April 18, 18, Mei 18, 18, 18, 18, 18, Juni 18, 18, 18, 18, 18, 00 18, Juli 17, 17, 17, 17, Agustus 18, 00 18, 00 18, 00 18, 00 17, 17, September 17,

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Optimasi Pola Tanam pada Daerah Irigasi Warujayeng Kertosono dengan Program Linier

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

ANALISA KETERSEDIAAN AIR SAWAH TADAH HUJAN DI DESA MULIA SARI KECAMATAN MUARA TELANG KABUPATEN BANYUASIN

STUDI OPTIMASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI JATIROTO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER

BAB II DASAR TEORI 2.1 Perhitungan Hidrologi Curah hujan rata-rata DAS

MENENTUKAN AWAL MUSIM TANAM DAN OPTIMASI PEMAKAIAN AIR DAN LAHAN DAERAH IRIGASI BATANG LAMPASI KABUPATEN LIMAPULUH KOTA DAN KOTA PAYAKUMPUH ABSTRAK

Optimasi Pola Tanam Menggunakan Program Linier (Waduk Batu Tegi, Das Way Sekampung, Lampung)

PERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR. Universitas Gunadarma, Jakarta

STUDI KESEIMBANGAN AIR PADA DAERAH IRIGASI DELTA BRANTAS (SALURAN MANGETAN KANAL) UNTUK KEBUTUHAN IRIGASI DAN INDUSTRI

DAFTAR ISI. 1.2 RUMUSAN MASALAH Error Bookmark not defined. 2.1 UMUM Error Bookmark not defined.

ANALISA KETERSEDIAAN AIR

Lampiran 1.1 Data Curah Hujan 10 Tahun Terakhir Stasiun Patumbak

STUDI OPTIMASI POLA TATA TANAM UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN DI DAERAH IRIGASI PARSANGA KABUPATEN SUMENEP JURNAL ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Hal 51

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi

Studi Optimasi Pola Tanam Pada Daerah Irigasi Konto Surabaya Dengan Menggunakan Program Linear

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Daerah Irigasi Banjaran merupakan Daerah Irigasi terluas ketiga di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BANGBAYANG UPTD SDAP LELES DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

STUDI POLA LENGKUNG KEBUTUHAN AIR UNTUK IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI TILONG

STUDI OPTIMASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI MENTURUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINEAR

STUDI OPTIMASI PEMANFAATAN AIR WADUK LIDER DI KABUPATEN BANYUWANGI UNTUK IRIGASI

DAFTAR ISI. Halaman JUDUL PENGESAHAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

TUGAS KELOMPOK REKAYASA IRIGASI I ARTIKEL/MAKALAH /JURNAL TENTANG KEBUTUHAN AIR IRIGASI, KETERSEDIAAN AIR IRIGASI, DAN POLA TANAM

PRAKTIKUM VIII PERENCANAAN IRIGASI

OPTIMASI FAKTOR PENYEDIAAN AIR RELATIF SEBAGAI SOLUSI KRISIS AIR PADA BENDUNG PESUCEN

STUDI POTENSI IRIGASI SEI KEPAYANG KABUPATEN ASAHAN M. FAKHRU ROZI

DEFINISI IRIGASI TUJUAN IRIGASI 10/21/2013

ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BENDUNG MRICAN1

EVALUASI SISTEM JARINGAN IRIGASI TERSIER SUMBER TALON DESA BATUAMPAR KECAMATAN GULUK-GULUK KABUPATEN SUMENEP.

Dosen Pembimbing. Ir. Saptarita NIP :

Studi Optimasi Irigasi pada Daerah Irigasi Segaran Menggunakan Simulasi Stokastik Model Random Search

STUDI SIMULASI POLA OPERASI WADUK UNTUK AIR BAKU DAN AIR IRIGASI PADA WADUK DARMA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT (221A)

ANALISIS ALIRAN AIR MELALUI BANGUNAN TALANG PADA DAERAH IRIGASI WALAHIR KECAMATAN BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR

ANALISA KEBUTUHAN AIR DALAM KECAMATAN BANDA BARO KABUPATEN ACEH UTARA

ANALISIS KEBUTUHAN AIR PADA DAERAH IRIGASI MEGANG TIKIP KABUPATEN MUSI RAWAS

ANALISIS KETERSEDIAAN AIR PADA DAERAH IRIGASI BLANG KARAM KECAMATAN DARUSSALAM KEBUPATEN ACEH BESAR

KAJIAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI SALURAN SEKUNDER DAERAH IRIGASI BEGASING

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Kebutuhan Air Irigasi Kebutuhan Air untuk Pengolahan Tanah

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Air Tanaman 1. Topografi 2. Hidrologi 3. Klimatologi 4. Tekstur Tanah

PRAKTIKUM RSDAL II PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL (ETo) DAN KEBUTUHAN AIR TANAMAN (ETCrop)

Dr. Ir. Robert J. Kodoatie, M. Eng 2012 BAB 3 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR DAN KETERSEDIAAN AIR

Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005 Versi : 1. Pertemuan 2

Perencanaan Operasional & Pemeliharaan Jaringan Irigasi DI. Porong Kanal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

OPTIMASI PEMANFAATAN AIR SUNGAI KESER UNTUK DAERAH IRIGASI NGASINAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER

PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI BATANG ASAI KABUPATEN SAROLANGUN

ANALISA KEBUTUHAN AIR IRIGASI DAERAH IRIGASI SAWAH KABUPATEN KAMPAR

KOMPARASI PEMBERIAN AIR IRIGASI DENGAN SISTIM CONTINOUS FLOW DAN INTERMITTEN FLOW. Abstrak

STUDI PENINGKATAN KEUNTUNGAN MELALUI OPTIMASI SISTEM PEMBERIAN AIR DAERAH IRIGASI GEMBLENG KANAN DENGAN PROGRAM DINAMIK JURNAL

Irigasi Dan Bangunan Air. By: Cut Suciatina Silvia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Optimasi Distribusi Pemanfaatan Air di Daerah Irigasi Pakis Menggunakan Program Linier

ANALISA EFISIENSI DAN OPTIMALISASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI TIMBANG DELI KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI (STUDI KASUS PADA DAERAH IRIGASI SUNGAI AIR KEBAN DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG)

STUDI OPTIMASI POLA TANAM JARINGAN IRIGASI DESA RIAS DENGAN PROGRAM LINEAR

RENCANA PENJADWALAN PEMBAGIAN AIR IRIGASI DAERAH IRIGASI PAGUYAMAN KANAN KABUPATEN BOALEMO PROVINSI GORONTALO

KEBUTUHAN AIR. penyiapan lahan.

Optimalisasi Pemanfaatan Sungai Polimaan Untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Irigasi

STUDI POLA PEMANFAATAN BENDUNG PEJENGKOLAN UNTUK KEBUTUHAN AIR IRIGASI

BAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

BAB 6 OPTIMASI POLA PENGOPERASIAN BENDUNGAN CIBANTEN

Oleh : I.D.S Anggraeni *), D.K. Kalsim **)

KATA PENGANTAR. perlindungan, serta kasih sayang- Nya yang tidak pernah berhenti mengalir dan

PENGOPTIMALAN POLA TANAM BERDASARKAN KETERSEDIAAN DEBIT AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI CILANCAR KABUPATEN PANDEGLANG, BANTEN GINANJAR HIDAYATULLAH

OPTIMASI POLA DAN TATA TANAM DALAM RANGKA EFISIENSI IRIGASI DI DAERAH IRIGASI TANGGUL TIMUR SKRIPSI. Oleh DIAN DWI WURI UTAMI NIM

ABSTRAK. Kata kunci : Saluran irigasi DI. Kotapala, Kebutuhan air Irigasi, Efisiensi. Pengaliran.

KEBUTUHAN AIR SAWAH DAERAH IRIGASI JAWA MARAJA BAH JAMBI KABUPATEN SIMALUNGUN

EVALUASI POLA TANAM DI DAERAH IRIGASI NGUDIKAN KIRI TERHADAP KECUKUPAN AIR UNTUK PERTANIAN DI KECAMATAN BAGOR DAN REJOSO KABUPATEN NGANJUK

ABSTRAK Faris Afif.O,

Bab III TINJAUAN PUSTAKA

METODE GLOBAL PLANTASION SISTEM UNTUK ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM (KAJIAN DAERAH IRIGASI MOLEK KABUPATEN MALANG) (220A)

ARBITEK ISSN : Jurnal Teknik Sipil & Arsitektur EISSN :

Analisis Ketersediaan Air Embung Tambakboyo Sleman DIY

KEHILANGAN AIR AKIBAT REMBESAN KE DALAM TANAH, BESERTA PERHITUNGAN EFFISIENSINYA PADA SALURAN IRIGASI SEKUNDER REJOAGUNG I DAN II

ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI (STUDI KASUS PADA DAERAH IRIGASI SUNGAI AIR KEBAN DAERAH KABUPATEN EMPAT LAWANG)

Kebutuhan Air Irigasi & RKI

STUDI OPTIMASI POLA TANAM DAERAH IRIGASI GONG GANG KECAMATAN PARANG KABUPATEN MAGETAN

EVALUASI KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR DAERAH IRIGASI NAMU SIRA-SIRA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

OPTIMASI PEMANFAATAN AIR BAKU DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING (LP) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CIDANAU, BANTEN. OLEH : MIADAH F

ANALISIS KARAKTERISTIK CURAH HUJAN DI WILAYAH KABUPATEN GARUT SELATAN

RENCANA REHABILITASI JARINGAN IRIGASI DAERAH IRIGASI SIDORAHARJO KABUPATEN BANTUL

Gambar 1. Daur Hidrologi

PENERAPAN PROGRAM DINAMIS UNTUK SIMULASI PERENCANAAN POLA TANAM

ANALISA NERACA AIR DAERAH IRIGASI PANCA ARGA DI KABUPATEN ASAHAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI MELALUI PEMBANGUNAN LONG STORAGE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lingkungan Masjid Al-Wasi i Universitas Lampung

STUDI OPTIMASI ALOKASI AIR SUNGAI JANGKOK UNTUK KEBUTUHAN IRIGASI DI PULAU LOMBOK

OPTIMASI ALOKASI AIR PADA DAERAH IRIGASI BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER

STUDI OPTIMASI POLA TATA TANAM UNTUK MENGOPTIMALKAN LUAS LAHAN SAWAH DAN KEUNTUNGAN DI DAERAH IRIGASI KARANG ANYAR (436 HA) KABUPATEN MALANG

Analisis Hidrologi Kebutuhan Air Pada Daerah Irigasi Pakkat

OPTIMASI AIR WADUK GONDANG DENGAN METODE DINAMIK DETERMINISTIK

Kata kunci : Kebutuhan Irigasi, Kebutuhan Non Irigasi, keandalan waduk

ANALISA KETERSEDIAAN AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI BARITO HULU DENGAN MENGGUNAKAN DEBIT HASIL PERHITUNGAN METODE NRECA

Transkripsi:

Tabel. Debit Eksisting Mrican Kanan (m /det) BULA N Januari Februar i Maret April Mei Juni Juli Agustus Septem ber Oktober Novem ber Desemb er TAHUN PERO DE,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Sumber : POWAA UPT Pengairan Puncu Selodono Kediri Tabel. Debit Andalan Eksisting Mrican Kanan (m /det) No urut Data Probabilitas Weibull Januari Februari Maret,,,,,,,,,,,,,,, % % % % % % % % %,,,,,, April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Sumber : Perhitungan,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Setelah didapatkan debit andalannya, kemudian dihitung volume dari debit andalan tersebut dengan cara : Volume = debit x xx Tabel. Rekapan Volume Andalan (m ) BULAN Januari Februar i Maret April Mei Juni Juli Volume Andalan Sisa Mrican Volume Andalan Eksisting Mrican Kanan PERO (m DE ) (m )

Agustu s Septem ber Oktobe r Novem ber Desem ber Sumber : Perhitungan Tabel. Rekapan Volume Andalan per Musim tanam Musi m rau rau Bulan Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus Sep Oktober Sumber : Perhitungan Volume Andalan Sisa Volume Andalan Mrican Eksisting Mrican Kanan (m ) (m ) BAB V ANALSA KEBUTUHAN AR. Curah Efektif Curah hujan efektif merupakan curah hujan yang jatuh pada suatu daerah dan dapat digunakan tanaman untuk pertumbuhannya. Jumlah curah hujan yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman tergantung pada jenis atnaman. Untuk tanaman padi probabilitas curah hujan yang digunakan sebesar %, sedangkan probabilitas % digunakan pada tanaman palawijo. Dalan pengerjaan Tugas Akhir ini, data yang diperoleh berupa data curah hujan selama tahun dari tahun. Tahap awal perhitungan curah hujan efektif adalah dengan perhitungan probabilitas curah hujan rata-rata. Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut :. Mengurutkan data curah hujan pada Lampiran B Tabel B. per-baris harian mulai yang terbesar hingga terkecil.. Setelah data diurutkan seperti tertera pada Lampiran B Tabel B., digunakan rumus Weibull untuk penentuan besarnya probabilitas curah hujan tiap kolomnya. m P ( N ) Dimana : P = probabilitas data (%) m = nomor urut data curah hujan dari yang terbesar hingga terkecil n = jumlah data di setiap baris = m P ( ). Jika probabilitas yang dihitung memakai rumus tidak tepat menghasilkan prosentase % dan %, maka dilakukan interpolasi. Setelah perhitungan probabilitas curah hujan selesai, maka dilakukan perhitungan curah hujan efektif dengan langkah sebagai berikut :. Menghitung nilai curah hujan efektif dari nilai curah hujan rata-rata harian dengan probabilitas % dan % dengan memakai rumus : Re = (,x R )/ Re = (,x R )/. Curah hujan efektif % digunakan untuk menghitung kebutuhan air untuk padi, sedangkan probabilitas % digunakan untuk menghitung kebutuhan air untuk palawijo dan tebu. Dari perhitungan tersebut, maka akan di dapat curah hujan efektif yang disajikan pada Tabel.. Tabel. Curah Efektif (Re) (mm/hari) Bulan/ Periode Re (mm/hari) Re (mm/hari),, Januari,,,,,, Februari,,,,,, Maret,,,,,, April,,,,

Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Sumber : Perhitungan. Evapotranspirasi Evapotranspirasi ini merupakan proses evaporasi dan transpirasi yang terjadi yang diperoleh berdasarkan temperatur udara, kecepatan angin, kelembaban relatif dan lama penyinaran matahari yang terjadi di lokasi. Data dan perhitungan evapotranspirasi dimana data yang diambil berasal dari stasiun klimatologi Tembelang, Jombang ditunjukkan pada Lampiran C, Tabel C.. Sedangkan perhitungannya sendiri menggunakan Tabel-tabel yang ada di Lampiran B, dan hasilnya dapat dilihat pada Lampiran C, Tabel C.. Berikut contoh perhitungan evapotranspirasi pada bulan Januari. Diketahui data-data pada bulan Januari sebagai berikut : Lokasi = Lintang Selatan Suhu rata-rata (T) C =, C Kelembaban Relatif (%) =, % Lama penyinaran matahari (%) =, % Kecepatan angin (U =, km/jam =, km/hari. Mencari harga Tekanan Uap Jenuh ( ea )( mbar ) Dari data T =, C, didapat ea =. mbar. Mencari harga Tekanan Uap Nyata ( ed ) ( mbar ) ed = ea x RH =. x, % =, mbar. Mencari harga Perbedaan Tekanan Uap Air ( ea - ed ) ( ea - ed ) =.. =, mbar. Mencari harga fungsi Angin f( U ) Dengan rumus f( U ) =. x ( +,/ ) =, km/hari. Mencari harga faktor ( W ) dan ( -W ) Dari data T =, C, dan ketinggian rata-rata air laut = m, maka didapat ( - W ) =,. Mencari harga ( -W ) x f( U ) x ( ea-ed )=, x, x, =,. Mencari harga Radiasi extra terrestrial (Ra)( mm/hari ) Lokasi berada di Lintang Selatan, maka Ra = mm/hari. Mencari harga Radiasi gel. Pendek ( Rs ) Rs = (. +. ( n/n ) ) x Ra Rs = (. +. (,% ) ) x =, mm/hari. Mencari harga f( T ) koreksi akibat temperature Dari data T =, C, maka didapat f( T ) =. Mencari harga f (ed) koreksi akibat tekanan uap nyata f (ed) =.. ed =.., f (ed =,. Mencari harga f( n/n ) f( n/n ) = (. +. x ( n/n ) ) =. +. (,% ) =,. Mencari harga Radiasi netto Gelombang Panjang ( Rn ) Rn = f( T ) x f( ed ) x f( n/n ) = x, x, =,. Mencari harga Netto Gelombang Pendek (Rns ) Rns = Rs (-α) =, x (-,) =, mm/hari. Mencari harga Radiasi netto (Rn) Rn = Rns Rn =,, =, mm/hari. Mencari harga Faktor koreksi ( c ) =.. Eto = c { W x Rn + ( w ) x f ( u ) x ( ea ed ) } ETo =. {, x, + (, ) x (. ) x (, ) } =, mm/hari

Tabel C. Tabel Perhitungan Evapotranspirasi Potensial Sumber : Perhitungan. Perkolasi Perkolasi atau yang biasa disebut peresapan air ke dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tekstur tanah dan permeabilitasnya. Dalam hal ini pada daerah studi tanahnya merupakan tanah lempung dengan karakteristik pengelolaan yang baik, maka laju perkolasinya antara - mm /hari. Dalam hal ini angka yang diambil adalah mm/hari.. Persiapan Lahan Faktor ini merupakan langkah pertama yang dibutuhkan oleh tanaman dalam mempersiapkan tanahnya untuk penanaman. Setiap jenis tanaman membutuhkan pengolahan tanah yang berbeda-beda. Pengolahan tanah untuk padi membutuhkan air irigasi yang lebih banyak, karena padi akan memerlukan tanah dengan tingkat kejenuhan yang baik dan dalam keadaan tanah yang lunak dan gembur. Pengolahan tanah ini dilakukan antara sampai dengan hari sebelum masa tanam. Minggu pertama sebelum kegiatan penanaman dimulai, petak sawah diberi air secukupnya untuk melunakkan tanahnya. Biasanya dilakukan dengan membajak atau mencangkul sawah. Kebutuhan air untuk pengolahan tanah ini dirumuskan dengan : LP = M. e k / ( e k ) Dimana : LP : kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan, mm/hari M : kebutuhan air untuk menggantikehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi di sawah, M =, Eto + P, mm/hari P k : Perkolasi, mm/hari : MT/S T : jangka waktu penyiapan lahan, hari S : kebutuhan air, untuk penjenuhan ditambah dengan laposan air mm Hasil perhitungan kebutuhan air untuk persiapan lahan,disajikan pada Lampiran Lampiran C, Tabel C... Penggolongan Tanaman Dalam tugas akhir ini, Daerah rigasi Peterongan dan Mrican Kanan akan dibagi menjadi golongan dengan luas area yang sama.. Efisiensi rigasi Agar air yang sampai pada tanaman tepat jumlahnya seperti yang direncanakan, maka air yang dikeluarkan dari pintu pengambilan harus lebih besar dari kebutuhan. Besarnya nilai efisiensi irigasi ini dipengaruhi oleh jumlah air yang hilang selama di perjalanan. Efisiensi kehilangan air pada saluran primer, sekunder dan tersier berbeda-beda pada daerah irigasi. Besarnya kehilangan air di tingkat saluran primer %, sekunder % dan tersier % (untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel. pada bab ). Sehingga efisiensi irigasi total = % x % x % = %. Koefisien Tanaman Besarnya nilai suatu koefisien tanaman tergantung dari umur dan jenis tanaman yang ada. Koefisien tanaman ini merupakan faktor yang dapat digunakan untuk mencari besarnya air yang habis terpakai untuk tanaman untuk masa pertumbuhannya. Besarnya koefisien tanaman ini akan mempengaruhi besarnya kebutuhan air untuk tanaman.. Penggantian Lapisan Air (WLR) Dalam tugas akhir ini, penggantian lapisan air dilakukan sebanyak kali masingmasing, mm/ hari dengan jangka waktu penyiapan lahan selama bulan.. Perhitungan Kebutuhan Air rigasi Dalam mencari besarnya kebutuhan air untuk irigasi tanaman, dilakukan analisa kebutuhan air yang dipengaruhi oleh faktor pengolahan tanah, perkolasi, curah hujan efektif, evapotranspirasi, efisiensi irigasi, koefisien tanaman serta faktor lainnya yang telah dibahas sebelumnya. Berikut ini disajikan perhitungan kebutuhan air irigasi masing-masing tanaman dengan awal tanam mulai dari Oktober sampai

Desember pada Lampiran D dengan keterangan sebagai berikut : Eto : Evapotranspirasi Re : Efektif C,C & C : koefisien tanaman C : Rata-rata koefisien tanaman Etc : Evapotranspirasi Potensial (mm/hari) Etc = C. ETo LP : Persiapan Lahan WLR : Kebutuhan penggantian lapisan air NFR : Kebutuhan air pada lahan (mm/hari) NFR padi : Etc Re (untuk masa land preparation) NFR padi : Etc + P + WLR Re NFR polowijo : Etc Re polowijo NFR tebu : Etc Re tebu E : Efisiensi rigasi (,) DR : Kebutuhan air di pintu pengambilan DR = NFR / E mm/hari : /, lt/dt/ha Setelah semua perhitungan pada musim awal tanam Oktober Desember telah dihitung, maka rekapan kebutuhan air padi, polowijo, dan tebu adalah sebagai berikut : Tabel. Kebutuhan Air Awal Tanam Oktober Musim Bul Perio Padi Palaw Teb an de ija u m /H m /H m / a a Ha Nop,,,,,,,,, Des,,,,,,,,, Jan,,,,,,,, Feb,,,,,,,,, a Mar,, u,,,,,, Apr,,,,,,,, Mei,,,,,,, Juni,,,,, Padi Palaw Tebu ija m /Ha m /Ha m /H a,,,,,, a u Juli Ags t Sep t Okt,,,,,,,,, Sumber : Perhitungan,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, BAB V OPTMAS LUAS LAHAN RGAS,. Pemodelan Optimasi Linear Programming Pemodelan optimasi yang dibuat merupakan suatu fungsi matematis dengan melibatkan variabel variabel serta memperhitungkan kendala kendala yang ada. Dalam pengerjaan tugas akhir ini, persamaan yang digunakan yaitu persamaan linear sehingga bentuk penyelesaiannya berupa Linear Programming. Adapun langkah langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut :. Menentukan variabel-variabel yang akan dipakai. Menentukan pemodelan optimasi.. Menentukan batasan batasan dalam persamaan model optimasi yang didapat dari hasil perhitungan Bab V dan Bab V.. Penyusunan model optimasi. Dalam pemodelan optimasi terdapat fungsi tujuan, yaitu :. Fungsi Tujuan : merupakan rumusan dari tujuan pokok yang melibatkan variabel variabel yang akan dioptimasi. Fungsi tujuan dapat berupa maksimumkan dan minimumkan.. Fungsi Kendala : merupakan rumusan yang membatasi tujuan utama.. Model Matematis Optimasi Untuk mendapatkan hasil yang mendekati kondisi wilayah studi, maka analisa dilakukan dengan mengacu pada persyaratan yang sesuai dengan kondisi di lapangan sebagai berikut ini :. Luas lahan D. Mrican Kanan adalah Ha, dan J. Peterongan adalah Ha

. Sesuai dengan data pada daerah studi, Luas lahan tebu pada D.. Mrican Kanan adalah Ha dan pada J. Peterongan adalah Ha. Optimasi luas lahan berdasar pada ketersediaan air dari penjumlahan volume andalan intake yang dibagi menjadi musim tanam seperti berikut ini : Musim hujan : berkisar antara Bulan Nopember Februari. Musim au : berkisar antara Bulan Maret Juni. Musim au : berkisar antara bulan Juli Oktober.. Tanaman tebu berumur tahun, jadi hanya panen di akhir tahun saja. Permodelan optimasi pada tugas akhir ini ada, dimana permodelan pertama hanya melibatkan kebutuhan air pada D.. Mrican Kanan dan debit eksistingnya sedangkan permodelan yang kedua adalah permodelan optimasi kebuuhan air dari D.. Mrican Kanan dan debit tersedia pada Bendung Mrican. Permodelan Pertama : Variabel : X md = Luasan tanaman padi pada D.. Mrican Kanan pada Musim X md = Luasan tanaman padi pada D.. Mrican Kanan pada Musim au X md = Luasan tanaman padi pada D.. Mrican Kanan pada Musim au X mj = Luasan tanaman polowijo pada D.. Mrican Kanan pada Musim X mj = Luasan tanaman polowijo pada D.. Mrican Kanan pada Musim au X mj = Luasan tanaman polowijo pada D.. Mrican Kanan pada Musim au X mt = Luasan tanaman tebu pada D.. Mrican Kanan pada Musim X mt = Luasan tanaman tebu pada D.. Mrican Kanan pada Musim au X mt = Luasan tanaman tebu pada D.. Mrican Kanan pada Musim au Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z = X md + X md + X md + X mj + X mj + X mj + X mt + X mt + X mt Fungsi Kendala : Syarat Luas Musim hujan : X md + X mj + X jd Musim kemarau : X md + X mj + X jd Musim kemarau : X md + X mj + X jd Syarat Debit Musim hujan : V md X md + V mj X mj + V mt X mt V a Musim kemarau : V md X md + V mj X mj + V mt X mt V a Musim kemarau : V md X md + V mj X mj + V mt X mt V a Dimana : V md = Kebutuhan air padi D.. Mrican Kanan Musim V md = Kebutuhan air padi D.. Mrican Kanan Musim au V md = Kebutuhan air padi D.. Mrican Kanan Musim kemarau V mj = Kebutuhan air polowijo D.. Mrican Kanan Musim V mj = Kebutuhan air polowijo D.. Mrican Kanan Musim au V mj = Kebutuhan air polowijo D.. Mrican Kanan Musim au V mt = Kebutuhan air tebu D.. Mrican Kanan Musim au V mt = Kebutuhan air tebu D.. Mrican Kanan Musim au V mt = Kebutuhan air tebu D.. Mrican Kanan Musim au Syarat Luasan Tebu X mt X mt = X mt X mt = X mt Permodelan Kedua : Variabel : X md = Luasan tanaman padi pada D.. Mrican Kanan pada Musim X md = Luasan tanaman padi pada D.. Mrican Kanan pada Musim au

X md X mj X mj X mj X mt X mt X mt = Luasan tanaman padi pada D.. Mrican Kanan pada Musim au = Luasan tanaman polowijo pada D.. Mrican Kanan pada Musim = Luasan tanaman polowijo pada D.. Mrican Kanan pada Musim au = Luasan tanaman polowijo pada D.. Mrican Kanan pada Musim au = Luasan tanaman tebu pada D.. Mrican Kanan pada Musim = Luasan tanaman tebu pada D.. Mrican Kanan pada Musim au = Luasan tanaman tebu pada D.. Mrican Kanan pada Musim au X pd = Luasan tanaman padi pada J.. Peterongan pada Musim X pd = Luasan tanaman padi pada J.. Peterongan pada Musim au X pd = Luasan tanaman padi pada J.. Peterongan pada Musim au X pj X pj X pj = Luasan tanaman polowijo pada J.. Peterongan pada Musim = Luasan tanaman polowijo pada J.. Peterongan pada Musim au = Luasan tanaman polowijo pada J.. Peterongan pada Musim au X pt = Luasan tanaman tebu pada J.. Peterongan pada Musim X pt = Luasan tanaman tebu pada J.. Peterongan pada Musim au X pt = Luasan tanaman tebu pada J.. Peterongan pada Musim au Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z = X md + X md + X md + X mj + X mj + X mj + X mt + X mt + X mt + X pd + X pd + X pd + X pj + X pj + X pj + X pt + X pt + X pt Fungsi Kendala : Syarat Luas Musim hujan : X md + X mj + X mt Musim kemarau : X md + X mj + X mt Musim kemarau : X md + X mj + X mt Musim hujan : X pd + X pj + X pt Musim kemarau : X pd + X pj + X pt Musim kemarau : X pd + X pj + X pt Syarat Debit Musim hujan : V md X md + V mj X mj + V mt X mt + V pd X pd + V pj X pj + V pt X pt V a Musim kemarau : V md X md + V mj X mj + V mt X mt + V pd X pd + V pj X pj + V pt X pt V a Musim kemarau : V md X md + V mj X mj + V mt X mt + V pd X pd + V pj X pj + V pt X pt V a Dimana : V md = Kebutuhan air padi D.. Mrican Kanan Musim = Kebutuhan air padi D.. Mrican V md V md Kanan Musim au = Kebutuhan air padi D.. Mrican Kanan Musim kemarau V mj = Kebutuhan air polowijo D.. Mrican Kanan Musim V mj = Kebutuhan air polowijo D.. Mrican Kanan Musim au V mj = Kebutuhan air polowijo D.. Mrican Kanan Musim au V mt V mt V mt V pd V pd V pd = Kebutuhan air tebu D.. Mrican Kanan Musim = Kebutuhan air tebu D.. Mrican Kanan Musim au = Kebutuhan air tebu D.. Mrican Kanan Musim au = Kebutuhan air padi D.. Mrican Kanan Musim = Kebutuhan air padi D.. Mrican Kanan Musim au = Kebutuhan air padi D.. Mrican Kanan Musim kemarau V pj = Kebutuhan air polowijo D.. Mrican Kanan Musim

V pj = Kebutuhan air polowijo D.. Mrican Kanan Musim au V pj = Kebutuhan air polowijo D.. Mrican Kanan Musim au V pt = Kebutuhan air tebu D.. Mrican Kanan Musim V pt = Kebutuhan air tebu D.. Mrican Kanan Musim au V pt = Kebutuhan air tebu D.. Mrican Kanan Musim au Syarat Luasan Tebu X mt X mt = X mt X mt = X mt = X pt X pt = X pt X pt = X pt = Kemudian untuk memudahkan perhitungan, persamaan persamaan tersebut di inputkan dengan menggunakan program bantu QM for Windows seperti pada tabel berikut : Contoh perhitungan : Pemodelan Pertama : Jumlah variabel = Jumlah pembatas = Maksimumkan Z = X md + X md + X md + X mj + X mj + X mj + X mt + X mt + X mt Fungsi Kendala : Syarat Luas X md + X mj + X jd X md + X mj + X jd X md + X mj + X jd Syarat Debit - X md + X mj +, X mt -, X md +, X mj +, X mt -, X md +, X mj +, X mt Syarat Luasan Tebu X mt X mt = X mt X mt = X mt Tabel. Model Optimasi Awal Tanam Oktober dengan Program Bantu QM for Windows Sumber : nput Data Permodelan Kedua : Alternatif Jumlah variabel = Jumlah pembatas = Maksimumkan Z = X md + X md + X md + X mj + X mj + X mj + X mt + X mt + X mt + X pd + X pd + X pd + X pj + X pj + X pj + X pt + X pt + X pt Syarat Luas X md + X mj + X mt X md + X mj + X mt X md + X mj + X mt X pd + X pj + X pt X pd + X pj + X pt X pd + X pj + X pt Syarat Debit - X md + X mj + X mt + X pd + X pj + X pt - X md + X mj + X mt + X pd + X pj + X pt - X md + X mj + X mt + X pd + X pj + X pt Syarat Luasan Tebu X mt X mt = X mt X mt = X mt = X pt X pt = X pt X pt = X pt =

Alternatif Alternatif pada pemodelan ini sama dengan alternatif satu, hanya pada syarat luasan tebu diganti sebagai berikut : X mt X mt = X mt X mt = X mt X pt X pt = X pt X pt = X pt Tabel. Model Optimasi Alt. Awal Tanam Oktober dengan Program Bantu QM for Windows Sumber : Output QM for Windows Okt Nop Nop Nop Des Des rau rau rau rau,,,,,.,,,, rau rau,,,, rau rau rau rau rau rau,,,,,,,,,,,,,, rau rau,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Sumber : Output QM for Windows,,,,,, Tabel. Model Optimasi Alt. Awal Tanam Oktober dengan Program Bantu QM for Windows. Hasil Optimasi Dari model optimasi diatas, dengan menggunakan program bantu QM for Windows akan diperoleh luasan optimum yang akan menghasilkan pendapatan produksi yang maksimum. Berikut hasil yang diperoleh dari model tersebut : Tabel. Rekap Hasil Model Optimasi (Debit Eksisting Mrican Kanan) Awal Tanam Oktober - Desember Awal Tanam Okt Musi m Luas Tanam D.. Mrican Kanan ntensitas (%) Padi Palaw ija,, T eb u Pa di, Pal awi ja, Teb u ntensit as per- Musim, ntensita s, Tabel. Rencana Tata Tanam Eksisting Mrican Kanan Musim au Luas Baku Sawah Pola Tanam Awal Tana m Okt Mus im Huja n Kem arau :. Ha : Padi - Palawija - Tebu ntensi Luas Tanam D.. Mrican tas Kanan ntensitas (%) Padi Palawi ja Tebu Kem arau P a d i Pal awi ja,,,,, T eb u per- Musim,,,,,, ntensitas, Penjelasan dari hasil pemodelan adalah sebagai berikut :. Dari ke- awal tanam yang dilakukan, intensitas tanam menunjukkan angka yang sama yaitu % yang berarti ketersediaan air eksisting untuk mrican kanan ini mencukupi kebutuhan.. Tanaman padi terluas yaitu Ha pada musim hujan yang terjadi pada awal tanam Nopember, Nopember, dan Desember.. Dari kondisi eksisting diatas bila dibandingkan dengan hasil dari optimasi, hasil optimasi menunjukkan luas tanam yang lebih

besar dan intensitas tanam yang besar pula. Pda awal tanam Oktober Eksisting, luas baku sawah yang bisa terairi adalah dengan intensitas tanam,%. Sedangkan pada hasil optimasi didapat intensitas tanam %. Tabel. Rekap Hasil Model Optimasi Alt. (Debit Sisa Mrican Kanan) Awal Tanam Oktober - Desember Awal Tanam Okt Okt Nop Nop Nop Des Des Awal Tanam Okt Okt Nop Nop Nop Des Des Luas Tanam D.. Mrican Musi Kanan m Pad Palawij Te i a bu au au au au au au au au au au au au au au Luas Tanam J. Peterongan Musi m Pad Palawij Te i a bu au, au au, au au, au au, au au, au au, au au, au Pa di,,,,,,, Pa di,,,,,,, ntensitas (%) Pala Te wija bu,,,,,,,,,,,,,, ntensitas (%) Pala Te wija bu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ntensitas per- Musim,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ntensitas per- Musim,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ntensitas,,,,,,, ntensitas,,,,,,, Sumber : Output QM for Windows Penjelasannya adalah sebagai berikut :. Pada D. Mrican Kanan intensitas pada semua awal tanam mencapai % dengan luas tanam yang sama, sedangkan pada J. Peterongan, intensitas tanam bermacammacam yang terbesar adalah pada awal tanam Desember dimana intensitas tanam mencapai,%.. Karena ketersediaan air kurang, intensitas tanam pada J. Peterongan tidak maksimal, karena itu pada musim kemarau, intensitas tanam tidak bisa mencapai %, hanya berkisar antara %-%. Tabel. Rekap Hasil Model Optimasi Alt. (Debit Sisa Mrican Kanan) Awal Tanam Oktober - Desember Awal Tanam Okt Okt Nop Nop Nop Des Des Awal Tanam Okt Okt Nop Nop Nop Des Des Luas Tanam D.. Mrican ntensitas Musim Kanan ntensitas (%) Padi Pala Tebu Pad Pala Te perwija i wija bu Musim,,,,,, au,,,, au,,,,,,,, au,,,, au,,,,,,,, au,,,, au,,,,,,,,, au,,,, au,,,,,, au,, au,,,,,,,,,,, au,,,,, au,,,,,,,,, au,,, au,,,, Luas Tanam D.. Mrican ntensitas Musim Kanan ntensitas (%) Padi Pala Tebu Pad Pala Te perwija i wija bu Musim,,,,,, au,,,, au,,,,,,,,, au,,,, au,,,,,,,,,,,,, au,,,,, au,,,,,,, au,,, au,,,,,,,,,,,, au,,,,, au,,,,,,, au,,, au,,,,,, au,,, au,, Sumber : Output QM for Windows ntensitas (%),,,,,,, ntensitas (%) Penjelasannya adalah sebagai berikut :. Pada D. Mrican Kanan intensitas pada semua awal tanam mencapai % tetapi dengan beda luas pada padi, palawija, dan tebu-nya.. Sedangkan pada J. Peterongan intensitas tanam mencapai % pada awal tanam Nopember -Desember.. Tanaman padi terluas pada hasil diatas diperoleh pada awal tanam Oktober dan Oktober dimana luas padi mencakup keseluruhan arel persawahan.. Karena luas tebu tidak ditetapkan, maka hasil optimasi menunjukkan bahwa apabila tersedia banyak air, tanaman padi akan dimaksimalkan dengan menganggap luas palawija dan tebu,,,,,,,

adalah. Sedangkan apabila ketersediaan air cukup, luas padi tidak maksimal.. Pada musim kemarau, air tidak cukup tersedia untuk mengairi padi, karena itu hasil optimasi menunjukkan luas tanam pada padi dan sisanya akan dibagi ke luas palawija dan tebu.. Analisa Saluran Eksisting Berdasarkan kapasitas debit maksimum yang dapat melewati Saluran nduk Mrican Kanan yaitu m /det, maka untuk hasil pada Pemodelan perlu dicek apakah debit air yang dibutuhkan mampu ditampung oleh kapasitas saluran tersebut. Contoh perhitungan pada musim hujan awal tanam Oktober :. Menghitung kebutuhan air pada D. Mrican Kanan dan J. Peterongan dari rumus pemodelan berikut ini : X md + X mj + X mt + X pd + X pj + X pt Dari output QM for Windows untuk pemodelan ini didapat nilai : X md = Ha X mt = Ha = Ha X pd X pt = Ha Setelah dimasukkan nilai-nilai tersebut didapatkan volume sebesar :, m.. Setelah volume kebutuhan air diketahui, agar didapatkan debit air rata-rata pada pintu pengambilan digunakan rumus sebagai berikut : Q rata-rata Q rata-rata = Volume /( x x x x ) =, /( x x x x ) =, m /det Dari seluruh hasil perhitungan rata-rata debit tiap musim didapat dabit rata-rata pada musim au mencapai m /det. Jadi pada musim au, saluran tidak mencukupi untuk menampung kebutuhan airnya. BAB V KESMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan Dari hasil perhitungan dan analisa pada bab bab sebelumnya, beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :. Perhitungan debit andalan dengan tingkat keandalan % dilakukan pada data eksisting debit inflow mrican kanan dan debit inflow mrican yang sudah dikurangi oleh alokasi air Saluran nduk Mrican Kiri, Brantas Kiri Kediri, Jati Mlerek, Menturus, Jati Kulon, dan keperluan untuk industri di wilayah Sungai Brantas. Debit andalan yang sudah diperoleh lalu dikonfersikan menjadi volume pada tiap musim. Volume debit inflow sisa terbesar yaitu pada musim hujan dengan m. Diikuti dengan besarnya volume musim kemarau dan sebesar m dan m. Kemudian hasil dri volume eksisting mrican kanan berturut-turut dari musim hujan hingga kemarau adalah, m, m, dan m.. Perhitungan besarnya kebutuhan air untuk tiap jenis tanaman (padi, polowijo, dan tebu) dibedakan menjadi awal tanam yang berbeda yaitu mulai Oktober Desembar.. Berdasarkan besarnya volume andalan dan kebutuhan air yang ada, hasil perhitungan didapat intensitas tanam terbesar yaitu % pada pemodelan (debit eksisting mrican kanan) di awal tanam Okt,Nop, Nop, Des, dan Des. Untuk pemodelan (debit sisa) alternatif pertama, intensitas tanam pada semua awal tanam untuk mrican Kanan sebesar %, dan bervariasi untuk Peterongan yaitu dengan intensitas terbesar pada awal tanam Desember dengan intensitas, %. Dan untuk alternatif kedua intensitas mrican kanan mencapai % untuk semua awal tanam, dan % pada peterongan di awal tanam Nopember sampai Desember.. Pada hasil optimasi dicek lagi kebutuhan debit rata-rata tiap awal tanam di pemodelan kedua. Hasilnya menunjukkan bahwa untuk musim au, kapasitas Saluran nduk Mrican Kanan tidak cukup untuk menampung kebutuhan air tanaman.

. Saran Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil perhitungan dan analisa dalam pengerjaan tugas akhir ini antara lain sebagai berikut :. Jika hasil optimasi ini akan diterapkan pada wilayah studi, dirasa perlu untuk mengadakan sosialisasi terlebih dahulu dan pelebaran saluran agar bisa menampung kebutuhan air nya.. Kondisi saluran dan bangunan air lainnya hendaknya mendapat perhatian khusus dari pihak terkait sehingga pemberian air irigasi dapat berjalan dengan optimal. DAFTAR PUSTAKA Soemarto, CD.. Hidrologi Teknik. Jakarta : Penerbit Usaha Nasional. Dinas Pekerjaan Umum.. Standar perencanaan Bangunan KP. Sosrodarsono, S. Dan Takeda, K.. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: PT Pradnya Paramita Suhardjono.. Kebutuhan Air Tanaman. Bagian Penerbitan TN, Malang. dfi, Gilang.. Studi Keseimbangan Air pada Daerah rigasi Delta Brantas (Saluran Magetan Kanal) untuk Kebutuhan rigasi dan ndustri. Teknik Sipil,TS. Surabaya. Novelia, Galuh Rizqi.. Studi Optimasi Alokasi Air Sungai Jangkok untuk Kebutuhan rigasi Pulau Lombok. Teknik Sipil, TS. Surabaya.