Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas Teknologi Komunikasi KABUPATEN PASER KALTIM

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi YOGYAKARTA. makalah

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN WEB AGAM MEDIA CENTER DI KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT. makalah

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENERAPAN. makalah

Pengembangan Website BKD Karanganyar untuk Meingkatkan Kualitas Penyediaan Informasi Kepegawaian

PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat.

Kantaya: Contoh Keberhasilan Perangkat Lunak Open Source Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan jaringan informasi berbasis teknologi. pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

OPTIMALISASI PENEMPATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN ELEKTRONIK GOVERNMENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOMINFO

Motivasi Kebijakan E-Government

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

RPSEP-11 KENDALA DAN STRATEGI PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengurus apa yang dibutuhkan oleh

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

PENDAHULUAN. dengan yang di sampaikan Cassidy (2005) bahwa perencanaan strategis SI dan TI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.346, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. E-GOVERNMENT. Pelaksanaan.

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 53 TAHUN 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SRAGEN

b. bahwa pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam

PENERAPAN & PENGEMBANGAN e-government DI KOTA PALOPO. Oleh : Akhmad Syarifuddin Wakil Walikota Palopo

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI POLEWALI MANDAR

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan bidang agraria dapat dipandang sebagai penyelenggaraan

PENINGKATAN KINERJA MELALUI ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA SEKSI ANGGARAN DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BINTAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN EGOVERNMEN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN

Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government

BAB III PROFIL DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR4ATAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN MOJOKERTO

BAB V. ARAH PENGEMBANGAN e-government PROVINSI RIAU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PEMANFAATAN TIK DI KPDT KABUPATEN BANTUL. Oleh: Auf Affan,Christina Istiyaningsih Heri Kartika,Machmud Murdiyanto Yudho Dilianto, Nursid N.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH. Jakarta, 11 Februari 2009

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN. sebelah mata, peran perkembangan teknologi informasi telah memberikan dampak

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika

Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pasal 446

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM INFORMASI DAN TELEMATIKA KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, data dan informasi merupakan sumber daya yang sangat

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG SINERGIS ANTARA PUSAT DAN DAERAH MELALUI NSPK PENYELENGGARAAN URUSAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika

TARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

Peran RelawanT dalam Mendukung Program Kementerian Kominfo

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

1. BAB I PENDAHULUAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Profil Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM E-GOVERNMENT SERTA P E N T I N G N Y A K O M I T M E N.

Transkripsi:

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA KABUPATEN PURWAKARTA makalah Oleh YUDHO DILIYANTO NIM 118066 Produksi Media Informasi Publik Diploma II Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta 2011

1 BAB I PENDAHULUAN Pemerintah Kabupaten Purwakarta sedang mengembangkan e-government sebagai media yang berbasis elektronik untuk percepatan informasi, efektifitas dan efisiensi serta akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah. e-government yang sedang dikembangkan ini adalah sebuah pengintegrasian seluruh pulau pulau sistem yang ada dengan digabungkan di dalam server pusat, dengan harapan masyarakat akan semakin mudah mengakses informasi penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Purwakarta. Dari hal ini maka pemerintah Kabupaten Purwakarta mencanangkan Purwakarta IT 2009 sebagai motivasi untuk mewujudkan Purwakartao on line dan memahamkan masyarakat dengan teknologi berbasis informasi. Untuk itulah strategi e-government Kabupaten Purwakarta dalam menjembatani hal dimaksud adalah melalui tahapan tahapan sebagai berikut : 1. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas. 2. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintahan. 3. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal sebagai sarana informasi potensi daerah dan publikasi lainnya. 4. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi 5. Mengembangkan kapasitas SDM di lingkungan pemerintahan dan meningkatkan e-literacy masyarakat.

2 6. Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapantahapan yang realistik dan terukur. Pemerintah Kabupaten Purwakarta pada tahun 2009 telah mengembangkan sebuah konsep kantor yang tidak memiliki sebuah tempat atau yang lebih dikenal dengan Kantaya (Kantor Maya). Kantaya ini menggunakan basis teknologi informasi dengan memanfaatkan koneksitas seluruh badan, dinas dan kantor yang ada di Kabupaten Purwakarta. Melalui sebuah aplikasi kantaya ini maka semua yang ada di dalam sistem ini memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Teleconference ( percakapan langsung ) 2. Daily Repor, monitoring dan controlling setiap satker, kecamatan, BUMD, desa / kelurahan 3. Sarana pengiriman data melalui sistem online 4. Informasi dan monitoring proyek atau kegiatan secara online pada setiap satker 5. Agenda kerja pada setiap satker 6. Forum diskusi dan chating antar personil dan satker 7. Surat dinas dan undangan pada satker Untuk melihat sejauh mana sumber daya manusia di Pemerintah Kabupaten Purwakarta memiliki kesiapan untuk implementasi e-government tersebut, maka dibuatlah makalah yang berjudul" Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Dalam Menunjang Implementasi E-Government Di Bagian Oganisasi Dan Tatalaksana Kabupaten Purwakarta". Makalah ini akan berusaha menjawab suatu rumusan masalah yaitu bagaimana strategi

3 pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam menghadapi implementasi e-government di Kabupaten Purwakarta? Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mendapatkan gambaran deskriptif tentang kondisi kesiapan sumber daya manusia terkini dengan mengambil data kondisi sumber daya manusia di Bagian Organisasi dan Tatalaksana Kabupaten Purwakarta. Luaran akhirnya adalah dapat memberikan arahan pembangunan lima tahun ke depan dengan dibuatnya roadmap pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam penerapan e-government. Melalui penelitian yang bersifat deskriptif analitis ini, data yang dikumpulkan berupa data hasil observasi dan studi pustaka dari pengalaman langsung penulis selama bekerja di Bagian Organisasi dan Tatalaksana Kabupaten Purwakarta sejak tahun 2009. Penelitian mengambil lokasi di Kantor Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta Bagian Organisasi dan Tatalaksana jalan Gandanegara No. 25 Purwakarta. Data yang didapat dari hasil observasi, dikumpulkan, diedit dan dengan bantuan model SWOT data dikelompokan untuk mendapatkan faktor internal dan eksternal apa yang mempengaruhi pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Kemudian dirumuskan strategi yang tepat dan terakhir disusun roadmap pengembangan kapasitas sumber daya manusia untuk lima tahun kedepan.

4 BAB II KERANGKA PEMIKIRAN A. Konsep E-Government E-Government dapat diartikan sebagai upaya pemerintah dalam melakukan transformasi guna memfasilitasi kegiatan masyarakat dan kalangan bisnis untuk mewujudkan perekonomian berbasis pengetahuan (knowledge-based economy). e-government tidak akan menghasilkan manfaat yang optimal bila tidak dilakukan penataan ulang (reform) terhadap tata laksana pemerintahan, pengelolaan informasi publik, pengelolaan fungsi instansi pemerintah, serta pelayanan kepada publik dan organisasi bisnis (Kominfo,2005) Salah satu elemen sukses pengembangan e-government adalah kapasitas pemerintah. Artinya adalah kemampuan pemerintah mewujudkan visi e-government menjadi kenyataan. Untuk itu maka pemerintah hendaknya memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk melaksanakan berbagai inisiatif e-government. Selain itu juga tersedianya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan agar penerapan e- Government memberikan manfaat yang luas (Indrajid, 2002). Faktor pendukung utama untuk menjamin suksesnya implementasi e-government meliputi (Kominfo, 2005) : 1. Adanya dukungan kelembagaan berupa pembentukan unit organisasi yang khusus menangani seluruh tahapan pengembangan e-government. 2. Adanya penyesuaian struktur, tugas pokok dan fungsi unit organisasi, baik di unit pelaksana e-government maupun di unit lainnya dalam suatu instansi pemerintah untuk memudahkan koordinasi dan kelancaran admisnistrasi.

5 3. Adanya perubahan standar prosedur operasi dalam mengatur pertukaran data dan informasi dari yang semula berbasis kertas menjadi berbasis elektronik. 4. Adanya kerja sama sinergis antara pemerintah dan pihak swasta dalam menyelenggarakan layanan publik melalui berbagai pola kemitraan. B. Inpres No 3 tahun 2003 Guna menjamin terlaksananya hubungan kerja antar unit pelaksana e-government di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta dalam rangka pengembangan dan pengelolaan e-government nasional, perlu dikoordinasikan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika, sesuai dengan INPRES no 3 Tahun 2003. Pengembangan e-government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government melalui INPRES No. 3 Tahun 2003 yang merupakan payung bagi seluruh kebijakan teknis operasional di bidang e-government. Agar kebijakan pengembangan e-government dapat dilaksanakan secara sistematik dan terpadu, maka diperlukan peraturan, standarisasi dan panduan yang konsisten dan saling mendukung.

6 BAB III DATA DAN PEMBAHASAN A. KONDISI SUMBER DAYA MANUSIA Bagian Organisasi dan Tatalaksana Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta memiliki 14 orang pegawai yang terdiri dari 1 orang kepala bagian, 3 orang kepala seksi, 7 orang staf dan 3 orang honorer. Ada 8 orang dengan latar belakang pendidikan sarjana dan sisanya memiliki latar belakang pendidikan SMA. Dari semua sarjana yang ada tidak ada yang berlatar belakang pendidikan teknologi informasi. Jumlah pegawai yang sedikit memberikan dampak yang bagus terhadap setiap perubahan yang terjadi. Keteladanan pemimpin dapat langsung ditiru oleh bawahan. Hal ini berakibat semua pegawai di bagian tersebut dapat mengoperasionalkan komputer dengan baik minimal aplikasi office. Begitu juga dengan pemanfaatan komputer di lingkungan pegawai juga tinggi walaupun bukan untuk kepentinga pekerjaan. Saat ini penerapan e-government di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Purwakarta masih terbatas pada tukat menukar data dan informasi antar bagian dengan memanfaatkan jaringan intranet di lingkungan kantor sekretariat daerah. Data yang ada di lingkungan kantor tersebut akan bermuara di Bagian Kerjasama, Hubungan Antar-Lembaga dan Pengembangan Teknologi. Di bagian ini data dan informasi akan diolah dan ditentukan mana yang akan didiseminasikan kepada masyarakat. Namun masih terdapat kendala dari SDM dimana konsep e-government masih dianggap kurang penting. Dibagian Organisasi dan Tatalaksana kegiatan ini dikoordinir oleh kepala bagian.

7 B. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS (SWOT) Untuk dapat membuat strategi pengembangan kapasitas SDM di Bagian Organisasi dan Tatalaksana Kabupaten Purwakarta, maka kondisi SDM yang ada saat ini dipetakan dalam matrik SWOT seperti di bawah ini : Gambar 1. Matriks Analisis SWOT Pengembangan Sumber Daya Manusia di Faktor lingkungan internal Faktor lingkungan eksternal Peluang (O) Sudah siapnya organisasi pengelola data dan informasi di lingkungan sekretariat daerah. Tersedianya situs web resmi Kabupaten Purwakarta sebagai media diseminasi informasi kepada masyarakat. Adanya fasilitas jaringan intranet dan internet di lingungan sekretariat daerah Hambatan (T) Belum adanya kesamaan visi yang jelas dalam implementasi e-government Kurangnya sosialisasi tentang implementasi e- Government. Masih dibutuhkan banyak aplikasi yang dapat menunjang implementasi e- Government Bagian Organisasi dan Tatalaksana Kabupaten Purwakarta. Kekuatan (S) Kondisi pegawai yang mudah menerima perubahan. Semua pegawai dapat mengoperasikan aplikasi office Semua pegawai bisa manggunakan internet. Strategi SO Mengadakan pelatihan tentang jurnalisme sederhana dan menulis konten web. Pelatihan penggunaan jaringan intranet dan internet untuk menunjang pekerjaan. Pelatihan dan standarisasi arus data dan informasi di internal Sekretariat daerah Strategi ST Berpartisipasi aktif dalam implementasi konsep kantor maya dilingkungan sekda Barpartisipasi aktif dalam implementasi good government melalui web resmi Kabupaten Purwakarta Budaya kerja berorientasi pelayanan masyarakat. Kelemahan (W) Kurangnya pemahaman tentang pentingnya konsep e-government Bekerja dengan orientasi proyek bukan pelayanan masyarakat. Belum adanya komitmen yang kuat dari semua pegawai dalam implementasi e-government. Strategi WO Membangun komitmen yang kuat kepada pegawai melalui pelatihan motivasi. Melaksanakan perubahan orientasi kerja dengan pelatihan menejemen perubahan dan good government. Membentuk agen perubahan yang didukung oleh kepemimpinan yang memberikan teladan dan menghilangkan hambatan. Strategi WT Perencanaan dan membuat suatu aplikasi yang dapat menunjang pekerjan bidang Implementasi arus data dan informasi di internal sekda secara terencana dan terukur. Membuat sistem reward dan punishment yang dapat digunakan sebagai pemicu terlaksananya e-government.

8 C. ROADMAP PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA Hasil analisis SWOT kemudian dikembangkan dalam roadmap pembangunan sumber daya manusia untuk lima tahun ke depan yaitu : Membangun komitmen yang kuat kepada pegawai melalui pelatihan motivasi. Melaksanakan perubahan orientasi kerja dengan pelatihan menejemen perubahan dan good government. Membentuk agen perubahan yang didukung oleh kepemimpinan yang memberikan teladan dan menghilangkan hambatan. Mengadakan pelatihan tentang jurnalisme sederhana dan menulis konten web. Pelatihan penggunaan jaringan intranet dan internet untuk menunjang pekerjaan. Pelatihan dan standarisasi arus data dan informasi di internal Sekda Perencanaan dan membuat suatu aplikasi yang dapat menunjang pekerjan bidang Implementasi arus data dan informasi di internal sekda secara terencana dan terukur. Membuat sistem reward dan punishment yang dapat digunakan sebagai pemicu terlaksananya e- Government. Berpartisipasi aktif dalam implementasi konsep kantor maya dilingkungan sekda Barpartisipasi aktif dalam implementasi good government melalui web resmi Kabupaten Purwakarta Budaya kerja berorientasi pelayanan masyarakat. Perubahan karakter Pengembangan kapasitas Implementasi e- Government Good Kantor Maya Government 2011 2012 2013 2014 2015

9 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Kondisi sumber daya manusia di Bagian Organisasi dan Tatalaksana Kabupaten Purwakarta secara teknis sudah siap dalam menerapkan e- Government sesuai dengan kebijakan yang ada di Kabupaten Purwakarta dalam implementasi e-government. 2. Kendala utama yang dihadapi dalam implementasi e-government dari aspek sumber daya manusia adalah lemahnya pemahamnan tentang pentingnya e-government, tidak adanya komitmen yang kuat dari semua pihak dan budaya kerja yang belum berorientasi kepada pelayanan masyarakat. 3. Ada lima tahapan dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia untuk waktu lima tahun ke depan yaitu tahap perubahan karakter, pengembangan kapasitas, implementasi e-government, Konsep Kantor Maya dan terakhir tahap good government.

10 B. REKOMENDASI 1. Pelaksanaan tahap pertama dan kedua dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia di Bagian Organisasi dan Tatalaksana Kabupaten Purwakarta dapat dikoordinasikan dan dilaksanakan bersama dengan bagian atau satker lainnya untuk menciptakan efesiansi biaya. 2. Pelaksanaan tahap implementasi e-government dan konsep kantor maya diperlukan regulasi di bidang e-government yang dapat menjadi payung hukum dan pedoman pelaksanaan yang kuat dan jelas. 3. Tahap terakhir merupakan harapan dari implementasi e-government yaitu pelayanan kepada masyarakat dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

11 DAFTAR PUSTAKA Indrajit, Richardus E., 2002, Electronic Government, Penerbit Andi, Yogyakarta. Kominfo., 2005, Panduan Kebijakan Kelembagaan, Otorisasi, Pertukaran Informasi dan peran Serta Swasta, tersedia di: http://www. depkominfo.gi.id Kominfo., 2003, Kebijakan Pengembangan Kepemerintahan Yang Baik dan Manajemen Perubahan, tersedia di: http://www. kominfo.gi.id Kominfo., 2003, Inpres No 23 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembanngan E-Government, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta.., 2010, E-GovernmentDi Kabupaten Purwakarta, Bagian Kahar TI, Purwakarta diunduh dari www.purwakartakab.go.id tanggal 5 Juni 2011 pukul 12.00.