Desain Interior Galeri Handicraft Lombok dengan Fasilitas Pelatihan yang Berlanggam Budaya Lombok

dokumen-dokumen yang mirip
`Desain Interior Galeri Rumah Batik dengan Konsep Jawa Timur Kontemporer sebagai Sarana Workshop dan Edukasi

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-87

Konsep Desain Interior Sea World Indonesia

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

Desain Interior Hotel Resort Papuma bertema Postmodern budaya Jawa dengan nuansa Tropis

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

Desain Interior Hotel New Ramayana Di Pamekasan, Pulau Madura Sebagai Hotel Ekowisata Budaya Madura

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-330

Redesain Rumah Makan Warung Apung Rahmawati dengan Konsep Jawa Modern

PENERAPAN UKIRAN MADURA PADA INTERIOR GALERI BATIK DI BANGKALAN PLAZA MADURA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

Desain Interior Showroom Mazda dengan Visualisasi Image Zoom-zoom

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Desain Interior Kafe di Surabaya Berkonsep Mediteranian Post Modern Dengan Sentuhan Italian Outdoor

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

PENERAPAN SENI TRADISIONAL JAWA PADA LOBI HOTEL

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, LOUNGE DAN RESTAURANT HOTEL COURTYARD MARRIOTT, UBUD, BALI

Desain Interior Stasiun Surabaya Gubeng Baru Dengan Konsep Ruang Pamer Bertema Edukasi Perkereta-apian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Fasilitas Ecomuseum Suku Dayak Kenyah Desa Pampang di Samarinda

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol 2, No. 1, (2013) ( X Print)

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

House Of Sampoerna. Nama Objek : Museum House Of Sampoerna. Lokasi : Jalan Taman Sampoerna 6,Surabaya. Kepemilikan : Sampoerna

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

Desain Interior Rumah Cupcakes & BBQ dengan Konsep Open Kitchen bernuansa Modern Chic

Desain Interior Hotel Alila dengan Langgam Modern Luxury Nuansa Budaya Jawa

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

Penerapan Tema Cablak pada Rancangan Rumah Budaya Betawi

Desain Interior Timezone Berkonsep Natural Negeri Dongeng Untuk Keluarga Sebagai Sarana Hiburan Keluarga Urban

Desain Interior Hotel Mutiara Baru dengan Konsep Green Tourism

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Mereka pun sering mewakili Indonesia sebagai duta negara ke mancanegara untuk memamerkan karya dan keahlian seni pahat mereka. 1 Dalam membuat suatu M

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

Desain Interior Kate s Home Sebagai Ritel dan Sarana Komunitas dengan Tema Victorian

U N I V E R S I T A S K R I S T E N M A R A N A T H A ABSTRAK

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133

KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

Desain Interior Maternity Care Centre dengan Nuansa Natural Modern

Desain Interior Outlet Batik Dengan Konsep Wisata Budaya dan Belanja Bernuansa Kolonial

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR KATA PENGANTAR

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

BAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT. Amry Diza jade. Abstrak

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB II. KAJIAN LITERATUR

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

Desain Interior Cafe Maggie Pancake Surabaya dengan Langgam Shabby Chic

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT KEBUDAYAAN YOGYAKARTA INTERIOR DESIGN OF YOGYAKARTA CULTURAL CENTER

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN

KATA PENGANTAR. Surabaya, 7 juli Penulis

BAB 3. Metode Perancangan

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS


TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB I PENDAHULUAN. gudang tempat menyimpan barang-barang antik seperti anggapan

Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

PERENCANAAN INTERIOR AREA PAMER GEODIVERSITY, BIODIVERSITY & CULTUREDIVERSITY ETALASE GEOPARK GUNUNG SEWU - PACITAN

Desain Interior Hotel Bromo View & Restaurant Probolinggo dengan Perpaduan Karakter Budaya Tengger dan Madura

Transkripsi:

Desain Interior Galeri Handicraft Lombok dengan Fasilitas Pelatihan yang Berlanggam Budaya Lombok Diajeng Okta Prathikasari 40810011 Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia Abstrak Kerajinan tangan merupakan salah satu ciri khas dari tiap daerah maupun tiap negara, yang sering dijadikan sebagai souvenir dari daerah tersebut. Begitu banyak macam kerajinan tangan yang dihasilkan, ada yang berupa benda-benda yang unik, pakaian tradisional, asesoris, dan lain sebagainya. Begitupun dengan di negara Indonesia, yang dikenal dengan negara yang memiliki banyak suku dan budaya. Salah satunya adalah budaya Lombok. Ada beberapa macam kerajinan tangan khas budaya Lombok, salah satunya kain tenun dan gerabah. Kain tenun Lombok memiliki ciri khas yang berbeda dengan kerajinan kain tenun yang terdapat di daerah lain. Begitu juga dengan gerabah Lombok, yang memiliki motif yang terbuat pasir halus, rajutan daun maupun diberi warna. Namun sayang, para pengunjung yang datang untuk berkunjung ke daerah pembuatan kain tenun (Desa Sade) dan gerabah (Banyumulek) hanya beberapa, para wisatawan lebih memilih untuk berlibur ke pantai. Diperlukan suatu tempat untuk memamerkan kerajinan tangan tersebut agar tak punah dimakan waktu. Dengan dibuatkannya sebuah galeri yang khusus untuk memamerkan, menjualbelikan atau menjadi tempat pembelajaran mengenai tenun dan gerabah. Namun, tetap mempertahankan langgam yang diambil yaitu dengan mengusung tema budaya Lombok. Kata kunci- Kerajinan tangan, galeri, kain tenun, gerabah, Lombok I. PENDAHULUAN I NDONESIA adalah negara yang sangat kaya baik dari segi alam maupun suku dan budaya yang ada. Negara yang terdiri dari ribuan pulau membuat Indonesia terdiri dari beragam suku dan budaya. Ada banyak suku yang mendiami berbagai wilayah di tanah air ini. Setiap suku memiliki keanekaragaman masingmasing. Baik dari segi rumah adat, tarian daerah, musik traditional maupun dari segi kerajinan tangannya yang memiliki ciri khas masing-masing. Misalnya di daerah Jogja yang terkenal dengan batiknya, daerah Bali yang terkenal dengan pembuatan tas eceng gondoknya, daerah suku Dayak yang terkenal dengan hiasan manik-manik yang bisa dibuat menjadi apa saja, misal : tas, kalung, dan gantungan kunci, dan kerajinan tangan khas daerah-daerah Indonesia yang lainnya. Begitu pula dengan kerajinan tangan khas Lombok yang memiliki berbagai ragam. Misalnya gerabah, tenun ikat, mutiara, anyaman bambu, ukiran kayu dan lain sebagainya. Dalam penerapan galeri ini terdapat fasilitas pelatihan, dimana para pengunjung tidak hanya sekedar melihat kerajinan tangan khas Lombok, khususnya Kain Tenun dan Gerabah. Tetapi mereka juga dapat mengetahui cara membuat kerajinan tangan tersebut dengan cara mempraktekkannya. II. KAJIAN PUSTAKA DAN EKSISTING A. Kajian Galeri Menurut extimologinya kata gallery atau galeri, berasal dari bahasa latin : Galleria. Galleria dapat diartikan sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia, galeri sering diartikan sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya seni. 1 1 Ensiklopedia Nasional Indonesia, PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1986

B. Kajian Handicraft Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). 2 - Tenun Merupakan kerajinan tangan khas Lombok yang berupa kain. Dapat diaplikasikan menjadi pakaian, taplak, sajadah, dan lain sebagainya. - Gerabah Merupakan kerajinan tangan khas Lombok yang terbuat dari tanah liat yang dapat dibentuk. Dapat diaplikasikan menjadi kursi, asbak, hiasan dinding, dan lain sebagainya. C. Eksisting Galeri Handicraft Lombok terletak di daerah pantai Senggigi, Lombok. Eksisting dari bangunan ini merupakan lahan kosong, yang kemudian akan dibuat menjadi bangunan galeri. Di sebelah kanan dari bangunan ini, terdapat Graha Beach Senggigi Hotel. D. Daftar Objek Museum a. Fasilitas Umum - Area Galeri Tenun - Area Galeri Gerabah - Lobby - Area Pelatihan Tenun - Area Pelatihan Gerabah - Shop - Café - Toilet b. Fasilitas Khusus - Gudang c. Area Operasional - R. Pengelola - R. Manajer - R.Karyawan A. Alur Desain III. METODOLOGI DESAIN Skema.1 Alur Proses Desain - Data Eksisting Data mengenai keadaan dan fungsi suatu bangunan. Data eksisting berisi tentang data fisik, kebutuhan ruang, permasalahan dan perilaku pengguna, - Data Pustaka Data pustaka berisi tentang data kajian konsep langgam dan sifat, data umum museum, syaratsyarat museum dan analisa data pustaka. - Data Objek Pembanding Data mengenai kondisi fisik yang mirip dengan perancangan yang akan dibuat. Sehingga dapat membantu perancang mendapatkan permasalahanpermasalahan yang sekiranya dapat terjadi dalam perancangan. - Analisa Analisa adalah proses menemukan permasalahan yang ada. Proses ini berlangsung dengan cara membandingkan data eksisting, data obyek pembanding dan data pustaka. - Konsep Desain Konsep desain merupakan hasil dari analisa data yang ada dan digunakan untuk memecahkan permasalahan. Dalam konsep desain ini semua hal yang dibutuhkan dalam mendesain suatu interior harus dipikirkan. Dalam konsep perancangan ini berisi tentang bentuk, warna, pola sirkulasi, sistem pencahayaan, elemen pembentuk ruang, sistem penghawaan, dll. 2 Wikipedia bahasa Indonesia

IV. KONSEP DESAIN A. Objek Desain Objek desain interior merupakan sebuah tempat untuk memamerkan suatu hasil karya kerajinan tangan yang ada di Lombok B. Konsep Awal Konsep awal merupakan hubungan dari latar belakang, rumusan masalah, proses desain sampai alternatif desain dari Galeri Handicraft Lombok. Desain interior dari galeri tersebut mengambil ciri khas dari Budaya Lombok untuk diaplikasikan ke dalam interior galeri dengan sentuhan modern. C. Landasan Konsep Konsep rancangan pada interior galeri Galeri Handicraft Lombok sedapat mungkin mampu mewujudkan tujuan dalam menyediakan fasilitas, sarana maupun prasarana baru bagi masyarakat Lombok. Dimana beberapa handicraft asli Lombok dipamerkan dan diperjualbelikan serta terdapat fasilitas pelatihan, dimana para pengunjung dapat membuat hasil kerajinan tangan Lombok sesuai dengan yang diinginkannya. Selain itu, agar meningkatkan daya pengunjung wisatawan mancanegara terhadap suatu galeri yang didalamnya terdapat suatu wawasanwawasan baru yang berhubungan dengan kreatifitas, desain dan juga seni. 2) Konsep Hubungan Ruang Sequence (urutan) pengunjung merupakan kunci utama dari sebuah galeri ataupun museum. Jika sequence masih terlihat kacau atau berantakan maka sirkulasi pengunjung yang ada di galeri maupun museum akan ikut kacau. Hal ini dikarenakan penerapan dari kelanjutan sequence yaitu berupa struktur sirkulasi yang ada pada galeri dan akan berhubungan dengan area yang lain dan juga akan berhubungan dengan system peletakan display. Sirkulasi pengunjung dalam sebuah galeri seharusnya dirancang untuk membantu para pengunjung dalam memandang dan melihat suatu obyek atau karya seni secara mendetail. Skema 4.1 Diagram Matrik D. Aplikasi Konsep Desain 1) Konsep Ruangan Skema 4.2 Buble Diagram ) Konsep Aktivitas Gambar 4.1 Denah Eksisting Skema 4. Konsep Aktivitas

4) Konsep Pembentuk Ruang a. Dinding Pada bagian area workshop gerabah dan tenun, sebagian dindingnya ada yang bermaterialkan dinding batu bata dan dinding sebagiannya lagi bermaterialkan tembok dengan finishing cat berwarna krem. Sehingga nuansa langgam modern naturalnya dapat terasa. b. Lantai Pada area galeri lantai yang digunakan bermaterialkan keramik agar terkesan lebih modern dan luas. Pada area workshop tenun, lantai yang digunakan adalah lantai unfinish agar kesan naturalnya terlihat. c. Plafon Pada area galeri, plafon menggunakan sistem drop ceiling yang berbahan gipsum. Sedangkan pada area workshop, plafon dibuat datar yang berbahan gypsum. d. Warna Konsep warna yang digunakan dalam perancangan galeri handicraft Lombok ini, mencakup warna-warna khas/etnik Lombok. Karakteristik warna yang diperoleh kemudian diproses menjadi warna primer, sekunder dan aksentuasi agar terjadi harmonisasi warna yang baik. e. Pencahayaan Secara garis besar, konsep pencahayaan pada desain interior galeri handicraft Lombok ini bertujuan untuk memperkuat konsep interior. Pencahayaan buatan lebih mendominasi untuk memperkuat pencapaian dalam upaya menonjolkan benda yang dipamerkan atau area tertentu dengan menggunakan intensitas cahaya yang berbeda, serta untuk mendukung suasana interior area pamer. f. Penghawaan Pada umumnya, penghawaan yang terdapat pada galeri merupakan penghawaan buatan, atau memakai Air Conditioner (AC). Selain hawa yang terasa dingin, juga berfungsi membuat objek yang akan dipamerkan tak cepat menjadi rusak. Pada galeri handicraft Lombok, penghawaan yang diterapkan menggunakan penghawaan buatan dan alami. 5) Analisa Konsep Elemen Furniture a. Elemen Furniture pada bench Transformasi dari gendang beleq menjadi kursi ini, gendang beleq dibagi menjadi 2 bagian. Kemudian dijadikan bench dengan kaki kursi dibuat lurus tidak melengkung. Gambar 4.2 Transformasi gendang beleq menjadi bench Gambar 4. Transformasi bench Bench terbuat dari kayu jati dengan alas duduk terbuat dari busa yang dilapisi oleh motif Kain Tenun Lombok. b. Elemen Furniture pada meja display Bentukan pada meja display juga terinspirasi dari bentukan kesenian khas Budaya Lombok, Gendang Beleq.

Area terpilih 1 meliputi area galeri kain tenun, galeri gerabah, resepsionis dan juga lobby. Sebelum memasuki area galeri, para pengunjung dapat melewati area resepsionis. Jika mereka ingin menuju ruang pelatihan kain tenun dan pelatihan gerabah, para pengunjung dapat melewati area lobby. Gambar 4.4 Transformasi Meja display V. ALTERNATIF DAN DESAIN AKHIR 1) Alternatif Denah Dari analisa sirkulasi, hubungan ruang, dan analisa ruang maka didapat denah layout yang sesuai dengan analisa tersebut diatas. Terdapat beberapa alternatif denah sampai dipilih denah dan desain yang cocok dengan analisa dan studi pada bab sebelumnya. a. Alternatif Denah Terpilih Pada beberapa kolom dibuat cekung untuk menghiasi dinding dengan warna dan motif kain tenun pada area galeri kain tenun, begitupun dengan pada area galeri gerabah terdapat hiasan gerabah pada dindingnya. Sedangkan pada kolom yang bersatu dengan dinding diberi hiasan dinding berupa tokek, yang merupakan hewan yang terkenal di Lombok. Gambar 5. Area Galeri Gerabah b. Area Terpilih 1 Gambar 5.1 Denah Terpilih Keterangan : 1. Pada kolom yang tidak bersatu dengan dinding, terdapat cekungan yang berbentuk gerabah pada area galeri gerabah. 2. Pada area tempat duduk, disesuaikan dengan bentuk kolom. Sehingga para pengunjung bisa menikmati gerabah sembari duduk.. Gerabah di pajang sepanjang dinding, agar terkesan lebih enak untuk dipandang daripada ditumpuk. Gambar 5.2 Area Terpilih 1

4 1 2 4. Lantai pada area lobby menggunakan lantai keramik berukuran 60cm x 60cm berwarna putih gading. VI. KESIMPULAN Gambar 5.4 Area Galeri Tenun Keterangan : 1. Pada kolom yang tidak bersatu dengan dinding, terdapat cekungan yang diberi warna dan motif berupa kain tenun. 2. Pada display kain tenun, dinding bermaterialkan gypsum yang diberi built in agar kain tenun tidak menonjol ke depan.. Bench dan meja display yang digunakan merupakan hasil tranformasi dari kesenian khas Budaya Lombok yaitu Gendang Beleq. 4. Terdapat sign yang menandakan kedua galeri tersebut. Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh pembahasan yang telah dijabarkan adalah: 1. Mendesain sebuah ruang interior dengan langgam kebudayaan seperti budaya Lombok dibutuhkan studi dan riset terlebih dahulu untuk mendapatkan karakter yang sesuai dengan langgam yang diambil. 2. Memunculkan ciri khas dari desain yang diambil, dimana dari ciri khas tersebut dapat menimbulkan keinginan pengunjung dalam mendatangi interior yang didesain dengan ciri khas tertentu.. Memahami keinginan pengunjung dengan memberi fasilitas-fasilitas yang memadai sehingga pengunjung merasa puas berada dalam galeri tersebut. UCAPAN TERIMAKASIH 4 2 Keterangan : 1. Dinding pada area lobby meggunakan kayu lambersering dengan lebar 10 cm dengan finishing teak oil. 2. Lukisan yang dipajang berupa gambaran dari leluhur Suku Sasak pada jaman dahulu.. Gerabah dipajang sepanjang area dibawah lukisan. 1 Gambar 5.5 Area Lobby Saya mengucapkan terimakasih Kepada ALLAH SWT karena berkat rahmat dan hidayah- Nya, saya dapat menyelesaikan penelitian tugas akhir ini. Kedua orang tua serta keluarga. Bapak Drs. Taufik Hidayat, MT selaku ketua Jurusan Desain Produk Industri, ITS. Bapak Ir. Prasetyo Wahyudie, MT selaku ketua Jurusan Interior, ITS. Ibu Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds selaku dosen kordinator sekaligus dosen pembimbing Tugas Akhir serta para dosen pengajar di DesPro. Teman-teman seperjuangan tugas akhir, DAFTAR PUSTAKA Cipta Adi, PT. 1986. Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/kerajinan (diunduh 14 Desember 2011)