I. PENDAHULUAN. laboratorium maupun kegiatan sehari-hari. Logam berat memiliki efek merugikan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. melebihi ambang batas normal (Widowati dkk, 2008). aktivitas manusia atau proses alam. Pencemaran terjadi karena adanya aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perindustrian kini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

I. PENDAHULUAN. berbagai sektor seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya. Momentum pembangunan

I. PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Salah satu faktor terpenting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inventarisasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang jenis-jenis tumbuhan bawah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LIMBAH CAIR PENYAMAKAN KULIT DENGAN TANAMAN

Fitoremediasi Tanah Tercemar Logam Berat Seng (Zn) Menggunakan Tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas L.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

POTENSI AMMONIUM TIOSULFAT DALAM MENINGKATKAN SERAPAN MERKURI PADA TANAMAN SENTRO (Centrosema pubescens Benth.) SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran pada tanah oleh logam berat merupakan salah satu persoalan

BAB I PENDAHULUAN. mengaplikasikan sifat-sifat alami proses naturalisasi limbah (self purification).

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan industri adalah limbah bahan berbahaya dan beracun. Penanganan dan

Fitoremediasi Air terkontaminasi Nikel dengan menggunakan tanaman Ki Ambang (Salvinia molesta)

SKRIPSI. EFEKTIFITAS PENYERAPAN TIMBAL (Pb) OLEH BUNGA PENAMBAHAN MIKORIZA DAN EDTA

I. PENDAHULUAN. sebagai sumber protein nabati. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indra Sukarno Putra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. maupun gas dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran logam berat merupakan masalah yang serius terhadap kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai penghasil buah dan sayuran yang dikonsumsi oleh sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang semakin meningkat membawa dampak positif

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, khususnya lingkungan perairan, dan memiliki toksisitas yang tinggi

Oleh: Chonny Ornella D.R Dosen Pembimbing: Prof. DR. Ir. Sarwoko Mangkoedihardjo, MSc.ES.

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi dan Taksonomi Kayu Apu (Pistia stratiotes)

I. PENDAHULUAN. manusia, akan tetapi pembangunan di bidang industri ini juga memberikan. berat dalam proses produksinya (Palar, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah. untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FITOREMEDIASI LOGAM BERAT Cd MENGGUNAKAN KI AMBANG (Salvinia molesta) PADA MEDIA MODIFIKASI LUMPUR SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. pada kerak bumi. Merkuri sangat jarang dijumpai sebagai logam murni (native mercury) dan

TINJAUAN PUSTAKA. Mikoriza Arbuskular (MA) lain Graminae, Leguminosa, Solanaceae, Liliaceae, Compoceae, tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. berada dalam bentuk bebas (mobil) dengan sifat beracun serta dapat terserap

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor industri menyebabkan peningkatan berbagai kasus

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam arti (toksisitas) yang tinggi, biasanya senyawa kimia yang sangat

I. PENDAHULUAN. kesehatan lingkungan. Hampir semua limbah binatu rumahan dibuang melalui. kesehatan manusia dan lingkungannya (Ahsan, 2005).

TINJAUAN PUSTAKA. dalam jumlah kecil melalui proses alami termasuk letusan gunung berapi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. buang tanpa adanya pengolahan limbah yang efesien dan terbuang mengikuti arus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas sayuran yang

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP FITOREMIDIASI LIMBAH Zn MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes)

PENDAHULUAN. terluas di dunia. Hutan mangrove umumnya terdapat di seluruh pantai Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia saat ini berlangsung sangat pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. perairan telah menjadi permasalahan kesehatan lingkungan hampir semua negara

Pencemaran air merupakan persoalan yang terjadi di. sungai dari badan air di Indonesia. Sumber pencemaran air

Fitoremediasi Tanah Tercemar Logam Zn dan Cu Dengan Menggunakan Tanaman Akar Wangi (Vetiveria Zizanioides)

BAB I PENDAHULUAN. pemiliknya, setiap hari industri tersebut memproduksi sebanyak liter

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari

Efektivitas Penyerapan Timbal (Pb) Menggunakan Penambahan Mikoriza dan EDTA Pada Bunga Matahari (Helianthus annuus LINN.)

BAB I PENDAHULUAN. air yang cukup. Bagi manusia, kebutuhan akan air ini amat mutlak, karena

BAB I. Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang

59 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belajar biologi tidak hanya berasal dari buku saja, melainkan seperti proses

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan alam, semakin menambah kepekatan udara (Yuantari, 2009).

PENDAHULUAN. adalah Timbal (Pb). Timbal merupakan logam berat yang banyak digunakan

tanah apabila melebihi kemampuan tanah dalam mencerna limbah akan

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. peralihan antara daratan dan lautan yang keberadaannya dipengaruhi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai penanganan pencemaran limbah laboratorium

I. PENDAHULUAN. sawah sebagai tempat budidaya ikan perlu dicermati lebih lanjut, karena aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang semakin bertambah menuntut tersedianya bahan

I. PENDAHULUAN. serbaguna bagi kehidupan mahluk hidup (Yani, 2010). Air sungai saat ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran logam berat yang berlebihan di lingkungan akibat dari

TINJAUAN PUSTAKA. Nama Azolla berasal dari bahasa Yunani azo (mengering) dan allyo

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. 1) Kualitas fisis dan kimiawi habitat perairan serta kerapatan absolut vegetasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 2014). Badan Pusat Statistik (2013) menyebutkan, di provinsi Daerah Istimewa. satunya adalah limbah minyak pelumas bekas.

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup adalah satu kesatuan ruang dengan kesemua benda, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013

bio.unsoed.ac.id II. TELAAH PUSTAKA

Kandungan Timbal Pada Air dan Padi di Daerah Industri Leuwigajah Cimahi

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pantai Bentar merupakan objek wisata yang berada di kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. oleh manusia, baik untuk keperluan sehari-hari dipakai sebagai air minum, air untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian berlebih akibat bahaya yang mungkin ditimbulkan, berbahaya terutama

TINJAUAN PUSTAKA. untuk dekontaminasi limbah dan masalah-masalah pencemaran lingkungan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di beberapa negara seperti di Indonesia telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Plumbum (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat. Logam berat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Laut dan kehidupan di dalamnya merupakan bagian apa yang disebut

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada bidang industri di Indonesia saat ini mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pencemaran lingkungan banyak menjadi perhatian dan topik

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang pesat ternyata membawa dampak bagi

TOKSISITAS MERKURI (Hg) TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP, PERTUMBUHAN, GAMBARAN DARAH DAN KERUSAKAN PADA IKAN NILA Oreochromis niloticus

Pengaruh Mikoriza Glomus fasciculatum terhadap Akumulasi Logam Timbal (Pb) pada Tanaman Dahlia pinnata

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran logam berat di dalam tanah sudah menjadi masalah global seiring meningkatnya proses industrialisasi, aktivitas pertambangan dan laboratorium maupun kegiatan sehari-hari. Logam berat memiliki efek merugikan dalam lingkungan bahkan dalam konsentrasi yang sangat rendah. Logam berat sangat sulit terdegradasi di alam dan sangat mudah berikatan dengan molekul lain yang dapat mengganggu atau merusak fungsi dari suatu enzim atau logam esensial lainnya (Palar, 2004). Salah satu logam berat yang mencemari tanah adalah Pb atau timbal. Logam berat timbal merupakan salah satu logam berat yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan organisme lainnya. Timbal merupakan logam yang sangat rendah daya larutnya, bersifat pasif, dan mempunyai daya translokasi yang rendah mulai dari akar sampai organ tumbuhan lainnya (Darmono, 1995). Logam berat dalam tanah dapat terakumulasi dalam tanaman dan hal ini dapat mengganggu kesehatan manusia jika dikonsumsi (Hardiani, 2009). Akumulasi timbal dalam darah yang relatif tinggi akan menyebabkan sindroma saluran pencernaan, kesadaran menurun (cognitive effect), anemia, kerusakan ginjal, hipertensi, neromuskular dan konsekuensi psikologis serta kerusakan saraf pusat dan perubahan tingkah laku (EPA, 1984). Tanaman dapat menyerap logam berat dalam tanah untuk mengurangi efek toksiknya atau hanya dapat menyerap saja dan akan diberi perlakuan selanjutnya 1

2 untuk mengurangi efek toksik dari logam(hardiani, 2009).Penggunaan tanaman sebagaipenyerap polutan di dalam tanah, maupun air disebut sebagai fitoremediasi. Penyerapan bisa berarti penghancuran, inaktivasi atau imobilisasi polutan ke bentuk yang tidak berbahaya (Chaney dkk., 1995). Keberhasilan penyerapan logam berat oleh tanaman tergantung pada toleransi tanaman terhadap logam berat, kemampuan metabolisme dan imobilisasinya, dan juga besarnya biomassa tanaman untuk meremediasi logam berat dalam tanah (Sunitha dkk., 2013). Semua tumbuhan memiliki kemampuan menyerap logam tetapi dalam jumlah yang bervariasi. Sejumlah tumbuhan dari banyak famili terbukti memiliki sifat hipertoleran, yakni mampu mengakumulasi logam dengan konsentrasi tinggi pada jaringan akar dan tajuknya, sehingga bersifat hiperakumulator. Hiperakumulator dapat menyerap logam hingga bagian tajuk sehingga dapat digunakan untuk tujuan fitoekstraksi, yaitu logam yang ditranslokasikan ke tajuk dapat diolah kembali atau dibuang pada saat tanaman dipanen (Chaney dkk., 1995). Helianthus annuus L atau bunga matahari memiliki potensi sebagai fitoremediator beberapa logam berat dalam tanah(gallegodkk., 1996;Van der Leliedkk., 2001; Lin dkk., 2003; dalamnehnevajovadkk., 2005). Penambahan mikoriza dan EDTA akan meningkatkan kinerja H. annuusldalam meremediasi limbah logam berat dalam tanah. Menurut Suharno dan Sancayaningsih (2013), mikoriza biasa dimanfaatkan dalam remediasi logam berat pada lahan bekas tambang. Kinerjanya menunjukkan bahwa mikoriza yang bersimbiosis dengan

3 akar tanaman dapat berperan dalam meningkatkan kemampuan bertahan hidup tanaman, baik pada habitat yang sesuai maupun habitat lahan-lahan marginal. Hal ini akan meningkatkan kinerja berbagai jenis tanaman dalam usahanya merevegetasi lahan tercemar logam berat. Logam memiliki kelarutan yang rendah dalam air untuk diserap tanaman. Untuk itu, dilakukan penambahan EDTA sebagai pengkelat yang meningkatkan kelarutan logam dalam air sehingga tanaman dapat menyerap logam lebih baik. Menurut Farid dkk. (2013), penambahan EDTA pada tanaman dapat meningkatkan parameter pertumbuhannya, toleransi terhadap lahan kering dan akumulasi pada beberapa logam berat. Penambahan mikoriza dan EDTA diperlukan pada H. annuus untuk mengakumulasi logam berat tidak sampai pada akar saja tetapi hingga pada batang atau bahkan pada bijinya. Imobilisasi logam berat pada biji bunga matahari diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan efek toksisitas logam berat sehingga dapat digunakan untuk tujuan teknis lainnya seperti minyak sebagai biodiesel. B. Keaslian Penelitian Sewalem dkk. (2014), meneliti tentang fitoremediasi Helianthus annuus pada tanah terkontaminasi timbal 5 mm pada umur benih 6 hari (seedling stage) dan umur benih 2 minggu (yield stage). Pada umur 6 hari, pemberian timbal menyebabkan penghambatan pertumbuhan Helianthus annuus hingga 94,17% dari total berat basah kontrol dan 102,55 µg/g DW konsentrasi total timbal dalam tanaman (28,61% pada akar dan 71,39% pada batang).sedangkan pada umur 2

4 minggu, didapatkan 15,47 µg/g DW (31,77% pada akar dan 56,11% pada batang) dan tidak dilihat bentuk pertumbuhannya.hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Helianthus annuus memiliki kemampuan dalam mengakumulasi totallogam Pb sebesar 87,88%dari pemberian konsentrasi Pb sebesar 5 mm. Penelitian Awotoye dkk. (2009), menunjukkan kontribusi mikoriza arbuskular (AM) dalam meremediasi tanah tercemar logam berat Pb dan kinerjanya dalam membantu pertumbuhan Helianthus annuus. Hasil menunjukkan bahwa mikoriza arbuskular secara signifikan memengaruhi serapan Pb oleh Helianthusannuus. Serapan Pb oleh H.annuus dari 0,03 mg/kg menjadi 0,029 mg/kg menggunakan Glomus intraradices (GI), sedangkan pada Glomus mosseae (GM) dari 0,01 mg/kg menjadi 0,023 mg/kg. Hasil penelitian Liphadzi dkk. (2003), menunjukkan bahwa pada 20.000 tanaman/ha dan 60.000 tanaman/ha bunga matahari yang tumbuh dengan perlakuan 1 g EDTA Na 4.2H 2 0 per kg tanah mengakumulasi Pb lebih besar daripada bunga matahari yang tidak diberi perlakuan. Konsentrasi Pb pada daun bunga matahari dalam 20.000 tanaman/ha yang dikenai perlakuan adalah 46,5 µg/g, sedangkan pada 60.000 tanaman/ha yang dikenai perlakuan, dihitung konsentrasi Pb adalah 42,8 µg/g. C. Masalah Penelitian 1. Apakah mikoriza dan EDTA berperan dalam meningkatkan akumulasi logam timbal pada Helianthus annuuspada akar, batang, daun, dan, biji?

5 2. Bagaimana pengaruh perbedaan perlakuan(mikoriza, EDTA, dan kombinasi)pada fitoremediasi timbal menggunakan Helianthus annuus? 3. Bagaimana efektivitas penggunaan mikoriza dan EDTA dalam mengakumulasi timbal olehhelianthus annuus? D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kemampuan mikoriza dan EDTA berperan dalam meningkatkan akumulasi logam timbalpada akar, batang, daun, dan, biji Helianthus annuus. 2. Mengetahui perbedaan pengaruh antara penggunaan mikoriza, EDTA, dan kombinasi pada fitoremediasi logam timbal menggunakan Helianthus annuus. 3. Mengetahui efektivitas penggunaan mikoriza dan EDTA dalam mengakumulasi logam timbal olehhelianthus annuus. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk mendapatkan akumulasi logam timbal hingga pada biji Helianthus annuusdengan adanya penambahan mikoriza dan EDTA dan dapat dinyatakan secara aman untuk digunakan sebagai minyak sebagai biodiesel.