Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBAR ORNAMEN. Dwi Retno SA., M.Sn

RAGAM HIAS FLORA Ragam hias flora

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

ORNAMEN Pengertian ornamen secara umum Istilah ornamen berasal dari kata Ornare (bahasa Latin) yang berarti menghiasisedang dalam bahasa Inggris

Bentuk Corak Senirupa Terapan Nusantara

KERAJINAN DARI BAHAN ALAM

Hiasan teknis. Bentuk hiasan yang disamping berguna sebagai hiasan juga memiliki fungsi yang lain. (lihat gambar 3)

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013

Menata Pola Ragam Hias Tekstil

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

SENI KRIYA. Oleh: B Muria Zuhdi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Asyari Daryus (2008:1) kata produksi sering digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Art Nouveau. Ciri-ciri

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 4 PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. yang popular ialah buku Indonesische siermotieven yang disusun oleh Van Der

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menyulam istilah menjahit yang berarti menjahitkan benang searah dekorasi (Elly

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia mengenal adanya keramik sudah sejak dahulu.

Mengenal Jenis, Bentuk, dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Tradisional Daerah Setempat

1. Menggambar Model Alam Benda

BAB I PENDAHULUAN. setelah ditenun dengan tali sebagai perintang atau menolak warna. Ikat celup di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Hasil belajar, Pendekatan Contextual Teaching and Learning, Ragam Hias. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

PENERAPAN UKIRAN MADURA PADA INTERIOR GALERI BATIK DI BANGKALAN PLAZA MADURA

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO sejak tahun 1983 M. Taj Mahal terletak disalah satu kota di India yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang

Yetti Pangaribuan adalah Dosen Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN TESA APRILIANI, 2015 APLIKASI TEKNIK SABLON DENGAN OBJEK SIMBOL NAVAJO SEBAGAI ELEMENT ESTETIK RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN...

BAB II KAJIAN TEORI. keberadaan manusia berupa bukti atau saksi seperti artifact (fakta Benda),

Kajian bentuk kain Donggala Netty Juliana ( ) Abstrak

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis dari bab ke bab berikutnya yang. terurai diatas, dapat disimpulkan bahwa pembagian jenis ragam

BAB II. KONSEP PENCIPTAAN. kaki yang lainnya ( Dimana

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

Indikator Esensial Mengindentifikasi tahapan dalam membuat benda kerajinan

BAB I PENDAHULUAN. kata songket. Tanjung Pura Langkat merupakan pusat Pemerintahan Kesultanan

MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kudus. Perancangan Motif Batik. Konsep desain

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Eko Juliana Susanto, 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tradisional, dengan karakter dan gaya seni masing-masing. kepentingan dan fungsi-fungsi dalam kehidupan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Seni lukis batik berawal dari seni batik yang sudah tua usianya. Seni batik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik ialah seni kerajinan yang ada sejak zaman kerajaan Majapahit abad

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan.

BAB IV STUDI ANALISIS TENTANG SIMBOL. A. Simbol Menurut Masyarakat Desa. Kedungrejo, Kecamatan. Kerek,

BAB1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan. (malam) batik untuk menutup bagian-bagian yang dikehendaki tidak berwarna,

BAB IV RAGAM HIAS RUMAH BAGHI DI DESA GUNUNG AGUNG PAUH KECAMATAN DEMPO UTARA KOTA PAGARALAM

1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat meningkatkan ekonomi dengan cara melakukan pemasaran lebih luas,

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Motif Seni Ukir Jepara

2015 BATIK BERMOTIF ANGKLUNG PADA TIRAI PINTU (DOOR CURTAIN PORTIERE)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya

3. Karakteristik tari

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Dari segi peristilahan, kata potensi berasal dari bahasa Inggris to patent yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti pakaian dan alat-alat rumah tangga. Namun seiring dengan perkembangan

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enggis Kartikawati, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Mata kuliah Kriya Tekstil dan Batik III ini merupakan mata kuliah lanjutan dari Kriya

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

Deskripsi Perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II BATIK BASUREK SEBAGAI IDENTITAS BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Tekstur adalah salah satu elemen dasar citra. Elemen dasar ini berupa ciriciri

BAB III METODE PENELITIAN

BAGIAN V POLA HIASAN A. Pola serak atau pola tabur Gambar 5.1 Pola Serak B. Pola berangkai

Transkripsi:

RAGAM HIAS TRADISIONAL Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Pengertian Ragam Hias Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulangulang dalam suatu karya kerajinan atau seni. Karya ini dapat berupa tenunan, tulisan pada kain (misalnya batik), songket, ukiran, atau pahatan pada kayu/batu. Ragam hias dapat distilisasi (stilir) sehingga bentuknya bervariasi.

Ragam hias merupakan pola hias yang dibuat dengan digambar, dipahat, dan dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada suatu benda atau karya seni. Ragam hias juga merupakan perihal yang akan menyertai bidang gambar (lukisan atau jenis karya lainnya) sebagai bagian dari struktur yang ada di dalam.

Ragam Hias dan Ornaman Ragam hias mempunyai istilah lain yakni ornamen. perkataan ornamen berasal dari kata Ornare (bahasa Latin) yang berarti menghiasi. Dalam Ensiklopedia Indonesia, ornamen adalah setiap hiasan bergaya geometrik atau yang lainnya, yang dibuat pada suatu bentuk dasar dari hasil kerajinan tangan (perabot, pakaian, dsb) dan arsitektur. Dalam Bahasa Inggris disebut ornament dan dalam Bahasa Belanda disebut Siermotieven.

Fungsi Aktif dan Pasif Ragam Hias Sebagai karya seni yang dibuat untuk mendukung keindahan dari suatu produk tertentu, mempunyai makna yang sifatnya aktif dan pasif.

Ragam hias aktif adalah ragam hias yang berfungsi selain untuk menghias suatu benda juga mendukung hal lain pada benda tersebut misalnya ikut menentukan kekuatanya. Misalnya kaki kursi motif belalai gajah/motif kaki elang, ikan, buaya, dan sebagainya.

Contoh ragam hias aktif.

Ragam hias pasif adalah ragam hias yang berfungsi hanya sebatas menghias, tidak ada kaitanya dengan hal lain seperti ikut mendukung konstruksi atau kekuatan suatu benda yang dihiasnya.

Contoh ragam hias pasif.

Motif dan Pola Ragam Hias Pola dalam bahasa Inggris di sebut pattern. Secara sederhana pola merupakan penyebaran bentuk dan warna dalam suatu represnetasi ulangan tertentu. Sedangkan motif merupakan sesuatu yang menjadi pangkal tema dari sesuatu karya ragam hias. Motif merupakan pangkal untuk membentuk suatu pola, baik dibentuk dari unsur garis maupun suatu bentuk figure.

Teknik Pembuatan Pola Simetris yaitu pola yang dibuat, antara bagian kanan dan kiri atau atas dan bawah adalah sama. Asimetris yaitu pola yang dibuat antara bagian-bagiannya (kanan-kiri, atas-bawah) tidak sama. Bebas atau kreasi yaitu pola yang dibuat secara bebas dan bervariasi.

Macam-macam Motif Pembentuk Pola 1. Motif Geometris Motif tertua dari ornamen adalah bentuk geometris, motif ini lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika, dan bentuk pilin, patra mesir L/T dan lain-lain.

Contoh motif geometris.

Motif Non Geometris Merupakan ragam hias yang dibuat dengan berbagai teknik dan cara, yang mengambail inspirasi dari berbagaihal, baik natural maupun stilisisasi apa pun. Ragam hias ini biasanya banyak mengambil dari inspirasi manusia, binatang, tumbuhan,atau benda alam lainnya.

Beberapa contoh ragam hias Non Geometris manusia.

Contoh Ragm Hias Nongeometris Binatang.

Beberapa contoh ragam hias Non Geometris Tumbuh-tumbuhan.

Teknik Perwujudan Ragam Hias Teknik Realis atau naturalis, yakni pembuatan motif ragam hias yang berusaha mendekati atau mengikuti bentuk-bentuk secara alami tanpa melalui suatu gubahan, bentuk-bentuk alami yang dimaksud berupa bentuk binatang, tumbuhan, manusia dan benda-benda alam lainnya.

Stilisasi atau gubahan yaitu pembuatan motif ornamen dengan cara melakukan gubahan atau mengubah bentuk tertentu, dengan tidak meninggalkan identitas atau ciri khas dari bentuk yang digubah/distilisasi.

Kombinasi atau kreasi yaitu motif yang dibuat dengan mengkombinasikan beberapa bentuk atau motif. Motif yang tercipta dengan cara ini biasanya mewakili karakter atau identitas individu penciptanya.

Corak Ragam Hias Ragam Hias Primitif, yaitu karya seni ornamen yang diciptakan pada zaman purba atau zaman primitif. Ciri-ciri umum dari seni ornamen primitif adalah sederhana, tegas, kaku, cendrung bermotif geometris, goresan spontan, biasanya mengandung makna simbolik tertentu.

Ragam hias klasik adalah ragam hias yang telah mencapai puncak-puncak perkembangannya atau telah mencapai tataran estetis tertinggi, sehingga sulit dikembangkan lebih lanjut. Ia telah mempunyai bentuk dan pakem yang standard, struktur motif dan pola yang tetap, memiliki susunan, irama yang telah baku

Beberapa contoh ragam hias klasik

Ragam hias tradisional yaitu ragam hias yang berkembang ditengah-tengah masyarakat secara turun-temurun, dan tetap digemari dan dilestarikan sebagai sesuatu yang dapat memberi manfaat (keindahan) bagi kehidupan, dari masa ke-masa.

Ragam hias modern atau Kontemporer yaitu karya seni ornamen yang merupakan hasil kreasi atau ciptaan seniman yang baru dan lepas dari kaidah-kaidah tradisi, klasik atau primitif. Ornamen ini bersifat individu.