BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia

dokumen-dokumen yang mirip
FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesepian tanpa adanya teman cerita terlebih lagi pada remaja yang cendrung untuk

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. mereka mempunyai pandangan tersendiri terhadap dunia luar.

HAKIKAT PESAN DALAM KOMUNIKASI Danus Ardiansah 5F31 B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB I PENDAHULUAN. diberikan sejak dini dengan layak. Oleh karena itu, anak memerlukan program

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuyun Yuniarsih, 2014 Perilaku sosial remaja tunadaksa yang menggunakan jejaring sosial

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

Psikologi Komunikasi Antar Pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan yang bermakna dari individu satu kepada individu lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media teknologi komunikasi di Indonesia saat ini

KEBAHAGIAAN SAUDARA KANDUNG ANAK AUTIS. Skripsi

JURNAL HUBUNGAN KEPRIBADIAN INTROVERT DENGAN KOMUNIKASI VERBAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KADEMANGAN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Miler (dalam Daryanto, 2011) menjelaskan,

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.

BAB II OBJEK PENELITIAN. gambaran singkat Group SMA Stella Duce 2 Yogyakarta di Facebook dan gambaran

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang dalam prakteknya, anak tidak selalu memahami arti. mendengarkan ceramah dari guru, mengerjakan tugas, dan belajar

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial di lingkungan sekolah. Dalam melaksanakan fungsi interaksi sosial, remaja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan pertengahan masa kanak-kanak bagi remaja itu sendiri maupun

ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

mengembangkan dirinya melalui respons-respons terhadap stimulus dalam dunia kognitifnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi

BAB II Tinjauan Pustaka. 2.1 Konsep Dasar Media Menurut Sanaky dalam islakhudin (2012:14 ), Media adalah alat yang

BAB I PENDAHULUAN. individual yang bisa hidup sendiri tanpa menjalin hubungan apapun dengan individu

1.1 Latar Belakang Penelitian

Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Unit tematik terbagi atas status updates, comment, photos, dan like. Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia memiliki kebutuhan sosial

TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peseta didik secara aktif

Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang. Namun kini di beberapa Negara seperti Amerika, banyak yang

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. minoritas bahasa), pemerintah dan dunia pendidikan. Mempelajari bahasa

PERILAKU REMAJA PENGGUNA GAME ONLINE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. hal komunikasi telah mengalami berbagai perubahan. Hal ini dapat terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. kita. Menurut Berelson dan Steiner komunikasi adalah penyampaian informasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk atas perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah sesuatu bentuk budaya manusia. Sastra secara etimologis

PERAN SIGNIFICANT OTHERS

BAB V PENUTUP. yang mendorong remaja dalam mengganti display picture miliknya secara. 1. Perilaku Komunikasi Nonverbal Pada Remaja dalam Mengganti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berada direntang usia tahun (Monks, dkk, 2002). Menurut Haditono (dalam

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Analisa data merupakan temuan data yang diperoleh dari data lapangan

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, dimana setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

PERBEDAAN SELF DISCLOSURE TERHADAP PASANGAN MELALUI MEDIA FACEBOOK DI TINJAU DARI JENIS KELAMIN

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. banyak situs di dalamnya termasuk situs jejaring social. Mendengar kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi semakin meningkat dalam kehidupan kita, hal ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial, secara kodrati manusia hidup bersama dengan orang lain dan lingkungan kehidupan yang melingkupinya. Untuk itu, manusia membutuhkan cara untuk bisa berinteraksi dengan manusia lain. Dengan komunikasi kita membentuk saling pengertian, menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menyebarkan pengetahuan dan melestarikan peradaban. Namun dengan maraknya media sosial seperti Facebook saat ini membuat komunikasi secara tatap muka seseorang semakin berkurang intensitasnya. Seseorang menjadi terkesan anti sosial karena mereka sibuk dengan gadget mereka masing-masing yang sudah tersambung langsung dengan media sosial Facebook tersebut. Mereka mengkomunikasikan diri ataupun keadaannya melalui status di Facebook. Padahal komunikasi sangat esensial untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Dalam sejarah perkembangannya komunikasi memang dibesarkan oleh para peneliti psikologi. Bapak Ilmu Komunikasi yang disebut Wilbur Schramm adalah sarjana psikologi. Kurt Lewin adalah ahli psikologi dinamika kelompok. 1

2 Komunikasi bukan subdisiplin dari psikologi. Sebagai ilmu, komunikasi dipelajari bermacam-macam disiplin ilmu, antara lain sosiologi dan psikologi 1. Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi 2. Sementara itu, pendapat lain mengemukakan bahwa: Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai atau gagasan. Pesan mempunyai tiga komponen, yaitu makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk organisasi pesan. Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa), yang dapat mempresentasikan objek (benda), gagasan, dan perasaan, baik ucapan (percakapan, wawancara, diskusi, ceramah dan sebagainya) ataupun tulisan (surat, esai, artikel, novel, puisi, pamflet, dan sebagainya). Kata-kata memungkinkan kita berbagi pikiran dengan orang lain. Pesan juga dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh (acungan jempol, anggukan kepala, senyuman, tatapan mata, dan sebagainya), juga melalui musik, lukisan, patung, tarian 3. Dalam berkomunikasi, tidak semua orang terutama remaja memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik bila bertemu dengan seseorang baik didepan umum maupun secara empat mata. Hal ini dikarenakan orang tersebut memiliki kepribadian tertutup atau biasa disebut introvert. 1 Jalaluddin, Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1984, Hal 3 2 Deddy, Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, Hal 62 3 Deddy, Ibid, Hal 63

3 Remaja adalah masa transisi dari periode anak ke dewasa. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan, 18-21 tahun masa remaja akhir. Masa remaja adalah masa yang penuh emosi. Salah satu ciri periode topan dan badai dalam perkembangan jiwa manusia ini adalah emosi yang meledak-ledak, sulit untuk dikendalikan. Plato menyamakan emosi remaja ini dengan api. Disatu pihak emosi yang menggebu-gebu ini memang menyulitkan, terutama untuk orang lain (termasuk orang tua dan guru) dalam mengerti jiwa si remaja. Tetapi di lain pihak, emosi yang menggebu ini bermanfaat untuk remaja itu terus mencari identitas dirinya. Pada masa remaja akhir, perkembangan fisik dan psikis yang dicapai remaja berpengaruh pada perubahan sikap dan perilakunya. Pemikiran moral remaja berkembang sebagai pendirian pribadi yang tidak tergantung lagi pada pendapat atau prantaan yang bersifat konvensional. Dan masih banyak lagi perkembangan dan perubahan-perubahan yang terjadi selama masa remaja akhir ini. Pada usia remaja yang merupakan usia pencarian jati diri dan pergolakan emosional serta ketidakyakinan dalam membuat keputusan penting, membuatnya perlu mendapat bantuan dan dukungan khusus dari orang dewasa. Jika hal ini tidak diperhatikan maka akan memunculkan stres dengan gejala yang bervariasi antar individu, umumnya mencakup akibat subjektif, perilaku, kognitif, fisiologis.

4 Terlebih jika hal ini terjadi berlarut dan mengendap pada pembentukan kepribadian yang tertutup (introvert). Kepribadian Introvert merupakan kepribadian manusia yang tertutup, sehingga mereka cenderung memilih untuk sendirian atau bertemu dengan sedikit orang. Orang dengan tipologi kepribadian introvert adalah orang yang mengarahkan orang ke dunia dalam. Orang Introvert lebih berpikir ke arah subjektif atau dirinya sendiri. Namun tidak bisa disimpulkan pula, seorang introvert seorang anti sosial atau tidak peduli lingkungan. Sebenarnya seseorang yang memiliki kepribadian introvert adalah seorang pemerhati hanya saja dia lebih cenderung mengarah kepada pemikirannya sendiri, itulah sebabnya kenapa introvert lebih suka dengan hal-hal yang berbau tulisan dari pada komunikasi verbal. Istilah Introvert ini dipopulerkan oleh seorang tokoh Ilmu Psikologi yang bernama Carl Gustav Jung. Ia mengelompokan Introvert sebagai kaum minoritas. Walau kaum minor tetapi peranan mereka dalam kehidupan sosial sangat menonjol. Jung mengatakan bahwa introvert adalah kepribadian yang lebih dipengaruhi oleh dunia subjektif, orientasinya tertuju ke dalam. Pada remaja akhir yang cenderung introvert dan mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan persoalan yang dihadapinya, diperlukan stimulan dalam upaya menguraikan persoalan yang dihadapinya sehingga layanan yang diberikan tepat sasaran, salah satu alat ungkap masalah yang bisa digunakan adalah melalui sharing masalah dengan metode penulisan status melalui media sosial facebook. Melalui penulisan status di facebook diharapkan remaja bisa

5 lebih dekat mengenal dirinya, mengerti apa yang diinginkan dan mengetahui letak nyaman-ketidaknyamanan dari suatu keadaan yang dihadapinya, termasuk mengungkapkan poin persoalan yang sedang dihadapinya. Seiring dengan perkembangan jaman, komunikasi telah mencapai suatu tingkat dimana orang mampu berbicara dan menyampaikan sebuah pesan dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak melalui media massa. Hidup di dunia virtual bukanlah pengganti untuk kehidupan dalam dunia fisis, tetapi hal itu memberi peluang-peluang bagi orang-orang untuk meluaskan cakrawala mereka dan berbagi pengalaman yang mungkin tidak diperoleh tanpa dunia virtual. Misalnya, dalam cyberspace, komunitas-komunitas yang didasarkan pada minat-minat bersama bisa melibatkan orang-orang yang hidup di tempattempat terpencil, yang untuk alasan fisis terkurung dalam rumah mereka atau di rumah sakit, yang sering berpergian, dan yang terlalu sibuk atau mungkin terlalu pemalu untuk menghadiri pertemuan-pertemuan terjadwal atau acara-acara dalam tempat-tempat di dunia nyata. Namun seperti dunia nyata, komunitas-komunitas virtual bukanlah tanpa masalah, dan tidak semua orang bisa diharapkan untuk berfungsi sebagai warga yang mengerti tanggung jawab dan bisa dipercaya. Kehadiran komunitas virtual membuat suatu interaksi, komunikasi dan kerjasama. Saat ini internet telah menjadi nama lain dari sebuah konsep yang disebut dengan informan super highway. Internet adalah sebuah jaringan dari jaringan yang menghubungkan komputer seluruh dunia dimana mereka dapat bertukar pesan antara satu sama lain dan saling berbagi akses data-data di komputer. World

6 Wide Web (atau singkatnya www) adalah bagian dari internet yang kaya akan grafis dan membuat pengguna dapat menavigasi halaman web dengan memilih kata kunci dan simbol-simbol grafis 4. Pengungkapan diri melalui media internet ternyata lebih signifikan dibanding pengungkapan diri yang dilakukan secara tatap muka, seperti yang dikatakan oleh Parks dan Floyd (1996) yang mempelajari hubungan yang dibentuk oleh para pengguna internet. Mereka menemukan bahwa orang-orang melaporkan adanya pengungkapan diri yang lebih signifikan pada hubungan internet mereka dibanding pada hubungan di dunia nyata. Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari seorang menggunakan media dalam satu minggu atau berapa kali sebulan atau berapa kali setahun. Dalam penelitian ini, berarti frekuensi penggunaan media internet dilihat dari seberapa sering penggunaan media internet oleh para informan untuk mengakses Facebook. Para pengguna Facebook tidak hanya mengunjungi Facebook sekali, tetapi berkali-kali. Mereka sengaja menyediakan waktu khusus untuk mengunjungi situs jaringan sosial ini, dalam hal ini mereka juga menggunakan jaringan sosial sebagai pusat komunitas virtual. Aplikasi-aplikasi yang aktif di Facebook berjumlah lebih dari lima ratus ribu aplikasi dan lebih dari dua ratus lima puluh aplikasi memiliki lebih dari satu juta pengguna aktif setiap bulannya. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi, Facebook kini bisa diakses melalui telepon genggam. Sekarang ini, 4 Joseph Straubhaar, Robert Larox, Media Now, Thomson Learning. 2006 Hal 5

7 lebih dari seratus juta pengguna aktif facebook mengakses facebook melalui telepon genggam dan mereka dua kali lebih aktif menggunakan facebook 5. Dengan berbagai aplikasi yang dimiliki facebook, memungkinkan para pengguna facebook untuk lebih mudah berkomunikasi. Misalnya dengan cara mengirim pesan dinding di halaman profil teman atau hanya mengomentari status teman. Interaksi antar pengguna bisa timbul dari situ, mulai dari menambah lalu menerimanya sebagai teman menyapanya, berdiskusi atau saling bertukar pendapat. Semakin banyak teman yang pengguna miliki, maka semakin banyak pula jejaring sosial yang pengguna itu buat. Media sosial bisa seperti pisau bermata dua dimana memiliki sisi negatif dan positif tergantung dari pemakainya. Facebook bisa menambah teman kita didunia maya dengan cepat, bisa mendekatkan kita dengan teman yang berada jauh namun bisa juga menjauhkan kita dari seseorang yang berada dekat dengan kita. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dalam penggunaannya. Untuk seseorang yang memiliki kepribadian introvert media sosial seperti facebook sangat membantu mereka dalam berekspresi dan mengungkapkan perasaannya melalui status karena media sosial dianggap lebih terpercaya dan selalu setia menemani selama 24 jam nonstop. Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-21 tahun. Remaja akhir (late adolescent). Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa 5 Website-monitoring.com

8 Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain. Introvert adalah orang-orang yang lebih sering melihat ke dalam, memberi perhatian lebih pada pikiran dan emosinya. Ini bukan berarti bahwa mereka tidak mampu memberi perhatian pada apa yang terjadi di sekitar mereka, hanya saja dunia batin mereka terasa jauh lebih merangsang dan bermanfaat bagi mereka. Melalui metode ini diharapkan terciptanya proses bantuan interaksi dalam memfokuskan pada kebutuhan, masalah atau perasaan, pemecahan masalah dan hubungan interpersonal; Membantu remaja memfasilitasi tingkah laku impulsif melalui aplikasi strategi pemecahan masalah, situasi sosial dan interpersonal; Memfasilitasi dan mendorong remaja berhubungan dengan keluarga, teman dan masyarakat. Maka dalam penelitian ini akan diuraikan mengenai status facebook sebagai alat ungkap masalah dan mengembangkan kemampuan komunikasi bagi remaja introvert. 1.2. Fokus Penelitian Dari latar belakang tersebut diatas, maka fokus penelitian ini adalah bagaimana cara komunikasi seorang remaja introvert melaui update status di facebook, comment status temannya, dan upload foto 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui komunikasi remaja introvert pada media sosial di facebook.

9 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah : 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Menambah wawasan dan ilmu tentang Psikologi Komunikasi terutama komunikasi antarpribadi 2. Menambah wawasan dan ilmu tentang Media sosial 1.4.2 Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah menambah wawasan bagi pembacanya tentang seseorang yang memiliki kepribadian introvert.