*Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD SALEWANGAN MAROS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PALU ABSTRAK

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD LAMADDUKELLENG KABUPATEN WAJO

Pendahuluan. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Abstrak

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

Analisa Beban Kerja Petugas Koding BPJS Rawat Inap Dengan Metode WISN Di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2014 FARADILA AYU DINIRAMANDA.

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT MELALUI MOTIVASI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA, PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO

Dwi Sumanto*), Raharjo Apriyatmoko**), Sri Wahyuni***)

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KESELAMATAN PASIEN RSUD HAJI MAKASSAR

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bermutu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Kemenkes, 2014). Salah

Kata Kunci: Shift Kerja, Kelelahan kerja

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MYRIA KOTA PALEMBANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN PROGRAM PATIENT SAFETY

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

PENGARUH MOTIVASI INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABEPURA JAYAPURA

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI, SUMBER DAYA, SIKAP DAN STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PRIVILEGE

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN FAKTOR ORGANISASI DENGAN KINERJA PERAWAT RUANG RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SINJAI

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

HUBUNGAN FAKTOR PSIKOLOGIS DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK II PELAMONIA MAKASSAR

The Association Of Individual Factors And Organization Culture And Approach With Nursing Quality Of Care In Ganesha Public Hospital, Gianyar

Kata kunci: Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kinerja Perawat, Kinerja Bidan, Rumah Sakit

HUBUNGAN KUALITAS KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MEDAN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. baik yang bersifat bedah maupun non bedah.(aditama,2002:6) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi keperawatan

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Perum dan terakhir ini telah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Dengan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

KARMILA /IKM

PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENDELEGASIAN TUGAS KEPALA RUANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA PERAWAT UNIT IGD DAN ICU DI RS PHC SURABAYA

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

Intan A. E. Sari, J. S. V. Sinolungan 2, F. J. O. Pelealu 1. Faculty of Public Health. Sam Ratulangi University ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

John Toding Padang, Novita Medyati

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman Hubungan Faktor Internal Dengan Kinerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD BITUNG

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Motivasi Kerja dan Karakteristik Individu Perawat di RSD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Madura

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PERAWAT PNS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA INSENTIF, MOTIVASI, SUPERVISI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SORONG-PAPUA BARAT Margareth Renyaan *, Wulan Kaunang **, Jimmy Posangi* *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Kinerja perawat adalah aktivitas perawat dalam mengimplementasikan sebaik baiknya suatu wewenang, tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan tugas pokok profesi dan terwujudnya tujuan dan sasaran unit organisasi. Kinerja perawat sebenarnya sama dengan prestasi kerja diperusahaan. Perawat ingin diukur kinerjanya berdasarkan standar obyektif yang terbuka dan dapat dikomunikasikan. Jika perawat diperhatikan dan dihargai sampai penghargaan superior, mereka akan lebih terpacu untuk mencapai prestasi pada tingkat lebih tinggi (Faizin dan Winarsih, 2008). Baik buruknya kinerja seorang perawat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kepuasaan kerja, motivasi, lingkungan kerja dan budaya organisasi (Edy, 2008). Faktor lain yang berhubungan dengan kinerja, misalnya insentif yang didapatkan perawat dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai kompetensi, serta supervisi (Natasari dkk 2012; Mulyono dkk, 2013). Tujuan Untuk menganalisis hubungan antara insentif, motivasi, supervisi dengan kinerja perawat di ruang rawat inap Sorong Papua Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional, penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit umum kabupaten Sorong Papua Barat, yaitu pada ruangan Kakatua (Bedah), Ruangan Camar dan Ruangan Kasuari (Interna) pada bulan Februari sampai April 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di ruang rawat inap Sorong Papua Barat, yang berjumlah 68 orang. Teknik pengambilan Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa insentif, motivasi, dan supervisi secara bersama-sama berhubungan dengan kinerja perawat di ruang rawat inap Sorong Papua Barat. Kata Kunci : Insentif, Motivasi, Supervisi, dan Kinerja Perawat. ABSTRACT Performance nurse is a nurse in implementing activities as well as possible an authority, duty and responsibility to our goals and the realization of the main tasks of the profession goals and objectives of the organization unit. The performance of nurses actually working together with the achievement of the company. Nurses want to measure performance based on an objective standard is open and can be communicated. If the nurse noticed and appreciated to superior rewards, they will be more motivated to achieve at a higher level ( Faizin and Winarsih, 2008). Both the poor performance of a nurse can be affected by several factors such as job satisfaction, motivation, work environment and organizational culture ( Edy, 2008). Other factors associated with performance, such incentives are available nurses in an appropriate job competencies, and supervision ( Natasari et al, 2012; Mulyono et al, 2013 ). Objective To analyze the relationship between the incentive, motivation, supervision by the performance of nurses in the inpatient unit District General Hospital Sorong in West Papua. This type of research is analytic survey research with cross sectional study was conducted at the district general hospital Sorong in West Papua, which is in the room Cockatoos ( Surgery ), room seagull and the room Cassowary ( Interna ) from February to April 2016. The population in this study are all nurses who work in the inpatient unit District General Hospital Sorong West -Papua, totaling 68 people. The technique of taking samples in this study is total population met the inclusion criteria. From the research it can be concluded that the incentives, motivation, and supervision is jointly associated with the performance of nurses in the inpatient unit District General Hospital Sorong in West Papua Keywords: Incentives, Motivation, Supervision and Performance Nurse. 68

PENDAHULUAN Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan pembangunan kesehatan adalah tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan menyatakan bahwa tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian medis. Tenaga kesehatan sebagai setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Hal ini, sesuai dengan Undang-Undang RI No. 36 th. 2003 tentang Kesehatan pada pasal 63 ayat (4) yang menyatakan: Pelaksanaan pengobatan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu, pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional, sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan yang mempunyai daya ungkit besar terhadap pembangunan bidang kesehatan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan no 1796/Menkes/SK/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan, Kompetensi perawat dibuktikan dengan Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk melindungi masyarakat dengan memastikan tingkat kompetensi profesional untuk menjamin kepedulian terhadap hak-hak pasien/klien. (Anonim, 2011; Anonim, 2013). Perawat memberikan pelayanan 24 jam kepada para pasien. Berdasarkan lamanya kontak dengan pasien, kinerja perawat sangat penting. Seorang dokter menghabiskan waktu sekitar 30 hingga 45 menit dalam sehari, meskipun untuk pasien dengan penyakit kritis, sedangkan perawat senantiasa hadir disisi pasien dan berinteraksi dengan seluruh tim pelayan kesehatan. Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau orgaanisasi. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau kemampuan bekerja. Simamora (2001) menyatakan bahwa prestasi kerja (performance) diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Faktor utama yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Kinerja perawat adalah aktivitas perawat dalam mengimplementasikan sebaik baiknya suatu wewenang, tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan tugas pokok profesi dan terwujudnya tujuan dan sasaran unit organisasi. Kinerja perawat sebenarnya sama dengan prestasi kerja diperusahaan. Perawat ingin diukur kinerjanya berdasarkan standar obyektif yang terbuka dan dapat dikomunikasikan. Jika perawat diperhatikan dan dihargai sampai penghargaan superior, mereka akan lebih terpacu untuk 69

mencapai prestasi pada tingkat lebih tinggi (Faizin dan Winarsih, 2008). Baik buruknya kinerja seorang perawat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kepuasaan kerja, motivasi, lingkungan kerja dan budaya organisasi (Edy, 2008). Faktor lain yang berhubungan dengan kinerja, misalnya insentif yang didapatkan perawat dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai kompetensi, serta supervisi (Natasari dkk 2012; Mulyono dkk, 2013). Mudayana (2010) meneliti pengaruh motivasi dan beban kerja terhadap kinerja karyawan di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di RS Nur Hidayah Bantul. Ada pengaruh faktor motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap kinerja karyawan di RS Nur Hidayah Bantul. Nainggolan (2010) yang meneliti pengaruh pelaksanaan supervisi kepala ruangan terhadap kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan menemukan bahwa pelaksanaan supervisi oleh kepala ruangan memiliki pengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana. Arymurti (2006) dalam penelitiannya menemukan bahwa pelaksanaan pemberian insentif mempunyai hubungan yang kuat dengan kinerja Sumber Daya Manusia. Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang padat teknologi, modal, karya dan pakar memiliki ciri tersendiri. Fasilitas pelayanan kesehatan memiliki karakter: Intangibility (tidak berwujud), Inseparability, Variability, Perishability, Lack of ownership (tidak dapat dimiliki) (Wahyuni, 2013). Dengan ciri tersendiri seperti ini, rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan perlu lebih mengenal faktor yang menentukan kinerja karyawannya. Rumah Sakit Umum Daerah Sorong adalah rumah sakit milik pemerintah daerah Kabupaten sorong Papua Barat yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah merupakan rumah sakit rujukan daerah berstatus kelas C. Rumah Sakit ini merupakan rumah sakit rujukan daerah dan sudah terakreditasi dengan lima (5) bidang Pelayanan dan memiliki jumlah perawat sebanyak 241, dokter spesialis 7 orang, dengan kriteria : dokter Spesialis Bedah 4 orang, Spesialis Anak 1 orang, Obgyn 2 Orang. Selain dari itu adalah dokter umum. RSUD Sorong memiliki Ruangan Rawat Jalan yang terdiri dari 9 poliklinik yang terdiri dari Mata, Anak, Bedah, Obgyn, Penyakit Dalam, Saraf, THT Kulit dan Kelamin serta Gigi, dimana rawat jalan ini masih dibawah bidang keperawatan yang berhubungan dengan perawat. (Anonim, 2014) Berdasarkan survei awal di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sorong, informasi dari perawat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sorong menunjukkan bahwa insentif atau jasa pelayanan mereka tidak dibayarkan sesuai dengan beban kerja mereka, melainkan dibayarkan atas kebijakan direktur RSUD dan juga penerapan asuhan keperawatan di setiap ruangan belum berjalan dengan baik. Demikian juga supervisi jarang dilakukan oleh atasan untuk memantau hasil kerja dari perawat misalnya kelengkapan dokumen asuhan keperawatan. 70

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka pokok permasalahan yang dikaji dalam penelitian yaitu : bagaimanakah hubungan antara insentif, motivasi, supervisi dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sorong-Papua Barat? METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional (potong lintang). Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit umum kabupaten Sorong Papua Barat, yaitu pada ruangan Kakatua (Bedah), Ruangan Camar dan Ruangan Kasuari (Interna) pada bulan Januari sampai April 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sorong Papua Barat, yang berjumlah 68 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Dengan Kriteria inklusi: Perawat tetap yang bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Sorong, dan Perawat yang telah bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Sorong lebih dari 2 (dua) tahun. Variabel Penelitian Independen (bebas) : Insentif, Motivasi, dan Supervisi, dan variabel Dependen (terikat) : Kinerja Perawat. Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner yang telah dilakukan uji coba pada perawat dengan teknik pengujian validitas dan reliabilitas. Tahapan Penelitian: Persiapan, Pengambilan Data, dan Penyusunan Laporan penelitian. Pengumpulan data terdiri dari: Data Primer dan data sekunder. Analisa data dengan menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariate. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan 1. Hubungan Antara Insentif Dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Berdasarkan hasil analisis uji Chi- Square didapatkan hasil dengan nilai p=0,048<0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara insentif dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Pembahasan dilanjutkan dengan membandingkan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang relevan (mendukung/sama atau berbeda). 2. Hubungan Antara Motivasi Dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Berdasarkan hasil analisis uji Chi- Square didapatkan hasil dengan nilai p=0,027<0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Pembahasan dilanjutkan dengan membandingkan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang relevan (mendukung/sama atau berbeda). 3. Hubungan Antara Supervisi Dengan 71

Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Berdasarkan hasil analisis uji Chi- Square didapatkan hasil dengan nilai p=0,031<0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara supervisi dengan kinerja perawat. Pembahasan dilanjutkan dengan membandingkan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian penelitian terdahulu yang relevan (mendukung/sama atau berbeda). KESIMPULAN 1. Terdapat hubungan yang bermakna/signifikan antara insentif dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Sorong - Papua Barat. 2. Terdapat hubungan yang bermakna/signifikan antara motivasi dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sorong -Papua Barat. 3. Terdapat hubungan yang bermakna/signifikan antara supervisi dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sorong -Papua Barat. 4. Insentif, motivasi, dan supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sorong -Papua Barat, dimana motivasi berpengaruh dominan. DAFTAR PUSTAKA Abdilah, R. H. 2011. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Pegawai Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah). Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Anonimous. 2003. Undang-Undang RI No. 36 th. 2003 tentang Kesehatan Barkway, P. 2013. Psychology For Health Professional 2 nd ed. China, Elsevier. Hal. 156-81. Cahyani, P.N. dan I.K. Ardana. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik, Gaya Kepemimpinan Dan Insentif Financial Terhadap Kinerja Pegawai Non Medis Pada Rumah Sakit Bali Med Denpasar. E-Jurnal Manajemen UniversitasUdayana, 2(4);423-35. Casmiati, A. F., dan A.T. Haryono. 2015. Pengaruh Job Demand Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Dengan Burnout Sebagai Variabel Moderating Pada Karyawan Rumah Sakit Banyumanik Semarang. Journal of Management, 1(1);1-12. Dahlan, M.Y., L., Mananeke, dan L.O.H. Dotulong. 2014. Pelaksanaan Program Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Serta Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan UD. Sinar Sakti Malalayang. Jurnal Emba 2(2); 1429-39. Hapsaridian, S dan M.M. Minarsih. 2015. Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan, 72

Kompetensi Dan Kinerja Terhadap Pertimbangan Dalam Pengangkatan Jabatan Structural Pada Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jawatengah. Journal Of Management, 1(1);1-6. Pearce, P., B. Phillips, M. Dawson and S.G. Leggat. 2013. Content Of Clinical Supervision Sessions For Nurses And Allied Health Professionals: A Systematic Review. Clinical Governance: An International Journal, 18(2), 139-154. Prawirosentono, S. dan D. Primasari. 2011. Manajemen Sumberdaya Manusia, Kinerja & Motivasi Karyawan (Edisi 3) Robbins, S. P. and T.A. Judge. 2013. Organizational Behavior 15 th ed. United States of America, Pearson Education, hal 239-270 Siregar, M. 2008. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Swadana Tarutung Tapanuli Utara Tahun 2008. Tesis. Universitas Sumatera Utara : Medan Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga, Aplikasi Dalam Praktek. Cetakan I. Jakarta : EGC 73

74