1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia suatu bangsa. Hal ini akan terkait dengan produktivitas bangsa yang selanjutnya dapat mempengaruhi kondisi perekonomian negara. Penduduk yang sehat memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang sakit. Selain itu, biaya yang perlu dikeluarkan pemerintah untuk membiayai pengobatan akan berkurang jika angka penduduk yang sakit sedikit. Oleh karena itu, program pembangunan dan pengembangan di bidang kesehatan menjadi salah satu agenda yang dicanangkan pemerintah dalam rencana pembangunan nasional baik jangka panjang maupun jangka menengah. Banyak hal telah dicapai melalui pembangunan kesehatan.namun demikian, berbagai capaian tersebut masih memerlukan peningkatan. Penyakit menular seperti HIV dan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar. Penyakit 1
2 menular lain seperti filariasis, kusta, dan frambusia menunjukkan kecenderungan meningkat kembali. Sementara itu, penyakit-penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan diabetes melitus cenderung mengalami peningkatan serta menunjukkan potensi yang bsesar sebagai penyebab kematian (Kementerian Kesehatan RI, 2011). Derajat kesehatan masyarakat yang belum optimal dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, pelayanan kesehatan, genetika, dan perilaku masyarakat.oleh karena itu, pembangunan dan pengembangan kesehatan masyarakat harus berjalan dalam setiap fase kehidupan manusia mulai dari kandungan hingga orang tersebut berusia lanjut.salah satu fase yang dilalui oleh manusia dalam kehidupannya adalah masa anakanak. Anak-anak merupakan aset bangsa di masa yang akan datang. Kesehatan mereka di masa sekarang akan berpengaruh terhadap kesehatan dan produktivitas mereka di masa yang akan datang. Oleh karena itu, membiasakan anak-anak untuk berperilaku hidup bersih dan sehat menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan.
3 Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik pada tahun 2010 lalu, jumlah penduduk di Indonesia mencapai angka 237.641.326 jiwa (Biro Pusat Statistik, 2011). Lebih dari 28% penduduk Indonesia berusia 0-14 tahun.hal ini menunjukkan bahwa lebih dari seperempat penduduk Indonesia merupakan anak-anak.pada tahun 2014, UNICEF mencatat terdapat lebih dari 85 juta anak di Indonesia (UNICEF, 2015), hampir 10% diantaranya adalah murid sekolah. Sebanyak 55 juta penduduk Indonesia, termasuk anak-anak masih melakukan buang air besar sembarangan.hal tersebut menjadikan Indonesia negara tertinggi kedua di dunia dengan warga yang melakukan buang air besar sembarangan.sebanyak 2/3 pelaku buang air besar sembarangan tinggal di pedesaan (UNICEF, 2015).Lebih dari 370 balita dibawah 5 tahun meninggal setiap hari di Indonesia karena penyakit yang dapat dicegah dengan berperilaku hidup bersih dan sehat seperti diare dan pneumonia. Kebiasaan anak-anak tidak mencuci tangan setelah buang air besar membuat mereka terkena penyakit diare.padahal, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dapat mengurangi 94% kasus diare (UNICEF,
4 2015).Masih banyak lagi permasalahan kesehatan yang terjadi di anak-anak yang dapat dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat harus ditanamkan dan dibiasakan sejak dini.perilaku hidup bersih dan sehat mencakup beratus-ratus bahkan mungkin beriburibu perilaku yang harus dipraktikkan dalam rangka mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya (Kementerian Kesehatan RI, 2011). Desa Hargotirto merupakan salah satu desa di Kabupaten Kulonprogo yang masih banyak warganya melakukan praktik buang air besar sembarangan. Desa Hargotirto juga dekat dengan Waduk Sermo yang menjadi sumber mata air utama PDAM di wilayah Kokap, Kulonprogo. Praktik buang air besar sembarangan yang dilakukan warga dapat mencemari sumber air dan membahayakan kesehatan.hal ini cukup menjadi gambaran bagi peneliti bahwa kesadaran masyarakat disana untuk berperilaku hidup bersih dan sehat masih rendah. Padahal, anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Dewasa ini, telah banyak pihak yang berkontribusi untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak melalui berbagai media sesuai
5 dengan perkembangan usianya.alat-alat ini biasa dikenal sebagai alat permainan edukatif (APE).Salah satu permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak adalah permainan ular tangga. Selain karena anak-anak sudah familiar dengan permainan ini, permainan ular tangga telah banyak diteliti efektivitasnya untuk meningkatkan pengetahuan siswa baik sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama.permainan ular tangga merupakan salah satu permainan papan (board game).permainan papan merupakan alat yang sangat baik untuk mengajarkan kemampuan-kemampuan fundamental (Hinebaugh cit Kamali, 2014). Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa permainan papan dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan yang ingin diajarkan oleh guru kepada muridnya (Kamali, 2014). Untuk itu, peneliti tertarik untuk meneliti apakah promosi kesehatan menggunakan media permainan edukatif ular tangga dapat meningkatkan pengetahuan siswa SD tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah yaitu apakah pengaruh promosi kesehatan menggunakan permainan ular tangga terhadap tingkat pengetahuan PHBS siswa pada kelompok intervensi? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan dengan permainan ular tangga terhadap pengetahuan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa sekolah dasar di desa Hargotirto. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian iniadalah sebagai berikut : 1. Bagi siswa sekolah dasar SDN Hargotirto dan SDN Plaosan, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. 2. Bagi sekolah, penelitian ini dapat membantu sekolah untuk mewujudkan lingkungan sekolah
7 yang bersih dan sehat karena selaras dengan pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang sudah ada di kurikulum sekolah. 3. Bagi tenaga kesehatan, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai efektifitas media permainan ular tangga sebagai media promosi kesehatan. E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang promosi kesehatan dengan metode permainan ular tangga yang telah dilakukan antara lain : 1. Amelia (2010), yang melakukan penelitian berjudul Efektivitas Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok Siswa Kelas VII dan VIII SMP Ma arif NU Tegal Tahun 2010 mengemukakan bahwa permainan ular tangga efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya merokok pada siswa kelas VII dan VIII SMP Ma arif NU Tegal. Hal yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini antara lain :
8 a. Subjek penelitian di atas adalah siswa kelas VII dan VIII SMP sementara pada penelitian ini adalah siswa kelas IV, V, dan VI SD. b. Materi penelitian di atas adalah bahaya merokok sementara penelitian ini perilaku hidup bersih dan sehat. c. Lokasi penelitian di atas adalah di SMP Ma arif NU Tegal sementara penelitian ini di SDN Hargotirto dan SDN Plaosan. Beberapa persamaan yang terdapat dalam penelitian di atas dengan penelitian ini adalah: a. Metode yang digunakan adalah sama yaitu dengan permainan ular tangga. b. Variabel terikat yang digunakan adalah sama yaitu peningkatan pengetahuan. 2. Zamzami (2014), yang melakukan penelitian berjudul Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ular Tangga Tentang Pencegahan Penyakit Pes Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SD Negeri 1 Selo Boyolali mengemukakan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode ular tangga
9 tentang pencegahan penyakit pes memiliki pengaruh terhadap pengetahuan dan sikap siswa SD Negeri 1 Selo Boyolali. Hal yang membedakan penelitian di atas dengan penelitian ini antara lain : a. Materi penelitian di atas adalah tentang pencegahan penyakit pes sementara penelitian ini adalah perilaku hidup bersih dan sehat. b. Lokasi penelitian di atas adalah di SD Negeri 1 Selo Boyolali sementara penelitian ini di SDN Hargotirto dan SDN Plaosan Kokap. c. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian di atas adalah pengetahuan dan sikap siswa sementara dalam penelitian ini adalah pengetahuan siswa. Beberapa persamaan yang terdapat dalam penelitian di atas dengan penelitian ini antara lain : a. Metode yang digunakan sama-sama menggunakan permainan ular tangga. b. Subjek penelitian sama-sama siswa kelas IV, V, dan VI sekolah dasar.