BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindak Kelas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan suatu metode dan teknik penelitian akan menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam kelas, maka penelitian ini disebut Penelitian Tindakan atau Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu karena

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Penelitian

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 29 Bandung bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. (PTK). PTK merupakan suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data untuk memecahkan masalah melalui cara-cara tertentu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. biasa dikenal dengan classroom action research. Menurut Stephen Kemmis

49 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

[Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskriptif Menggunakan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas X-1 SMKS Kesehatan Kendari]

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di kelas II MI

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindak Kelas (PTK). Istilahnya dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan mengingat tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. PTK merupakan suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri, dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi, untuk kemudian menyusun rencana dalam melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan (Nana Syaodih, 2006: 140). PTK praktis lebih menekankan perbuatan atau tindakan. Komitmen untuk terus mengadakan perbaikan, penentuan keputusan didasarkan atas pengalaman sendiri dan kondisi setempat. Berikut adalah beberapa alasan penggunaan PTK, yaitu sebagai berikut. 22

23 1) PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. 2) PTK dapat meningkatkan kinerja guru. 3) Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. 4) Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru, karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. 5) Guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melaksanakan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya. Pada penelitian tindakan kelas ini, seluruh rangkaian pembelajaran dilaksanakan dalam beberapa siklus tindakan. Setiap siklus tindakan berkesinambungan satu sama lain, sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan suatu keputusan sebagai hasil dari suatu penelitian. PTK dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap masalah secara sistematis. Hasil kajian ini kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam proses pelaksanaan rencana yang telah disusun kemudian dilakukan suatu observasi dan evaluasi yang hasilnya dipakai sebagai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada tahapan pelaksanaan. Hasil dari proses refleksi ini kemudian melandasi upaya perbaikan dan penyempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahap-tahap di atas dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan sampai suatu kualitas keberhasilan dapat tercapai. Tahapantahapan pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.

24 1) Tahapan pra-ptk, meliputi: a. Identifikasi masalah b. Analisis masalah c. Rumusan masalah 2) Tahapan pelaksanaan PTK, meliputi: a. Perencanaan (planning) Tahapan perencanaan disusun berdasarkan hasil studi pendahuluan, pada siklus ke-1 perencanaan disusun berdasarkan refleksi observasi awal, peencanaan siklus ke-2 disusun berdasarkan siklus ke-1, dan begitu seterusnya sampai tujuan dari penelitian tercapai dengan hasil yang memuaskan. Pada tahap ini diputuskan apa yang akan menjadi fokus pembelajaran, b. Pelaksanaan (acting) Tahap pelaksanaan ini adalah tahap berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang sebelumnya sudah dipersiapkan dan direncanakan dengan baik pada tahap perencanaan. c. Pengamatan (observing) Tahapan ini adalah tahap pengamatan oleh pengamat. Pengamatan ini dilakukan oleh guru dan para observer saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan cara menulis hasil catatan lapangan dan observasi dalam lembar observasi yang disediakan peneliti. Pengamatan ini akan menjadi acuan untuk melaksanakan siklus selanjutnya.

25 d. Refleksi (reflecting) Pada tahap refleksi ini, peneliti melakukan identifikasi untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus selanjutnya. Hasil dari refleksi nantinya akan menjadi acuan untuk tahap perencanaan siklus selanjutnya dan seterusnya hingga hasil yang peneliti harapkan dapat tercapai. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan dalam siklus berulang, sebagaimana digambarkan berikut ini. Refleksi Studi Pendahuluan Perencanaan Tindakan 1 Pelaksanaan Tindakan 1 Siklus 1 Refleksi Tindakan 1 Pengamatan Tindakan 1 Perencanaan Tindakan 2 Pelaksanaan Tindakan 2 Siklus 2 Refleksi Tindakan 2 Pengamatan Tindakan 2 Perencanaan Tindakan 3 Pelaksanaan Tindakan 3 Siklus 3 Hasil Penelitian Refleksi Tindakan 3 Pengamatan Tindakan 3 -Bagan Siklus PTK-

26 3.2 Sasaran/Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X6 SMA Al Masoem yang berlokasi di Jalan Raya Cileunyi-Rancaekek No. 22, Jatinangor-Sumedang. Alasan peneliti megadakan penelitian di kelas ini karena siswa kelas ini mempunyai kemampuan yang tidak homogen atau kamampuan siswa kelas X6 dalam menulis deskripsi bervariasi. Hal ini memudahkan peneliti untuk melihat peningkatan kemampuan siswa dalam menulis deskripsi setelah penelitian. Selain itu, siswa kelas X6 memang memiliki beberapa permasalahan dalam menulis deskripsi. 3.3 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri atas tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang telah dicapai. Dalam penelitian ini prosedur yang ditempuh adalah sebagai berikut. 3.3.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang menjadi objek penelitian. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan studi pendahuluan yang bertujuan mengetahui permasalahan yang perlu dipecahkan berkaitan dengan kemampuan menulis deskripsi siswa. Studi pendahuluan yang dilakukan berupa wawancara dengan guru dan beberapa siswa. Wawancara dilakukan dengan guru Bahasa Indonesia yaitu Aida Mariyah, S.Pd. pada tanggal 1 Juni 2009. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa

27 siswa kesulitan dalam menggunakan ejaan yang sesuai dengan EYD, kegiatan menulis masih dirasa sebagai hal yang sulit, dan kegiatan pembelajaran yang terasa menjemukan karena minimnya teknik dan media pembelajaran yang digunakan. Biasanya pembelajaran hanya terpaku pada buku teks. Dalam menulis deskripsi sendiri, kesulitan yang dialami siswa adalah kesulitan untuk membayangkan seuatu untuk digambarkan atau dideskripsikan lalu merangkainya menjadi tulisan yang utuh. 3.3.2 Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Tahapan pelaksanaan tindakan dapat dijabarkan peneliti seperti berikut ini. 1) Menentukan waktu dan kelas penelitian Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti menentukan waktu penelitian. Waktu pelaksanaan siklus kesatu sendiri dilakukan pada tanggal 4 Juni 2009, siklus kedua pada tanggal 9 Juni 2009, dan siklus ketiga pada tanggal 11 Juni 2009. Kelas yang digunakan adalah kelas X6. 2) Menyusun rencana pembelajaran, metode, serta skenario pembelajaran. Setelah menentukan waktu dan kelas penelitian, peneliti menyusun rencana pembelajaran, metode, dan skenario pembelajaran. Metode yang digunakan adalah metode tanya jawab, ceramah, resitasi, teknik yang digunakan adalah teknik permainan arisan, sedangkan media yang digunakan adalah media visual dan audio. 3) Menerapkan teknik permainan arisan dalam pembelajaran menulis deskripsi. Waktu pembelajaran yang digunakan adalah 2X45 menit setiap siklusnya. Teknik permainan arisan dipakai karena peneliti telah mengetahui

28 permasalahan yang ada yakni kurangnya penggunaan teknik dan media dalam pembelajaran menulis deskripsi, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi pemecahan masalah. 3.3.3 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 4 Juni 2009 (siklus ke-1), 9 Juni 2009 (siklus ke-2), dan 11 Juni 2009 (siklus ke-3). Peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan perencanaan yang telah dibuat (RPP, metode, dan skenario pembelajaran). Penelitian ini memfokuskan pada kemampuan menulis deskripsi siswa. Pada awal pembelajaran, peneliti memberikan penjelasan mengenai materi tulisan deskripsi, pengertian deskripsi, dan contohnya. Tahap selanjutnya siswa melakukan teknik permainan arisan. Pada siklus ke-1 disediakan sepuluh buah file sebagai bahan arisan. File-file tersebut berbentuk empat file gambar dan enam file suara. Pada siklus ke-2 disediakan filefile yang berbeda, begitu pun pada siklus ke-3. Dalam setiap siklus ini siswa dipersilakan untuk mengocok arisan: mengundi nomor file keberapa yang akan dijadikan bahan untuk menulis deskripsi. Hasil menulis deskripsi inilah yang dianalisis dalam refleksi unuk mengetahui kesulitan siswa, agar dapat dicari solusi pemecahan masalah untuk pembelajaran pada siklus selanjutnya.

29 3.3.4 Refleksi Refleksi dilakukan setiap tindakan (siklus) berdasarkan hasil tes siswa dan jurnal siswa. Tujuannya untuk menentukan arah tindakan selanjutnya dalam kondisi tertentu. Refleksi yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut. 1) Mengidentifikasi permasalahan yang menyangkut bahan ajar, metode, media, aktivitas guru dan siswa, evaluasi, kondisi kelas, dan minat siswa terhadap pembelajaran menulis deskripsi. 2) Penyusunan komponen pembelajaran meliputi pengembangan bahan ajar, metode, dan evaluasi pembelajaran. 3) Mengidentifikasi temuan-temuan untuk tiap siklus dan tes kemampuan. a. Mendeskripsikan pembelajaran untuk setiap sesinya. b. Menilai dan melihat kemajuan hasil karangan siswa untuk tiap siklusnya. 4) Merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Secara garis besar, pengumpulan data diuraikan sebagai berikut. 1) Studi pendahuluan hingga identifikasi awal permasalahan. Peneliti mengadakan studi pendahuluan dengan melakukan wawancara terhadap guru Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas X6. 2) Pelaksanaan, analisis, dan refleksi terhadap siklus ke-1. Peneliti mengadakan pembelajaran menulis deskripsi dengan menggunakan teknik permainan arisan dengan diakhiri tes menulis deskripsi.

30 3) Pelaksanaan, analisis, dan refleksi terhadap siklus ke-2. Peneliti memberikan pembelajaran berdasarkan hasil temuan pada siklus ke-1, setelah itu diberikan tes menulis deskripsi untuk dianalisis. 4) Pelaksanaan, analisis, dan refleksi terhadap siklus ke-3. Peneliti memberikan pembelajaran berdasarkan hasil temuan pada siklus ke-2, setelah itu diberikan tes menulis deskripsi untuk dianalisis. 5) Menganalisis tingkat kemampuan siswa dalam menulis deskripsi. 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan tersistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002:136). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 3.5.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia dititikberatkan pada peningkatan keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa bersifat mekanis. Artinya, keterampilan ini hanya dapat dikuasai melalui pelatihanpelatihan yang berkesinambungan dan sistematis. Untuk merealisasikan kegiatan belajar mengajar yang baik, peneliti merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran sebaik-baiknya.

31 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah : SMA Al Masoem Jatinangor Sumedang Kelas/semester : X/2 Standar Kompetensi : menulis, mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (narasi, deskripsi, eksposisi) Kompetensi Dasar : menulis hasil pengamatan dalam bentuk paragraf deskripsi Indikator : - pengertian tulisan deskripsi - mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap gambar yang dilihat atau suara yang didengar - merangkai pendeskripsian-pendeskripsian yang didapat menjadi tulisan yang utuh Alokasi Waktu : 2 45 menit/1 pertemuan B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah KBM berlangsung, siswa diharapkan: - mampu mengerti apa itu jenis tulisan deskripsi - mampu mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap gambar yang dilihat atau suara yang didengar - mampu merangkai pendeskripsian-pendeskripsian yang didapat menjadi tulisan yang utuh C. MATERI PEMBELAJARAN - Pengertian tulisan deskripsi D. METODE PEMBELAJARAN - Ceramah - Diskusi - Resitasi - Teknik permainan arisan E. KEGIATAN PEMBELAJARAN - Pendahuluan (10 menit) Apersepsi

32 guru menjelaskan kompetensi yang hendak dicapai - Inti (70 menit) Guru memberikan gambaran awal mengenai tulisan deskripsi. Guru menunjukkan beberapa file berformat gambar atau suara yang nantinya akan menjadi media untuk membantu siswa menulis deskripsi. File-file tersebut diberi nomor urut sesuai dengan jumlahnya. Guru menyediakan sebuah gelas yang di dalamnya terdapat beberapa gulungan kertas kecil yang jumlahnya sama dengan jumlah file yang disediakan. Gulungan kertas tersebut berisikan nomor urut file yang tersedia. Guru mempersilakan siswa yang bersedia mengeluarkan satu gulungan kertas dari gelas (seperti cara mengocok arisan), lalu siswa tersebut menyebutkan nomor yang didapat. Nomor yang didapat tadi menunjukkan file mana yang akan dibuka terlebih dahulu untuk dideskripsikan siswa ke dalam minimal tiga kalimat. Setelah tersusun tiga kalimat atau lebih, guru mempersilakan siswa lain untuk mengocok arisan kembali, lalu langkah ke-5 kembali dilakukan dengan syarat kalimat-kalimat yang sudah tersusun sebelumnya harus berkesinambungan dengan pendeskripsian berikutnya. Begitu seterusnya sampai guru merasa tulisan siswa sudah cukup. - Penutup (10 menit) guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran guru meminta beberapa siswa menyimpulkan pembelajaran F. SUMBER BELAJAR - buku teks bahasa dan Sastra Indonesia untuk Kelas X - contoh jenis tulisan deskripsi G. EVALUASI/PENILAIAN - Teknik penilaian : tes - Bentuk penilaian : tulisan - Instrumen : buatlah sebuah tulisan deskripsi dari hasil arisan yang kalian undi minimal dalam tiga kalimat, kemudian undilah lagi untuk menyambung tulisan kalian! - Pedoman penilaian: Diksi (skoring: 0-25) EYD (skoring: 0-25) Pendeskripsian (skoring: 0-25) Kesinambungan (skoring: 0-25) Jatinangor, Juni 2009 Guru, Observer,

33 3.5.2 Jurnal Siswa Jurnal siswa diberikan pada setiap akhir pembelajaran yang berisi pertanyaan-pertanyaan apa saja yang siswa peroleh setelah pembelajaran berlangsung dan untuk memperoleh gambaran mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan di kelas. Tanggapan tersebut berupa kesan siswa setelah mengalami pembelajaran tersebut. Hasilnya jurnal ini digunakan untuk melakukan perbaikan pada tindakan pembelajaran berikutnya. Jurnal Siswa Nama : Kelas : 1. Bagaimana pendapatmu mengenai penjelasan yang telah disampaikan oleh guru? a. Sangat jelas b. Cukup jelas c. Kurang jelas Alasan:...... 2. Hal menarik apa yang kamu dapatkan dalam pembelajaran hari ini?..... 3.5.3 Lembar Observasi Selain data yang diperoleh melalui proses pengajaran, peneliti pun mengumpulkan data tambahan, yaitu data penilaian guru Bahasa dan Sastra Indonesia terhadap kemampuan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas.

34 Kriteria penilaian dalam lembar observasi menyangkut beberapa kriteria penilaian yang secara spesifik ditujukan untuk mengukur kemampuan menulis secara komprehensif. Adapun lembar observasi tersebut adalah sebagai berikut. Observasi Aktivitas Guru No Hal yang Diamati Baik Cukup Kurang 1 2 3 4 Kemampuan membuka pelajaran a. Menarik perhatian siswa b. Menimbulkan motivasi c. Mengadakan apersepsi Sikap guru dalam proses pembelajaran a. Kejelasan suara b. Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa c. Antusiasme penampilan/mimik d. Mobilitas posisi tempat Penguasaan bahan belajar a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan b. Kejelasan dalam menerangkan materi c. Kejelasan dalam memberikan contoh d. Mencerminkan keluasan wawasan Proses pembelajaran a. Kesesuaian penggunaan media dengan pokok bahasan b. Penyajian bahan belajar relevan dengan indikator c. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respon d. Kecermatan dalam pemanfaatan waktu

35 5 Penggunaan Media Pebelajaran a. Tepat saat penggunaan b. Terampil dalam mengoperasikan 6 Evaluasi a. Menggunakan penilaian tulisan relevan dengan indikator b. Melaksanakan penilaian sesuai dengan yang tertulis pada rencana pengajaran 7 Kemampuan menutup pelajaran a. Meninjau kembali b. Memberikan kesempatan bertanya c. Menginformasikan bahan berikutnya Ket: observer mengisi lembar observasi dengan memberikan tanda checklist ( ) Komentar mengenai aktivitas guru LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS KE- Observer, Penilaian Proses No. 1... 37 NAMA SISWA Keaktivan bertanya dan menjawab Kesungguhan mengerjakan tugas Antusias Perilaku yang mengganggu KBM Observer,

36 3.6 Teknik Pengolahan Data Setelah data terkumpul dari hasil penelitian, selanjutnya dilakukan pengolahan data. Adapun langkah-langkah pengolahannya sebagai berikut. 1) Menginventaris data, yaitu mengumpulkan hasil kemampuan menulis deskripsi siswa dan jurnal siswa. 2) Menganalisis data, yaitu memeriksa dan menafsirkan hasil observasi yang tertuang dalam jurnal siswa dan menganalisis hasil menulis deskripsi siswa setiap siklusnya. 3) Mendeskripsikan seluruh analisis data serta pengolahannya. 4) Menyimpulkan data hasil penelitian. 3.7 Kriteria Penilaian Hasil Menulis Deskripsi Siswa Dalam meganalisis hasil tes, peneliti menggunakan beberapa prosedur penilaian agar hasil penilaian memenuhi derajat validitas dan reabilitas yang baik. Penilaian terhadap hasil tes pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik permainan arisan ini dilakukan oleh tiga orang penilai yang memiliki kriteria sebagai berikut. 1) Mengetahui dan paham atas kriteria penilaian yang sudah ditetapkan. 2) Berpengalaman dalam menganalisis dan menilai hasil karangan. Dengan kualifikasi yang telah ditentukan, peneliti mengambil tiga orang penilai untuk menilai hasil tes menulis deskripsi siswa. Ketiga penilai tersebut adalah sebagai berikut.

37 1) Peneliti, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI. 2) Irsa Meilawati, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI. 3) Wira Apri P., mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI. Dalam menilai tulisan deskripsi siswa, peneliti menetapkan kriteria penilaian yang menjadi patokan bagi para penilai dalam menganalisis hasil tes. Adapun kriteria tersebut adalah sebagai berikut. Format Penilaian Tulisan Deskripsi No. Kriteria Skor Maksimal 1. Keidaktepatan Diksi: Sedikit (skor: 5-6) Sedang (skor: 3-4) 6 Banyak (skor: 1-2) 2. Ketidaktepatan Penggunaan EYD: Sedikit (skor: 5-6) Sedang (skor: 3-4) 6 Banyak (skor: 1-2) 3. Pendeskripsian Baik (skor: 5-6) Cukup (skor: 3-4) 6 Buruk (skor: 1-2) 4. Kesinambungan pendeskripsian file satu dengan lainnya: Baik (skor: 5-6) Cukup (skor: 3-4) Buruk skor: 1-2) 6 Nilai= Skor 24 100