BAB I PENDAHULUAN. motivasi. Motivasi kerja pegawai dalam suatu organisasi dapat dianggap. penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cepat. Iklim usaha yang berubah cepat dan situasi yang berubah-ubah. dipergunakan oleh perusahaan yang mampu mengendalikan jalannya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh rangkaian system yang berlaku dalam organisasi, hal ini karena

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia perlu dikembangkan dan ditingkatkan dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup di masa sekarang maupun di

BAB 1 PENDAHULUAN. operasinya. Sumber daya yang dibutuhkan itu terdiri dari sumber daya fisik (man,

BAB I PENDAHULUAN. segala sumber daya yang ada. Manusia yang bekerja dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Semangat Kerja. Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH UPAH DAN TINGKAT PROTEKSI KERJA PERUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. ANGKASA POLYPROPINDO SUKOHARJO 2008

BAB I PENDAHULUAN. untuk berupaya menjadi yang terbaik dan terdepan. Salah satunya adalah PT

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, sumber daya alam dan sumber-sumber ekonomi lainnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu

KINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan maka tidak akan terjadi hubungan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tinggi untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang pelayanan terhadap pelanggan. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi standar yang ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan. kemampuan karyawan agar dapat berkembang secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kompensasi memiliki defenisi yang beragam oleh parah pakar. Hasibuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. usaha didirikan guna mengikuti perkembangan dunia, baik perusahaan besar maupun

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran penting di dalam setiap kegiatan. keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mereka yang memiliki komitmen tinggi cenderung lebih bertahan dan rendah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan serta sebagai pelayan masyarakat tak lepas dari tuntutan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik perusahaan besar, swasta maupun pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Absen Guru Tahun Diklat /2013. Presentasi Kehadiran (%) 2010/ / /2013 Keterangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernah dilakukan sebelumnya untuk semakin memperkuat kebenaran empiris

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelumnya. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi

I. PENDAHULUAN. Tuntutan persaingan dalam pengelolalan kegiatan usaha dari lingkup organisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seorang karyawan tentunya memiliki berbagai keinginan atau motivasi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia ini merupakan penggerak utama atas kelancaran jalannya

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir ini menurut Laporan Perasuransian (AJB Bumiputera, 2011) adalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan semakin

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wahyuddin, M. 2008). Berbagai macam hambatan pasti akan ditemui oleh. yang tidak (Parlinda, V. dan Wahyuddin, M. 2008).

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

I. PENDAHULUAN. adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik. memikirkan bagaimana cara perusahaan beradaptasi dengan lingkungan yang

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan tetapi yang tidak kalah penting dalam mendorong hal-hal tersebut

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu kekuasaan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Motivasi kerja pegawai dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya. Masalah motivasi kerja dapat menjadi sulit dalam menentukan imbalan dimana apa yang dianggap penting bagi seseorang karena sesuatu yang penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Namun belum tentu upaya yang keras itu akan menghasilkan produktivitas yang diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam arah yang dikehendaki organisasi. Unsur kebutuhan berarti suatu keadaan internal yang menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak menarik. Suatu kebutuhan yang tidak terpuaskan akan menciptakan tegangan yang merangsang dorongandorongan di dalam diri individu. Dorongan ini menimbulkan suatu perilaku pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan tertentu yang apabila tercapai akan memenuhi kebutuhan itu dan mendorong ke pengurangan tegangan. Peranan manusia merupakan salah satu modal dasar dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sumber daya manusia sangat penting di dalam menunjang 1

2 kemajuan perusahaan. Sumber daya yang lain dan kekayaan perusahaan tetap merupakan modal yang amat berharga (Siagian, 2004:4). Perusahaan hendaknya memperlakukan pegawai secara layak dan adil sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Setiap perusahaan ataupun organisasi di dalam pencapaian tujuan harus memperhatikan semangat kerja pegawai karena dengan semangat kerja yang tinggi maka segala aktivitas manajemen yaitu: merencanakan, menganalisis, mengarahkan serta menggerakkan faktor-faktor yang ada dalam suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat lebih cepat terselesaikan dan memperoleh hasil yang memuaskan (Nitisemito, 2006). Semangat kerja merupakan kemampuan sekelompok orang untuk bekerjasama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama (Handoko, 2007). Beberapa indikasi yang menunjukkan rendahnya semangat kerja pegawai adalah turun atau rendahnya produktivitas kerja, tingkat absensi yang tinggi, tingkat kerusakan barang yang diproduksi tinggi, kegelisahan terdapat dimanamana, tuntutan yang sering terjadi dan pemogokan (Nitisemito, 2006). Salah satu indikasi yang menunjukkan adanya permasalahan tentang semangat kerja adalah tingkat absensi yang tinggi. Permasalahan mengenai rendahnya semangat kerja pegawai terjadi karena kurangnya motivasi yang diberikan perusahaan kepada pegawai. Dari observasi yang telah dilakukan terlihat bahwa manajer perusahaan kurang memberikan perhatian kepada pegawai

3 dan kurangnya sosialisasi bagi pegawainya mengenai pentingnya pendidikan dan latihan dalam mendukung semangat kerja pegawai yang pada akhirnya berdampak pada karir dan imbalan yang diperoleh pegawai. Pemberian motivasi yang tinggi pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabuaten Lamongan sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan semangat kerja pegawai. Kualitas kerja merupakan suatu konsep atau filsafat manajemen dalam rangka perbaikan kualitas sumber daya manusia yang telah dikenal sejak dekade tujuh puluhan. Pada saat itu kualitas kerja diartikan secara sempit yaitu sebagai teknik manajemen yang mencakup gugus kendali mutu, perkayaan pekerjaaan, suatu pendekatan untuk bernegosiasi dengan serikat pekerja, upaya manajemen untuk memelihara kebugaran mental para pegawai, hubungan industrial yang serasi, manajemen yang partisipatif dan salah satu bentuk intervensi dalam pengembangan organisasional (French et al, 1990 dalam Arifin, 2009). Dalam perkembangan selanjutnya kualitas kerja merupakan salah satu bentuk filsafat yang diterapkan oleh manajemen dalam mengelola organisasi pada khususnya dan sumber daya manusia khususnya. Ada empat dimensi di dalam kualitas kerja yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu partisipasi dalam pemecahan masalah, sistem imbalan yang inovatif, perbaikan lingkungan kerja dan restrukturisasi kerja. Kualitas kerja merupakan masalah utama yang patut mendapat perhatian organisasi (Luthans, 2008). Hal ini merujuk pada pemikiran bahwa kualitas kerja dipandang mampu untuk meningkatkan peran serta dan sumbangan para anggota atau pegawai terhadap organisasi. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa

4 kualitas kerja mempunyai dampak positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi (Gibson, 2008) Adanya kualitas kerja juga menumbuhkan keinginan para pegawai untuk tetap tinggal dalam organisasi. Penelitian juga menunjukkan adanya hubungan positif antara praktek kualitas kerja dengan kinerja pegawai (Elmuti dan Kathawala, 2007) Disamping itu, perusahaan juga harus memberikan apresiasi dan penghargaan yang seimbang dan adil kepada pegawai. Salah satu bentuk apresiasi yang diberikan kepada pegawai adalah dengan pemberian kompensasi yang adil kepada pegawai. Pegawai akan merasakan keadilan dalam kompensasinya berdasarkan persepsi mereka akan balas jasa yang diterimanya dari perusahaan. Jika dikelola dengan baik, kompensasi akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan serta menjaga pegawai dengan baik, sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, pegawai akan sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan penempatan kembali tidaklah mudah. Akibat dari kurang adilnya perusahaan dalam memberikan kompensasi tentunya akan mengurangi semangat kerjan pegawainya, meningkatkan keluhankeluhan, penyebab mogok kerja, dan meningkatnya derajat ketidakhadiran dan turnover pegawai. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan dalam kompensasi juga akan menyebabkan perusahaan dan individual berkurang daya kompetisinya dan menimbulkan kegelisahan, perasaan bersalah, dan suasana yang tidak nyaman di kalangan pegawai. Pemberian kompensasi harus dilakukan secara adil dan merata, karena pegawai cenderung untuk membandingkan besarnya kompensasi berdasarkan

5 input yang telah mereka berikan kepada perusahaan dan juga membandingkannya dengan jumlah kompensasi yang diterima pegawai lain dengan tingkat tugas dan jabatan yang sama serta membandingkannya dengan pegawai lain di perusahaan sejenis. Pemberian insentif kepada Anggota Satpol PP di Kabupaten Lamongan diberikan berdasarkan beban kerja anggota yang menyebabkan terjadinya perbedaan besaran insentif antara anggota satu dengan anggota yang lain dalam jabatan yang sama. Pengelolaan sistem insentif yang belum baik dapat mengakibatkan pegawai merasakan ada ketidakdilan dan tidak puas. Jika pegawai merasa bahwa imbalan yang diterima tidak sesuai dengan kontribusi mereka, hal ini dapat mempengaruhi keputusan-keputusan mereka tentang seberapa keras mereka akan bekerja. Puas atau tidak puasnya pegawai terhadap kompensasi yang diterima, dapat dinilai dengan persepsi pegawai terhadap keadilan kompensasi. Semakin positif persepsi pegawai akan kompensasi maka akan mampu meningkatkan kepuasan kerja pegawai, begitu pula sebaliknya bila pegawai memiliki persepsi negatif terhadap kompensasi maka akan mampu menurunkan kepuasan kerjanya. Sumber daya manusia adalah asset organisasi yang paling penting sehingga membuat sumber daya organisasi lainnya bekerja. Oleh karena itu, factor tenaga kerja harus diolah sedemikian rupa sehingga terjadi keseimbangan bagi seluruh pegawai perusahaan. Dalam hal ini salah satunya adalah kepuasan kerja pegawai. Sebuah perusahaan hendaknya memperhatikan kepuasan kerja terhadap pegawainya, apabila suatu perusahaan tenaga kerjanya yang kurang terpuaskan dengan pekerjaanya maka semangat kerjanya cenderung menurun. Dengan

6 demikian jelas bahwa kepuasan kerja sangat mempengaruhi semangat kerja pegawai. Tinggi rendahnya kepuasan yang dirasakan seseorang pegawai semakin memacu semangat kerja seseorang pegawai untuk memperoleh hasil kerja yang lebih baik. Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki berbagai macam tingkat kepuasan yang semakin lama semakin bertambah, untuk itu perusahaan harus memperhatikan kepuasan kerja pegawainya baik berupa materil maupun inmaterial, hal ini akan meningkat kansemangat kerja pegawai. Peningkatan profitabilitas merupakan dambaan setiap perusahaan, tingkat profitabilitas perusahaan akan tinggi jika semangat kerja pegawai sebagai pelaksana pekerja tinggi dan sebaliknya tingkat profitabilitas perusahaan akan rendah jika semangat kerja pegawai sebagai pelaksana pekerja rendah. Semangat kerja pegawai tergantung dari dalam diri pegawai itu sendiri, namun demikian pihak perusahaan juga perlu melakukan usaha usaha untuk memotivasi pegawainya sehingga dapat meningkatkan semangat kerja kerja pegawai. Upayayang dapat dilakukan perusahaan sebagai pendorong peningkatan semangat kerja pegawai dengan memberikan kesejahteraan yang memadai. Kepuasan dapat dipandang sebagai pernyataan positif hasil dari penilaian para pegawai terhadap apa yang telah dilakukan oleh organisasi kepada para pegawainya. Kepuasan kerja para pegawai dipercaya akan dapat menumbuhkan motivasi para pegawai untuk tetap tinggal dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasional juga dapat dipandang sebagai suatu keadaan yang mana seorang

7 pegawai atau individu memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuantujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu, Pengaruh Kualitas Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Lamongan.penelitian ini diarahkan pada area penelitian dengan judul : 1.2. Rumusan Masalah Sesuai dengan konsep dan latar belakang masalah yang telah peneliti sampaikan, maka dalam penelitian ini permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah kualitas kerja dan kompensasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja Anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Lamongan? 2. Apakah kualitas kerja dan kompensasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja Anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Lamongan? 3. Antara variabel kualitas kerja dan kompensasi, variabel manakah yang dianggap dominan pengaruhnya terhadap kinerja Anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Lamongan? 1.3. Tujuan Penelitian adalah : Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini

8 1. Untuk menguji dan membuktikan pengaruh secara simultan variabel kualitas kerja dan kompensasi terhadap kinerja Anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Lamongan. 2. Untuk menguji dan membuktikan pengaruh secara parsial variabel kualitas kerja dan kompensasi terhadap kinerja Anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Lamongan. 3. Untuk menguji dan membuktikan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja Anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Lamongan. 1.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan pada tujuan penelitian di atas, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis kepada pihak-pihak terkait. Manfaat penelitian ini adalah untuk : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan memberikan sumbangan saran, pemikiran dan informasi yang bermanfaat yang berkaitan perencanaan strategi dalam meningkatkan semangat kerja pegawai Anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Lamongan untuk mencapai tujuan perusahaan yang maksimal. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran serta pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan

9 dengan administrasi publik yang berkaitan dengan pengaruh kualitas kerja, kompensasi dan kepuasan kerja, variabel terhadap semangat kerja pegawai. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan atau untuk pengembangan ide-ide baru untuk penelitian selanjutnya, dan sebagai bahan pertimbangan perusahaan atau instansi lain yang menghadapi permasalahan yang sama.