PEMBUATAN TABUNG PENDINGIN REAKTOR SINTER

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING

PEMBUATAN RODA GIGI REDUKSI PEMUTAR VARIAK SISTEM TEGANGAN TINGGI MBE INDUSTRI LATEK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN HEATING CHAMBER PADA TUNGKU KILN / HEAT TREAMENT FURNACE TYPE N 41/H

MESIN BOR. Gambar Chamfer

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

PEMBUATAN KOMPONEN INNER TUBE LEU FOIL TARGET UNTUK KAPASITAS 1,5g U-235

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

MODIFIKASI DAN PERBAIKAN POMPA PERISTALTIK PADA MESIN PENGUKUR VISKOSITAS SOL URANIUM

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

INTEGRASI UNTAI UJI BETA (UUB) DENGAN BAGIAN UJI HeaTING-01 PADA BAGIAN MEKANIK

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

9 perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana. 3.2 Pengertian Proses Produksi Proses produksi terdiri dari

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB III METODE PENELITIAN

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

REAKTOR GRAFIT BERPENDINGIN GAS (GAS COOLED REACTOR)

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

2. Mesin Frais/Milling

MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I

logo l RANCANG-BANGUN AKUISISI DATA DAN KONTROL UNTUK OPTIMASI PROSES PEMBUATAN GEL AMONIUM DIURANAT

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

PEMBUATAN HANDEL PEMUTAR UNTUK PERBAIKAN MESIN BUBUT SIMPLEK

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

RENCANA IMPLEMENTASI MEMBUBUT DI LABORATORIUM PRODUKSI JURUSAN MESIN. Oleh: Nama : Dwi Pujo L NIM : Prodi : PTMSI

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

I. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR

Start. Persiapan Bahan. Pengamplasan. Pengelasan. Pengujian. Analisa. Kesimpulan. Stop

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

ANALISIS PENGGUNAAN LAS TIG PADA ALAT FUEL PILING UNTUK PENGELASAN PIN BAHAN BAKAR TIPE PWR

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

BAB IV PERUBAHAN BENTUK DALAM PENGELASAN. tambahan untuk cairan logam las diberikan oleh cairan flux atau slag yang terbentuk.

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

Transkripsi:

PEMBUATAN TABUNG PENDINGIN REAKTOR SINTER Tony Rahardjo, Bambang Lusmiyanto, Subroto. -BATAN, Yogyakarta Email : ptapb@batan.go.id ABSTRAK. PEMBUATAN TABUNG PENDINGIN UNTUK REAKTOR SINTER. Telah dilakukan pembuatan tabung pendingin untuk reaktor sinter. Tabung pendingin reaktor sinter terbuat dari bahan stainless steel dengan ukuran flendes penutup 220 mm tebal 15 mm, dengan 6 buah lubang flens sedangkan flendes bodi dibuat dengan ukuran 196 mm, tebal 15 mm tempat bagian yang dilas, untuk tebal bagian lubang flens 10 mm. Kedua flendes dihubungkan dengan tabung pendingin utama dan tabung luar pendingin dengan cara dilas argon.pada dinding pendingin luar dilengkapi dengan pipa reduser untuk keluaran dan masukan gas pendingin yang letaknya bersebelahan satu dengan yang lainnya. Uji kebocoran dilakukan dengan cara tabung pendingin diberi udara bertekanan hingga 3 Atm, kemudian dimasukan kedalam bak air. Hasil uji menunjukan tidak ada kebocoran sehingga tabung pendingin reaktor sinter dapat berfungsi dengan baik. Abstract THE MANUFACTURE OF REACTOR COOLANT SINTER TUBE. Manufacture of sinter tubes have been made for cooling the sinter reactor. Sintering reactor cooling tube is made of stainless steel with cover size 220 mm thick 15 mm with 6 pits. While the flange body made with the size of 196 mm thick 3 mm for the welded parts, and for the pit part made with 10 mm thick. The two flanges are connected with the main cooling tubes and UOtside tube cooler with hollow argon welding. On the UOter wall, the cooling pipes are equipped with a reducer for UOtput and input gas cooler that is located adjacent to each other. Leak test was done by the method of cooling tubes which are air pressurized up to 3 atm, then put into a water tub. Test results showed that there are no leaks, so that the reactor cooling tube can function properly. PENDAHULUAN. P emanfaatan nuklir dibidang energi menjadi penting setelah dikeluarkannya Perpres tahun 2006 tentang sasaran kebijaksanaan energi nasional diantaranya energi primer yang optimal pada tahun 2025. Dewasa ini reaktor suhu tinggi (RST) atau High Temperature Reaktor (HTR) merupakan salah satu pembangkit energi yang lebih diminati dibandingkan reaktor nuklir jenis lain. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh reaktor suhu tinggi antara lain panas tinggi yang ditimbulkan sebagai hasil samping dapat dimanfaatkan untuk keperluan proses industri. PTAPB BATAN Yogyakarta saat ini sedang dan akan mengembangkan penelitian pembuatan kernel UO 2 sebagai inti dari partikel berlapis untuk elemen bahan bakar RST. Adapun tahapan proses pembuatan kernel UO 2 meliputi: Pembuatan pelamton, Uranyl Nirate (UN), pembuatan sol, proses gelasi, perendaman, pencucian, pengeringan, kalimasi, reduksi, dan sintering. Untuk dapat memperoleh kernel UO 2 Yang memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan bakar reaktor (HTR) maka diperlukan beberapa peralatan yang memadai, salah satunya adalah reaktor sinter (1). Berbagai perangkat proses yang digunakan untuk proses pemanasan (dari proses pengeringan hingga proses sintering) antara lain berupa furnace/tungku yang mampu bekerja dengan atmosfer yang dikendalikan. Untuk menghindari proses cracking butiran, berbagai teknik pengeringan maupun kalsinasi telah banyak dicoba, misalnya pengeringan dengan sprey, udara panas, dengan atmosfer nitrogen, pemanas uap, dan sebagainya. Hal yang penting diperhatikan adalah ventilasi udara pengering /gas volatil yang keluar dari butiran Tony Rahardjo, dkk. ISSN 1410 8178 Buku II hal. 479

tidak terakumulasi kembali kedalam butiran. Geometris reaktor sinter berbentuk tabung (pipa) dengan diameter dalam 80 mm dan diameter luar 90 mm panjang reaktor yang digunakan 1200 mm. Kedua ujung pipa kanan dan kiri dibuat tutup dari bahan stainless steel dengan sistem seal dari bahan tahan panas, sehingga perlu pendinginan agar tetap rapat dan vakum. Pada ujung kanan berfungsi untuk memasukan cuplikan karnel UO 2, hasil reduksi kedalam reaktor sinter sedangkan untuk ujung kiri berfungsi untuk aliran gas N 2 /H 2 sebagai proses sintering. Pada tutup reaktor sinter bagian ujung aliran gas juga dilengkapi dengan sensor suhu tipe B yang mampu mendeteksi suhu 8 1600 o C secara otomatis (2). Untuk menjaga agar panas pada ujung reaktor baik sebelah kanan maupun sebelah kiri tidak berlebihan sehingga akan merusak seal yang akan berpengaruh terhadap kevakuman didalam reaktor sinter maka diperlukan tabung pendingin. Pengerjaan logam dengan mesin Untuk membentuk pada benda kerja dengan perkakas yang mengelupaskan serpihan disebut mesin pengelupas serpih. Pemberian bentuk dengan pengelupasan serpih pada mesin perkakas merupakan cara kerja yang mahal, dengan demikian bahan baku akan terbuang dalam bentuk serpihan. Bentuk dasar perkakas ialah pemotong berbentuk pasak yang ditusukan kedalam bahanbaku pada posisi yang dikehendaki. Jenis pekerjaan terpenting didalam produksi yang menggunakan cara penyerpihan dengan mesin ialah: membubut, mengefrais (meraut), mengetam (skrap) mengasah dll. Gambar.1 Bagan Reaktor Sinter Keterangan gambar: 1. Pengunci 9. Tabung keramik 17. Cincin penekan seal 2 Tutup depan 10.Oven 18. Termometer 3. Engsel pintu 11. Seal 19. Mur penekan 4. Flendes depan 12. Flendes belakang 20. Penyangga reaktor sinter 5. Penekan seal 13. Baut pengikat 21. Baut pengatur kerataan 6. Baut penekan seal 14. Tutup belakang 22. Meja reaktor sinter 7. Blok pendingin 15. Seal II 8. Baut pengikat 16. Seal termometer Buku II hal. 480 ISSN 1410 8178 Tony Rahardjo, dkk

TATA KERJA Dalam pembuatan tabung pendingin pada reaktor sinter dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: 1. Rancangan kerja (Gambar kerja) 2. Penyiapan Bahan dan peralatan 3. Pengerjaan tabung pendingin reaktor sinter Rancangan kerja Rancangan kerja pembuatan tabung pendingin pada reaktor sinter berupa gambar kerja yang dikerjakan sebelum pengerjaan pembuatan tabung pendingin dimulai, diharapkan dalam rancangan kerja dapat diterapkan dengan tepat dalam pengerjaan benda kerja, penggunaan bahan dan kekuatan serta kualitas bahan yang digunakan. Bahan dan peralatan Bahan yang akan digunakan untuk membuat tabung pendingin pada reaktor sinter adalah: stainless steel pejal, pipa stainleess steel, filer stainless steel, gas argon, aseton, kertas gosok dan kain aval (putih) Sedangkan mesin dan peralatan yang digunakan dalam pengerjaan pembuatan flendes belakang pada reaktor sinter, antara lain: mesin potong, mesin bubut, mesin gergaji, mesin frais, gergaji tangan, mesin las argon dan perlengkapannya, mesin gerenda tangan, mesin bor, sketmact /alat ukur, dll. Pengerjaan tabung pendingin Untuk pengerjaantabung pendingin pada reaktor sinter dilakukan secara beberapa tahap meliputi : 1. Pengerjaan pemotongan bahan untuk tabung pendingin 2. Pengerjaan tabung pendingin utama (tabung bagian dalam) dan pengerjaan tabung pendingin bagian luar 3. Pengerjaan flendes penutup dan flendes bodi reaktor sinter 4. Pengerjaan pengelasan tabung pendingin 5. Pengerjaan pemotongan bahan tabung pendingin. Dalam pembuatantabung pendinginpada reaktor sinter menggunakan bahan stainless steel pejal untuk flendes penutup dan flendes bodi reaktor sinter dengan diameter 8 dan 9 inchi dengan tebal bahan 15 mm, untuk bahan pembuatan tabung utama digunakan bahan stainless steel pejal dengn diameter 5 inchi dan tabung pendingin luar pendingin pada reaktor sinter digunakan pipa stainless steel berdiameter 7 inchi dengan tebal pipa 5 mm sepanjang 110 mm, sedangkan nipel saluran pendingin digunakan pipa stainless steel 15 mm sepanjang 55 mm sebanyak dua potong. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin gergaji Pengerjaan tabung utama dan tabung luar. Setelah bahan untuk tabung utama dan tabung luar dipotong kemudian dikerjakan dengan mesin bubut Bulgaria secara bergantian, Dalam mengerjakan benda kerja diatur kecepatan putaran mesin 80 rpm, kecepatan penyayatan 0,5 mm/put, tebal penyayatan 0,5 mm sampai dengan 0,10 mm. Bahan yang sudah dipotong kemudian dikerjakan dengan menggunakan mesin bubut dengan jenis klow/cak besar bercakar tiga sehingga benda kerja yang berdiameter 5 sampai 7 inchi dapat tercekam dengan kuat. Potongan bahan tabung pendingin yang sudah dipotong lalu dikerjakan pada bagian permukaan, penyayatan membidang ini bertujuan untuk memperoleh bidang datar yang rata dan panjang tabung pendingin yang dikehendaki, kecepatan penyayatan 58 put/menit, kecepatan penyayatan 0,25 mm/put, tebal penyayatan 0,25 mm. Pada bidang datar dibuat lubang poros secara bertahap dengan menggunakan mata bor yang dilanjutkan dengan menggunakan pisau bubut untuk pengerjaan bagian dalam, pengerjaan ini dilakukan untuk mendapatkan bentuk benda kerja bagian dalam tabung pendingin utama sesuai dengan ukuran gambar kerja. Untuk mengerjakan pembubutan bagian memanjang, hal ini digunakan untuk memperoleh diameter bahan yang pengerjaannya digunakan alat bantu kepala lepas supaya benda kerja tidak mudah lepas bila kena tekanan pisau dan pengaruh dari putaran mesin, pengerjaan pada sisi luar dikerjakan sesuai ukuran hingga didapat bentuk benda kerja seperti yang diinginkan. Untuk mengerjakan bidang yang satunya, benda kerja dilepas dari klow kemudian posisi benda kerja dibalik, pada pengerjaaan sisi dalam panjang benda kerja diberi tambahan untuk pengerjaan pengelasan. Pengerjaan tabung luar Bahan tabung bagian luar digunakan pipa stainless steel dengan diameter 7 inchi dengan tebal pipa 5 mm, dan panjang 110 mm kemudian dikerjakan dengan mesin bubut untuk memperoleh kedua bidang datar yang halus, serta bagian dalan tabung pendingin. Pada tabung pendingin bagian luar dibuat lubang untuk tempat nipel (reduser) pipa aliran gas pendingin sebanyak 2 buah. Dibuat dua buah pipa keluaran dan masukan gas pendingin dengan menggunakan pipa stainless steel 15 mm dibuat dan dibentuk pipa reduser dengan menggunakan mesin bubut. Tony Rahardjo, dkk. ISSN 1410 8178 Buku II hal. 481

Gambar.2. Flendes tutup pendingin reaktor sinter. Gambar.3. Tabung pendinginreaktor sinter. Gambar.4. Flen bodi reaktor sinter Pengerjaan flen penutup dan flenbodi reaktor sinter pada prinsipnya dalam pengerjaan dengan mesin bubut untuk pembubutan bagian tabung pendingin maupun pada bagian flendes reaktor sinter untuk pengerjaan bidang memanjang dan bidang melintang pada prinsipnya sama, yang membedakan semakin besar benda kerjanya putaran mesin dan penyayatan yang digunakan akan semakinpelan. Untuk lubang seal pada bagian flendes penutup serta lubang tempat pengelasan antara tabung luar dengan flendes bodi reaktor sinter dibuat sebelum flendes dibuat lubang flen dengan mesin frais. Benda kerja yang sudah halus permukaannya, dibuat lubang flen sebesar 8 mm sebanyak 6 lubang, untuk flendes bodi reaktor sinter dibuat lobang flen 4 lubang serta baut pengunci 4 lubang. Untuk membuat 6 lubang pada flens dibuat dengan menggunakan peralatan mesin frais dan dibantu menggunakan piringan pembagi dan dial indikator.flens dipasang pada kepala tetap piringan pembagi, permukaan flens dipasang tegak lurus (90 o ) terhadap meja mesin frais dan kepala tetap pemegang pisau frais (houwer) Untuk membuat 4 lubang flens dan 4 lubang pengunci dengan jarak lubang flens yang presisi, maka setiap pembuatan satu lubang engkol piringan pembagikitaputar sebanyaknk =40/4= 10 putaran. Perlakuan ini juga digunakan untuk membuat 6 lubang baut flens pada flesdes penutup. Pengerjaan pengelasan tabung pendingin Pengerjaan pengelasan dilakukan untuk menghubungkan dua buah benda kerja atau lebih dengan memanfaatkan titik lebur kedua benda kerja dengan bantuan busur api dari mesin las. Untuk pengerjaan pengelasan digunakan mesin las argon Merk ARGROWEK. Sebelum pengelasan dimulai perlu disiapkan terlebuh dahulu antara lain: Kesiapan mesin las, gas argon, kaos tangan, penutup mata, jas lap, filler, kain afal, aseton, sikat baja dll, pengelasan dilakukan secara berurutan sbb: Semua benda kerja yang akan dilas harus dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan cairan aseton untuk membersihkan sisa kotoran dan airpada permukaan yang akan dilas. Pengelasan tabung luar pendingin dengan pipa reduser 1. Pengelasan tabung pendingin utama dengan flendes bodi reaktor sinter. 2. Pengelasan flendes bodi reaktor dengan tabung luar pendingin. 3. Pengelasan tabung utama dengan flendes penutup dilanjutkan pengelasan tabung luar pendingin dengan flendes penutup. Untuk mendapatkan hasil yang baik pengelasan dilakukan secara berhati-hati dan besar kecilnya amper disesuaikan dengan tebal tipisnya bahan yang dikerjakan. 4. Setelah pengelasan telah selesai kemudian dilakukan pengerjaan finishing untuk menghilangkan benjolan las pada permukaan tabung pendingin. Buku II hal. 482 ISSN 1410 8178 Tony Rahardjo, dkk

HASIL DAN PEMBAHASAN Telah dapat diselesaikan pembuatan tabung pendingin untuk reaktor sinter dengan menggunakan bahan stainless steel yang dibuat dan dibentuk sesuai dengan gambar rencana. Dalam pembuatan ini ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan antara lain: 1. Tabung yang telah diselesaikan pengerjaannya siap dilakukan pengujian kebocoran. 2. Pengujian tabung pendingin reaktor sinter dilakukan dengan tekanan udara kompresor dengan tekanan 3 atm, kemudian tabungdimasukan dalam air. Untuk uji kevakuman belum dilakukan menunggu komponen yanglainnya. berhasil dengan baik, maka tabung pendingin untuk reaktor sinter dapat digunakan dengan baik. UCAPAN TERIMAKASIH Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Kepala Balai Elektromekanik yang telah memberikan kepercayaan kepada kami sebagai pelaksana dalam pembuatan blok pendingin pada reaktor sinter. 2. Kepala Kelompok Rancang Bangun dan Perawatan Mekanik yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. 3. Kepada rekan-rekan staf BKTPB dan Rancang Bangun dan Perawatan Mekanik yang telah banyak membantu menyelesaikan pekerjaan ini. DAFTAR PUSTAKA 1. HIDAYATI dkk, Proseding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir, PTAPB-BATAN Yogyakarta, 2006. 2. MOCH SETYADJI dkk, Analisis Rancangan Dan Pembuatan Reaktor Sinter Kernel UO 2, Jurnal Iptek Nuklir Ganendra, Januari 2010. 3. SURBAKTY.B.M, Ketrampilan Membubut CV Sinar harapan Madiun, edisi ke dua. 1985. 4. SCHONMETZ. SINNL.IP. dan HEUBERGER, IJ. Pengerjaan logam dengan mesin Angkasa Bandung, 1985. TANYA JAWAB Gambar.5. Foto tabung pendingin reaktor sinter KESIMPULAN Dari hasil pembuatan tabung pendingin pada reaktor sinter, setelah dilakukan pengujian menggunakan sistem tekanan udara hingga 3 atm Tri Harjanto Pada pengelasan tabung vakum sering terjadi kebocoran yang sulit dideteksi tempatnya, apakah pada pembuatan tabung ini juga terjadi? Toni Raharjo Kebocoran terjadi pada pengelasan pada sisi tabung dengan bodi tabung, kebocoran dapat diketahui melalui uji coba kemudian dilakukan pengelasan kembali pada bagian tabung yang terindikasi bocor Tony Rahardjo, dkk. ISSN 1410 8178 Buku II hal. 483