Moeheriono, Pengukuran Kinerja (Berbasis Kompetensi), RajaGrafindoPersada, Jakarta, Oktober, 2012, Hal.95

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tetap bertahan dan kompetitif dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Muslich, Etika Bisnis Pendekatan Substansi dan Fungsional, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Cetakan Ke 1, 1998, hlm. 61.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu usaha, baik yang bergerak di bidang jasa maupun

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia adalah mengenai penempatan kerja karyawan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetesnsi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 381

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Wahibur Rahman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

PENGARUH DISIPLIN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL MATAHARI TERBIT BALI TANJUNG BENOA-NUSA DUA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat menjalankan fungsinya menuju pencapaian tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan karena hal tersebut menyangkut tenaga-tenaga. pelaksana yang berupaya untuk memajukan usaha perusahaan.

ABSTRAK. Kata kunci : motivasi, komunikasi, disiplin kerja, kinerja karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis terutama di bidang pariwisata yang semakin kompetitif, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber daya penentu tercapainya visi dan misi organisasi. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini tidak terkecuali pada bisnis perhotelan yang juga mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Prenhallindo, Jakarta, 1998, Hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sorotan hangat oleh seluruh negara di dunia khususnya Indonesia. Isu globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

2012, hal. 1 2 Ibid., hal Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAKSI. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang demikian besar dalam suatu organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organiasi dalam mengelola,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun suatu instansi. Mereka berperan sebagai pemikir, perencana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. internasional dalam bidang yang menyangkut core businessnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saaat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa:

I. PENDAHULUAN. umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kemudian Robbins

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. 2.1 Dasar-Dasar Pengendalian Intern Perusahaan Pengertian dan Manfaat Pengendalian Intern

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada dasarnya ingin memiliki sumber daya

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

BAB 1 PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja aparatur pemerintah secara umum sering menjadi sorotan dari

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pencapaian tujuan perusahaan agar lebih terarah. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia merupakan faktor penentu keberhasilan organisasi. Hal ini dapat dilihat dari kinerja karyawan dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam organisasi adalah kinerja yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja yang baik dalam suatu organisasi tergantung juga dari kualitas sumber daya manusia. Dengan kualitas sumber daya manusia yang baik, kinerja organisasi akan berjalan dengan baik pula. Sebaliknya kualitas sumber daya manusia yang tidak atau kurang memadai menyebabkan organisasi tidak berjalan dengan baik atau sehat. Pada dasarnya perusahaan tidak mengharapkan sumber daya manusia yang cakap dan trampil, tetapi lebih penting lagi, perusahaan mengharapkan karyawannya mau bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil yang optimal. Hal ini disebabkan karena keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan akan ditentukan oleh faktor manusia atau karyawan dalam mencapai tujuannya. Seorang karyawan yang memiliki kinerja (hasil kerja atau karya yang dihasilkan) yang tinggi dan baik dapat menunjang tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Menurut Mangkunegara kinerja dapat diketahui dan diukur karyawan telah mempunyai kriteria keberhasilan tolok ukur yang telah ditetapkan organisasi atau perusahaan.1 Kinerja sendiri adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 1 Moeheriono, Pengukuran Kinerja (Berbasis Kompetensi), RajaGrafindoPersada, Jakarta, Oktober, 2012, Hal.95 1

2 Disipilin kerja merupakan salah satu aspek yang mempegaruhi kinerja karyawan. Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan manajer untuk berkomunikasi dengan karyawannya agar mereka bersedia mengubah prilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan karyawan menaati peraturan perusahaan. 2 Disiplin kerja merupakan sikap saling menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Baik yang tertulis maupun tidak tertulis, serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak menerima sanksi yang berlaku di dalam perusahaan. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif sumber daya menusia yang terpenting, sebab semakin baik disiplin karyawan, maka semakin tinggi prestasi kerja yang akan dicapai. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal. 3 Menurut Iriani kedisiplian karyawan mutlak diperlukan agar seluruh aktivitas yang sedang dan akan dilaksanakan berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan perusahaan. Diharapakan kedisiplinan karyawan ini tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan perusahaan.. Dari hasil wawancara dengan salah satu pegawai di perusahaan mengatakan bahwa disiplin karyawan pada PT. Kudus KArya Prima sudah cukup baik. Sebagai salah satu contoh disiplin kerja yang ada pada perusahaan adalah karyawan yang terlambat datang ke pabrik maka akan mendapatkan hukuman. Dan hukuman yang diberikan untuk karyawan yang datang terlambat dari jadwal masuk kerja maka tidak diperbolehkan hadir untuk bekerja. Dan bagi pekerja tetap akan mendapatkan potongan gaji, dan untuk pekerja kontrak tidak akan mendapatkan gaji. 4 2 Veithzal Rivai & ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, RajaGrafindoPersada, Jakarta, September, 2011, Hal. 825 3 Abdurrahmat Fathoni, Manajemen Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Januari,Jakarta, 2006, Cet.1, Hal. 126 4 Wawancara dengan narasumber Eddy pagawai HRD (personalia)

3 Namun kenyataannya berlawanan terbalik dengan yang terjadi di lapangan. Setalah dilakukannya observasi, masih ada karyawan yang melanggar kedisiplinan dari perusahaan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya karyawan yang mencari-cari kesempatan untuk makan pagi atau sarapan di jam-jam kerja. Dengan adanya hal tersebut, maka kedisiplin yang terjadi masih belum dilaksanakan dengan maksimal. Hal ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Gede Prawira Utama Putra dan Made Subudi tentang Pengaruh Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Matahari Terbit Bali Tanjung Benoa-Nusa Dua. Yang menunjukan bahwa secara simultan variabel disiplin kerja, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja mempengaruhi variasi kerja karyawan pada Hotel Matahari Tebit Bali signifikan dengan kontribusi sebesar 83,9 persen sedangkan sisanya 16,1 persen dipengaruhi variabel lain. Sedangkan secara persial dapat diketahui bahwa variabel disiplin kerja, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja dipengaruhi secara signifikan terhadap kinerja karayawan pada hotel matahari terbit bali. Artinya semakin baik pemahaman karyawan mengenai arti penting disiplin kerja maka akan semakin baik kinerja karyawan tersebut.5 Faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah persaingan yang terjadi di tempat kerja, atau persaingan di tempat kerja. Setiap kondisi dalam lingkungan kerja dapat membawa karyawan kearah persaingan antara karyawan. Hal ini dari tuntutan pekerjaan yang tinggi, sehingga membuat karyawan berlomba-lomba mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dapat dikerjakan semaksimal mungkin supaya mendapatkan promosi jabatan. Persaingan yang terjadi di tempat kerja adalah hal yang biasa terjadi, karena di dalam perusahaan individu tidak melakukan kegiatan sendiri. 5 Gede Prawira Utama Putra dan Made Subudi tentang Pengaruh Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Matahari Terbit Bali Tanjung Benoa-Nusa Dua, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud) Bali, Indonesia.

4 Tujuan persaingan adalah untuk menuntut karyawan memunculkan prestasi, kreatifitas, kualitas dan keahlian dan potensi terpendam yang belum tergali. 6 Persaingan kerja dengan sesama pekerja terkadang berjalan dengan tidak sehat, bahkan bersifat samar-samar dan akhirnya memuculkan bentuk perselisihan ataupun konflik dan usaha saling menjatuhkan. Persaingan dan konflik terjadi karena mempunyai tujuan yang sama, latar belakang yang heterogen, sikap perasaan sensitif, perbedaan pendapat dan salah paham. 7 Hal ini yang menyebabkan situasi kerja kurang nyaman dan dapat menggangu kinerja karyawan. Persaingan kerja akan berdampak positif dengan menunjukan prestasi dalam bekerja. Seperti yang terdapat pada penelitian terdahulu, Ratna Mulya Sari Pengaruh Situasi Kompetisi kerja terhadap fear of success pada pegawai wanita, menunjukan hasil yang positif. Hal tersebut dapat dibuktikan secara umum situasi kompetisi yang tinggi dapat dilihat dari adanya bonus atau promosi karir yang diberikan perusahaan kepada setiap karyawan yang berprestasi dan akan memicu karyawan lain untuk berkompetisi dengan memaksimalkan hasil kerja meraka. Bonus yang diberikan perusahaan serta kesempatan promosi jabatan akan memperngaruhi sosial ekonomi karyawan. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruh persaingan kerja menjadi negatif. Hal ini dapat dilihat pada hasil pembahasan pada penelitian terdahulu, Triyas Kurnia Ningrum Persaingan Kerja Pada Karyawan. Adanya ketidakadilan perlakuan atasan yang dirasakan oleh karyawan. Karyawan menganggap ada perbedaan hak pegawai yang tidak dipenuhi, seperti gaji, dan jabatan tertentu yang diduduki oleh karyawan lain. Persaingan yang terjadi menyebabkan perasaan iri terhadap karyawan lain. Persaingan yang juga kerap kali berlangsung dengan pertengkaran antara karyawan, dengan putusnya komunikasi antar karyawan. 6 Triyas Kurnia Hingrum, Persaingan Kerja Pada Karyawan, Jurnal Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Semarang, 2011, Hal. 69 7 Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, Cet.XII, Hal 189

5 Seperti yang diungkapkan salah satu karyawan. Pada kenyataannya kinerja karyawan pada perusahaan masih kurang maksimal. Seperti adanya persaingan yang bersifat negatif. Salah satu penyebab persaingan yang terjadi ialah disebabkan kecenderungan karyawan memilih pekerjaan yang dianggap lebih ringan atau lebih mudah untuk dikerjakan. Dari hasil penelitian terdahulu tentang persaingan karyawan, Ratna Mulya Sari Pengaruh Situasi Kompetisi Kerja Terhadap Fear Of Success Pada Pegawai Wanita dan Triyas Kurnia Ningrum Persaingan Kerja Pada Karyawan, menunjukan hasil yang berbeda. Berdasarkan latar belakang di atas, mendorong peneliti untuk mengadakan suatu penelitian di PT. Kudus Karya Prima. PT Kudus Karya Prima merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang mebel. Perusahaan tersebut berlokasikan di desa Terban Kec. Jekulo Kab. Kudus. dengan judul Pengaruh Disiplin Kerja Dan Persaingan Karyawan di Tempat Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Kudus Karya Prima. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari supaya tidak terjadi kesalah pahaman dalam menafsirkan judul penelitian ini, maka penulis bermaksud memberikan penegasan pada kalimat judul yang akan diteliti. 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.8 2. Disiplin kerja Disiplin kerja adalah fungsi operatif keenam dari manajemen sumber daya manusia. Dan menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah fungsi MSDM yang lainnya secara keseluruhan telah dilaksankan denngan baik atau tidak. 9 8 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, Ed. II, Cet. IV, 1995, Hal. 747 9 Malayu S.P Hasibuan,Op.Cit, Hal.198

6 3. Persaingan di tempat kerja Persaingan adalah kegiatan yang berdasarkan atas sikap rasional dan emosional dalam mencapai prestasi kerja yang terbaik. Persaingan dimotivasi oleh ambisi untuk memperoleh pengakuan, penghargaan, dan status sosial yang terbaik.10 4. Kinerja Pengertian kinerja atau Performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi.11 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan? 2. Apakah terdapat pengaruh persaingan karyawan di tempat kerja terhadap kinerja karyawan? 3. Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja dan persaingan di tempat kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja karyawan? D. Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Kudus Karya Prima. 2. Untuk mengetahui pengaruh persaingan di tempat kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Kudus Karya Prima. 10 11 Ibid, Hal. 199 Moeheriono, Op.Cit, Hal, 95.

7 3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan persaingan di tempat kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Kudus Karya Prima. E. Kegunaan Dari Penelitian Diharapkan penelitian ini memperoleh hasil yang dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Dan hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong adanya penelitian manajemen sumber daya manusia yang serupa serta sebagai referensi bagi penelitian di masa yang akan datang. 2. Manfaat praktis a. Perusahaan Dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran kepada instansi sebagai tambahan informasi untuk mengambil keputusan. Dan sebagai bahan acuan bagi pemimpin perusahaan dalam menilai efektifitas pengendalian intern dan persaingan di tempat kerja. b. Karyawan Secara praktis penelitian ini dapat difungsikan bagi karyawan sebagai bahan informasi dan kajian bagi para karyawan dalam meningkatkan kinerja yang produktivitas bagi perusahaan. c. Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat untuk dapat memahami pentingnya disiplin kerja dan persaingan di tempat kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan perusahaan.

8 F. Sistematika Penulisan Dalam sisitematika penulisan ini akan dijelaskan kerangka penulisan yang merupakan konsep dasar dalam pembahasan selanjutnya. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut : 1. Bagian Awal Dalam bagian ini terdiri dari halaman judul 2. Bagian Isi Bagian isi terdiri dari beberapa bab yaitu : BAB I : PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang masalah, penegasan istilah, batasan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Menjelaskan tentang deskripsi teori yang meliputi pengendalian intern, persaingan di tempat kerja, dan kinerja, selain itu juga menjelaskan tentang penelitian terdahulu, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Meliputi jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, definisi operasional, teknik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek penelitian, gambaran umum responden, analisis data serta pembahasan. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan penutup. 3. Bagian Akhir Bab ini berisi tentang daftar pustaka, daftar riwayat pendidikan dan lampiran-lampiran.