INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN LASIANA KEC. KELAPA LIMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NAMOSAIN KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNBAUN SABU KEC. ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN ALAK KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

BAB II RONA WILAYAH PESISIR

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

URAIAN SINGKAT PEMBANGUNAN PENGAMANAN PANTAI LASIANA DI KOTA KUPANG

ES R K I R P I S P I S SI S S I TEM

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Tabel 4 Luas wilayah studi di RPH Tegal-Tangkil

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN OESAPA BARAT KEC. KELAPA LIMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sejarah Desa Pulau Pahawang berawal dari datangnya Ki Nokoda tahun an

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

P R O F I L DESA DANUREJO

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BAB II. RONA WILAYAH PESISIR

V. GAMBARAN UMUM. Penelitian ini dilakukan di dua kelurahan di bantaran Sungai Krukut yaitu,

Kimparswil Propinsi Bengkulu,1998). Penyebab terjadinya abrasi pantai selain disebabkan faktor alamiah, dikarenakan adanya kegiatan penambangan pasir

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

DAFTAR LAMPIRAN. Lowokwaru kota Malang. Memiliki curah hujan 1883 mm/thn, ketinggian 452 Meter dari

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. SUKANDAR, IR, MP, IPM

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang dua per tiga luasnya ditutupi oleh laut

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN I. Luas Wilayah ** Km2 773, ,7864

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis dan Fisiografis. perbukitan karst berarti bentuk wilayahnya perbukitan dan batuannya karst.

BAB IV PROFIL LOKASI 4.1. Letak Geografis dan Kondisi Alam

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB II RONA WILAYAH PESISIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Teluk Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi, merupakan salah satu daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Sejarah Pulau Pahawang berawal dari datangnya Ki Nokoda tahun an yang

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lahan serta kerusakan infrastruktur dan bangunan (Marfai, 2011).

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

Potensi Terumbu Karang Luwu Timur

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM. 4.1 Letak Geografis

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN Pelabuhan Perikanan. Pengertian pelabuhan perikanan berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

Transkripsi:

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN LASIANA KEC. KELAPA LIMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

1. PENDAHULUAN 1.1.Sejarah Perkembangan Kelurahan Lasiana Kata Lasiana berasal dari bahasa Rote yang terdiri dari dua suku kata Lasi dan Ana dimana Lasi berarti Hutan dan Ana yang berarti Kecil. Sehingga Lasiana berarti Hutan Kecil, pemberian nama ini karena sejak dahulu oleh masyarakat, Lasiana hanya merupakan hutan yang kecil. Sebagai nama tempat Lasiana sudah lama dikenal bahkan hingga kini telah menjadi salah satu wilayah Kelurahan di Kota Kupang. Kelurahan Lasiana berdiri sejak tahun 1967, diawali dengan suatu pemerintahan desa dengan nama Desa Gaya Baru dengan Kepala Desa pertama: Bapak C. Jandring (Tahun 1967 1971). Di dalam Desa Gaya Baru pada saat itu terbentuk 3 (tiga) Temukun, yakni: a. Temukun Tuak Sabu b. Temukun Lasiana c. Temukun Tuak Lubang Pada tahun 1971 1978, Desa Gaya Baru dipimpin oleh Kepala Desa Bapak, Yeremias Amalo. Pada tahun 1978 1996 Desa Gaya Baru dipimpin oleh Kepala Desa: Bapak, K.J. Mooy. Pada masa pemerintahan K.J. Mooy, terjadi peralihan dari wilayah Admistratif Kabupaten Kupang ke Pemerintahan Kota Madya Kupang kemudian diikuti dengan peralihan status dari Desa Gaya Baru ke Kelurahan Lasiana. Kepala Pemerintah Desa/Kelurahan yang pernah menjabat di Kelurahan Lasiana sejak tahun 1981 sampai sekarang (2012), adalah : 1. C. Jandring : 1967-1971 2. Yeremias Amalo : 1971-1978 3. K.J.Mooy : 1978-1996 4. K. J. Mooy : 1996-1997 5. L. Nuban : 1997-2005 6. Yesriel Henuk SH : 2005-2007 7. Laesa Latif, A.Md : 2007-2011 8. Yefta Marsel Benyamin : 2012 - Nopember 2012 9. Yesriel Henuk, SH : 2012 - sekarang

1.2.Luas Wilayah dan Batas Wilayah Kelurahan Lasiana tergolong sebagai kelurahan pesisir, karena sebagian daerahnya merupakan daerah pesisir yang berhadapan langsung dengan Teluk Kupang. Luas wilayah Kelurahan Lasiana 542,45 Ha yang terdiri dari wilayah daratan dan berbukit-bukit serta daerah pesisir. Gabar 1. Peta Kelurahan Lasiana 1.3. Kondisi Geografis dan Jumlah Penduduk Secara administratif Kelurahan Lasiana terletak di wilayah Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Utara : Teluk Kupang Selatan : Kelurahan Penfui Timur Timur : Kelurahan Tarus (Kabupaten Kupang) Barat : Kelurahan Oesapa Secara geografis Kelurahan Lasiana termasuk wilayah pesisir, daratan, dan berbukit bukit dengan ketinggian dari permukaan laut + 150 m dengan suhu udara rata rata 30 o 34 o C.

Jarak Kelurahan Lasiana dengan pusat pemerintah dilaporkan sebagai berikut : - Jarak dari Kelurahan ke Pusat Pemerintah Kecamatan : 6 KM - Jarak dari Kelurahan ke Pusat Pemerintah Kota : 6 KM - Jarak dari Kelurahan ke Pusat Pemerintah Propinsi : 10 KM 1.4. Kependudukan Penduduk Kelurahan Lasiana terdiri dari beragam suku / etnis yakni : Timor, Rote, Sabu, Sumba, Alor, Belu, Flores, Bugis dan Suku suku lainnya yang terpencar dalam 38 RT dan 11 RW. Jumlah penduduk sebanyak 11.667 jiwa yang terdiri dari : WNI : - Laki laki : 4.890 jiwa - Perempuan : 6.773 jiwa WNA : - Laki laki : 4 jiwa - Perempuan : - jiwa Jumlah Kepala Keluarga : 1.515 KK Data jumlah penduduk menurut Kelompok Umur, Profesi/Mata Pencaharian, Tingkat Pendidikan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kelompok Umur (Tahun) Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah 0 5 747 591 1.338 6 10 296 283 579 11 15 511 451 962 16 20 547 485 1.032 21 25 385 468 853 26 30 598 456 1.054 31 35 516 438 954 36 40 666 567 1.233 41 45 390 553 943 46 50 400 525 925 51 55 433 299 732 56 60 345 253 580 60 ke atas 276 205 481 Jumlah 6.110 5.557 11.667

Pada (Tabel 1 dan Gambar 2) menunjukkan bahwa jumlah penduduk terbanyak adalah pada usia 0 5 tahun yaitu sebanyak 1.338 jiawa sedangkan pada kelompok umur 36 40 tahun dan 26 30 tahun merupakan jumlah penduduk terbanyak kedua dan ketiga dengan jumlah penduduk sebanyak 1.233 jiwa, dan 1.054 jiwa. Pada kelompok usia ini merupakan kelompok usia produktif. 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Tabel berikut : 747 666 591 511 547 598 567 516 451 485 553 525 laki-laki 468 456 438 385 390 400 433 345 296 283 299 253276 205 0 5 6 10 11 15 16 20 21 25 26 31 30 35 Umur Gabar 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Jumlah penduduk Kelurahan Lasiana menurut pekerjaan disajikan dalam 36 40 41 45 46 50 51 55 56 60 60 ke atas. Tabel 2. Jumlah Penduduk menurut Pekerjaan / Profesi / Mata Pencaharian Mata Pencaharian Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah PNS 597 450 1.047 TNI 8-8 POLRI 20 5 25 PNS TNI 8 7 15 PNS POLRI 10 5 15 GURU 110 150 260 DOSEN 58 11 69 DOKTER 1 1 2 MANTRI / BIDAN 2 7 9 PETANI 35 10 45 NELAYAN 60-60 PENGEMUDI / SOPIR 13-65 MONTIR 50 1 51 PEDAGANG / SWASTA 877 517 1.394 PENSIUNAN PNS 69 50 119 PENSIUNAN TNI 5-5 PENSIUNAN POLRI 10-10 LAIN LAIN 320 530 969

Dari total jumlah penduduk Kelurahan Lasiana sebanyak 11.667, hanya sejumlah 60 jiwa yang tercatat sebagai nelayan dan atau pengumpul atau pedagang hasil-hasil perikanan, umumnya penduduk Kelurahan Lasiana berprofesi sebagai Pedagang/swasta yaitu sebanyak 1.394 orang dan Pengawai Negeri Sipil 1.047 orang Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah Belum Sekolah 648 615 1.263 TK 410 390 800 SD 484 441 925 SLTP 585 449 1.034 SLTA 670 601 1.271 Perguruan Tinggi 680 526 1.206 Buta Huruf 56 50 106 Lain lain 2.455 2.607 5.062 T o t a l 5.988 5.679 11.667 Pendidikan formal penduduk Kelurahan Lasiana didominasi oleh penduduk dengan pendidikan pada level Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/SLTA berjumlah (1.271), sedangkan pendidikan terendah yaitu pada level Sekolah Dasar (925 orang). 1.5. Fisiografi Perairan pantai Lasiana merupakan daerah dengan karakteristik pantai landai (flat), bergelombang sampai dengan agak curam berpasir putih, terbentang luas sepanjang pesisir Kelurahan Lasiana. Sebagian besar daerah ini merupakan daerah wisata bagi masyarakat Kota Kupang karena daerahnya berpasir putih halus yang indah dan menarik sebagai tempat rekreasi. Perairan Lasiana memiliki variasi kedalaman antar 30-100 meter disekitar Teluk Lasiana. Daerah dekat pantai umumnya relatif datar. Kecepatan arus rata-rata adalah 0.08 m/s dengan arah terbanyak menuju Barat Laut dan Timur Laut. Kecepatan tertinggi terjadi pada saat pasang 0,19 m/s dengan arah arus menuju Barat Daya, sedangkan pada saat surut kecepatan terkecil 0,04 m/s dengan arah menuju Utara.

Tinggi gelombang ± 0,30 meter. Suhu perairan Oesapa berkisar antara 26-28 o C dan kecerahan berkisar antara 13 14 m. Variasi suhu ini dapat terjadi karena pengaruh kedalaman, intensitas cahaya matahari, proses pencampuran massa air, musim, lintang dan penutupan awan. 1.6. Pemanfaatan Lahan dan Perairan Pemanfaatan lahan untuk sektor pertanian sangat sempit, hanya merupakan pertanian skala kecil atau skala rumah tangga seperti kebun bibit rakyat, hal ini disebabkan karena kemajuan dan perkembangan kota sehingga sebagian besar lahan telah dimanfaatkan untuk pembangunan gedung gedung pemerintahan, fasilitas perekonomian (pertokoan dan gudang), perumahan penduduk, penginapan, koskosan, fasilitas pendukung lainnya. Tabel 3. Fasilitas Perekonomian di Kelurahan Lasiana. No Nama Milik Pemerintah/Swasta Alamat 1 BMG Pemerintah RT.17/RW.04 2 Pos Indonesia Pemerintah RT.18/RW.04 3 Perum Damri Pemerintah RT.19/RW.04 4 PT.Grafika Timor Idaman Swasta RT.07A/RW.02 5 CV. Sinar Bangun Mandiri Swasta RT.31/RW.08 6 PT. Ricnaqua Swasta RT.25/RW.06 7 CV. Alva Group Swasta RT.14/RW.03 8 CV. Anugerah Swsata RT.01/RW.01 9 CV. Analika Swasta RT.05/RW.02 10 CV. Sulimetan Swasta RT.05/RW.02 11 CV. Cipta Pratama Swasta RT.05/RW.02 12 CV. Kariya Indah Swasta RT.08/RW.03 13 PJTKW Swasta RT.05/RW.02 14 CV. BOB Sinar Swasta RT.04/RW.02 15 CV. Bemopu Elba Jaya Swasta RT.26/RW.07 16 CV. Advent Jaya Group Swasta RT.08/RW.03

Tabel 4. Data Tanah dan Bangunan di Kelurahan Lasiana. No. Tanah dan Bangunan Milik 1 Kantor Lurah Lasiana Pemerintah Kota Kupang 2 Kantor Klimatologi BMG 3 Lapangan Sitarda Pemerintah Kabupaten Kupang 4 Kampus Undana Pemerintah 5 Kampus Poli Teknik Negeri Kupang Pemerintah 6 Kampus Poli Tani Pemerintah 7 Kampus Akademi Pelayaran Swasta 8 SMPN 10 Pemerintah Kota Kupang 9 SD Inpres Lasiana Pemerintah Kota Kupang 10 Kantor Damri Departemen Perhubungan 11 Tanah Pensip Departemen Perhubungan 12 Pantai Wisata Lasiana Pemerintah Kota Kupang 13 Kantor Pos dan Giro Pos dan Giro 14 Pustu Lasiana Pemerintah Kota Kupang 15 SLTA Negeri 9 Pemerintah Kota Kupang Pemanfaatan Perairan di Kelurahan Lasiana didominasi oleh perikanan tangkap, dengan adanya kapal/perahu, bagan, dll. Gabar 3. Beberapa sarana penangkapan ikan di Kelurahan Lasiana

1.6.Bidang Penangkapan a. Armada Penangkapan Armada penangkapan yang digunakan oleh nelayan di Kelurahan Lasiana antara lain adalah Bagan Apung, Bagan Tanam, Katinting dan beberapa armada lainnya, dengan jenis mesin yang digunakan ukurannya bervariasi dari 5,5 PK sampai 30PK, baik itu mesin Diesel maupun Bensin, produksi Jepang (Yanmar, Yamaha, Honda) atau Korea (Jiandong). Dari beberapa jenis mesin yang digunakan, mesin buatan Jepang-lah yang dapat bertahan dengan umur pakai lebih lama. b. Alat Tangkap Alat tangkap yang digunakan berupa pancing rawai, maupun pukat atau jaring dengan ukuran rata-rata 20 m x 150 m. 1 unit pukat membutukan jaring kurang lebih 15 piece. Ukuran mata jaring (mesh size) adalah 2-3 inchi. c. Daerah dan Waktu Penangkapan. Daerah penangkapan yaitu dalam Teluk Kupang, sekitar perairan pesisir Lasiana, Pulau Kera, dan Perairan Barate. Jarak tempuh ke fishing ground berkisar antar 1-2 jam, sedangkan waktu penangkapan biasanya dimulai dari jam 16.00 21.00 Wita dan atau pada jam 18.00 05.00. (Waktu penangkapan tergantung jenis armada yang digunakan. Pengoperasian dapat dilakukan sebanyak 1-2 kali (tergantung keberadaan ikan di perairan). d. Musim Penangkapan dan Kondisi Perairan. Musim penangkapan mulai dari bulan Maret sampai dengan November sedangkan khusus untuk alat tangkap pukat biasanya digunakan sekitar bulan Desember-April pada musim penghujan dengan kondisi lingkungan perairan keruh akibat banjir.

e. Hasil tangkapan dan Tempat pendaratan Hasil tangkapan untuk alat tangkap pukat antara lain ikan-ikan kepala batu, kembung, gandola, gargahing, tembang dan ikan raja, sedangkan untuk tangkapan menggunakan pancing berupa kelompok ikan-ikan demersal seperti kerapuh, dan kakap. Hasil tangkapan langsung dijual ke tempat pendaratan ikan di pantai Oesapa. 2. ISU - ISU LINGKUNGAN Isu penting yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan pesisir di pantai Kelurahan Lasiana adalah : 1. Telah terjadi degradasi hutan mangrove. Hal ini menyebabkan sebagian masyarakat nelayan yang bermukim di pesisir pantai Kelurahan Lasiana selalu mendapat musibah ketika musim barat tiba (Bulan Desember - Maret), bahkan tempat tinggal mereka selalu digenangi air akibat gelombang besar yang datang tanpa penghalang/buffer alami seperti mangrove. Gabar 4. Beberapa lokasi yang mengalami degradasi pantai di Kelurahan Lasiana

2. Terjadi abrasi pada sebagian besar pantai di Kelurahan Lasiana, karena eksploitasi sumberdaya pesisir, khususnya pohon mangrove bagi kebutuhan masyarakat yang tidak memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Pengambilan mangrove oleh masyarakat yang tidak selektif serta matinya sebahagian bakau pada areal tertentu karena tingginya salinitas telah membuat sebahagian wilayah menjadi terbuka. 3. Pencemaran pesisir pantai baik oleh sampah masyarakat maupun oleh limbah cair yang berasal dari kapal/perahu nelayan yang beroperasi di sepanjang pesisir pantai Kelurahan Lasiana. 4. Kerusakan terumbu karang oleh karena proses penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, yakni penggunaan bom atau bahan peledak lainnya. Rusak nya terumbu karang mengakibatkan lemahnya buffer sebagai penyangga ombak/gelombang menuju pantai sehingga lingkungan pantai menjadi rusak erosi dan abrasi pantai. Gambar 4. Erosi dan Abrasi pantai di perairan pantai Lasiana