MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

dokumen-dokumen yang mirip
MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

BAB VI PELAKSANAAN KERJA PERPIPAAN

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

PEMETAAN SITUASI DENGAN PLANE TABLE

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

MEMPLESTER PROFIL HIAS

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT

MENDIMENSI DIAMETER PIPA AIR

MENGGAMBAR SAMBUNGAN PIPA

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SOAL TES. Pilihlah satu jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MENGGUNTING PELAT TIPIS

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

MEMBUAT KUSEN PINTU TUNGGAL

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4.

Plambing dan Drainase BAB I PENDAHULUAN

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

Zh2Z. C BUKU PETUNJUK CARA PEMELIHARAAN i POMPA TANGAN - DANGKAL 82BU

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

PRASYARAT. 2. Peserta diklat sudah pernah praktik Plambing, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

PERALATAN KERJA PEMIPAAN


L ( MM ) 1 ½ x 1/ x 3/4" x x 1 ¼ x 1/ x 3/4" x x 1 ¼ L ( MM ) x 1 ½ 58 20

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Definisi Praktek Kerja Pipa 1.3. Macam-macam Pipa

PETA KEDUDUKAN MODUL

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

POMPA HISAP SISTIM BALOK PENJEPIT

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

POMPA HISAP SISTIM PENGELASAN

MESIN BOR. Gambar Chamfer

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion

DESKRIPSI SILABUS SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PRAKTIK PLAMBING DAN SANITER TC SKS

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

MEMPLESTER BIDANG RATA

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP :

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR KERJA BANGKU

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA KAYU

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

1. PIPA a. Soft Coper Tubing Tabel 1.1 b. Hard Drawn Coper Tubing c. Steel Tubing d. Stainless Steel Tubing

MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUDA-KUDA KAYU

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION

2.6. Mesin Router Atas

commit to user BAB II DASAR TEORI

2. KERJA PLAT Tujuan 3.1 Teori Kerja Plat Pemotongan Plat

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SMKN 2 WONOSARI

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

MODUL PRAKTIK KERJA BANGKU

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

POMPA BAMBU 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA BAG- TKB.001.A-76 45 JAM 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL EDISI 2001

KATA PENGANTAR Modul dengan judul Membuat Macam-macam Sambungan Pipa merupakan salah satu modul untuk membentuk kompetensi agar Peserta diklat dapat melakukan pemasangan instalasi air bersih. Modul ini secara garis besar membahas tentang dasar-dasar membuat instalasi pipa, yang dimulai dari memotong pipa, mengulir, membengkok pipa serta membuat simulasi dari suatu instalasi, baik instalasi tertutup maupun terbuka. Modul ini terkait dengan modul lain, khususnya pada pemasangan instalasi air bersih pada rumah tinggal, serta pemasangan pompa dan alat-alat saniter. Dengan mempelajari modul ini, diharapkan peserta diklat dapat belajar mandiri, tanpa bantuan dari guru atau instruktur. Akhir kata, dalam mempelajari modul ini diperlukan latihan yang terus menerus, bila belum mencapai hasil yang optimum, peserta diklat harus mengulang sampai mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Tim Penyusun ii

DESKRIPSI JUDUL MODUL Modul ini berisi tentang dasar-dasar pekerjaan pipa yang terdiri dari 4 kegiatan, yaitu memotong dan mengulir pipa galvanis, latihan membengkok pipa, latihan membuat instalasi tertutup dan latihan membuat instalasi terbuka. Pada pekerjaan memotong pipa, menekankan pada ketepatan pemotongan pipa dan kehalusan dari hasil pemotongan. Pada pekerjaan pembengkokan pipa peserta diklat dilatih membengkok pipa dengan sudut tertentu, karena kenyataan di lapangan sering terjadi sudut belokan yang tidak 90 derajat. Sebelum peserta diklat membuat instalasi air bersih yang sebenarnya, Peserta diklat harus dapat membuat model instalasi, baik instalasi tertutup maupun terbuka, yang akan anda pelajari pada kegiatan 3 dan 4. Pada pembuatan model instalasi ini hal yang harus diperhatikan adalah ketepatan ukuran serta tidak bocor bila diisi dengan air. iii

PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN Program Keahlian : Teknik Konstruksi Bangunan Tingkat I Tingkat II Tingkat III BAG-TGB.001.A BAG-TKB.004.A BAG-TKB.010.A BAG-TGB.001.A-01 BAG-TKB.004.A-85 BAG-TKB.010.A-105 BAG-TKB.004.A-86 BAG-TGB.001.A-02 BAG-TKB.004.A-87 BAG-TKB.010.A-106 BAG-TKB.004.A-88 BAG-TGB.001.A-03 BAG-TKB.004.A-89 BAG-TKB.010.A-107 BAG-TGB.001.A-04 BAG-TKB.005.A BAG-TKB.010.A-108 BAG-TGB.001.A-05 BAG-TKB.005.A-90 BAG-TGB.001.A-06 BAG-TKB.011.A BAG-TGB.001.A-07 BAG-TKB.005.A-91 BAG-TKB.011.A-109 BAG-TSP.001.A BAG-TKB.005.A-92 BAG-TKB.011.A-110 BAG-TSP.001.A-32 BAG-TKB.005.A-93 BAG-TKB.011.A-111 BAG-TKB.001.A BAG-TKB.001.A-71 BAG-TKB.005.A-94 BAG-TKB.011.A-112 BAG-TKB.001.A-72 BAG-TKB.001.A-73 BAG-TKB.006.A BAG-TKB.011.A-113 BAG-TKB.001.A-74 BAG-TKB.006.A-95 BAG-TKB.001.A-75 BAG-TKB.011.A-114 BAG-TKB.001.A-76 BAG-TKB.006.A-96 BAG-TKB.011.A-115 BAG-TKB.002.A BAG-TKB.007.A BAG-TKB.002.A-77 BAG-TKB.007.A-97 BAG-TKB.011.A-116 BAG-TKB.007.A-98 BAG-TKB.002.A-78 BAG-TKB.007.A-99 BAG-TKB.011.A-117 BAG-TKB.007.A-100 BAG-TKB.002.A-79 BAG-TKB.012.A BAG-TKB.008.A BAG-TKB.012.A-118 BAG-TKB.002.A-80 BAG-TKB.008.A-101 BAG-TKB.012.A-119 BAG-TKB.002.A-81 BAG-TKB.008.A-102 BAG-TKB.012.A-120 BAG-TKB.003.A BAG-TKB.009.A BAG-TKB.003.A-82 BAG-TKB.009.A-103 BAG-TKB.013.A BAG-TKB.013.A-121 BAG-TKB.003.A-83 BAG-TKB.009.A-104 BAG-TKB.013.A-122 BAG-TKB.003.A-84 BAG-TKB.013.A-123 Keterangan : BAG : Bidang Keahlian Teknik Bangunan TGB : Program Keahlian Teknik Gambar BAG-TKB.013.A-124 Bangunan BAG-TKB.014.A TSP : Program Teknik Survai dan Pemetaan BAG-TKB.014.A-125 TKB : Program Keahlian Teknik Konstruksi BAG-TKB.014.A-126 Bangunan BAG-TKB.014.A-127 TPK : Program Teknik Perkayuan TPS : Program Teknik Plambing dan Sanitasi : Modul yang dibuat BAG-TKB.014.A-128 iv

v

PRASYARAT Untuk mempelajari modul ini peserta diklat harus memahami dan menguasai penggunaan alat-alat kerja pipa. Di samping itu untuk memperoleh hasil yang baik disarankan agar peserta diklat dalam mengerjakan modul harus teliti khususnya pada penentuan ukuran, karena pada pekerjaan pipa ketepatan ukuran sangat menentukan. Untuk pekerjaan pembengkokan pipa diperlukan kesabaran yang tinggi, karena jika tidak sabar, maka hasil bengkokan pipa tidak akan baik. vi

DAFTAR ISI MODUL Halaman HALAMAN JUDUL.. KATA PENGANTAR... DESKRIPSI JUDUL MODUL... PETA KEDUDUKAN MODUL... PRASYARAT.... DAFTAR ISI MODUL... PERISTILAHAN...... PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.. TUJUAN. KEGIATAN BELAJAR 1 MEMOTONG DAN MENGULIR PIPA... A. Informasi Umum. B. Lembar Kerja.. C. Lembar Latihan.. D. Penilaian.. KEGIATAN BELAJAR 2 LATIHAN MEMBENGKOK PIPA... A. Informasi Umum..... B. Lembar Kerja.. C. Lembar Latihan.. D. Penilaian. KEGIATAN BELAJAR 3 LATIHAN MEMBUAT INSTALASI TERTUTUP... A. Informasi Umum. B. Lembar Kerja.. C. Lembar Latihan... D. Penilaian.. i ii iii iv vi vii ix x xi 1 1 1 4 5 6 6 6 8 9 10 10 10 12 13 vii

Halaman KEGIATAN BELAJAR 4 LATIHAN MEMBUAT INSTALASI TERBUKA. 14 A. Informasi Umum. 14 B. Lembar Kerja.. 14 C. Lembar Latihan.. 16 D. Penilaian.. 17 LEMBAR EVALUASI... 18 LEMBAR KUNCI JAWABAN LATIHAN 19 LEMBAR KUNCI JAWABAN EVALUASI.. 21 DAFTAR PUSTAKA. 22 viii

PERISTILAHAN/GLOSSARY Elbow : alat sambung pipa yang berbentuk siku Tee : alat sambung pipa yang berbentuk huruf T Tee socket : alat sambung pipa yang berbentuk huruf T, namun diameter lubang permukaannya berbeda, misalnya ¾ dengan ½. Reducing socket : alat sambung pipa bentuk lurus yang diameter lubangnya menyempit, misalnya dari ¾ ke ½ Socket : alat sambung pipa bentuk lurus diameternya lubangnya sama Barel Union : alat sambung pipa yang digunakan untuk menyambung pipa yang dilakukan pada akhir sambungan. Alat ini berfungsi,jika ada suatu instalasi rusak, maka tidak membongkar semua instalasi, hanya pada instalasi rusak yang dibatasi oleh barel union. Seal tape : Lapisan yang berbentuk seperti selotip, digunakan untuk melapisi drat agar air tidak bocor ix

PETUNJUK MENGGUNAKAN MODUL Peserta diklat agar dapat melaksanakan kegiatan belajar dari 1 sampai 4 dengan hasil yang memuaskan, disarankan agar mencermati seluruh petunjuk yang ada di modul, jika belum diperoleh hasil yang maksimum, disarankan agar mencoba terus menerus sampai berhasil sesuai dengan yang diharapkan. x

TUJUAN 1. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini secara keseluruhan diharapkan Peserta diklat dapat membuat model instalasi dari pipa galvanis. Dengan model instalasi ini selanjutnya diharapkan Peserta diklat dapat membuat instalasi air bersih yang sesungguhnya pada rumah tinggal, namun untuk membuat model instalasi ini, Peserta diklat harus menguasai pekerjaan sebelumnya, seperti memotong, membengkok dan mengulir pipa. 2. Tujuan Antara Setelah mempelajari modul dalam setiap kegiatan diharapkan peserta diklat dapat : a. Memotong dan mengulir pipa galvanis dengan menggunakan snai dengan hasil uliran tepat sesuai ukuran serta bentuk uliran tidak rusak. b. Membengkok pipa dengan menggunakan alat pembengkok pipa hidrolis, dengan sudut yang tepat, tidak oleng serta hasil bengkokan tidak rusak. c. Membuat model instalasi tertutup, dengan ukuran yang tepat serta tidak bocor bila diisi dengan air. d. Membuat model instalasi terbuka, dengan ukuran yang tepat dan tidak bocor bila diisi dengan air. xi

KEGIATAN BELAJAR 1 MEMOTONG DAN MENGULIR PIPA GALVANIS A. Informasi Umum Pekerjaan memotong dan mengulir, merupakan pekerjaan dasar pada pekerjaan pipa. Memotong pipa dapat menggunakan gergaji besi atau pipa cutter, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Gergaji mempunyai kelebihan, yaitu praktis dapat digunakan untuk memotong yang sempit, tetapi kadang-kadang hasilnya tidak baik, tidak bulat permukaannya. Untuk pipe cutter, hasilnya baik, tetapi tidak dapat digunakan untuk memotong instalasi yang sudah menempel ditembok. Untuk pekerjaan mengulir alat yang digunakan ada dua macam, yaitu snai yang mempunyai ukuran tertentu dan snai yang dapat digunakan untuk semua ukuran (dapat distel), Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Untuk snai yang ukurannya tertentu langsung dapat digunakan, hasilnya lebih baik hanya untuk ukuran lain harus diganti mata snainya (disesuaikan dengan pipa), namun untuk snai yang dapat distel dapat digunakan untuk semua ukuran, hanya hasilnya kurang baik dan memerlukan waktu untuk menyetelnya. B. Lembar Kerja 1. Alat yang digunakan Meter gulung, penggores, pemotong pipa snai pipa, kikir bulat, kikir pelat, penjepit pipa, kuas, sarung tangan. 2. Bahan Minyak pelumas, pipa galvanis ½, ¾ dan 1 masing-masing 2 buah dengan panjang 200 mm. 1

3. Keselamatan Kerja a. Sewaktu pemotongan dan penguliran, di bawahnya dipasang tempat (ember) untuk menampung bram-bram potongan dan uliran sehingga tidak terinjak-injak. b. Pipa yang telah dipotong, dihaluskan dengan kikir, untuk bagian luar dikikir dengan kikir segi empat, sedangkan untuk bagian dalam dikikir dengan kikir bulat. c. Pada waktu mengulir selalu memberi pelumas (oli) 4. Langkah Kerja Memotong Pipa a. Siapkan alat dan pipa galvanis dengan ukuran diameter sesuai dengan gambar kerja (diameter ½, ¾ dan 1 masing-masing 2 buah dengan panjang 200 mm). b. Ukur dan tandai panjang pipa yang diperlukan. 200 mm tanda garis yang akan dipotong c. Jepitlah pipa pada penjepit yang tersedia. d. Pasang alat pemotong pipa pada garis yang telah ditentukan kemudian putarlah pemotong sambil menambah masuknya pisau pemotong dengan cara memutar ke kanan. 2

e. Langkah ini dilakukan sampai pipa hampir putus. f. Pada waktu pipa hampir putus tangan kiri memegang pipa, sedangkan tangan kanan memutar alat pemotong pipa. g. Setelah pipa terpotong, bersihkan bram-bram pada bagian dalam dengan kikir bulat sedang pada bagian luar dengan kikir pelat (segi empat) h. Lakukanlah langkah ke a dan g sampai diperoleh potongan pipa sesuai dengan kebutuhannya. 5. Langkah Kerja Mengulir a. Jepitlah pipa diameter ½ kuat-kuat, kemudian pasanglah mata snai yang sesuai, yaitu ½. b. Tekan mata snai dengan tangan kiri dan tangan kanan mengayunkan tangkai snai naik-turun, sehingga snai membentuk alur drat. c. Setelah mencapai lima putaran, putarlah snai ke kiri sampai mata snai lepas dari pipa, kemudian bersihkan bram dengan sikat. Masukkan snai dengan memutar ke arah kanan sampai mencapai 3

drat berikutnya yaitu lebih kurang 5 putaran, kemudian putar ke kiri dan bersihkan lagi bram yang ada, kemudian masukkan snai lagi putar ke arah kanan dan buat drat baru lagi. Lakukan pekerjaan ini seperti sebelumnya sampai diperoleh ukuran panjang drat yang diinginkan. d. Bersihkan mata snai dengan kuas dan ulangi langkah ini untuk diameter pipa ¾ dan 1. 6. Langkah Kunci a. Pada waktu memotong yakinkanlah bahwa mata pisau pemotong tepat pada garis yang telah ditentukan. b. Pada waktu mengulir, potongan pipa jangan dikikir terus hal ini akan menyebabkan mata ulir tidak dapat masuk dalam pipa yang akan diulir. 7. Gambar Kerja Diameter ½ 2 buah Diameter ¾ 2 buah Diameter 1 2 buah 200 mm C. Lembar Latihan 1. Potong dan ulirlah pipa dengan ukuran ½, ¾ dan 1 seperti pada gambar kerja, masing-masing ukuran sebanyak dua buah (panjang uliran untuk ½ = 1,2 cm, ¾ = 1,4 cm dan 1 = 1,6 cm ) 2. Jawablah pertanyaan berikut ini : a. Mengapa dalam memotong pipa dengan menggunakan gergaji besi sering pada permukaan hasil potongannya tidak bulat? b. Mengapa dalam mengulir, setiap lebih kurang lima drat snai harus dilepas dan bram-nya harus dibersihkan? 4

D. Penilaian Unsur Penilaian Skor Maksimum a. Ketepatan Ukuran 10 % b. Langkah Kerja 10 % c. Kecepatan Kerja 10 % d. Keselamatan Kerja 10 % e. Hasil Potongan Dan Uliran 60 % Nilai Kelulusan : Peserta diklat dapat melanjutkan kegiatan belajar berikutnya, jika mempunyai nilai minimum 70. 5

KEGIATAN BELAJAR 2 LATIHAN MEMBENGKOK PIPA A. Informasi Umum Pada pemasangan instalasi air bersih sering dijumpai belokan yang sudutnya tidak 90 derajat. Untuk mengatasi hal ini, maka pipa harus dibengkok, dengan alat pembengkok pipa secara hidrolis. Untuk mengantisipasi agar pipa yang dibengkok tidak rusak (tetap bulat), maka pipa diisi pasir dengan dipadatkan dan kedua ujungnya ditutup dengan kayu. Agar pipa yang dibengkok tidak oleng dan sudutnya tepat sesuai dengan yang diinginkan, maka pada saat membengkok digunakan waterpas dan dibuat mal dari kawat dengan bentuk sesuai yang diinginkan. B. Lembar Kerja 1. Alat yang digunakan Mistar gulung, penggores, pemotong pipa, alat pembengkok pipa, palu besi, kikir. 2. Bahan Pipa galvanis diameter ½, ¾, 1 dan 1¼ panjang 1000 mm, mal kawat diameter 5 mm, pasir dan penyumbat pipa dari kayu. 3. Keselamatan Kerja a. Hati-hati sewaktu mengangkat alat pembengkuk agar tidak kejatuhan komponen alat pembengkok. b. Pasang waterpas di atas pipa dan dipegangi agar tidak jatuh sewaktu memompa tuas pengungkit. 4. Langkah Kerja a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. b. Potong pipa sesuai yang diperlukan, yaitu panjangnya 1000 mm. 6

c. Ukur dan tandai titik A dan B sebagai pusat bengkokan, dengan jarak 300 mm, 400 mm dan 300 mm. A B 300 mm 400 mm 300 mm d. Stel alat pembengkok sesuai dengan diameter pipa (yang di stel adalah tempat peletakan pipa dan jarak kontrol as). e. Isilah pipa yang akan dibengkok dengan pasir sampai padat dan sumbatlah dengan kayu sampai benar-benar kuat. f. Pasang pipa pada alat pembengkok yang di atasnya dipasang kawat mal. Tempatkan titik A dan B pada titik singgung rol tetap. g. Tutup klep pompa alat pembengkok dengan menggunakan tuas pengungkit dan putar tuas tersebut kekanan. h. Bengkokkan pipa dengan cara memompa tuas pengungkit secara perlahan-lahan sampai terbentuk bengkokan yang dikehendaki, agar tidak oleng dan bentuknya tepat, maka waterpas dan mal kawat selalu diletakkan di atas pipa 7

i. Buka klep pembengkok dan kontrol bentuk bengkokkannya telah sesuai dengan mal atau belum. j. Ulangi langkah f i untuk tempat yang lain, yaitu titik B. 5. Langkah Kunci a. Pembengkokan harus dilakukan secara perlahan-lahan agar waktu cukup untuk perenggangan sehingga bentuk bengkokan baik. b. Pengisian pasir pada pipa harus betul-betul padat. c. Bila perlu as bengkokan dapat digeser kesebelah kanan kiri. 6. Gambar Kerja C. Lembar Latihan 1. Buatlah pipa bengkok seperti pada gambar di atas dengan sudut 45 derajat, dengan panjang pipa 1 meter. Jumlah pipa yang dibengkok 8

sebanyak dua buah (untuk diameter ½ inchi 1 buah dan 1 inchi 1 buah). 2. Jawablah pertanyaan berikut ini : a. Mengapa dalam membengkok pipa harus diisi dengan pasir? b. Mengapa dalam membengkok pipa waterpas selalu ditaruh di atas pipa yang akan dibengkok? D. Penilaian Unsur Penilaian Skor Maksimum a. Langkah Kerja 10 % b. Kecepatan Kerja 10 % c. Keselamatan Kerja 10 % d. Kerja Sama 10 % e. Ukuran Bengkokan 20 % f. Kehalusan Bengkokan 40 % Nilai Kelulusan : Peserta diklat dapat melanjutkan kegiatan belajar berikutnya, jika mempunyai nilai minimum 70. 9

KEGIATAN BELAJAR 3 LATIHAN MEMBUAT INSTALASI TERTUTUP A. Informasi Umum Pembuatan instalasi tertutup, salah satu model dari bentuk instalasi plambing yang sebenarnya. Pada pekerjaan instalasi tertutup ini, ditekankan pada ketepatan ukuran (ukuran pipa maupun ukuran letak alat penyambungnya), serta kerapatan dari instalasi. Kesulitan yang sering dihadapi oleh peserta diklat adalah menentukan ukuran panjang pipa yang harus dipotong. Untuk menentukan ukuran tersebut, hal yang harus diketahui adalah panjang uliran pipa dan panjang alat sambungnya. Ukuran ini untuk berbagai macam alat sambung berbeda-beda. Alat sambung yang digunakan adalah reducing socket, socket, knee (elbow = siku) dan tee. B. Lembar Kerja 1. Alat yang digunakan Snai pipa pemotong pipa, penggaris baja, mistar baja, penjepit pipa, kikir pelat, kikir bulat, kunci pipa dan gergaji besi. 2. Bahan Pipa galvanis diameter ½, ¾ panjang disesuaikan dengan gambar. Alat penyambung pipa (elbow ½ 2 buah, ¾ 2 buah, reducing ¾ ½ 1 buah, bushes ¾ ½ 1 buah, barel union ½ 1 buah, socket T ½ 1 buah, long thread ¾ 1 buah) dan seal tape. 3. Keselamatan Kerja a. Gunakan ember-ember penampung bram-bram pemotong dan uliran pipa. b. Hati-hati dalam mengepaskan sambungan terakhir jangan dipaksa bila ukurannnya tidak tepat. 10

4. Langkah Kerja a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. b. Ukurlah panjang ulir dan panjang alat penyambung sebagai dasar untuk menentukan panjang pipa yang diperlukan. Diameter ½ sebanyak 5 buah Diameter ¾ sebanyak 3 buah Panjang pipa Panjang pipa sudah diperhitungkan panjang drat pada alat sambung c. Ulirlah ujung-ujung pipa yang telah ditentukan panjangnya dan lapisi ulir dengan seal tape, dalam membalutkan seal tape, arah putarannya ke kanan. d. Sambungkan pipa sesuai dengan gambar kerja dimulai dari elbow ½ berurutan sampai pada Barel Union yang terakhir atau long thread. e. Bila ukuran pipa tidak pas, lepaslah sambungan dan sesuaikan panjang pipanya (periksa pipa mana yang panjangnya tidak tepat). 11

f. Setelah pas ukurannya dan alat sambung dikencangkan tes-lah sambungan dengan menggunakan air, jika masih bocor kencangkan alat sambungnya pada bagian yang bocor. 5. Langkah Kunci a. Panjang pipa harus diukur betul-betul tepat. b. Panjang ulir juga perlu diukur secara tepat. 6. Gambar Kerja C. Lembar Latihan 1. Buatlah instalasi tertutup seperti pada gambar kerja (baik ukuran maupun jenis alat sambungnya). 2. Jawablah pertanyaan berikut ini : 12

a. Mengapa dalam melapisi seal tape, harus searah dalam mengencangkan alat sambung (ke kanan)? b. Mengapa dalam memasang barel union dilakukan pada akhir sambungan? D. Penilaian Unsur Penilaian Skor Maksimum a. Langkah Kerja 10 % b. Kecapatan Kerja 10 % c. Keselamatan Kerja 10 % d. Ketepatan Ukuran 40 % e. Kerapatan Sambungan 30 % Nilai Kelulusan : Peserta diklat dapat melanjutkan kegiatan belajar berikutnya, jika nilai minimum memperoleh 70. 13

KEGIATAN BELAJAR 4 LATIHAN MEMBUAT INSTALASI TERBUKA A. Informasi Umum Pembuatan instalasi terbuka, adalah bentuk lain dari instalasi plambing yang sebenarnya. Pada pekerjaan instalasi terbuka ini, ditekankan pada ketepatan ukuran (ukuran pipa maupun letak alat penyambungnya), serta kerapatan dari instalasi. Kesulitan yang sering dihadapi oleh peserta diklat adalah menentukan ukuran panjang pipa yang harus dipotong. Untuk menentukan ukuran tersebut, hal yang harus diketahui adalah panjang uliran pipa dan panjang alat sambungnya. Ukuran ini untuk berbagai macam alat sambung berbedabeda. Alat sambung yang digunakan adalah reducing socket, socket, knee (elbow = siku) dan tee. B. Lembar Kerja 1. Alat Mistar gulung, penggores, pemotong pipa, snai pipa, kikir bulat, kikir pelat, penjepit pipa, kunci pipa, kuas. 2. Bahan Minyak pelumas, pipa galvanis diameter ½, ¾ dan 1 panjang disesuaikan dengan gambar kerja serta alat penyambung pipa galvanis (socket T, elbow, reducing, keran dan seal tape ). 3. Keselamatan Kerja a. Pakailah selalu pelumas sewaktu mengulir dan tampunglah brambram dengan ember di bawah tempat kerja. b. Hati-hati dalam mengencangkan alat penyambung 4. Langkah Kerja a. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan. b. Ukur dan tandailah semua pipa yang diperlukan kemudian potonglah. 14

Diameter ½ sebanyak 6 buah Diameter ¾ sebanyak 4 buah Diameter 1 sebanyak 1 buah Panjang pipa Panjang pipa sudah diperhitungkan panjang drat pada alat sambung c. Kikirlah hasil potongan tersebut dengan kikir. Untuk bagian dalam pipa menggunakan kikir bulat atau menggunakan reamer, sedangkan untuk bagian luar menggunakan kikir segi empat. d. Ulirlah pipa-pipa hasil potongan tersebut seperti cara terdahulu e. Sambunglah pipa dengan alat penyambunng sesuai dengan gambar kerja, tetapi sebelumnya berilah seal-tape pada uliran yang 15

akan disambung dengan arah putaran kekanan, kencangkan alat sambung tersebut dengan kunci pipa. f. Ulangi pekerjaan e sampai seluruh sambungan selesai. g. Isilah dengan air instalasi tersebut, namun pada bagian kran harus ditutup terlebih dahulu, jika pada alat sambung masih bocor, kencangkan alat sambung tersebut sampai tidak bocor dengan menggunakan dua kunci pipa. 5. Langkah Kunci a. Pakailah seal-tape secukupnya, jangan terlalu banyak/sedikit. b. Kencangkanlah sambungan sampai ulirnya tidak kelihatan. 6. Gambar Kerja C. Lembar Latihan 1. Buatlah instalasi terbuka seperti pada gambar kerja (baik ukuran maupun jenis alat sambungnya). 16

2. Jawablah pertanyaan berikut ini : a. Mengapa pada instalasi terbuka tersebut tidak dipakai barel union? b. Apa fungsi barel union dalam instalasi? D. Penilaian Unsur Penilaian Skor Maksimum 1. Langkah Kerja 10 % 2. Kecepatan Kerja 10 % 3. Ketepatan Ukuran 30 % 4. Kerapatan Sambungan 50 % Nilai Kelulusan : Peserta diklat dinyatakan lulus dalam kegiatan belajar ini jika mempunyai nilai minimum 70. 17

LEMBAR EVALUASI A. Tes Psikomotor Buatlah instalasi pipa air bersih seperti pada gambar berikut ini : 200 mm ½ 150 mm ¾ ¾ 1 200 mm ¾ ½ 150 mm ¾ 45 0 200 mm 400 mm 200 mm 200 mm B. Tes Pengetahuan 1. Alat sambung apa saja yang digunakan dalam instalasi tersebut? 2. Bagaimanakah cara mengukur agar instalasi tersebut tepat ukuran, serta tidak bocor? 3. Bagaimanakah cara mengatasi kalau dalam instalasi pemotongannya kurang, sehingga ukurannya tidak tepat? 18

LEMBAR KUNCI JAWABAN LATIHAN 1. Kunci Jawaban Lembar Kegiatan Belajar 1 a. Dalam memotong pipa dengan menggunakan gergaji besi sering permukaannya tidak bulat, hal ini disebabkan dalam menggergaji tidak tegak lurus dengan pipa. b. Dalam mengulir, untuk bebrapa drat, lebih kurang 5 drat, snai harus dilepas, kemudian bram dibersihkan dengan sikat. Hal ini dilakukan agar hasil penguliran akan baik. Sebab jika kotoran bram tidak dibersihkan, kemudian diteruskan mengulir, maka bram tersebut menutupi pisau snai dalam membentuk drat, sehingga hasil dratnya tidak akan baik. 2. Kunci Jawaban Lembar Kegiatan Belajar 2 a. Dalam membengkok harus diisi dengan pasir, agar seluruh rongga diharapkan akan padat, sehingga pipa yang dibengkok tidak akan rusak. b. Dalam membengkok pada pipa selalu dikontrol waterpas, agar hasil bengkokan tidak akan oleng. 3. Kunci Jawaban Lembar Kegiatan Belajar 3 a. Dalam melapisi seal tape selalu searah dengan mengencangkan alat sambung (arah ke kanan), agar seal tape tidak lepas, jika alat sambungnya dikencangkan. b. Barel union dilakukan pada akhir sambungan, agar memudahkan pemasangan dalam instalasi, sebab barel union mempunyai drat yang dua sisi, di mana sisi satu sama lainnya terlepas, kemudian disambung dengan mur alat sambung. 4. Kunci Jawaban Lembar Kegiatan Belajar 4 a. Pada instalasi terbuka tidak dipakai barel union karena instalasi tersebut mudah dalam merangkai pipa satu sama yang lainnya. b. Fungsi barel union dalam instalasi adalah untuk memudahkan penyambungan dalam instalasi, di samping itu jika ada suatu 19

instalasi yang rusak, jika dipasang barel union, maka pembongkaran instalasi dilakukan hanya sebatas sampai pada barel union. Oleh karena itu setiap pemasangan alat plambing seperti urinoir, water heater dan sebagainya, selalu dipasang barel union. 20

LEMBAR KUNCI JAWABAN EVALUASI A. Tes Psikomotor Penilaian hasil pekerjaan instalasi pipa adalah sebagai berikut : - Ketepatan ukuran nilainya maksimum 30. - Ketepatan sudut nilai maksimum 30. - Kerapatan sambungan nilainya maksimum 40. B. Jawaban Tes Pengetahuan 1. Alat sambung yang digunakan pada instalasi pada lembar evaluasi adalah : elbow ¾, tee socket 1 ke ¾ dan tee socket ¾ ke ½. 2. Cara mengukur agar pada instalasi tersbut tepat ukurannya adalah, mengukur panjang drat pada alat sambung (A), mengukur batas as alat sambung sampai ke ujung alat sambung (B), mengukur pipa bersih setelah dipotong dengan dratnya (C). Panjang pipa keseluruhan dari as lat sambung ke as alat sambung lainnya adalah : panjang A + B + C. Untuk mengatasi agar instalasi tidak bocor, maka harus dilapisi dengan seal tape dan alat sambungnya harus kencang. 3. Untuk mengatasi, jika instalasi ukurannya kurang, maka pipa bisa disambung dengan socket dengan ukuran yang sama. 21

DAFTAR PUSTAKA Soufyan Moh. Noerbambang & Takeo Morimura. 2000. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing. Jakarta : PT Pradnya Paramita.. 1979. Pedoman Plambing Indonesia. Jakarta : Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. 22