JURNAL. EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEHNIK BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA TERISOLIR DI MTs. HASANUDDIN PARE

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS KONSELING INDIVIDU MENGGUNAKAN CINEMA THERAPY

ARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI

JURNAL EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENANGANI PESERTA DIDIK YANG TERISOLASI DI SMK NEGERI 2 KEDIRI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling

JURNAL. Oleh: EFI IDA RIANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Atrup, M.Pd.,MM. 2. Risaniatin Ningsih, S.Pd.M.Psi

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENANGANI SISWA MEMBOLOS PADA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ARTIKEL KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KESULITAN DALAM PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGATASI PERILAKU BULLYING TEMAN KELAS

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGURANGI KECEMASAN BERTANYA DI DALAM KELAS SISWA KELAS X-TKR SMK IT AL-KAUSTAR SRENGAT BLITAR TAHUN PELAJARAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU TAROT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN MASALAH SISWA INTROVERT KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 KEDIRI

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK REINFORCEMENT

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN OUTBOUND

BAB II KETERAMPILAN SOSIAL ANAL TUNAGRAHITA RINGAN DAN LATIHAN OLAH VOKAL DALAM BERNYANYI...

EFEKTIVITAS PERMAINAN STRIP SEVEN UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IX SMP NEGERI 2 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

KEEFEKTIFAN METODE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

KEEFEKTIFAN BIBLIOTERAPI DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X-IPS2 DI MA.SUNAN KALI JOGO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP PERILAKU MEMBOLOS SISWA KELAS X SMK BINA KARYA PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

DAFTAR ISI. UCAPAN TERIMAKASIH... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GRAFIK...

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EKSPERIMENTASI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN ANAK TUNANETRA KELAS VI

DAFTAR ISI. Pernyataan... i Kata Pengantar... ii Abstrak... vi Daftar Isi... vii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Grafik...

PENGARUH PERMAINAN KOLASE TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEHNIK DISKUSI DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF PADA SISWA KELAS XII SMKN 2 KEDIRI

JURNAL KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK BIBLIOTERAPI UNTUK MENGATASI KECANDUAN GAME ONLINE SISWA KELAS XI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI

EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Khusnul Khotimah* 1 Wiwik Dwi Hastuti* 2

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. inklusif MAN Maguwoharjo, D.I. Yogyakarta mengalami masalah dalam

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENGGUNAKAN STRATEGI RATIONAL EMOTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMA NEGERI 1 KARANGAN TRENGGALEK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMBAR BALIK TERHADAP KEMAMPUAN BINA DIRI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

THE EFFECT OF ROLE PLAYING METHOD TOWARD THE ABILITY OF FICTION READING COMPREHENSION OF HEARING IMPAIRMENT STUDENT

BAB III METODE PENELITIAN

Konseling Individual Pendekatan Behavioral Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Belajar Siswa

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Konseling Acceptance and Commitment Therapy untuk Menurunkan Stres Akademik pada Siswa Kelas XI SMAN 3 Tuban

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian mengacu pada indikator penelitian berupa (1) Kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. tunggal (single subject research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada subyek

MENINGKATKAN PEMAHAMAN TANDA BACA DALAM MENULIS MELALUI MEDIA CD INTERAKTIF BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR (SSR Kelas IV SD N 01 Alang Lawas Padang)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang objektif tentang

Pengaruh Pembelajaran KontekstualTerhadap Kemampuan Berhitung Pengurangan Pada Siswa Tunagrahita Kelas 4

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING BEHAVIORISTIK DALAM MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Bermain Peran dalam Kehidupan Keluarga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA... 70

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

KEEFEKTIFAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU MELALUI RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY (REBT)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Langkah pertama dalam pengambilan data ialah melakukan pengukuran

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENGURANGI PERILAKU REPETITIF MENEPUK TANGAN SAAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEKNIK TOKEN ECONOMIC PADA ANAK AUTIS DI SLB TUNAS KASIH SURABAYA

PENGARUH KONSELING IDIVIDU MELALUI PENDEKATAN REALITA UNTUK MENGURANGI KEBIASAAN DATANG TERLAMBAT SISWA DI SMP NEGERI 1 SUMBEREJO.

DAFTAR ISI. Ripan Lismana, 2012 Pengaruh Penggunaan Jarimatika Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

THE EFFECT OF EGGSHELL MOSAIC TRAINING TOWARD FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN WITH INTELLECTUAL AND DEVELOPMENTAL DISABILITY (IDD)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Amelia Rizky Idhartono *1 Mohammad Efendi *2

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Waktu

MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK AUTIS MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG DI SLB NEGERI KOTA PARIAMAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

DAFTAR ISI Nurlaela Damayanti, 2013

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR TABEL. DAFTAR DIAGRAM..

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOPERASIKAN APLIKASI CORELDRAW

BAB III METODE PENELITIAN. tepat, ketepatan ini akan menjadikan kualitas penelitian menjadi baik. Terdapat dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIFITAS MEDIA RUMAH BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL NILAI TEMPAT BILANGAN BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan

Transkripsi:

JURNAL EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEHNIK BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA TERISOLIR DI MTs. HASANUDDIN PARE THE EFFECTIVENESS OF GROUP COUNSELING BEHAVIORAL TO HANSLE STUDENTS ISOLATED IN MTs HASANUDDIN PARE Oleh: KARTIKA FADHILAH 11.1.01.01.0157 Dibimbing oleh : 1. DR. ATRUP, M.Pd, MM. 2. GURUH SUKMA HANGGARA, M.Pd PENDIDIKAN BIMBINGAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

1

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA TERISOLIR DI MTs. HASANUDDIN PARE Kartika Fadhilah 11.1.01.01.0157 kartikafadhilah@gmail.com DR. Atrup, M.Pd, MM. Guruh Sukma Hanggara, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya gangguan perkembangan kepribadian siswa terisolir disekolah. Padahal perkembangan kepribadian siswa di sekolah dalam pergaulannya sangat penting, karena jika siswa terus menerus terisolir maka ia akan memiliki sikap yang selalu minder dan tidak berani untuk tampil di depan publik. Pertanyaan penelitian ini adalah apakah pemberian layanan konseling kelompok behavior efektif untuk mengatasi perilaku siswa terisolir di MTs. Hasanuddin Pare? Prayitno (2004), menyatakan bahwa konseling kelompok adalah suatu layanan bimbingan dan kelompok konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok. Dalam konseling kelompok, konseli berusaha menghasilkan suatu perubahan dalam diri, dalam sikap, serta dalam perilaku mereka sendiri. Penelitian ini menggunakan desain SSD (Single Subject Design). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian fase AB atau fase Intervensi dan Fase Baseline dengan masing-masing fase terdiri dari 3 sesi. Penelitian ini juga menggunakan instrumen lembar observasi dan pedoman wawancara. Subyek pada penelitian ini sebanyak 2 siswa, yang semuanya kelas VII. Kegiatan analisis data yang dipakai dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 cara yaitu teknik analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah konseling kelompok behavior efektif untuk mengatasi perilaku terisolir siswa di sekolah. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada analisis visual antar kondisi menunjukan bahwa adanya perubahan kecenderungan dan efek kearah positif atau membaik. Saran: 1) Bagi peserta didik agar dapat berusaha mengatasi perilaku terisolirnya dan merubahnya menjadi lebih baik diawali dari kesadaran diri sendiri, 2) Bagi guru BK agar menjadikan sebagai rekomendasi untuk membantu peserta didik dalam mengatasi perilaku terisolir peserta didik, 3) Bagi peneliti lanjut agar dapat mengusahakan untuk mengkaji permasalahan siswa terisolir di sekolah lebih lanjut dan dapat menggunakan subjek penelitian siswa terisolir dengan kriteria lainnya, dan dengan menggunakan teknik konseling lainnya. KATA KUNCI : Konseling Kelompok, Efektifitas, Behavioristik, Siswa Terisolir 2

I. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan usaha membimbing seseorang menjadi manusia yang lebih baik yakni dengan jalan mengembangkan potensi yang dimiliki manusia yang ada dalam dirinya. Pendidikan dapat ditempuh dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar dapat dilakukan di rumah, di sekolah, ataupun dimana saja. Dalam proses belajar mengajar juga meliputi kegiatan bimbingan. Dalam penelitian ini bimbingan yang dimaksudkan adalah kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Sebagai makhluk sosial, individu senantiasa membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan segala hal. Tak terkecuali siswa, dalam memenuhi kebutuhan hidup sosialnya, siswa dituntut untuk memiliki keterampilan sosial, agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Sebagaimana dikatakan oleh Johnson & Johnson dalam (Shahara, 2013) bahwa individu yang memiliki keterampilan sosial akan mampu mengembangkan aspek-aspek psikologisnya; seperti (1) kepribadian dan identitas, (2) kemampuan kerja, produktivitas, dan kesuksesan karir, (3) kualitas hidup, (4) kesehatan fisik, (5) kesehatan psikologis, (6) menghadapi stress. Setelah memahami pentingnya seseorang memiliki keterampilan sosial, selanjutnya memahami pentingnya seseorang menghadapi lingkungan sosial yang juga termasuk dalam keterampilan sosial. Cara siswa menghadapi lingkungan baru dalam kehidupannya termasuk kehidupan baru dalam lingkungan sekolah sangatlah berbeda-beda. Ada siswa yang mampu bergaul dengan cara yang harmonis, namun ada juga yang dalam bergaul mengalami hambatan-hambatan, beberapa anak mengalami kesulitan untuk bergaul dengan teman sebaya dalam kehidupan sosial sehingga anak tersebut menjadi terisolasi dan menunjukan perilaku terisolir. Perilaku terisolir siswa dapat ditemukan dalam kehidupan seharihari. Misalnya, siswa yang sering duduk di pojok paling belakang, jarang sekali berkomunikasi dengan teman-teman yang lain terutama dengan lawan jenis, siswa seperti ini menunjukan perilaku terisolir di kelas, dan tidak memiliki keterampilan dalam bersosialisasi. Jika perilaku terisolir siswa tidak diatasi atau dirubah maka perkembangan ketrampilan sosial siswa siswi tersebut akan terhambat. Kegiatan bimbingan konseling yang diberikan untuk mengatasi

perilaku terisolir siswa siswi salah satunya adalah kegiatan konseling kelompok. Kegiatan konseling kelompok dalam penelitian ini dimaksudkan agar siswa siswi dapat memperbaiki sikapnya. Pemilihan layanan konseling kelompok dianggap tepat karena konseling itu sendiri mempunyai tujuan untuk membantu siswa mengatasi permasalahan yang dialami, dan siswa siswi yang mengalami perilaku terisolir dalam satu kelas jumlahnya lebih dari satu, maka diberikan layanan konseling kelompok agar mereka bisa saling bertukar pikiran untuk mengatasi perilaku terisolirnya tersebut. Terlebih lagi pendekatan yang digunakan adalah pendekatan behavior atau akan dilaksanakan konseling kelompok behavior, agar siswa siwi tersebut bisa merubah sikapnya menjadi kearah yang baik yaitu merubah perilaku terisolirnya di dalam pergaulannya, karena pendekatan behavior memiliki tujuan untuk membantu siswa siswi atau konseli untuk merubah perilakunya kearah yang lebih baik. Bersumber dari pemikiran tersebut penulis meneliti keefektifan pemberian layanan konseling kelompok untuk mengatasi siswa II. terisolir dikelas, karena perilaku terisolir siswa jika tidak bisa dirubah akan mempengaruhi perkembangan kepribadian siswa. Dan penulis menentukan tempat penelitian di MTs. Hasanudin Pare, karena sekolahan tersebut terletak di perkotaan yang rata-rata siswa siswinya berperilaku individual dan berkelompok-kelompok, dan sesuai dengan yang dicari oleh penulis untuk dijadikan objek penelitian. METODE Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan SSD (Single Subjek Desain). Dengan menggunakan desain penelitian AB. Pada fase Baseline (A) peneliti mengamati perilaku terisolir siswa selama 3 sesi pada kondisi kegiatan belajar mengajar dikelas maupun kegiatan diluar kelas. Kemudian dilakukan Intervensi (B), pada faseintervensi ini siswa atau subjek akan diberi perlakuan melalui layanan konseling kelompok, untuk membantu subjek mengatasi permasalahan yang ia alami. Fase intervensi ini dilakukan selama 3 sesi. Tahapan proses pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini akan 1

dilakukan melalui beberapa tahap antara lain : 1) Tahap Pra Penelitian, 2) Pelaksanaan Penelitian, 3) Penulisan Laporan Penelitian. Prosedur pengumpulan data merupakan tahapan peneliti dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dari sumber-sumber secara rinci. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan, akurat, dan reliable. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan peneliti, adalah melalui observasi dan wawancara sumber data. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengkategorikan data, mencari pola atau tema, untuk memahami makna dari data tersebut. Kegiatan analisis data dalam penelitian subjek tunggal dilakukan dalam 2 cara yaitu analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Seperti yang dijelaskan dalam bukunya Sunanto, dkk (2005) yang membahas mengenai penelitian SSD, Untuk analisis dalam kondisi, hal-hal yang perlu dianalisis meliputi, panjang kondisi, estimasi kecenderungan arah, kecenderungan stabilitas, jejak data, level stabilitas dan rentang, serta level perubahan. Sedangkan untuk analisis antar kondisi yang perlu dianalisis meliputi: jumlah variabel, perubahan trend dan efeknya, perubahan stabilitas, perubahan level, dan persentase overlap. Teknik analisis antar kondisi adalah kegiatan menganalisis data yang dilakukan untuk mengetahui perubahan pada masing-masing kondisi. III. HASIL DAN KESIMPULAN Dapat dilihat bahwa subjek penelitian mengalami peningkatan perilaku, dan tidak lagi terisolir dikelasnya secara bertahap dari fase baseline (A) hingga fase intervensi (B). Hal tersebut terbukti dengan analisis data yang telah dilakukan peneliti. 1) Peserta didik BE 2

a) Beradasarkan grafik peserta didik BE perilakunya mengalami perkembangan yang positif. Pada fase baseline (A) perilaku yang ditunjukan lebih rendah atau negative dibanding dengan perilaku yang ditunjukan pada fase intervensi (B), pada fase baseline (A) nilai observasi BE adalah 6 7, dan pada fase intervensi (B) nilai observasi BE adalah 7 8. Hal tersebut menunjukan perubahan positif dari peserta didik BE. b) Estimasi kecenderungan arah peserta didik BE pada fase baseline (A) maupun fase intervensi (B) cenderung meningkat, maka ada perubahan yang positif pada peserta didik BE. c) Kecenderungan stabilitas peserta didik BE pada fase baseline (A) tidak stabil karena presentasenya sebesar 66.66%, dan pada fase intervensi (B) juga tidak stabil karena presentasenya sebesar 33.33%. d) Jejak data peserta didik pada fase baseline (A) arahnya meningkat, begitu juga pada fase intervensi (B) arah jejak datanya meningkat. e) Level stabilitas pada fase baseline (A) tidak stabil yaitu dengan rentang 6 7, sedangkan pada fase intervensi (B) level stabilitasnya juga tidak stabil yaitu dengan rentang 7 8. f) Dengan membandingkan data terbesar dengan data terkecil pada fase baseline (A) menunjukan bahwa level perubahannya meningkat yang berarti positif, begitu juga pada fase intervensi (B) menunjukan 3

level perubahannya meningkat yang berarti positif. 2) Peserta didik SW a) Beradasarkan grafik peserta didik SW perilakunya mengalami perkembangan yang positif. Pada fase baseline (A) perilaku yang ditunjukan lebih rendah atau negative dibanding dengan perilaku yang ditunjukan pada fase intervensi (B), pada fase baseline (A) nilai observasi SW adalah 6 7, dan pada fase intervensi (B) nilai observasi SW adalah 7 8. Hal tersebut menunjukan perubahan positif dari peserta didik SW. b) Estimasi kecenderungan arah peserta didik SW pada fase baseline (A) maupun fase intervensi (B) cenderung meningkat, maka ada perubahan yang positif pada peserta didik SW. c) Kecenderungan stabilitas peserta didik SW pada fase baseline (A) tidak stabil karena presentasenya sebesar 66.66%, dan pada fase intervensi (B) kecenderungan stabilitasnya stabil karena presentasenya sebesar 100%. d) Jejak data peserta didik pada fase baseline (A) arahnya meningkat, begitu juga pada fase intervensi (B) arah jejak datanya meningkat. e) Level stabilitas pada fase baseline (A) tidak stabil yaitu dengan rentang 5 6, sedangkan pada fase intervensi (B) level stabilitasnya juga tidak stabil yaitu dengan rentang 7 8. 4

Dengan membandingkan data terbesar dengan data terkecil pada fase baseline (A) menunjukan bahwa level perubahannya meningkat yang berarti positif, begitu juga pada fase intervensi (B) menunjukan level perubahannya meningkat yang berarti positif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan atau pemberian layanan konseling kelompok behavior dapat mengatasi permasalahan siswa terisolir. Pemberian layanan konseling kelompok behavior cukup efektif untuk mengatasi permasalahan siswa terisolir, karena konseling kelompok behavior mempunyai tujuan untuk mengubah perilaku siswa untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dari belum bisa menjadi bisa, dan dari tidak mampu menjadi mampu. Dalam penelitian ini peserta didik BE maupun SW yang pada awalnya tidak bisa berbaur dengan temantemannya dan terisolir, pada akhirnya mereka bisa berbaur dengan teman-temannya dan tidak lagi terisolir, maka perilaku mereka berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan berkaitan tentang keefektifan konseling kelompok untuk mengatasi perilaku terisolir peserta didik dapat dilihat pada analisis visual antar kondisi. Pada hasil tersebut menunjukkan bahwa perubahan kecenderungan dan efek yang muncul adalah kearah positif. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok efektif untuk mengatasi perilaku terisolir peserta didik kelas VIIA di MTs. Hasanuddin Pare. IV. DAFTAR PUSTAKA Hudayana, R. 2010. Konseling Behavioral. Tersedia: http://makalahpsikologi.blogspot.com/ 2010/01/konseling-behavioral.html, Diunduh: 6 Desember 2014. Hurlock. 1997. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga. Prayitno & Erman A. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Riadi, M. 2013. Layanan Konseling Kelompok. Tersedia: http://www.kajianpustaka.com/2013/0 1/layanan-konseling-kelompok.html, diunduh 24 Januari 2015. Retnomanisya, T.Y. 2013. Mengatasi Perilaku Terisolir Siswa Menggunakan Konseling Behaviour Teknik Assertive Training Pada Siswa 5

Kelas IV SD Negeri Pekunden Semarang.Skripsi.Dipublikasikan. Semarang: UNS. Sunanto, J, dkk. 2005. Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal. CRICED University of Tsukuba. Wahyuningsih, R. 2013. Konseling Kelompok. Tersedia: http://rezky93.blogspot.com/2013/01/k onseling-kelompok.html, diunduh 24 Januari 2015. Winkel W.S & M.M. Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi Yanti. 2012. Makalah Anak Terisolasi. Tersedia: http://yantipgsdips.blogspot.com/2012/10/ makalah-anak-terisolasi.html, diunduh 13 November 2014. 6