IE-401 Analisis dan Estimasi Biaya Analisis Biaya-Volume Volume-Laba / Cost-Volume-Profit (CVP) Outline Definisi Klasifikasi Biaya Pendekatan dalam analisa titik Impas Pengaruh pajak penghasilan thd analisis CVP. Keputusan berdasarkan analisis CVP. Analisis sensitivitas Penerapan analisis CVP pada produsen multiproduk Elty Sarvia Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung 2 Defined: Break-Even Point () Diperlukan untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya lainnya bauk yang bersifar tetap maupun variabel, dan laba atau rugi. Oleh karena itu analisa titik impas ini sering disebut sebagai costvolume-profit analysis 3 4 Break-Even Point () KLASIFIKASI BIAYA Menurut Hubungannya dengan Jumlah Produksi Merupakan salah satu cara yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengetahui atau untuk merencanakan pada volume produksi atau volume penjualan berapakah perusahaan yang bersangkutan tidak memperoleh keuntungan atau tidak menderita kerugian. Dengan diketahuinya titik impas tersebut dapatlah direncanakan tingkat-tingkat volume produksi atau volume penjualan yang akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan yang bersangkutan. Agar terhindar dari kerugian perusahaan harus dapat mengusahakan jumlah penjualan pada titik impas tersebut. 5 (Fixed Cost), adalah unsur periode yang besarnya tetap, selama suatu periode waktu tertentu (misal bulan atau tahun), tanpa dipengaruhi oleh perubahan (banyak atau sedikitnya) jumlah produk yang dibuat dan dijual. Biaya Fixed Cost Jumlah Produk Contoh : biaya gedung, biaya tanah, biaya mesin dan peralatan, gaji pimpinan, penyusutan, biaya sewa dan 6 sebagainya. 1
KLASIFIKASI BIAYA Biaya Berubah (Variabel Cost) Biaya Berubah (Variabel Cost), adalah unsur biaya yang besarnya berubah-rubah sebanding dengan perubahan jumlah produk yang dibuat dan dijual, selama suatu periode waktu tertentu (misal bulan atau tahun). Biaya Variabel Cost Jumlah Produk Contoh : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, upah perangsang pekerja langsung. LT Sarvia/2009 7 7 LT Sarvia/2009 8 8 KLASIFIKASI BIAYA Pendekatan dalam analisa titik Impas Biaya Semi Berubah (Semi Variabel Cost), yaitu unsur biaya yang besarnya berubah-rubah, tetapi tidak sebanding dengan perubahan jumlah produk yang dibuat dan dijual, selama suatu periode waktu tertentu. Biaya 1. Pendekatan Matematis 2. Pendekatan grafis Semi Variabel Cost Jumlah Produk Contoh : Biaya perawatan mesin produksi, biaya listrik. 9 10 1. Pendekatan Matematis 2. Pendekatan Matematis a. Pendekatan Sederhana Laba Operasi Laba 0 b. Pendekatan Contribution Margin (CM) CM/# Harga jual/# Biaya variable/# (#) BiayaTetap BiayaTetap CM /# H arga Jual/# Biayavariabel/# 11 12 2
Pendekatan Matematis c. Pendekatan Marginal Income Ratio (MIR) M arginal Income Ratio Contribution M argin Biaya var iabel MIR Total Marginal Income Ratio ratio pendapatan marjinal dengan hasil penjualan disebut juga profit-volume ratio 13 Contoh 1 : Perusahaan Valeri beroperasi dengan biaya tetap keseluruhan Rp. 120. Biaya variabelnya diketahui sebesar 60% dari penjualan. Hasil keseluruhan penjualan pada kapasitas penuh adalah Rp. 500. Perusahaan hanya memproduksi satu macam barang dan harga jualnya adalah Rp. 500 perunit. Berapa unit yg harus dijual agar perusahaan? Diketahui : Rp. 120 Total Rp. 500 Biaya variabel Rp. 60 % x 500 Rp. 300 Harga jual Rp. 500/# Jumlah # Rp.500 /Rp. 500 perunit 1 # 14 1. Pendekatan Matematis a. Pendekatan Sederhana Laba Operasi Laba 0 0 500x 120.000.000 300x -200x - 120.000.000 X 600.000 # Pembahasan b. Pendekatan Contribution Margin (CM) Total Rp.120 jt Rp.300 Rp.500 Rp.300 15 16 Pembahasan Pembahasan Bukti Perhitungan c. Pendekatan Marginal Income Ratio (MIR) (#) (#) BiayaTetap H arga Jual/# Biayavariabel/# Rp.120 Rp.500/# Rp.300/# (#) 600.000# Kesimpulan Diketahui bahwa titik impas tercapai pada tingkat penjualan sebesar Rp. 300 atau dalam tingkat penjualan/produksi 600.000 unit. 17 Hasil 600.000 x Rp. 500 Dikurangi : : 60%xRp. 300 Laba Kotor Dikurangi : Laba Operasi Rp. 300 Rp. 180 Rp. 120 Rp. 120 Rp. 0 18 3
Pembahasan Bukti Perhitungan Pembahasan Bukti Perhitungan Laba baru dapat direalisir pada tingkat penjualan diatas Rp. 300 (diatas 600.000 unit). Misal penjualan adalah 700.000 unit (Rp.350 ) maka : Hasil 700.000 x Rp. 500 Rp. 350 Rugi akan terjadi bila penjualan tidak mencapai Rp. 300 atau tidak mencapai 600.000 unit. Misalnya penjualan hanya mencapai 400.000 unit (Rp. 200 ), maka : Hasil 400.000 x Rp. 500 Rp. 200 Dikurangi : : 60%xRp. 350 Rp. 210 Dikurangi : : 60%xRp. 200 Rp. 120 Laba Kotor Rp. 140 Laba Kotor Rp. 80 Dikurangi : Rp. 120 Dikurangi : Rp. 120 Laba Operasi Rp. 20 Laba Operasi Rp. - 40 19 20 2. Pendekatan grafis 2. Pendekatan grafis (Lann soal PT.Valeri) Diketahui : Rp. 120 Total Rp. 500 Biaya variabel Rp. 60 % x 500 Rp. 300 Harga jual Rp. 500/# Jumlah # Rp.500 /Rp. 500 perunit 1 # Volume Biaya Biaya Total Pendapatan Lapa/Rugi Produksi/ variabel 100,000 30,000,000 150,000,000 50,000,000-100,000,000 400,000 120,000,000 240,000,000 200,000,000-40,000,000 600,000 180,000,000 120,000,000 300,000,000 300,000,000 0 700,000 210,000,000 330,000,000 350,000,000 20,000,000 1,000,000 300,000,000 420,000,000 500,000,000 80,000,000 21 22 2. Pendekatan grafis (Lann soal PT.Valeri) Contoh 2 : (Target Laba Operasi) Berapa unit yang harus dijual oleh Perusahaan Valeri untuk mendapatkan laba operasi sebesar Rp. 200.000.000? Target Laba Operasi 200.000.000 500x 120.000.000 300x -200x - 320.000.000 X 1.600.000 # Perusahaan harus menjual 1.600.000 # untuk mencapat Target Laba Operasi sebesar Rp.200.000.000 23 24 4
Pengaruh Pajak Penghasilan Terhadap Analisis CVP Target Laba Operasi Pendapatan B.Tetap B.Variabel Maka Target Laba Bersih (Target Laba Operasi) (Target Laba Operasi x Tingkat Pajak) Target Laba Bersih (Target Laba Operasi) ( 1- Tingkat Pajak) T arg et Laba Bersih T arg et LabaOperasi ( Tingkat Pajak) T arg et Laba Bersih Pendapa tan B. Tetap B. Var ( Tingkat Pajak) 25 Contoh 3 : (Target Laba Operasi dan Pajak Pendapatan) Perusahaan Valeri hendak mengetahui berapa unit yang harus terjual untuk mendapatkan laba bersih sebesar Rp. 200.000.000? Dengan asumsi tingkat pajaknya 40 % T arg et Laba Bersih Pendapa tan B. Tetap B. Var ( Tingkat Pajak ) 500x 120.000.000 300x 200.000.000 1-0,4 200x 120.000.000 200.000.000 1-0,4 120x - 72.000.000 200.000.000 x 2.266.666,7 Perusahaan harus menjual 2.266.667 # untuk mencapat Target Laba Operasi sebesar Rp.200.000.000 dengan tingkat pajak 40 %. 26 Margin of Safety (Batas Keamanan) Contoh Margin of Safety adalah selisih antara volume penjualan yang dibudgetkan atau tingkat penjualan tertentu dengan volume penjualan pada titik impas yang dibudgetkan MS x 100% padatitik Im pas yang dibudgetkan padatitik Im pas MS x100% yang dibudgetkan Rp.500 MS x100% 166,67% Rp.300 Rp.500 Rp.300 MS x100% 40% Rp. 500 jt Artinya bahwa volume penjualan perusahaan yang bersangkutan tidak boleh turun lebih sari 40% dari penjualan yang dibudgetkan atau 66.67% dari volume penjualan pada titik impas, agar supaya tidak menderita rugi. 27 28 Margin of Safety (Batas Keamanan) MS >>> lebih disukai karena Margin of safety memberikan informasi kepada pihak manajemen berapa besarnya penurunan volume penjualan yang dapat diterima supaya perusahaan tidak menderita rugi. Analisis Sensitivitas Adalah teknik bagaimana jika (what-if) yang digunakan oleh manajer untuk menguji bagaimana akibatnya jika prediksi data awal tidak tercapai atau jika asumsi yang mendasarinya berubah. 29 30 5
Menjawab Pertanyaan Berapa laba operasi jika unit terjual 5 % lebih rendah dibandingkan prediksi awal? Berapa laba operasi jika variabel perunit meningkat sebesar 10 %? Harga Jual Rp. 500/# Analisis Sensitivitas Target Laba Operasi /# 0 100,000,000 200,000,000 300,000,000 120,000,000 300 300,000,000 550,000,000 800,000,000 1,050,000,000 120,000,000 10 % 330 352,941,176 647,058,824 941,176,471 1,235,294,118 120,000,000000 000 30 % 429 845,070,423 423 1,549,295,775 2,253,521,127253 521 127 2,957,746,479 746 479 150,000,000 300 375,000,000 625,000,000 875,000,000 1,125,000,000 150,000,000 10 % 330 441,176,471 735,294,118 1,029,411,765 1,323,529,412 150,000,000 30 % 429 1,056,338,028 1,760,563,380 2,464,788,732 3,169,014,085 BT arg 120 + 100 Jumlah Unit yg harus terjual + T et Laba Operasi jt jt 1.100.000# HJ /# BV /# 500 300 Laba Jumlah unit harus terjual x harga jual 1.100.000 x Rp.500/# Rp.550.000.000 untuk lebih dari Satu Jenis Produk untuk lebih dari Satu Jenis Produk Perusahaan Roti memproduksi dan menjual dua jenis produk yaitu produk A dan Produk B. Data kedua produk tersebut adalah : Produk A Produk B Produksi/ 2.000 # 3.000 # Rp. 500.000 Rp. 1.900.000 Rp. 250.000 Rp. 550.000 Harga jual/# Rp. 500 Rp. 1.000 Total Rp. 1.000.000 Rp. 3.000.000 Untuk menghitung Total perlu terlebih dahulu dihitung biaya tetap total, biaya variabel total, dan hasil penjualan total. Total Rp. 250.000 + Rp. 550.000 Rp. 800.000 Total Rp. 500.000 + Rp. 1.900.000 Rp. 2.400.000 Total Rp. 1.000.000 + Rp. 3.000.000 Rp. 4.000.000 33 34 untuk lebih dari Satu Jenis Produk Total Rp.800.000 2.400.000 4.000.000 800.000 0,6 Rp.2.000.000 total tersebut berbeda dengan untuk masingmasing produk. untuk lebih dari Satu Jenis Produk total tersebut berbeda dengan untuk masingmasing produk. masing-masing produk adalah : Pr oduk A( Total Rp.250.000 Pr oduk A( 500.000 1.000.000 Pr oduk A( 500.000 Pr oduk B( Total Rp.550.000 Pr oduk B( 1.900.000 3.000.000 Pr oduk B( 1.500.000 35 36 6
untuk lebih dari Satu Jenis Produk Besarnya hasil penjualan untuk masing-masing produk pada titik impas tersebut didasarkan pada sales mix antara produk A dan B. Sales mix A : Sales mix B Rp. 1.000.000 : Rp. 3.000.000 Sales mix A : Sales mix B 1 : 3 Sehingga Produk A ¼ x Rp. 2.000.000 Rp. 500.000 (1.000 unit) Produk B 3/4 x Rp. 2.000.000 Rp. 1.500.000 (1.500 unit) 37 Dampak Perubahan Harga dan Biaya terhadap Analisis Break Even 1. Kenaikan Harga Jual Apabila harga jual naik misalnya 25 %, maka formula break even adalah sbb: Contoh Harga Jual/# Rp. 10.000 Biaya Var/# Rp. 5.000 Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.5.000 1 Rp.10.000 *125 % Rp.100.000 5.000 1 12.500 Rp.100.000 Rp.166.666,67 0.6 38 Dampak Perubahan Harga dan Biaya terhadap Analisis Break Even (2) 2. naik 10% Contoh Harga Jual/# Rp. 10.000 Biaya Var/# Rp. 5.000 Rp.100.000 Biaya Tetap Biaya Variabel *(110%) H arg a Jual Rp.100.000 Rp.222.222 5.500 10.000 Dampak Perubahan Harga dan Biaya terhadap Analisis Break Even (3) 3. naik 20 % Contoh Harga Jual/# Rp. 10.000 Biaya Var/# Rp. 5.000 Rp.100.000 Biaya Tetap *(120%) Rp. ) Biaya Variabel H arga Jual Rp.100.000*(120%) Rp.120.000 Rp. ) 5.000 0.5 10.000 Rp. ) Rp.240. 000 39 40 Dampak Perubahan Harga dan Biaya terhadap Analisis Break Even (4) Soal 4. Harga Jual naik 10 %, mengakibatkan volume barang yang dijual turun 15% Contoh Harga Jual/# Rp. 10.000 Biaya Var/# Rp. 5.000 Rp.100.000 Biaya Tetap Biaya Variabel*(85%) H arga Jual*(85%)*(110%) Rp.100.000 Rp.100.000 Rp.185.185,18 5.000*(85%) 425.0 10.000*(85%)*(110%) 935.0 Suatu perusahaan industri mencatat data data biaya sebagai berikut : UnsurBiaya (Rp/periode) Biaya Berubah Satuan (Rp/satuan) Biaya Bhn lgsg 15.000 Biaya pekerja lgsg 15.000.000 7.500 Biaya Pabrikasi Tak Langsung 30.000.000 2.500 Biaya Pemasaran 10.000.000 5.000 Biaya Administrasi 25.000.000 a) Tentukanlah rumus-rumus biayanya dan gambarkanlah kurva biayanya. b) Tentukanlah jumlah produk untuk mencapai titik impas, bila diketahui Harga Jual produk adalah Rp.85.000/#. c) Keuntungan kotor yang akan diperoleh bila jumlah produk yang terjual pada bulan ini 4000 unit d) Biaya Keseluruhan satuannya e) Jumlah produk untuk memperoleh keuntungan kotor sebesar Rp.100.000.000/bulan 41 42 7
Thank u 43 8