PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dipelajari siswa sehingga pembelajaran matematika mempunyai. dituntut mempunyai konsentrasi, ketelitian, dan keterampilan.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME

( PTK Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N 1 Sidoharjo ) Naskah Publikasi

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP PANCASILA 13 PARANGGUPITO

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING (PTK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

DALAM (PTK. Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK (PTK

OPTIMALISASI KARDUS BEKAS SEBAGAI ALAT PERAGA UNTUK PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP. Naskah Publikasi Ilmiah

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA N 2 BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapaiderajat Sarjana S-I. Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS VIII MTs N NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI COOPERATIVE TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (PTK pada Kelas VII C SMP Negeri 1 Karanganyar Tahun 2012 / 2013)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Matematika. Diajukan Oleh : AGUS SRI PAMADI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK

Siska Candra Ningsih. FKIP Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun oleh : ANNA NUR ELAWATI A.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

`PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 24 SURAKARTA

MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI RESOURCE BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

(PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 2 Banyudono Boyolali)

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP MELALUI APTITUDE TREATMENT INTERACTION DENGAN MEDIA POCKET CARD NASKAH PUBLIKASI

RIYAD HUDAN TASHDIQY A

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD N SIMO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA ADOBE FLASH

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : INDAH WULANDARI A

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS IV

QUICK ON. Disusun Oleh:

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATANN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE MAKE

(PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII C Semester Genap SMP Penda Tawangmangu Tahun 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI. Diajukan oleh: RESITA DEVI ARDHANI

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SMA DENGAN PEMANFAATAN SOFTWARE CORE MATH TOOLS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ARIS TRI MUNANDAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh : OKTIK VIKA SARI A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

Naskah Publikasi. Diajukan oleh: A PENDIDIK FAKULTA

ZULFA SAFITRI A54F100040

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode. Pembelajaran Discovery Pada Pembelajaran IPA. Kelas IV SDN Gawanan 02.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK (PTK

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PTK

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas IX Semester 1 MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: BAMBANG SUPRIYADI A 410 090 142 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 1

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAII Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi : Nama : Masduki, S. Si, M. Si Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa : Nama NIM Program Studi Judul Skripsi Bambang Supriyadi A4tAAgAl42 Pendidikan Matematika PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIW PROBLEM SOLWNG (CPS) (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas IX Semester I MTs Negeri Surakarta I Tahun Pelajaran 2AB 2A14) Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian surat persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakart4 24 Desember 2013 Pembimbing, $(Masduki, S. Si, M. Si)

3 PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas IX Semester 1 MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014) Oleh: Bambang Supriyadi 1 dan Masduki 2. 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, bambangsupriyadi216@gmail.com 2 Staf Pengajar UMS Surakarta, masduki918a@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Penelitian ini termasuk termasuk jenis PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Subyek dalam penelitian ini adalah guru dengan siswa kelas IX H MTs Negeri Surakarta 1. Siswa sebagai penerima tindakan berjumlah 35 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan metode tes. Teknik analisis data dilakukan dengan metode alur, yaitu proses analisis data, penyajian data, dan verifikasi data. Data hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemandirian dan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari: (1) Menyelesaikan tugasnya sendiri sebelum tindakan 20% dan di akhir tindakan 71,43%, (2) Mengatasi masalah belajarnya sendiri sebelum tindakan 14,29% dan di akhir tindakan 71,43%, (3) Percaya pada diri sendiri sebelum tindakan 14,29% dan di akhir tindakan 77,14%, (4) Mengatur dirinya sendiri sebelum tindakan 22,86% dan di akhir tindakan 74,29%. Nilai siswa yang mencapai KKM 65 sebelum tindakan 17,41% dan di akhir tindakan 82,86%. Berdasarkan data hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dapat meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar siswa. Kata Kunci: Kemandirian Belajar, Prestasi Belajar, Creative Problem Solving PENDAHULUAN Kata mandiri mengandung arti tidak tergantung pada orang lain, bebas, dan dapat melakukan sendiri (Rusman, 2012:353). Kemandirian dalam belajar perlu diberikan kepada peserta didik supaya mereka mempunyai tanggung jawab dalam

4 mengatur dan mendisiplinkan dirinya dan dalam mengembangkan kemampuan belajar atas kemampuan sendiri. Hal terpenting dalam proses belajar mandiri adalah peningkatan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam proses belajar tanpa bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya peserta didik tidak tergantung pada guru/pendidik, pembimbing, teman atau orang lain dalam belajar. Prestasi Belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, dan keterampilan (Gagne dalam Hamdani, 2011:138). Prestasi belajar dalam pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang di ukur dengan tes atau instrumen yang relevan. Jadi, prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakakn hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Pembelajaran dimana siswa hanya duduk tenang dan mendengarkan informasi dari guru sepertinya sudah membudaya sejak dahulu, sehingga untuk mengadakan perubahan ke arah pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan memang terkesan sulit. Selama proses belajar mengajar siswa cenderung pasif saat mengikuti pelajaran matematika. Siswa mendengar, mencatat materi yang terkait, dan dituntut untuk menghafalkan lalu siswa disuruh untuk mengerjakan soal dengan rumus yang diberikan guru tanpa tahu akan tujuan dan manfaat yang akan mereka peroleh. Berdasarkan observasi awal di kelas XI H MTs Negeri Surakarta 1 sebelum penelitian, pembelajaran tekesan lebih terpusat pada guru sehingga kemandirian dan prestasi belajar siswa rendah. Hal ini ditunjukkan pada tes awal yang diberikan dimana tingkat prosentase indikator kemandirian belajar siswa kelas IX H MTs Negeri Surakarta 1 antara lain: (1) menyelesaikan tugasnya sendiri 20%, (2) mengatasi masalah belajarnya sendiri 14,29%, (3) percaya pada diri sendiri 14,29%, (4) mengatur dirinya sendiri 22,86%. Prestasi belajar matematika, terdapat hanya 6 siswa atau 17,41% yang mencapai KKM 65. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya prestasi belajar matematika siswa.

5 Untuk mengoptimalkan kemandirian dan prestasi belajar siswa, diperlukan suatu model pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar siswa. Salah satu model pembelajarannya adalah Creative Problem Solving (CPS). Creative Problem Solving adalah segala cara yang dilakukan seseorang dalam berfikir kreatif, dengan tujuan menyelesaikan suatu permasalahan secara kreatif. Pada model pembelajaran Creative Problem Solving, peran pendidik lebih banyak menempatkan diri sebagai fasilitator, motivator, dan dinamisator belajar, baik secara individual maupun kelompok. Sehingga melalui Creative Problem Solving peserta didik diberikan kesempatan secara luas sebagai prasayarat bagi peserta didik untuk berlatih belajar mandiri (B.Suryosubroto, 2009:201). Berdasarkan uraian di atas,peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Peningkatan Kemandirian dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu peneliti melakukan praktik pembelajaran itu sendiri di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas menurut Hopkins (dalam Sutama 2010:15) adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Penelitian ini dilakukan di kelas IX H MTs Negeri Surakarta 1 yang beralamat di Sidorejo, Kelurahan Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari Surakarta (Jln. MT Haryono 24D Surakarta). Penelitian dilakukan pada tahun ajaran 2013/2014 selama tujuh bulan yaitu bulan April 2013 sampai bulan Oktober 2013. Subjek penelitian ini adalah kelas IX H di MTs Negeri Surakarta 1 tahun ajaran 2013/2014. Kelas ini memilki jumlah siswa sebanyak 35, dengan 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

6 Adapun prosedur yang ditempuh dalam tindakan ini yaitu: 1. Dialog awal yang dilakukan antara peneliti dengan guru matematika. 2. Perencanaan tindakan dengan langkah: (a) Memperbaiki kompetensi material guru dalam bidang matematika, (b) Identifikasi masalah dan penyebabnya, (c) Perencanaan solusi masalah. 3. Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan, tetapi tidak mutlak dikendalikan oleh rencana. Sehingga dapat dirubah sesuai keadaan yang ada ebagai upaya perbaikan. 4. Observasi dan Monitoring untuk mendokumentasikan tindakan yang dilakukan berbekal pedoman observasi dan kegiatan lapangan. 5. Refleksi yang digunakan sebagai upaya mencapai tujuan penelitian yaitu peningkatan kemandirian dan prestasi belajar matematika. 6. Evaluasi untuk mengkaji hasil perencanaan, observasi dan refleksi penelitian pada setiap pelaksanaan siklus penelitian. Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu: 1. Metode tes dengan bentuk uraian dan di akhir setiap siklus pembelajaran. 2. Wawancara pada tahap dialog awal dan refleksi setiap siklus yang dilakukan dengan guru matematika. 3. Observasi dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disepakati. 4. Catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. 5. Dokumentasi berupa RPP dengan pemanfaatan CPS, buku referensi, buku pelajaran, foto-foto saat proses pembelajaran, dan lain-lain. Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi penyidik dan triangulasi metode. Triangulasi penyidik dengan pemanfaatan pengamat lain. Sedangkan triangulasi metode dengan cara memanfaatkan penggunaan beberapa metode pengumpulan data. Analisis data merupakan proses mancari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode alur yang langkah-langkahnya meliputi proses analisis data, penyajian data, dan verifikasi data.

7 HASIL PENELITIAN Penelitian ini menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving yaitu model pembelajaran yang memecahkan masalah pembelajaran matematika melalui solusi kreatif dengan langkah Mess-Finding, Fact-Finding, Problem- Finding, Idea-Finding, dan Solution-Finding. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga kali putaran. 1. Pada putaran pertama pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) adalah sebagai berikut: Pertama,guru memotivasi siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua, guru mengingatkan kembali siswa pada konsep bangun datar yang telah dipelajari di kelas VIII. Ketiga, guru menyampaikan materi pembelajaran dengan powerpoint pada LCD. Keempat, guru memberikan permasalahan untuk dipecahkan oleh siswa. Kelima, guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah tersebut dengan enam langkah Creative Problem Solving (CPS) yaitu Fact-Finding (menemukan fakta) yaitu lebar tinggi foto sebelum diperlebar dan lebar foto setelah diperlebar, Problem-Finding dan Mess-Finding (menemukan masalah) yaitu perbandingan luas foto sebelum dan setelah diperbesar, Idea- Finding (menemukan ide atau gagasan) yaitu pemisalan ilustrasi dalam bentuk gambar, Solution-Finding (menemukan solusi) yaitu rumus perbandingan foto sebelum dan sesudah diperbesar, Acceptance-Finding (penerimaan solusi masalah) yaitu mensubstitusikan data yang diketahui kedalam rumus. Keenam, salah satu siswa menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Ketujuh, guru memberikan evaluasi baik berupa tugas atau berupa latihan. Kedelapan, guru dan murid bersama-sama menyampaikan kesimpulan dari materi di akhir pembahasan 2. Pada putaran kedua pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) adalah sebagai berikut: Pertama,guru memotivasi siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua, guru mengingatkan kembali siswa pada konsep bangun datar yang sebangun dan kongruen yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

8 Ketiga, guru menyampaikan materi pembelajaran dengan powerpoint pada LCD. Keempat, guru memberikan permasalahan untuk dipecahkan oleh siswa. Kelima, guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah melalui enam langkah: Fact-Finding (menemukan fakta) yaitu dua buah segitiga siku-siku yang diketahui letak siku-sikunya dan dua buah sisinya, Problem-Finding dan Mess-Finding (menemukan masalah) yaitu apakah kedua segitiga siku-siku tersebut merupakan segitiga yang sebangun, Idea-Finding (menemukan ide atau gagasan) yaitu pemisalan ilustrasi dalam bentuk gambar, Solution-Finding (menemukan solusi) yaitu rumus perbandingan dua segitiga tersebut, Acceptance-Finding (penerimaan solusi masalah) yaitu mensubstitusikan data yang diketahui kedalam rumus. Keenam, salah satu siswa menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Ketujuh, guru memberikan evaluasi baik berupa tugas atau berupa latihan. Kedelapan, guru dan murid bersama-sama menyampaikan kesimpulan dari materi di akhir pembahasan. 3. Pada putaran ketiga atau putaran terakhir pelaksanaan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) adalah sebagai berikut: Pertama, guru memotivasi siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua, guru mengingatkan kembali siswa pada konsep bangun datar yang sebangun dan kongruen yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Ketiga, guru menyampaikan materi pembelajaran dengan powerpoint pada LCD. Keempat, guru memberikan permasalahan untuk dipecahkan oleh siswa. Kelima, guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah melalui enam langkah yaitu: Fact-Finding (menemukan fakta) yaitu segitiga KLM dengan titik O pada sisi KM, Problem-Finding dan Mess-Finding (menemukan masalah) yaitu apakah KLM dan K L M kongruen, Idea-Finding (menemukan ide atau gagasan) yaitu pemisalan ilustrasi dalam bentuk gambar, Solution-Finding (menemukan solusi) yaitu dua sifat kekongruenan, Acceptance-Finding (penerimaan solusi masalah) yaitu menyebutkan sisi atau sudut sebagai bukti bahwa kedua segitiga tersebut kongruen. Keenam, salah satu siswa menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Ketujuh, guru memberikan evaluasi baik berupa tugas atau berupa latihan. Kedelapan, guru

9 dan murid bersama-sama menyampaikan kesimpulan dari materi di akhir pembahasan. Pembelajaran melalui model pembelajaran Creative Problem Solving secara keseluruhan sampai berakhirnya tindakan putaran III, kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa mengalami perubahan yang positif. Adanya peningkatan kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa dapat dilihat dari indikator-indikator yang nampak seperti kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugasnya sendiri, kemampuan siswa dalam mengatasi masalah belajarnya sendiri, kemampuan siswa dalam percaya pada dirinya sendiri, dan kemampuan siswa dalam mengatur dirinya sendiri. Adapun data-data yang diperoleh mengenai peningkatan kemandirian belajar matematika siswa melalui model pembelajaran Creative Problem Solving dari sebelum tindakan sampai akhir tindakan dapat disajikan dalam tabel bertikut. Tabel 1.1 Data Peningkatan Kemandirian dan Prestasi Belajar Siswa Indikator Kemandirian Belajar Siswa Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugasnya sendiri Kemampuan siswa dalam mengatasi masalah belajarnya sendiri Kemampuan siswa dalam percaya pada dirinya sendiri Kemampuan siswa dalam mengatrur dirinya sendiri Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 Sebelum Tindakan 7 siswa (20%) 5 siswa (14,29%) 5 siswa (14,29%) 8 siswa (22,86%) 6 siswa (17,41%) Putaran I (35 siswa) 13 siswa (37,14%) 11 siswa (31,43%) 11 siswa (31,43%) 16 siswa (45,71%) 15 siswa (42,86%) Putaran II (35 siswa) 19 siswa (54,29%) 17 siswa (48,57%) 19 siswa (54,29%) 21 siswa (60%) 21 siswa (60%) Putaran III (35 siswa) 25 siswa (71,43%) 25 siswa (71,43%) 27 siswa (77,14%) 26 siswa (74,29%) 29 siswa (82,86%) Grafik peningkatan kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa melalui model pembelajaran Creative Problem Solving dari awal tindakan sampai akhir tindakan dapat digambarkan sebagai berikut.

10 90 KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR Prosentase % 80 70 60 50 40 30 20 10 Siswa mampu menyelesaikan tugasnya sendiri Siswa mampu mengatasi masalah belajarnya sendiri Siswa percaya pada dirinya sendiri Siswa mampu mengatur dirinya sendiri 0 Sebelum tindakan putaran 1 putaran 2 putaran 3 Siswa mampu mencapai KKM 65 Tindakan PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa. Data yang diperoleh untuk mengetahui adanya kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa dirinci dalam 5 indikator sebagai berikut: A. Menyelesaikan Tugasnya Sendiri Siswa dikatakakn dapat menyelesaikan tugasnya sendiri apabila siswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, tepat waktu dan dengan kemampuan sendiri tanpa bantuan orang lain. B. Mengatasi Masalah Belajarnya Sendiri Siswa mampu mengatasi masalah belajarnya sendiri dilihat dari kemampuan siswa untuk mengatasi ketakutan saat bertanya kepada guru. Siswa yang tidak takut untuk bertanya kepada guru saat mengalami kesulitan selama pelajaran merupakan siswa yang dapat mengatasi masalah belajarnya sendiri. C. Percaya Pada Diri Sendiri Siswa yang percaya pada diri sendiri dapat dilihat dari kemampuan siswa

11 dalam mengerjakan soal sendiri tanpa bantuan temannya. Siswa tidak bergantung pada jawaban temannya dan tidak menyontek selama mengerjakakn soal. D. Mengatur Dirinya Sendiri Siswa yang mampu mengatur dirinya sendiri adalah siswa yang saat pembelajaran sedang berlangsung tidak membuat gaduh dan tidak mengobrol dengan temannya. Selain itu, siswa juga antusias dalam mengikuti pembelajaran. Tindak belajar yang dijelaskan di atas sudah sesuai dengan yang diharapkan dan mengalami perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa pada setiap putaran. Dari hasil penelitian yang telah dicapai terhadap penelitian yang telak dilaksanakan, maka peneliti memperkuat penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Nur Hidayat dan Yunia Rahmawati (2012) dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa melalui pembelajaran aktif tipe Learning Tournament prestasi belajar matematika mengalami peningkatan. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu model pembelajarannya. Penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad Amin Fauzi (2011) dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa melalui pendekatan pembelajaran Metakognitif kemandirian belajar siswa mengalami peningkatan. Penelitian tersebut mempunyai persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu meningkatnya kemandirian belajar, akan tetapi terdapat juga perbedaannya yaitu pendekatan pembelajarannya. Peneliti telah melakukan penelitian pada kelas IX H di MTs Negeri Surakarta 1 melalui model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan kemandirian dan prestasi belajar matematika. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator kemampuan siswa menyelesaikan tugasnya sendiri, mengatasi masalah belajarnya sendiri, percaya pada diri sendiri, dan mengatur dirinya sendiri.

12 KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari tindakan yang telah dilakukan selama penelitian adalah sebagai berikut: A. Siswa yang mampu menyelesaikan tugasnya sendiri mengalami peningkatan. Pada kondisi awal sebelum penelitian hanya 7 siswa, kemudian pada putaran I sebanyak 13 siswa, putaran II 19 siswa, dan pada putaran III sebanyak 25 siswa. B. Siswa yang mampu mengatasi masalah belajarnya sendiri mengalami peningkatan. Pada kondisi awal sebelum penelitian hanya 5 siswa, kemudian pada putaran I sebanyak 11 siswa, putaran II 17 siswa, dan pada putaran III sebanyak 25 siswa. C. Siswa yang percaya pada dirinya sendiri mengalami peningkatan. Pada kondisi awal sebelum penelitian hanya 5 siswa, kemudian pada putaran I sebanyak 11 siswa, putaran II 19 siswa, dan pada putaran III sebanyak 27 siswa. D. Siswa yang mampu mengatur dirinya sendiri mengalami peningkatan. Pada kondisi awal sebelum penelitian hanya 8 siswa, kemudian pada putaran I sebanyak 16 siswa, putaran II 21 siswa, dan pada putaran III sebanyak 26 siswa. Prestasi belajar matematika siswa dengan menerapkan model Creative Problem Solving juga mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa yang mencapai KKM 65 pada kondisi awal sebelum penelitian hanya 6 siswa, kemudian pada putaran I sebanyak 15 siswa, putaran II 21 siswa, dan pada putaran III sebanyak 29 siswa. DAFTAR PUSTAKA Amin Fauzi, Muhammad. 2011. Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran Metakognitif di Sekolah Menengan Pertama. FMIPA Universitas Negeri Medan (Unimed). ISBN: 978-979-16353-7-0. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Hidayat, Nur dan Rahmawati, Yunia. 2012. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa melalui Pembelajaran Aktif Tipe Learning Torunament pada Mata Pelajaran Matematika. Al-Bidayah,vol 4 No. 1.Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UMY.

13 Kusuma, Wijaya dan Dwitagama, Dedi. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta. Rineka Cipta. Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK. Semarang: Citra Mandiri Utama.