PROSPEK PEMANFAATAN ENDAPAN LEMPUNG DANAU LlMBOTO SEBAGAI BAHAN BAKU SEMEN

dokumen-dokumen yang mirip
INVENTARISASI DAN PENYELIDIKAN BAHAN GALIAN NON LOGAM DI KABUPATEN RAJA AMPAT PROVINSI IRIAN JAYA BARAT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

RESUME HASIL KEGIATAN PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK PULAU LOMBOK SEKALA 1:

MENGENAL JENIS BATUAN DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO

PROSPEKSI ENDAPAN DOLOMIT DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Irwan Muksin, Wawan Setiyawan, Martua Raja P.

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

POTENSI BAHAN GALIAN GRANIT DAERAH KABUPATEN TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

BAB II TINJAUAN UMUM

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wilayah Administratif Kabupaten Tanggamus

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumatera terletak di sepanjang tepi Barat Daya Paparan Sunda, pada perpanjangan

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kastowo (1973), Silitonga (1975), dan Rosidi (1976) litologi daerah

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM

INTERPRETASI GEOHIDROLOGI UNTUK PENENTUAN SISTEM CEKUNGAN AIR TANAH LIMBOTO-GORONTALO

PENELITIAN BATUAN ULTRABASA DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR, PROVINSI MALUKU UTARA. Djadja Turdjaja, Martua Raja P, Ganjar Labaik

KONTROL STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP SEBARAN ENDAPAN KIPAS BAWAH LAUT DI DAERAH GOMBONG, KEBUMEN, JAWA TENGAH

INVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL NON LOGAM DI KABUPATEN GORONTALO DAN BOALEMO PROVINSI GORONTALO

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

PROSPEKSI ENDAPAN BATUBARA DI DAERAH KELUMPANG DAN SEKITARNYA KABUPATEN MAMUJU, PROPINSI SULAWESI SELATAN

GEOLOGI DAERAH KLABANG

INVENTARISASI DAN EVALUASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT DAN SUMBAWA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TINGKAT EROSI PERMUKAAN PADA LAHAN PERTANIAN JAGUNG DI DAS ALO-POHU PROVINSI GORONTALO

3.2.3 Satuan lava basalt Gambar 3-2 Singkapan Lava Basalt di RCH-9

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Bab III Geologi Daerah Penelitian

berukuran antara 0,05-0,2 mm, tekstur granoblastik dan lepidoblastik, dengan struktur slaty oleh kuarsa dan biotit.

BAB II TINJAUAN UMUM

KAJIAN BIDANG LONGSORAN DI DAS ALO DENGAN METODE GEOLISTRIK. Oleh : Fitryane Lihawa Program Studi Geografi FMIPA UNG

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bencana alam agar terjamin keselamatan dan kenyamanannya. Beberapa bentuk

BAB IV GEOLOGI PANTAI SERUNI DAERAH TAPPANJENG. pedataran menempati sekitar wilayah Tappanjeng dan Pantai Seruni. Berdasarkan

INVENTARISASI DAN EVALUASI BAHAN GALIAN NON LOGAM DI KABUPATEN MUSI RAWAS DAN MUSI BANYUASIN, PROVINSI SUMATERA SELATAN

PEDOMAN PRAKTIKUM GEOLOGI UNTUK PENGAMATAN BATUAN

BAB II TATANAN GEOLOGI REGIONAL

PEMETAAN GEOLOGI METODE LINTASAN SUNGAI. Norma Adriany Mahasiswa Magister teknik Geologi UPN Veteran Yogyakarta

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

INTRUSI VULKANIK DI PERAIRAN SEKOTONG LOMBOK BARAT

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TATANAN GEOLOGI REGIONAL

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III STRATIGRAFI 3. 1 Stratigrafi Regional Pegunungan Selatan

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

KONDISI W I L A Y A H

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

POTENSI BAHAN GALIAN PASIR KUARSA DI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI, KABUPATEN LAMPUNG TIMUR, PROVINSI LAMPUNG

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB 2 GEOLOGI REGIONAL

Metamorfisme dan Lingkungan Pengendapan

BAB II GEOLOGI REGIONAL

Bab II Geologi Regional

Lampiran 1. Luas masing-masing Kelas TWI di DAS Cimadur. Lampiran 2. Luas Kelas TWI dan order Sungai Cimadur

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL

Geomorfologi Sungai Klawing Daerah Bobotsari, Kabupaten Purbalinggga, Jawa Tengah

BAB 2 Tatanan Geologi Regional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Embung Logung Dusun Slalang, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Peta Kontur Isopach

REKAMAN DATA LAPANGAN

BAB II TATANAN GEOLOGI

GEOLOGI REGIONAL. Gambar 2.1 Peta Fisiografi Jawa Barat (van Bemmelen, 1949)

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat kurang lebih 500 buah Danau besar dengan luas

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

REFARAT MAKALAH ILMIAH OLEH TOBER MARDAIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2. Lokasi Penelitian Bekas TPA Pasir Impun Secara Administratif (

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daerah penelitian termasuk dalam lembar Kotaagung yang terletak di ujung

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II GEOLOGI REGIONAL

Transkripsi:

MAKALAH LMAH SAR PROSPEK PEMANFAATAN ENDAPAN LEMPUNG DANAU LlMBOTO SEBAGA BAHAN BAKU SEMEN Oleh: Kusdarto Kelompok Program Penelitian Mineral, Pusat Sumber Oaya Geologi Oanau Limboto adalah milik masyarakat provinsi Gorontalo yang terletak di antara Kota l.irnboto dan Gorontalo. Pada saat ini danau tersebut mengalami pendangkalan dengan volume air hanya berada di bagian tengahnya. Hampir seluruh bagian danau ditutupi lempung hasil proses sedimentasi dari formasi-formasi batuan disekitarnya. Bagian danau yang masih berair telah ditumbuhi oleh tumbuhan eeng gondok atau digunakan sebagai pesawahan, sementara bagian lahan kering digunakan untuk berladang dan beternak. Oi sekitar danau teridentifikasi bahan galian batugamping klastik dengan luas sebaran.88 Ha dan batugamping terumbu dengan luas sebaran 1.19 Ha, yang masing-masing mempunyai potensi sumber daya sekitar 1.9.. m dan.24.55. m". Terdapat lahan pesawahan dan pemukiman yang luas mengandung bahan galian lempung Limboto, pasiran dan berwarna oklat; membentuk hamparan seluas. Ha dengan ketebalan rata-rata 2 m, berpotensi sumber daya tereka sekitar 6.. m. Oengan dikembangkannya industri semen di Provinsi Gorontalo, diharapkan bahwa sumber daya batugamping dan lempung dapat digunakan untuk bahan baku dan lebih jauh lagi bahwa bekas penambangan yang ditinggalkannya akan mengembalikan fungsi danau sebagai reservoir air, lahan peternakan ikan, obyek pariwisata dan tidak menutup kemungkinan untuk penegah benana banjir di sekitar Limboto dan Gorontalo ABSTRACT Lake Limboto belongs to the soiety of Gorontalo Provine whih loated in between Limboto and Gorontalo. Currently, the lake is experiened a superfiiality with appearane of water volume is just at its enter. Most entirely lake overed by lay deposit originating from sedimentation proesses of the surrounded rok formation at the lake area. The lake's part with water pond has been grown by eeng gondok or ultivated rie field, whilst the dry part was utilized for farm and poultry. n the viinity of lake was identified deposits of lasti limestone with distribution area of,88 Ha and reef limestone with its area of 1,19 Ha having resoures potenies respetively of 1,9,, and,24,55, ubi metres. There are the areas of rie field and settlement ontaining sandy lay deposit of Limboto with brown in olor; whih distribute within an area of, Ha with an average thikness of 2 metres and having potential inferred resoures of approximately 6,, ubi metres. Conerning with development of ement industry in Gorontalo provine, that the resoures of limestone and lay ould be usefull for ement industrial raw material and further that the abandonded exploitation area would rereate the lake funtions suh as water reservoir, fishing area, tourism objet and enable to prevent flood hazard of the surrounding Limboto and Gorontalo. PENDAHULUAN Lempung merupakan bahan baku utama industri semen selain batugamping. Pemilihan lempung Oanau Limboto sebagai salah satu bahan baku semen seiring dengan renana rehabilitasi danau. Oanau tersebut terhampar di ketinggian 4,5 Buletin Sumber Oaya Geologi Volume 1 Nomor - 26

MAKALAH LMAH meter di atas permukaan laut (dpl) dengan luas ± hektar dan selama ini telah mengalami pendangkalan. Danau ini dikelilingi oleh lima keamatan, yaitu : Keamatan Limboto, Telaga, Telaga Biru, Batuda'a, dan Kota Barat yang termasuk ke dalam wilayah Gorontalo Kota. Selain Sungai Bone Bolango, Danau Limboto ini merupakan muara dari empat sungai besar yang berhulu di Kabupaten Gorontalo, yaitu : Sungai Ala, Sungai Daenaa, Sungai Bionga, dan Sungai Molalahu. Sementara itu, danau ini juga merupakan hulu dari Sungai Tapodo yang muaranya menyatu dengan Sungai Bone Bolango yang kemudian mengalir ke laut. Laju pendangkalan danau diakibatkan erosi oleh 11 sungai yang bermuara disana ukup mengesankan. Pada tahun 192, luas danau tersebut masih 7. Ha, dengan kedalaman menapai meter. Dalam tempo tahun, yaitu 1962, luasnya menyusut menjadi 4.25 Ha dan berkedalaman hanya 1 meter. Pada penelitian tahun 22 lalu, telah menyusut menjadi. Ha dan kedalaman rataratanya hanya dua meter.tanah timbul danau seluas 67 Ha sudah berubah menjadi sawah, 29 Ha menjadi ladang, 1.272 Ha berubah menjadi perkampungan dan 42 Ha sisanya untuk keperluan lainnya. Untuk merehabilitasi danau tersebut Pemerintah Jepang lewat program JCA (Japan nternational Cooperation Ageny) telah menyanggupi memberi bantuan dana sebesar Rp5 miliar untuk memperbaiki DAS Danau Limboto, yang tentu saja akan mengeruk tanah/lempung yang menimbuni danau dalam jumlah besar, sehingga membuang tanah hasil kerukan akan menjadi masalah baru yang akan timbul, dengan didirikannya industri semen maka tanah kerukan tersebut akan dimanfaatkan sebagai bahan baku semen. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengkaji kemungkinan penggunaan lempung endapan danau Limboto sebagai bahan baku semen, dalam rangka membantu Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo sesuai kerangka kerjasama antara Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral dengan Pemda Provinsi Gorontalo. GEOLOG DAERAH DANAU LlMBOTO DAN SEKTARNYA Berdasarkan kenampakan di lapangan maupun peta topografi daerah Limboto dan sekitarnya dapat di bagi atas 2 (dua) satuan morfologi yaitu : Satuan Morfologi Pedataran, satuan ini ditempati oleh endapan alluvial Danau pl) dan endapan alluvial pantai al), merupakan daerah pemukiman dan pertanian, menempati bagian tengah dan tenggara Satuan Morfologi Perbukitan Terjal, satuan ini ditempati oleh : Satuan Batugamping Terumbu ), Batugamping Klastik (TQ), Batuan Gunungapi Pinogu (TQpv) berupa aglomerat dan lava, Batuan Gunungapi Bilungala (Tmbv) berupa breksi dan lava, Formasi Tinombo (Teat) berupa breksi, lava, lanau, pasir dan gamping, Diorit Boliohuto (Tmbo) dan Satuan Diorit Bone (Tmb), menempati bagian selatan dan utara. Mempunyai relief yang kasar dan lereng terjal. Seara geologi, daerah Limboto dan sekitarnya disusun oleh satuan batuan dengan urt-urut stratigrafi dari muda ke tua sebagai berikut : Endapan Aluvial pantai al) dan Endapan Danau pl), terdiri dari lumpur, lempung, lanau, pasir, kerikil dan kerakal. Satuan Batugamping Terumbu ), terdiri dari koral, berwarna putih sampai keoklatan, tidak selaras di atas Batuan Gunungapi Pinogu dan satuan Batuan Granit, menempati bagian tengah dan selatan. Satuan Batuan Gunungapi Pinogu (TQpv), berupa breksi, aglomerat dan lava andesit, menempati bagian selatan Satuan Batuan Gunungapi Bilungala (Tmbv), berupa breksi, tuf dan lava bersusunan andesit sampai basalt, menempati bagian utara Satuan Batuan Diorit Boliohuto (Tmbo), berupa diorit dan granodiorit, menempati bagian selatan daerah pemetaan. Satuan Batuan Diorit Bone (Tmb) berupa granit, berwarna putih, setempat kemerahan bintik hitam, Buletin Sumber Daya Geologi Volume 1 Nomor - 26 1

MAKALAH LMAH meter di atas permukaan laut (dpl) dengan luas ± hektar dan selama ini telah mengalami pendangkalan. Danau ini dikelilingi oleh lima keamatan, yaitu : Keamatan Limboto, Telaga, Telaga Biru, Batuda'a, dan Kota Barat yang termasuk ke dalam wilayah Gorontalo Kota. Selain Sungai Bone Bolango, Danau Limboto ini merupakan muara dari empat sungai besar yang berhulu di Kabupaten Gorontalo, yaitu : Sungai Alo, Sungai Daenaa, Sungai Bionga, dan Sungai Molalahu. Sementara itu, danau ini juga merupakan hulu dari Sungai Tapodo yang muaranya menyatu dengan Sungai Bone Bolango yang kemudian mengalir ke laut. Laju pendangkalan danau diakibatkan erosi oleh 11 sungai yang bermuara disana ukup mengesankan. Pada tahun 192, luas danau tersebut masih 7. Ha, dengan kedalaman menapai meter. Dalam tempo tahun, yaitu 1962, luasnya menyusut menjadi 4.25 Ha dan berkedalaman hanya 1 meter. Pada penelitian tahun 22 lalu, telah menyusut menjadi. Ha dan kedalaman rataratanya hanya dua meter.tanah timbul danau seluas 67 Ha sudah berubah menjadi sawah, 29 Ha menjadi ladang, 1.272 Ha berubah menjadi perkampungan dan 42 Ha sisanya untuk keperluan lainnya. Untuk merehabilitasi danau tersebut Pemerintah Jepang lewat program JCA (Japan nternational Cooperation Ageny) telah menyanggupi memberi bantuan dana sebesar Rp5 miliar untuk memperbaiki DAS Danau Limboto, yang tentu saja akan mengeruk tanah/lempung yang menimbuni danau dalam jumlah besar, sehingga membuang tanah hasil kerukan akan menjadi masalah baru yang akan timbul, dengan didirikannya industri semen maka tanah kerukan tersebut akan dimanfaatkan sebagai bahan baku semen. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengkaji kemungkinan penggunaan lempung endapan danau Limboto sebagai bahan baku semen, dalam rangka membantu Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo sesuai kerangka kerjasama antara Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral dengan Pemda Provinsi Gorontalo. GEOLOG DAERAH DANAU LlMBOTO DAN SEKTARNYA Berdasarkan kenampakan di lapangan maupun peta topografi daerah Limboto dan sekitarnya dapat di bagi atas 2 (dua) satuan morfologi yaitu : Satuan Morfologi Pedataran, satuan ini ditempati oleh endapan alluvial Danau pl) dan endapan alluvial pantai al), merupakan daerah pemukiman dan pertanian, menempati bagian tengah dan tenggara Satuan Morfologi Perbukitan Terjal, satuan ini ditempati oleh : Satuan Batugamping Terumbu ), Batugamping Klastik (TQ), Batuan Gunungapi Pinogu (TQpv) berupa aglomerat dan lava, Batuan Gunungapi Bilungala (Tmbv) berupa breksi dan lava, Formasi Tinombo (Teot) berupa breksi, lava, lanau, pasir dan gamping, Diorit Boliohuto (Tmbo) dan Satuan Diorit Bone (Tmb), menempati bagian selatan dan utara. Mempunyai relief yang kasar dan lereng terjal. Seara geologi, daerah Limboto dan sekitarnya disusun oleh satuan batuan dengan urt-urut stratigrafi dari muda ke tua sebagai berikut : Endapan Aluvial pantai al) dan Endapan Danau pl), terdiri dari lumpur, lempung, lanau, pasir, kerikil dan kerakal. Satuan Batugamping Terumbu ), terdiri dari koral, berwarna putih sampai keoklatan, tidak selaras di atas Batuan Gunungapi Pinogu dan satuan Batuan Granit, menempati bagian tengah dan selatan. Satuan Batuan Gunungapi Pinogu (TQpv), berupa breksi, aglomerat dan lava andesit, menempati bagian selatan Satuan Batuan Gunungapi Bilungala (Tmbv), berupa breksi, tuf dan lava bersusunan andesit sampai basalt, menempati bagian utara Satuan Batuan Diorit Boliohuto (Tmbo), berupa diorit dan granodiorit, menempati bagian selatan daerah pemetaan. Satuan Batuan Diorit Bone (Tmb) berupa granit, berwarna putih, setempat kemerahan bintik hitam, Buletin Sumber Daya Geologi Volume 1 Nomor - 26 1

MAKALAH LMAH umumnya mengulit Tabongo Barat. Oi wilayah Keamatan Bongomeme bawang. Batuan segar berupa bongkah dijumpai terkekarkan, pelapukan terdapat di Oesa Pilangeo, Bongomeme, Oulamayo, pada lereng bukit dan punak-punak bukit, Upomela, Kaliyoso, lomata dan fylolopatodu. Oi menempati bagian utara. wilayah Keamatan Tibawa terdapat di Oesa loponu, Satuan Batuan Formasi Tinombo (Teot) berupa lava basal, basal sepilitan, lava andesit, breksi gunungapi, batupasir wake, batulanau, batupasir hijau, batugamping merah, batugamping kelabu Yosonegoro, Molalahu, Reksonegoro, Keamatan Limboto terdapat di Oesa Oaena, Pone, Ombulo dan Padongu. dan batuan termalihkan lemah, menempati bagian selatan. Oatahu, Tridarma, simu Utara dan Pongongaila. Oi wilayah Sumber daya batugamping dihitung berdasarkan perhitungan = luas sebaran x tinggi ratarata, dengan ketinggian dihitung dari permukaan jalan POTENS DAN PROSPEK PEMANFAATAN atau daerah datar di sekitarnya. Batugamping yang Batugamping dan terdapat di bawah permukaan jalan atau dibawah sekitarnya terdapat dua maam batugamping yaitu permukaan datar di wilayah sekitarnya tidak termasuk batugamping klastik (TQ) dan batugamping terumbu dalam ). Batugamping klastik terdiri dari kalkarenit dan penambangan kalsirudit besar. yang di pada daerah umumnya Limboto berwarna krem perhitungan, kaitannya yang untuk menghasilkan menegah lubanq-lubanq Luas sebaran batugamping klastik sekitar kekuningan sampai krem keabu-abuan, keras dan.88 ha, dengan sumber daya hipotetik sekitar kompak, berbutir sedang sampai kasar, sebarannya di 1.9.. m atau 9.121.4.5 ton; dan luas daerah utara Oanau Limboto, memanjang arah hampir sebaran batugamping terumbu 1.19 ha dengan barat-timur di daerah Keamatan Tibawa dan Limboto, sumber daya hipotetik sekitar.24.55. m atau setempat membentuk perbukitan ukup terjal dengan 5.12.52. ton. ketinggian hampir 8 m dari muka jalan, seperti di seluruhnya (batugamping klastik dan batugamping daerah Molalahu dan Oatahu, Keamatan Tibawa. terumbu) di wilayah Limboto dan sekitarnya 14.7 ha Sedangkan dengan sumberdaya hipotetik sekitar 5.224..55. berwarna Batugamping putih, putih Terumbu umumnya keoklatan, kemerahan, Luas sebaran batugamping m atau 14.25.56.5 ton dibulatkan 14 milyar ton. terbentuk dari angkang koral, ganggang, setempat dijumpai moluska, sebaran di sebelah selatan Oanau Limboto memanjang baratlaut-tenggara dan di daerah sekitar pantai bagian selatan, mengisi lekukan-ekukan di atas granit dan batuan vulkanik, umumnya lunak dan rapuh, setempat padu dan keras membentuk dinding-dinding terjal, terdapat di wilayah Batudaa Lempung Limboto terbentang luas membentuk hamparan pesawahan dan pemukiman penduduk., merupakan endapan danau umumnya berwarna oklat dan pasiran. Luas sebaran sekitar ha, ketebalan rata-rata 2 m, sumber daya tereka sekitar 6 juta m atau 1,2 milyar ton. Mengau kepada sumber daya tersebut diperkirakan Pantai. bahwa masa hidup pabrik semen akan lebih dari 1 Batugamping di Kota Gorontalo dijumpai di daerah-daerah Lekobalo, Kelurahan Keamatan Kota Pilolodaa, Barat. Buluide, Kelurahan Tanjungkeramat, dan Oesa Botu, Keamatan Kota Selatan. Sedangkan batugamping di tahun, dengan produksi 2,5 juta ton semen pertahun. Kabupaten Gorontalo dijumpai di daerah-daerah : di wilayah Hasil analisis kimia batugamping di wilayah ini ukup baik menunjukkan susunan CaO rata-rata di atas 5 % (51,72 %), MgO dibawah 2 % ( 1,4 %). Konsumsi semen ndonesia untuk tahun Keamatan Batudaa Pantai, terdapat di Oesa Lopo, 24/25 Biluhu Timur, Kayubulan, Tontayuao, Lamu, Huwongo, Penjualan industri semen nasional dalam enam bulan mengalami kenaikan sebesar 1 %. Lobuto, Luluo, Biluhu Tengah dan Olimoo. Oi wilayah pertama tahun 24 mengalami peningkatan 9% Keamtan Batudaa, terdapat di Oesa Huntu, luta, dibandingkan periode sama tahun lalu. Berdasarkan Tabongo Timur, Lemehe Barat, Bua, Payunga dan data Asosiasi Semen ndonesia, per Juni 24 Buletin Sumber Oaya Geologi Volume 1 Nomor - 26

MAKALAH LMAH konsumsi semen nasional menapai 1,8 juta ton dibandingkan Juni tahun 2 hanya 12,69 juta ton. Kenaikan konsumsi semen nasional pad a paruh pertama tahun 24 sangat tinggi dibandingkan kenaikan tahun 2. Jumlah konsumsi 12,69 juta ton per Juni 2 hanya naik,4% dibandingkan Juni 22 yang sebesar 12,57 juta ton. Sedangkan seara keseluruhan tahun, pad a 2 pun hanya terjadi kenaikan konsumsi 1% yaitu total 27,47 juta ton dari sebelumnya 27,19 juta ton pada 22. Pada tahun 24 pertumbuhan konsumsi semen nasional diperkirakan dapat menapai sekitar 1% karena pad a semester konsumsi semen pada umumnya lebih tinggi. Pertumbuhan konsumsi tersebut diperkirakan masih dapat berlanjut hingga tahun 25 seiring terus meningkatnya pertumbuhan sektor properti dan konstruksi, serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Kapasitas industri semen nasional sebesar 47 juta ton setahun. Namun, karena krisis dan permintaan yang turun, utilisasi kapasitas produksinya hanya 6 juta ton (71,7%). Salah satu ara untuk memenuhi permintaan konsumen adalah dengan investasi baru. nvestasi baru (grassroot) memerlukan 15-2 dolar AS per ton kapasitas dan untuk pengembangan 1-15 dolar AS per ton kapasitas. Total komponen biaya energi dari biaya produksi di industri semen menapai 45%. Dari jumlah tersebut, 27% diantaranya berasal dari batu bara, sedangkan sisanya berupa listrik, gas, dan minyak. Tiga pabrik semen yang merenanakan optimilasasi kapasitas produksi, yaitu Semen Gresik, Semen Tonasa dan Semen Padang. Semen Gresik akan mengoptimalkan pabrik Tuban sebesar 5. ton pada 24, Tuban 5. ton pada 25 dan Tuban 5. ton pada 26. Sementara optimalisasi Tonasa menapai 1 juta ton mulai 25 dan Tonasa V lebih besar lagi dengan kapasitas 2, juta ton tahun 21. PT Semen Padang telah merenanakan optimalisasi 5. ton pada pabrik ndarung V tahun 26. Dari data pertumbuhan permintaan semen diatas ukup beralasan bagi Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mendorong teriptanya industri semen di Gorontalo. KESMPULAN DAN SARAN Dari hasil kajian dan evaluasi potensi batugamping di Provinsi Gorontalo dapat disimpulkan sebagai berikut : Luas sebaran batugamping seluruhnya (batugamping klastik dan batugamping terumbu) di wilayah Limboto dan sekitarnya 14.7 ha dengan sumber daya hipotetik sekitar 5.224..55. m atau 14.25.56.5 ton dibulatkan 14 milyar ton. Lempung Limboto merupakan endapan danau umumnya berwarna oklat dan pasiran. Luas sebaran sekitar ha, ketebalan rata-rata 2 m, sumberdaya tereka sekitar 6 juta m atau 1,2 milyar ton, dengan sumber daya tersebut maka masa hidup pabrik semen akan lebih dari 1 tahun, dengan produksi 2,5 juta ton semen per tahun. Pertumbuhan konsumsi tersebut diperkirakan masih dapat berlanjut hingga tahun 25 seiring terus meningkatnya pertumbuhan sektor properti dan konstruksi, serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Dari data pertumbuhan permintaan semen diatas ukup beralasan bagi Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mendorong teriptanya industri semen di Gorontalo. Diharapkan dengan berdirinya industri semen dengan menggunakan lempung hasil kerukan danau Limboto, selain Provinsi Gorontalo mempunyai industri semen, juga akan mengembalikan fungsi danau pada masa lalu, yaitu sebagai reservoir air, peri kanan, pariwisata dan tidak tertutup kemungkinan, benana banjir di sekitar kota Limboto dan Gorontalo tidak kan terjadi lagi. ACUAN Apandi, T., 1977, Peta Geologi Lembar Kotamobagu skala 1 25., Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung Buletin Sumber Daya Geologi Volume 1 Nomor - 26

OJ A (,.) Ul.j>. zr ::1. ;:::.. o,?' " G> '".(,.) <Q.?' -->. Q OJ :5.!!!. G>.. g :;, fii " - C/j e: " <D <D (,.). 6i G) (!) - <e. r- g. (!). dj Cii :;,. s (!) 91 s OJ n. :5" l:j a CJ) :r '< G> " <Q. tzz. 1Z1'51' 2,.' KETERANGAN.i o : STRATJGRAF. Ferry lapangan j:pelabuhan NJaM -->. Z NSungai AJuyium & Endapan pantai Terbang a:;, : Batugamping Terumbu _ Diorit Bolohuto T_d Formasl Dook.apa Endapan Danau _ Balugamping _ DioritBone TQpY BatGnAp.Pinogu BatGnApl.Bilungala T_t Forma.1 ::l. Tlnombo :r w '" Klastik Gambar 1 Peta Geologi dan sebaran batu gamping daerah sekitar danau Limboto dan Bubaa Propinsi Gorontalo ::::! Qi : e: 6i :;, Qi --4 \.) CJ1 9. Ul Ul Ol 6i.- 9 5. G) C 11%'' m <Q. g. :» >J: r : ): J: