I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. ini karena tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan akan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai fungsi serta kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Bagian ini akan membahas tinjauan pustaka (kinerja, sertifikasi, disiplin,

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi. menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masalah perencanaan tenaga kerja mikro yang harus segera dilaksanakan perusahaan

PENGARUH SERTIFIKASI, MOTIVASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SMP NEGERI

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. Bagian ini akan membahas tinjauan pustaka (produktivitas kerja guru sertifikasi,

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan maju tidaknya suatu bangsa (Rachmawati, 2008: 171). Oleh

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen perubahan adalah suatu proses yang sistematis dengan

I. PENDAHULUAN. mencapai kualitas pendidikan adalah guru. Guru adalah figur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian yang akan dilakukan.

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dengan keterampilan yang dimilikinya. Pendidikan yang berkualitas akan

Riset Per iila il k O u rgan isas

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang diinginkan, yaitu menuju arah kinerja yang lebih baik. pembenahan sistem penyelenggaraan negara, agar kinerja Pegawai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

SKRIPSI ANALISIS KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah karyawan yang relatif banyak dan memiliki karakteristik pola

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang jasa maupun industri pasti mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Jumlah rumah makan dan restoran di Bandung dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, pegawai senantiasa mengharapkan penghasilan

BAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

1. PENDAHULUAN. tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bila ingin mencapai suatu keberhasilan,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

I. PENDAHULUAN. Perusahan pada umumnya akan selalu berusaha mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB)

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI FAKULTAS DAKWAH IAIN AR-RANIRY

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan pada institusi ekonomi modern, hal ini nampak dari pola kehidupan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

I. PENDAHULUAN. untuk membawa bangsa ini keluar dari krisis menuju kemajuan. kemampuan mental, pikir (rasio, intelektual) dan kepribadian manusia

I. PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. mereka, mengingat kinerja karyawan yang tinggi dan disiplin kerjalah yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dengan yang lain. Dalam kehidupannya manusia sering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tertinggal dari masyarakat lainnya, pembangunan di. berdampak positif bagi peningkatan berbagai aspek kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Motivasi kerja yang dimiliki oleh seorang karyawan dapat menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian. Pembahasan secara rinci beberapa subbab tersebut dikemukakan sebagai berikut. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses upaya yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk meningkatkan nilai perilaku seseorang agar mencapai sesuatu yang lebih baik. Kualitas pendidikan yang baik sangat dibutuhkan demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dibutuhkan suatu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan seperti yang diharapkan, salah satunya adalah keterlibatan guru. Guru berada di titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan. Banyak upaya yang dapat dilakukan guru terkait masalah peningkatan mutu pendidikan, antara lain guru harus memperhatikan kompetensi afektif dimana dalam proses pembelajaran guru tidak boleh hanya memperhatikan satu siswa saja melainkan harus memperhatikan setiap siswa yang berada di dalam kelas. Guru harus dapat menerapkan model dan metode mengajar yang bervariasi untuk menghindari kejenuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Selanjutnya, guru juga hendaknya mengumumkan hasil

belajar siswa dalam setiap tahap pelajaran agar siswa dapat mengetahui 2 prestasi yang telah dicapai, dan yang lebih penting lagi guru harus mampu bekerja sama menginformasikan setiap materi pelajaran sesuai dengan kurikulum agar diperoleh hasil belajar siswa yang maksimal. Namun, kesadaran akan pentingnya pendidikan ini sepertinya belum tertanam seutuhnya dalam diri seorang guru. Guru belum meningkatkan kinerjanya secara optimal dan berdampak pada hasil belajar siswa yang masih dirasa rendah dan belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Sertifikasi guru adalah proses untuk memberikan sertifikat kepada guru yang telah memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi (National Commision Education Services (NCES) dalam Imam Wahyudi, 2012:132). Guru yang profesional harus terus meningkatkan produktivitas kerjanya. Produktivitas kerja guru sertifikasi dapat dilihat dari jumlah jam kerja guru di sekolah. Seorang guru yang memiliki jumlah jam kerja tinggi dapat dikatakan guru tersebut memiliki produktivitas kerja yang tinggi. Guru yang telah sertifikasi harus memenuhi jumlah jam wajib mengajar minimum 24 jam tatap muka perminggu sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2007 Pasal 6. Selanjutnya produktivitas kerja juga dapat dilihat dari tingkat absensi guru, semakin tinggi ketidakhadiran guru di sekolah berarti semakin rendah produktivitas kerja guru tersebut. Kedisiplinan guru dalam pembuatan perencanaan pembelajaran dan kepatuhan guru akan tata tertib yang berlaku juga termasuk dalam ukuran produktivitas kerja guru sertifikasi. Perencanaan pembelajaran semestinya dibuat sebelum memulai proses pembelajaran dan harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku agar proses pembelajaran

3 menjadi terarah. Guru juga harus selalu mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah seperti datang tepat waktu dan memakai seragam sesuai dengan yang telah ditentukan. Namun, dalam kondisi yang sesungguhnya untuk memenuhi jumlah jam wajib mengajar minimum ini sangat sulit. Masih banyak guru sertifikasi yang jumlah jam mengajar kurang dari 24 jam tatap muka perminggu. Tingkat ketidakhadiran guru di sekolah juga masih relatif tinggi, masih ditemuinya guru yang tidak hadir pada saat jam kerja. Selanjutnya, masih ada guru yang tidak membuat perencanaan pembelajaran sebelum memulai proses pembelajaran, serta kurang patuhnya guru terhadap tata tertib yang berlaku di sekolah. Kondisi seperti ini merupakan gambaran masih rendahnya produktivitas kerja guru sertifikasi. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan dilakukan guru untuk menolong dan membimbing anak didik memperoleh perubahan dan pengembangan skill (keterampilan), attitude (sikap), appreciation (penghargaan), dan knowledge (pengetahuan) (Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, 2011:10). Perubahan perilaku pada siswa merupakan produk dan usaha guru. Guru yang profesional atau dalam hal ini adalah guru yang telah bersertifikasi dituntut untuk dapat menciptakan sumber daya manusia atau output yang berkualitas. Untuk mendapatkan SDM yang berkualitas, guru sertifikasi harus menjalankan tugasnya sebaik mungkin. Guru sertifikasi hanya boleh mengajar mata pelajaran sesuai dengan bidang pelajaran yang tertera dalam sertifikat pendidik. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah latar belakang pendidikan guru tersebut. Seorang guru hendaknya berlatar

belakang pendidikan keguruan bukan berasal dari tamatan ilmu murni. 4 Kemudian guru juga harus memiliki keterampilan dalam mengajar, dengan keterampilan ini diharapkan guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tentu saja akan berdampak pada tingginya hasil belajar siswa. Namun pada kenyataannya, di beberapa sekolah masih ada sekitar 20% guru sertifikasi yang mengajar mata pelajaran tidak sesuai dengan bidang pelajaran yang tertera dalam sertifikat pendidik miliknya. Selanjunya juga masih ada guru sertifikasi yang berlatar belakang pendidikan bukan keguruan, serta masih kurangnya keterampilan mengajar yang dimiliki oleh guru. Halhal tersebut tentunya akan membuat rendahnya kualitas sumber daya manusia. Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan (Veithzal Rivai, 2006:357). Guru yang telah bersertifikasi mendapatkan kompensasi dalam bentuk gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan sertifikasi, tunjangan fungsional, dan insentif atas prestasi yang telah diraih guru yang jumlahnya disesuaikan dengan klasifikasi pangkat/golongan guru tersebut. Kompensasi yang dirasa cukup menyejahterakan kehidupan guru diberikan oleh pemerintah kepada guru-guru sertifikasi tentunya memiliki tujuan. Dengan pemberian kompensasi, pemerintah mengharapkan guru-guru sertifikasi dapat menjalankan tugasnya secara profesional sesuai dengan peraturan bagi guru sertifikasi. Beberapa peraturan bagi guru profesional adalah guru tersebut harus memenuhi jumlah jam wajib mengajar minimum 24 jam tatap muka perminggu, guru juga dituntut untuk disiplin dalam melaksanakan

5 pekerjaannya, dan yang paling penting guru harus meningkatkan kinerjanya. Namun pada kenyataannya, kompensasi yang diberikan pemerintah sepertinya belum dapat menjadi motivasi bagi guru untuk meningkatkan produktivitasnya. Ini terlihat dari masih adanya guru sertifikasi yang jumlah jam mengajarnya kurang dari 24 jam tatap muka perminggu dan tidak berusaha mencari jalan keluar seperti mengajar di sekolah lain dan masih rendahnya disiplin kerja guru dalam menjalankan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi kemungkinan karena tunjangan sertifikasi yang diberikan pemerintah sering tidak tepat waktu diterima oleh guru. Motivasi kerja juga diduga ikut menentukan produktivitas kerja guru sertifikasi. Salah satu fungsi motivasi adalah sebagai dorongan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai, termasuk dalam peningkatan produktivitas kerja guru sertifikasi. Untuk memperoleh kesuksesan seorang guru harus memiliki kebutuhan-kebutuhan yang dapat memotivasi mereka untuk bekerja. David McClelland menganalisis tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi atau perusahaan tentang motivasi mereka. McClellend theory of needs memfokuskan kepada tiga hal, yaitu kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (Need for achievement), kebutuhan dalam kekuasaan atau otoritas kerja (Need for power), dan kebutuhan untuk berafiliasi (Need for affiliation); hasrat untuk bersahabat dalam mengenal lebih dekat rekan kerja atau para karyawan di dalam organisasi (Veithzal Rivai, 2006:459). Seorang guru yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi pula. Guru tersebut cenderung akan melaksanakan tugas-tugasnya

6 secara maksimal untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Guru juga harus memiliki kebutuhan akan kekuasaan, karena guru yang memiliki kebutuhan akan kekuasaan diharapkan memiliki kekuatan yang cukup saat berada di kelas, dengan kekuatan ini guru akan berusaha mempengaruhi semua siswa ke dalam cara berpikirnya sehingga dapat memudahkan guru tersebut dalam penyampaian materi pelajaran. Selanjutnya, guru juga harus memiliki kebutuhan akan afiliasi atau kebutuhan untuk bersahabat, karena guru yang memiliki afiliasi yang tinggi diharapkan dapat melakukan kerjasama dan berkomunikasi yang baik dengan siswa dalam hal penyampaian materi pelajaran ketika berada di dalam kelas. Namun pada kenyataannya, masih banyak guru sertifikasi yang belum memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya, hal ini diduga akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja guru. Setiap guru yang akan mengajar senantiasa dihadapkan pada pembuatan perencanaan pembelajaran yang salah satu kandungannya adalah menentukan metode mengajar yang akan digunakan. Banyak macam metode yang dapat dipilih dan digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satupun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2010:46). Metode mengajar yang baik adalah metode yang digunakan lebih dari satu metode atau bervariasi. Metode mengajar digunakan guru untuk menghindari kejenuhan siswa dan juga dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru yang telah bersertifikasi sudah jelas memiliki

kompetensi yang baik termasuk kempetensinya dalam pemilihan dan 7 penerapan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Makin tepat metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar dan semakin baiknya penguasaan guru terhadap materi dan metode mengajar tersebut, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajarannya. Namun, dalam hal penerapan metode mengajar masih ada guru sertifikasi yang belum menerapkan metode mengajar yang bervariasi. Sebagian dari guru sertifikasi masih menggunakan metode mengajar yang konvensional. Selain berdampak pada hasil belajar siswa, hal ini juga kemungkinan akan berpengaruh terhadap produktivitas guru tersebut. Guru yang terbiasa menerapkan metode mengajar konvensional diduga cenderung malas untuk mengajar. Sehingga hal ini kemungkinan akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Produktivitas secara umum dapat diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Tohardi dalam Edy Sutrisno (2012:100), mengemukakan bahwa produktivitas kerja adalah sikap mental. Sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Menurut Kussrianto, produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Peran serta tenaga kerja di sini adalah penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif (Edy Sutrisno, 2012:102). Sementara itu, Produktivitas juga dapat diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam

memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. (Muchdarsyah Sinungan, 8 2003:12) Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan pada UPTD Pendidikan Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah, didapatkan data guru yang telah bersertifikasi pada seluruh SMP Negeri di Kecamatan Trimurjo. Di Kecamatan Trimurjo terdapat tiga SMP Negeri dengan total guru bersertifikasi berjumlah 121 orang guru sertifikasi dengan rincian sebagai berikut. Tabel 1. Persentase Guru Sertifikasi Pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013. Jumlah Belum Telah No Nama Sekolah Persentase Guru Sertifikasi sertifikasi 1 SMP N 1 Trimurjo 69 22 47 68,12% 2 SMP N 2 Trimurjo 79 29 50 63,29% 3 SMP N 3 Trimurjo 29 5 24 82,76% Total 177 56 121 68,36% Sumber: UPTD Pendidikan Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah, 2012 Tabel di atas menjelaskan bahwa jumlah guru SMP Negeri di Kecamatan Trimurjo yang telah mengikuti program sertifikasi sampai dengan tahun 2012 berjumlah 121orang dari total keseluruhan guru 177 orang dengan persentase 68,36%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah total keseluruhan guru SMP Negeri di Kecamatan Trimurjo telah mengikuti program sertifikasi. Sehingga, dirasa sudah cukup layak untuk bisa memberikan pendidikan yang sepantasnya terhadap peserta didik. Namun tidak semua guru bersertifikasi di

9 Kecamatan Trimurjo dapat memenuhi jumlah jam wajib mengajar minimum 24 jam tatap muka perminggu di sekolah tempat mereka mengajar. Berikut sampel produktivitas kerja guru sertifikasi di Kecamatan Trimurjo. Tabel 2. Sampel Produktivitas Guru SMP Negeri Sertifikasi Di Kecamatan Trimurjo Tahun Pelajaran 2012/2013. No Nama Tempat Tugas Volume Kerja (Jam/ Minggu) Jam Kerja Efektif (Jam) Produktivitas kerja 1 Lina Yulita, S.Ag SMP N 1 Trimurjo 24 24 1,00 2 Sutarti, B.A SMP N 1 Trimurjo 24 26 1,08 3 Sugiarti, S.Pd SMP N 1 Trimurjo 24 16 0,67 4 Sumarni, S.Pd SMP N 1 Trimurjo 24 6 0,25 5 Sulistio R., S.Pd SMP N 1 Trimurjo 24 8 0,33 6 Drs. Kasimun SMP N 2 Trimurjo 24 24 1,00 7 Asmita, S.Pd SMP N 2 Trimurjo 24 24 1,00 8 Desi A., S.pd SMP N 2 Trimurjo 24 6 0,25 9 Yunita, S.Pd SMP N 2 Trimurjo 24 6 0,25 10 Yuni P., S.Pd SMP N 2 Trimurjo 24 12 0,50 11 Drs. Ahmad S. SMP N 3 Trimurjo 24 24 1,00 12 Sri Hastuti., S.Pd SMP N 3 Trimurjo 24 6 0,25 13 Eni Puji S., S.Pd SMP N 3 Trimurjo 24 12 0,50 14 Tri W. S.Pd SMP N 3 Trimurjo 24 12 0,50 15 Suroyo, S.Pd SMP N 3 Trimurjo 24 18 0,75 Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 1 Trimurjo, SMP Negeri 2 Trimurjo, dan SMP Negeri 3 Trimurjo, 2012 Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa produktivitas kerja guru SMP Negeri sertifikasi di Kecamatan Trimurjo masih tergolong rendah. Hal ini terbukti dari masih adanya guru yang jumlah jam mengajarnya kurang dari 24 jam tatap muka perminggu di sekolah tempat ia mengajar. Hanya terdapat lima orang guru sertifikasi yang jumlah jam mengajarnya 24 jam tatap muka perminggu atau sekitar 33,3 %, sisanya 66,7% mendapatkan jumlah jam mengajar kurang dari 24 jam tatap muka perminggu.

Setiap pekerjaan yang kita jalankan harus dilandasi dengan peningkatan 10 produktivitas. Produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental seorang pekerja untuk menjadi lebih baik dari saat ini. Sikap yang demikian akan mendorong seseorang untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi terus mengembangkan diri untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan jam kerja. Produktivitas kerja guru harus menjadi bagian yang tidak boleh dilupakan, terutama jika dilakukan oleh guru yang profesional dalam hal ini adalah guru yang telah bersertifikasi. Tinggi rendahnya produktivitas kerja guru sertifikasi berkaitan erat dengan banyak faktor salah satunya kompensasi, motivasi kerja, dan metode mengajar. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka penelitian ini mengambil judul tentang Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja, dan Metode Mengajar terhadap Produktivitas Kerja Guru Sertifikasi pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut. 1. Kurangnya perhatian guru terhadap mutu pendidikan. 2. Rendahnya produktivitas kerja guru sertifikasi. 3. Kurangnya upaya guru dalam menciptakan SDM berkualitas.

11 4. Sistem pemberian kompensasi kepada guru SMP Negeri bersertifikasi di Kecamatan Trimurjo. 5. Masih kurangnya motivasi kerja guru untuk meningkatkan produktivitas kerja. 6. Pemilihan dan penerapan metode mengajar yang kurang tepat. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka ruang lingkup masalah penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada Kompensasi (X 1 ), Motivasi Kerja (X 2 ) dan Metode Mengajar (X 3 ) terhadap Produktivitas Kerja Guru Sertifikasi (Y). D. Rumusan Masalah Bertolak dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka secara operasional permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah ada pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja guru sertifikasi pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo tahun pelajaran 2012/2013? 2. Apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja guru sertifikasi pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo tahun pelajaran 2012/2013?

12 3. Apakah ada pengaruh metode mengajar terhadap produktivitas kerja guru sertifikasi pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo tahun pelajaran 2012/2013? 4. Apakah ada pengaruh kompensasi, motivasi kerja, dan metode mengajar terhadap produktivitas kerja guru sertifikasi pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo tahun pelajaran 2012/2013? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja guru sertifikasi pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo tahun pelajaran 2012/2013. 2. Pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja guru sertifikasi pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo tahun pelajaran 2012/2013. 3. Pengaruh metode mengajar terhadap produktivitas kerja guru sertifikasi pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo tahun pelajaran 2012/2013. 4. Pengaruh kompensasi, motivasi kerja, dan metode mengajar terhadap produktivitas kerja guru sertifikasi pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo tahun pelajaran 2012/2013. F. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan seseorang diharapkan akan mendapatkan manfaat tertentu. Begitu pula dengan penelitian ini diharapkan mendatangkan manfaat sebagai berikut.

a. Kegunaan teoritis 13 1. Memberikan penjelasan yang lengkap mengenai pengaruh kompensasi, motivasi kerja, dan metode mengajar terhadap produktivitas kerja guru sertifikasi pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo tahun pelajaran 2012/2013. 2. Memberikan peluang peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dengan menggunakan teori-teori lain yang belum digunakan dalam penelitian ini. b. Kegunaan praktis 1. Sumbangan pemikiran bagi sekolah dalam menentukan langkah untuk meningkatkan produktivitas kerja guru sertifikasi sehingga pelaksanaan pendidikan dapat tercapai secara maksimal. 2. Sebagai informasi bagi guru yang telah bersertifikasi untuk meningkatkan produktivitas kerjanya dalam proses kegiatan penyelenggaraan pendidikan. 3. Sumbangan pemikiran bagi masyarakat terutama masyarakat pendidikan dan rekan-rekan mahasiswa FKIP sebagai calon pendidik khususnya agar dapat meningkatkan produktivitas kerja guru sertifikasi dan dapat dijadikan sebagai informasi dalam penelitian oleh masyarakat pada umumnya.

G. Ruang Lingkup Penelitian 14 Ruang lingkup penelitian ini mencakup: 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh guru pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah tahun pelajaran 2012/2013. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kompensasi (X 1 ), motivasi kerja (X 2 ), dan metode mengajar (X 3 ) terhadap produktivitas kerja guru sertifikasi (Y) pada SMP Negeri Kecamatan Trimurjo tahun pelajaran 2012/2013. 3. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah pada seluruh SMP Negeri di Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan tahun Pelajaran 2012/2013. 5. Disiplin Ilmu Disiplin yang berhubungan dengan penelitian ini adalah manajemen pendidikan dan manajemen sumber daya manusia.