semarang periode 2010-2015 sebagaimana telah ditetapkan

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN NO URUSAN INDIKATOR KINERJA KUNCI URUSAN WAJIB 1 Pendidikan Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SD/MI 1. Jumlah

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA LAMPIRAN III. INDIKATOR KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 008 ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN No URUSAN No IKK Rumus PERHITUNGAN Pendidikan

Lebih terperinci

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan strategik

Lebih terperinci

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan Indikator Kinerja Daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Lebih terperinci

TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD (2014)

TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD (2014) TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR 2014-2019 No pada ASPEK KESEJAHTERAAN I Kemampuan Ekonomi Daerah Otonomi Daerah, Pemerintahan Umun, Administrasi 1 Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A. RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target 1 2 3 4 1 Meningkatnya pemerataan dan 1 Pendidikan Anak Usia Dini 84,90 % perluasan kesempatan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Batu tahun 2015 merupakan pemfokusan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Batu pada tahun 2015. Pemfokusan berpedoman

Lebih terperinci

Daftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar

Daftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii iii xxi Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen I-6 1.4 Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2014

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2014 PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2014 Lampiran I NO. SASARAN URAIAN TARGET 2014 REALISASI 2014 % 1 2 4 5 6 1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur Rasio PNS Lulusan S1 584,8

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 10 1.4. Sistematika

Lebih terperinci

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2010-2015 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014 A. Visi dan Misi Sasaran pembangunan daerah tahun 2014 ditetapkan dalam rangka upaya pencapaian visi-misi Bupati Semarang periode 2010-2015 sebagaimana

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

RENCANA KINERJA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG RENCANA KINERJA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG No Tujuan Sasaran Daerah Indikator Kinerja Utama Target 1 2 3 4 5 1 Meningkatnya Terpenuhinya jaminan Cakupan pelayanan Derajat Kesehatan kesehatan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

1.1. LATAR BELAKANG...

1.1. LATAR BELAKANG... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii xi xxvi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-2 1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN... I-4 1.4. SISTEMATIKA

Lebih terperinci

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Jenis Kebencanaan dan Sebarannya... II-7 Tabel 2.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jeneponto Tahun 2008-2012...

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

LAMPIRAN Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2015

LAMPIRAN Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2015 LAMPIRAN Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2015 BUPATI SEMARANG KEPUTUSAN BUPATI SEMARANG NOMOR : 061/0113/2015 TENTANG RENCANA KINERJA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan

Lebih terperinci

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN

Lebih terperinci

Tabel 9.1. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali

Tabel 9.1. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali NO (1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) A. A.1 A.1.1 A.2. A.2.1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016 Daftar Tabel Tabel 2.1 Luas Wialayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Jeneponto berdasarkan BPS... II-5 Tabel 2.3 Daerah Aliran

Lebih terperinci

RKPD KOTA SURABAYA TAHUN 2018 DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

RKPD KOTA SURABAYA TAHUN 2018 DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... i ii xv BAB I PENDAHULUAN... I 1 1.1 Latar Belakang... I 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I 1 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I 4 1.4 Sistematika

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 9.1 INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah dimaksudkan untuk mengukur tingkat pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA

ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA PEMERINTAHAN KOTA : MEDAN No URUSAN No. IKK Rumus PERHITUNGAN URUSAN WAJIB 1 1 Usia Dini (PAUD) 2 % penduduk yang berusia

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali 2014 2015 2016 2017 (3) (4) (5) (6) (7) A. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi A.1.1 A.2. A.2.1 A.2.2 A.2.3 A.3. 1. Pertumbuhan PDRB 6.19 6,08-7,73 6,44-7,13 6,83-7,56

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum I-2 1.3. Hubungan Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan I-5 Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan I-8 1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA PEMERNTAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA PEMERNTAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA PEMERNTAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2014 MISI 1: MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BERSIH, EFEKTIF, EFISIEN DAN AKUNTABEL NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TARGET

Lebih terperinci

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015 RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG 2014 i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... ii... ix DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots) DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Tahun 2002-2011 Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

Lebih terperinci

BAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN KOTA DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN KOTA DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN KOTA DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Salah satu visi penting dalam rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 yang disusun adalah pentahapan pembangunan yang dilaksanakan untuk

Lebih terperinci

c. Statistik; d. Kearsipan; e. Komunikasi dan Informatika. f. Kependudukan dan Catatan Sipil; g. Pertanahan. 6. Meningkatkan keamanan dan

c. Statistik; d. Kearsipan; e. Komunikasi dan Informatika. f. Kependudukan dan Catatan Sipil; g. Pertanahan. 6. Meningkatkan keamanan dan Penetapan visi daerah, sebagai bagian dari perencanaan strategis pembangunan daerah merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan pembangunan suatu daerah mencapai kondisi yang diharapkan. Visi Pembangunan

Lebih terperinci

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET SKPD/ PENANGGUNG JAWAB 1 Optimalisasi Penataan Kota 1 Nilai Investasi PMDN dalam satuan milyar 3.0 Badan Penanaman Modal Samarinda dan pemanfaatan 2 Nilai

Lebih terperinci

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan Lampiran PK Kabupaten : Musi Banyuasin FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014 No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 1.1.1 Meningkatnya hasil produksi 1 Produktivitas tanaman pangan (padi)

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber

Lebih terperinci

Sasaran IKU Penjelasan Sumber Data. Pengembangan sektor pertanian dan perikanan daerah

Sasaran IKU Penjelasan Sumber Data. Pengembangan sektor pertanian dan perikanan daerah LAMPIRAN I : PERATURAN WALIKOTA CIMAHI NOMOR : 15 TAHUN 2015 TANGGAL : 23 FEBRUARI 2015 TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA CIMAHI PEMERINTAH KOTA CIMAHI MISI : 1. Mewujudkan Kreatifitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015 NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH - 302 - BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Madiun

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN

PENETAPAN KINERJA KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN PENETAPAN TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN KABUPATEN : LAMANDAU TAHUN : 2014 1. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi unggulan daerah. 2. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat. 3. Meningkatnya

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015 PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 0 No Sasaran No Indikator NO Satuan Target Realisasi Capaian Ket 8 9 0 Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan aparatur pemerintah daerah dan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN PEMERINTAHAN KOTA : MALANG Urusan : Wajib INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN Lampiran II.3 No URUSAN No.

Lebih terperinci

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015 Lampiran PK FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 215 Kabupaten : Mu Banyuan 1.1.1 Meningkatnya hal 1 Produktivitas tanaman pangan ton/ha 4.42 4.73 17.1 produk pertanian,perkebunan dan perikanan yang 2 (padi)

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT-UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN

Lebih terperinci

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA NO IKK DOKUMEN PENDUKUNG YG DIMINTA 1 2 6 7 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) FC Daftar

Lebih terperinci

BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan oleh pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Utara dalam bentuk kinerja nyata dari seluruh perangkat daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN... I-1

BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015

BUPATI SEMARANG PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 BUPATI SEMARANG PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Dr. MUNDJIRIN

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH [ Kab. Minahasa Selatan ] BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah sebagai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Selatan pada

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992.

RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992. RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992.20 Anak. 2 Angka Kematian

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. PEDOMAN TRANSISI Walaupun masa jabatan Walikota Lubuklinggau periode 2013 2018 akan berakhir pada bulan Pebruari 2018, namun pelaksanaan RPJMD Kota Lubuklinggau

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017 MISI I : MEWUJUDKAN TATA RUANG WILAYAH KE DALAM UNIT UNIT OPERASIONAL YANG TEPAT DARI SISI EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN KEAMANAN NEGARA 1 Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 211 KABUPATEN JEMBRANA NO URUSAN NO. IKK RUMUS URUSAN WAJIB 1 Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun

DAFTAR TABEL. RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1.1.A.1 Wilayah Administrasi Provinsi Kalimantan Utara... II - 2 Tabel 2.1.1.B.1 Kelas Ketinggian dari Permukaan Laut di Provinsi Kalimantan Utara (Ha)... II - 4 Tabel 2.1.1.B.2 Kelas

Lebih terperinci

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya kualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan pendidikan 1. Angka

Lebih terperinci

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH BUPATI PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI PARIGI MOUTONG NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PARIGII MOUTONG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Hasil Reviu RPJMD Pemerintah Kota Parepare Tahun

Hasil Reviu RPJMD Pemerintah Kota Parepare Tahun Hasil Reviu Pemerintah Kota Parepare -2018 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pemerintah Kota Parepare -2018 (tabel 5.1) Misi 1 : Meningkatkan optimalisasi pelayanan pendidikan dan kesehatan secara

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun

Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun Lampiran 4 : Realisasi RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2011-2015 1 Menurunnya jumlah 1 Prosentase penurunan % 18.49 17.66 16,23 15.13 15.42* penduduk miskin jumlah penduduk miskin 2 Meningkatnya paritas 2 Paritas

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel

Lebih terperinci

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR ISI i

Lebih terperinci