BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Shalat adalah salah satu rukun Islam yang kedua. Shalat merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

Keluhan Pemuda Karena Tidak Dibangunkan Orang Tuanya Untuk Shalat Fajar

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

PENDIDIKAN ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA PEDAGAN SAYUR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN (STUDI KASUS KEPADA IBU PEDAGANG SAYUR)

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBINA AKHLAK ANAK DI DUKUH TANON RT 07/RW 03 KELURAHAN MANJUNG KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

PENDIDIKAN AGAMA ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA TNI JL. GATOT SUBROTO NO.51, PENGAMBANGAN, KEC. BANJARMASIN TIMUR OLEH ALI HUDRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perubahan dimana ia harus menyelesaikan tugas-tugas perkembangan, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan ibadah shalat yang dilakukan dengan benar-benar akan membentuk. manusia yang beriman dan bertaqwa serta berbudi luhur.

PENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU ISLAMIC PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL ABDURRAHMAN)

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

MOTIVASI WALI MURID MEMASUKKAN ANAKNYA DI TPQ AL- ANWAR DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH, SEMARANG TAHUN 2013/2014

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN DI SMP HASANUDDIN 7 SEMARANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

IMAM / BILAL BERTUGAS USTAZ MUHAMMAD FAUZEE BIN MOHAMED USTAZ HASNIZATUL AZRI BIN ZAINUDIN MUAZZIN/BILAL KHATIB /IMAM

TEMA KAJIAN. 7. Penduduk surga dan neraka akan mendapatkan balasannya masing-masing

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

PENGERTIAN TENTANG PUASA

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB I PENDAHULUAN. maknanya, merupakan tujuan pengajaran. Adapun literasi mencakup berpikir,

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan kegiatan belajar mengajar, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359.

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertama, simaklah firman Allah SWT. tentang beliau. Dalam Al-Qur an Allah SWT. menggambarkan pribadi Rasul Saw. sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. Shalat fardhu merupakan salah satu ibadah dalam Islam. 1 Ia menempati rukun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan individu yang sedang berkembang dimana mereka

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

BAB IV ANALISIS PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK PERTAMA DALAM MEMBENTUK AKHLAK ANAK DUKUH KADEMANGAN KAUMAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat (Muchtar, 2005:

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

BAB I PENDAHULUAN. Rukun Islam adalah pokok-pokok utama ajaran islam. Kita semua sebagai

Sebuah hadis mengatakan bahwa shalat

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

ANAK KITA MASA DEPAN DUNIA DAN AKHIRAT. Nur Rochmah K.

BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN HAKIM NOMOR. 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN NAFKAH ANAK OLEH ISTRI YANG DICERAI TALAK

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Wardiman Djoyonegoro, sedikitnya terdapat tiga syarat utama

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

ISBN:

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

terdapat pada surat Az-Zumar ayat 9 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

UPAYA KELUARGA MUSLIM DALAM MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG BERPCARAN REMAJA DI NGASINAN BONOROWO KEBUMEN. Oleh: Eni Fatmawati NIM:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dan menjelaskannya kepada orang lain, sesuai dengan kualitas dan kuantitas ilmu

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB IV ANALISIS DATA. konseling islam, yang di analisis sebagai baerikut : A. Analisis Tentang Pengalaman orangtua mengenai anak autis.

PERAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR AN (TPQ) KH

BAB I PENDAHULUAN. peluang sebesar-besarnya kepada setiap anak Indonesia, untuk memperoleh

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHLUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat adalah salah satu rukun Islam yang kedua. Shalat merupakan suatu kewajiban yang dibebankan kepada kaum muslim yang beriman dan kewajiban itu melekat sampai akhir hayat yang telah ditentukan waktuwaktunya. Sebagaimana firman Allah SWT Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.(qs. An-Nisa: 103) Kewajiban ini harus dilaksanakan dalam setiap keadaan jika waktunya telah tiba, baik dalam keadaan sakit, dalam bepergian ataupun dalam peperangan. Kewajiban melaksanakan shalat berakhir ketika ajal telah tiba. Namun demikian Islam adalah agama yang sangat toleran atau agama yang mempermudah bagi penganutnya dalam melaksanakan ibadah shalat. Hal ini dibuktikan dalam aturan Islam jika seorang tidak sanggup melaksanakan shalat dengan berdiri maka dibolehkan mengerjakanya dengan duduk, jika tidak mampu dengan duduk maka diperbolehkan mengerjakanya dengan tiduran atau terlentang, dan jika tidak mampu dengan tiduran atau terlentang 1

2 maka diperbolehkan shalat dengan isarat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Artinya: Shalatlah kamu dengan berdiri, jika tidak mampu maka shalatlah dengan duduk, dan jika tidak mampu juga maka shalatlah dengan berbaring. (HR. Al-Bukhari) Kebiasaan shalat sebaiknya dilakukan sejak kecil. Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW م ر و أ و الد ك م ب ال ص الة و ه م أ ب ن اء س ب ع س ن ين و اض ر ب و ه م ع ل ي ه ا و ه م أ ب ن اء ع ش ر Artinya: Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila enggan melaksana shalat.(hr Abu Daud 495) Sebagai orang tua haruslah menyadari bahwa disamping anak itu menjadi nikmat, juga merupakan fitnah bagi orang tuanya jika tidak mampu menjaganya sebagaimana firman Allah SWT : Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

3 penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(qs. At Tahrim :6) Setiap orang tua muslim hendaknya menyadari bahwa anak adalah amanat Allah yang dipercayakan kepada orang tua. Dengan demikian maka orang tua muslim pantang menghianati amanat Allah berupa dikaruniakanya anak pada mereka. Diantara sekian perintah Allah berkenaan dengan amanat- Nya yang berupa anak adalah bahwa setiap orang tua muslim wajib mengasuh dan mendidik anak-anak dengan baik dan benar agar dapat tumbuh dewasa menjadi generasi yang saleh, sehingga terhindar dari siksa api neraka. Pada kenyatannya banyak kehidupan keluarga disekitar kita yang kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun tidak memiliki kemampuan untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama pada anak-anaknya. Taman Pendidikan Al-Quran disingkat TPQ adalah pendidikan untuk baca dan menulis Al Quran dikalangan anak-anak, dan mempelajari ilmu-ilmu agama. Hal ini bisa menjadi alternatif dan solusi bagi orang tua dalam memnuhi kewajiban mereka untuk mengasuh dan mendidik anak mereka dengan benar sehingga menjadi generasi yang saleh. Pendidikan yang diberikan kepada anak di TPQ, yang pertama adalah tentang ketauhidan dan yang kedua adalah shalat. Memberikan pelajaran ibadah shalat terhadap anak tidaklah mudah, karena pada umumnya seorang anak itu mudah merasa bosan dan jenuh. Sebab itu seorang Ustadz atau Ustadzah harus pandai-pandai menarik perhatian para santrinya dengan menggunakan metode yang tepat ketika megajar, tidak hanya dengan satu metode saja (metode ceramah), sebab dengan menggunakan metode yang

4 tepat santri akan dapat dengan mudah menyerap dan memahami apa yang disampaikan oleh Ustadz atau Ustadzahnya. Dengan kata lain Ustadz atau Ustadzah harus memiliki kemampuan untuk mengajar secara bervariasi, sehingga anak tidak cenderung bersifat pasif dan mudah bosan dalam proses pembelajaran. Karena bagaimanapun juga mengajarkan anak tentang shalat sangatlah mutlak diajarkan dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil pengamatan sementara pada hari Jumat tanggal 8 April 2016 di TPQ Nur Rosyid Kalibagor menunjukan bahwa keterampilan mempraktekan shalat masih sangat rendah. Ketika santri diminta untuk mempraktekan tata cara shalat, seperti takbiratul ihram,ruku, sujud, duduk antara dua sujud dan duduk tasyahud akhir masih banyak yang belum mengusai. Rendahnya kemampuan praktek ini, dikarenakan Ustadz atau ustadzahnya di TPQ tersebut menggunakan metode ceramah dan tidak mencontohkan praktek shalat fardhu secara konkrit.agar pembelajaran tepat guna dan bermakna, apalagi materi pelajaranya memang memerlukan suatu contoh konkrit dari seorang Ustadz atau ustadzahnya, penulis berasumsi bahwa penerapan metode demonstrasi akan dapat meningkatakan kemampuan praktek shalat. Menurut Syaiful Sagala (2011:210) Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang suatu proses atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruan. Metode ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahanbahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin.

5 Menurut Nana Sudjana (2010:83) metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar memperlihatkan bagaimana jalanya suatu proses terjadinya sesuatu. Sedangkan menurut Syaodih Nana (2010:107) metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu, dimana keaktifan biasanya lebih banyak pada pihak guru. Melalui penerapan metode demonstrasi diharapkan pembelajaran berlangsung secara efektif dan tepat guna. Penerapanya penulis yakini akan dapat meningkatkan pemahaman dan keaktifan santri ketika proses pembelajaran berlangsung. Karena melalui metode ini Ustadz atau Ustadzahnya langsung mempraktekan tata cara shalat, santri lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan. Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti mengambil judul : Efektivitas Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Keterampilan Mempraktikan Shalat Fardhu Pada Santri TPQ Nur Rasyid Kalibagor Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2016. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalahnya yaitu: Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan shalat fardhu pada santri TPQ Nur Rasyid Kalibagor, Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2016

6 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode demonstrasi dalam meningkatkan keterampilan shalat fardhu pada santri TPQ Nur Rosyid Kalibagor Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2016. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Sebagai referensi ilmiah, serta memperkaya hasanah dunia pendidikan Islam dalam rangka meningkatkan keilmuan kusunya ilmu Pendidikan Agama Islam. 2. Manfaat Praktis a. Menjadi acuan bagi ustad atau ustadzah dalam mengajar dan mendidik santri-santrinya. b. Sebagai bekal dan latihan bagi penulis dalam menambah ilmu dan wawasan keagamaan.