JUMLAH HARGA (Rp) Terbilang :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III SPESIFIKAS TEKNIS. Pasal 1 Penjelasan Umum

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

Revisi SNI T C. Daftar isi

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran;

VOLUME. A. Instalasi Air Jl. Masamba Affair/Jl. A. Baso Rahim 1 Pengadaan Pipa PVC S. 12,5 Ø2" M' Pemasangan Pipa PVC Ø2" 500.

REKAPITULASI. JUMLAH HARGA (Rp) URAIAN PEKERJAAN

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

BILL Of QUANTITY ( B.Q )

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

Lampiran A...15 Bibliografi...16

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

METODE PELAKSANAAN D.I. BONDUKUH.

RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG

No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY (BQ)

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

Addendum dokumen pengadaan dapat diambil dalam aplikasi SPSE melalui website (Addendum dokumen BoQ kosong).

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN UPAH BAHAN

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

ANALISA PEKERJAAN. KELOMPOK PERSIAPAN 1. Analisa Pembersihan lapangan /M2 UPAH : 0,1000 Pekerja Rp. Rp. 0,0500 Mandor Rp. Rp. Rp.

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

HARGA SATUAN UPAH KERJA HARGA BAHAN JUMLAH

PEMERINTAH KOTA TARAKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN JALAN PULAU KALIMANTAN NOMOR 1 T A R A K A N

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

RINCIAN KEBUTUHAN BAHAN DAN UPAH. Volume

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

LAMPIRAN V KOP SURAT PERUSAHAAN REKAPITULASI

No. PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp.) KET. 2 I. PEKERJAAN PENDAHULUAN II. PEKERJAAN PERSIAPAN III. PEKERJAAN SALURAN

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.239.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN

Addendum dokumen pengadaan dapat diambil dalam aplikasi SPSE melalui website Addendum dokumen berupa Gambar Rencana.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

BILL OF QUANTITY (BOQ)

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

B-Q. URAIAN PEKERJAAN VOLUME ANALISA SATUAN (Rp)

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

HASIL KOREKSI ARITMATIKA URAIAN PEKERJAAN SELISIH

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Transkripsi:

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG LOKASI : DESA KANANDEDE KECAMATAN LIMBONG KAB. LUWU UTARA PROPINSI : SULAWESI SELATAN T.A : 2015 NO. URAIAN JUMLAH HARGA () 1. PEKERJAAN PENDAHULUAN 2. PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE 3. PEKERJAAN PEMB. BAK PENAMPUNGAN ( RESERVOIR ) 1 UNIT 4. PEK. PEMBANGUNAN SAMBUNGAN RUMAH (SR) : 19 UNIT 5. PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA 6. PEKERJAAN PAS. PIPA PELINTAS 1 UNIT 7. PENGADAAN DAN PEMASANGAN ACSESORIS PIPA 8. PEKERJAAN FINISHING A Jumlah 0,00 B PPN 10 % 0,00 C J u m l a h 0,00 D Dibulatkan 0,00 Terbilang : RUPIAH Masamba, 2015 Penawar, PT/CV.. NAMA JELAS Direktur/Direktris

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG LOKASI : DESA KANANDEDE KECAMATAN LIMBONG KAB. LUWU UTARA PROPINSI : SULAWESI SELATAN T.A : 2015 ANLISA HARGA SATUAN NO URAIAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH a b c d e f = d x e 1. PEKERJAAN PENDAHULUAN 1. Pembersihan Lahan Jalur Pipa Ls 1,00 2. Pengukuran dan Pematokan & Pas. Bowplank Ls 1,00 Jumlah 1 2. PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE 1. Pekerjaan Galian Tanah M³ 8,25 2. Urugan Tanah Kembali M³ 2,75 3. Pekerjaan Pasangan Batu Kali M³ 27,50 4. Plesteran Voegh M² 62,15 5. Pintu Saringan Bh 1,00 Jumlah 2 3. PEKERJAAN PEMB. BAK PENAMPUNGAN ( RESERVOIR ) 1 UNIT 1. Galian Tanah M³ 2,02 2. Urugan Tanah Kembali M³ 0,67 3. Pekekerjaan Pasangan Batu Kali M³ 3,28 4. Pek. Pas. 1/2 Batu Bata 1 : 3 M² 6,41 5. Pekerjaan Beton Tumbuk Dasar Lantai M³ 0,70 6. Pekerjaan Bekisting Dinding M² 55,46 7. Pekerjaan Bekisting Plat M² 7,04 8. Pek. Pembesian Beton Kg 546,17 9. Pek. Beton Kolom, Balok, Sloof, Dinding dan Plat M³ 7,10 10. Pek. Beton Pengikat Pipa (Truss Block) M³ 0,25 11. Pek. Plesteran Dinding M² 79,50 12. Pek. Acian Dinding M² 79,50 13. Stop Kran Ø3" ( Penguras) Bh 1,00 14. Stop Kran Ø2" ( Outlet Bak Reservoir ) Bh 1,00 15. Flange Steel 3" Bh 1,00 16. Flange Bell End 3" Bh 1,00 17. Flange Steel 2" Bh 1,00 18. Flange Bell End 2" Bh 1,00 19. Karet Packing Bh 2,00 20. Penutup Bak Penampung Bh 2,00 21. Pipa Penguapan Ø 2" Bh 2,00 Jumlah 3 4. PEK. PEMBANGUNAN SAMBUNGAN RUMAH (SR) : 19 UNIT 1. Pekerjaan Galian Tanah M³ 7,95 2. Urugan Tanah Kembali M³ 2,65 3. Pek. Beton Tiang Sambungan Rumah M³ 0,98 4. Pekerjaan Bekisting M² 5,70 5. Acian Floor Licin M² 108,73 6. Pipa PVC 3/4 " M' 152,00 7. Kran Air Ø3/4" Bh 38,00 8. Sambungan Kran Air Ø3/4" Bh 38,00 9. Ben 90 PVC Ø3/4" Bh 38,00 10. Tee PVC Ø3/4" Bh 19,00 11. Lem Pipa Tube 17,00 12. Seal Tape Rol 17,00 13. Clamp Sadle DN 2x3/4" Bh 19,00 Jumlah 4 (Untuk 19 Unit SR) 5. PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA 1. Galian Tanah Untuk Instalasi Pipa M³ 173,18 2. Urugan Tanah Kembali M³ 57,73 3. Pipa GIP Ø3" Medium B ( intake dan bak reservoir ) M' 8,80 4. Pipa GIP Ø2" Medium B ( Pipa Outlet bak reservoir ) M' 1,70 5. Pipa PVC S12,5 3" RR ( dari Pipa GIP Intake ke Bak Reservoir M' 348,00 6. Pipa PVC S12,5 2" RR ( dari Bak reservoir Ke Jaringan SR ) M' 936,00 7. Timbunan Tanah Kembali M³ 57,73 Jumlah 5

NO URAIAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH a b c d e f = d x e 6. PEKERJAAN PAS. PIPA PELINTAS 1 UNIT 1. Pekerjaan Galian Tanah M3 4,24 2. Pek. Pas Batu Kali M3 2,55 3. Pek. Beton M3 1,36 4. Baja tulangan Kg 96,17 5. Pekerjaan Bekisting M2 1,92 6. Pipa GIV 2" (Crossing Sungai) M' 39,00 7. Band All Plange 45 Ø 2" Bh 4,00 8. Plange Steel 2" Bh 2,00 9. Plange Bell End 2" Bh 2,00 10. Karet Packing Bh 2,00 11. Ben 90 PVC Ø2" Bh 4,00 12. Shock Pipa GIV Ø 2" Bh 5,00 13. Sling Utama Ø 1/2" M' 43,00 14. Sling Penggantung Ø 1/4" M' 9,00 15. Kuku Macan Ø 1/2" Bh 4,00 16. Kuku Macan Ø 1/4" Bh 28,00 Jumlah 6 ( 1 Unit) 7. PENGADAAN DAN PEMASANGAN ACSESORIS PIPA 1. Pemasangan Stop Kran Dia. 3" Intake (Outlet dan Penguras) Bh 2,00 2. Air Valve (Ventil Udara) Ø 2" Bh 1,00 3. Flange Steel Ø3" Bh 1,00 4. Flange Bell End Ø3" Bh 1,00 5. Karet Packing Bh 1,00 6. Bend Pipa PVC 90 S 12,5 Ø3" Pipa Inlet Bak Reservoir Bh 2,00 7. Bend Pipa PVC 90 S 12,5 Ø2" Pipa Outlet Bak Reservoir Bh 2,00 8. Tee PVC S12,5 90 Ø2" Bh 2,00 Jumlah 7 8. PEKERJAAN FINISHING 1. Pengetesan Jaringan Jam 100,00 2. Pengecetan Penutup Bak Penampung M² 0,72 3. Pembersihan Sisa Pekerjaan Ls 1,00 Jumlah 8

Penggalian 1 m3 tanah biasa sedalam 1 m' No Uraian Kode Satuan Koefisien A TENAGA () 1 Pekerja L.01 OH 0,750 2 Mandor L.04 OH 0,025 () B Overhead & Profit 5 % C Pekerjaaan (A+B) Pengurugan 1 m3 dengan pasir urug No Uraian Kode Satuan Koefisien A TENAGA () 1 Pekerja L.01 OH 0,300 2 Mandor L.04 OH 0,010 B BAHAN Pasir urug m3 1,200 JUMLAH HARGA BAHAN () C Jumlah (A+B) D Overhead & Profit 5 % E Pekerjaaan (C+D) Pengurugan kembali 1 m3 galian tanah Pengurugan kembali 1 m3 galian dihitung 1/3 kali dari koefisien pekerjaan galian No A TENAGA Uraian Kode () Pekerja L.01 OH 0,500 Mandor L.04 OH 0,050 Satuan Koefisien () B Overhead & Profit 5 % C Pekerjaaan (A+B) Pemasangan 1 m3 pondasi batu kosong (anstamping) No Uraian Kode Satuan Koefisien A TENAGA () 1 Pekerja L.01 OH 0,780 2 Tukang batu L.02 OH 0,390 3 Kepala Tukang L.03 OH 0,039 4 Mandor L.04 OH 0,039 B BAHAN 1 Batu Kali m3 1,200 2 Pasir urug m3 0,432 JUMLAH HARGA BAHAN () C Jumlah (A+B) D Overhead & Profit 5 % E Pekerjaaan (C+D)

Pemasangan 1 m3 pondasi batu Kali campuran 1SP:4PP No Uraian Kode Satuan Koefisien A TENAGA () 1 Pekerja L.01 OH 1,500 2 Tukang batu L.02 OH 0,750 3 Kepala Tukang L.03 OH 0,075 4 Mandor L.04 OH 0,075 B BAHAN Batu Kali/Batu Gunung m3 1,200 Semen Porlant Kg 163,000 Pasir pasang m3 0,520 JUMLAH HARGA BAHAN () C Jumlah (A+B) D Overhead & Profit 5 % E Pekerjaaan (D+E) Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f' = 7,4 Mpa (K 100), slump (36) cm, w/c = 0,87 No Uraian Kode A TENAGA () 1 Pekerja L.01 OH 1,200 2 Tukang batu L.02 OH 0,200 3 Kepala Tukang L.03 OH 0,020 4 Mandor L.04 OH 0,060 B BAHAN 1 Semen portland Kg 230,000 2 Pasir beton Kg 893 3 Kerikil (Maks. 30 mm) Kg 1027 4 Air Ltr 200 C PERALATAN JUMLAH HARGA BAHAN Satuan Koefisien () JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E) Membuat 1 m3 beton mutu f' = 16,9 Mpa (K 200), slump (12 ±2) cm, w/c = 0,61 No Uraian Kode Satuan Koefisien A TENAGA () 1 Pekerja L.01 OH 1,650 2 Tukang batu L.02 OH 0,275 3 Kepala Tukang L.03 OH 0,028 4 Mandor L.04 OH 0,083 B BAHAN 1 Semen portland Kg 352,000 2 Pasir beton Kg 731 3 Kerikil (Maks. 30 mm) Kg 1031 4 Air Ltr 215 C PERALATAN JUMLAH HARGA BAHAN () JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E)

Membuat 1 kg dengan besi polos atau besi ulir No Uraian Kode A B C TENAGA () Pekerja L.01 OH 0,007 Tukang besi L.02 OH 0,007 Kepala Tukang L.03 OH 0,001 Mandor L.04 OH 0,000 BAHAN Besi beton (polos/ulir) Kg 1,050 Kawat beton Kg 0,015 PERALATAN JUMLAH HARGA BAHAN Satuan Koefisien () JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Membuat 1 m2 bekisting untuk dinding A TENAGA () 1 Pekerja L.01 OH 0,660 2 Tukang Kayu L.02 OH 0,330 3 Kepala Tukang L.03 OH 0,033 4 Mandor L.04 OH 0,033 B BAHAN 1 Kayu kelas III m3 0,030 2 Paku 5 10 cm Kg 0,400 3 Minyak bekisting Ltr 0,200 4 Balok kayu kelas II m3 0,020 5 Plywood tebal 6 mm Lbr 0,350 6 Dolken bambu Batang 3,000 7 Penjaga jarak bekisting/spacer Bh 4,000 C Pekerjaaan (D+E) No Uraian Kode Satuan Koefisien PERALATAN JUMLAH HARGA BAHAN () JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E) Membuat 1 m2 bekisting untuk kolom No () A TENAGA 1 Pekerja L.01 OH 0,660 2 Tukang Kayu L.02 OH 0,330 3 Kepala Tukang L.03 OH 0,033 4 Mandor L.04 OH 0,033 B BAHAN 1 Kayu kelas III m3 0,040 2 Paku 5 10 cm Kg 0,400 3 Minyak bekisting Ltr 0,200 4 Balok kayu kelas II m3 0,015 5 Plywood tebal 6 mm Lbr 0,350 6 Dolken Bambu Batang 2,000 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN Uraian Kode Satuan Koefisien () JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E)

Membuat 1 m2 bekisting untuk lantai No Uraian Kode Satuan Koefisien A B C TENAGA () Pekerja L.01 OH 0,660 Tukang Kayu L.02 OH 0,330 Kepala Tukang L.03 OH 0,033 Mandor L.04 OH 0,033 BAHAN Kayu kelas III m3 0,040 Paku 5 10 cm Kg 0,400 Minyak bekisting Ltr 0,200 Balok kayu kelas II m3 0,015 Plywood tebal 6 mm Lbr 0,350 Dolken Bambu Batang 6,000 PERALATAN JUMLAH HARGA BAHAN () JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E) Pemasangan 1 m2 dinding bata merah (5x11x22) cm tebal 1/2 batu campuran 1SP:2PP No A TENAGA () 1 Pekerja L.02 OH 0,300 2 Tukang batu L.02 OH 0,100 3 Kepala tukang L.03 OH 0,0100 4 Mandor L.04 OH 0,0150 B BAHAN 1 Bata merah bh 70,000 2 Semen portland kg 18,950 3 Pasir pasang m3 0,0380 C 1 PERALATAN Uraian Kode JUMLAH HARGA BAHAN JUMLAH HARGA ALAT Satuan Koefisien () D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E) Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP:2PP tebal 15mm No A TENAGA () 1 Pekerja L.02 OH 0,300 2 Tukang batu L.02 OH 0,100 3 Kepala tukang L.03 OH 0,0100 4 Mandor L.04 OH 0,0150 B BAHAN 1 Semen portland kg 10,224 2 Pasir pasang m3 0,020 C PERALATAN Uraian Kode JUMLAH HARGA BAHAN Koefisien JUMLAH HARGA ALAT Satuan () D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E)

Pemasangan 1 m2 finishing siar pasangan bata merah No A TENAGA () 1 Pekerja L.02 OH 0,150 2 Tukang batu L.02 OH 0,075 3 Kepala tukang L.03 OH 0,0080 4 Mandor L.04 OH 0,0080 B BAHAN 1 Semen portland kg 3,108 C PERALATAN Uraian Kode Satuan Koefisien JUMLAH HARGA BAHAN 0 JUMLAH HARGA ALAT () D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E) Pemasangan 1 m2 finishing siar pasangan batu kali, campuran 1SP:2PP No Uraian Kode Satuan Koefisien A TENAGA () 1 Pekerja L.02 OH 0,300 2 Tukang batu L.02 OH 0,150 3 Kepala tukang L.03 OH 0,0150 4 Mandor L.04 OH 0,0150 B BAHAN 1 Semen portland kg 6,320 2 Pasir pasang m3 0,012 C PERALATAN JUMLAH HARGA BAHAN 0 JUMLAH HARGA ALAT () D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E) Pemasangan 1 m2 acian No A TENAGA () 1 Pekerja L.02 OH 0,200 2 Tukang batu L.02 OH 0,100 3 Kepala tukang L.03 OH 0,0100 4 Mandor L.04 OH 0,0100 B BAHAN 1 Semen portland kg 3,250 C PERALATAN Uraian Kode JUMLAH HARGA BAHAN Satuan Koefisien JUMLAH HARGA ALAT () D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E)

Pemasangan 1 m' pipa PVC φ 75 mm No A TENAGA () 1 Pekerja L.02 OH 0,08 2 Tukang pipa L.02 OH 0,04 3 Mandor L.04 OH 0,01 B BAHAN 1 Pipa PVC φ 75 mm m' 1,00 C PERALATAN Uraian Kode JUMLAH HARGA BAHAN Satuan Koefisien Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T hari 0,01 () JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E) Pemasangan 1 m' pipa PVC φ 50 mm No Uraian Kode A TENAGA () 1 Pekerja L.02 OH 0,08 2 Tukang pipa L.02 OH 0,04 3 Mandor L.04 OH 0,01 B BAHAN 1 Pipa PVC φ 50 mm m' 1,00 C PERALATAN JUMLAH HARGA BAHAN Satuan Koefisien Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T hari 0,01 () JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E) Pemasangan 1 m' pipa PVC tipe AW φ ¾" No Uraian Kode A TENAGA Satuan () Pekerja L.02 OH 0,036 Tukang batu L.02 OH 0,060 Kepala tukang L.03 OH 0,0060 Mandor L.04 OH 0,0020 Koefisien () B C BAHAN Pipa PVC φ ¾" m' 1,200 Perlengkapan 35% 0,350 PERALATAN JUMLAH HARGA BAHAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E)

Pemasangan 1 m' pipa GIP φ 63 mm No A TENAGA () 1 Pekerja L.02 OH 0,35 2 Tukang pipa L.02 OH 0,17 3 Mandor L.04 OH 0,03 B BAHAN 1 Pipa GIP φ 63 mm m' 1,00 C PERALATAN Uraian Kode JUMLAH HARGA BAHAN Satuan Koefisien Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T hari 1,00 () JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E) Pemasangan 1 m' pipa GIP φ 50 mm No A TENAGA () 1 Pekerja L.02 OH 0,35 2 Tukang pipa L.02 OH 0,17 3 Mandor L.04 OH 0,03 B BAHAN 1 Pipa GIP φ 50 mm m' 1,00 C PERALATAN Uraian Kode Satuan Koefisien JUMLAH HARGA BAHAN Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T hari 1,00 () JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E) Pemasangan 1 buah Air Valve φ 50 mm No Uraian Kode A TENAGA () 1 Pekerja L.02 OH 1,43 2 Tukang pipa L.02 OH 0,72 3 Mandor L.04 OH 0,14 B BAHAN 1 Air Valve φ 50 mm bh 1,00 C PERALATAN JUMLAH HARGA BAHAN Satuan Koefisien Sewa Tripot/Tackel & handle crane 2T hari 0,10 () JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit 5 % F Pekerjaaan (D+E)

Pengecatan 1 m2 permukaan baja galvanis secara manual sistem 3 lapis No Uraian Kode Satuan Koefisien A TENAGA () 1 Pekerja L.02 OH 0,400 2 Tukang cat L.02 OH 0,800 3 Kepala tukang L.03 OH 0,0800 4 Mandor L.04 OH 0,0200 B BAHAN 1 Cat dasar kg 0,1100 2 Cat antara kg 0,1700 3 Cat penutup kg 0,0800 4 Kwas bh 0,0100 5 Pengencer ltr 0,0100 C PERALATAN JUMLAH HARGA BAHAN JUMLAH HARGA ALAT () D Jumlah (A+B+C) E Overhead & Profit (Contoh 15 %) F Pekerjaaan (D+E)

DAFTAR HARGA BAHAN DAN UPAH 1. HARGA BAHAN No Jenis Bahan Satuan Air Ltr 1 Batu Kali / Batu Gunung M³ 2 Batu Merah Bh 3 Kayu KlasII Lokal M³ 4 Kayu KlasIII Lokal M³ 5 Kayu KlasIV. untuk Bekisting M³ 6 Kerikil Ayak M³ Kerikil Ayak kg 7 Pasir Pasang M³ Pasir Pasang Kg 8 Pasir Urug/Timbunan M³ 9 Triples (Plywood) 6 mm M³ 10 Spacer (penjaga jarak bekisting) Bh 11 Semen Bosowa PC. 50Kg zak Semen Bosowa PC. 50Kg Kg 12 Semen Tonasa PC. 50Kg zak Semen Tonasa PC. 50Kg Kg 13 Lem Pipa Bh 14 Seal Tape (Isolasi Pipa) Bh 15 Baja Tulangan kg 16 Stop Kran Pipa GIV 3" Bh 17 Stop Kran Pipa GIV 2" Bh 18 Shock Pipa GIV Ø 2" Bh 19 Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T Hari 20 Pentil Udara (Air Valve) 2" Bh 21 Kawat Pengikat Beton Kg 22 Cat Besi/Kayu Kg 23 Meni Besi/Kayu Kg 24 Minyak Cat Ltr 25 Minyak Bekisting Ltr 26 Kuas 2,5" BH 27 Pipa Gip 3" Medium B 6 M Btg 28 Pipa Gip 3" Medium B 6 M M' 29 Pipa Gip 2" Medium B 6 M Btg 30 Pipa Gip 2" Medium B 6 M M' 31 Pipa PVC S12,5 3" SNI (RR) Btg 32 Pipa PVC S12,5 3" SNI (RR) M' 33 Pipa PVC S12,5 2" SNI (RR) Btg 34 Pipa PVC S12,5 2" SNI (RR) M' 35 Pipa PVC AW 3/4" Btg 36 Pipa PVC AW 3/4" M' 37 Shock kran Air 3/4" Bh 38 Kran Air 3/4" Bh 39 Tee PVC AW dia 3/4" Bh 40 Elbow PVC AW dia 3/4" Bh 41 Sling ø 1/2" M' 42 Sling ø 1/4" M' 43 Kuku Macan ø 1/2" Bh 44 Kuku Macan ø 1/4" Bh 45 Paku Biasa 510 cm Kg 46 Dolken Bambu Btg 47 Ben 90 PVC S12,5 dia 3" Bh 48 Ben 45 PVC S12,5 dia 2 " Bh 49 Bend All Plange 45 Ø 2" Bh 50 Flange Steel Ø3" Bh 51 Flange Bell End Ø3" Bh 52 Flange Steel Ø2" Bh 53 Flange Bell End Ø2" Bh 54 Penutup Bak Penampung Bh 55 Pipa Penguapan Pipa 2" Bh 56 Tee PVC S12,5 2" Bh 57 Karet Packing Bh 58 Clamp Sadle 2" x 3/4" Bh Keterangan

2. DAFTAR UPAH No Uraian Satuan Keterangan 1 Pekerja Hari 2 Tukang Hari 3 Kepala Tukang Hari 4 Mandor Lapangan Hari 5 Mekanik Hari 6 Mekanik Pembantu Hari 7 Operator Kurang Terlatih Hari 8 Operator Pembantu Hari 9 Operator Terlatih Hari 10 Sopir Truk Hari

TIME SCHEDULE NO URAIAN PEKERJAAN BOBOT BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 PEKERJAAN PENDAHULUAN 0,00 100 2 PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE 0,00 PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA DINAS PEKERJAAN UMUM PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG TAHUN ANGGARAN 2015 KET. 3 PEKERJAAN PEMB. BAK PENAMPUNGAN ( RESERVOIR ) 1 UNIT 0,00 4 PEK. PEMBANGUNAN SAMBUNGAN RUMAH (SR) : 19 UNIT 0,00 50 5 PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA 0,00 6 PEKERJAAN PAS. PIPA PELINTAS 1 UNIT 0,00 7 PENGADAAN DAN PEMASANGAN ACSESORIS PIPA 0,00 8 PEKERJAAN FINISHING 0,00 JUMLAH BOBOT PEKERJAAN RENCANA KERJA MINGGUAN KUMULATIF RENCANA KERJA REALISASI PEKERJAAN MINGGUAN KUMULATIF REALISASI PEKERJAAN DEVIASI 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Penawar, PT/CV.. NAMA JELAS Direktur/Direktris

Syarat Syarat Umum BAB I SYARATSYARAT & PENJELASAN UMUM 1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN KEC. LIMBONG DESA KANANDEDE 1.2. Pekerjaan harus sesuai dengan : a. Uraian dan syaratsyarat umum pekerjaan ini (Spesifikasi Umum Perpipaan ). b. Semua gambargambar perencanaan yang telah dibuat oleh konsultan perencana dan telah diketahui oleh Pengelola Teknik Proyek. c. Petunjukpetunjuk dari Pemimpin Proyek dan unsurunsur teknik lainnya baik lisan maupun tertulis. d. Syaratsyarat umum untuk pelaksanaan pemborongan pekerjaan umum di Indonesia (A.V. 1941). e. Syaratsyarat perburuhan f. Standar bahan/material dan peralatan Semua bahan/material maupun peralatan yag dipasang secara permanen harus baru dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, jika menggunakan di luar yang ditentukan dalam spesifikasi harus dibuat amandemen. Jika tidak disebutkan dalam spesifikasi penggunaan bahan/material maupun peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi maka dapat dipergunakan daftar standar yang dikeluarkan oleh organisasi resmi sebagai berikut : PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia PBI : Peraturan Beton Indonesia SII : Standar Industri Indonesia HGPS : Hydraulic Gate and Penstock Association Japan JRA : Japan Road Association SSPC : Steel Structures Painting Council ASBR : (Water and Power Resources Service, United States Departement of the Interior (Formerly United States Bureau of Reclamation). AWS : American Welding Society ASTM : American Society for Testing and Materials AISA : American Iron and Steel Institute ACI : American Conrete Institute JCEA : Japan Civil Engineer Association AASHTO : American Association of State Highways and Transportaion Officials JIS : Japanese Industrian Standard g. Risalah Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 1

Syarat Syarat Umum 1.3. Pekerjaan Pendahuluan a. Dalam waktu 15 hari setelah menerima surat perintah, kontraktor harus mengirimkan Rencana Pelaksanaan Kerja, Metode Pelaksanaan dan Laporan Kegiatan secara rinci yang sesuai rencana kerja global yang telah diajukan dalam pelelangan. Rincian tersebut harus mencantumkan Program Pelaksanaan: Mobilisasi/Demobilisasi Survey dan Testing Lapangan Daftar Bahan dan Peralatan Khusus Kemungkinan Kelambatan Pekerjaan b. Rencana pelaksanaan kerja disusun dalam bentuk bagan (Bar Chart dan/atau SCurve). c. Mobilisasi/demobilisasi tenaga kerja dan peralatan serta pengadaan bahan material. d. Pelaksana lapangan yang cakap/terampil sesuai bidang disiplin ilmunya. e. Basecamp dan direksi keet, dengan ketentuan sebagai berikut : Ukuran bangunan 3 x 4 m untuk Direksi Keet dan 3 x 5 m untuk Basecamp, tinggi langitlangit 2,50 m. Tiang dari kayu kelas III ukuran 10/10 cm. Rangka atap dan dinding kayu dari kayu kelas III ukuran 5/10 dan 5/7 cm. Pada lantai digunakan Rabat Beton 1pc : 3psr : 5krl Dan Di floor licin Dinding terbuat dari tripleks yang dilengkapi pintu dan jendela yang cukup untuk penerangan jendela udara. Atap seng gelombang. Ruang Direksi Dilengkapi kursi meja ½ biro, meja tamu, papan tempel ukuran 122 x 244 cm, gambar pelaksanaan dan bester serta jadwal pelaksanaan pekerjaan, perlengkapan P3K/obatobatan. Contoh material yang akan digunakan/diuji. f. Papan Nama Proyek g. Dokumen kontrak Konsep dokumen kontrak disiapkan oleh Pemilik Pekerjaan namun penggandaannya oleh kontraktor. Jumlah dokumen kontrak sebanyak yang telah ditetapkan pada syaratsyarat administrasi, kontraktor harus menyiapkan maksimum 5 (lima) set untuk pelaksanaan di lapangan. Jumlah tersebut sudah termasuk yang harus disiapkan oleh kontraktor untuk Direksi Pekerjaan dan Engineer Konsultan yang ditunjuk. h. Gambargambar kerja yang selalu siap di lapangan i. Laporan 1.4. Laporan Kontraktor harus membuat laporan kegiatan pekerjaan dengan menggunakan format yang telah disetujui oleh Direksi. 2

Syarat Syarat Umum a. Buku harian yang mencatat semua petunjukpetunjuk, keputusankeputusan dan detaildetail penting dari unsur teknik. b. Laporan harian, berisi halhal berikut : Kondisi musim/cuaca Jumlah staf dan pekerja yang bekerja Jumlah dan jenis material dan peralatan di lapangan Laporan kemajuan pekerjaan, termasuk lokasi serta perhitungan volume setiap hari. Kejadian yang menghambat pekerjaan. Kejadian atau kondisi yang mengakibatkan keterlambatan kemajuan (progres) pekerjaan. Semua informasi yang berkaitan dengan pekerjaan. e. Laporan Mingguan Setiap akhir minggu dibuat laporan dengan format yang telah disetujui dan membuat program rencana kerja minggu berikutnya. Setiap satu minggu sekali diadakan rapat antara personil inti dari kontraktor dengan Direksi lapangan untuk membahas kelancaran pekerjaan. d. Laporan Bulanan Setiap tanggal 25 bulan berjalan, Kontraktor harus sudah membuat laporan dengan menggunakan format yang telah disetujui. Laporan tersebut meliputi laporan fisik dan laporan keuangan. Laporan berisi (tidak mutlak dibatasi) halhal sebagai berikut : Secara rinci uraian pekerjaan yang dilaksanakan pada periode bulan tersebut. Ringkasan komulatif kemajuan fisik dan progres keuangan untuk setiap kegiatan utama. Prosentase hasil kera terhadap seluruh pekerjaan yang tercantum dalam kontrak. Penjelasan penyebab keterlambatan pelaksanaan dan usulan pemecahan untuk mengejar ketinggalan dan kehilangan waktu. Rencana kerja bulan berikutnya. Daftar peralatan mesinmesin konstruksi dan bahan/material yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk mesinmesin yang baru didatangkan maupun yang dikeluarkan dari lokasi lapangan pekerjaan termasuk periode mesinmesin dan peralatan tidak digunakan. Jumlah total volume dari jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar volume (Bill of Quantity). Kondisi cuaca secara umum, termasuk pencatatan periode serta intensitas hujan setiap hari. Daftar kecelakaan : Masuk rumah sakit atau meninggal bila ada. Kerusakan pekerjaan 3

Syarat Syarat Umum Kerusakan hunian, material dan peralatan. Schedule progres kemajuan yang menunjukkan tanggal penerimaan dan jumlah dan tagihan yang dikirim tetapi belum dibayar. Perkiraan jumlah pembayaran dari pemilik untuk bulan periode berikutnya. Fotofoto pelaksanaan pekerjaan pada bulan tersebut. e. Fotofoto Pelaksanaan Pekerjaan Kontraktor harus membuat foto yang menggambarkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan, foto harus menunjukkan keadaan sebelum dimulai pelaksanaan, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan. Pengambilan fot harus dalam satu titk dan arah yang sama. Tiga lembar cetak foto untuk setiap pemotretan harus diserahkan kepada Direksi dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari. Ukuran foto 3R Setiap foto harus dilampirkan sebagai berikut : Penjelasan ringkas, termasuk lokasi dan kode nomor Nomor foto dan tanggal pengambilan Nama kontraktor Nama proyek Negatif film harus diserahkan juga kepada Direksi dengan diberi label dan mudah disimpan. 1.5. GambarGambar Pelaksanaan Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan yang cermat terutama ukuranukurannya maupun dimensi dari segi yang tertera di dalam gambar rencana tersebut. Bila ada yang tidak sesuai atau kurang jelas harus dikonfirmasikan kepada Direksi. Semua yang meragukan harus dimintakan penegasan dari Direksi dalam bentuk tertulis. a. Format Gambar Bahasa Semua gambar dan data perhitungan pendukungnya yang harus disiapkan oleh kontraktor menggunakan bahasa Indonesia, bila ada gambar yang berbahasa asing diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Satuan Semua satuan menggunakan sistem metrik. Ukuran Semua gambar menggunakan ukuran standard, JIS, ukuran A3, kecuali ada perintah lain atau persetujuan dari Direksi. Judul Konsep tentang judul maupun format semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor, ditunjukkan terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi. 4

Syarat Syarat Umum Penomoran Referensi penomoran gambar menggunakan sistem penomoran gambar teknik. Urutan penomoran akan ditetapkan oleh Direksi. Bila kontraktor bermaksud memberikan referensi penomoran untuk kepentingan sendiri bisa menambahkan kolom pada kolomkolom judul. Indeks Gambar Tiaptiap gambar yang dihasilkan diberikan indeks. Lembaranlembaran indeks gambar harus diserahkan kepada direksi. b. Gambar di lapangan Semua lembaran gambar yang paling akhir mendapatkan persetujuan revisi oleh direksi segera dikirim ke kantor lapangan kontraktor. Gambargambar tersebut harus selalu ada di lapangan dan sewaktuwaktu selalu dapat dipergunakan untuk pemeriksaan oleh Direksi. Gambar pelaksanaan (Construction Drawing) Semua gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) diberikan oleh Pemilik yang disiapkan oleh Konsultan. Dalam gambar ini jelas menunjukkan tata letaknya, dimensinya, jenis konstruksinya dan seterusnya seperti yang disebutkan dalam spesifikasi atau petunjuk direksi. Gambar Kerja (Working Drawing) Kontraktor harus membuat gambar kerja (working drawing) dan gambar tersebut mengacu pada gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) yang diberikan oleh pemilik pekerjaan. Gambar kerja harus detail dan dicantumkan jumlah material yang digunakan (bar bending schedule, list of material, dll), juga mempertimbangkan kemudahan pemeriksaan/inspeksi dari prosedur kerja maupun metode pelaksanaan yang akan dikerjakan di lapangan oleh Kontraktor. Gambar kerja diajukan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap cetak biru (blue print) untuk dilakukan pemeriksaan sampai mendapatkan persetujuan. Bila ada perubahan dalam gambar kerja, maka harus dalam bentuk tertulis yang ditandatangani oleh Direksi dan gambar perubahan ini merupakan bagian daripada Gambar Kerja. Dari gambar kerja yang telah disetujui, ternyata setelah memperhatikan kondisi pondasi, hasil galian maupun hasil test laboratorium, konstruksi yang dikehendaki lain dan perlu perubahan gambar kerja, maka perubahan tersebut harus dalam bentuk tertulis dari Direksi pekerjaan. Semua biaya gambar kerja berikut perubahanperubahannya menjadi beban kontraktor. Gambar kerja dalam beberapa item pekerjaan juga digunakan sebagai dasar acuan pengajuan Tagihan Pembayaran (Monthly Payment) Kontraktor. Gambar Fasilitas/Bangunan Sementara 5

Syarat Syarat Umum Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulai pekerjaan dari tiap seksi pekerjaan, kontraktor harus sudah mengirimkan gambargambar fasilitas/bangunan sementara yang akan dipergunakan di daerah areal proyek seperti gambar gudang, rencana kantor, tempat penyimpanan peralatan mesin, asrama pekerja dan bangunan, bangunan lainnya yang diusulkan oleh kontraktor. Gambargambar harus mendapatkan persetujuan dari Direksi. Bila ternyata dalam pelaksanaan ada perubahan, kontraktor juga harus mendapatkan persetujuan dari Direksi perihal perubahan tersebut baik dari segi lokasi maupun konstruksinya. Gambar Terlaksana (As Built Drawing) 1. Selama pelaksanaan konstruksi pekerjaan, kontraktor harus mengikuti seksama dan mencocokkan dengan gambar kerja. Ketidakcocokan dengan gambar kerka yang telah disetujui, supaya dicantumkan perubahanperubahannya dan konstruksi pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan keadaan yang dikerjakan/dengan keadaan sebenarnya untuk selanjutnya dibuat gambar terlaksana. 2. Penyesuaian gambar dengan pelaksana pekerjaan di lapangan akan diadakan pemeriksaan oleh Direksi Teknik. Bila dari hasil pemeriksaan ternyata ditemukan ketidak sesuaian maka dalam jangka 14 (empat belas) hari, kontraktor harus telah memper baiki gambar tersebut, sehingga gambar terlaksana benarbenar sesuai dengan yang dilaksanakan di lapangan. Setelah mendapatkan persetujuan maka Kontraktor menggandakan di samping untuk keperluannya sendiri, sebanyak 3 (tiga) set diserahka kepada Direksi/Engineer. 3. Gambar terlaksana harus dibuat di atas, kertas A3 yang berkualitas baik dari memudahkan dalam penggandaannya. Selanjutnya gambar terlaksana yang telah selesai dan telah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Engineer diserahkan kepada pemilik pekerjaan oleh kontraktor. 4. Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan set elah penandatanganan serah terima pekerjaan 100%, kontraktor harus sudah menyerahkan gambar terlaksana lengkap yang terdiri dari 1 ( Satu) set gambar lengkap cetakan ukuran penuh (A 3) GambarGambar Lain Selain gambargambar yang disebutkan di atas, gambargambar lain yang masih diperlukan dalam pelaksanaan seperti gambar metode pelaksanaan, skema diagram ataupun grafik jadwal pelaksanaan pekerjaan, harus diserahkan juga untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Engineer. 1.6. Jika ada perbedaan gambar dan syaratsyarat teknik, maka syaratsyarat teknik yang harus diikuti. Jika ada perbedaan pada gambar dan atau ukuranukuran maka gambar skala yang lebih besar yang diikuti, dan jika terdapat keraguraguan dari isi dokumen proyek, maka kontrakor 6

Syarat Syarat Umum harus mendiskusikan atau minta penjelasan pada direksi teknik, dan dalam terjadi pertentangan isi antara dokumendokumen yang ada maka yang menentukan adalah tingkat kekuatan dari dokumen yang dimaksud sebagaimana telah ditetapkan dalam salah satu bagian dari dokumen proyek. 1.7. Survey dan Pengukuran Kembali a. Paling lambat 15 hari setelah penandatanganan kontrak, kontraktor diwajibkan untuk melaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur jalan lama. Kemudian harus mengajukan atau menyerahkan laporan lengkap dan detail dari hasil survey ini kepada direksi teknik. Laporan itu berupa rencana kerja secara tertulis, menjelaskan secara terperinci urutanurutan dan cara pelaksanaan pekerjaan, termasuk halhal khusus bila perlu, misalnya cuaca/curah hujan dan sebagainya. b. Titik referensi atau Bench Mark (BM), telah ditetapkan oleh Pemilik di lapangan seperti dapat diperiksa di dalam gambar. Pengecekan BM sebelum digunakan sebagai pedoman kordinat dan elevasi harus diadakan pengecekan dan verifikasi tentang akurasinya. Kontraktor harus membuat titik referensi/bm sementara untuk kepentingan kontraktor sendiri dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi setiap titik/bm sementara harus mendapat persetujuan direksi lapangan. c. Kontraktor harus menyampaikan secara Direksi, rencana pemasangan patokpatok dalam waktu tidak kurang dari 48 jam, mendahului pelaksanaannya. Pematolan dilakukan oleh kontraktor di bawah supervisi direksi dan bila dianggap perlu direksi dapat melakukan perubahanperubahan di lapangan dan dalam hal ini akan disampaikan secara tertulis kepada kontraktor. d. Kontraktor harus mempersiapkan alatalat ukur yang diperlukan di lapangan sehubungan dengan pekerjaan ini, termasuk yang diperlukan oleh direksi untuk pengecekan. 1.8. Peralatan Kontraktor harus mengajukan daftar peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan schedule pada rencana dan kontraktor mempersiapkan peralatan lapangan sebelum pelaksanaan dimulai seperti tanda pengaman lalu lintas, rol meter, mal ukuran kemiringan, papan nama proyek dan foto keadaan. 1.9. Bahan Bangunan Bahan bangunan yang digunakan harus memenuhi syaratsyarat minimal seperti yang ditetapkan dalam peraturan umum mengenai bangunan di Indonesia. a. Air Air untuk pengecoran beton harus air tawar yang tidak mengandung mineral dan alkalide. Selanjutnya harus memenuhi syaratsyarat yang sebagaiman diuraikan dalam PBI1971 dan PUBB (NI12) 1971. 7

Syarat Syarat Umum b. Portland Cement (PC) Digunakan Portland Cement (PC) biasa yang mempunyai kualitas mineral sampai dengan S.400 (semen tonasa atau semen bosowa), berdasarkan kualifikasi yang diteatpkan dalam NI8. Semen yang telah mengeras/membantu atau berbungkah tidak boleh dipergukan lagi. c. Pasir Pasir pasangan dan pasir beton dipergunakan pasir yang memenuhi syarat baik dan bersih, tidak mengandung lumpur serta tidak terlalu halus telah disetujui oleh Pihak Direksi. Selanjutnya harus memenuhi syaratsyarat sebagaimana yang diuraikan dalam PBI1971 dan PUBB (NI12) 1971. d. Batu Untuk pasangan pondasi dipakai batu gunung atau batu kali yang sudah pecah jenis keras, bersih dan permukaan tidak licin, ukuran besar ratarata 20 cm. Sedangkan untuk pasangan tembok dipakai batubata kualitas baik dan telah mendapat persetujuan direksi. e. Kayu Kayu yang digunakan adalah kayu kelas I jenis bayam dan kayu kelas II Kalapi atau yang berkualitas baik/mutu A. f. Kerikil Kerikil beton yang digunakan adalah kerikil cipping yang tidak mengandung lumpur. g. Besi Beton Besi beton digunakan besi U24 sesuai syarat atau peraturan Bahan Bangunan Indonesia. h. Timbunan Pilihan Timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi ketentuan SNI 03 17441989 dan SNI 0317421989 atau disetujui secara tertulis oleh Direksi pekerjaan. 1.10. Sumber Material Kontraktor harus mencari sendiri sumbersumber bahan sub base yang memenuhi syarat dan mengajukan daftar kepada direksi mengenai sumber (asal) subbase yang akan digunakan. Direksi bersama kontraktor mengambil contoh material tersebut untuk keperluan pemeriksaan sebelum memberikan persetujuannya, biayabiaya untuk itu menjadi tanggungan kontraktor. 1.11. Pemeriksaan testing dan persetujuan Kontraktor harus menyerahkan hasil pemeriksaan sebelum sumber bahan tersebut dieksploitir. Segala biaya yang menyangkut pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan kontraktor. Materialmaterial yang contohnya masih dalam tahap pemeriksaan, atau sifatsifatnya meragukan belum diperkenakan untuk dibawah ke job site, dan bila material yang telah ada di job site ternyata tidak memenuhi syarat yang ditetapkan, direksi berhak untuk menolaknya dan kontraktor harus segera menyingkirkannya atas biaya sendiri. 8

Syarat Syarat Umum 1.12. Penyimpanan Material A. Harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mengalami perubahan komposisi (segregasi) dan sedapat mungkin ditumpuk di tempat yang ditunjuk/ disetujui direksi. Segala biaya yang dikeluarkan termasuk ganti rugi bila penyimpanan tersebut berada di luar batas penguasaan jalan, menjadi tanggungan kontraktor. B. Penempatan material harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu lalu lintas dan tidak mengurangi mutu material dalam pelaksanaan pekerjaan. C. Jenis bahan material yang akan dimasukkan ke dalam lokasi harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh pengawas lapangan dengan memberikan contoh bahan. D. Bahan material yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek atas tanggungan/biaya pemborong sendiri selambatlambatnya 2 x 24 jam sejak waktu ditolak bahan material tersebut. 1.13. Persyaratan Material Semua material harus bersih dan kotorankotoran, bahanbahan organik dan bahanbahan lain yang tidak dikehendaki. Material yang dipakai sebagai bahan subbase adalah Agregat Kelas C yang penggunaannya masingmasing dijelaskan dalam petunjuk teknis Departemen PU Bina Marga dan diupayakan bahan yang berada di sekitar lokasi. 1.14. BiayaBiaya Kontraktor menanggung segala biaya ganti rugi/kompensasi biayabiaya retribusi dan sebagainya yang sehubungan dengan pengambilan/ penandatanganan materialmaterial tersebut, namun tidak ada mata pembiayaan khusus untuk hal ini sehingga kesemuanya telah harus diperhitungkan dalam harga satuan material tersebut. 1.16. Lalu Lintas Lalu lintas pengalihan (penyimpanan) perlu disediakan untuk kendaraan roda dua sedangkan kendaraan roda empat tidak diperkenangkan lewat di atas permukaan jalan beton yang baru dikerjakan sampai siapa untuk dilewati. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat lalu lintas. 9

Syarat Syarat Teknis BAB II PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN 1. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan ini terdiri dari pengumpulan dan analisa data sekunder, dimana datadata yang terkumpul minimum terdiri dari : a. Peta lokasi yang sementara dilaksanakan b. Peta rupa bumi c. Kondisi lokasi baik itu letak geografis, pencapaian iklim, hidrologi dan kemiringan lahan. 2. Penelitian Lapangan Dilakukan untuk mengetahui keadaan di lapangan yang sebenarnya dan mengkorelasikannya dengan hasil data sekunder, dimana hasil dari penelitian ini akan diplotkan kedalam peta tata ruang dilapangan. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan : 1. Pengukuran untuk mengetahui elevasi dari kemiringan lahan dalam lokasi yang kondisinya berbukit dan jarak jalur pipa yang akan dipergunakan. 2. Data hasil pengukuran dipakai untuk menentukan letak Pipa PVC S12,5 Ø3 dan Ø 2 dan Pipa yang akan disambung menuju desa dan dusun a. Titik letak Bak Reservoir serta bangunan Pelengkap lainnya yang dimaksudkan agar kebutuhan akan air bersih oleh warga masyarakat dapat merata. Sambungan Langsung Pipa kerumahrumah ini diletakkan pada ketingian di bawah peil reservoir. b. Jalur pipa distribusi dari Pipa Induk ke Desa yang dituju. Bahan pipa yang digunakan adalah pipa PVC S.12,5 memenuhi Standar SNI atau ISO ( Type Injuction ) dengan tekanan kerja min. 10 Bar, Pipa PVC S.12,5 mulai dari ukuran Ø2,5 Inch Kemudian Pada Jarak Tertentu di alikan ke Pipa PVC. S.12,5 Ø2 Inci dan Pipa PVC AW Ø1 agar mendapatkan tekanan air yang tinggi dari bak Resevoar hingga ke bak hidran umum dan kran umum maka diusahakan jangan sampai terjadi kebocoran pipa terutama pada setiap sambungan maka dalam pelaksanaannya harus hati hati dan telitih dalam penyambungan pipa apalagi menggunakan gelang karet dan Untuk menjaga sambungan antar pipa agar tak lepas, pada daerah yang dianggap kritis dipasangkan trust block dari beton sebagai penopang pipa. c. Pekerjaan Jembatan Pipa dibuat jika ada pipa yang memotong alur sungai d. Pekerjaan Sambungan Langsung khusus pada Fasilitas Rumah Ibadah (Mesjid) e. Pipa yang telah tersambung terlebih dulu dites pengalirannya sebelum ditimbun tanah, untuk memudahkan mengetahui apabila ada kebocoran pada setiap sambungan pipa. 3. Urain syaratsyarat dan gambar kerja Uraian syaratsyarat teknis/spesifikasi dan gambar kerja digunakan sebagai pedoman dasar dalam pelaksanaan pekerjaan ini, serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari uraian dan syaratsyarat ini. Jika didalam gambar terdapat kekurang jelasan atau perbedaanperbedaan, kontrktor diwajibkan menanyakan kepada direksi serta membuat gambargambar pelengkap atas petunjukpetunjuk direksi dan disahkan oleh pimpinan proyek. Tidak dibenarkan samasekali bahwa kontraktor untuk memperbaiki sendiri halhal tersebut di atas. Akibat kelalaian kontraktor dalam hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor. 1

Syarat Syarat Teknis 4. Pengamanan Setelah kontraktor mendapatkan batasbatas daerah kerja dan lain sebagainya maka kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala yang ada di daerahnya mengenai : a. Kehilangan dan kerusakan dan bahan yang ada di lokasi pekerjaan b. Kecelakaan dan keselamatan kerja sepenuhnya merupakan tanggung jawab kontraktor. 5. Rencana Kerja Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor harus bersamasama dengan direksi mendiskusikan rencana kerja dan rencana waktu pelaksanaan setelah pelulusan pekerjaan. Dua hari sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus memberi tahu Direksi agar petugas setempat dapat diberi tahu akan adanya kegiatan pelaksanaan. Kontraktor harus menyerahkan secara rinci : a. Jadwal pelaksanaan proyek sesuai persyaratan kontrak. b. Alat yang akan digunakan dan spesifikasi alat. c. Bahan utama yang harus disediakan sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan dalam penawaran. d. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang berpengalaman yang dpekerjakan. e. Tenaga kerja yang akan dipekerjakan. f. Rencana secara rinci tentang cara yang akan diusulkan untuk pelaksanaan dilapangan yang berhubungan dengan kontruksi. Encana kerja ini akan dipakai oleh Direksi sebagai dasar untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan keterlambatan pekerjaan dan prestasi kontraktor. g. Contoh Bahan Kontraktor harus menyampaikan contoh bahan kepada Direksi dengan mutu bahan yang diusulkan pemakaiannya. Bila tidak sesuai sebagaimana contoh yang disetujui, kontraktor harus mengeluarkan bahan tersebut dari lapangan dan harus menggantinya dengan yang ditentukan. h. Jaminan akan bahan / material yang akan dipakai. Bahan / material yang ditawarkan sesuai jumlah yang diberikan harus dipenuhi dalam pelaksanaan pekerjaan sebenarnya. Jika menyimpang maka kontraktor harus menggantinya sesuai dengan penawaran. 6. Pembersihan Lapangan Kontraktor harus mengusahakan agar lapangan tetap bersih, tidak ada sisasisa material atau sampah yang berserakan. Setelah penyempurnaan pekerjaan maka segala bahanbahan sisa, sampahsampah dan kontruksi sementara harus dikeluarkan dari lapangan sehingga keadaan lapangan kembali seperti ke keadaan semula. 7. Laporan, Foto Lapangan dan Sebagainya Kontraktor harus membuat foto pelaksanaan pekerjaan dimulai dari persiapan mobilisasi bahan, tiaptiap pekerjaan yang sedang dikerjakan maupun yang telah selesai dikerjakan, sedangkan laporan foto kemajuan bulanan dilakukan sesuai dengan persyaratan kontrak. Laporan Kemajuan Pekerjaan Laporan harian, minguan dan bulanan tentang tentang kemajuan pekerjaan harus dibuat oleh kontraktor. Laporan tersebut harus menggambarkan banyaknya pekerjaan yang telah diselesaikan, bahan yang dipakai sebenarnya, bahan di dalam gudang, jumlah pegawai dan pekerja yang melaksanakan pekerjaan lapangan dan jumlah akumulatif semua kegiatan yang telah dislesaikan atau sedang dilaksanakan yang hasil akhirnya dihitung dalam bobot presentase terhadap seluruh kegiatan. Bersamaan dengan penyampaian laporan mingguan rencana kerja yang akan dilaksanakan dalam minggu berikutnya juga disampaikan secara resmi kepada pemberi tugas. 2

Syarat Syarat Teknis 8. Gambar dan Buku Persyaratan di Lapangan Dilapangan Kontraktor harus menyimpan dengan baik satu salinan semua gambar, buku persyaratan, catatan tambahan ( agenda ), gambar yang disetujui. Perintah perubahan lainnya, dalam keadan baik serta ditandatangani dengan catatan tersebuat juga tersedia untk Direksi. 9. Gambar Sesuai Pelaksanaan Kontraktor harus membuat ghambargambar Terlaksana ( As Build Drawing ) sesuai pelaksanaan memenuhi pasal yanberkaitan dalam hal tersebut dari persuaratan umum kontraktor dalam rangkap 6 ( enam ). Gambargambar sesuai dengan pelaksanaan untuk kontrak ini harus dibuat dengan menggunakan petapeta dari Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigran yang disediakan oleh Direksi. Konteraktor harus mengunakan tandatanda dan ketebalan garis menurut lampiran yang terkait dari dokumen ini. 10. Force Majeure a. Yang dianggap sebagai Force Majeure adalah akibatakibat dari kejadian di luar kemampuan pemborong baik langsung maupun tidak langsung antara lain malapetaka alam meliputi : Gempa Bumi B a n j i r T a u f a n P e t i r Kebakaran Sabotase Kejadiankejadian akibat termasuk yang timbul selama pelaksanaan berlangsung, kontraktor diharuskan melapor mengajukan persoalannya kepada Direksi dalam waktu paling lambat 3 x 24 Jam. b. Jika waktu sebagaimana dinyatakan dalam ad. a ini telah dilampaui sedangkan laporan belum juga disampaikan maka kontrakor kehilangan haknya untuk mengajukan claim dan lain sebagainya yang berhubungang dengan pasal ini. c. Dalam hal ini untuk lancarnya pekerjaan haruslah ada kerjasama yang baik antara Kontraktor, Konsulan Supervisi/Penyedia dan Direksi. 11. Kenaikan Harga Harga borongan adalah harga mati ( fixed price ), baik harga kontrak maupun harga satuannya. Apabila selama masa pelaksanaan terjadi kenaikan harga untuk pekerjan ini maka tidak diadakan perhitungan Fluktuasi harga. Kontraktor sudah harus memperhitungkan kenaikan harga dalam penawaranya. 1. Pekerjaan Galian PEKERJAAN INTAKE a) Galian dibuat sesuai dengan gambar teknis/kondisi lapangan. b) Dimensi galian mengikuti gambar teknis/kondisi lapangan, c) Kemiringan galian harus diperhatikan stabilitas lereng sehingga galian tidak longsor. d) Dasar galian harus dalam dan rata kecualidinyatakan lain dari pihak direksi sesuai pertimbangan teknis dilapangan. e) Tanah galian yang berkualitas tidak dapat digunakan sebagai tanah urug. f) Tanah galian yang tidak dipakai harus dibuang ditempat yang sudah ditentukan oleh Direksi/Supervisi sehingga tidak menganggu pelaksanaan pekerjaan dan lingkungan. 3

Syarat Syarat Teknis 2. Pekerjaan Urungan Tanah a) Timbunan kembali Bekas Galian (Urugan Tanah Kembali) Pelaksanaan pekerjaan urugan tanah kembali/timbunan diambilkan dari tanah hasil galian, penimbunan dilakukan pada bagianbagian peil yang terlalu rendah dan penimbunan kembali sisi luar dan sisi dalam dari pasangan pondasi batu kali. 3. Pekerjaan Beton a) Beton yang digunakan adalah beton mutu K. 175. b) Bahan beton terdiri dari semen, pasir, Batu Pecah dan besi sebagai tulangan. c) Semen yang digunakan harus semen jenis PC. d) Pasir yang digunakan harus pasir yang berkualitas baik, bersih dari kotoran yang dapat merusak kontruksi, berkualitas baik dan berkadar Lumpur maksimum 5%. e) Pasir yang digunakan harus jenis pasir cor bersi dari kotoran yang dapat merusak konstruksi, berkualitas baik dan berkadar Lumpur maksimum 5%. f) Batu Pecah yang digunakan harus kerikil yang berkualitas baik, keras tidak porous, bersih dari bahanbahan yang dapat merusak konstruksi, dengan ukuran seragam diameter antara 23 cm g) Air yang digunakan harus air tawar, bersih dari segala kotoran yang dapat merusak konstruksi. h) Besi tulangan menggunakan besi yang memenuhi standar SLL, diameter tulangan sesuai dengan gambar teknis. i) Bekisting dibuat dari papan kayu tebal 2cm atau triplek 4mm. j) Penyambungan papan bekisting harus rapi kuat, tidak bocor dan bagian dalam harus rata. k) Bekisting harus kuat menahan beban selama masa pekerjaan pengecoran berlangsung dan tidak mengalami lendutan pada semua permukaan bekisting. l) Pemasangan besi beton harus memenuhi syarat teknis dan mendapat persetujuan dari Direksi/Supervisi. m) Beton bertulang digunakan untuk plat dasar, dinding vertical,dinding penyekat dan plat penutup n) Beton tidak bertulang digunakan untuk lantai kerja 4. Pasangan Batu Kali a) Pasangan batu kali dimaksudkan sebagai dinding Intake, dimensi pondasi sesuai dengan gambar tekhnis. b) Pasangan batu kali menggunakan spesi campuran 1 : 3 c) Batu yang digunakan harus batu kali belah, atau batu gunung belah, kuat, bersih tidak porous dan tidak retak. d) Pasir yang digunakan sebagai campuran spesi harus pasir berkualitas baik, bersih dari kotoran yang dapat merusak konstruksi dan berkadar Lumpur maksimum 5 %. e) Air yang digunakan harus bersih dari segala kotoran yang dapat merusak konstruksi. f) Semen yang digunakan harus jenis PC. g) Batu yang dipasang harus dibasahi secara merata sampai jenuh sebelum dipasang. h) Pemasangan batu kali harus dengan baik, saling mengikat satu sama lain. i) Pemasangan batu kali harus menghindari ronggarongga yang terlalu banyak diantara pasangan batu kali. 4

Syarat Syarat Teknis PEKERJAAN PERPIPAAN 1 Pekerjaan Persiapan. a. Pemeriksaan patokpatok sepanjang jalur perpipaan oleh Kontraktor bersama dengan Direksi/Supervisi. Apabila terdapat kesulitan menemukan patokpatok yang hilang, patok pengganti segera dibuat dengan persetujuan Direksi/Supervisi. b. Jalur pipa harus dibersihkan dari kotorankotoran yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan. c. Pembuangan ketoran harus ditempat yang sudah ditentukan, tidak mengganggu pekerjaan. 2. Pekerjaan Galian a. Galian dibuat sesuai dengan gambar teknis/kondisi lapangan. b. Dimensi galian mengikuti gambar teknis atau kondisi lapangan. c. Kemiringan galian harus diperhatikan stabilitas lereng sehingga galian tidak longsor. d. Galian dasar harus dala da rata kecuali dinyatakan lain. e. Tanah galian yang berkualitas baik dapat digunakan sebagai tanah urug. f. Tanah galian yang tidak terpakai harus dibuang ditempat yang sudah ditentukan oleh Direksi/Supervisi sehingga tidak menggangu pelaksanaan dan pekerjaan dan lingkngan. 3. Pekerjaan Urungan Tanah a. Tanah urug yang digunakan sebagai tanah urungan harus tanah yang berkualitas baik, bersih dari ketoran yang dapat merusak kontruksi. b. Permukaan tanah urungan harus datar dan rata. c. Pengurungan dilakukan selapis demi selapis dan dipadatkan. Ketebalan maksimum setiap lapis 5 cm padat. Ketebalan urungan sesuai dengan gambar teknis. d. Dimensi dan bentuk urungan harus dibuat sesuai dengan gambar teknis. 4. Pekerjaan Perpipaan a. Pipa yang digunakan harus 100% baru, tidak rusak dan tidak cacat. b. Bahan pipa transmisi dan distribusi menggunakan pipa PVC S.12,5 Ø 3 Inch dan 2 Inch dan pipa PVC S. 12,5 memenuhi Standar SNI atau ISO ( Type Injuction ) dengan tekanan kerja min. 10 Bar Ø 3 Inch dan 2 Inch. c. Accessories yang dipasang harus terbuat dari PVC S.12,5 memenuhi standar SNI dan ISO. d. Water meter menggunakan type horizontal, drivice, direct reading dengan body bronze dan mechanism plastic e. Sebelum dipasang bagian dalam pipa dan perlengkapan pipa harus dibersihkan dari kotorankotoran yang menganggu. f. Pemasangan pipa harus diperhatikan sudut kemiringan pipa sehingga dapat mengalir dengan baik. g. Penyambungan pipa menggunakan socket atau reducer. Pada percabangan menggunakan tee atau tee accros sesuai dengan percabangan. h. Pemotongan pipa harus menggunakan alat yang sesuai dengan jenis pipa. Hasil pemotongan harus baik sesuai dengan maksud dan tujuan pemotongan. i. Sambungan pipa yang akan disambungkan harus dibersihkan dari kotoran. Sesuia sambungan harus menggunakan seal tape. j. Elbow atau bend digunakan pada belokan vertical dan horizontal pipa. k. Sudut belokan pipa harus tidak melebihi dari sudut belokan yang ditentukan oleh pabrik. l. Pemasangan accessories harus sesuai dengan gambar teknis. Kedudukan pipa harus benarbenar pada peil yang telah ditenukan. m. Pada saat pemasangan pipa, parit galian harus dalam keadaan kering. n. Semua ujung pipa yang terakhir harus ditutup dengan dop diperkuat dengan truch block dari beton. 5

Syarat Syarat Teknis 5. Pekerjaan Pengetesan Perpipaan dan Pembersihan Pipa a. Pengetesan dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan sambungan dan mengetahui kebocoran pada pipa dan sambungan pipa. b. Pengetesan dilakukan bagian dari bagian panjang dari keseluruhan panjang pipa. Panjang setiap bagian pipa tidak melebihi dari 300M. c. Pengetesan dilakukan dengan cara hidrostatis pressure test dan leakage test. d. Bila pada saat pengetesan terjadi kerusakan pada perpipaan kontraktor diwajibkan memperbaiki atas biaya kontraktor. e. Bila pada saat pengetesan ditemukan halhal yang tidak memenuhi persyaratan, kontraktor memperbaiki sehingga memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. f. Pengetesan harus disaksikan dan disetujui oleh Direksi/superfisi. g. Setelah diyakini bahwa jaringan perpipaan sudah sempurna maka dilakukan pembersihan pipa. h. Air yang digunakan untuk pembersihan pipa harus benarbenar air bersih yang mendapatkan persetujuan dari Direksi/Supervisi. 6. Pekerjaan Jembatan Pipa a. Letak jembatan pipa harus mendapat persetujuan dari Direksi/Supervisi. b. Jembatan pipa dibangun pada pelintasan sungai atau saluran air. c. Bentang jembatan, konstruksi jembatan harus sesuai dengan gambar tekhnis. 7. Pekerjaan Kembali a. Apabila pada saat pelaksanaan terjadi pembongkaranpembongkaran konstruksi bangunan yang ada, maka kontraktor harus membangun kembali konstruksi tersebut dengan kualitas yang sama. Yang dimaksud dengan konstruksi bangunan disini termasuk rumput dan tanaman. b. Semua biaya yang timbul akibat perbaikan ditanggung oleh kontraktor. 1 Pekerjaan Galian PEKERJAAN BAK RESERVOIR (BAK PENAMPUNGAN) a. Galian dibuat sesuai dengan gambar teknis/kondisi lapangan. b. Dimensi galian mengikuti gambar teknis/kondisi lapangan, c. Kemiringan galian harus diperhatikan stabilitas lereng sehingga galian tidak longsor. d. Dasar galian harus dalam dan rata kecuali dinyatakan lain dari pihak direksi sesuai pertimbangan teknis dilapangan. e. Tanah galian yang tidak dipakai harus dibuang ditempat yang sudah ditentukan oleh Direksi/Supervisi sehingga tidak menganggu pelaksanaan pekerjaan dan lingkungan. 2. Pasangan Batu Kali a. Pasangan batu kali menggunakan spesi campuran 1 : 3 b. Batu yang digunakan harus batu kali belah, atau batu gunung belah, kuat, bersih tidak porous dan tidak retak. c. Pasir yang digunakan sebagai campuran spesi harus pasir berkualitas baik, bersih dari kotoran yang dapat merusak konstruksi dan berkadar Lumpur maksimum 5 %. d. Air yang digunakan harus bersih dari segala kotoran yang dapat merusak konstruksi. e. Semen yang digunakan harus jenis PC. f. Batu yang dipasang harus dibasahi secara merata sampai jenuh sebelum dipasang. g. Pemasangan batu kali harus dengan baik, saling mengikat satu sama lain. h. Pemasangan batu kali harus menghindari ronggarongga yang terlalu banyak diantara pasangan batu kali. 6