PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

dokumen-dokumen yang mirip
PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

Akuntansi Biaya. Cost Behavior Analysis. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

Akuntansi Biaya. Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PERILAKU AKTIVITAS BIAYA

PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Akuntansi Biaya. Cost Behaviour Analysis. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

Analisa Perilaku Biaya

BAB II KONSEF BIAYA. Akuntansi Manajemen Konsep Biaya

Analisis Perilaku Biaya

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Pengaruh manajemen terhadap biaya 2. Karakteristik biaya dihubungkan dengan keluarannya 3. Pengaruh perubahan volume kegiatan terhadap biaya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Anggaran Biaya Variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

cost classification) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku biaya

DAFTAR ISI LEMBAR PENGASAHAN ABSTRAKSI KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis sektor ekonomi yang berkelanjutan dan keadaan politik

ABSTRAK. Kata kunci : Analisis Biaya-Volume-Laba, Titik Impas, Laba. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyono (2000:7) perencanaan adalah proses untuk

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point, laba. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat. Pesatnya perkembangan

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI. dengan akuntansi secara umum sebagai berikut : organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERILAKU BIAYA DAN PERENCANAAN BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan tujuan Akuntansi Biaya. penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara tertentu dari transaksi

DAFTAR ISI. Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi BAB 1 KONSEP DASAR PENGANGGARAN 1

Pengertian, Tujuan dan Manfaat Anggaran Variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Chapter 3 PERILAKU BIAYA

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

KONSEP DASAR DAN PERILAKU BIAYA

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

PERILAKU BIAYA DAN PERENCANAAN BIAYA

02FEB. Akuntansi Biaya. Cost Behavior Analysis, Classifying Cost, Separating Fixed and Variable Cost. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas

COST BEHAVIOR ANALYSIS

PERILAKU BIAYA (BEHAVIOUR COST) SEBAGAI DASAR PERENCANAAN BIAYA, PEMBUATAN KEPUTUSAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN DRA. NARUMONDANG BULAN SIREGAR MM

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dewasa ini perkembangan ekonomi meningkat sedemikian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: Cost-volume-profit, break even point. Universitas Kristen Maranatha

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II PELAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SEGMEN. Segmen adalah unit-unit usaha penghasil laba dalam organisasi atau

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi dan pengelompokan biaya. dengan pendapatan untuk menentukan laba.

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci : Analisis Cost-Volume-Profit, Break Even Point. Universitas Kristen Maranatha

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

AKUNTANSI BIAYA. Analisis Perilaku Biaya (BAB 3) Klasifikasi Biaya dan Pemisahan Biaya Tetap dan Variabel VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

Analisis Perilaku & Estimasi Biaya

kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini. Tema Baru Dalam Akuntansi Manajemen : 1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Activity Based Management)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perilaku Biaya Aktivitas (Activity Cost Behaviour) Present By: Ayub W.S. Pradana 11 Maret 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA BIAYA PRODUKSI

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban. kelompok sebuah organisasi dengan suatu cara yang menekankan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pengelola perusahaan berperan dalam mengelola sumbe daya yang tersedia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pembuatan tugas akhir ini. Teori-teori yang digunakan adalah:

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

BAB II LANDASAN TEORI. datang. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang

SKRIPSI ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA VOLUME LABA UNTUK MENCAPAI TARGET LABA PADA PT. INDOTERAS SUMATERA MEDAN

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial. keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 3 Activity Based Costing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 BREAK - EVEN POINT DALAM UNIT DAN DOLAR PENJUALAN

ABSTRAK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu PT X dalam. perencanaan dan pencapaian laba melalui pendekatan analisis Break Even pada

Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.3 Tahun ke-1 September-Desember 2010

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PERILAKU BIAYA AKTIVITAS A. Konsep Dasar Perilaku Biaya Aktivitas Perilaku biaya (cost behavior) mengacu pada reaksi biaya terhadap aktivitas perusahaan. Aktivitas adalah pengorbanan waktu dan input untuk menghasilkan output. Jika aktivitas naik atau turun, maka biaya tertentu akan naik atau turun juga atau mungkin tetap. Untuk tujuan perencanaan, manajer harus dapat mengantisipasi situasi yang akan terjadi dan jika suatu biaya diharapkan akan berubah, maka manajer harus dapat mengestimasi seberapa besar perubahannya. Untuk membantu tugas manajer tersebut, biaya biasanya dikategorikan sebagai variabel, tetap, atau semi variabel. Ada tiga tipe pola perilaku biaya yaitu biaya variabel, biaya tetap, dan biaya semivariabel. Ketiga pola perilaku biaya ini ditemukan dalam kebanyakan organisasi. Proporsi relatif masing-masing tipe biaya tersebut disebut sebagai struktur biaya (cost structure). Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memiliki lebih banyak biaya tetap dari pada biaya variabel dan biaya semivariabel. Ada juga perusahaan yang biaya variabelnya lebih banyak dari pada dibandingkan biaya tetap dan biaya semivariabel. Struktur biaya akan sangat mempengaruhi dalam pembuatan keputusan. 1. Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya Tetap merupakan biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahana aktivitas. Karena total biaya bersifat konstan, jumlah biaya tetap per-unit akan semakin kecil bila tingkat aktivitasnya naik. Biaya rata-rata per unit akan turun tetapi dengan tingkat penurunan yang semakin kecil. Aspek biaya tetap ini dapat membingungkan. Meskipun demikian tetap penting untuk menyajikan biaya tetap ini dengan basis rata-rata per-unit. Biaya per unit yang terdiri atas elemen biaya tetap dan biaya variabel disajikan untuk PERILAKU BIAYA AKTIVITAS 1

laporan eksternal. Untuk kepentingan internal, biaya tetap tidak perlu disajikan perunit karena dapt membingungkan. Berdasarkan pengalaman, untuk kepentingan internal, agar mudah (dan juga aman) biaya tetap disajikan secara total. Biaya tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut: a) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu. b) Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan. Tipe-tipe biaya tetap adalah sebagai berikut : a) Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) adalah biaya tetap yang berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Contoh: penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi. b) Biaya tetap kebijakan (discretionary fixed cost) adalah biaya tetap yang terjadi karena keputusan manajemen. Contoh: biaya riset, hubungan masyarakat, program pengembangan manajemen. Suatu biaya diklasifikasikan sebagai committed atau discretionary fixed cost tergantung pada kebijakan/ strategi perusahaan. 2. Biaya Variabel (Variable Cost) Biaya Variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional terhadap perubahan tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan, maka total biaya variabelnya juga akan berlipat dua. Jika aktivitas naik 10% maka total biaya variabel akan naik sebesar 10% juga. Suatu biaya dikatakan variable karena ada sesuatu hal yang disebut basis aktivitas. Basis aktivitas (activity based) merupakan ukuran segala sesuatu yang menyebabkan adanya biaya PERILAKU BIAYA AKTIVITAS 2

variabel atau biasa disebut dengan penggerak biaya atau pemicu biaya (cost driver). Contoh dari basis aktivitas yang umum yaitu: jam tenaga kerja langsung, jam mesin, unit yang di produksi, dan unit yang di jual. Porsi biaya variabel dan tipe biaya variabel dalam organisasi sangat tergantung pada tujuan dan struktur organisasi. Tabel 1. Contoh Biaya Variabel Jenis Organisasi Perusahaan dagang Perusahaan Manufaktur Perusahaan dagang dan Perusahaan Manufaktur Perusahaan Jasa Biaya yang biasanya bersifat variabel terhadap volume output Harga pokok (produk) penjualan Biaya produksi (BB, TKL) Porsi variabel biaya overhead Biaya penjualan, umum dan adm. Komisi, biaya pengiriman, dll Bahan habis pakai, perjalanan, dll Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut: a) Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proporsional) dengan peerubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel. b) Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan. Tidak semua biaya variabel memiliki pola yang sama. Beberapa biaya variabel berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau variabel proporsial (proportionately variable). Sedangkan lainnya memiliki pola bertahap (step-variable). Biaya variabel sejati bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel sejati (true variable) atau biaya variabel proporsional karena jumlah yang digunakan selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat aktivitas produksi. Lebih jauh, bahan langsung yang dibeli tetapi tidak di PERILAKU BIAYA AKTIVITAS 3

gunakan dapat disimpan di gudang dan digunakan lagi pada eriode mendatang. Biaya variabel bertahap upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya dianggap variabel tetapi biaya tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang sama dengan biaya bahan langsung. Tidak seperti biaya bahan langsung, waktu kerja bagi tenaga pemeliharaan biayasanya ditentukan dalam bentuk borongan. Selain itu, jam kerja pemeliharaan yang tidak dimanfaatkan tidak dapat disimpan dan di gunakan dalam periode mendatang. Jika waktu yang tersedia tidak digunakan secara efektif, maka akan hilang begitu saja. Selain itu, para tenaga pemeliharaan akan bekerja secara asal apabila pengawasannya tidak baik tetapi mereka akan bekerja secara intensif kalau diawasi secara ketat. Sumber daya yang diperoleh dalam jumlah besar (seperti pekerja pemeliharaan) dan yang biayanya meningkat atau berkurang hanya karena adanya perubahan yang besar dalam tingkat aktivitas, disebut biaya variabel bertahap (step-variable cost). Perilaku biaya variabel bertahap berbeda dengan perilaku biaya variabel sejati. 3. Biaya Semi Variabel (Semi variable Cost) Merupakan biaya yang terdiri atas elemen biaya variabel maupun biaya tetap. Disebut juga dengan biaya campuran. Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut : a) Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional). b) Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume PERILAKU BIAYA AKTIVITAS 4

kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan. Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon. Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Pendekatan dan teknik yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi variabel. Hubungan antara biaya semivariabel dengan tingkat aktivitas dalam persamaan garis lurus adalah: Y = a + bx Y = total biaya semivariabel a = total biaya tetap b = biaya variabel per unit aktivitas x = tingkat aktivitas Persamaan ini membuat mudah perhitungan total biaya semivariabel untuk setiap tingkat aktivitas dalam rentang yang relevan. Tampilan 2. Perilaku pola biaya PERILAKU BIAYA AKTIVITAS 5

B. Metode Memisahkan Biaya Campuran Ada beberapa metode dalam pemisahan biaya variabel dengan biaya tetap dari suatu biaya campuran, yaitu: 1. Metode Diagram Pencar (Scattergraph) Metode scattergraph adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode scatterplot adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan aktivitas dapat dilihat. Plot ini disebut dengan grafik scatter. Grafik scatter memungkinkan seseorang untuk secara visual menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut. Keunggulan signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara visual. PERILAKU BIAYA AKTIVITAS 6

Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis terbaik. Metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menggambarkan biaya setiap bulan pada sebuah grafik dan menarik satu garis lurus di tengah titik-titik biaya tersebut.biaya ditentukan sebagai variabel dependen karena besarnya biaya akan dipengarhui oleh tingkat aktivitas. Jika aktivitas meningkat maka biaya juga akan meningkat. Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu apakah hubungannya mendekati linear. Meskipun demikian, suatu analisis perilaku biaya menggunnakan metode scattergraph bisa saja menjadi bias karena garis biaya yang digambar melalui plot data berdasarkan pada interprestasi visual. 2. Metode Tinggi Rendah Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas terendah. Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut: Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan output Biaya variabel per unit = atau (biaya tinggi biaya rendah) (output tinggi output rendah) PERILAKU BIAYA AKTIVITAS 7

Biaya tetap = biaya total titik tinggi (biaya variabel per unit x output tinggi) atau Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit x output rendah) ) Metode titik tertinggi dan titik terendah (high and low point method) memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah. Perbedaan antara kedua titik disebabkan karena adanya perubahan kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan.analisis biaya ini dimulai dengan mengidentifikasikan periode dengan tingkat aktivitas yang paling rendah dan yang paling tinggi. Perbedaan biaya pada kedua periode pada kedua periode tersebut dibagi dengan perubahaan aktivitas antara kedua periode ekstrem tersebut untuk memperkirakan biaya variabel per unit aktivitas. 3. Metode Regresi Kuadrat Terkecil Metode pernisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan cara menentukan hubungan variabel tergantung (dependent variabel) dengan variabel bebas (independent variabel) dari sekumpulan data. Dalam hubungannya dengan pengukuran varialibitas biaya, maka yang dimaksud variabel tergantung adalah besamya biaya, sedangkan variabel bebas adalah tingkatan kapasitas, jadi besamya biaya tergantung tingkatan kapasitas. Jika hanya digunakan dua variabel, satu variabel tergantung dan satu variabel bebas, maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi sederhana (simple regression). Tetapi jika terdapat dua variabel bebas atau lebih, jadi terdapat tiga variabel atau lebih, maka analisa regresi yang dipakai adalah regresi berganda (multiple regression). PERILAKU BIAYA AKTIVITAS 8

Tujuan garis regresi membuat garis yang jurnlah penyimpangan kuadrat antara garis regresi danm observasi-obsrvasi adalah minimal.metode ini memisahkan biaya semivariabel menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan seluruh data. Metode yang lebih obyektif dan tepat dibandingkan dengan metode scattergraph. Garis yang ditarik dengan metode scattergraph ditentukan berdasarkan inspeksi visual sedangkan dengan metode regresi kuadrat terkecil garis tersebut ditentukan berdasarkan rumus matematis. Selain itu metode regresi kuadrat terkecil menggunakan semua data yang tersedia untuk menentukan rumus biaya. 4. Metode Regresi Berganda Regresi berganda ( multiple regression) adalah kuadrat terkecil yang digunakan untuk membuat suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel penjelasdi dalam metode regresi sederhana hanya dipakai satu variabel bebas. Dalam keadaan tertentu variabilitas biaya atau Y dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas atau beberapa jenis kegiatan sehingga harus dianalisa dengan metode regresi berganda agar diperoleh perhitungan yang lebih akurat didalam menentukan prediksi. Merupakan metode analitis yang digunakan apabila variabel dependen (biaya) disebabkan oleh lebih dari satu faktor. Meskipun menambah lebih banyak faktor atau variabel, akan menambah kerumitan perhitungan tetapi prinsip sama dengan metode regresi kuadrat terkecil sederhana. Karena kerumitan perhitungan regresi berganda dapat dilakukan dengan bantuan komputer. C. Penyusunan Laporan Laba Rugi Dalam Format Kontribusi Tindakan manajer akan tergantung pada pemahaman atas perilaku biaya. Penerapan ide yang telah dikembangkan tersebut ditemukan format laporan laba rugi yang baru yang disebut pendekatan konstribusi PERILAKU BIAYA AKTIVITAS 9

(contribution approach). Hal khusus yang ada dalam format ini adalah bahwa laporan tersebut menyediakan informasi perilaku biaya dalam laporan tersebut. Format ini dibuat karena pendekatan tradisional laporan laba rugi tidak disusun berdasarkan perilaku biaya melainkan disusun berdasarkan format fungsional yang klasifikasi data biayanya menekankan pada fungsi produksi, administrasi, dan penjualan. Dimana laporan ini memiliki kelemahan pada saat akan digunakan untuk tujuan internal yaitu manajer membutuhkan data biaya yang disusun dalam format yang berguna untuk perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Tugas ini akan lebih mudah dijalankan apabila data biaya tersedia dalam format tetap dan variabel. Laporan laba-rugi yang disusun dengan pendekatan kontribusi digunakan untuk menjawab kebutuhan manajer. Tampilan 3. Perbandingan laba rugi kontribusi dengan laba rugi tradisional Tradisional Kontribusi Penjualan: XX Penjualan XX Dikurangi harga pokok penjualan XX - Dikurangi biaya variabel Laba Kotor XX Produksi Var. XX Dikurangi biaya Penjualan Var. XX Penjualan XX Administrasi Var. XX XX - Administrasi XX XX - Margin Kontribusi XX Laba bersih XX Dikurangi biaya tetap Produksi tetap XX Penjualan tetap XX Administrasi tetap XX XX - Laba bersih XX Pendekatan kontribusi membagi biaya ke kelompok tetap dan variabel. Pertama mengurangi penjualan dengan biaya variabel dalam untuk mendapatkan angka margin kontribusi yaitu jumlah yang tersisa dari penjualan setelah dikurangi biaya variabel. Jumlah ini memberikan kontribusi untuk menutup biaya tetap dan menghasilakn laba pada periode tertentu. PERILAKU BIAYA AKTIVITAS 10

Pendekatan kontribusi digunakan dalam perencanaan internal dan sebagai alat pembuatan keputuasan. Pendekatan yang menekankan pada perilaku biaya akan menfasilitasi analisi biaya volume laba. Pendekatan ini juga berguna untuk menilai kinerja manajemen, laporan laba per segmen, dan dalamm penganggaran. Juga membantu manajer mengorganisasikan data yang berkaitan dengan semua jenis pembuatan keputusan seperti analisis lini produk, penentuan harga, menggunakan sumber daya yang terbatas, dan analisi membuat atau membeli. PERILAKU BIAYA AKTIVITAS 11